Episode Jejak Leluhur Yang Dihidupkan Kembali (2)


Image result for buroq dan malaikat
“Adakah yg bisa membantu /saran untuk mengembalikan tulang bawang Pajajaran yg sudah bangkit?. Muncul di hutan larangan di Purbalingga. Katanya ada yg sudah 8 abad tidur terus bangkit”

Pesan singkat itu masuk melalui whatsup dari katanya mereka dari keturunan trah Wasthu Kencana, yang telah menemukan fenomena aneh di hutan larangan di Purbalingga Jawa Tengah. Hadirnya manusia masa lalu di hutan larangan dan sering menampakan diri di hadapan warga. Kehidupan mereka masih mengikuti jaman dahulu saat Pajajaran masih Berjaya.

“Apa mungkin Pak?”

+++

Telah berlalu massa,  dan ribuan generasi telah berganti.  Sementara gunung gunung masih tertancap dengan kuatnya berdiri menjadi saksi. Hutan-hutan larangan masih berdiri menyisakan aroma udara masa lalu. Benarkah waktu telah berlalu. Manakah yang realita masa lalu ataukah masa sekarang ini. Jika kemudian orang-orang masa lalu dihidupkan kembali apakah masih ada perbedaan ruang dan waktu, bagaimana mungkin? Manusia menyanggah kenyataan ini dengan pikirannya. Akalnya sulit memahami bahwa lintasan waktu itu hanya semisal satu keping CD saja. Mau bergeser kemana optic head itu bergerak membaca CD. Apakah yang menjadi pembatas antara sektor-sektor di dalam lintasan CD tersebut. Bisakah manusia berpindah seenaknya dari sector satu ke sektor berikutnya. demikianlah semisal sang waktu ini. Setiap sektor tersusun dari dimensi dan dimensi, disana ada kehidupan yang tak terbayangkan akal mansuia. Kehidupan dengan realitas yang sama sebagaimana alam materi. Apakah kisah mitologi Pajajaran yang ngahyang ini merupakan  fiksi?  atau sudah masuk ke ranah fisika kuantum?

Apakah mungkin Pajajaran yang hilang dapat dihadirkan kembali ke masa kini? Pertanyaan bukanlah itu.  Apakah benar waktu yang berganti?  Ataukah kesadaran manusia yang menetap kan pijakan dirinya pada keadaan yang bergantian ini?  Mari kita lihat bagaimana waktu tersebut bekerja. Mungkin dengan sedikit pemahaman fisika kuantum dan teori relativitas kita sedikit mampu memahami bahwa Pajajaran sesungguhnya mengalami lompatan waktu. Pajajaran sekarang berada di di dimensi kuatum. Visualisasi keadaan ini menjadi mudah dalam film Avanger terbaru. Sebagian besar manusia di film tersebut hilang.

Visualisasi ini ada pada film Avanger terbaru.  Dimana dua dimensi waktu yang berbeda bisa saling meniadakan.  Manakah realita?  Dua makhluk dari dua dimensi ini bertanya.  Masing-masing memiliki realitanya sendiri sendiri. Saat sekarang ini keadaan itu terjadi di Nusantara.  Banyak yang tidak sadar portal waktu sudah terbuka.  Pasukan Pajajaran sudah masuk ke dimensi sekarang.  Apakah mungkin? Bukti bukti mulai bermunculan.  Mereka muncul di hutan2 terlarang.  Apakah mitos? Para Penyaksi bermunculan melihat fenomena aneh.  Adanya manusia masa lalu disana. Bagaimana manusia masa lalu yang datang bersama raga ini?  Kisah ini diabadikan di Surah Al Kahfi. Maka adakah yang siap menjadi saksi? Kami memanggili manusia yang bersiap menjadi penyaksi kebenaran ayat-ayat Kami.

+++

Mari pertanyaan perihal waktu kita gulirkan dengan sebuah analogi saja. Apakah romadhon bulan Mei ini (2019) yang akan datang nanti adalah romadhon yang sama dengan  kemarin ini?  Romadhon yang menyisakan misteri dikehidupan.  Begitu misteri seperti misterinya  saat penetapan ruang dan waktunya.  Mengapa romadhon jatuh di waktu yang selalu tidak sama di setiap setiap tahunnya.  Romadahn kadang jatuh di bulan januari, pebruari, dst. Manakah pijakan kesadaran manusia.  Bukan Januari?  Pebruari,  Maret,  april?  Semua penampaan waktu bisa menjadi bulan romadhon dalam dimensi manusia.  Apakah waktu romadhon itu sama?  Apakah waktu komariah akan sama dimensinya dengan waktu samsiah? Apakah bulan mei nanti adalah bulan romadhon? Denikianlah perihal waktu ini. Ada dua waktu yang disepakati di bumi. Apakah dua waktu ini sama?

Apakah mei dan romadhon itu bulan yang sama?  Atau keduanya adalah  bulan yang berbeda?  Fakta kebenarannya adalah puasa berada di bulan mei itu saja, yang artinya bulan romadhon adalah bulan mei.  Adakah yang bisa membantah kebenaran ini? Namun kalau dikatakan bahwa bulan puasa adalah bulan mei adakah yang bisa terima fakta ini? Tidak! mereka akan mengatakan bahwa bulan puasa adalah bulan Romadhon bukan bulan mei! Aneh bukan? Dua dimensi waktu dalam kesadaran manusia.  Apakah dua dimensi yang sama? Apakah hanya sekedar nama saja?  Kalau dikatakan sama tidak mungkin.  Sebab romadhon selalu jatuh di bulan yang berbeda di setiap tahun.  Dua dimensi waktu bumi ini saja membingungkan sekali.  Sehingga manusia tidak peduli hakekat waktu.  Dianggap bukan Mei akan sama dengan bulan Romadhon. Kerangka acuan Ba (acuan ruang dan waktu) menjadi sangat kritikan ada disini.  Dua waktu ini jelas berbeda.  Semisal dua cakram manggilingan yang berputar bersamaan.  Visualisasi nya ada pada film2 perihal ruang dan waktu. Ruang waktu samsiah dan komariah jelas berbeda dalam hakekatnya. Maka disini tergantung kerangka acuan waktu (Ba) manakah yang akan dipakai acuan bagi kesadarannya.



+++

Spirit mereka yang memasuki portal dimensi ini jelas akan membawa perubahan kesadaran baru. Datang tidak hanya spiritnya (ingatannya) saja.  Tapi bersama raga raga mereka. Apalah manusia akan percaya? Sebagaimana keheranan manusia saat itu saat ada manusia gua yang turun dari kehidupan lalu. Kemampuan Dr. Stranger seperti dalam film Avanger dibutuhkan disini. Bagaimana manusia mamppu masuk sebuah portal dimensi dan keluar lagi di portal lainnya. Sehingga orang  ini akan mampu menjadi saksi atas kebenaran mitos dan legenda ngahyangnya Pajajaran. Bagaimanakah kemampuan ini bisa dipelajari? Aapakah ada refernsinya di kitab suci dan di kitab kesadaran manusia di muka bumi?

“Wahai jama’ah jin dan manusia jika kamu sanggup menembus/melintasi penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak akan bisa menembusnya melainkan dengan sulthan (kekuatan).” [Al-Rahman: 33]

Sulthan (kekuatan) yang dimaksud pada ayat di atas adalah ilmu. Sedangkan mereka mampu melintasi penjuru dunia dengan ilmu, maka perbuatan mereka ini sesuai dengan Al-Qur’an dan tafsirnya. Bagaimanakah manusia di jaman sekarang ini memiliki kemampuan membuka portal dimensi ruang dan waktu? Mengapa Prabu Silihwangi bias melakukan itu. Menghilangkan kerajaannya dari pandangan manusia?  Apakah Prabu Silihwangi memilki kekuatan sebagaimana yang dimaksudkan al qur an? Ah, semua masih misteri yang harus dibuktikan. Ini menyoal realitas dan keghaiban. Mungkin saja Prabu Silihwangi memiliki kemampuan seperti Dr Strange dalam kisah super hero ala Marvel atau memiliki kemampuan seperti Nabi Khidir dalam tasawuf atau memiliki kemampuan semisal alhi kitab dalam kisah al qur an di jaman nabi Sulaiman. Entahlah, semua serba mungkin.

+++

Akal harus tunduk kepada hukum ini. hukum ruang dan waktu yang berlaku di bumi dan juga di dimensi lainnya. Selanjutnya akal harus mulai berlatih untuk bekerja berdasarkan ruang dan waktu lain. Yah...akal harus berani menerima kenyataan ini bahwa tidak ada satu hukum pun yang bekerja pada sistem ketubuhan nya yang dalam pengontrolan dirinya.  Tidak ada kenyataan yang berada dalam kekuasaan dirinya.  Semua kenyataan dalam kekuasaan hukum hukumNya.  Manusia harus mulai dari pegamatan  hukum mikrokosmos. melalui pengamatan ini maka manusia akan dibawa kepada hakekat dirinya  yang mengamati itu sendiri yaitu hakekat sang Penyaksi, (yang) esensi dzatnya sendiri  tidak bisa dibahas akan dengan bahasa manusia sebab tidak ada satu bahasa pun yang mampu menterjemahkan nya meskipun seluruh lautan dijadikan tinta.  Entitas diri ini sering disebut hanya dengan satu kata saja... 'aku'.   Mengenal aku akan mengenal Aku.  Mengenal Aku akan mengenal esensi dzatNya ALLAH.

Selanjutnya kesadaran manusia dibawa ke alam yang lebih besar lagi, yaitu alam makrokosmos. Melalui pengamatan yang lebih besar lagi akan dibawa mengenal dzat Allah. Mengenal dzat Allah adalah melalui pengamatan dan pengenal seluruh mekanisme alam semesta. Mengenal alam semesta adalah juga mengenal dirinya sendiri. Mengenal dirinya sendiri akan mendapatkan kekuatan dan ketenangan. Zoom out dan zoom ini. Terus latihan dibolak-balik disini hingga mendapatkan ilham pemahaman. Kekuatan ketenangan inilah yang menjadi ilmu pembuka portal kesadaran lintas dimensi. Mengapa muaranya sederhana sekali cara untuk mendapatkan ilmu yang mampu menembus langit ini. Cukup dengan mengenal Allah maka kita akan mampu melintasi ruang dan waktu. Bagaimana ini? Bagaimana memulainya. Benarkah latihannya adalah dengan cara mengingatNya. Mengingat Allah hati akan tenang. 

Ketenangan hati akan menghasilkan kekuatan yang akan membawa manusia menuju portal yang diinginkan. Ketenangan hati adalah median interspace, loncatan kuantum ruang dan waktu yang menjadi portal masuk manusia kealam lintas dimensi. Benarkah? Siapakah yang berani menjadi saksi kebenaran ini? Sekali memasuki dimensi ini manusia akan menjadi makhluk lintas dimensi sulit kembali ke realitas terkininya, apakah sanggup meninggalkan kenangan?

+++

 Mengenal Allah hati akan tenang.  Mengingat Allah hati akan tennag,  bagaimana bisa?  Benarkah? Seberapa banyak manusia yang mengenal Allah.  Mari coba kita tanyakan apakah hatinya tenang? Apalah pernyataan bahwa mengingat Allah hati tenang itu salah? Mari kita uji diri masing-masing. Benarkah dengan mengingat Allah hati akan tenang?  Coba tanyakan kepada yang sedang patah hati,  kepada yang sedang diselingkuhin,  kepada yang sedang dikhianati,  kepada yang sedang ditagih hutang dan dikejar janji,  kepada yang menderita dan tidak diakui, kepada yang kecewa dan lara hati.. Dll dll... Tanyakan kepada mereka itu... Apakah benar pernyataan itu?

"Itu pernyataan manusia langit,  manusia yang tidak tinggal di bumi"

Mereka akan masgul sekali jika dihadapkan dengan pernyataan tersebut. Mari kita mencari jawaban "Mengapa hati tidak tenang? " Untuk menjawab pernyataan.

 “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang” (Qs. ar-Ra’du: 28).

Mengapa pikiran tergoda? Menjelajah kemana saja dirinya suka, bagaimana bias fokus untuk mencapai koordinat lintas dimensi yang dituju? Kunci tenang pada kata "ingat" Bukan pada sebuah perbuatan.  Inilah yang saya pahami.  Maka pada saat manusia menyandarkan diri pada perbuatan hasilnya bisa kita lihat di peradaban.  Apakah yang diingat? Pada saat manusia menyandarkan hanya pada perbuatan (baca ibadah)  maka agama akhirnya akan menjadi TUHAN.  Manusia melupakan ayat ini. Ingatan atau memori adalah pintu masuk *ketenangan*. Mari kita buka apa saja isi ingatan kita masing-masing. Isi dan arah ingatan. Seperti orang yang sedang 'jatuh cinta' . Ingat adalah semacam itu..

Mau makan ikan ingat dia,  mau minum ingat dia,  mau kerja ingat dia,  mau apa saja yang ada dalam ingatan hanya dia dan dia saja. Kerinduan utk bertemu dia.. Hanya itu saja keinginan diri.  Kalau sudah begitu apapun akan lewat.  Ada masalah apapun tidak akan dianggapnya. Dia dan dia yang terpenting dalam hidup nya. Pernahkah jatuh cinta?   Sebab sulit membahasakan 'ingat' ini kepada orang yang belum pernah jatuh cinta yang sesungguhnya. Menunggu dengan setia kedatangan dia.  Apalagi jika ada informasi bahwa dia akan datang berapa bungahnya seluruh dunia menjadi terang benderang dan indah bagai surga. Pernah membayangkan jatuh cinta?

Wajah dia sangat nyata dalam kesadaran. Jika sudah dalam rahsa ingat ini dirinya akan melakukan apa saja agar dapat bertemu dengan nya.  Untuk bertemu dengan nya butuh gerak.. (Baca ibadah)  maka dia akan melakukan gerak dengan sukarela demi bisa bertemu dengan nya. Dirinya akan terus mencari dan mendatangi dimanapun dia berada dengan energi yang tdk akan pernah padam. Bagaimana jika dia kita ganti dengan DIA. Tentu saja ribuan kali keadaan nya. Maka dari ingat DIA inilah akan muncul kekuatan yang maha dahsyat dari dalam hatinya. Gelombang medan lektromagnet akan tercipta dari pusaran rahsa ingat ini.

Maka bersyukurlah yang pernah dan sedang jatuh cinta gantilah dia dengan DIA. Maka akan didapatkan hakekat ingat sebenarnya. Maka mengingat dia tentu saja akan membuat dirinya tenang apalagi mengingat DIA. Tanyakan saja kepada yang sedang jatuh cinta kebenaran atas fakta ini. Jika ada sample maka mengarahkan dari dia ke DIA menjadi lebih mudah.  Tinggal di switch saja arahnya. Sayang sample saja belum ada.  Bagaimana caranya? Kata pepatah Jawa.  "Jalaran tresno suko kulino"


Nah maka biasakan saja arahkan ingatan ini.  Mengingat DIA.  Mengingat hukum2 makro dan mikro.  Terus masuk ke ke dalaman.  Terus ke luar sampai titik terjauh.  Terus liputi keduannya.  Zoom out dan zoom in. Mengamati mengingat bahwa diciptakan alam itu tidak sia sia.  Mengkaji sensasi rahsa saat mendapatkan kebenaran atas kekuasaan Nya dll dll. Kalau kita biasakan mengingat Luna Maya maka percayalah lama kelamaan kita akan jatuh cinta ke Luna Maya.. Beneran.  Ingatan dan arah ingat akan menjadi sensasi tersendiri bagi jiwa manusia.  Sensasi ini hidup menjadi rahsa di jiwa.  Nah disini muaranya.. Pikiran tergoda utk memikirkan Luna Maya... Menjadi arah ingat.  Maka jiwa akan bergerak sendiri utk melekat kepada objek pikiran yaitu Luna Maya. Membayangkan senyumannya saja sudah merinding... Berdesir desir... Inilah fakta persaksian

Perjuangan manusia adalah persaksian atas rahsa ingat ini.  Syahadat.  Apalah nanti saat kita mati tetap dalam persaksian ini?  Belum tentulah saya ini... Belum tentu... Mempertahankan nya dikehidupan yang keras ini juga luar biasa sulitnya.  Alam materi lebih nyata dari DIA.Kita amati fungsi ketubuhan ada akal sebagai prosesor nya.  Ada hati juga prosesor nya.  Penyimpanan (storage)  ada di seluruh tubuh pada DNA. Akal memproses input atau informasi.  Dibutuhkan data yang lengkap utk menyelesaikan perhitungan sehingga keluaran nya adalah output.  Output ini menjadi perintah yang muncul di layar kesadaran (jiwa).  Jiwa akan menerima output ini sebagai input proses selanjutnya. Jika akal tidak memiliki informasi yang cukup maka akal akan terus berproses sampai terus sampai kita mati atau tidur

Keadaan tanpa kepastian output yang menyebabkan was was... Jiwa menanti keputusan. Menanti input dari output akal.  Hati juga prosesor tanpa adanya informasi yang cukup maka hati tdk mampu berproses.  Gap antara akal dan hati ini disebut disonansi  keadaan ketidaknyamanan karena tdk ada informasi yang cukup. Ketika rahsa ingat ini bekerja maka secara otomatis akan akses ke pusat data dan informasi yaitu Allah.  Informasi yang memenangkan akan diturunkan kepada hati.  Informasi yang cukup tidak berlebihan itulah hikmah. Allah-lah yang menurunkan ketenangan kepada kaum muslimin. Berupa hikmah (ilmu). Hikmah adalah informasi yang cukup utk kebutuhan setiap jiwa manusia. Maka hikmah kejadian tidak sama antara satu sama lainnya. Tergantuang niat dan kebutuhannya masing-masing. Jika hikmah ini berupa ilmu memasuki portal lintas dimensi sebagaimana ilmu yang dimiliki ahli kitab di jaman nabi Sulaiman, maka dia adalah manusia yang beruntung.

+++

Tentu saja tidaklah semudah teori dan apa yang dikatakan ini. Penyesuaian raga harus dilakukan untuk memasuki medan antara dimensi dimana tekanan dan kecepatan cahaya disana  tidak sama dengan alam materi. Maka diperlukan susunan atom tubuh yang sesuai dengan keadaan ini. Tubuh harus mengalami dekompresi secara bertahap dan ini rasanya menyakitkan sekali, seperti mati berkali-kali.  Dikisahkah rosulpun harus dibedah seluruh organnya oleh para malaikat sebelum dibawa memasuki portal-portal lintas dimensi ini. Maka perubahan fisik dan mentalitas ini akan menajdi musibah bagi dirinya di alam materi. Dibalik musibah adalah anugrah yang besar dan dibalik anugrah tersimpan belati musibah yang menyakitkan. Memasuki hakekat subhanallah... Keadaan yang tidak melekat pada salah satunya... Memasuki alhamdulillah... Dan memasuki Allahu Akbar... Tiga makom yang diajarkan rosul kepada putrinya saat mengeluh betapa beratnya hidup itu...  Memasuki Trinitas lagi 😔

Sistem ketubuhan harus dalam keadaan tenang atau ketenangan.  Lautan itu ketenangan,  ikan didalamnya bisa berenang bebas kesana kemari.  Namun bagaimana mengenal lautan ini?  Ikan harus dilempar kan ke daratan dahulu.  Ketika dirinya mengalami situasi dan keadaan yang berubah tidak sesuai dengan fitrahnya maka sistem tubuh akan bereaksi.  Tekanan berubah.  Tekanan udara dan tekanan air berbeda.  Energi berbeda dll dll. Perbedaan ini yang menjadikan kesepahaman atas makna hakekat tenang.  Bahwa selama ini manusia sudah dalam liputan kasih sayangNya.  Keliaran jiwa dan pikiran yang menjadi sebab semua itu.


Pemahaman bahwa Allah itu dekat.  Bahwa ketenangan itu sangat dekat bahwa kita selalu dalam liputan kasihNya itu menjadi sangat jauh karena pikiran memang selalu mencari yang tidak ada dalam dirinya.  Padahal ketenangan itu melekat padanya. Mencari ketenangan sebagaimana halnya ikan mencari lautan.  Dikejarnya kesana kemari.  Berharap dengan banyak materi, berharap cinta kepada semua makhluk,  berharap dengan segala kekuatan dan kekuasaan akan menjadikan dirinya tenang.  Nyatanya tidak... Semua itu tidak menimbulkan ketenangan.  Lautan itu seakan jauh padahal meliputi dirinya.

Ketenangan itu mungkin bisa kita analogi kan dengan keadaan lautan yang tenang.  Angin diam.  Namun bagaimana keadaannya jika mendadak lautan mengamuk apa penyebab nya?  Di luaran badai tropis,  angin tornado mengangkat ombak setinggi 12 meter.  Gemuruh nya bagai dengung jutaan tawon.  Lautan bergemuruh ombak bergulung2 membuat pusaran air menyedot apa saja dan melontarkan apa saja termasuk ikan ikan di dalamnya. Mengapa lautan mengamuk?  Perubahan tekanan menjadi sebab terjadi badai iklim tropis.  Perbedaan suhu air menjadi sebab pergerakan air luar biasa cepat nya.  Perbedaan tekanan menjadi sebab udara bergerak dengan cepat dan ganasnya.

Apa yang menyebabkan perbedaan tersbut? Tubuh manusia semisal bumi itu.  Ada lautan ada hawa udara yang bergerak ada makhluk nya benar-benar bumi Alit. Sebab apa hawa mengamuk?  Sebab apa lautan bergolak?  Semua disebabkan adanya perbedaan tekanan. Perbedaan tekanan udara menjadi sebab bergerak nya angin. Perbedaan suhu menjadi sebab air bergerak...Perbedaan menjadi faktor utama terjadi nya siklus. Perbedaan ini menjadikan hawa di permukaan bumi ter bolak balik.  Ada angin laut dan ada angin darat semua ter bolak balik.  Demikian hawa di tubuh manusia. Apakah yang menjadi sebab perbedaan tekanan?  Apakah faktor yang mempengaruhi tekanan?

+++

Setiap hari mengkaji hikmah atas kejadian.  Merangkai adegan demi adegan menjadi puzzle gambar yang meski kita sajikan,  menjadi catatan hidup dan kehidupan di bumi. Bagaimana keadaan pegunungan dengan udara yang sejuk segar.  Bagaimana keadaan padang pasir tandus dan gersang,  seperti apa padang sabana nanti hijau membentang.  Begitu keadaan alam🌷.  Lantas seperti apa dinhin salju di pegunungan.  Alam yang diam tenang dengan iklimnya masing-masing.  Makhkuk bersama Habitatnya. Yang panas tidak paham bagaimana dingin.  Manusia padang salju tidak merasa berapa menyiksanya panas padang pasir.  Demikian halnya orang padang pasir yang kepanasan sulit dirinya paham keadaan orang2 yang di padang salju.

Air sejuk di pegunungan menjadi dambaan dan impian dalam angan orang padang pasir namun air sejuk pegunungan adalah keadaan sehari hari yang biasa dan sangat biasa bagi orang pegunungan. Manusia terbiasa dengan habitatnya.  Keadaan biasa ini menjadi semua ketenangan.  Sistem tubuh lembam dalam suasana habitatnya ini.  Jika ada perubahan sedikit saja tubuh dengan sensor nya akan berteriak.  Misalnya di penggunungan naik sekian derajat tentu sudah sangat menyiksanya. Padahal panas tersbut menjadi panas yang biasa saja di padang pasir. Tubuh manusia adalah bumi Alit.  Sama saja keadaannya.

Iklim atau suasana di dalam raga nya semisal suasana iklim dan cuaca bumi. Maka makhluk di dalam raga mestilah harus mampu beradaptasi dengan raganya atau dengan bumi alitnya. Sistem ketubuhan manusia diatur oleh hukum2Nya.  Sama saja dengan bumi yang tunduk dan patuh kepada hukum2 ini. Manusia yang merusak bumi.  Membabat hutan seenaknya.  Membuang sampah seenaknya.  Maka rusaklah bumi.  Jika bumi rusak maka akan terjadi pemanasan global. Pemanasan global akan mengakibatkan bumi tidak enak ditinggalin. Demikian halnya perumpamaan tubuh manusia yang disebut bumi alit.


Manusia yang merusak sistem ketubuhan nya sendiri.  Telah jelas kerusakan di permukaan bumi.  Sebagaimana telah jelas kerusakan pada raga manusia ya...kerusalan telah terjadi pada DNA diri manusia.  Sehingga raga nya tidak nyaman ditinggali lagi. Setiap saat ada badai tornado.  Iklim berubah ubah dengan cepat.  Hujan salah musim dsb dsb. Manusia yang mendzolimi dirinya sendiri.  Merusak raganya sendiri.  Seperti manusia merusak dan mengeksploitasi bumi. Dan itu terjadi dari semenjak berabad lalu... Kini bumi sudah tidak nyaman ditinggali.  Demikian halnya raga saya ini.  Telah terjadi kerusakan DNA di sana sini.  Sehingga badai dan gempa sering kali terjadi.

Berjalan lah ke permukaan bumi. Berjalan lah dan amati raga kita ini. Telah jelas kerusakan DNA ini. Sehingga amuk rasa terus saja menggila.  Maka disini lah makna "istigfar" sebagai bagian menyusun kekuatan diri, agar Allah berkenan memperbaiki DNA kita. Agar Kami membantu memperbaiki dan menyempurnakan nya.  Marilah saya ajak utk berjalan diam diam ke seluruh permukaan bumi.Lihatlah kerusakan disana.  Marilah saya ajak utk berjalan diam diam ke seluruh permukaan tubuh kita. Menyusuri rangkaian DNA nya. Lihatlah kerusakan disana. 

+++

 Air adalah perumpamaan kesadaran manusia.  Air ini ada yang dari dalam tanah dan ada yang di jatuhkan berupa meteor dari langit.  Demikian halnya kesadaran manusia.  Ada yang terkungkung di dalam sanubari manusia yang disebut Nur aini atau nurani atau mata hati. Menggali air dari dalam tanah membuka lapisan demi lapisan bumi disana adalah sebuah laku yang disebut taZkiyatun Nafs.  Pada setiap lapisan ada jejak kisah bumi disana.  Banyak yang terkubur di bumi yaitu kisah2 orang terdahulu. Jejak yang terbaca di bumi bisa dibaca dengan alat yang dimiliki manusia.  Banyak kisah yang bisa diceritakan disana yang akan mampu mengharu birukan kesadaran manusia.  Menjadi pelaku dan penyaksi atas apa apa yang dialami dalam rekam jejak lapisan bumi

Membuka lapisan demi lapisan menghadirkan kisah disana.  Menjadi saksi kejadian yang menimpa makhluk alam semesta bahkan manusia.  Mengisahkan ulang kejadiannya sebagai mana itu baru terjadi kemarin. Demikian perjalanan sang diri mencari air suci.  Air tirta.  Air kehidupan.  Apakah kita akan terus hanyut dengan kisah di setiap lapisan dan kemudian berhenti disana asyik dengan melodrama nya?  Atau terus akan menggali lebih dalam lagi sampai menemukan sumber air tersebut. Air yang kita temukan kemudian kita cocokan dengan air yang jatuh dari langit yang berasal dari meteor yang jatuh  (wahyu-ilham).  Air meteor inilah perumpamaan wahyu atau ilham atau hikmahNya. Inilah sulthan, pengetahuan yang akan menjadi dasar pemahaman lintas dimensi. Sebagaimana rosul akhirnya mampu melakukan perjalanan waktu menembus langit ke tujuh. Perjalanan yang baru bisa dilakukan hanya oleh beliau saja.  (Isro Miroj).

Semua upaya ini adalah untuk mendapatkan sulthan atau kekuatan dan ilmu sebagai prasyarat utama agar manusia mampu membuka ruang antar dimensi, menjadi saksi atas kebenaran kisah mitos dan legenda ngahyangnya Pajajaran. Semua dimulai dari pengenalan atas diri sejati. Mengenal bagaimana mekanisme bekerjanya hukum hukum alam semesta. Mengenal Lam Lam Ha. Mengenal ALLAH. Sebelum manusia menemukan tekhnologi yang memang mampu menembus lapisan portal dimensi, baiknya mengkaji kemungkinan ini. Adakah yang berminat menjadi saksi dan mau melakukan perjalanan lintas dimensi ini? Maukah mempersiapkan diri dan melatih kekuatan ini? Mungkin banyak yang mau namun sangat sedikit yang mampu bertahan dengan latihannya. Sungguh mendaki lagi sukar berada dalam dimensi anti materi dan materi. Demikian manusia memang lemah.

SELESAI

Komentar

  1. Mungkin ini yang dimaksudkan pada Wangsit Siliwangi (versi lengkap pada Pantun Bogor Ngahiyang na Pajajaran), perihal Bangsa Pajajaran yang Ngahiyang:

    Ti urang mudu aya anu nyilok
    Hirup babarengan jeung jelema
    Mawa rupa, rupa jelema
    Tapi anu mahiwal tinu biasa
    Gawe inyana
    Nengetkeun nu ti musuh
    Jadi deui jelema
    Dina seja
    Ngahaharuwan Pajajaran

    Dari kita harus ada yg menyamar
    Hidup bersama2 dengan manusia
    Memiliki rupa manusia
    Tapi berbeda dari yang biasa
    Tugasnya (yg menyamar)
    Memperhatikan musuh yang (telah menjelma) menjadi manusia lagi, yg berniat akan menjelek2an Pajajaran.

    BalasHapus
  2. Rancangan Tuhan Allah pasti terlaksana,tidak ada yg bisa menghalangi-Nya.

    BalasHapus
  3. Tanda Kemunculan Raja Pajajaran:

    https://youtu.be/MwyDjLn4Yqs

    (Kapan) Waktu turunnya panutan itu?
    Setelah muara (sungai) cihaliwung (ciliwung) disinari sekilas cahaya yg melintas saat menuju siang. Lalu ada orang yang dikira gila, mengibarkan bendera HITAM separuh PUTIH. Ditandai lambang pajajaran yang dahulu, kujang diapit hanjuang siang.

    Wayah turunna éta Jurungan ?
    Anggeus Muhara Cihaliwung balébat disinaran kingkilaban anu ngabarang maju ka beurang, laju aya jelema anu dipajarkeun édan, ngelébét umbul-umbul hideung saparo bodas ! Ditandaan lambang pajajaran anu baheula : KUJANG DIGENDENG HANJUANG SIANG (Sumber: Pantun Bogor, RONGGENG 7 KALASIRNA)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Spiritual, Misteri Selendang Langit (Bidadari) dan Kristal Bumi

Kisah Spiritual, Labuh Pati Putri Anarawati (Dibalik Runtuhnya Majapahit, 4-5)

Rahasia Simbol (Tamat). Siklus Yang Berulang Kembali