Kisah Spiritual, Bangkitnya Portal Kesadaran (1)
Bulan terus berganti
Hari demi hari terus berlalu
Ceita dan berita membingungkan hati
Benarkah semua ini???
Sampai kapan kebimbangan ini???
Saat jiwa termenung
Saat hati hampa
Terdengar bisikan dihati
Nikmat Tuhanmu yg mana lagi yg telah
kamu dustakan?
Sejauh mana ikhtiar mu? Nol !!!
Sejauh mana upaya mu? Nol !!!
Sepintar apakah akalmu? Nol !!!
Apakah selama ini hasil yang didapat
adalah hasil usahamu dan jerih payahmu?
Bila kau jawaban yang kau yakini
adalah "iya", tunggulah kehancuranmu.
Nikmat Tuhanmu yg mana lagi yg telah
kamu dustakan?
Sekarang, kerahkan semua upayamu, dan
panggillah semua sekutu2mu itu!!!
Maka akan kau dapati, SEMUA
mengecewakanmu
Maka akan kau dapati, SEMUA berpaling
darimu.
KAMI yang menghalau musuh2mu,
KAMI yang membantumu.
KAMI yang peduli padamu.
Tak perlu kau tunggu iringan
halilintar menyambar
Tak perlu kau tunggu dentuma gunung
api
Tak perlu kau tunggu air menggenangi
puncak tinggi
KAMI tidak tertandingi
KAMI tiada bandingan di semesta ini
Percayakan pada Tuhanmu
Serahkan jiwamu
Pasrahkan upayamu
Tetapkan hatimu
Maka akan kau saksikan kehebatan
Tuhanmu !!!
Akan kau saksikan kekuasaan Tuhanmu!!!
Akan kau dapatkan kasih sayang
Tuhanmu!!!
Lalu...
Apa yang kau tunggu?
***
Pemuda
itu terus berlari menjauhi pikirannya sendiri. Seperti ada sosok yang terus
mengikuti jiwanya. Bertanya dan terus mempertanyakan kepada dirinya. Sergahan
rasa bagai jaksa yang menelanjangi jalan pikirannya sendiri. Bertarung dengan
dirinya sendiri? Apakah dia sudah gila? Ada apakah dengan tubuhnya? Benarkah sosok
yang hadir adalah entitas nyata? Apakah bukan ilusinya? Entahlah tidak ada yang
mampu menjawabnya. Tidak! Meskipun kisahnya sudah di hantarkan disini, tetap
saja misteri ini adalah miliknya sendiri. Pemuda itu hanya mampu diam bersama
waktu yang menguntitnya dari belakang.
Diantara
hujatan mereka yang terus mempertanyakan peranan para kesatria. Alam kesadaran
terus bergerak menempati posisi keseimbangan baru. Paku-paku kesadaran yang
ditancapkan seumpama penguat signal BTS yang akan terus menerus menguatkan
signal kesadaran. Lihatlah bagaimana jutaan manusia kemudian bergerak
menuju portal istana. Perhatikanlah sekarang geliat mereka. Amati dan rasakan
spirit yang telah mulai terbangkitkan dengan diaktifasinya sistem portal alam
semesta. Apakah paku kesadaran yang di tancapkan sia-sia? Lihatlah pergerakan kesadaran. Ternyata bukan mata mereka yang tidak melihat namun hati mereka yang buta!
Gerakan kesadaran ingat Alllah
secara perlahan tapi pasti akan tumbuh
menjadi tsunami yang akan menenggelamkan siapa saja. Perhatikan dan
amatilah sesungguhnya janji Kami itu pasti terjadi.
Amanat
Galunggung menjadi pengingat bagi anak keturunan mereka yang sudah berjanji
membaktikan diri. Kini mereka semua teraktivasi. Kini mereka harus berhati-hati
atas lintasan hati. Janganlah beranggapan apa-apa yang mereka pikirkan tidak
terjadi? Para kesatria adalah hacker alam kesadaran. Meskipun raga mereka tidak
berada di medan perang sesungguhnya namun mereka mampu meretasnya. Realitas dan
ghaib seperti layar monitor dan program yang akan runing...mana program berikut
yg akan muncul di layar? Perilaku dan tingkah laku manusia dikendalikan dari
portal kesadaran ini.
***
Keputusan
seorang petinggi manusia bumi mengakui Jurusalem akan menjadi pematik arus
kesadaran. Banyak yang akan euphoria. Melupakan hakekat berkehidupan. Semua
dalam pengejaran ego semata. Peta kesadaran akan berubah. Seperti bekerjanya
siklus angin muson dan siklus siklus lainnya di muka bumi. Siklus kesadaran
akan melibas siapa saja. Menjadi pilihan
kita akan mengikuti bergeraknya angin semisal bergeraknya satwa2 di musim2
tertentu. Ataukah kita menjadi support system diluar semua itu. Migrasi binatang
di suatu waktu tertentu menuju daerah tertentu di gerakan oleh arus kesadaran
yang bekerja kepada insting mereka. Demikian halnya insting manusia.
Sebentar
lagi akan terjadi sebuah perubahan besar. Tugas bagi yang sadar apakah akan
ikut migrasi sebagaimana insting binatang yang tidak memahami utk dan sebab
serta mengapanya mereka harus bergerak berduyun2 atau menjadi pengamat yang
akan mampu mengarahkan serta mampu mengambil hilmah dalam kesadarannya. Saatnya
sistem di seluruh dunia bergerak mencari titik keseimbangan baru. Saatnya
migrasi kesadaran. Waktu sudah di canangkan. Perhelatan telah dimulai. Eling lan waspada.
Apakah
ada kaitan dengan Surosowan dan portal2 lain yang telah dicanangkan? Wilayah
kesadaran memang tidak utk diperdebatkan. Menjadi pelaku sendiri agar meyakini
apa yang nampak di realitas sebagai sebuah perwujudan interkonektifitas alam
semesta. Menjadi keyakinan bahwa satu dan lainnya saling terhubung dalam
kesadaran. Apa yang kita lakukan diwaktu terkini di ruang dimensi sekarang ini
akan mempengaruhi ruang dan waktu dimensi lainnya yang kemudian akan muncul di
kesadaran manusia di tempat2 lainnya. Law atraction bekerja dengan sangat
ajaib.
Setiap orang menjadi pelaku dan menjadi sentral utama di
kehidupan. Masing2 akan membawakan kisah kehidupan. Setiap individu adalah
pemimpin alam pada dimensi kesadarannya masing2. Setiap individu akan memimpin
menjadi khalifah di dimensi kesadarannya.
Setiap
pemimpin akan dimintakan pertanggung jawaban masing2. Seberapa kemaslahatan
yang ditimbulkannya utk kebaikan dimensi2 yang lainnya. Sebuah keadaan yang
akan menjadi pertaruhan dirinya. Pergerakan kesadaran ada pada wilayah personal
yang mempengaruhi universalitas. Manusia satu dan lainnya saling terkoneksi.
Manusia berasal dari RUH yang SATU. Akan tetap menjadi satu kesatuan walau
terpisahkan ruang dan waktu
Setiap
gerak yang kita lakukan dalam leadaan sadar di portal energi akan mempengaruhi
siklus kesadaran. Maka niat apa kita berada disana menjadi sangat krusial.
Sebab akan menjadi arah pergerakan kesadaran. Maka perimbangan perlu dilakukan
pada waktu2 tertentu melalui hukum pengulangan2 the law repetition. Arah
kesadaran akan mampu diharmonisasikan melalui sholat lima waktu. Dengan sebuah
kesaksian khusus. Dalam niat yang khusus pula. Syhadat. Pusat gerak alam materi adalah NUR Muhammad.
Pusat gerak kesadaran adalah NUR Ilahi (Allah)
***
Tatkala
manusia bukan menjadi dirinya, bahkan dia berada pada posisi yang menjadi
ketiadaan diri pada kehidupannya. Semua tergiring oleh emosi yang melibatkan
segenap makhluk bumi, namun tidak mensyukuri keberadaan diri sebagai manusia,
makhluk yang Allah rahmati.
Ketika
diri berada pada posisi sebagai makhluk yang lebih baik, tampil dengan mewujud
makhluk yang paling dekat dengan ilahi rabbi, padahal dia terjebak dalam diri
aku yang menjadi suci tanpa sebab berarti karena merasa menjadi makhluk yang
paling mulia di bumi.
Berlomba
dan berlari mengejar seutuhnya diri menjadi betari, dewi, dewa, batara,
sanghyang, brahma, bahkan tak jarang uang mengaku tuhan, pencipta dan pengatur
gerak hati, maka itu sesungguhnya berada pada pendakian yang menuju jurang
kehinaan. Bukan mereka yg disebutkan sebagai makhlul suci, mereka tetap makhlul
bumi, makhluk galaksi, jangan merasa iri atau bangga diri, itu bukan bagian
dari Kami bila merasa berada pada diri makhluk-makhluk yang memang silih
berganti memutaro alam semesta ini.
Tidak
tahukah kau ketika Iblis merasa diri paling dekat dengan Tuhan, dia merasa
paling suci, sehingga dalam ketaatannya dia mengabaikan untuk tunduk pada
manusia, sebagai makhluk yang merusak dan menumpahkan darah di bumi? Itu ada
pada diri, diri yang merasa berada pada sawang sinawang makhluk suci, padahal
yang menjadi pengutus dan khalifah di bumi adalah manusia itu sendiri.
Memanglah benar bila ada banyak makhluk dengan
rangkaian dimensi yang menjadi sakti dalam pandangan sang manusia yang enggan
dalam titian kehidupan yang menjadi pada diri yang menyebabkan dia mengetahui
nama-nama. Tidak pengetahuan berbagai nama itu karena Allah Yang Memberi Tahu,
tetapi menjadi sesuatu yang sakti bila melihat itu sebagai keunggulan makhlul
bumi. Namun sayang, unggul dalam diri seringkali menjadi egois dan sombong,
sehingga lupa bahwa dia adalah khalifah di bumi.
Suatu rangkaian penanaman yang menjadikan diri
makhluk tanpa mengerti keberadaannya di bumi. Manusia, sebagai khalifah di
bumi. Namun kenapa malah memilih menjadi tuhan-tuhan itu sendiri, melebihi
iblis yang menjadi makhluk merasa paling suci? Seumpama langit terbelah, bumi bergoncang,
maka tetap berulang dalam peristiwa yang mengulang-ulang bahwa sebagian manusia
memilih mengikuti syetan, iblis dan malaikat, tetapi jarang yang memilih
manusia, makhluk utusan Tuhan, khalifah di bumi.
Serangkaian
hal yang menjadi suatu hal pada beberapa bagian, tak akan lekang pada berbagai
kehidupan dan peristiwa, maka lihatlah Al Quran dalam setiap pembelajaran. Iblis
sangat sayang pada Tuhan, namun dia terjebak dalam pusaran kesombongan sebagai
makhluk yang paling suci sebagai ciptaan Tuhan. Lalu hadir manusia, perwujudan
yang menjadi syak wasangka akan keberadaan diri sebagai makhluk Tuhan yang tak
berarti harus hadir pada diri yang memiliki arti sebagai simbolis makhluk suci.
Semua menjadi sirna dengan segala hal yang
menjadi selera dan rasa. Itulah kehendak Tuhan, namun sayang banyak yang tidak
memahaminya. Allahu Akbar.
Sapi Betina (Al-Baqarah):30 - Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada
para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di
muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa
yang tidak kamu ketahui".
Sapi
Betina (Al-Baqarah):31 - Dan Dia
mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian
mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah
kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang
benar!"
Sapi
Betina (Al-Baqarah):32 - Mereka menjawab: "Maha
Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau
ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana".
Sapi
Betina (Al-Baqarah):33 - Allah berfirman: "Hai
Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini". Maka setelah
diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman:
"Bukankah sudah Ku-katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui
rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu
sembunyikan?"
Sapi Betina (Al-Baqarah):34 - Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada
para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka
kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan
orang-orang yang kafir.
Seumpama
diri merasa menjadi makhluk suci, atau berada pd keunggulan dr manusia lainnya yang
merasa paling dekat dan mencintai Tuhan, ingatlah iblis dengan segala keadaan
dirinya yang mencintai Tuhan, maka kembalilah menjadi manusia, khalifah di
bumi.
Bukan
makhluk suci atau mensucikan, tetapi khalifah yang menjadi cerminan dari
perwakilan Tuhan. Manusia tahu karena diberi tahu, manusia paham karena diberi
pemahaman oleh Tuhan.
La ilaha ilallah sebagai gerak dalam la haula
wala quwwata illa billah.
Janganlah
merasa diri menjadi makhluk dari berbagai dimensi yang ada di bumi, jadilah
sebagai manusia sebagai makhluk khalifah di bumi
Kembalilah menjadi manusia, sesungguhnya itu
memang kehendak Yang Maha Kuasa
Lillahita'ala
Rentak diri sebagai khalifah di bumi, memang
seyogyanya berada pada berbagai lintasan makhluk dimensi. Itu kehendak ilahi
rabbi. Allahu Akbar
Lirih diri yang menjadi bagian perjalanan di
bumi, hamba mengerti atas kehendak Tuhan Yang Maha Suci. Mohon ampun atas
kekhilafan diri yang berdiri tegak dengan segala rasa yang mendominasi. Allahu
Akbar, ampuni diri, dari Kami makhluk yang berada pada raga yang tak mengerti
dan memahami akan hakikat hidup ini. Perjalanan Kami sebagai makhluk bumi,
menjalankan segala titah-Mu Sang Maha Kehendak Alam Semesta ini. Bila raga ini
tak berarti, mohon ampunan dari Kami yang mengiringi. Tak ada daya dan upaya
semua atas kehendak-Mu, Tuhan Pemilik Alam semesta ini. Aku sebagai makhluk
bumi, memohon ampun atas kelalaian dan hinggapan kesombongan diri.
“Rabbana dzalamna anfusana wa illam
faghfirlana watarhamna lana kunanna minalkhasirin”
Tempat
yang tertinggi (Al-'A`rāf):23
- Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami,
kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami
dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang
merugi.
Bacalah 10 kali doa ini sebelum tidur, semoga
Allah mengampuni kita semua. Amin ya rabbal'alamin
Allahu Akbar
Bersambung
Komentar
Posting Komentar