Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Rahasia Simbol (6), Proses Siklus Spirit (Jiwa) di Alam Semesta

Gambar
B iduk berlabuh bersandar di pelabuhan. Camar hinggap sebentar dan kemudian terbang, menerobos gelombang. Nampak dari kejauhan badai mulai datang. Sesaat kemudian menggelora menenggelamkan kapal, hingga menyisakan sesak di dada dan pusing di kepala. Buritan perlahan menderak masuk kedalam air, suaranya gemuruh memekak telinga. Menandakan bahwa itu adalah kenyataan yang baru saja terjadi dan lewat semisal gambar nyata. Apakah yang tersisa? Yah, hanya gelombang air yang semakin dahsyat dan kemudian secara perlahan diam dan berhenti, berganti cuaca dan sinar matahari yang masuk menerobos dari sela jendela kamar menamparkan keindahan di pagi hari. Kesedihan itu bagai badai tornado yang menghempaskan kapal-kapal kehidupan. Tiada lagi yang tersisa. Lautan kesadaran kini lengang. Tiada angin, hampa dan sepi. Hhh…Setelah sejenak malam dijadikan istirahat kembali,   diri dihadapankan dg memori yang tertinggal. Seperti kapal yang jatuh tenggelam ke dasar lautan. Memori semalam hanya sebu

Rahasia Simbol (5), Misteri Takdir Manusia

Gambar
Perjalanan jiwa menelusuri waktu Menata suratan takdir Kulangkahi sejuta kendala Perjalanan kelam menjaring hari depan Kukubur mimpi buruk Semoga saja tak akan terulang (Perjalanan Menjaring Matahari, Ebiet G Ade) “Semua adalah mengenai perjalanan jiwa” Lirih keluhnya, paparan energi yang menderanya sungguh dahsyat, meski tak kasat mata namun mampu menumbangkan realita dan juga raganya. Sehingga sudah sebulan lebih lamanya, kondisinya masih naik turun. Kadang demam hebat, kadang keringat dingin mengucur tanpa mampu ditahan. Apakah ini sakit yang nyata? Diri benar-benar tiada kuasa apa-apa atas raga. Apakah ini realita? Jika iya, mengapa tidak merubah apapun secara materi. Perjalanan yang melelahkan tak merubah apapun. Raga masih sama saja seperti berpuluh tahun yang lalu sebelum menjalani spiritual. Kalau begitu apakah angan-angan Nusantara itu hanya khayalan semata? Hhhh…Bagaimana merubah peradaban sementara merubah keadaannya sendiri juga tidak bisa? Bukan