Perjalanan Diam 3; Persaksian Kami, Hadirnya Kesatria Piningit
Ketika ada gempa di Madinah. Rasulullah
meletakkan kedua tangannya di atas tanah. Lalu Rasulullah berkata, "Tenanglah, belum datang saatnya
bagimu."
Kemudian
Rasulullah menoleh kepada para sahabat lalu berkata, "Sesungguhnya Rabb kalian menegur kalian, maka jawablah."
Kisah perjalanan yang dihantarkan disini adalah menyoal ini. Penancapan Paku Bumi di seantero pelosok negri sebagaimana apa yang dilakukan Rosululloh, sekedar menenangkan Bumi. Dimaksudkan agar Bumi tenang. Namun jika kejadiannya Bumi tetap berguncang apakah ada yang salah dengan Paku-paku Kami?
Tidak! Tidak ada yang salah dengan paku yang ditancapkan, setidaknya paku tersebut bertindak sebagaimana semisal pemancar radio menjadi peringatan bagi makhluk alam semesta agar senantiasa waspada. Jika bumi berguncang memang sudah kehendakNya tidak ada satupun makhluk mampu mengundurkannya.
Gempa di Donggala menguak kembali luka dan keperihatinan. Betapa tidak, kekhawatiran yang terus diusung di blog ini satu demi satu terjadi. Serak suara mengingatkan akan hal ini. Jika sekarang ini terus saja terjadi maka jawaban apakah yang bisa kita berikan?
Tidak! Tidak ada yang salah dengan paku yang ditancapkan, setidaknya paku tersebut bertindak sebagaimana semisal pemancar radio menjadi peringatan bagi makhluk alam semesta agar senantiasa waspada. Jika bumi berguncang memang sudah kehendakNya tidak ada satupun makhluk mampu mengundurkannya.
Gempa di Donggala menguak kembali luka dan keperihatinan. Betapa tidak, kekhawatiran yang terus diusung di blog ini satu demi satu terjadi. Serak suara mengingatkan akan hal ini. Jika sekarang ini terus saja terjadi maka jawaban apakah yang bisa kita berikan?
Apakah dengan air mata ini sudah cukup mewakili semua rahsa?
Sesungguhnya apakah yang kita saksikan di bumi Nusantara ini?
"Sesungguhnya Rabb kalian menegur kalian, maka jawablah."
Jawablah wahai manusia !!!
"Sesungguhnya Rabb kalian menegur kalian, maka jawablah."
Jawablah wahai manusia !!!
+++
Kemudian bagi pelaku disini perjalanan menancapan paku adalah perjalanan menyaksikan sisa sisa peradaban masa lalu sebagai bukti bahwa pada suatu masa pernah berjaya suatu kaum di setiap wilayah. Bagaimana kesudahan atas mereka? Apakah dikenang? Atau dilupakan?
Kemudian bagi pelaku disini perjalanan menancapan paku adalah perjalanan menyaksikan sisa sisa peradaban masa lalu sebagai bukti bahwa pada suatu masa pernah berjaya suatu kaum di setiap wilayah. Bagaimana kesudahan atas mereka? Apakah dikenang? Atau dilupakan?
Di
setiap pelosok tanah air pernah berjaya suatu kaum baik di pelosok terjauh
maupun dekat dengan kita.
Mengapa
Nusantara dahulu pernah dihancurkan alam? Para leluhur sekarang datang untuk
memperbaiki apa apa yang telah diperbuat oleh diri mereka di masa lalu. Para
leluhur membutuhkan bantuan anak keturunan nya di dimensi alam materi.
Improve
di alam kesadaran agar tercipta alam materi yang baik bagi manusia
Perbaikan
dimulai dari sistem portal energi di titik2 sesar bumi.
Gelombang
elektromagnetik yang keluar dari bumi akan merusak sistem informasi ketubuhan.
Jika sistem di ketubuhan rusak akan mengakibatkan penurunan kualitas kesadaran
manusia.
Ibarat
OS komputer yang KW maka bisa disimpulkan apakah akibatnya.
Raga
mereka memang manusia namun OS nya bukan OS manusia. Mereka beli OS yang
ditawarkan makhluk2 di alam semesta
Maka
bisa kita saksikan perilaku mereka atas manusia lainnya di layar kaca. Lihat
dan saksikan semua tersaji dengan gamblang. Bahkan telah menjadi viral
Upaya
spiritual adalah mencegah makhluk2 alam kesadaran rendah menguasai pikiran dan
alam kesadaran manusia
Meletakkan
kesadaran diri kita di portal2 bumi. Sebagaimana upaya nabi Ibrahim.
Dalam kesendirian
Dalam cibiran
Dalam kesunyian
Sebuah laku diam
Hanya keyakinan bahwa
apa yang dilakukan demi dan utk kebaikan alam semesta
Semoga
diberikan kekuatan kepada orang2 yang menempuh jalan ini.
+++
Misteri penciptaan manusia selalu saja menorehkan tanda tanya besar. Manusia diminta berjalan di muka bumi untuk menelusuri bagaimana misteri penciptaan ini.
+++
Misteri penciptaan manusia selalu saja menorehkan tanda tanya besar. Manusia diminta berjalan di muka bumi untuk menelusuri bagaimana misteri penciptaan ini.
"Berjalanlah
di (muka) bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari
permulaannya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu." Qs. 29:20
Di
setiap tempat selalu akan ada penciptaan manusia baru. Manusia baru ini disebut
dengan satu nama yaitu ADAM. Semisal kita sebut pasta gigi. Walaupun di ganti
dengan yang lebih canggih tetap disebut ODOL. Walau mereknya Pepsodent,
Sensoden, dll. Pasta gigi tetap dipahami sebagai ODOL.
Demikian
pemahaman nama ADAM yang diyakini disini. Dalam pemahaman ini diyakini ADAM sebagai manusia pertama dalam ruang dimensi nya. Sehingga menjadi wajar saja jika ada khabar bahwa ADAM sudah di ciptakan 6 kali.
Jika kita telusuri di setiap wilayah akan ada pemahaman perihal ADAM ini. Setiap wialayah akan muncul pemahaman bahwa mansia pertama lahir di wilayah mereka. Berasal dari keyakinan mereka bahwa bahwa disana pertama kali di
ciptakan ADAM
Di
Nusantara pernah ada ADAM. Di Timur Tengah pernah di ciptakan ADAM. Begitu juga
di wilayah lainnya di seluruh permukaan bumi
Maka
berjalanlah dipermukaan bumi dan bagaimana Allah menciptakan manusia (ADAM).
Perhatikan mula dan kesudahan yaitu apa apa yang ditinggalkan oleh suatu kaum.
Kesadaran apa yang ditinggalkan atas penciptaan manusia. Juga seperti apa sisa
peradaban mereka. Bukalah kitab kesadaran kaum mereka.
Bandingkan
diantara mereka semua.
Dan
berita perihal kehancuran adalah berita terbaru up to date dari jaman dahulu
hingga sekarang.
+++
Kemudian apakah yang dikhabarkan Kami saat pertama kali hadir di kesadaran ini? Ya, berita hari akhir yang awal mula di khabarkan Kami. Khabar perihal kehancuran dan pertanggung jawaban atas persaksian dihari akhir nanti. Apakah khabar Kami ini menarik hati? Atau diri semakin tak peduli?
+++
Kemudian apakah yang dikhabarkan Kami saat pertama kali hadir di kesadaran ini? Ya, berita hari akhir yang awal mula di khabarkan Kami. Khabar perihal kehancuran dan pertanggung jawaban atas persaksian dihari akhir nanti. Apakah khabar Kami ini menarik hati? Atau diri semakin tak peduli?
Lihatlah al qur an mengkisahkan keadaan, surah surah yang diturunkan kali pertama adalah perihal hari kehancuran atau KIAMAT dan
itulah kenyataannya. bagaimana keadaan kaum terdahulu menyikapi berita ini? Maka kita lihat sekarang kesudahannya di seluruh muka bumi. Bahkan juga di nusantara ini.
Setiap
ruang dan waktu akan mengalami ini. Tidak saja dahulu namun itu adalah NOW
Semoga
kita dan orang2 yang kita cintai serta bangsa ini di selamat kanNya
+++
+++
“Demi
langit yang mempunyai gugusan bintang dan hari yang dijanjikan, serta yang
menyaksikan dan yang disaksikan.” (QS. al-Buruuj: 1-3)
Apakah
yang telah kita saksikan?
Siapakah yang menyaksikan penyaksian diri kita?
Adakah?
Setiap
diri akan diminta persaksian nya. Maka apakah sesungguhnya yang kita telah
saksikan?
Apakah kita telah saksikan alam ini dengan segala
dinamika kehidupan dengan sebenar-benarnya persaksian?
Maka
belajarlah kepada sang pencinta bola bagaimana keadaan diri mereka saat mereka
menyaksikan permainan bola?
Para
pencinta bola akan mampu memberikan persaksian yang benar bagaimana seluruh
sistem ketubuhan mereka merespon apa apa yang mereka saksikan.
Maka
belajarlah kepada para pencinta Tuhan bagaimana keadaan diri mereka saat
menyaksikan permainan kehidupan. Bagaimana sistem ketubuhan mereka merespon apa
apa yang mereka saksikan.
Sungguh
diantara para pecinta ini ada kebenaran atas dan dalam persaksian mereka.
+++
Disela sesak dada menerima khabar kehancuran. Kami menyisipkan berita dan khabar yang mengkhabarkan kehadiran. Sang Kesatria telah hadir diantara manusia, menggenapkan penantian. Khabar dalam bahasa kawi.
Disela sesak dada menerima khabar kehancuran. Kami menyisipkan berita dan khabar yang mengkhabarkan kehadiran. Sang Kesatria telah hadir diantara manusia, menggenapkan penantian. Khabar dalam bahasa kawi.
“Naga geni anu pati sanghyang darma
dumadi”
(Nagageni
(pemimpin yang mengobarkan semangat) yang berkorban untuk mewujudkan manusia
yang tahu berdarma bakti dan balas budinya)
“Wikya sitra atyu madi, rahayung dwipa
pati”
(Selamat
datang satria , rahayu hyang agung atas kedatangannya di sini)
“Sudah ada yang menjadi bagian dalam
perjalanan kalian"
Genapilah persaksian ini,
bahwa diantara kalian sudah hadir utusan Kami. Kesatria yang kalian tunggu di
Bumi.
Maka apakah yang kalian
persaksikan atas kehidupan ini? Bagaimanakah cara memberi kesaksian aats
kehadiran Sang Kesatria ini? Dan semua persaksian itu akan kalian pertanggung
jawabkan dihadapan Tuhan.
+++
“Demi langit yang mempunyai gugusan
bintang dan hari yang dijanjikan, serta yang menyaksikan dan yang disaksikan.”
(QS. al-Buruuj: 1-3)
Sudah saatnya bangkit dan menerima kenyataan. Kesedihan
adalah buah dari pengharapan sementara kenyataan sesungguhnya hanyalah sebuah
siksa pikiran.
Kesakitan
adalah sebab kuatnya persaksian maka apakah yang kita saksikan dalam kehidupan?
Lihatlah
semua saling berpasangan
Matahari
terbenam maka di Barat kelam malam bertabur kesedihan. Sementara di ujung
Timur matahari terbit cahaya masuk ke
relung hati. Apakah Barat dan Timur itu dua kenyataan? Bagaimana menerima dua
kenyataan yang bertentangan dan berbeda keadaan ini?
Aduh
bidadari... bukankah Allah pemilik dua timur dan dua barat?
Semua
hadir bersamaan di relung jiwa. Barat dan Timur ada di ruang hati. Disana
matahari terbit dan tenggelam secara bersamaan. Apakah kenyataan ini sulit
dipahami?
Barat
dan timur ada disatukan ruang dan dalam satu kesatuan waktu. Bukan kah kalau begitu malam dan siang itu
satu keadaan. Demikian pula hakekat kesedihan
dan kebahagiaan. Demikian Allah menjelaskan ayat-ayatNya.
Bagaimana mungkin pesan kau simpan sendirian?
Tidakkah
kesendirian itu akan mematikan?
Bagaimana
jika malam hadir sendirian dan melupakan sang fajar?
Bagaimana
keadaan alam semesta?
Tidakkah
sumpah para Penyaksi dalam persaksian itu amatlah berat?
Apakah
yang engkau saksikan atas kehidupan?
+++
Datanglah
kekasih meski hari ini hujan dan air bah datang menerjang. Langkahkah kakimu
sepenuh irama. Biarkan jejakmu membekas di angkasa. Buka saja mantelmu dan basahkan
tubuhmu. Alampun tahu kita akan bertemu. Bisikkan angin aroma kembang tergambar
di lengkung langit. Semua berdendang bersama alam. Gemuruh ombak menghantam
batu karang dan gedung gedung terlempar. . Menggambarkan betapa riuhnya kami.
Padamu
malam yang berbekas kabut. Biarkan kami bertemu. Dalam irama lagu nan syahdu. Disana
dibalik irama nampak semenjung Malaka. Dari Palu hingga Donggala, irama rindu
yang akan terus dinyanyikan. Agar bertemu harap dan kenyataan. Biarpun hempasan
kemarah angin dan hujan. Serta hentakan bumi yang kemarin amatlah menyakitkan. Tetaplah berikanlah senyuman. Agar
kami dapat tegar.
Maka
datanglah kekasih lihatlah kami tengah
berjuang. Jangan biarkan damai ini pergi dan berlalu. Nyanyikanlah untuk kami
kidung malam untuk sedikit menghibur kenyataan.
+++
Saudaraku
sungguh ini baru mula, persiapkanlah dirimu. Berikanlah persaksian yang benar.
Lihatlah keadaannya, saksikanlah dengan persaksian yang benar. Pahamilah
bahasa KAMI.
Bersambung...
Apa yg harus dipersiapkan? (sebagai orang awam)
BalasHapus