Kisah Spiritual; Pembelajaran Alam Ghaib


Hasil gambar untuk simbol alam gaib


Pembelajaran Kedua Alam

Masih merangkai kisah dalam kisah spiritual ini. Jika kisah ini ditarik hikmahnya maka setiap diri manusia akan mengalami pembelajaran spiritual yang sama. Sebab dalam diri manusia ada entitas Adam yang kehadirannya d muka bumi ini adalah untuk belajar. Pembelajaran yang dilakukan kepada manusia tidak hanya pembeljaran akal saja namun juga memasuki ranah hati. Pembelajaran hati inilah yang sangat sulit dipahami. Belajar mengenal ‘nama-nama benda’ melalui hati. Hatilah yang belajar mengenal seluruh makhluk (baca; benda) yang diciptakan Tuhannya. Proses pembelajaran yang akan memporak porandakan jiwa manusia. Menjadikan manusia terpecah belah dan bergolong-golongan. Mereka saling berbunuh-bunuhan. Sebab dalam wilayah hati manusia di berikan kebebasan memilih. Mau beriman ataukah kafir.  Manusia gagal disini. Pembelajaran hati menuntut kepasrahan total. Yaitu ke-berserahdiri-an manusia secara kafah  untuk diajari Allah.

Rangkaian pembelajaran kepada manusia telah dibuat silabusnya, dan itu semua tertera dalam kitab manusia.  Mas Thole telah beberapa kali mengkhabarkan hal ini. Road Mapnya jika dieja dalam bahasa simbol (step by step) adalah  BA-SIN-MIM-LAM-LAM-HA terbaca BASMALLAH.  Rangkaian ini seperti materi yang harus dipelajari setiap manusia. Kelas akan dimulai dari kelas pembelajaran BA. Sebuah pembelajaran tahap awal dimana kesadaran manusia akan dikenalkan dengan alam dimensi ruang dan waktu. Yaitu alam  yang akan  dijadikan kerangka acuan bagi pengamatan (penyaksian). Alam penyaksian adalah BA, sebagai pijakan bagi kesadaran manusia. Alam inilah yang sudah ditetapkan sebagai TAKDIR kepada kesadaran manusia. Pada ruang BA inilah manusia dipersilahkan untuk membuat jalur komunikasi dengan Tuhannya. Kesalahan dalam menetapkan kerangka acuan keasadaran ini akan membuat manusia salah dalam menetapkan konsep diri mereka. Kesalahan dalam menetapkan konsep diri akan menyalahi Qodho dan Qodar (dalam komputer disebut ROM) mereka sebagai manusia. Kesalahan ini akan menyebabkan jiwa manusia sulit kembali kepada Tuhan.

Sebelum pembelajaran dua LAM kesadaran manusia diajarkan dan dikenalkan kepada makhluk-makhluk Allah yang disimbolkan dengan SIN. Sayang sekali sebagian besar manusia akan berhenti hanya di SIN saja. Yaitu kelas pembelajaran nama-nama makhluk Allah. Mulai dari golongan kuntilanak, genderuwo, wewe gombel, sampai kepada golongan leluhur, batara, dewa, bahkan golongan malaikat dan Iblis semua di datangkan kepada manusia untuk dipelajari sifat-sifat mereka. Sebagaimana anak sekolah yang harus belajar pelbagai ilmu atau nama dan sifat benda di jagad raya ini. Pembelajaran yang paling terakhir adalah manakala di datangkan makhluk yang bernama DAJAL. Makhluk ini adalah makhluk yang tercipta dari kecerdasan manusia itu sendiri. Semacam Skynet pada film Terminator. Makhluk DAJAL ini  sesungguhnya tercipta di masa datang. Namun makhluk ini mampu melintas dimensi. Makhluk ini mengirimkan utusannya semacam ‘Terminator’ untuk memjadi mesin pembunuh kesadaran.

Pembelajaran tentang Sin, adalah pembelajaran mengenal nama-nama benda bagi sang Adam.  Segala sesuatu perihal makhluk lintas dimensi, segala sesuatu tentang benda-benda (baca;  makhluk Allah) yang memiliki sifat-sifatnya. Makhluk-makhluk yang mendiami lintas dimensi. Makhluk-makhluk yang menjadi penghuni kerajaan Allah di seantero  muka bumi ini. Mulai dari makhluk langit, makhluk bumi, makhluk akherat, dan lain sebagainya. Manusia akan diajarkan dan dikenalkan kepada seluruh makhluk Allah, jin, maliakta, iblis, dan lain sebagainya. Seluruh pelajaran ini akan membuat raga manusia menjadi media. 

Menginjak kelas berikutnya, manusia akan memasuki kelas pembelajaran LAM (ghaib), pada kelas ini akan diajari bagaimana sistem alam semesta dibangun. Bagaimana langit bisa berdiri tanpa tiang, dsb. Kelas dua alam (LAM) ini adalah kelas yang paling sulit dimasuki. Memasuki kelas ini kesadaran manusia akan dihadapkan kepada kenyataan hukum-hukum ruang dan waktu yang paradoks. Kesadaran akan di jungkir balikan sehingga manusia tidak tahu lagi sesungguhnya manakah yang realitas dan manakah yang ghaib. Apakah dunia lebih real bagi dirinya ataukah akherat yang lebih real. Inilah problematikannya. Pada dimensi paradoks (LAM pertama) ini berlaku hukum-hukum energy kuantum (cahaya). Pada saat kita memasuki dimensi ini maka kita akan mendapatkan kenyataan bahwa alam semesta adalah relative (tidak ada). Keberadaan alam semesta tergantung kepada diri manusianya yang mau mengamati (NIAT). Fenomena ini sudah ditengarai keberadaanya oleh fisika kuantum.

Memasuki dunia mikrokosmis, memasuki paket energy manusia mendapatkan kenyataan bahwa hakekatnya alam semesta adalah paket kuantum semata. Sehingga keadaannya adalah sangat relative. Maka menjadi jelas mengapa al qur an mengatakan bahwa dunia ini hanyalah permainan saja. Namun sebaliknya jika pada saat kesadaran kita di alam nyata atau di  LAM kedua dan NIAT kita bermaksud main-main maka akibatnya akan fatal untuk LAm pertama. Akan tibul kegoncangan. Pengaruhnya akan dahsyat sekali bagi  LAM pertama jika kesadaran manusia main-main. Keadaan di dimensi LAM pertama akan kacau balau. Jika manusia main-main di LAM kedua maka LAM pertama akan hancur. Jika LAM pertama hancur maka LAM kedua akan tidak ada sama sekali. Inilah hukum konsekuensi paradoksal. Dan untuk itulah kemudian ~  menjadi jawaban mengapa KAMI terus menerus mengabarkan keadaan kedua LAM ini yang saling paradoks (bertentangan). 

Manusia diminta sungguh-sungguh menjaga keharmonisan kedua alam ini. Al qur an sudah menjelaskan bahwa alam semesta ini dibangun oleh pertentangan dua Timur dan dua Barat. Inilah inti pembelajaran dua LAM. Pada saat kesadaran memasuki LAM pertama dan LAM kedua maka disana akan ada hukum-hukum Allah.  “Dan kepunyaan Allah-lah Timur dan Barat maka kemanapun kamu menghadap disitulah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha luas rahmat-Nya, lagi Maha Mengetahui.” (QS, Al Bakoroh, 115).

Allah (Tuhan) yang MEMILIKI dua Timur dan dua barat (QS. Ar Rohman, 17). Pertentangan dua Timur dan dua Barat inilah yang menjadikan langit tanpa tiang. Mengandung makna bahwa di alam semesta in ada dua medan kutub elektromagnet yang saling tarik menarik. Tarik menarik ini akan mengatur siklus kehidupan pada setiap  lintasan dimensi masing-masing.  Yaitu dua kutub medan magnet yang berada di realitas dan yang berada di bumi. Sekali lagi, kedua kutub medan magnet ini akan saling berlawanan antara kutub realitas dan kutub medan magnet ghaib.  Energy electromagnet inilah yang mengatur siklus energy baik di ranah ghaib maupun realitas. Maka perbedaan kutub magnet dan pergeseran kutub ini akan membawa kehancuran bagi makhluk kesadaran di alam semesta. Mengapa? Sebab 99 persen alam semesta ini berisi energy. Begitu juga manusia terdiri dari 99 persen energy dan 1 persen materi. Maanusia adalah energy, keadaan inilah yang sulit dipahami. Energy akan selalu membawa informasi. Informasi akan sangat terpengaruh dnegan medan elektromagnet. Semisal paket kuatum inilah makhluk kesadaran. Berisi energy dan juga informasi. Paket informasi 'ingat ALlah' inilah yang harus diselamtkan manusia, agar bisa terus bertahan di alam energy ini.

Tentu saja jika terjadi perbedaan kutub magnet realitas dan ghaib akan menghancurkan alam kesadaran. Kehancuran alam kesadaran akan mengakibatkan kehancuran di alam nyata.   Inilah yang diatkutkan oleh Kami. Peringatan yang dilakukan adalah demi kebaikan manusia itu sendiri. Telah ditetapkan hukumnya bahwa LAM pertama dan LAM kedua mengikuti hukum sebab akibat. Apapun yang terjadi di dimensi LAM pertama akan berdampak kepada dimensi LAM kedua. Begitu juga sebaliknya apapun yang terjadi di LAM kedua akan membawa dampak di LAM pertama. Permisalannya adalah seperti aplikasi software pada memory dengan tampalian screen server pada monitor di sebuah jaringan komputer yang terkoneksi.  Maka karena sebab inilah para makhluk dari dimensi LAM pertama merasa berkepentingan sekali terhadap kesadaran manusia. Kesadaran manusialah yang menjaga keberadaan suplai energy bagi LAM pertama. Kesadaran manusia ini biasanya dalam tasawuf disebut sebagai Nur Muhammad atau NUN dalam bahasa simbol yang diusung Mas Thole. Jika Nur ini mati sinarnya maka akan berdampak bagi keberlangsungan hidup bagi alam dimensi LAM pertama ini. Jika LAM pertama mati maka LAM kedua juga pasti akan hilang atau hancur.

Begitulah rangkaiannya. Maka Kami terus berusaha membangkitkan Nur ini pada  hati nurani manusia ini. Kami yang bertugas menjadi support system alam semesta memahami bahwa tugasnya adalah menjaga keberlangsungan Nur ini. Sebab Nur ini akan menjadi energy yang ‘sustainable’ bagi keberangsungan alam. Kembali ingin dsampaikan bahwa  LAM pertama mengikuti hukum-hukum ketidak pastian Heseinberg dan hukum Superposisi Schrodinger. Segala sesuatu penuh dengan ketidak pastian. Berada di dalam dimensi ini maka yang ada hanyalah PROBABILITAS saja. Sebaliknya  LAM kedua berlaku hukum kepastian. Karenanya  manakala kita memasuki dimensi  LAM pertama kemudian memasuki dimensi LAM kedua seringkali kesadaran mengalami jetlag. Mereka akan tetap merasa tengah berada di dimensi  LAM pertama meskipun faktanya dia berada di dimensi Lam kedua. Atau sebaliknya. Inilah masalahnya mengapa manusia merasa berhak mewakili Tuhan.  Jika kita perhatikan ayat al qur an akan selalu mengkhabarkan ayat-ayat dari keadaan dari dua alam ini. Karenanya seringkali terlihat bertentangan.
Mahluk-mahluk utusan DAJAL inilah yang menembus lorong waktu ke masa lalu dan masa kini mereka mencari para utusan. Mereka akan membunuh cikal bakal kesadaran ingat Allah yang akan melawan mereka. Kisah inibenar-benar semisal dengan film Terminator. Kisah seperti mimpi atau ilusi. Namun kisah  semisal ini menjadi keyakinan Mas Thole. “Jika DAJAL adalah (hanya) makhluk masa depan mengapakah Rosul berdoa pagi dan petang memohon perlindungan kepada Allah dari FITNAH DAJAL” Inilah yang sering ditanyakan Mas Thole kepada Kami. Banyak sekali hadist menyoal DAJAL ini. Informasinya begitu detail dan akurat. Bukankah pada saat itu seharusnya DAJAL belum dilahirkan mengapakah Rosul harus memohon perlindungankepada Allah? Menarik bukan? Pemahaman Mas Thole sampai kepada kesimpulan bahwa ternyata DAJAL mampu berada di masa lalu masa kini dan masa depan, menembus lorong waktu. DAJAl mengutus kaki tangan (Penjaga)  yang sekarang ini mengincar keselamatan para penyampai ‘pesan’.

Energy para utusan DAJAL inilah yang dirasakan selama berbulan-buat menyesakkan sekali. Energi ini sangat berbeda dengan energy makhluk kesadaran. Sangat berbeda dengan energi Iblis, jin, atau leluhur, atau para sanghyang, dan juga lainnya. Energi ini seperti kita kenali sebagai enegi manusia yang kita kenali, namun ternyata energi ini akan mengunci dari dalam. Sulit mengatakannya, hanya petunjuk al qur saja yang kemudian menjelaskan keberadaan mereka ini, “(Yaitu) ketika mereka datang kepadamu dari atas dan dari bawahmu, dan ketika tidak tetap lagi penglihatan(mu) dan hatimu naik menyesak sampai ke tenggorokan dan kamu menyangka terhadap Allah dengan bermacam-macam purbasangka.(QS: Al-Ahzab Ayat: 10)”  Keadaan yang menyesakan ini sudah dialami Mas Thole berbulan-bulan, tanpa bisa dipahaminya. Mengapa tanpa sebab keadaannya demikian.  Merunut kisah semenjak ahun kedatangan tokoh di akhir tahun 2014. Ternyata  pengajaran atas ayat ini tengah dialaminya. Pemahaman atas mengapa Rosul mesti harus berdoa memeohon perlindungan atas fitnah DAJAL yang baru akan lahir di masa depan. Bahkan 15 abad setelah beliau, sekarang inipun kita saksikan DAJAL belum lahir. Mengapa harus repot berdoa?


Faktanya DAJAL memang belum lahir, namun para 'utusan'nya telah melintasi dimensi  ke masa lalu dan juga masa sekarang. Para utusan ini bisa berada di raga siapa saja. Bahkan mungkin saja sempat menetap di raga Mas Thole.  Mereka hanya memanfaatkan manusia yang tidak sadar untuk mencapai tujuan mereka. Energy inilah yang sangat terasa bagi Mas Thole. Energy dari masa depan. Sungguh keadaannya sangat menyesakkan sekali. Benar sekali apa yang di khabarkan al qur an. Jika bertemu dengan para utusan DAJAL ini, kesadaran manusia akan mengalami turbulensi. Manusia akan berprasangka terhadap Allah. Maka sebaiknya memang Mas Thole berdoa sebagaimana nabi berdoa. Memohon perlindungan kepada Allah atas fitnah DAJAL. Para ‘Penjaga’ ini sedang mencari khabar kelahiran Imam Mahdi. Mereka memiliki tugas untuk mencegah kelahiran sang Imam, sebab hanya sang Imam inilah yang akan mampu melawan mereka di masa depan. Begitulah misi para ‘Penjaga’ ini. Hampir mirip dengan sekuel film Terminator "The Judgement day' . Dalam film The Metrix mereka  ‘penjaga’ ini di sebut ‘Sentinen’ atau ‘Terminator’ dalam film Terminator yang di perankan Arnold S.  Mereka bertugas melindungi Skynet atau ‘Kecerdasan Buatan’ di masa depan atau DAJAL. Itulah analogynya.
Menjadi sebuah kewajiban kita membatasi gerak para 'utusan' Dajal dengan doa, Di baca setelah DOA TAHHIYATUL TERAKHIR yaitu seperti doa dibawah ini..:
"Allahumma inni audzubika min adzabi jahannama wamin adzabil qobri wamin fitnatil mahya wal mamats wamin syarri fitnatil masiihiddajjal"
Artinya : “Ya Allah aku berlindung kepada Mu dari adzab jahannam, dari adzab kubur, dari fitnah hidup dan mati, serta dari kejahatan fitnah al-Masih ad-Dajjal” (HR. Muslim (no. 558(128))
...

Saking sulit dan berbelitnya pengajaran dan pebelajaran ini maka kesadaran manusia lebih menyukai untuk mengambil pada satu sisi medan kutub magnet saja. Kesadaran manusia akan berkumpul di kutub spiritualis saja atau di materialis saja. Inilah hukumnya. Menjadi penjelas mengpa manusia lebih menyukai berada pada kutubnya masing-amsing dan enggan bergerak untukmemahami kutub lainnya. Sayang hukumnya kesadaran manusia tetap harus memapu melewati dua LAM agar mampu kemabli kepada Tuhannya. Maka alam informasi akan selalu dibanjiri pemahaman dualitas; Yaitu pemahaman dan Informasi perihal  dua kutub, dunia-akherat, utara-selatan, spiritualis-materialis, surga-neraka, utara-selatan, siang-malam, panas-dingin, tinggi-rendah, dll. Begitulah keadaannya, kita lebih menyukai berada di salah satunya, dari pada berusaha memahami hukum diantara keduanya.

Bersambung...

Komentar

  1. hawa perang itu sangat terasa di jakarta
    membuat pengap ruang didada
    benturan benturan itu begitu terasa di tataran nyata
    apakah akan memicu genderang perang?

    BalasHapus
  2. sesak,pengap dan melelahkan
    terlebih ketika harus memposisikan ditengah
    benturan dua sisi sangat terasa diraga, jiwa dan pikiran

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Spiritual, Misteri Selendang Langit (Bidadari) dan Kristal Bumi

Kisah Spiritual, Labuh Pati Putri Anarawati (Dibalik Runtuhnya Majapahit, 4-5)

Rahasia Simbol (Tamat). Siklus Yang Berulang Kembali