Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2015

Kidung Phrameswara (3), Kisah Para Sang Hyang

Gambar
“Aku bukanlah pujian atau nyanyian penantian. Rumahku tiada bertepian Batasan ada dalam kedukaan imajinasi yang dalam” Rangkaian langit seperti dalam gambaran. Kesadaran menjelajah memasuki angan dan pikiran. Disanalah pusat peradaban manusia yang ditorehkan dan kemudian dilahirkan secara turun temurun. Memasuki dalam pengamatan, menyusuri lingkar waktu, menjelajahi semua peristiwa, dalam guratan kesadaran makhluk alam semesta. Sama saja dengan menyusuri neuron otak manusia. Memory manusia tersusun atas peradaban dimensi tak kasat mata. Berisi ribuan cerita yang terus saja dikisahkan kepada anak manusia. Kisah manakah yang mengandung nila-nilai kebenaran dalam ranah kemanusian. Membutuhkan kearifan manusia untuk membacanya. Kesadaran apakah yang patut dan pantas dipertahankan demi membangun budi dan daya akal manusia. Inilah pertanyaan dan juga  tantangan terbesar bagi kesadaran manusia. Bertahan dalam belantara informasi. Bertahan dalam benturan energy. Bertahan dalam p

Kidung Phrameswara (2), Sang Bathari Hyang

Gambar
K idung Prameswara mulai di dendangkan dengan mengambil seting kisah para dewata. Kisah-kisah yang tidak masuk akal logika manusia. Dongengan para orang tua dan nenek moyang kita. Sebuah rangkaian kesadaran yang tersisa dalam DNA manusia. Benarkah para dewa dan dewi ada? Entahlah, toh kidung ini tidak mesti benar dan salah. Kidung hanyalah nyanyian yang melenakan. Keindahan angan dan pikiran. Tiadalah senja mengharap Mengayuh waktu mengurai biru Biarlah paparannya berdebu Kelu lidah sebab jemu Sombong mengaku diam keluh Dalam angkuh dan malu Bukanlah rindu pada waktu Namun benalu memburu merayu  rindu Bebani nafas kamu bukan aku Sesak atau sebilah paku Terlalu dalam mendamba Langkah ber-palu pilu sembilu Melaju sendu membukam syahdu Adakah kalian tahu itu duhkan? Kabut dalam luka air mata Dalam diam lelaplah suara Menyisakan sesal selalu yang  mendera Membakar sebuah tanya, ada apa ? “Bila tiada mendalam cinta dan kerinduan,  tiadalah te