Postingan

Rahasia Simbol (Tamat). Siklus Yang Berulang Kembali

Gambar
K isah ini bermula dari perjalanan Dewi Ayu Sekartaji, dia berjalan dari Blambangan untuk kembali menghidupkan Panjalu, suatu proses berat yang diamanahkan kepadanya dari mendiang kakeknya di Kretegan ketika dia sedang bermunajat dalam setiap titik asih yang mendampinginya. Siapa dia mendapat emban yang menjadi cikal bakal dalam kembali menelusuri Panjalu, sedangkan Medang taka da dalam bayangannya. Hingga suatu hari, dalam diamnya di pertapaan dalam mengasingkan diri, sang putri bertemu dengan kakeknya yang menjadi Hyang Agung dari adipate luhung di Panjalu. Titah itu tidak mudah, tetapi bagi diri yang merasa lemah itu terasa semakin berat. Berbeda bagi yang kuat, itu menjadi ringan dan tidak membawa kecemasan dalam perjalanannya. “Ingkang sati rayi dumadi panca warna di Girimukti. Nastiti mawarni di kati yani ingkang rayi, raka bitung Hyang Agung.” Dewi Ayu termenung, dengan Namanya yang selalu mengalun, dia bertempur antara mampu atau mundur. “Nista narti ray

Rahasia Simbol (6), Proses Siklus Spirit (Jiwa) di Alam Semesta

Gambar
B iduk berlabuh bersandar di pelabuhan. Camar hinggap sebentar dan kemudian terbang, menerobos gelombang. Nampak dari kejauhan badai mulai datang. Sesaat kemudian menggelora menenggelamkan kapal, hingga menyisakan sesak di dada dan pusing di kepala. Buritan perlahan menderak masuk kedalam air, suaranya gemuruh memekak telinga. Menandakan bahwa itu adalah kenyataan yang baru saja terjadi dan lewat semisal gambar nyata. Apakah yang tersisa? Yah, hanya gelombang air yang semakin dahsyat dan kemudian secara perlahan diam dan berhenti, berganti cuaca dan sinar matahari yang masuk menerobos dari sela jendela kamar menamparkan keindahan di pagi hari. Kesedihan itu bagai badai tornado yang menghempaskan kapal-kapal kehidupan. Tiada lagi yang tersisa. Lautan kesadaran kini lengang. Tiada angin, hampa dan sepi. Hhh…Setelah sejenak malam dijadikan istirahat kembali,   diri dihadapankan dg memori yang tertinggal. Seperti kapal yang jatuh tenggelam ke dasar lautan. Memori semalam hanya sebu