Perjalanan Diam 1; Terbukanya Portal Nuswantara Baru
“Kami
yang menemani!”
Perintah
itu menghentak sanubari. “Siapakah Kami?” Pertanyaanpun memburu.
Telah
kusampaikan perihal diriku ini. Aku hanyalah sebuah titiik di bawah huruf Ba. Apakah
jika tiada aku ini; keadaan Ba akan
tetap bermakna?
Kejadianku
hanyalah diadakan untuk manusia yaitu untuk memberikan tanda pada sebuah simbol
yang kemudian dinamakan sebagai Ba ini.
Apakah
tanpa titik; Ba akan tetap terbaca oleh manusia?
Mengapakah
aku meski terus mengikuti simbol Ba ini?
Simbol
demi simbol menjadi tanda-tanda. Sebagaimana keadaan cuaca sesaat akan turun
hujan. Tanda mendung dengan awan yang bergumpal-gumpal menghitam. Semua sangat
jelas terlihat, terbaca dan terasa dalam
kesadaran.
“Kemanakah aku akan menempatkan diriku
diantara tanda-tanda dan simbol pada dekstop alam semesta ini” Pertanyaan
menyergah.
Banyak
sekali program dan juga permainan di dekstop yang belum pernah ku ketahui itu apa. Hanya aku menuju sebuah simbol yang menarik yaitu simbol Nuswantara Baru
pada dekstop yang tengah kujelajahi ini. Aku menuju dan diam disana dan bersiap siaga menanti apa berikutnya.
Bukankah
hanya dengan satu sentuhan jari “KLIK!” saja
maka layar monitor akan terbuka? Siapakah yang menggerakan jemari dan melakukan
KLIK itu? Entahlah aku tak tahu. Aku hanyalah setitik ingatan semisal cursor
pada layar monitor saja.
Sedetik
kemudian maka layar kesadaran lintas dimensi terbuka dihadapanku. Aku memasuki
alam dimensi dimensi seperti menjelajah di dalam memori sebuah komputer yang
maha besar.
Terbukalah
masa depan dihadapanku sekarang. Sebuah kisah yang akan dihadirkan oleh KAMI
perihal episode Nuswantara baru.
Sebagaimana
kisah pada perang Brathayuda yang tersaji apik dalam kisah Bagavat Gita. Kisah
dimana sang Kresna menghentikan waktu dan Arjuna menjelajah masa lalu dan masa
depan. Semisal itulah keadaanku. Ragaku disini namun aku telah membuka portal
sang waktu.
Ah,
biarkan aku sejenak menjelajah lebih dahulu. Sebab jikapun dikisahkan maka
khabar ini hanya akan menjadi ‘guyonan’ saja.
Bersambung...
😔
BalasHapus😷😷😷
BalasHapus😷😷😷
BalasHapus