Misteri Kabut Suci Kelud (1) : Episode Dewi Kilisuci


Image result for makhluk antar dimensi
Tatkala dia tersungkur, batinnya hilang bersama kemasgulan yang terus menderanya sepanjang hari. Dia tahu bahwa dirinya telah di dahului.

“Kesempatan telah lewat, mungkin tunggu hari esok.” 

Batinnya mengaduh, menahan kesakitan yang terus saja mengejarnya di sepanjang pagi. Belum lagi telinga kanannya yang berdengung seperti tiupan peluit kereta di rongga telinga dan sementara itu disaat yang sama,  air telaga rasanya seperti deras  mengalir,  memenuhi kepala melalui telinga kirinya. Coba bayangkan bagaimana sakitnya, saat otak dibanjiri?

"Waktuku tak banyak...Hhk!"

"Kemanakah akan kusambangi. Jika hati terus menanyakan kapan akan pergi"

Duhai Dewi, Sang Maharani sakti
durga dan Kalagini
Meruapnya seperti menusuki
Apakah sudah saatnya kini?

Bukalah ruang dimana kau meditasi 
Kala dan kili dalam kesucian 
Durga Kali 
Disanakah engkau menanti ?
Biarlah jiwa menyambangi
Sudah saatnyakah Dewi?


+++

Dirinya sadar, bahwa dialah yang terbuang dari galau kehidupan dan kini membawa luka. Entah dendam apa yang terus membayangi. Apakah masa lalu ataukah masa sekarang ini. Realitas kehidupan tiada berjalan semanis durian. Meski telah meringkik ditengah malam, tetap saja tiada yang datang. Bila kuasa dan bisa, pasti telah dinyalakan purnama. Lantas kemanakah para kesatria?

Hadirlah kesatria, hadirlah tanpa ucap tanpa pamrih. Meski raga telah penuh luka, meski jiwa tak secercah purnama. Meski malam telah dipermainkan gulita. Dan lara terus membujuk sukma untuk pulang ke pangkuanNya. Tetaplah berjuang dalam garda sang pencinta. Disana muara segala cahaya. Maka bermohonlah selalu kepadaNya. Semoga  Tuhan menyapa, meridhoi langkahmu, dan menerangi jalan.

+++

Dentamnya jatuhnya batu, bak pertanda permainan gulita alam semesta. Pertanda hadirnya dimensi para danyang penghisap kesadaran. Mengawali perjalan kali ini. Sang Penyaksi telah mengabarkan dalam balutan kesangsian atas fenomena apa yang hadir dalam kesadarannya. Meditasinya telah melihat jutaan lintah bermunculan di alam semesta. Pertanda apakah ini?

[7/12 1.36 AM] Penyaksi 1: Mas....tdi saya latihan tapi saya lihat binatang seperti lintah merayap ke sana kemari pokoknya jijik banget deh lihatnya tuh binatang
[7/12 7.23 AM] Penyaksi 2: Lintah menghisap darah...lintah itu menghisap kesadaran
[7/12 7.24 AM] Penyaksi 1: Maksud bagaimana mas....apa kesadaranku ?
[7/12 7.25 AM] Penyaksi 2: Semua manusia
[7/12 7.25 AM] Penyaksi 2: Ini yang membuat sy drop
[7/12 7.25 AM] Penyaksi 1: Itu lintah banyak banget sudah seperti air di kumbangan saya sndri smpai blegidigkan ngeri banget mas
[7/12 7.25 AM] Penyaksi 2: Muncul entitas dr dimensi lain yang menyerap energi kasih sayang
[7/12 7.26 AM] Penyaksi 1: Ya Allah....mas jgn ngedrop ya
[7/12 7.26 AM] Penyaksi 2: Temen2 yang lain juga merasa energinya drop. Sama dengan saya
[7/12 7.26 AM] Penyaksi 1: Ya TUHAN 😫
[7/12 7.26 AM] Penyaksi 2: Tadinya saya belum tahu kenapanya...dari Saya baru tahu
[7/12 7.27 AM] Penyaksi 1: Saya lihat terus menerus mas itu lintah smpai gk tahan pengin muntah semalam 🤦‍♀😫
[7/12 7.28 AM] Penyaksi 2: Iya...mereka mulai masik ke alam kesadaran manusia
[7/12 7.29 AM] Penyaksi 1: Jadi kesadaran manusia sudah gk bisa lagi untuk berfikir yg jernih dn baik kah ?
[7/12 7.29 AM] Penyaksi 2: Beberapa temen sudah wa saya ...mereka drop trmsk saya perlahan tapi pasti tanpa tahu sebabnya
[7/12 7.30 AM] Penyaksi 1: Ya ampuuunnn...mas harus kuat dn kawan2 juga harus kuat mas
[7/12 7.31 AM] Penyaksi 2: Lagi berusaha...belum tahu caranya lepas dr entitas lintah ini
[7/12 7.32 AM] Penyaksi 2: Semakin hari energi semakin melemah...
[7/12 7.33 AM] Penyaksi 2: Alhamdulillah setidaknya mulai tahu apa penyebabnya
[7/12 7.33 AM] Penyaksi 1: Energy nya mas kah ?
[7/12 7.33 AM] Penyaksi 2: Iya...Tinggal bagaimana mengatasi para lintah ini
[7/12 7.33 AM] Penyaksi 1: Alhamdulillah
[7/12 7.34 AM] Penyaksi 1: Harus melakukan apa mas nantinya 🤦‍♀🤦‍♀🤦‍♀saya gk tau 😫

Sementara diujung pulau Dewata para Penyaksi lainnya mengabarkan bagaimana keadaan jiwanya sedikit demi sedikit melemah, energinya serasa habis dihisap makhluk tak kasat mata. Kepalanya bagai dituangi lem yang melekat di otaknya. Sedikit demi sedikit kesadarannya menghablur sulit sekali membedakan mana halusinas dan manakah yang kenyataan.

Angin pantai telah mengabarkan saatnya ini pasti datang. Kesadaran manusia yang akan hilang diambil alih oleh para venom dalam alam dimensi tak asat mata. Tanpa disadari tapi pasti alam sadar akan diambil alih oleh dimensi alam tak sadar sehingga dalam realitasnya nanti perilaku manusia sudah jauh dari siaft-sifat kemanusiaan itu sendiri.

+++

Perjalanan para kesatriapun tertunda. Entah sebab realitas atau apa, selalu saja terkendala. Mulai dari kehilangan dompetnya sehingga seluruh dokumen identitas dirinya hilang sehingga karenanya itu sulit bagi dirinya menempuh perjalanan udara. Sampai kepada habisnya biaya dan perbekalan. Maka manakah yangharus didahulukan? Apakah kenyataan ataukah alam dimensi yang semakin tidak kelihatan dimanakah ujungnya ini.

Dimensi alam dimensi adalah dimensi yang tanpa disadari telah mengatur gerak alam semesta, termasuk gerak manusianya. Gerak ini adalah gerak perilaku manusia yang berjalan diatas bumi. Seperti apakah keadaanya jika makhluk lintas dimensi ini menguasai kesadaran manusia?

Yah, perilaku manusia akan berubah. Perikemanusiaan akan hilang berganti dengan perilaku entitas yang ada dalam kesadarannya. Jika entitas di dalam raganya itu adalah entitas ‘kuda lumping’ maka perilakunya akan menyerupai ‘kuda lumping’. Jika entitas didalamnya adalah jin atau siluman, maka perilaku mereka adalah perilaku siluman atau jin. Akan nampak sekali perbedaaannya manakah perilaku manusia dan manakah yang bukan.

Telah diperintahkan kepada para kesatria agar segera memulai perjalanan, berjalanlah ke selatan dan kemudian ke utara. Temui para penjaga Nusantara. Cegahlah makhluk-makhluk lintas dimensi yang akan segera memasuki alam kesadaran manusia. Mereka dari golongan makhluk penghisap kesadaran. Mereka akan menghisap energi kasih sayang manusia. Cepatlah bergerak dan berlombalah dengan waktu.

Perintah Kami masih saja disangsikan, yah sebab direalita sulit sekali dipahami. Mengapakah perjalanan kisah spiritual ini seperti kisah dongengan dan kisah-kisah khayal para pembuat film holiwod. Kisanh ini bagaikan kisah ‘Lord Of The Ring’. Kisah penyelamatan kesadaran manusia yang akan dipenuhi dengan kisah makhluk khayalan.

“Apakah aku tidak gila?”

Kisah batu yang bicara hanya ada pada kisah dongen dan film semata. Kisah spirit pohon dan gunung dan juga burung-burung serta kisah bidadari dan juga lainnya masih sangat sulit dipahami akal sehat manusia dan banyak manusia menganggap semua itu hanya dongengan. Walau para Nabi dan Rosul telah menjadi saksi kebenaran atas dimensi ini. Tetap saja manusia tak peduli dan menganggapnya kisah basi. Tidak perlu  dipeduli apalagi diresapi.

+++

Tak kupunguti hati
Meski telah jatuh berkali kali
Daun jati dan kayu mati  
Menghalangi matahari
Dimanakah kita ini?
Aku berjalan tak kutemukan tepian
Aku berlarian tak kutemukan daratan
Aku dalam kesepian dan kesakitan
Bagaimana aku kisahkan?

Ya, Allah dengan bahasa apa harus dikhabarkan kebenaran kisah dimensi ini? Yaitu dimensi para SIN yang menjadi bagian dari hidup dan kehidupan manusia itu sendiri. Mereka makhluk-makhluk yang mengisi alam semesta dalam dimensi kesadaran manusia. Mereka yang terus menerus membombardir dengan informasi-informasi dan pemikiran. Mereka yang kadang menyesatkan dan kadang mencerahkan. Mereka yang selalu menemani manusia dalam suka dan duka. Mereka adalah ilah-ilah yang menjadi raja di raja kesadaran manusia.

Benarkah manusia akan mengambil mereka sebagai teman? Bahkan kemudian mereka mengambil perjanjian ghaib dengan mereka itu?  Tidakkah sudah sampai firman Tuhan bahwa sesungguhnya mereka akan menjadi musuh bagi manusia. Sungguh tak tahu kini, sebab jiwa seakan tak terkendali. Menyapa maunya sendiri/ Apa daya semakin kuat mencoba melepas daya ikat ini semakin kuat jiwa terjerat dalam siksa tak bertepi. Tak terbayang jika hidup ini meski harus dialami. Mencoba bersembunyi? Tak mudah diri ini lari.

Bersambung...








Komentar

  1. berangkatlah kekarang kamulyan karena disana awal dari setiap perjalanan bersihkanlan dengan air kehidupan agar kesadaran kita tetap hidup lalu berangkatlah kecirebon karena disana gudangnya ilmu kehidupan, segeralah , semoga selamat dalam mencapai tujuan.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Spiritual, Misteri Selendang Langit (Bidadari) dan Kristal Bumi

Kisah Spiritual, Labuh Pati Putri Anarawati (Dibalik Runtuhnya Majapahit, 4-5)

Rahasia Simbol (Tamat). Siklus Yang Berulang Kembali