Kisah Spiritual, Amanat Galunggung (2)
P enantian bersama ingatan yang pergi. Esok hari raga masih disini menemani. Begitu liar jiwa memahami. Mengapa begitu sulitnya untuk mengerti. Kisah ini bukanlah tentang kenyataan. Kisah ini mengkisahkan perihal keyakinan. Sebuah hal ghaib yang diyakini akan menjadi kenyataan . “Yah suatu hari nanti,” demikian keyakinan. Entah esok hari ataukah mesti berulang abad kemudian hari. Ilusi yang dianggap sebagai wujud kenyataan yang diyakini pasti terjadi. Begitu keadaannya. Janganlah tanyakan bahwa kisah ini ghaib ataukah bukan. Angan ataukah kenyataan. Terserah darimanakah sudut pandang? Tanyakan saja kisah ini pada orang yang lalu lalang maka jawabnya adalah kisah disini hanyalah dongengan angan semata. Kemudian tanyakanlah kisah ini kepada yang mengalami kejadiannya. Maka jawabannya kisah disini adalah kenyataan. Sudah jelas keadaaanya. Kisah disini adalah angan-angan hanya sebuah dongengan semata begitu anggapan sebagian orang. Namun kisah ini jugamerupakan kenyataan bagi