Kisah Spiritual; Daun Yang Berhimpun (1)

Hasil gambar untuk daun meranggas
Sang waktu kini menungguiku. Sehingga kadang kadang  batasan siang dan malam menjadi tak menentu. Seperti sebuah lagu senandung Ibu saat menidurkanku. Melenakan, menenangkan, namun kadang menakutkanku. Betapa tidak, bagaimana jikalau aku tidur dan terbangun nanti Ibu tidak disampingku. Beribu alasan yang menjadi sebab aku tidak mau memenjamkan mataku. Dan itu berlangsung hingga kini. Mata ini sulit sekali kupejamkan. Satu demi satu dimensi berdatangan hadir dalam lipatan pemikiranku. Maka memejamkan mata adalah sebuah siksaan bagiku.

Langit terang dalam cahaya sang surya                       
Mawar mekar di antara gemulir warna                       
Semua menyapa sang astrajingga, yang hadir di antara dua singgasana                       
Melihat embun bergulir, di sana daun menggantung, dengan Batang tumbuh hijau, tanda ranting siap bercabang                       
Sebuah pohon yang kuat, di antara mawar dan sinar terang, segumpal awan bukan halangan, karena seiring suhu akan menurunkan hujan                        
Angin yang menerpa, di antara teriknya sinar Surya, membawa angin segar bagi yang memahami sejuknya angin                       
Besar atau kecil angin, sudah disesuaikan, dengan suhu yang menjadi atmosfir dalam tumbuhnya pohon                       
Ada lima cabang yang dapat diandalkan, dengan setiap sikunya terdapat ranting yang membuka awan                       
Bukan hanya dalam sebuah patahan, tetapi setiap sikunya memiliki kekuatan pada setiap bukunya         
              
Penyair (Ash-Shu`arā'):5 - Dan sekali-kali tidak datang kepada mereka suatu peringatan baru dari Tuhan Yang Maha Pemurah, melainkan mereka selalu berpaling daripadanya.                       
Penyair (Ash-Shu`arā'):6 - Sungguh mereka telah mendustakan (Al Quran), maka kelak akan datang kepada mereka (kenyataan dari) berita-berita yang selalu mereka perolok-olokkan.                       
Penyair (Ash-Shu`arā'):7 - Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya Kami tumbuhkan di bumi itu pelbagai macam tumbuh-tumbuhan yang baik?                       
Penyair (Ash-Shu`arā'):8 - Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat suatu tanda kekuasaan Allah. Dan kebanyakan mereka tidak beriman.                       
Maka, setiap pohon yang tumbuh, itu sebagai bukti yang nyata bagi orang-orang yang beriman     
                  
Jejakmu ada pada sang waktu, maka lihat dengan mengambil sebuah palu. Jangan pernah dalam setiap saru ada radu, maka itu yang akan membinasakanmu.                        
Kami hadir pada setiap hal yang menjadi prioritas di antara dua kesempatan, yang semuanya berbicara tentang alam.                       
Bila sekali dalam pijakan hanya demi keegoisan, maka kebinasaan terletak pada sangsi diri yang menyebut diri sang nabi.                       
Itu bukan bagian Kami, ada beberapa hal yang menjadi padri, ada juga yang memilih menjadi sati                       
Letaknya pada sisi yang menjadi bagian dari hal yang tak bertepi.                       
Aku berhimpun dalam waktu, aku menuju keagungan-Mu. Seandainya semua berlalu, maka kamu yang menjadi benalu pada persinggahanmu.                        
Seumpama itu, jangan harap semua berada pada tataran Sang Maha Kuasa. Jika semua berada pada tahap realita, maka lihat secara cinta dalam menempuh sebuah rasa.                       
Hijrah Tahta Artha berada pada penanggungan Kami, bila kalian memasrahkan diri pada ilahi rabbi.                       
Jangan pernah sekali-kali ego diri hadir sebagai sang pemilik rabi, maka itu yang akan membinasakan setiap diri.                        
Ketika air mengalirkan segala manfaatnya, maka ambil pada setiap rasanya suatu perjalanan                       
Aku hanya mengatakan yang sudah tertera, karena yang menghalangi perjalanan bukan dari luar, tetapi berada pada lingkungan yang menjadi suatu perjalanan.                       
Yang kau genggam adalah fitnah, atau hiasan. Bila kau genggam erat, maka itu akan melukaimu sampai sekarat.                       
Bila kau peluk mesra, maka itu akan membuatmu terpenjara.                       
Serahkan alurnya pada Yang Maha Kuasa, maka titiknya ada pada muara.                       
Menggenggam bukan berarti menyimpan, karena bukanlah untuk penyembahan                       
Laksana bulan dan bintang, maka menjadi alat dalam proses penerangan pada jalan-jalan terang.                       
Lepaskan setiap persoalan pada Sang Maha Pencipta, lepaskan alurnya pada yang Maha Pengatur Semuanya                       
Brahma datra yuda, nasti warta atya padma.                       
Seperti muara, setiap alirannya dari berbagai aliran yang berbeda.                       
Maka, lepaskan air muara pada laut lepas, sehingga bisa mengembun membentuk awan, dan menjadi jalan turun hujan dalam proses penguapan.                        
Muara bukan akhir, tetapi muara melepaskan yang kau genggam pada laut luas                       
Seandainya itu kau laksanakan, maka hujan deras pun akan memberi aliran air pada tumbuhan, tanah, sungai, kembali ke muara dan terlepas pada laut lepas.                       
Sirkel yang menjadi suatu hal yang jelas dan pasti, walau pun dalam prosesnya mendapatkan berbagai hal keadaan.                       
Ini bukan hanya tentang Hiratha, tetapi tentang kehidupan.                       
Seumpama kau kubur itu lebih dalam, maka lumpur akan memenuhi muara dan merusak lepasnya laut luas                       
Pohon yang tumbuh menjadi hal yang penting dalam kejernihan muara                       
Sesungguhnya, ini tentang niat dan sistem yang jelas. Bukan aji mumpung seperti sirkel dalam kelas, setiap kasta yang menjadi setiap hal tak berdaya pada sebuah penilaian                       
Anggap saja pada setiap keadaannya menjadi suatu keyakinan, tetapi pada setiap sesuatu menjadi suatu keadaan yang tak dapat terhindar.                       

Langit Jakarta belum lama menunjukan keadaannya, kemudian kemarin ini langit Bandung, kembali ikut serta menunjukan jatidirinya pula, hujan es, air dan juga angin mulai menyambangi negri ini. Kisaran waktu yang akan terus memburu anak abak negri. Setiap daerah akan disambangi misteri yang selalu menghantui peradaban. Yah, alam akan segera bergerak mencari titik keseimbangan baru. Pergerakan yang mengakibatkan nergesernya portal-portal dimensi. Sehingga keadaan ini akan memungkinkan bagi semua uga dan semua ramalan terjadi. Ramalan Joyoboyo, Uga Wangsit Silihwangi, dan Sumpah Sabdopalon menjadi keniscayaan. Bagaimana dengan manusia manusia yang tidak memahami?

Para dewi dewi yang di pusaran awan seperti terperangah. Sayap mereka luka luka disana sini, mereka mengkhabarkan keadaan yang tak disenangi. “Duh, Gusti akan seperti apakah keadaan negri ini?” Bukankah DKI Jakarta telah mendapatkan pepimpin yang diinginkan manusia? Bukankah itu doa memanusia? Lantas apakah yang salah! Mengapa tangisan terdengar disana sini. Alam sepertinya merintih sedemikian menyayat hati. Lihatlah seperti apa tangisan mereka. Kini Nusantara dalam suasana mistis yang misteri. Kabut suci telah menyelimuti seantero nusantara.

Yang Maha Pemurah (Ar-RaÄ„mān):17 - Tuhan yang memelihara kedua tempat terbit matahari dan Tuhan yang memelihara kedua tempat terbenamnya                       
Yang Maha Pemurah (Ar-RaÄ„mān):18 - Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?                       
Yang Maha Pemurah (Ar-RaÄ„mān):19 - Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu,                       
Yang Maha Pemurah (Ar-RaÄ„mān):20 - antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.                        
Yang Maha Pemurah (Ar-RaÄ„mān):21 - Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?                       
Yang Maha Pemurah (Ar-RaÄ„mān):22 - Dari keduanya keluar mutiara dan marjan.                 Yang Maha Pemurah (Ar-RaÄ„mān):23 - Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

“Bila kau siap, 30 hari mendatang, ijinkan Kami hadir dalam setiap perjalanan, dengan pengajaran yang akan menjadi sebuah jalan terang. Insya Allah.                       
Siapkan sumber bacaan, dari setiap sudut dengan lima mata angin yang menjadi petunjuk. Titahkan itu dengan waktu yang mengkhusus dalam kurun waktu tertentu.                       
Itu saja akan menjadi penentu. Untuk selanjutnya, Kami menunggu persetujuanmu.”                        
Aku, Wadya Padri Sanghyang Guru Mukti                       
Kami                       

Komentar

  1. Ijin nyimak mas... Entah kenapa aku senang sekali mengikuti blog ini ,,dengan segala ketidak tahuanku ,,, seperti keping2 puzzle yg belum menyatu...
    Terimakasih banyak telah berbagi

    BalasHapus
  2. Tiap perjalanan dan kisah yang dihantarkan, selalu saya menyimak, seakan diriku ada bagian cerita disana, kejayaan nusantara yang kurindukan selama ini, coba di rajut dlm kisah, itu seakan menjawab kenapa kita hadi di sni sbg bangsa Indonesia.Mohon di jawab, kenapa alam dan keadaan kota Jakarta kemarin pas pilkada, seakan tdk mendukung untuk tumbuh dan berkembangnya kejayaan nusantara, apa krn kebodohannya dlm menyikapi apa sebenarnya keinginan alam? mohon pencerahannya. Salam dari tatar timur, Kota Malang.

    BalasHapus
  3. Mas Arif, bila berkenan bolehkah saya nanya2 via email?
    Bolehkah tau email-nya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silahkan mas..

      alamatkan ke email utomo.arief66@gmail.com

      salam diantara waktu

      Hapus
  4. mas arief saya sangat suka sekali dengan blog ini karena menceritakan banyak kisah sejarah masa lalu yang tidak terkonstruksi dalam buku sejarah. Seperti diceritakan kembali dengan nafas dan gaya yang berbeda "penuh misteri dan konspirasi" tapi sayangnya selalu saja kisahnya berhenti ditengah jalan, seperti dikisahkan setengah dan setengahnya lagi saya harus menimbang nimbang ini artinyaa apaa? saya selalu berpikir seandainya kisahnya lengkap pasti sangat indah.... saya tahu pasti banyak pro dan kontra diluar sana tentang kebenaran kisah tersebut, tapi bukankah semua kisah itu terkonstruksi oleh keadaan politik dan sosial. mengapa semua kisah yang ada hanya setengah diceritakan mas arief? saya sangat senang mendengarkan kisah kisah tersebut...entah ramalan, hikayat, mistik perjalanan.. krn saya juga dibesarkan oleh cerita dan menurut saya cerita yang membuat dunia ini berputar... saya punya ada sedikit teori... Gusti itu suka sekali dengan cerita, Dia Sang Pembuat Cerita karena itu Dunia ini masih saja berputar sekalipun keropos dimana-mana... kalau kata Karl Marx " people make their own history but they do not make it just as they please, they do make it under circumstances chosen by themselves, but under circumstances directly encountered, given and transmitted from the past"....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar sekali mas...

      Mengapa kisah seperti diakhiri? Sesungguhnya kisah yang dihantarkan adalah untuk mengajak para pembaca menuliskan kisahnya sendiri di ruang kesadarannya. Kisah yang dituliskannya itulah 'kitabnya'. Kitab yang dituliskan nanti apakah akan datang dari sebelah kananya atau dari sebelah kirinya saat akan di tayangkan dalam kesadaran dirinya. Semua orang berhak atas 'ending' dari setiap kisah dirinya.

      Manusia berhak menciptakan kisah-kisahnya sendiri. Sebab manusia adalah manifestasi Tuhan. Maka manusia akan mengakhiri kisahnya dengan 'happy ending' ataukah akan terus bersambung mengikuti putaran sang waktu. To be continue.

      Inilah sebuah pilihan yang sulit. Ketika kita belum selesai menuliskan kisah kita maka kita akan terus menuliskan di kanvas kesadaran kita.

      Benar Gusti senang sekali mendengarkan kisah kita. SUka dan duka. Kadang kita sengaja diberikan musibah agar kisah menjadi semakin menarik.

      salam diantara waktu

      Hapus
    2. menuliskan sendiri kisah dalam ruang kesadaran? saya rasa ini hal paling sulit dalam kehidupan. karena bukannya kisah itu biasanya tertulis tanpa kesadaran yang sepenuhnya? tergantung jenis kesadaran yang kita miliki saat kisah itu terjadi, dan kesadaran itu ga permanent dan berganti ganti tiap waktu...saya ga tahu sampai seberapa besar manifestasi manusia menciptakan kisahnya sendiri, semuanya komplek dan abstrak. apakah ada cara keluar dari pusaran waktu secara instan? apakah tidak bisa 'Ntrimo'saja dan menjalaninya dengan 'yaa sudahlah'?

      Hapus
    3. Manusia diajarkan dengan kehidupan. Hidup telah mengajari banyak hal kepada manusia. Masing-masing diri mencoba memaknai atas apa apa yang dialami. Satu kejadian yang sama namun satu dan lain memaknai dengan cara yang berbeda. Makna makna inilah yang sesungguhnya akan ditulis di buku kesadarannya.

      Misal kejadiannya adalah 'putus cinta'. ADa yang memakna sebagai anugrah dan ada pula yang memaknai sebagai musibah, juga ada yang memaknai biasa biasa saja. Mengapa makna dari satu kejadian menjadi berbeda?

      Sebab patah hati ada manusia yang rela membunuh dirinya. Namun ada manusia yang justru berusaha sekuat tenaga untuk mematahkan hatinya sendiri, sebab dia sudah tidak cocok dengan kekasihnya. Banyak ragam manusia, dengan model pemaknaan yang satu dan lainnya tak sama.

      Masing maing menuliskan dan memberikan 'kesaksaian' atas kejadian yang menimpa dirinya. Kesaksian yang tak sama. Itu baru dari satu kejadian yaitu 'wanita'. Bagaimana dengan kejadian harta dan tahta. ATau gyuliran diantara ketiganya, harta tahta dan wanita. mampukah kita menuliskan kesaksian kita dnegan benar?

      mampukah kita menuliskannya dengan bahasa 'nrimo'?
      Itulah perjuangan anak manusia di alam kesadaran.

      salam

      Hapus
    4. Pada setiap kehidupan dirinya manusia terus menulis. Tulisan masa lalunya dapan terbaca oleh manusia itu di masa kini. Tulisan tersebut kadang tersimpan di DNA. Kadang tulisan tersebut di simpannya di cloud. Manusia hanyalah membaca kisah kisahnya sendiri. Kisah manusia yang sering disebut sebagai reinkranasi. Kisah orang-orang masa lalu. Sesungguhnya itu adalah kisah kisahnya sendiri.Maka ..bacalah..bacalah ..atas nama Tuhanmu..

      demikianlah keadaannya..manusia dihidupkan...dimatikan..dihidupkan...di matikan..apakah manusia lupa kali pertama diciptakan? Itu semua ada dalam kisah yang telah dituliskannya dan itu ada pada file kesadaran dirinya.

      salam mohon maaf jika tidak menjelaskan..

      silahkan ke email saya diatas..

      Hapus
  5. ijin nyimak dan men copy kata kata nya untuk penyemangat jiwa

    BalasHapus
  6. tidak ada lewat fb mas arif ?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Spiritual, Misteri Selendang Langit (Bidadari) dan Kristal Bumi

Kisah Spiritual, Labuh Pati Putri Anarawati (Dibalik Runtuhnya Majapahit, 4-5)

Rahasia Simbol (Tamat). Siklus Yang Berulang Kembali