PENCIPTAAN WAKTU (BAGIAN I)
Langit masih berkabut Lauh Mahfud selesai ditulis sudah. Jauh sebelum alam semesta bisa disebut. Jauh sebelum semua dimensi terbentuk. Saat itu disana, pada suatu keadaan diluar angan manusia, dimana nampak ruang dan waktu namun sejatinya juga bukan , entah apa karena belum disebut, disana ada kehendak muncul seketika. Kehendak sang Pencipta. Mencipta dari ketiadaan, dari kehampaan, dari kekosongan, entah apa namanya, sesuatu yang tiada menjadi ada. Mencipta sesuatu yang kosong menjadi isi. Mencipta sesuatu yang semu menjadi nyata. Mencipta sekehendak diri-NYA. Berikut bersama rencana-NYA. Dituliskannya dengan rinci dan terukur, aksara tanpa rupa tanpa makna, entah program atau suatu apa, pada suatu kitab Lauh Mahfud disebutnya. Begitu kejadiannya, maka seketika, semua yang kosong bergerak dengan patut, dengan percepatan yang tak berhingga, menjadi sesuatu, berkesinambungan, tak berkesudahan, dan setelahnya, kemudian kepada masing-masingnya di wahyukan urusan-urusannya