Seri Kajian BiSMiLLaH (3), Rahasia Simbol SIN


Hasil gambar untuk raja JIN


“Ya Siin”  (QS. 36:1)
"Demi Al-Qur'an yang penuh hikmah," (QS. 36:2)

Rangkaian kajian ‘membaca’  ini masih terus dihantarkan. Demi Al qur an yang penuh hikmah. Hikmah yang ‘tersembunyi’. Hikmah yang meliputi dan menyelimuti bahasa symbol. Demi kemuliaan manusia itu sendiri. Maka manusia diharapkan mampu berkomunkasi dengan bahasa-bahasa symbol dalam Al qur an. Inilah dimensi keyakinan penulis Maka dengan rendah hati kajian ini dihantarkan.

Maklumat Allah sudah mati, bagai dentuman bom yang diledakan oleh seorang  Nietzshe, meski sudah sangat lama, gaungnya sampai merambah ke jaman milienium ini. Terutama Allah orang Kristen, baru kemudian Allah-Allah lainnya. Dalam bukunya The Antichrist (1888) ia menyatakan bahwa maklumat tentang kematian Allah dianggap sebagai akhir segala kemungkinan perlindungan dari kekuasaan supernatural. Dan karenanya manusia menjadi bebas, seluas-luasnya untuk menentukan nasibnya sendiri-sendiri. (Manusialah yang berhak menentukan Eksistensi dirinya sendiri. Seluruh alam semesta ini tergantung kepada Eksistensi manusia).

Sayangnya, Nietzshe tak mampu berbuat apa-apa ketika sakit menggerogoti dirinya sepanjang kehidupannya. Dia tidak mampu sebagaimana gagasannya (yaitu) manusia bebas dalam segala hal. Dan bisa berbuat apa saja, semau dirinya. Manusia dalam Eksistensi absolut. Ternyata dia harus  tunduk terhadap sakitnya.  Tidak ada yang mampu diperbuatnya atas sakit yang diderita-nya bertahun-tahun. Dia hidup dalam kepayahan, raganya tak sehebat apa yang dikatakannya. Dan ironis sekali dia tak mampu menerima kenyataan, akhirnya dia menderita depresi akut dan meninggal dalam keadaan sakit jiwa pada tahun 1900.

Eksistensi Tuhan tergantung kepada eksistensi manusia. Inilah gagasan yang diusung oleh Nietzshe. Maka anak tirinya,   Neo- Nietzshe memperlakukan Tuhan dengan seenaknya sendiri. Sebab toh, Tuhan hanya berada dalam kesadaran mereka sendiri. Jika kesadaran mereka bilang ”ada” maka Tuhan akan “ada”. Namun jika kesadaran mereka bilang “tidak ada” maka Tuhan juga menjadi “tidak ada”. Sebab faktanya keberadaan Tuhan tidak dapat di buktikan secara empiris. Itulah yang diyakini mereka.

Berbeda dengan Nietzshe yang mengambil jalur ateisme ekstrem, langsung menyerang ke jantung Agama Kristiani. Neo- Nietzshe justru kebalikannya. Mereka adalah orang-orang yang secara normal berkehidupan layak dan beragama. Namun tingkah laku mereka telah mengabaikan perintah dan larangan Tuhannya. TUHAN TELAH MATI !. Bagi kesadaran mereka sepertinya begitu. Namun raga mereka tetap ingin dianggap sebagai makhluk beragama.

Meskipun Islam sangat mengakui Eksistensi (diri)  manusia namun  Islam memilah dengan tegas bahwa Eksistensi (diri) manusia sangat tergantung kepada Eksistensi Tunggal. Keberadaan manusia hanyalah tergantung  atas ke Maha Kasih Sayang-NYa.

Disinilah wilayah peperangan manusia, wilayah keasadaran yang akan mudah sekali di ‘tunggangi’ oleh pemikiran-pemikiran yang ;memberontak’ atas eksistensi di luar dirinya, yang mencoba membelenggu ‘kebebasan’ mereka. Mereka merasa eksistensi diri mereka terancam karena itu. Kesadaran agama dianggap telah memebrangus eksistensi diri mereka.  Maka mereka berusaha ‘mematahkan’ ikatan agama yang membebani dan ‘membelenggu’ kebebasan mereka selama ini.

Islam mengakui bahwa setiap diri  manusia membutuhkan eksistensi, yaitu sebuah pengakuan atas keberadaan setiap ‘jatidiri’ manusia di muka bumi ini. Karenanya setiap manusia telah di ciptakan pasangannya. Untuk saling menguatkan satu sama lainnya. Saling menjadi saksi.

Sekali lagi kami ulang, maka setiap ‘jati diri’ selalu ada ‘pasangan’nya~ agar tidak merasa sendiri~untuk saling menguatkan ‘kesaksian’ yang dibuat oleh masing-masing ‘jatidiri’ tersebut. Sehingga dengan saling menyaksikan inilah, manusia tidak merasa sendiri hidup di dunia ini. Inilah sunatulloh. Hukum alam yang berlaku semenjak dahulu hingga sekarang ini.

Sebagaimana nabi Adam yang tatkala itu hidup sendirian, dia dalam kesedihan yang akut. Maka di ciptakannya Hawa sebagai pendampingnya. Inilah yang ingin disampaikan.

Setiap manusia yang mengetahui sesuatu hal  sendirian, dan tidak ada satupun orang yang menguatkannya dia akan merasa sendirian, dia akan berada di dalam kesepian. Maka sudah menjadi kewajaran jika dia akan mencari saksi lain yang akan mampu menguatkannya. Dia mencari pasangan di alam semesta, mungkin (juga) tidak bersama golongan manusia. Menjalin tali silaturahiem dengan alam semesta.

Filosofi yang menyaksikan dan yang disaksikan, menjadi filosofi yang sangat penting bagi keberadaan sebuah eksistensi diri. Inilah pengakuan Islam atas eksistensi diri manusia. Bahkan Allah sendiri bersumpah atas ini.
 Demi hari yang dijanjikan.Demi yang menyaksikan dan yang disaksikan.” (QS. Al Buruj, 2-3).

Inilah titik pijakan kajian SIN.

Setiap entitas2 membutuhkan eksistensi. Setiap eksistensi membutuhkan  _'penyaksian'_ makhluk2 lainnya. Maka kita lihat setiap entitas yang tidak diakui eksistensinya dirinya akan berulah sedemikian rupa menarik perhatian pasangan atau makhluk2 lainnya. Bahasa kerennya setiap makhluk akan _*CAPER*_ . Caper inilah yang mengusik eksistensi diri makhluk2 lain yang juga ingin eksis di alam semesta.

Bagaimana jika makhluk ini semuanya ingin eksis di kesadaran diri manusia?

Benturan entitas2 yang ingin eksis terpindai kesadaran diri manusia. Kesadaran menganggap bahwa apa yang terlintas ini adalah _kenyataan_ atau realitas yang harus di respon dengan benar.

Padahal entitas2 ini adalah 'ghaib' Diman mereka juga hidup di dimensi alam masing-masing. Entitas2 inilah yang disebut sebagai ILAH ILAH dalam teologi Islam

Jika dahulu leluhur kita sering berinteraksi dengan makhluk ghaib demi untuk kesaktian dan juga jabatan maka artinya leluhur sudah menginisiasi entitas2 ghaib utk masuk ke dalam DNA merubah DNA manusianya. Perubahan genetika ini akan menjadikan manusia memiliki kemampuan diluar nalar manusia.

Sama halnya para scientist sekarang sedang melakukan rekayasa genetika.
Para leluhur jaman dahulu telah memiliki teknologi rekayasa genetika ini.

DNA yang telah direkayasa dengan sistem kloning ini menghasilkan kemampuan luar biasa. Para leluhur jaman dahulu memiliki kedigdayaan dan kemampuan tempur paripurna. DNA ini menurun kepada anak cucunya.

Sayang generasi melinial sekarang ini sudah tidak membutuhkan lagi kemampuan tempur model dahulu. : Apa yang dibutuhkan di jaman sekarang ini sudah dapat dipenuhi dengan teknologi yang dihasilkan manusia. DNA yang sudah terlanjur di kloning ini menjadi kan manusia manusia X. *The X Man*. Kemampuan mengendalikan angin awan dan hujan. Kemampuan supranatural.

Sayang sekali kemampuan tersebut gagal dipahami anak cucu. Anak keturunan mereka saat sekarang ini justru kepayahan dan tertatih tatih mencoba mengerti dan memahami apa yang terjadi pada raga mereka. Sensasi yang tak biasa akibat ulah entitas-entitas di dalam jiwa menyebabkan mereka seringkali harus mengalami penderitaan tanpa ada akhirnya. Keberadaan entitas SIN yang ingin eksis telah menyiksa dirinya sebab realitas sudah sangat jauh berbeda dengan realitas jaman nenek moyang dahulu. Kekuatan kekuatan SIN ini sekarang menjadi *musibah* bagi diri mereka. Ketidamampuan diri mereka dalam mengendalikan eksistensi SIN menjadi salah satu sebabnya.

Para SIN yang telah menyalahi hukum alam dan berada di raga manusia ini  juga di buru di alam dimensi sehingga mereka akan selalu merasa resah dan gelisah...was was dan ketakutan sepanjang hidupnya.

Mereka entitas SIN yang di kloning di DNA kita ingin eksis. Sayang eksistensi diri mereka yang dahulu sangat diunggulkan saat sekarang ini justru tidak diperlukan lagi di jaman teknologi. Benturan2 di jiwa dan raga tak terelakkan lagi. Sepanjang hidupnya mereka akan bermasalah dengan dirinya sendiri. Dan sang diri akan merasakan bahwa kehidupan ini sedemikian menyakitkan sekali.

+++

Mengaksesnya SIN adalah semisal mengakses memori sebuah hardisk. Menelaah mekanisme kerja prosesnya. Melacak sistem input dan output nya. Baru kita akan paham mengapanya. Apa apa yang terasa sebagai amuk rahsa sedemikian hebatnya ..memahami input akan mengerti output. Misal kesadaran merasakan panas luar biasa yang menganggu sistem kesadaran. Maka jika kita paham bahwa penyebabnya adalah entitas2 SIN yang disebut JIN baru kita akan sadar bahwa eksistensi JIN ini sudah mengganggu sistem kesadaran. Sehingga kesadaran kita hanya fokus kepada amuk rahsa panas membakar ini. Disaat diri sudah sadar dan tahu bahwa input yang masuk di sistem adalah JIN. Maka saatnya kita aktifkan  'lnalillahi...' akan bekerja sebagai program antivirus.

Tanpa ada pemahaman ini aktifasi "inalilahi..." Tidak akan bekerja. Membahas SIN adalah membahas persoalan eksistensi. Siapakah entitas yang paling eksis di kesadaran manusia?. Apakah materi (harta), apakah ego (tahta), apakah rahsa (wanita). Materi senantiasa ingin eksis. Sehingga materi selalu meningkatkan daya tarik medan magnet nya.  Begitu juga ego setiap entitas2 ingin eksis di kesadaran. Belum lagi rahsa2 ...Mengapa semua ingin eksis dalam kesadaran manusia?

Bahkan Tuhan sendiri juga ingin dikenal. Tuhan ingin hanya DIA yang satu satunya eksis di kesadaran manusia. Sampai sampai Tuhan mengutus para utusan (marketer) nya agar manusia senantiasa mengingatkan Nya. Apaguna eksis?

Mari kita amati kejadian entitas yang eksis. Seperti apa;
Dahulu KFC belum seperti sekarang ini bahkan masih ghaib hanya ada di angan Kolonel Sanders saja. Sekarang setelah eksis bisa kita liat seperti apa?
Dahulu WA belum eksis seperti sekarangini  bagaimana setelah eksis?
Dahulu HP belum selesai eksis sekarang, coba lihat bagaimana setelah eksis?
Sekarang HP sudaheksis sudah  menjadi bagian hidup manusia modern. HP yang eksis akan mendapatkan perhatian penuh dari seluruh manusia. HP akan selalu ada. Keberadaan HP diakui manusia.

Bagaimana nasib telepon rumah?
Generasi sekarang TDK ada yang tahu telpon rumah. Telepon rumah hilang dr kesadaran.
Bagaimana jika entitas hilang dari kesadaran?
Entitas itu menjadi ghaib
Entitas tsb dilupakan orang
Entitas tsb tidak bermakna lagi
Entitas tsb keberadaan nya tidak diakui

Bagaimana perasaan kita jika keberadaan diri kita tidak diakui manusia lain?
Bagaimana jika keberadaan Tuhan tidak diakui? Padahal Tuhan yang menciptakan manusia.

Iblis keberadaannya ingin selalu diakui manusia. Maka Iblis selalu datang menyambangi kesadaran manusia. Iblis selalu ingin eksis. Iblis tidak mau dilupakan manusia. Iblis harus nomer satu di ingat manusia.
Iblis datang menawarkan  ILAH yaitu Tuhan selain Allah. Iblis menjadi marketer ILAH yang paling handal.

Entitas2 yang ingin eksis dikesadarannya manusia inilah SIN.

+++

Belajar SIN adalah belajar nama nama benda. SIN adalah makhluk. Makhluk adalah benda. Belajar SIN adalah belajar sifat kimia dan sifat fisika juga belajar karakteristik benda2. Seluruh instrumen ketubuhan digunakan utk mengenali  SIN.
Indra pengecap akan mampu merasakan rahsa SIN.
Indra penglihatan akan mampu melihat wujud SIN
Demikian indra2 lainnya

Rahsa panas adalah API
Rahsa asin adalah garam
Rasa iba dan nelangsa adalah sensasi golongan mahluk astral di Jawa dikenal sebagai KUNTILANAK

Demikian banyak sekali variasi rahsa yang range-nya ribuan bahkan jutaan makhluk2.
Tuhan ingin menunjukan SIN apa saja yang bercokol di kesadaran kita. Maka didatangkan langsung usikan2 yang mampu membangkitkan keberadaan makhluk tsb.
Jika itu kesaktian (khodam) maka di datangkan kepadanya ujian (usikan) yang melecehkan dirinya.

Sehingga khodam ini bangkit dan ingin menyerang.
Namun sayang realitas tidak memungkinkan dia menyerang. Karena alasan etika dan hukum yg berlaku sekarang.

Apa akibatnya? Entitas tsb akan berbalik menyerang diri sendiri.
Sistem pertahanan tubuh memindai entitas2 ini sebagai musuh
Terjadi peperangan di kesadaran. Entitas ketubuhan saling berperang.
Akibatnya badan akan terasa hancur

Belajar SIN akan menjadikan manusia itu memahami sifat makhluk2.
Belajar ular akan menjadikan manusia menguasai ular. Menjadi PAWANG ular.
Belajar JIN menjadikan manusia menguasai JIN. Menjadi DUKUN. Dll dll

+++

ADAM belajar nama nama benda. Belajar semua makhluk. Sehingga ADAM pantas menguasai semua makhluk alam semesta. Sehingga wajar jika malaikat juga di minta sujud kepada ADAM

Semisal ular akan sujud kepada PAWANG nya
Inilah kelebihan manusia yang diberikan. Allah
Setiap Sin memiliki kekuatan yang disimbolkan dg SHOD.

Maka siapa yang ingin memiliki SHOD harus mampu menguasai makhluk2 nya
Api memiliki kekuatan atau SHOD sebagaimana sifat dan karakter . Menguasai api maka kita akan mampu menguasai kekuatan nya. Para wali mampu menguasai SIN sehingga mereka mendapatkan kekuatan atau karomah dr SIN ini. Para AVATAR dikisahkan mampu menguasai SIN. Mereka mampu menguasai 5 elemen.
Bagaimana cara mereka mampu menguasai SIN ini ..

Mari kita gunakan analogi di komputer. Wujud api di layar monitor komputer adalah hasil dr serangkaian bahasa basic 010111010101 dst. Bahasa ini yang mewujudkan api di layar. Seorang yang bisa memahami bahasa ini akan mampu mengendalikan api dilayar sesuai kehendak dirinya. Anak2 disleksia pada saat melihat TV atau monitor yang dilihat nya bukan gambar sebagaimana kita tapi mereka melihat kode bahasa basic ini. Mereka hanya melihat 0001101100111 dst...

Maka mereka akan bisa tertawa geli saat melihat monitor. Mereka tidak melihat API tapi melihat bahasa basic di monitor. Jika kemampuan ini sedikit diasah anak disleksia akan mampu merubah koding api ini. Mereka akan mampu merubah tampilan realita di alam materi. Sebagaimana mereka akan mampu merubah tampilan layar monitor: Mereka akan mampu merubah status FB kitaMereka akan mampu menjebol sistem keamanan CIA bahkan sistem peluncuran bom atom dan nuklir di negara adidaya sekalipun. Pendek kata mereka akan mampu memasuki dimensi apapun di alam semesta ini.  Anak anak inilah *The X Man*. Kemampuan supranatural yang dikisahkan dalam film The X Man dimiliki oleh mereka.

Anak anak memiliki DNA terekayasa. Tanpa harus belajar sebagaimana para wali anak2 disleksia akan mampu disejajarkan kemampuan nya ini dengan karomah para wali. Inilah sistem keadilan Tuhan dimana di jaman ini sulit sekali kita menemukan Wali Allah. Ternyata kesadaran sistem motorik para wali dan para nabi diturunkan kepada anak2 dialeksi. Sistem motorik anak2 disleksia ini akan mampu mengenali SIN dengan apa adanya. Banyak SIN yang memiliki kemampuan kamuflase semisal bunglon. Sehingga mereka bisa luput dari pengamatan pancaindra manusia biasa Para JIN misalnya akan mampu tampil wujud siapa saja. Genderuwo misalnya mampu mewujudkan sebagai manusia biasa dan menggauli manusia.

Fitrah manusia  mampu mengenali sejatinya setiap SIN. Kemampuan sistem kecerdasan motorik. Kemampuan ini dimiliki para sahabat. Para sahabat mampu membedakan mana setan yang mewujud menjadi manusia. 

+++

Allah ingin dikenal. Allah hendak *eksis* maka diciptakanlah alam semesta. Inilah awal mula eksistensi. Cahaya tanpa mula dan tanpa akhir yang menghendaki agar dikenali. Maka diciptakanlah Cahaya awal sebagai penanda adanya cahaya ini. Cahaya awal ini   memiliki kehendak. Yaitu kehendak untuk dikenali.
Disinilah MULA EKSISTENSI berasal.

Kemudian cahaya awal ini terdifraksi ke seluruh alam semesta.
Kemudian cahaya ini terpolarisasi kepada semua makhluk di alam semesta.
Kemudian semua makhluk ini menjadi eksis.

Dalam sebuah simbol *'Kun Fa Ya Kun'*. Jadilah eksis maka terjadilah eksistensi makhluk tersebut di alam kesadaran bahkan terwujud di alam materi. Allah yang menjadikan semua makhluk eksis dengan kuasanya. Allah yang menghadirkan semua makhluk dalam kesadaran manusia. Allah yang meletakkan SIN pada kesadaran manusia. Setiap SIN yang terwujud maka disana ada eksistensi makhluk tersebut yang memiliki kehendak menguasai KESADARAN DIRI manusia.

Allah dengan kehendak Nya menetapkan bahwa satu satu nya Dzat yang boleh eksis dalam kesadaran manusia hanyalah diriNya. Maka kesadaran manusia menjadi ajang perebutan semua makhluk di alam semesta. Menjadi arena siklus SIN.

Inilah kehendak cahaya awal.Kesadaran manusia diberikan kebebasan mutlak untuk memilih SIN manakah yang boleh eksis di kesadaran nya. Manusia juga diberikan kebebasan apakah akan membiarkan eksistensi SIN menguasai kesadarannya atau tidak Manusia juga diberikan kebebasan mutlak untuk memilih apakah kesadarannya hanya untuk mengingat Allah atau mengingat ILAH.

Manusia juga dibebaskan atas kehendak dirinya apakah kesadaran nya dibiarkan meliar  seliar liarnya pikiran dan angan angan ataukah hanya khusuk untuk mengingat ALLAH.

Semua ada pada NIAT dirinya yaitu kehendak diri yang menjatuhkan pilihan atau berserah diri kepada Cahaya Awal agar menguasai kesadarannya. Meletakkan kehendak dirinya kepada cahaya awal.

Cahaya awal yang akan mengerakkan pikirannya. *INSIGHT*
Dan atau membiarkan Sang cahaya awal mengambil keputusan. *INTUISI*
Dan atau membiarkan sistem gerak tubuhnya (refleks) dikendalikan oleh cahaya awal. *INSTING*

+++

Berserah diri adalah konsepsi yang diusung teologi ISLAM. Membiarkan Kesadaran dirinya diisi dengan rasa ingat ALLAH. Membiarkan semua entitas2 SIN berada dalam kesadaran nya jika  memang cahaya awal yang menghendaki nya ada di kesadarannya. Belajar nama nama SIN. Belajar mengenal SIN atas nama cahaya awal. Mempelajari kehendak eksistensi SIN. Dengan *penuh kasih sayang* mengakui eksistensi semua SIN yang hadir di kesadaran Nya. Atas asmaNya. Setiap SIN adalah wujud eksistensi diriNya. Setiap SIN adalah wujud kehendakNya yang ingin dikenali kesadaran manusia. Setiap SIN hakekatnya adalah wujud eksistensi ALLAH.

+++

Dia ingin dikenali maka diciptakanlah alam semesta ini dengan segala makhluk2 nya. Belajar SIN adalah belajar menerima eksistensi diriNya. Semua rahsa yang mengharu biru yang menguasai kesadaran diri manusia sesungguhnya adalah wujud eksistensi Nya.

Mengenal SIN adalah mengenalNya
Mengenal diri manusia adalah mengenalNya
Mengenal aku yang eksis adalah mengenalNya
Apakah aku berperan sebagai dia atau mereka atau sebagai Kami
Mengenal Aku yang eksis yang berada di SIN
Mengenal Aku adalah mengenal diriNya
Aku adalah DIA tapi dia bukanlah Aku

Keadaan Aku sebagai wakilNya namun Aku bukanlah DIA. Perbedaan nya hanya di cahaya awal yaitu NIAT yang hanya Aku dan DIA yang tahu. Apakah Aku menjadi perantaraanNya menjadi tangan ghaib ya di muka bumi atau bukan. Perbedaan nya sangat tipis sekali hanya di dimensi NIAT nya saja. Hanya aku dan DIA yang tahu.

Sebagaimana nabi Ibrahim menyembelih anaknya. Maka hanya Allah dan dirinya saja yang tahu NIAT ini. Belajar SIN menjadi pondasi agar setiap diri manusia bisa membedakan NIAT ini dan lihat apakah yang terjadi di kesadaran kolektif. Lihat apakah reaksi atas perbuatan kita. Lihat dan amati bagaimana sikap dan respon manusia lain atas apa yang kita lakukan.

Apakah NIAT baik akan berbuah *kebaikan*?

Belum tentu! NIAT berada dalam dimensi CAHAYA awal disana berlaku hukum2Nya cahaya. Disana berlaku hukum relativitas dimana semua serba relatif. Niat baik akan menghasilkan relativitas. Bisa menghasilkan kebaikan jika posisi penerima sedang dalam makom yang satu frekuensi dengan dirinya. Namun jika jiwa penerima sedang berlawanan maka tunggu saja akibatnya. Hanya makian dan kedengkian dan hujatan yang akan diterimanya.

Niat berada dalam hukum relativitas. Niat adalah kehendak cahaya awal yang akan menjadi relatif di dimensi materi. Memahami hukum ini semoga ada keberanian diri utk tetap meluruskan NIAT walaupun hasilnya mungkin tidak sebagaimana yang diharapkan nya. Baik bagi dia belum tentu baik bagi Allah dan demikian sebaliknya. Maka inilah relativitas yang harus dihadapi manakala kesadaran diri manusia ingin menetapi jalan2Nya. Sehingga berharap kepada makhluk hanya akan menghasilkan nelangsa dan kekecewaan yang luar biasa.

Niat baik belum tentu menghasilkan respon yang sama sebab disana berlaku hukum relativitas. Saat diri melakukan kebaikan maka diri berharap diperlakukan yang  sama. Sehingga respon kasar dan tidak menyenangkan akan menjadikan kekecewaan baginya. Inilah anggapannya.  Diri akan keliru sebab disini berlaku hukum relativitas sehingga mungkin respon yang kasar dan hujatan dari mereka sesungguhnya kebaikan bagi dirinya. Allah ingin membersihkan SIN yang tidak bermanfaat yang bercokol di DNA nya.

+++

Belajar SIN membutuhkan pemahaman atas hukum2Nya paradoksal. Belajar SIN adalah belajar hukum2Nya yang menjadikan setiap entitas2 di alam semesta bekerja. : Langit adalah makhluk Nya. Langit dibentuk oleh hukum tarik menarik dan tolak menolak antar galaksi. Galaksi Andromeda dan galaksi Bima sakti memiliki daya tarik menarik dan day tolak menolak. Daya ini yang menjadi ruang antar galaksi. Ruang ini kita maknai sebagai LANGIT.

Demikian keadaannya. Langit adalah SIN.

Sehingga kepada setiap SIN berlaku hukum paradoksal ini. Di dalam diri setiap SIN ada langit. Yaitu ruang kesadaran yang menjadi tempat makhluk2 lainnya. : Sehingga tidak mungkin bagi manusia membuang semua SIN dalam ruang kesadaran nya. Jika semua SIN dibuang dirinya tidak memiliki memori. Hilanglah eksistensi dirinya. Dirinya akan menjadi 'ada' saat di ruang kesadaran nya diisi oleh para SIN. Semisal TV akan menjadi hidup jika ada film yang di putar. Jika tidak ada film nya maka TV akan sama dengan mati.

Ruang kesadaran manusia ibarat layar pada monitor atau layar TV yang hanya memantulkan signal dr pemancar. Persoalan manusia hanya ada pada daya siapakah yang dia gunakan untuk menyalakan layar monitor kesadaran nya itu.

Apakah daya materi atau daya ilahiah?

Layar monitor TV butuh daya agar bisa menyala. Demikian halnya layar kesadaran manusia. Ruang kesadaran harus tetap ada untuk ajang penampilan eksistensi SIN. Persoalannya daya siapakah yang digunakan agar layar tsb tetap hidup. Belajar SIN adalah belajar nama nama benda. Belajar sebagaimana anak kecil mengenal benda2. Lihatlah bagaimana seorang anak belajar.

Sang anak ketika belajar mengenal api misalnya. Sang anak tidak ragu2 memegang api. Belajar merasakan benda di hadapan nya sang anak tidak segan2 mengambil dan memasukan ke mulutnya. Walau benda itu adalah tai kucing misalnya. Sang anak dengan polos melakukan apa saja demi mengenal benda2 disekitar nya. Ini adalah belajar benda di alam materi.

Ketika sudah menjelang 40 tahun  manusia di minta belajar mengenal benda2 di alam ghaib.  Maka proses belajar nya juga sama. Sebagaimana belajarnya anak kecil. Bagaimana jika yang di pegang ya adalah api? Tentu saja panas akan dirasakan di jiwa. Semisal api di dimensi ghaib adalah golongan para JIN.

Mengenal JIN sama halnya saat seorang anak belajar mengenali API. Maka kesakitan dan panas membakar itu pasti. Apa jadinya jika JIN atau API ada di Jiwa? Maka kita semisal memasukan bara api ke mulut. Panas membakar karena sebab usikan sebab perkataan sebab hujatan sebab makian itu disebabkan adanya entitas2 JIN di dalam DNA nya.

Usikan itu membangkitkan JIN sehingga muncul di ruang kesadaran. JIN yang eksis rasanya seperti jiwa terbakar api. Jika SIN eksis tanpa ijinNya maka dia diperbolehkan membunuhnya atau mengembalikan kepadaNya dan menyerahkan hukum kepadaNya.

Inalilahi wainailaihi rojiun adalah kalimat sakti untuk mengaktifkan anti SIN (virus). Otomatis sistem ketubuhan akan melakukan delete.

Manusia diminta belajar SIN agar seluruh makhluk di alam semesta memahami esensi makhluk yang bernama manusia. Sistem belajar dan mengajar  ini dilakukan oleh KAMI. Setiap manusia harus belajar. Wajib belajar. Sebagaimana bapak mereka ADAM.

+++

Sukarela atau terpaksa harus belajar nama nama benda. Manusia dipaksa belajar SIN.

Semua manusia dalam keadaan terkini nya pasti sedang diajari KAMI. Belajar SIN hanya ada yang sadar dan ada yang tidak jika dirinya sedang mengikuti kelas Kami. Rahsa yang bergulir and sepanjang hari ada hakekat belajar SIN hanya adakah yang sadar bahwa itu adalah pembelajaran SIN.

Ngaji rohso?

Suka suka, dendam rindu, sukses gagal, sedih senang, dll adalah hakekat belajar. Belajar mengenal entitas pembawa rahsa. Melalui rahsa nya kita akan mampu mengenali bendanya. Apakah itu coklat atau tai kucing akan ketahuan dari rahsanya. Maka seyogyanya siapapun yang memasuki kelas rahsa berbahagialah sebab jika lulus dari belajar nama nama benda saat diwisuda nanti malaikat pun akan diminta sujud kepadanya sebagai mana mula penciptaan ADAM.

Maka syukurlah rahsa yang dihadirkan...berysukur atas SIN yang hadir di jiwa,

“Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”. (QS. Lukman 12).

Kenali dan hadapkan kepadaNya. Sebab Dia akan mengajari apa dan siapa hakekat rahsa yang datang. Satu persatu dihadirkan rahsa rahsa ini.

Ada Raden Panji Ibu Kertapati sang pembawa rahsa cinta terlalu. Ada Dewi Sekartaji sang pembawa cinta yang tak sampai.

Ada banyak entitas2 pembawa rahsa suka dan dukanya.
Ada Bandung Bondowoso dan ada banyak ragam lainnya....
Rahsa ini demikian memikat dan luar biasa nikmat. Rahsa yang melekat demikian dahsyat sehingga diri menganggap bahwa rahsa ini adalah miliknya.

Jika diri menganggap rahsa2 itu adalah miliknya maka bersiaplah menerima akibatnya. Rahsa tersebut akan eksis dan mengamuk menjadi rahsa yang terlalu. Rahsa yang mampu mengunci kesadaran nya dan melumpuhkan semu sistem ketubuhan.
Rahsanya seperti mati berkali kali.

Kembalikan lah semua rahsa itu kepadaNya. Semua rahsa adalah milikNya. Dia ingin eksis. Maka kembalikan lah eksistensi kepada Nya

+++

Dalam sebuah hadits qudsi, Allah SWT berfirman, 

_”Aku adalah perbandaharaan tersembunyi. Aku ingin dikenal, maka Kuciptakan makhluk.”_

Ketidaksadaran yang disadari hakekatnya adalah kesadaran itu sendiri. Sukarela atau terpaksa. Kehidupan terus akan menggilas.

Kenyataan yang yang ada dalam kesadaran adalah rahsa.

Rahsa yang selalu hadir. Rahsa atas sebuah manifestasi suatu dzat atau benda yang sering kita bahas sebagai SIN.

Gula ada SIN maka hadirnya gula akan bersama rahsa manisnya.
Demikianlah rahsa lainnya. Semisal cinta atau juga amarah. Masing masing ada dzat pembawa rahsa.

Tidur dan bangun suatu keadaan saja. Tahu dan tidak tahu juga suatu keadaan.
Sadar kalau tidur dan sadar kalau bangun. Juga suatu keadaan.
Sadar kalau tahu dan sadar kalau tidak tahu juga suatu keadaan (makom).
Sadar saat sedang 'merasa' dan sadar saat 'tidak merasa'.
Rahsa dan indra perasa. Dua hal berbeda.
Sadar bahwa ini indra perasa dan yang ini rahsanya.
Indra perasa bukanlah rahsa itu.

Sadar bahwa yang merasa adalah indra perasa sementara yang di rasa adalah dzat.
Apakah sama indra perasa dan rahsa?

Semua berpilin masuk di kesadaran. Sehingga manusia sulit membedakan keduanya.
Tidak ada jeda antara satu rahsa dan yang lain. Maka seakan akan telah hilang indra perasa.

Berada di indra perasa dan mengamati rahsa yang akan datang serta bersiap menerima rahsanya ..
Ibarat diri telah bersiap menerima rahsa jeruk nipis. Sistem ketubuhan jelas menolak rahsa ini. Penolakan ini karena sebab sensasinya tdk enak bagi badan mengganggu keseimbangan sistem tubuh.

Maka self defence akan bekerja membuat benteng. Inilah hijab atau cover. Manusia tdk melihat sisi kebaikan atas jeruk nipis ini. Sehingga jeruk tertolak.
Ada sistem OS yang bekerja menolak jeruka nipis di DNA nya
Sistem OS ini ada pada DNA nya sendiri

Tugas manusia adalah memperbaiki sisten OS ketubuhan yang sudah melenceng dr fitrah awalnya.

Sistem yang harus di up grade kembali

Kami ingin mengkhabarkan dua sisi atas jeruk ini. Sisi bail dan sisi buruknya. Sehingga sistem ketubuhan mampu menerima jeruk apa adanya.

Tidak enaknya kehilangan uang dll justru enak bagi kesehatan jiwa. Sebab tubuh terjaga dari asupan makanan berkolesterol tinggii dll.

Memakan jeruk sesuai dengan takaran yang dibutuhkan sistem ketubuhan

Kami sedang membersihkan jiwa!
Tidak enaknya jeruk nipis justru enak bagi kesehatan

MelaluI dialektika ini akan ada kesepakatan internal ketubuhan yang disepakati bersama sama.

Tujuannya adalah utk mengganti sistem OS DNA dg al qur an.
Sehingga tugas manusia adalah melakukan dialektika dg sistem ketubuhannya sendiri agar sesuai dg fitrahnya kembali.

Dialektika utk belajar SIN

Inilah dialektika yang di khabarkan di al qur an

Dialektika kesadaran antara Kami (Ha) dengan sistem ketubuhan (Mim)
Melalui dialektika ini manusia diajari dan belajar nama nama benda.

+++

Manusia akan terus digempur SIN (rahsa). Sebagaimana manusia belajar dr TK sampai university. Untuk memaknai SIN. Maka jangan berharap pelajaran akan selesai. Gempuran demi gempuran terus akan berulang ulang. Seumpama kehidupan di alam nyata. Pelajaran demi pelajaran terus disajikan dalam sekolah kehidupan.: Jika pelajaran telah selesai maka manusia tdk akan berada di Bumi. Manusia akan di wisuda. Wisuda ini dihadiri oleh seluruh makhluk alam semesta. Belajar beraneka rahsa yang memasuki dan merasuki sistem ketubuhan.

Penyematan gelar khalifah ini adalah sebuah anugrah besar bagi manusia pembelajar. Manusia yang memang mengkhusukan diri belajar nama nama benda (SIN). Pelajaran yang langsung dilakukan oleh Allah sendiri. Sukarela atau terpaksa Allah akan mengajari nama nama benda (mengajari Sin lengkap dengan rahsanya). Inilah dimensi ruhani setiap manusia. Dimensi jiwa. Melalui pengajaran rahsa jiwa manusia akan disempurnakan.

Maka janganlah senang jika kehilangan sedih.
Dan jangan sedih kalau kehilangan senang
Semua rahsa dalam satu keadaan.
Hidup hanyalah pergantian sedih dan senang saja. Seumpama pergantian malam dan siang di bumi ini.

Semisal mengenal jeruk maka akan lebih paham saat memakannya langsung sekulit2nya. Maka pemahaman nya adalah nyata. Bukan hanya pikiran semata.: Jeruk ada rahsa pahit getir dari kulit. Ada asam manis dari air bulirnya...mungkin kita makan dari kulitnya dahulu...maka hanya rahsa pahit dan getir adanya...Ada juga yang makan dari bulir nya sehingga manis asem adanya...

+++

Banyak leluhur Nusantara dahulu paham sistem pembelajaran SIN ini. Sayang sekali banyak diantara leluhur belajar SIN dengan NIAT lainnya. Kalaupun mereka belajar SIN mereka berniat utk mengambilnya SHOD (kekuatan) nya saja. Semisal jika menguasai JIN akan mendapatkan kekuatan JIN yang bisa disuruh2nya. Namun alih alih dapat menguasai justru mereka justru diminta untuk melakukan kerjasama. Joint operating walau pun resiko merubah DNA dilakukan juga. Sehingga pada akhirnya tubuh dan kesadaran nya kemudian dikuasai JIN itu sendiri....dan ironisnya keadaan ini terus berlaku dan menurun ke anak cucu,  sepanjang umur JIN yang ribuan tahun alam materi. Selama JIN tsb masih hidup maka tetap lah berlaku perjanjian JO. Maka akibatnya adalah anak keturunan manusia yang menjadi korban.

+++

Dengan dibuka kajian SIN ini ini maka bagi sidang pembaca secara otomatis akan membuka portal2 kesadaran yang menjadi akses keluar masuknya SIN di kesadaran diri manusia. Maka akibatnya tidak bisa dihindari jika mungkin akan terjadi interkoneksi pada masing-masingnya. Sebuah konsekuensi pemahaman atas simbol SIN ini.

Mengamati dan sadar bahwa sedang memasuki kajian SIN akan menjadi permakluman atas apa apa yang terjadi di jiwa.

Setiap SIN pada diri masing-masing akan hadir dan mencoba eksis. Mohon ikuti guideline yang diberikan. Hadapkan lah seluruh SIN kepadaNya. Lafadkan Inalilahi wainailaihi rojiun.

Mohon keselamatan kepadaNya
Smg kita mendapatkan rahmatNya

Selamat memasuki kelas SIN dalam sistem pembelajaran KAMI

Memasuki kelas SIN semisal memasuki kelas tinju profesional. Kita harus memaklumi saat lawan kita memukul diri kita dengan sangat keras. Sebab memang itulah skenario nya.
Saat dipukul kita dilarang menyalahkan wasit atau penonton. Menerima pukulan sebagai bagian dari permainan tinju.

Memukul atau dipukul itulah pilihan dalam bertinju.

Ada rule yang harus ditaati semisal role game online. Saat SIN hadir di kesadaran saat itu kita boleh memukulnya. Jika masih blm muncul kita dilarang memukulTugas Kami adalah memunculkan para SIN di kesadaran. Semisal pada game online yang mendadak bermunculan lawan2 kita. Menembak atau di tembak. Itulah permainan SIN. Pembelajaran SIN. Menghilangkan satu demi satu SIN yang menjadi ILAH manusia sehingga yang tersisa hanya  ILA ALLAH.

“La ila ha ila-llah”

Inilah visi dan misi pembelajaran SIN mengupas kulit bawang. Memasuki dimensi demi dimensi selapis demi selapis sehingga kesadaran manusia sangat dekat dengan dimensiNya.

Inilah visi dan misi pembelajaran SIN mengupas kulit bawang. Memasuki dimensi demi dimensi selapis demi selapis sehingga kesadaran manusia sangat dekat dengan dimensiNya. *"_Perlu disampaikan sekali lagi  disini disclaimer bahasan SIN. Mohon maaf jika ada yang terkoneksi dan menjadi amuk rahsa di jiwa_"*

Perseteruan para SIN ini melintas antar generasi bahkan antar dimensi. Perseteruan perang Bubat misalnya. Perseteruan ini sulit dipahami akal logika manusia.  Mengapa banyak orang Sunda membenci orang Jawa keturunan Majapahit. Padahal peristiwa itu sudah terjadi berabad abad lamanya.

Perseteruan yang sangat kasat mata adalah antara Syiah dan Sunni padahal peristiwa nya sendiri sudah 1000 tahun lebih...sudah berapa generasi.

Perseteruan antara Banten dan trah Pakuan misanya.


Banyak perseteruan yang tidak dimaui manusia sekarang namun mereka terpaksa harus mengikuti SIN yang ada di DNA mereka.

Mereka bermusuhan tanpa ada sebab yang mengawali.

Banyak masyarakat di nusantara ini yang  mudah terprovokasi. Sistem motorik mereka amat peka. Mudah saja bagi mereka melakukan perang.

Kesadaran SIN telah mewariskan permusuhan generasi leluhur mereka.

+++

Sekali lagi, bahasan SIN ini akan mengakses lintas dimensi dan ini akan memungkinkan adanya interkoneksi sehingga akan mengakibatkan teraktifasi entitas2 yang berada di dalam DNA masing-masing pembaca kajian ini. Akibat nya adalah munculnya sensasi rasa dan amuk rahsa yang tak biasa.

Mengenali entitas2 penyebab amuk rahsa adalah kajian SIN yang akan dihantarkan. Dimohon kepada seluruh sesepuh disini agar bersiap diri jika nanti terjadi interaksi dan interkoneksi ini.

Semoga Allah melindungi kita semua. Belajar mengenali apa apa yang ada dalam diri kita. Belajar SIN.

Wolohualam bisawab


Komentar

  1. ketika membaxca kajian ini, dr ujung kaki hingga ujung rambut seperti ada aliran setrum,...terutama pd jari2 tangan...apakah yg terjadi sebenarnya dlm tubuh saya

    BalasHapus
  2. Pertanda ada resonansi dengan SIN di tubuh anda.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Spiritual, Misteri Selendang Langit (Bidadari) dan Kristal Bumi

Kisah Spiritual, Labuh Pati Putri Anarawati (Dibalik Runtuhnya Majapahit, 4-5)

Rahasia Simbol (Tamat). Siklus Yang Berulang Kembali