Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2013

Kisah Spiritual, Titian Rambut Dibelah Tujuh

Gambar
SMS dari Ki Ageng beberapa minggu ini, menelusup terus jauh ke lubuk hati Mas Thole, membongkar semua kejumudan yang tersisa disana. Semua seperti ingin mengajak ' journey' ke masa-masa 3 tahun yang lalu, saat mana perjalanan spiritual mereka berdua tengah digoreskan, saat mana diri mereka dalam keadaan sedang mencari bukti-bukti atas eksistensi diri. Beberapa email diskusi sudah dikirimkannya di pagi ini olehnya. Membawa kesadaran Mas Thole jauh mengembara, mencari jejak-jejak rahsa disana. Serpihan-serpihan yang tertinggal seperti ditarik satu persatu. Bayangkan seperti benda-benda angkasa yang terjun bebas memasuki bumi dengan kecepatan yang luar biasa. Panas sebab gaya gesekan dengan atsmosfer mampu meninggalkan bekas di raga Mas Thole. Banyak kisah yang luput dari pengamatan semua seperti ingin dinampakan ulang, dalam gerakan 'slow motion'. Sepertinya kejadian tersebut baru kemarin hari, namun sepertinya juga sangat jauh entah di dimensi apa terjadinya, a

Diskusi, Nikmat Manakah Yang Nikmat ?

Gambar
N asehat Seorang Kakek kepada cucunya yang tidak menang lomba menulis ; Kakek    :  “Nak, Kakek paham kesedihanmu sebab  tidak masuk nominasi. Namun janganlah karena itu kemudian membuat engkau akan berhenti menulis .” Cucu      :  “Bagaimana tidak kesal Kek, banyak sekali penulis yang menurut saya lebih pantas ternyata tidak masuk nominasi, sebut saja A,  B, dan banyak lagi lainnya, bukan  Admin tidak adil namannya” KakeK   :  “ Engkau bicara tentang keadilan nak. Sudahkah engkau tahu maknanya ?. Manusia akan selalu merasa tidak adil, apapun itu nak. Keadilan akan baru terasa pas ketika dia membuat aturan mainnya sendiri, seperti apa yang dimauinya. Itulah keadilan,  baru akan terasa pas, jika sesuai seleranya.” Cucu      : “ Kenapa bisa begitu Kek ?” Kakek    :  “Baiklah Cu, manusia membuat mobil, ada mobil  BMW, ada mobil Kijang, ada Bus, ada mobil sampah, ada mobil dengan solar dan ada yang dengan bensin. Bagi manusia itu suatu keadilan. Namun coba tanyakan

Kisah Spiritual, Para Penembus Pintu Langit (2-2)

Gambar
P ara Penembus Pintu Langit . Kemampuan menembus pintu langit, adalah kemampuan orang-orang terdahulu, dan mungkin juga sekarang. Kemampuan yang akan mampu diolah dengan menggunakan 'kekuatan hati' mereka. Kekuatan knergy Kasih-sayang atau Markaba, inilah yang akan membawa mereka untuk menembus pintu langit. Dari sana mereka akan dapat meng-otak-atik program alam semesta, agar tampilannya lebih baik adanya. Diskusi dengan Ki Ageng mendekati titik kulminasi, penyoal keadaan ini. Beberapa kali beliau terserang sakit aneh. Energy Markaba adalah energy murni, yaitu energy yang menjadi dasar penciptaan alam semesta. Menjadi pondasi dalam pola berfikir manusia yang seharusnya. Sebab kepada manusia-lah bumi ini diserahkan, agar dalam kepemimpinan manusia bumi dan seluruh isinya akan memeberikan kemanfaatan bagi alam semesta secara keseluruhan. Setiap elemen alam akan saling terhubung dengan energy ini, maka jika ada satu sisitem yang terganggu akan mengganggu sistem alam lainn

Kisah Spiritual, Para Penembus Pintu Langit (1-2)

Gambar
B ahasa Program, Bahasa Mesin. Bahasa yang sanggup merubah tampilan di monitor alam nyata. Bayangkan seandainya alam semesta ini hanya sebuah tampilan yang berada di layar monitor bagi para Pengamat dan Penyaksi. Dan sesungguhnya demikianlah keadaannya, bagi para Pengamat ini, sesungguhnya alam semesta, dengan dinamika kehidupan manusia dan berikut  juga peradaban manusianya, masih ditambah entitas lainnya yang ada di dalamnya,  hanyalah sebuah gambar sebagaimana layaknya tampilan pada layar monitor saja. Tampilan ini layaknya disebut ‘hologram’, sebab tampilan alamnya  meliputi semua seluruh dimensinya. Sehingga tampilannya nampak benar-benar ‘ super ’ sempurna. Tidak ada celah dan cacad disana. Jika alam adalah sebuah ‘hologram’, pertanyaannya, mengapa menjadi serasa hidup. Menjadi nyata. Disinilah letak ke Maha Besar an- Nya,  pada alam semesta ini ditiupkan sang ‘kesadaran’. Kesadaran yang akan meliputi alam ini karenanya alam semesta menjadi ‘eksis’. Kesadaranlah sesung

Kisah Spiritual, Lubang Hitam Kesadaran

Gambar
L ubang Hitam Kesadaran. Keterlukaan hati . Siapakah kesatria yang sejak kemarin ini mengalami keterlukaan hati ?. Jiwanya sedang mengeluh kepada alam ini. Jiwanya sedang menjerit atas apa yang menimpa dirinya. Siapakah dirinya ?. Mas Thole mencari jejak dalam kebingungannya sendiri. Sebab sepanjang hari minggu (14/7) energynya minta dikenali. Sehingga keadaan ini membawa dampak kepada realitas kehidupan sehari harinya. Sementara itu, residu rahsa yang ditinggalkan air, tanah dan udara, saja  masih mengendap  di raga. Kini ditambah lagi dengan adanya keterlukaan hati. Berdasarkan pengalaman Sang Prabu hilangnya residu rahsa air, tanah dan udara,  bisa sampai satu minggu lamanya, dari proses peluruhan residu hingga normal kembali. Belum normal keadaan raganya, masih ada kesakitan disana-sini, kini ditambah lagi dengan keterlukaan hati kesatria. Ada apakah ini ?. Mas Thole berusaha menemukan dan mencoba mengenalinya. Sebagai manusia biasa, kadang dirinya tertatih tatih menetapi

Kisah Spiritual, Ketika Air dan Tanah Bisa 'Bicara'

Gambar
P agi ini, kala matahari beranjak bangkit . Mas Thole menahan gempuran rahsa yang tak biasa. Seluruh elemen alam mencoba bicara padanya. Air ingin bicara bagaimana keadaannya, begitu sedihnya, nelangsa. Bergulat raga Mas Thole, jiwanya seperti baju basah yang dipilin diperas airnya,  melintir kemana-mana. Mengapa selalu ada rahsa sedih yang lainnya. Kesedihan air begini rahsanya. Sungguh air mengabarkan bahwa sesungguhnya dia tidak rela saat dirinya digunakan untuk kemaksiatan. Sungguh dia sebenarnya tidak suka jika dia harus berjalan diantara aliran darah orang-orang yang  berbuat aniaya. Dia ingin menjerit, ingin berteriak. Apakah manusia tidak mengerti bahwasanya air juga memiliki ‘jiwa’ !. Mengapakah mereka tidak mendengar apa yang dikeluhkannya. Sakit..sakit sekali rahsanya, saat mana dirinya memasuki syara-syaraf dan aliran darah orang-orang yang membuat kemungkaran di muka bumi. Belum selesai air mata kepedihan. Air mata yang tanpa mampu ditahannya, Air mata  yang  ber