Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2017

Bencana dan Musibah, 'SPIRITUAL' (The Chronicles Spiritualism) (5)

Gambar
  L angit perlahan berbayang kabut tipis, menjadi selimut malam. Awan melintasi rembulan yang nampak utuh membulat  di pelataran. Panorama yang menimbulkan keadaan misteri sepanjang peradaban. Suasana yang sering menjadi inspirasi bagi film-film bergenre misteri, semisal kisah mistis manusia serigala. Begitulah sensasi di malam itu. Waktu terus beringsut, seperti enggan mendekati fajar. Malam semakin menusuk, memberikan aura tak biasa. Jarum jam yang tak ragu berdentang menunjukan waktu pukul dua belas malam.  Lengang teramat lengang saat itu. Binatang malam sepertinya ketakutan untuk berceloteh perihal keadaan mereka di siang hari tadi. Semua diam seperti menunggu sesuatu yang bakalan akan terjadi di malam itu. Malam diam dalam kisaran waktu. Melambat, seperti menunggu jarum jam bergeser ke detik berikutnya. Tiba-tiba dari dalam sebuah kamar terdengar suara..Rrrr...rttt..blaaar !. Pecahnya lampu bohlam terdengar seperti suara dinamit yang meledak, betapa tidak saat itu keadaa

Bencana dan Musibah, 'SPIRITUAL', (The Chronicles Spiritualism) (4)

Gambar
“Ingkang rumuhun rahwu dahwu, wahyu ingsun swandu nurti pangastuti. Switri yatni siyatmi ragi                        Swarna rahwu dewata pangabrata, dharna swarga jatna padya. Ingkang ruwahuh widya pandu jitna, ayunda kiyanti adipati                          Swuardi loka dipadra wakyu satria, padang napa data wakyuna bista ringkang gwuarti musti kyanti dewi  Wikyu dati witri, ingsun kyatni ragi, padwa satya rumingkang              Sedra pati wungking rahwu gyutri patro radli                        Hyung adipati, wikramyuda parlaya, swadpa, ayu krima nata batwa yuda” Sang hyang Dewangga mengubah pada setiap nada dengan sebuah catatan yang menyebutkan ada pada setiap perjalanan pada setiap titik yang berbeda. Maka, lihatlah pada persemaian yang sudah dilafalkan, lanjutkan dengan setiap pendakian dengan memancang tiang pada setiap titik wilayah yang menjadi alur.                        Semua menyatu dengan paduan yang meresapi dengan sebuah sistem yang memang berbeda

Bencana dan Musibah, 'SPIRITUAL' (The Chronicles of Spiritualism) (3)

Gambar
"Indra giri nata diri, indrajaya nata jiwa. Loka datsa, watsun kerta. Hyang dwipa makya widya                        Wakyu dharma, niti asih, wadyu parta, midya padma                        Hyung datu, ratu kancana                        Hyang sari, widyastuti                        Bungur asih, katumbiri di parigi Bunga rasa, katresna di sadyapana" L ihatlah dunia ini. Lihatlah peradaban anak manusia. Bukalah kitab-kitab catatan peradaban yang dimiliki. Lihatlah bagaimanakah romantika kisah-kisah didalamnya. Lihatlah bagaimana Persia di hancurkan Yunani. Kemudian Yunani di tenggelamkan oleh Islam. Islam diluluh lantakan oleh Mongolia. Itu saja masih belum cukup, perang antar golongan, antar suku, antar ras, dan antar agama, menjadi sajian kita saat sarapan pagi.  Kebengisan dan pertumpahan darah menjadi romantika yang terus saja menghiasi kesadaran. Adakah yang mau melongok jiwa-jiwa yang terseret dalam arus kejadian disana. Adakah yang melihat sisi jiwa p