Seri Kajian BiSMiLLaH (3), Rahasia Simbol SIN
“Ya Siin” (QS. 36:1)
"Demi Al-Qur'an yang penuh
hikmah," (QS. 36:2)
Rangkaian
kajian ‘membaca’ ini masih terus
dihantarkan. Demi Al qur an yang penuh hikmah. Hikmah yang ‘tersembunyi’.
Hikmah yang meliputi dan menyelimuti bahasa symbol. Demi kemuliaan manusia itu
sendiri. Maka manusia diharapkan mampu berkomunkasi dengan bahasa-bahasa symbol
dalam Al qur an. Inilah dimensi keyakinan penulis Maka dengan rendah hati
kajian ini dihantarkan.
Maklumat
Allah sudah mati, bagai dentuman bom yang diledakan oleh seorang Nietzshe, meski sudah sangat lama, gaungnya
sampai merambah ke jaman milienium ini. Terutama Allah orang Kristen, baru
kemudian Allah-Allah lainnya. Dalam bukunya The Antichrist (1888) ia menyatakan
bahwa maklumat tentang kematian Allah dianggap sebagai akhir segala kemungkinan
perlindungan dari kekuasaan supernatural. Dan karenanya manusia menjadi bebas,
seluas-luasnya untuk menentukan nasibnya sendiri-sendiri. (Manusialah yang
berhak menentukan Eksistensi dirinya sendiri. Seluruh alam semesta ini
tergantung kepada Eksistensi manusia).
Sayangnya,
Nietzshe tak mampu berbuat apa-apa ketika sakit menggerogoti dirinya sepanjang
kehidupannya. Dia tidak mampu sebagaimana gagasannya (yaitu) manusia bebas
dalam segala hal. Dan bisa berbuat apa saja, semau dirinya. Manusia dalam
Eksistensi absolut. Ternyata dia harus
tunduk terhadap sakitnya. Tidak
ada yang mampu diperbuatnya atas sakit yang diderita-nya bertahun-tahun. Dia
hidup dalam kepayahan, raganya tak sehebat apa yang dikatakannya. Dan ironis
sekali dia tak mampu menerima kenyataan, akhirnya dia menderita depresi akut
dan meninggal dalam keadaan sakit jiwa pada tahun 1900.
Eksistensi
Tuhan tergantung kepada eksistensi manusia. Inilah gagasan yang diusung oleh
Nietzshe. Maka anak tirinya, Neo-
Nietzshe memperlakukan Tuhan dengan seenaknya sendiri. Sebab toh, Tuhan hanya
berada dalam kesadaran mereka sendiri. Jika kesadaran mereka bilang ”ada” maka
Tuhan akan “ada”. Namun jika kesadaran mereka bilang “tidak ada” maka Tuhan
juga menjadi “tidak ada”. Sebab faktanya keberadaan Tuhan tidak dapat di
buktikan secara empiris. Itulah yang diyakini mereka.
Berbeda
dengan Nietzshe yang mengambil jalur ateisme ekstrem, langsung menyerang ke
jantung Agama Kristiani. Neo- Nietzshe justru kebalikannya. Mereka adalah
orang-orang yang secara normal berkehidupan layak dan beragama. Namun tingkah
laku mereka telah mengabaikan perintah dan larangan Tuhannya. TUHAN TELAH MATI
!. Bagi kesadaran mereka sepertinya begitu. Namun raga mereka tetap ingin
dianggap sebagai makhluk beragama.
Meskipun
Islam sangat mengakui Eksistensi (diri)
manusia namun Islam memilah
dengan tegas bahwa Eksistensi (diri) manusia sangat tergantung kepada
Eksistensi Tunggal. Keberadaan manusia hanyalah tergantung atas ke Maha Kasih Sayang-NYa.
Disinilah
wilayah peperangan manusia, wilayah keasadaran yang akan mudah sekali di
‘tunggangi’ oleh pemikiran-pemikiran yang ;memberontak’ atas eksistensi di luar
dirinya, yang mencoba membelenggu ‘kebebasan’ mereka. Mereka merasa eksistensi
diri mereka terancam karena itu. Kesadaran agama dianggap telah memebrangus
eksistensi diri mereka. Maka mereka
berusaha ‘mematahkan’ ikatan agama yang membebani dan ‘membelenggu’ kebebasan
mereka selama ini.
Islam
mengakui bahwa setiap diri manusia
membutuhkan eksistensi, yaitu sebuah pengakuan atas keberadaan setiap
‘jatidiri’ manusia di muka bumi ini. Karenanya setiap manusia telah di ciptakan
pasangannya. Untuk saling menguatkan satu sama lainnya. Saling menjadi saksi.
Sekali
lagi kami ulang, maka setiap ‘jati diri’ selalu ada ‘pasangan’nya~ agar tidak
merasa sendiri~untuk saling menguatkan ‘kesaksian’ yang dibuat oleh
masing-masing ‘jatidiri’ tersebut. Sehingga dengan saling menyaksikan inilah,
manusia tidak merasa sendiri hidup di dunia ini. Inilah sunatulloh. Hukum alam
yang berlaku semenjak dahulu hingga sekarang ini.
Sebagaimana
nabi Adam yang tatkala itu hidup sendirian, dia dalam kesedihan yang akut. Maka
di ciptakannya Hawa sebagai pendampingnya. Inilah yang ingin disampaikan.
Setiap
manusia yang mengetahui sesuatu hal
sendirian, dan tidak ada satupun orang yang menguatkannya dia akan
merasa sendirian, dia akan berada di dalam kesepian. Maka sudah menjadi
kewajaran jika dia akan mencari saksi lain yang akan mampu menguatkannya. Dia
mencari pasangan di alam semesta, mungkin (juga) tidak bersama golongan
manusia. Menjalin tali silaturahiem dengan alam semesta.
Filosofi
yang menyaksikan dan yang disaksikan, menjadi filosofi yang sangat penting bagi
keberadaan sebuah eksistensi diri. Inilah pengakuan Islam atas eksistensi diri
manusia. Bahkan Allah sendiri bersumpah atas ini.
“Demi
hari yang dijanjikan.Demi yang menyaksikan dan yang disaksikan.” (QS. Al
Buruj, 2-3).
Inilah titik pijakan kajian SIN.
Setiap
entitas2 membutuhkan eksistensi. Setiap eksistensi membutuhkan _'penyaksian'_ makhluk2 lainnya. Maka kita
lihat setiap entitas yang tidak diakui eksistensinya dirinya akan berulah
sedemikian rupa menarik perhatian pasangan atau makhluk2 lainnya. Bahasa
kerennya setiap makhluk akan _*CAPER*_ . Caper inilah yang mengusik eksistensi
diri makhluk2 lain yang juga ingin eksis di alam semesta.
Bagaimana
jika makhluk ini semuanya ingin eksis di kesadaran diri manusia?
Benturan
entitas2 yang ingin eksis terpindai kesadaran diri manusia. Kesadaran
menganggap bahwa apa yang terlintas ini adalah _kenyataan_ atau realitas yang
harus di respon dengan benar.
Padahal
entitas2 ini adalah 'ghaib' Diman mereka juga hidup di dimensi alam
masing-masing. Entitas2 inilah yang disebut sebagai ILAH ILAH dalam teologi
Islam
Jika
dahulu leluhur kita sering berinteraksi dengan makhluk ghaib demi untuk
kesaktian dan juga jabatan maka artinya leluhur sudah menginisiasi entitas2
ghaib utk masuk ke dalam DNA merubah DNA manusianya. Perubahan genetika ini
akan menjadikan manusia memiliki kemampuan diluar nalar manusia.
Sama
halnya para scientist sekarang sedang melakukan rekayasa genetika.
Para
leluhur jaman dahulu telah memiliki teknologi rekayasa genetika ini.
DNA
yang telah direkayasa dengan sistem kloning ini menghasilkan kemampuan luar
biasa. Para leluhur jaman dahulu memiliki kedigdayaan dan kemampuan tempur
paripurna. DNA ini menurun kepada anak cucunya.
Sayang
generasi melinial sekarang ini sudah tidak membutuhkan lagi kemampuan tempur
model dahulu. : Apa yang dibutuhkan di jaman sekarang ini sudah dapat dipenuhi
dengan teknologi yang dihasilkan manusia. DNA yang sudah terlanjur di kloning
ini menjadi kan manusia manusia X. *The X Man*. Kemampuan mengendalikan angin
awan dan hujan. Kemampuan supranatural.
Sayang
sekali kemampuan tersebut gagal dipahami anak cucu. Anak keturunan mereka saat
sekarang ini justru kepayahan dan tertatih tatih mencoba mengerti dan memahami
apa yang terjadi pada raga mereka. Sensasi yang tak biasa akibat ulah
entitas-entitas di dalam jiwa menyebabkan mereka seringkali harus mengalami
penderitaan tanpa ada akhirnya. Keberadaan entitas SIN yang ingin eksis telah
menyiksa dirinya sebab realitas sudah sangat jauh berbeda dengan realitas jaman
nenek moyang dahulu. Kekuatan kekuatan SIN ini sekarang menjadi *musibah* bagi
diri mereka. Ketidamampuan diri mereka dalam mengendalikan eksistensi SIN menjadi salah satu sebabnya.
Para SIN yang telah menyalahi hukum alam dan berada di raga manusia ini juga di buru di alam dimensi sehingga mereka akan selalu merasa resah dan
gelisah...was was dan ketakutan sepanjang hidupnya.
Mereka
entitas SIN yang di kloning di DNA kita ingin eksis. Sayang eksistensi diri
mereka yang dahulu sangat diunggulkan saat sekarang ini justru tidak diperlukan
lagi di jaman teknologi. Benturan2 di jiwa dan raga tak terelakkan lagi. Sepanjang
hidupnya mereka akan bermasalah dengan dirinya sendiri. Dan sang diri akan
merasakan bahwa kehidupan ini sedemikian menyakitkan sekali.
+++
Mengaksesnya
SIN adalah semisal mengakses memori sebuah hardisk. Menelaah mekanisme kerja
prosesnya. Melacak sistem input dan output nya. Baru kita akan paham mengapanya. Apa
apa yang terasa sebagai amuk rahsa sedemikian hebatnya ..memahami input akan
mengerti output. Misal kesadaran merasakan panas luar biasa yang menganggu
sistem kesadaran. Maka jika kita paham bahwa penyebabnya adalah entitas2 SIN
yang disebut JIN baru kita akan sadar bahwa eksistensi JIN ini sudah mengganggu
sistem kesadaran. Sehingga kesadaran kita hanya fokus kepada amuk rahsa panas
membakar ini. Disaat diri sudah sadar dan tahu bahwa input yang masuk di sistem
adalah JIN. Maka saatnya kita aktifkan 'lnalillahi...' akan bekerja sebagai program antivirus.
Tanpa
ada pemahaman ini aktifasi "inalilahi..." Tidak akan bekerja. Membahas
SIN adalah membahas persoalan eksistensi. Siapakah entitas yang paling eksis di
kesadaran manusia?. Apakah materi (harta), apakah ego (tahta), apakah rahsa
(wanita). Materi senantiasa ingin eksis. Sehingga materi selalu meningkatkan
daya tarik medan magnet nya. Begitu juga
ego setiap entitas2 ingin eksis di kesadaran. Belum lagi rahsa2 ...Mengapa
semua ingin eksis dalam kesadaran manusia?
Bahkan
Tuhan sendiri juga ingin dikenal. Tuhan ingin hanya DIA yang satu satunya eksis
di kesadaran manusia. Sampai sampai Tuhan mengutus para utusan (marketer) nya
agar manusia senantiasa mengingatkan Nya. Apaguna eksis?
Mari
kita amati kejadian entitas yang eksis. Seperti apa;
Dahulu
KFC belum seperti sekarang ini bahkan masih ghaib hanya ada di angan Kolonel
Sanders saja. Sekarang setelah eksis bisa kita liat seperti apa?
Dahulu
WA belum eksis seperti sekarangini bagaimana setelah eksis?
Dahulu
HP belum selesai eksis sekarang, coba lihat bagaimana setelah eksis?
Sekarang
HP sudaheksis sudah menjadi bagian hidup
manusia modern. HP yang eksis akan mendapatkan perhatian penuh dari seluruh
manusia. HP akan selalu ada. Keberadaan HP diakui manusia.
Bagaimana
nasib telepon rumah?
Generasi
sekarang TDK ada yang tahu telpon rumah. Telepon rumah hilang dr kesadaran.
Bagaimana
jika entitas hilang dari kesadaran?
Entitas
itu menjadi ghaib
Entitas
tsb dilupakan orang
Entitas
tsb tidak bermakna lagi
Entitas
tsb keberadaan nya tidak diakui
Bagaimana
perasaan kita jika keberadaan diri kita tidak diakui manusia lain?
Bagaimana
jika keberadaan Tuhan tidak diakui? Padahal Tuhan yang menciptakan manusia.
Iblis
keberadaannya ingin selalu diakui manusia. Maka Iblis selalu datang menyambangi
kesadaran manusia. Iblis selalu ingin eksis. Iblis tidak mau dilupakan manusia.
Iblis harus nomer satu di ingat manusia.
Iblis
datang menawarkan ILAH yaitu Tuhan
selain Allah. Iblis menjadi marketer ILAH yang paling handal.
Entitas2
yang ingin eksis dikesadarannya manusia inilah SIN.
+++
Belajar
SIN adalah belajar nama nama benda. SIN adalah makhluk. Makhluk adalah benda.
Belajar SIN adalah belajar sifat kimia dan sifat fisika juga belajar
karakteristik benda2. Seluruh instrumen ketubuhan digunakan utk mengenali SIN.
Indra
pengecap akan mampu merasakan rahsa SIN.
Indra
penglihatan akan mampu melihat wujud SIN
Demikian
indra2 lainnya
Rahsa
panas adalah API
Rahsa
asin adalah garam
Rasa
iba dan nelangsa adalah sensasi golongan mahluk astral di Jawa dikenal sebagai
KUNTILANAK
Demikian
banyak sekali variasi rahsa yang range-nya ribuan bahkan jutaan makhluk2.
Tuhan
ingin menunjukan SIN apa saja yang bercokol di kesadaran kita. Maka didatangkan
langsung usikan2 yang mampu membangkitkan keberadaan makhluk tsb.
Jika
itu kesaktian (khodam) maka di datangkan kepadanya ujian (usikan) yang
melecehkan dirinya.
Sehingga
khodam ini bangkit dan ingin menyerang.
Namun
sayang realitas tidak memungkinkan dia menyerang. Karena alasan etika dan hukum
yg berlaku sekarang.
Apa
akibatnya? Entitas tsb akan berbalik menyerang diri sendiri.
Sistem
pertahanan tubuh memindai entitas2 ini sebagai musuh
Terjadi
peperangan di kesadaran. Entitas ketubuhan saling berperang.
Akibatnya
badan akan terasa hancur
Belajar
SIN akan menjadikan manusia itu memahami sifat makhluk2.
Belajar
ular akan menjadikan manusia menguasai ular. Menjadi PAWANG ular.
Belajar
JIN menjadikan manusia menguasai JIN. Menjadi DUKUN. Dll dll
+++
ADAM
belajar nama nama benda. Belajar semua makhluk. Sehingga ADAM pantas menguasai
semua makhluk alam semesta. Sehingga wajar jika malaikat juga di minta sujud
kepada ADAM
Semisal
ular akan sujud kepada PAWANG nya
Inilah
kelebihan manusia yang diberikan. Allah
Setiap
Sin memiliki kekuatan yang disimbolkan dg SHOD.
Maka
siapa yang ingin memiliki SHOD harus mampu menguasai makhluk2 nya
Api
memiliki kekuatan atau SHOD sebagaimana sifat dan karakter . Menguasai api maka
kita akan mampu menguasai kekuatan nya. Para wali mampu menguasai SIN sehingga
mereka mendapatkan kekuatan atau karomah dr SIN ini. Para AVATAR dikisahkan
mampu menguasai SIN. Mereka mampu menguasai 5 elemen.
Bagaimana
cara mereka mampu menguasai SIN ini ..
Mari
kita gunakan analogi di komputer. Wujud api di layar monitor komputer adalah
hasil dr serangkaian bahasa basic 010111010101 dst. Bahasa ini yang mewujudkan
api di layar. Seorang yang bisa memahami bahasa ini akan mampu mengendalikan
api dilayar sesuai kehendak dirinya. Anak2 disleksia pada saat melihat TV atau
monitor yang dilihat nya bukan gambar sebagaimana kita tapi mereka melihat kode
bahasa basic ini. Mereka hanya melihat 0001101100111 dst...
Maka
mereka akan bisa tertawa geli saat melihat monitor. Mereka tidak melihat API
tapi melihat bahasa basic di monitor. Jika kemampuan ini sedikit diasah anak
disleksia akan mampu merubah koding api ini. Mereka akan mampu merubah tampilan
realita di alam materi. Sebagaimana mereka akan mampu merubah tampilan layar
monitor: Mereka akan mampu merubah status FB kitaMereka akan mampu menjebol
sistem keamanan CIA bahkan sistem peluncuran bom atom dan nuklir di negara
adidaya sekalipun. Pendek kata mereka akan mampu memasuki dimensi apapun di
alam semesta ini. Anak anak inilah *The
X Man*. Kemampuan supranatural yang dikisahkan dalam film The X Man dimiliki
oleh mereka.
Anak
anak memiliki DNA terekayasa. Tanpa harus belajar sebagaimana para wali anak2
disleksia akan mampu disejajarkan kemampuan nya ini dengan karomah para wali. Inilah
sistem keadilan Tuhan dimana di jaman ini sulit sekali kita menemukan Wali
Allah. Ternyata kesadaran sistem motorik para wali dan para nabi diturunkan
kepada anak2 dialeksi. Sistem motorik anak2 disleksia ini akan mampu mengenali
SIN dengan apa adanya. Banyak SIN yang memiliki kemampuan kamuflase semisal
bunglon. Sehingga mereka bisa luput dari pengamatan pancaindra manusia biasa
Para JIN misalnya akan mampu tampil wujud siapa saja. Genderuwo misalnya mampu
mewujudkan sebagai manusia biasa dan menggauli manusia.
Fitrah
manusia mampu mengenali sejatinya setiap
SIN. Kemampuan sistem kecerdasan motorik. Kemampuan ini dimiliki para sahabat.
Para sahabat mampu membedakan mana setan yang mewujud menjadi manusia.
+++
Allah ingin dikenal. Allah hendak *eksis* maka diciptakanlah alam semesta. Inilah awal mula eksistensi. Cahaya tanpa mula dan tanpa akhir yang menghendaki agar dikenali. Maka diciptakanlah Cahaya awal sebagai penanda adanya cahaya ini. Cahaya awal ini memiliki kehendak. Yaitu kehendak untuk dikenali.
+++
Allah ingin dikenal. Allah hendak *eksis* maka diciptakanlah alam semesta. Inilah awal mula eksistensi. Cahaya tanpa mula dan tanpa akhir yang menghendaki agar dikenali. Maka diciptakanlah Cahaya awal sebagai penanda adanya cahaya ini. Cahaya awal ini memiliki kehendak. Yaitu kehendak untuk dikenali.
Disinilah
MULA EKSISTENSI berasal.
Kemudian
cahaya awal ini terdifraksi ke seluruh alam semesta.
Kemudian
cahaya ini terpolarisasi kepada semua makhluk di alam semesta.
Kemudian
semua makhluk ini menjadi eksis.
Dalam
sebuah simbol *'Kun Fa Ya Kun'*. Jadilah eksis maka terjadilah eksistensi
makhluk tersebut di alam kesadaran bahkan terwujud di alam materi. Allah yang
menjadikan semua makhluk eksis dengan kuasanya. Allah yang menghadirkan semua
makhluk dalam kesadaran manusia. Allah yang meletakkan SIN pada kesadaran
manusia. Setiap SIN yang terwujud maka disana ada eksistensi makhluk tersebut
yang memiliki kehendak menguasai KESADARAN DIRI manusia.
Allah
dengan kehendak Nya menetapkan bahwa satu satu nya Dzat yang boleh eksis dalam
kesadaran manusia hanyalah diriNya. Maka kesadaran manusia menjadi ajang
perebutan semua makhluk di alam semesta. Menjadi arena siklus SIN.
Inilah
kehendak cahaya awal.Kesadaran manusia diberikan kebebasan mutlak untuk memilih
SIN manakah yang boleh eksis di kesadaran nya. Manusia juga diberikan kebebasan
apakah akan membiarkan eksistensi SIN menguasai kesadarannya atau tidak Manusia
juga diberikan kebebasan mutlak untuk memilih apakah kesadarannya hanya untuk
mengingat Allah atau mengingat ILAH.
Manusia
juga dibebaskan atas kehendak dirinya apakah kesadaran nya dibiarkan
meliar seliar liarnya pikiran dan angan
angan ataukah hanya khusuk untuk mengingat ALLAH.
Semua
ada pada NIAT dirinya yaitu kehendak diri yang menjatuhkan pilihan atau
berserah diri kepada Cahaya Awal agar menguasai kesadarannya. Meletakkan
kehendak dirinya kepada cahaya awal.
Cahaya
awal yang akan mengerakkan pikirannya. *INSIGHT*
Dan
atau membiarkan Sang cahaya awal mengambil keputusan. *INTUISI*
Dan
atau membiarkan sistem gerak tubuhnya (refleks) dikendalikan oleh cahaya awal.
*INSTING*
+++
Berserah
diri adalah konsepsi yang diusung teologi ISLAM. Membiarkan Kesadaran dirinya
diisi dengan rasa ingat ALLAH. Membiarkan semua entitas2 SIN berada dalam
kesadaran nya jika memang cahaya awal
yang menghendaki nya ada di kesadarannya. Belajar nama nama SIN. Belajar
mengenal SIN atas nama cahaya awal. Mempelajari kehendak eksistensi SIN. Dengan
*penuh kasih sayang* mengakui eksistensi semua SIN yang hadir di kesadaran Nya.
Atas asmaNya. Setiap SIN adalah wujud eksistensi diriNya. Setiap SIN adalah
wujud kehendakNya yang ingin dikenali kesadaran manusia. Setiap SIN hakekatnya
adalah wujud eksistensi ALLAH.
+++
Dia
ingin dikenali maka diciptakanlah alam semesta ini dengan segala makhluk2 nya. Belajar
SIN adalah belajar menerima eksistensi diriNya. Semua rahsa yang mengharu biru
yang menguasai kesadaran diri manusia sesungguhnya adalah wujud eksistensi Nya.
Mengenal SIN adalah mengenalNya
Mengenal diri manusia adalah mengenalNya
Mengenal aku yang eksis adalah
mengenalNya
Apakah aku berperan sebagai dia atau
mereka atau sebagai Kami
Mengenal Aku yang eksis yang berada di
SIN
Mengenal Aku adalah mengenal diriNya
Aku adalah DIA tapi dia bukanlah Aku
Keadaan Aku sebagai wakilNya namun Aku
bukanlah DIA. Perbedaan nya hanya di cahaya awal yaitu NIAT
yang hanya Aku dan DIA yang tahu. Apakah Aku menjadi perantaraanNya menjadi
tangan ghaib ya di muka bumi atau bukan. Perbedaan nya sangat tipis sekali
hanya di dimensi NIAT nya saja. Hanya aku dan DIA yang tahu.
Sebagaimana
nabi Ibrahim menyembelih anaknya. Maka hanya Allah dan dirinya saja yang tahu
NIAT ini. Belajar SIN menjadi pondasi agar setiap diri manusia bisa membedakan
NIAT ini dan lihat apakah yang terjadi di kesadaran kolektif. Lihat apakah
reaksi atas perbuatan kita. Lihat dan amati bagaimana sikap dan respon manusia
lain atas apa yang kita lakukan.
Apakah
NIAT baik akan berbuah *kebaikan*?
Belum
tentu! NIAT berada dalam dimensi CAHAYA awal disana berlaku hukum2Nya cahaya.
Disana berlaku hukum relativitas dimana semua serba relatif. Niat baik akan
menghasilkan relativitas. Bisa menghasilkan kebaikan jika posisi penerima
sedang dalam makom yang satu frekuensi dengan dirinya. Namun jika jiwa penerima
sedang berlawanan maka tunggu saja akibatnya. Hanya makian dan kedengkian dan
hujatan yang akan diterimanya.
Niat
berada dalam hukum relativitas. Niat adalah kehendak cahaya awal yang akan
menjadi relatif di dimensi materi. Memahami hukum ini semoga ada keberanian
diri utk tetap meluruskan NIAT walaupun hasilnya mungkin tidak sebagaimana yang
diharapkan nya. Baik bagi dia belum tentu baik bagi Allah dan demikian
sebaliknya. Maka inilah relativitas yang harus dihadapi manakala kesadaran diri
manusia ingin menetapi jalan2Nya. Sehingga berharap kepada makhluk hanya akan
menghasilkan nelangsa dan kekecewaan yang luar biasa.
Niat
baik belum tentu menghasilkan respon yang sama sebab disana berlaku hukum relativitas.
Saat diri melakukan kebaikan maka diri berharap diperlakukan yang sama. Sehingga respon kasar dan tidak
menyenangkan akan menjadikan kekecewaan baginya. Inilah anggapannya. Diri akan keliru sebab disini berlaku hukum
relativitas sehingga mungkin respon yang kasar dan hujatan dari mereka
sesungguhnya kebaikan bagi dirinya. Allah ingin membersihkan SIN yang tidak
bermanfaat yang bercokol di DNA nya.
+++
Belajar
SIN membutuhkan pemahaman atas hukum2Nya paradoksal. Belajar SIN adalah belajar
hukum2Nya yang menjadikan setiap entitas2 di alam semesta bekerja. : Langit
adalah makhluk Nya. Langit dibentuk oleh hukum tarik menarik dan tolak menolak
antar galaksi. Galaksi Andromeda dan galaksi Bima sakti memiliki daya tarik
menarik dan day tolak menolak. Daya ini yang menjadi ruang antar galaksi. Ruang
ini kita maknai sebagai LANGIT.
Demikian
keadaannya. Langit adalah SIN.
Sehingga
kepada setiap SIN berlaku hukum paradoksal ini. Di dalam diri setiap SIN ada
langit. Yaitu ruang kesadaran yang menjadi tempat makhluk2 lainnya. : Sehingga
tidak mungkin bagi manusia membuang semua SIN dalam ruang kesadaran nya. Jika
semua SIN dibuang dirinya tidak memiliki memori. Hilanglah eksistensi dirinya. Dirinya
akan menjadi 'ada' saat di ruang kesadaran nya diisi oleh para SIN. Semisal TV
akan menjadi hidup jika ada film yang di putar. Jika tidak ada film nya maka TV
akan sama dengan mati.
Ruang
kesadaran manusia ibarat layar pada monitor atau layar TV yang hanya
memantulkan signal dr pemancar. Persoalan manusia hanya ada pada daya siapakah
yang dia gunakan untuk menyalakan layar monitor kesadaran nya itu.
Apakah
daya materi atau daya ilahiah?
Layar
monitor TV butuh daya agar bisa menyala. Demikian halnya layar kesadaran
manusia. Ruang kesadaran harus tetap ada untuk ajang penampilan eksistensi SIN.
Persoalannya daya siapakah yang digunakan agar layar tsb tetap hidup. Belajar
SIN adalah belajar nama nama benda. Belajar sebagaimana anak kecil mengenal
benda2. Lihatlah bagaimana seorang anak belajar.
Sang
anak ketika belajar mengenal api misalnya. Sang anak tidak ragu2 memegang api. Belajar
merasakan benda di hadapan nya sang anak tidak segan2 mengambil dan memasukan
ke mulutnya. Walau benda itu adalah tai kucing misalnya. Sang anak dengan polos
melakukan apa saja demi mengenal benda2 disekitar nya. Ini adalah belajar benda
di alam materi.
Ketika
sudah menjelang 40 tahun manusia di
minta belajar mengenal benda2 di alam ghaib. Maka proses belajar nya juga sama. Sebagaimana
belajarnya anak kecil. Bagaimana jika yang di pegang ya adalah api? Tentu saja
panas akan dirasakan di jiwa. Semisal api di dimensi ghaib adalah golongan para
JIN.
Mengenal
JIN sama halnya saat seorang anak belajar mengenali API. Maka kesakitan dan
panas membakar itu pasti. Apa jadinya jika JIN atau API ada di Jiwa? Maka kita
semisal memasukan bara api ke mulut. Panas membakar karena sebab usikan sebab
perkataan sebab hujatan sebab makian itu disebabkan adanya entitas2 JIN di
dalam DNA nya.
Usikan
itu membangkitkan JIN sehingga muncul di ruang kesadaran. JIN yang eksis
rasanya seperti jiwa terbakar api. Jika SIN eksis tanpa ijinNya maka dia
diperbolehkan membunuhnya atau mengembalikan kepadaNya dan menyerahkan hukum
kepadaNya.
Inalilahi
wainailaihi rojiun adalah kalimat sakti untuk mengaktifkan anti SIN (virus). Otomatis
sistem ketubuhan akan melakukan delete.
Manusia
diminta belajar SIN agar seluruh makhluk di alam semesta memahami esensi
makhluk yang bernama manusia. Sistem belajar dan mengajar ini dilakukan oleh KAMI. Setiap manusia harus
belajar. Wajib belajar. Sebagaimana bapak mereka ADAM.
+++
Sukarela
atau terpaksa harus belajar nama nama benda. Manusia dipaksa belajar SIN.
Semua
manusia dalam keadaan terkini nya pasti sedang diajari KAMI. Belajar SIN hanya
ada yang sadar dan ada yang tidak jika dirinya sedang mengikuti kelas Kami. Rahsa
yang bergulir and sepanjang hari ada hakekat belajar SIN hanya adakah yang
sadar bahwa itu adalah pembelajaran SIN.
Ngaji
rohso?
Suka
suka, dendam rindu, sukses gagal, sedih senang, dll adalah hakekat belajar. Belajar
mengenal entitas pembawa rahsa. Melalui rahsa nya kita akan mampu mengenali
bendanya. Apakah itu coklat atau tai kucing akan ketahuan dari rahsanya. Maka
seyogyanya siapapun yang memasuki kelas rahsa berbahagialah sebab jika lulus
dari belajar nama nama benda saat diwisuda nanti malaikat pun akan diminta
sujud kepadanya sebagai mana mula penciptaan ADAM.
Maka
syukurlah rahsa yang dihadirkan...berysukur atas SIN yang hadir di jiwa,
“Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat
kepada Luqman, yaitu: “Bersyukurlah
kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya
ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur,
maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”. (QS. Lukman 12).
Kenali
dan hadapkan kepadaNya. Sebab Dia akan mengajari apa dan siapa hakekat rahsa
yang datang. Satu persatu dihadirkan rahsa rahsa ini.
Ada
Raden Panji Ibu Kertapati sang pembawa rahsa cinta terlalu. Ada Dewi Sekartaji
sang pembawa cinta yang tak sampai.
Ada
banyak entitas2 pembawa rahsa suka dan dukanya.
Ada
Bandung Bondowoso dan ada banyak ragam lainnya....
Rahsa
ini demikian memikat dan luar biasa nikmat. Rahsa yang melekat demikian dahsyat
sehingga diri menganggap bahwa rahsa ini adalah miliknya.
Jika
diri menganggap rahsa2 itu adalah miliknya maka bersiaplah menerima akibatnya.
Rahsa tersebut akan eksis dan mengamuk menjadi rahsa yang terlalu. Rahsa yang
mampu mengunci kesadaran nya dan melumpuhkan semu sistem ketubuhan.
Rahsanya
seperti mati berkali kali.
Kembalikan
lah semua rahsa itu kepadaNya. Semua rahsa adalah milikNya. Dia ingin eksis.
Maka kembalikan lah eksistensi kepada Nya
+++
Dalam
sebuah hadits qudsi, Allah SWT berfirman,
_”Aku adalah perbandaharaan tersembunyi.
Aku ingin dikenal, maka Kuciptakan makhluk.”_
Ketidaksadaran
yang disadari hakekatnya adalah kesadaran itu sendiri. Sukarela
atau terpaksa. Kehidupan terus akan menggilas.
Kenyataan
yang yang ada dalam kesadaran adalah rahsa.
Rahsa
yang selalu hadir. Rahsa atas sebuah manifestasi suatu dzat atau benda yang
sering kita bahas sebagai SIN.
Gula
ada SIN maka hadirnya gula akan bersama rahsa manisnya.
Demikianlah
rahsa lainnya. Semisal cinta atau juga amarah. Masing masing ada dzat pembawa
rahsa.
Tidur
dan bangun suatu keadaan saja. Tahu dan tidak tahu juga suatu keadaan.
Sadar
kalau tidur dan sadar kalau bangun. Juga suatu keadaan.
Sadar
kalau tahu dan sadar kalau tidak tahu juga suatu keadaan (makom).
Sadar
saat sedang 'merasa' dan sadar saat 'tidak merasa'.
Rahsa
dan indra perasa. Dua hal berbeda.
Sadar
bahwa ini indra perasa dan yang ini rahsanya.
Indra
perasa bukanlah rahsa itu.
Sadar
bahwa yang merasa adalah indra perasa sementara yang di rasa adalah dzat.
Apakah
sama indra perasa dan rahsa?
Semua
berpilin masuk di kesadaran. Sehingga manusia sulit membedakan keduanya.
Tidak
ada jeda antara satu rahsa dan yang lain. Maka seakan akan telah hilang indra
perasa.
Berada
di indra perasa dan mengamati rahsa yang akan datang serta bersiap menerima
rahsanya ..
Ibarat
diri telah bersiap menerima rahsa jeruk nipis. Sistem ketubuhan jelas menolak
rahsa ini. Penolakan ini karena sebab sensasinya tdk enak bagi badan mengganggu
keseimbangan sistem tubuh.
Maka
self defence akan bekerja membuat benteng. Inilah hijab atau cover. Manusia tdk
melihat sisi kebaikan atas jeruk nipis ini. Sehingga jeruk tertolak.
Ada
sistem OS yang bekerja menolak jeruka nipis di DNA nya
Sistem
OS ini ada pada DNA nya sendiri
Tugas
manusia adalah memperbaiki sisten OS ketubuhan yang sudah melenceng dr fitrah
awalnya.
Sistem
yang harus di up grade kembali
Kami
ingin mengkhabarkan dua sisi atas jeruk ini. Sisi bail dan sisi buruknya.
Sehingga sistem ketubuhan mampu menerima jeruk apa adanya.
Tidak
enaknya kehilangan uang dll justru enak bagi kesehatan jiwa. Sebab tubuh terjaga dari asupan makanan berkolesterol tinggii dll.
Memakan
jeruk sesuai dengan takaran yang dibutuhkan sistem ketubuhan
Kami
sedang membersihkan jiwa!
Tidak enaknya jeruk nipis justru enak bagi kesehatan
Tidak enaknya jeruk nipis justru enak bagi kesehatan
MelaluI
dialektika ini akan ada kesepakatan internal ketubuhan yang disepakati bersama
sama.
Tujuannya
adalah utk mengganti sistem OS DNA dg al qur an.
Sehingga
tugas manusia adalah melakukan dialektika dg sistem ketubuhannya sendiri agar
sesuai dg fitrahnya kembali.
Dialektika
utk belajar SIN
Inilah
dialektika yang di khabarkan di al qur an
Dialektika
kesadaran antara Kami (Ha) dengan sistem ketubuhan (Mim)
Melalui
dialektika ini manusia diajari dan belajar nama nama benda.
+++
Manusia
akan terus digempur SIN (rahsa). Sebagaimana manusia belajar dr TK sampai
university. Untuk memaknai SIN. Maka jangan berharap pelajaran akan selesai.
Gempuran demi gempuran terus akan berulang ulang. Seumpama kehidupan di alam
nyata. Pelajaran demi pelajaran terus disajikan dalam sekolah kehidupan.: Jika
pelajaran telah selesai maka manusia tdk akan berada di Bumi. Manusia akan di
wisuda. Wisuda ini dihadiri oleh seluruh makhluk alam semesta. Belajar beraneka
rahsa yang memasuki dan merasuki sistem ketubuhan.
Penyematan
gelar khalifah ini adalah sebuah anugrah besar bagi manusia pembelajar. Manusia
yang memang mengkhusukan diri belajar nama nama benda (SIN). Pelajaran yang
langsung dilakukan oleh Allah sendiri. Sukarela atau terpaksa Allah akan
mengajari nama nama benda (mengajari Sin lengkap dengan rahsanya). Inilah
dimensi ruhani setiap manusia. Dimensi jiwa. Melalui pengajaran rahsa jiwa
manusia akan disempurnakan.
Maka
janganlah senang jika kehilangan sedih.
Dan
jangan sedih kalau kehilangan senang
Semua
rahsa dalam satu keadaan.
Hidup
hanyalah pergantian sedih dan senang saja. Seumpama pergantian malam dan siang
di bumi ini.
Semisal
mengenal jeruk maka akan lebih paham saat memakannya langsung sekulit2nya. Maka
pemahaman nya adalah nyata. Bukan hanya pikiran semata.: Jeruk ada rahsa pahit
getir dari kulit. Ada asam manis dari air bulirnya...mungkin kita makan dari
kulitnya dahulu...maka hanya rahsa pahit dan getir adanya...Ada juga yang makan
dari bulir nya sehingga manis asem adanya...
+++
Banyak leluhur Nusantara dahulu paham sistem pembelajaran SIN ini. Sayang sekali banyak diantara leluhur belajar SIN dengan NIAT lainnya. Kalaupun mereka belajar SIN mereka berniat utk mengambilnya SHOD (kekuatan) nya saja. Semisal jika menguasai JIN akan mendapatkan kekuatan JIN yang bisa disuruh2nya. Namun alih alih dapat menguasai justru mereka justru diminta untuk melakukan kerjasama. Joint operating walau pun resiko merubah DNA dilakukan juga. Sehingga pada akhirnya tubuh dan kesadaran nya kemudian dikuasai JIN itu sendiri....dan ironisnya keadaan ini terus berlaku dan menurun ke anak cucu, sepanjang umur JIN yang ribuan tahun alam materi. Selama JIN tsb masih hidup maka tetap lah berlaku perjanjian JO. Maka akibatnya adalah anak keturunan manusia yang menjadi korban.
+++
+++
Banyak leluhur Nusantara dahulu paham sistem pembelajaran SIN ini. Sayang sekali banyak diantara leluhur belajar SIN dengan NIAT lainnya. Kalaupun mereka belajar SIN mereka berniat utk mengambilnya SHOD (kekuatan) nya saja. Semisal jika menguasai JIN akan mendapatkan kekuatan JIN yang bisa disuruh2nya. Namun alih alih dapat menguasai justru mereka justru diminta untuk melakukan kerjasama. Joint operating walau pun resiko merubah DNA dilakukan juga. Sehingga pada akhirnya tubuh dan kesadaran nya kemudian dikuasai JIN itu sendiri....dan ironisnya keadaan ini terus berlaku dan menurun ke anak cucu, sepanjang umur JIN yang ribuan tahun alam materi. Selama JIN tsb masih hidup maka tetap lah berlaku perjanjian JO. Maka akibatnya adalah anak keturunan manusia yang menjadi korban.
+++
Dengan
dibuka kajian SIN ini ini maka bagi sidang pembaca secara otomatis akan membuka portal2 kesadaran yang
menjadi akses keluar masuknya SIN di kesadaran diri manusia. Maka akibatnya
tidak bisa dihindari jika mungkin akan terjadi interkoneksi pada masing-masingnya. Sebuah konsekuensi pemahaman atas simbol SIN ini.
Mengamati
dan sadar bahwa sedang memasuki kajian SIN akan menjadi permakluman atas apa
apa yang terjadi di jiwa.
Setiap
SIN pada diri masing-masing akan hadir dan mencoba eksis. Mohon ikuti guideline
yang diberikan. Hadapkan lah seluruh SIN kepadaNya. Lafadkan Inalilahi wainailaihi
rojiun.
Mohon
keselamatan kepadaNya
Smg
kita mendapatkan rahmatNya
Selamat
memasuki kelas SIN dalam sistem pembelajaran KAMI
Memasuki
kelas SIN semisal memasuki kelas tinju profesional. Kita
harus memaklumi saat lawan kita memukul diri kita dengan sangat keras. Sebab
memang itulah skenario nya.
Saat
dipukul kita dilarang menyalahkan wasit atau penonton. Menerima pukulan sebagai
bagian dari permainan tinju.
Memukul
atau dipukul itulah pilihan dalam bertinju.
Ada
rule yang harus ditaati semisal role game online. Saat SIN hadir di kesadaran
saat itu kita boleh memukulnya. Jika masih blm muncul kita dilarang memukulTugas
Kami adalah memunculkan para SIN di kesadaran. Semisal pada game online yang
mendadak bermunculan lawan2 kita. Menembak atau di tembak. Itulah permainan
SIN. Pembelajaran SIN. Menghilangkan satu demi satu SIN yang menjadi ILAH
manusia sehingga yang tersisa hanya ILA
ALLAH.
“La
ila ha ila-llah”
Inilah
visi dan misi pembelajaran SIN mengupas kulit bawang. Memasuki dimensi demi
dimensi selapis demi selapis sehingga kesadaran manusia sangat dekat dengan
dimensiNya.
Inilah
visi dan misi pembelajaran SIN mengupas kulit bawang. Memasuki dimensi demi
dimensi selapis demi selapis sehingga kesadaran manusia sangat dekat dengan
dimensiNya. *"_Perlu disampaikan sekali
lagi disini disclaimer bahasan SIN.
Mohon maaf jika ada yang terkoneksi dan menjadi amuk rahsa di jiwa_"*
Perseteruan
para SIN ini melintas antar generasi bahkan antar dimensi. Perseteruan perang
Bubat misalnya. Perseteruan ini sulit dipahami akal logika manusia. Mengapa banyak orang Sunda membenci orang
Jawa keturunan Majapahit. Padahal peristiwa itu sudah terjadi berabad abad
lamanya.
Perseteruan
yang sangat kasat mata adalah antara Syiah dan Sunni padahal peristiwa nya sendiri sudah 1000 tahun lebih...sudah berapa generasi.
Perseteruan
antara Banten dan trah Pakuan misanya.
Banyak
perseteruan yang tidak dimaui manusia sekarang namun mereka terpaksa harus
mengikuti SIN yang ada di DNA mereka.
Mereka
bermusuhan tanpa ada sebab yang mengawali.
Banyak
masyarakat di nusantara ini yang mudah
terprovokasi. Sistem motorik mereka amat peka. Mudah saja bagi mereka melakukan
perang.
Kesadaran
SIN telah mewariskan permusuhan generasi leluhur mereka.
+++
+++
Sekali lagi, bahasan
SIN ini akan mengakses lintas dimensi dan ini akan memungkinkan adanya interkoneksi
sehingga akan mengakibatkan teraktifasi entitas2 yang berada di dalam DNA
masing-masing pembaca kajian ini. Akibat
nya adalah munculnya sensasi rasa dan amuk rahsa yang tak biasa.
Mengenali
entitas2 penyebab amuk rahsa adalah kajian SIN yang akan dihantarkan. Dimohon
kepada seluruh sesepuh disini agar bersiap diri jika nanti terjadi interaksi dan
interkoneksi ini.
Semoga
Allah melindungi kita semua. Belajar mengenali apa apa yang ada dalam diri
kita. Belajar SIN.
Wolohualam
bisawab
ketika membaxca kajian ini, dr ujung kaki hingga ujung rambut seperti ada aliran setrum,...terutama pd jari2 tangan...apakah yg terjadi sebenarnya dlm tubuh saya
BalasHapusPertanda ada resonansi dengan SIN di tubuh anda.
BalasHapus