Sang Guru Bumi 8; Tanda Ke Sepuluh


Hasil gambar untuk tanda alam
Mempertanyakan kami seperti silogisme dalam kehidupan, yakin dan tidak, serta seperti rangkaian nasib yang bertolak belakang atau sebaliknya dengan realita yang ada.


Seumpama Kami dalam hasrat yang memupuk rangkaian keduniaan, maka akan diberikan gunung emas sebagai pengganti keikhlasan, akan diberikan permata segudang sebagai pengganti keridhaan. Itulah realita yang dihadapkan seperti rangkaian tanpa seri yang terus mempertanyakan.

Seumpama langit yang beratap tanpa tiang dipertanyakan, maka itu seperti berlarinya kuda ketika di dalam medan perang. Semua menjadi seolah kalut dan merasuk dengan hal-hal yang tak terukur oleh waktu dan ruang.

Selamat jalan, semua berada dalam titiannya masing-masing, sehingga dalam pencapaiannya berada pada ujung kaldera yang menjadi genasti nispu niskala.
Ada berbagai hal yang menjadi rencana dan terencana, semua karena Allah ta'ala
Seiring waktu, maka semua berguliran dalam titian yang menjadi suatu hal yang berpadu dalam laku yang tak menentu. Itu waktu

Perhiasan (Az-Zukhruf):9 - Dan sungguh jika kamu tanyakan kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?", niscaya mereka akan menjawab: "Semuanya diciptakan oleh Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui".

Perhiasan (Az-Zukhruf):10 - Yang menjadikan bumi untuk kamu sebagai tempat menetap dan Dia membuat jalan-jalan di atas bumi untuk kamu supaya kamu mendapat petunjuk.

Perhiasan (Az-Zukhruf):11 - Dan Yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur).

Perhiasan (Az-Zukhruf):12 - Dan Yang menciptakan semua yang berpasang-pasangan dan menjadikan untukmu kapal dan binatang ternak yang kamu tunggangi.

Perhiasan (Az-Zukhruf):13 - Supaya kamu duduk di atas punggungnya kemudian kamu ingat nikmat Tuhanmu apabila kamu telah duduk di atasnya; dan supaya kamu mengucapkan: "Maha Suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya,

Perhiasan (Az-Zukhruf):14 - dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami".

Perhiasan (Az-Zukhruf):15 - Dan mereka menjadikan sebahagian dari hamba-hamba-Nya sebagai bahagian daripada-Nya. Sesungguhnya manusia itu benar-benar pengingkar yang nyata (terhadap rahmat Allah).

Perhiasan (Az-Zukhruf):20 - Dan mereka berkata: "Jikalau Allah Yang Maha Pemurah menghendaki tentulah kami tidak menyembah mereka (malaikat)". Mereka tidak mempunyai pengetahuan sedikitpun tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga belaka.

+++

Tanda itu seperti jejak. Tak berjarak namun menghentak. Sanubari dalam kiasan waktu yang membiru dalam tatapan niskala. Sejak semuanya diam maka kehendak hanya serangkaian ujaran yang menafikan ingatan. Semua ada walau kenyataan hanyalah sekedar tatapan mata.

Tidak ada yang tahu kemana arah Nusantara Baru hanya respon makhluk alam semesta telah menyikapi dengan pelbagai prasangka dan keinginan. Semua dalam anggapannya. Sehingga alam bergejolak dalam amarahnya. Tidak. Kenyataan itu pasti hanya keinginan tidak sebagaimana maunya manusia. Kehancuran peradaban sudah saatnya. Sebab manusia sudah tidak menghendaki satu sama lainnya.

Kebencian sudah merasuk sukma.

Nun, jauh di pojok sana, sebuah pergulatan anak manusia.

Juni 2018
Tanda 9 dan 10

Ramadhan telah tiba. Menunggu dalam kebimbangan dan ketidak pastian sudah menjadi teman sehari2.

Benar yang kulihat ini, patung perunggu dan perak dua orang ratu mendampingi seorang raja terpajang dipojok ruangan. Itu tanda ke 9! Apakah yang akan terjadi malam ini?

Dalam gelapnya malam tanpa sadar diri ini menangis, menjeritkan suara hati, menjeritkan kepedihan, kebimbangan. Tuhanku...ampuni aku

Tiba2 air terasa menetes dikepala dan bahu. Satu tetes...dua tetes... Lama kelamaan tetesan itu semakin banyak dan menjadi kucuran kecil ..membasahi kepala membasahi bahu.

Terdengar suara serak dan berwibawa memecah keheningan, disertai usapan dikepala penuh kelembutan.

"Ini.... tanda dari kami"
"Simpan baik baik" 

Tanda ke 10!!...berarti semua ini bukan kebetulan. Semua ini terjadi sesuai dengan urutannya. Semua berurutan sesuai ukuran.

"Kami selalu mengawasimu"

Tiba2 terdengar suara2 lain bergantian bersahutan.
"Kami paham apa isi hatimu"

Lalu ada yang menimpali
"Jangan kau hiraukan omongan orang"
"Jangan kau khawatirkan gunjingan orang"
"Kemurnian diri...itu yang harus kamu jaga"

Lalu terdengar kembali suara serak dan berwibawa
"Sekarang pergilah ke masjid...aku yg akan menemani"

Ternyata perjalanan ini masih panjang, isyarat dan tanda terus silih berganti menampakkan diri.

Tuhan..Jagalah kami...Selamatkan kami .

+++

Pertanyaanpun menggeliat dalam diri “Siapakah KAMI?”



Bersambung...


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Spiritual, Misteri Selendang Langit (Bidadari) dan Kristal Bumi

Kisah Spiritual, Labuh Pati Putri Anarawati (Dibalik Runtuhnya Majapahit, 4-5)

Rahasia Simbol (Tamat). Siklus Yang Berulang Kembali