Kisah Spiritual, Misteri Selendang Langit (Bidadari) dan Kristal Bumi
Subhanalloh...
Keyakinan dan pemahaman atas kehendak-Nya, atas rencana Kami
menjadi misteri tersendiri. Dan semua dalam wilayahan keyakinan diri. Keimanan
atas laku yang sedang kita jalani adalah menyoal bagaimana kita mampu memaknai
kehidupan ini agar menjadi lebih bermakna. Lebih baik lagi dari hari ke hari.
Hari ini lebih bermakna dari hari kemarin. Walaupun semisal hanya dalam wilayah
kesadaran. Itulah perjuangan para kesatria. Masing-masing dalam pengajaran-Nya,
dalam makom, yang menjadi bagiannya masing-masing.
Sebagaimana tatanan tata surya yang harmonis keadaannya.
Matahari tidak akan mendapatkan bulan, dan siang tidak akan mendahului malam.
Semua planet dalam posisi dan koordinatnya masing-masing. Demikian pula posisi
kita semua. Saling mendoakan , memberikan khabar, memberikan nasehat, salaing menguatkan,
adalah sebuah ikhtiar.
Tidak usahlah terlalu risau karena itu. Sebab entah bagaimana
rencana KAMI maka Ki Ageng akan mewakili kesatria lainnya untuk
meletakkan tonggak kesadaran di pusat kekuasaan di Jakarta. Beliau dipaksa
untuk datang ke Jakarta. Baik sukarela ataupun dengan terpaksa sekarang ini
sama saja keadaannya. ‘He’ juga sudah menetapkan diri untuk berangkat. Sebab
kesadaran para kesatria harus sudah dicanangkan di bulan ini. Walaupun
kebarangkatannya penuh rintangan, mulai dari pasport sampai tiket pesawat
demikian sulitnya. Subhanalloh.
Namun dia memang harus datang, walau secara realitas seprti biasa
saja. (Yaitu) Mertuanya meninggal dan di makamkan hari ini (9/11). Itu adalah sebuah
alasan, yang secara akal bisa diterima. namun sesungguhnya perintah KAMI sudah
disampaikan jauh dimuka bahwa harus ada salah satu kesatria yang mewakili
datang ke Jakarta, untuk meletakkan tonggak kesadaran selanjutnya. sebelum
tonggak lainnya di pancangkan di tempat-tempat lainnya.
Semoga khabar ini menambah keyakinan kita, tidak ada yang tidak
mungkin bagi Allah, 'Inama amruhu idza
arodha saian ay yakulallhu Kun Fa ya Kun !’.
Saya sudah dapat kontak dari beliau, hari Kamis ini tepat 12-12-13
beliau akan datang ke Jakarta. Mohon doanya dari para kesatria. tetaplah dalam keyakinan
bahwa sekecil apapun upaya kita, pasti akan memeberikan dampak luar biasa.
Tetaplah dalam kesadaran yang satu 'Tiada daya upaya selain Allah".
salam
Email singkat ini, sudah di
layangkan Mas Thole, entah apa yang ada dalam benak para kesatria. Slide demi
slide dipercepat pemutarannya. Alam dimensi kesadaran melipat bagai kertas,
didalamnya dimensi ruang dan waktu menjadi berimpitan. Kami sudah mengundang Ki
Ageng dengan anaknya untuk meletakkan pondasi kesadaran. Pondasi yang akan
memanggil para kesatria lainnya yang berada diseantero dunia untuk kembali ke
rumah mereka. Nantikan saja saat mana Para Kesatria Piningit yang akan pulang
ke kampong halaman mereka. Kembali ke alam kesadaran atlantis, yah disini di
nusantara ini, mereka semua akan pulang kesini. Mereka anak-anak atlantis akan berduyun-duyun
kembali ke kampong halaman mereka
sendiri. Oleh karena itu perlu adanya kesadaran murni yang mampu menjadi
penyaksi atas prosesi ini. Kedatangan kesadaran murni, kesadaran yang terus dicanangkan KAMI.
"Kedatangannya kali ini akan menjadi sebuah tonggak kesadaran nusantara baru, yang terus digaungkan, semenjak 08,08,08 lalu, 09, 09, 09, lalu 10, 10, 10, lalu 11, 11, 11, lalu 12, 12, 12. Kemudian selanjutnya melahirkaan kesadaran kesatria-kesatria baru dalam dimensi kesadaran akal dan budhi manusia."
"Kedatangannya kali ini akan menjadi sebuah tonggak kesadaran nusantara baru, yang terus digaungkan, semenjak 08,08,08 lalu, 09, 09, 09, lalu 10, 10, 10, lalu 11, 11, 11, lalu 12, 12, 12. Kemudian selanjutnya melahirkaan kesadaran kesatria-kesatria baru dalam dimensi kesadaran akal dan budhi manusia."
Kesibukan Ratu Shima yang
secara realitas akan sulit sekali untuk mampu datang ke Indonesia, telah
diwakilkan. Sebuah penghormatan atas keyakinan dan doa yang dipanjatkan Ratu Shima. Hal yang bisa dimaklumi. Tak apa, sebab suatu saat masing-masing akan menerima bagian tugasnya. Semua dimensi saat sekarang
sedang berkejaran dengan waktu. Alam keghaiban telah dalam keadaan situasi
darurat perang. Para siluman telah kebingungan, kepanikan mereka terus
termanifestasi dalam alam nyata, yaitu sebagaimana yang kita lihat di layar
kaca setiap harinya ini. Perhatikanlah, hampir setiap jam terjadi berita
pembunuhan, hampir setiap hari terjadi kecelakaan, hampir setiap minggu bencana
alam. Tidakkah kita 'ngilu' menyaksikannya. Bagaimanakah lidah ini tidak kelu ?.
Semua kejadian yang dinampakan dimata kita, melalui layar kaca, begitu memprihatinkan sekali. Namun mengapakah kesadaran kita menanggapi biasa saja ?. Sungguh sangat aneh sekali. Kecelakaan, bencana, kekerasan, korupsi, dan lain-lainnya, hanya menjadi sebuah kebiasaan saja. Namun jika kita mampu melihat secara jeli. Sesungguhnya paa
dedemit telah banyak ambil bagian disini. Lihatlah sekali lagi, bagaimana
keserakahan, kedzoliman. Korupsi, aborsi, zinah, perdukukunan, pesugihan, dan
banyak sekali lainnya. Sudah menjadi kesadaran kolektif bangsa ini. Nyawa
manusia disaat sekarang ini bagai Laron-laron yang menghampiri lampu. Mereka
mengahmpiri kematian mereka sendiri. Keadaannya akan begitu.
Paralel dengan itu, khabar
dari Pambayun menyoal Dyah Pitaloka yang sudah bertemu dengan seorang nenek
yang sudah berumur 135 tahun, di suatu daerah yang tersembunyi di Jawa Barat,
sungguh mencengangkan. Menjadi penguat atas khabar dari Ki Ageng itu sendiri. Saatnya
kesadaran nusantara baru dicanangkan tahun ini. Semua seperti Membentuk rangkaian simpul dan puzle-puzle
yang semakin jelas. Pambayun mengkhabarkan ada seorang nenek yang sedang
menunggu kedatangan para Bidadari dan juga kesatria lainnya, bersama dengan
Banyak Wide. Nenek tersebut menyimpan selendang warna kuning milik nawang Wulan.
Inilah rangkaian SMS nya, yang sudah
disesuaikan dengan perbaikan agar lebih ringkas, untukkeperluan kisah ini.
“Nenek
itu tau persis silsilah dan sejarah masa lalu para bidadari. Dia tunggu semua
datang termasuk pamannya. Terutama juga Nawang Wulan karena selendangnya khususnya
yang dia pegang. Dyah katanya takjub sama neneknya. Dia tahu perihal prosesi di
curug Kawali. Benar katanya ada nur bidadari yang tertangkap kamera. Semua
selendang para bidadari ada di dia.”
Mas Thole hanya memberikan jawaban , bahwa nanti kita akan kesana untuk bertemu, nenek yang menyimpan selendang bidadari itu. Mas Thole hanya tersenyum simpul saat dia mengetahui di dalam kesadarannya siapakah sesungguhnya sang nenek itu. "Hemm...Ibu, engkau selalu saja menjadikan keghaiban ini misteri. " Yah, Mas Thole kenal siapakah nenek tersebut, dia selalu saja ada disetiap peradaban anak manusia, jauh sebelum nusantara sendiri ada. Biarlah ini nanti kaan menjadi kisah tersendiri.
+++
Bagaimanakah mengkisahkan sebuah
simbol dan rangkaian pemahaman yang banyak sekali makna dan filosofinya yang
tidak mungkin disampaikan dengan satu dua kalimat saja. Bagaimanakah mengungkapkan
rahsa dan keyakinan yang dipunya. Adalah purba sangka dan syak prasangka yang terus
saja menjadi hijab penuh misteri. Menjadikan diri kita teraliensi di negri
sendiri. Semua kembali menyoal misteri mitos dan legenda. Semua kisah yang
diyakini ada, namun tidak diakui oleh masyarakatnya sendiri. Sebuah kisah
dongengan yang kemudian menjadi angan semata. Kita gagal mengambil makna atas sebuah
kejadian pada jaman dahulu kala. Dimana pelaku dan pemeran utamanya adalah leluhur
bangsa ini. Bagaimanakah meyakinkan anak cucu bagsa ini, bahwa dibalik kisah
mitos dan legenda, terdapat sebuah kearifan leluhur yang ingin di
transformasikan. Adakah yang memahami makna filosofi selendang dan lumbung padi
pada kisah Nawang Wulan dan Jaka Tarub ?. Sungguh masih banyak saja yang tidak pedulikan ini.
Terkisah sebuah selendang
yang dapat digunakan oleh Bidadari untuk kembali ke kahyangan, disembunyikan di
dasar lumbung padi. Karena keisengan Jaka Tarub yang mencampuri urusan wanita
dengan melihat cara Nawang Wulan menanak nasi, maka hilanglah kesaktian Nawang
Wulan. Padi di lumbungpun sedikit demi sedikit habis digunakan untuk makan mereka
berdua dan juga para sahayanya. Hingga samapai di dasarnya. Saat itulah Nawang
WUlan melihat selendangnya. Filosofi yang penuh makna, bahwa selendang para
Bidadari berada di bawah tumpukan ego diri manusia akan harta dunia. Maka
sibaklah satu demi satu hijab hati yang menutupinya. Jika
kita mampu meniadakan hijab-hijab tersebut maka kita akan mampu meneukan
selendang yang dapat kita gunakan untuk kembali pulang. Perhatikanlah hikmah
dan filosofi ini. Sebuah rangkaian symbol yang sangat erat kaitannya dengan
perjuangan membangkitkan kesadaran baru. Inilah filosofi yang memberikan pengajaran bagai mana sejatinya diri manusia mampu kembali pulang ke alamnya. Sebuah simbol peradaban luhur, peradaban yang tinggi.
+++
Merangkai kejadian dan langkah-langkah
menjadi sebuah pemahaman yang utuh, adalahtantangan
tersendiri. Keyakinan akan selalu terus diuji. Apa yang dilakukan para kesatria
adalah sebuah pekerjaan yang ‘aneh’ bagai pemahaman sebagian manusia. Untuk apa
mondar-mandir, datang kesana kemari. Melakukan prosesi ini dan itu. “Bukankah itu mencari-cari pekerjaan saja ?.”
Mungkin itu pertanyaan bagi yang tidak mengerti. Belum lagi yang merasa terusik
dengan kisah ini. Kemudian mendustakan, padahal dalam hatinya mengakui
kebenaran yang disampaikan. Apakah tidak sampai khabar kepada kita semua
bagaimana lebih anehnya Nabi Nuh, dimata kaumnya saat mana dirinya membuat
sebuah kapal raksasa di musim kemarau.
Apakah tidak sampai khabar
lainnya, saat mana Nabi Ibrahim meletekan pondasi batu sebuah rumahy
peribadatan di padang pasir yang tidak ada apa-apanya disana. Sejauh mata
memandang hanya pasir semata. Bayangkanlah keyakinan diri mereka itu. Mereka
menegri dan pahama atas arti sebuah keyakinan. Dan kepada mekalah para Nabi dan
Rosul para kesatria belajar arti dan makna sebuah keyakinan itu sendiri. Biarlah
saja, sebab memang begitu keadaannya. Pemikiran baru, kesadaran baru yang
muncul akan selalu dimusuhi walaupun itu hanya semisal khabar saja.
+++
Perjalanan menakjubkan
membuka akal dan fikiran, perjalanan ruhani, pemahaman diawal dan pemahaman dikemudiannya,
menjadi keyakinan. Dimanakah kebermaknaan ruang dan hati. Jika kita tidak
menjalaninya sendiri. Menjadi penyaksi dan juga menjadi pencari bukti. Dimanakah
jalan-jalan kepada-Nya akan ditemui, jikalau kita maunya diam disini.
Berjalanlah dimuka bumi sebab disana banyak sekali tanda-tanda kekuasaan Allah.
Begitulah prosesi, begitulah makna perjalanan spiritual ini. Janganlah takut,
sebab janji Allah pasti akan dipenuhi. Dialah sebaik-baiknya pembuat janji.
Jikalu kita mengerti.
+++
Begitulah kisah ini
dihantarkan lagi. Setelah selesainya prosesi air kehidupan di mata air 7
bidadari di Kawali, diikuti dengan prosesi simbolisasi mandinya bidadari yang
diwakili Pambayun. Kemudian diikuti dengan datangnya amanah untuk Prabu
Silihwangi. Belum lagi raga berhasil di rebahkan. Mas Thole sudah harus
mempersiapkan prosesi dan perhelatan selanjutnya. Ki Ageng menginformasikan,
bahwa dia mengirimkan Kristal alam. Kristal yang akan menjadi pembuka rantai
pemikiran. Kristal ini menjadi simbolisasi keadaan hati manusia. Kristal alam
ini akan memancarkan cahaya (energy) yang akan membantu membuka hijab-hijab kesadaran.
Mas Thole diharuskan memaknai dan
melakukan kontemplasi atas pemahaman ini. Simbol hanyalah symbol, jika kita
tidak mampu menemukan kuncinya, maka symbol ini tidak akan bermakna apa-apa.
Mendapat informasi tersebut,
Mas Thole mengikuti saran Ki Ageng. Pada sholat maghrib yang khusuk. Perlahan
sekali masuk pemahaman, atas makna air kehidupan, makna cahaya diatas cahaya, (yaitu)
cahaya yang meliputi seluruh keadaan. Air menjadi simbolisasia kehidupa. Air
dan cahaya menjadi kunci dibangunnya system kehidupan ini. Dimanapun air turun
disanalah ada kehidupan. Ibarat tanah kering yang disirami air hujan, maka
disanalah akan tumbuh kehidupan. Hati manusia adalah semisal dengan itu. Betapa
sulitnya merangkai kunci-kunci ini. Kesadaran Mas Thole, perlahan mengarungi jagad raya ini. Menyusup diantara
cahaya dan planet semesta. Terus menyelinap, jauh mencari setap detailnya,
adakah makna hidup dari kehidupan. Mencari
hakekat mati dan kematian itu sendiri.
Dimensi kehendak didalam kehendak,
dimensi dimana kehendak sudah mendahului kehendak itu sendiri. Manusia memiliki
kehendak yang tidak mungkin mendahului kehendak-Nya. Kehendak yang menjadi
misteri pada setiap kejadian. Kehendak siapakah yang membingkai realitas
kejadian. Kehendak apakah yang mewujudkan angan-angan manusia. Apakah manusia
memiliki kehendak sendiri ?. Jika tidak !. Kehendak yang menyusup di dalam hati itu,
sesungguhnya apa ?. Salahkah jikalau para kesatria memeiliki kehendak untuk
mewujudkan nusantara baru ?. Sesungguhnya kehendak siapakah itu ?.
Kesadaran Mas Thole seperti
berpilin, menjadi suatu rangkaian kumparan dimana saking kuatnya telah menciptakan
medan magnet. Daya tariknya hampir saja menenggelamkannya dalam khayalan. Lepas
dari jebakan medan magnet miliknya sendiri. Kesadaran Mas Thole meluncur
mendekati sebuah fenomena yang dalam keyakinan diri adalah Arashi. Arashi yang
dibangun daiats air kehidupan itu sendiri. Air dan cahaya arashi menjadi energy
alam semesta. Blam…blam…blam..!. Pemahaman demi pemahaman memasuki memory Mas
Thole, bantuan Kristal dari Ki Ageng mampu menghantarkan ruh dan jiwa mMas
Thole mendobrak hijab pemikirannya sendiri. ALam malakut terlihat begitu
sederhana sekali.
Kenyamanan yang luar biasa,
eksplorasi dan perjalanan ruhani, seperti sebuah permainan angan. Namun nyatanya
bekas-bekas di badan begitu melenakan. Energi dingin, terus saja megalir di
dalam dada. Berputar-putar disana, sangat menyejukan sekali. Energy ini terus
memasuki sel-sel dan system ketubuhan. Dan sedikit demi sedikit cahaya
tersebut menerobos melalu sel-selnya, dan juga celah diantara kedua sel, seperti cahaya yang pecah, kesegala pencuru, cahaya meleset kealam semesta kembali ke asalnya. Menimbulkan sensasi
penyatuan dirinya dengan alam semesta. “Apakah
ini yang dinamakan Manunggaling Kawula Gusti .“ Mengapa alam semesta sebagaimana rumahnya sendiri.Mas Thole hanya berani
membatin saja. Sebab dia tidak memiliki pengetahuan atas itu.
+++
Kejadian yang
seakan-akan biasa saja. Ternyata menimbulkan pergolakan alam kesadaran Mas Thole
telah berhasil membuka kode-kode, maka akibatnya semua terjadilah percepatan. Pagi
harinya badan Mas Thole terasa meriang, flu dan lan sebagainya. Belum lagi
sempat mendeteksi apa yang terjadi. Terdengar khabar bahwa mertua Ki Ageng
meninggal. Maka Mas Thole takziah kesana. Menghantarkan sampai ke pemakamannya.
Sepulangnya dari pemakaman. Mas Thole sudah tidak mampu mempertahakan dirinya.
Setelah sholat, dia tertidur amat lama. Hngga datang SMS Ki Ageng yang beruntun
terus mengurai makna-makna kejadian. Memberikan khabar atas apa yang harus
dilakukan. Dan khabar itu disajikan disini, sebagaimana sebuah kisah saja
layaknya.
Bersamaan dengan itu,
terdengar kecelakaan KRL yang memilukan (9/11). Apakah semua kebetulan ?.
Betapa sulitnya memaknai kejadian alam ini. Tidakkah
ini sudah cukup untuk jadi bukti ?. Berapa banyak lagi bukti-bukti yang kita
maui lagi. Agar kita mampu bersyukur ?.
“Semakin jauh ke lembah di bawah cemara aku merenung
Gemercik air pancuran tak memberiku isyarat apapun
Bayangan anak sampah menghantuiku
Gejala apakah yang tengah terjadi?
Mungkin Tuhan yang mengirimkan saksi
bahkan kita tak ambil peduli
Terbuktilah kita semakin jumawa
Mari tanya bayangan di kaca
Dia tak pernah berdusta”
(Kesaksian Anak Sampah, Ebiet G Ade)
Wolohualam
salam
Wolohualam
salam
Salam sejahtera untukmu semua saudaraku...
BalasHapusMemaknai spiritual dan gaib, sungguh menjadi sebuah hal yang sulit bagi kesadaran siapapun
mereka memaknai dalam dimensi yang berbeda...
Hukum-hukum antar dimensi ini berbeda, maka kebenaran adalah dalam tataran dimensinya
kita telah belajar banyak di bidung ilum alam
Dimensi zat padat, partikel, semua hukum-hukumnya benar dalam dimensinya
Hukum-hukum Newton tentang gerak hanya berlaku pada kecepatan lambat
dan tidak berlaku pada kecepatan cahaya, dimensi mendekati cahaya
Hukum-hukum zat padat tidak berlaku pada dimensi gelombang
dan tidak pula berlaku dalam dimensi energy
semua memiliki kaidah dan ketetapan dalam dimensinya
Bagaimana anda ingin menceritakan "Bentuk gelombang"
menggunakan dimensi partikel
maka lihatlah perbuhan partikel yang terjadi akibat atau sebab perubahan gelombang itu
seumpama anda melihat gelombang laut, maka yang kita lihat adalah bentuk gelombang dari air laut
yang sebenarnya kita lihat adalah bentuk atau perubahan air laut bukan gelombang laut itu sendiri
lalu kita bisa meyakini adanya gelombang... namun benarkah gelombang itu seperti itu?
bukan, gelombang adalah perubah energy ... dari energy ini menjadi gerak
jadi sebetulnya gelombang yang kita lihat seperti bentuk gelombang itu
bukanlah seperti itu namun adanya energy
yang yang benar adalah energynya...
tepat tetapi juga tidak tepat
karena energynya juga ada karena perubahan potensi energy
yang perubahan dari energy potensial menjadi gerak
yaitu dari ada dan tidak ada yang berubah adalah waktunya (kehendak dan waktu)
jadi yang benar adalah waktunya
lalu apa itu waktu dan gerak
itulah dimensi-dimensi yang kita masuki
itu akan benar dalam ukurannya
lalu bagaimana bila dimensi tak berwaktu berimpit dengan dimensi waktu
maka bila kita mampu berada dlam "kematian"
berarti telah berada dalam dimensi tak berwaktu
dan hukum dalam dimensi tak berwaktu berbeda
barulah kita mampu sedikit mamaknai realitas dan gaib dalam persepi.
Sungguh tidak mudah menetapi keyakinan atas gaib dan realitas atas yang terjadi
Kepulangan kali ini ke negeri tercinta, tanah tumpah darah
merupakan panggilan suci dari sang ibu
ibu dari paara bidadari sebagaimana yang dikisahkan ini
juga merupakan bentuk energy dari kristal bumi
yang merupakan medan magnet bumi yang menarik dan tak terlawan
namun kutub-kutub yang berseberangan
menahan dan menarik agar tidak mampu kembali
dua kutub yang berlawanan kutub positif dan negatif
dan bagaimana kesudahannya?
sungguh sebuah perjuangan yang berat untuk hanya sekedar kembali
begitu banyak halangan yang merintangi kepulangan kali ini
dalam realitasnya semua proses yang biasanya mudah
mengalami benturan dan kesulitan
dan diri sendiri yang melakukan semua itu
melakukan puluhan kali kesalahan yang tidak masuk akal.
Sungguh hanya dengan memohon pertolongan Allah semata
sungguh inilah usaha terbaik kami dalam berjuang untuk kembali
dalam realitas yang mengharuskan kami kembali
namun dalam realitasnya juga ada ratusan hambatan
yang memaksa agar kami selambat mungkin kembali
semakin lambat akan semakin baik
sementara pesannya adalah kembali secepat mungkin
Dengan memohon bantuan dari saudara semua
doakan kami untuk mampu menginjakkan kaki kami
di bumi tercinta...bumi tanah air tempat kami dilahirkan
kami datang dengans ebuah kesadaran bahwa kamilah saudara
yang telah sekian lama diasingkan
di sebuah tempat terpencil nun jauh di ujung dunia
tempat(kota) yang paling terisolasi
di benua selatan
Doakan kami
Semoga Allah Tuhanku memudahkan perjalanan kami
Semoga Allah ridho atas kerelaan kami
Ki Ageng
"Selamat datang Ki Ageng....
BalasHapusSemoga Allah memudahkan perjalanan dan memudahkan segala Prosesi, Amin.
Salam.
Terima kasih saudaraku...
HapusSungguh harga sebuah KEYAKINAN (iman) yang mahal
untuk datang kali ini ada puluhan hambatan yang tidak masuk "logika"
begitu datang bertubi-tubi, dengan tujuan agar "terlambat datang"
secara logika baru bisa datang minggu depan.
Namun hanya berbekal teguh pada keyakinan:
Allah akan memudahkan bila dia berkehendak untuk mudah...
Alhamdulillah, beang demi benang masalah mulai terurai
dengan bantuan yang datang dari arah yang tidak disangka-sangka
memudahkan hal yang tidak mungkin menjadi mungkin
sedikit demi sedikit "kemungkinan" realitas untuk bisa datang tepat waktu
semakin membesar, dan yang tadinya hamoir mendekati nol,
kini sudah mendekati 90% kepastian secara logika akal...
namun sekali lagi sungguh banyak sekali hambatan yang tidak masuk akal
hanya dengan berserah diri dan yakin sepenuhnya
bila ini kehendakNya
maka Dialah yang akan membuka jalan untuk memudahkan
semua proses
karena diri ini hanyalah menjadi alat untuk melaksanakan kehendakNya
Terima kasih saudaraku
Terima kasih atas doanya
Semoga kita bisa bertemu saat ada di nusantara
selamat Datang kidung alam...
BalasHapusKiageng...
Smga d mudahkan perjalanannya maupun prosesinya...
Allahumma amin...
LATA MANGGALA MADAGASKAR...
SALAM SEJAHTERA
Alhamdulillah..
BalasHapusAkhirnya confirm.. passport. Ticket.. dll.
Semoga dimudahkanNya.
Terima kasih saudaraku semua.
Selamat datang mas Im..S.....semoga dimudahkan Allah semua perjuangannya. kami semua berdoa. Perlu paku paku bumi hidup untuk memancangkan kesadaran baru di Nusantara ini. kesadaran yang terintegrasi...kesadaran yang utuh...yang memiliki akses kepada Allah namun tidak menafikan yang lain. Kesadaran yang utuh yang memiliki akses kepada Allah, namun juga sekaligus menya dari yang lain menjadi bagian kesadaran tersebut...terangkum dalam bahasa KAMI...sudah saatnya engkau datang saudaraku. Semoga Allah terus memperkuat jama'ah ini. Kesadaran awal...pengejawantahan Arrohmaan Arrahiim yang menjadi mula asma asma lain...
BalasHapusInsya Allah, dengan adanya transmitter kesadaran Arrohmaan Arrahiim ini, akan meliputi Nusantara baru yang secara alamiah akan mencelup kesadaran lebih rendah untuk terdorong ke tingkat lebih baik...atau mungkin membuat kesadaran yang rendah untuk pergi secara sukarela...Wallohualam
Saudaraku anonim. Semoga rahmat Allah berlimpah untukmu dan keluargamu. Hanya doa tulus dari lubuk hati terdalam dari kami. Semoga semua ini bermakna di kemudian hari. Karena hanya ini yg bisa kami lakukan. Dengan sepenuh kekuatan dan doa kami memohon. Semoga kebaikan dan kesejahteraan bagi kita semua. Keluarga. Lingkungan. Bangsa dan negara yg kita cintai. Salam sejahtera.
BalasHapusSemua mahkluk punya tugas masing2, kita sebagai manusia hanya menjlnkan itu semua atas restu dan dukungan elemen dan RidhoNya. Meskipun tanda dari alam yg kita rasakan dan kita terima berwujud barang sebagai ageman/saksi utk daya cipta dan menyembahNya. Agar kita menerima kekuatan utk bisa berguna dan utk menghidupi yg lain dgn cara dan tugas masing2 di alam ini. Agar semua mahkluk berbahagia dan bisa mendapatkan Rohmat Hidayah ilmu yg bermanfa'at dari Nya
BalasHapus