Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Turunnya Orang-orang Singoshari - Palagan (2)

Gambar
Merangkai ungu pada senja kala waktu .........diam.........       .......  kutitipkan saga  karena sempit waktu menuju isya.           Kulampaui kata untuk menuju senja, meski waktu subuh terasa lama                                .... lurus...........  bergulir rahsa diam tanpa waktu dimana kita terus melangkah                      ...                          kutitipkan biru pada sendu ketika waktu begitu sempit menuju sujudku        ... ..Tuhan........                         dalam menyaru (biar) jangan tuntun aku ...        aku sedang mencari rindu.. yang hilang menuju waktu.. ....diam.... (Ranggawuni) ... Cerita terus digulirkan, kisah pemaknaan manusia atas takdir-takdir yang menimpa diri mereka. Kisah yang terus saja menghantui kesadaran manusia jawa. Benarkah begitu keadaannya? Mitos dan legenda perihal hancurnya Singoshari. Kisah kutukan dan juga harapan manusia jawa untuk selalu berkuasa. Bagaimana keadaan sebenarnya,  kisah yang

Turunnya Orang-orang Singoshari - Palagan (1)

Gambar
“Aku hanyalah selembar kertas, yang kemudian akan habis kau tulisi. Pada sisi muka dan sisi belakang. Hadirku bersama masa lalu dan malam yang panjang. Dalam kisaran waktu, dalam penantian yang terbuang”. “Ranggawuni...!” Bibir itu terkatup, membisik lirih. Dalam hitungan seperkian detik. Blaaam. Kesadaran raganya menghablur. Sosok dara cantik jelita berdiri dihadapannya. Berpakaian layaknya ratu di jaman dahulu kala. Wajahnya nampak menyimpan duka yang amat dalam. Parasnya sangat cantik, anggun dan sangat halus tutur sapanya. “Mengapakah harus terulang lagi..” Tatapan nanar sepanjang kehadiran, kemasgulan  panjang,  tertahan disudut nafas. Sepertinya sosok dara itu getun sekali. Seperti tengah menyesali apa-apa yang terjadi. Mungkin dalam benaknya peristiwa di masa ini tidaklah perlu terulang kembali. Siapakah Rangawuni? Jika sosok tersebut adalah anak keturunan Ken Arok, sejarah mencatatnya sebagai sosok raja, bukanlah ratu sebagaimana tampilan sekarang ini. Menur

Kisah Spiritual; Ini Jalan Pedang

Gambar
“Jika kerinduan ini adalah  keinginan, Bagaimana aku bisa datang padamu Rinduku adalah penantian dalam kembara panjang Muara ruang dan waktu yang berujung sepi Bagaimana aku bisa ukur mampuku ? Duh, Maka katakanlah, Apa yang harus kulakukan Bila residunya saja sudah terlalu?” +++ Mas Thole mencoba mengumpulkan sisa-sisa ingatannya. Bertanya dalam hati, apakah kisahnya kali ini layak disandingkan disini. Jika muaranya akan selalu begini ini. Apa makna yang bisa dijelaskan. Memasuki lintasan dimensi sama saja dengan memasuki belantara hutan rahsa.Selalu saja menyisakan banyak misteri. Dan berjuta pertanyaan di kemudian hari. Berasal dari dimensi manakah kerinduannya kali ini? Pedarannya mampu meliputi seluruh kesadarannya. Kepada siapakah ditujukan muatan energy dan rahsa  kasihnya? Berada diujung manakah lintasan kasih. Jika tidak di alam ini, dimana lagi, kemana lagi?   Apakah itu anugrah sebuah  rahsa ataukah hanya semisal bom waktu semata. Bagaimanakah menjelas

Kisah Spiritual; Pembelajaran Alam Ghaib

Gambar
Pembelajaran Kedua Alam Masih merangkai kisah dalam kisah spiritual ini. Jika kisah ini ditarik hikmahnya maka setiap diri manusia akan mengalami pembelajaran spiritual yang sama. Sebab dalam diri manusia ada entitas Adam yang kehadirannya d muka bumi ini adalah untuk belajar. Pembelajaran yang dilakukan kepada manusia tidak hanya pembeljaran akal saja namun juga memasuki ranah hati. Pembelajaran hati inilah yang sangat sulit dipahami. Belajar mengenal  ‘nama-nama benda’  melalui hati. Hatilah yang belajar mengenal seluruh makhluk (baca; benda) yang diciptakan Tuhannya. Proses pembelajaran yang akan memporak porandakan jiwa manusia. Menjadikan manusia terpecah belah dan bergolong-golongan. Mereka saling berbunuh-bunuhan. Sebab dalam wilayah hati manusia di berikan kebebasan memilih. Mau beriman ataukah kafir.  Manusia gagal disini. Pembelajaran hati menuntut kepasrahan total. Yaitu ke-berserahdiri-an manusia secara kafah  untuk diajari Allah. Rangkaian pembelajaran kepada ma

Jejak Pasir Waru

Gambar
“Letakkan jarimu pada setiap garis melingkar di sudut-sudut batuan yang berjeruji, di sana ada bongkahan energi, yang Kami simpan pada pedar batu tak berisi.” Sesungguhnya batu itu bukan seperti batuan yang selama ini kalian lihat dengan mata sendiri, tetapi batuan yang berbentuk energi di tepi bagian selatan negeri. Di sana akan menemukannya sebagai hal yang berbeda, tetapi sama. Seumpama masih menjadi hal-hal yang ada tanpa melihat semuanya, itu bukan berada pada sisi khatulistiwa, tetapi berada pada sisi durjana yang akan membawa malapetaka bagi yang tak berkeyakinan kepada Yang Maha Kuasa. Kenapa semua terjadi? Dan akan dianggap sebagai berita besar dari semua rangkaian peristiwa di bumi. Bukan, itu bukanlah bagian dari an naba, karena itu suatu siklus badian dari bismi (ba sin dan mi) sehingga membentuk suatu tahapan yang mengedarkan Kami pada titik bismi dengan setiap perjalanannya seiring dengan kapilawastu, yang ada di negeri ini Suatu saat nanti, ada yang