Portal Galuh Pakuan, Episode Palagan Pajajaran Anyar (2)


Image result for perang bubat
Diantara pohon tinggi, nafas sedikit  tersengal. Wanita itu nampak merapikan bajunya, sesekali diaturlah nafasnya, sebelum akhirnya berdiri di tempat yang telah ditunjukan. Senyum tipis sesekali tersungging menjawab sepatah dua patah pertanyaan. Pesonanya benar-benar memancar dari wajahnya, membuat mata tak mampu bertemu,  pesona kuat memikat mata kaum lelaki. Meskipun wajahnya terlihat biasa sebagaimana wanita Sunda pada umumnya, namun gerak geriknya yang anggun menandakan dia bukanlah dari golongan wanita biasa. Selendang melingkar di lehernya menambah penampilannya bak bidadari.

Sebenarnya  tebing tidak terlalu tinggi di belakang makam Ratu Galuh, mereka pergi kesana. Sebelumnya mereka bertemu di seputaran makam Ratu Galuh. Entah mengapa lelaki paruh baya tersebut tidak mau masuk ke dalam makom untuk berziarah. Ada keengganan yang menahannya. Dibelakang makom juga ada jalan setapak yang memudahkan orang naik ke atas. Hanya mungkin karena sebab tidak terbiasa jarak yang tidak lebih 30 meter membuat wanita berumur 40 tahunan tersebut sedikit terengah. Dibelakang jarak 20 tombak,  terlihat pagar istana Bogor, dengan pengawal yang sedang duduk santai di posnya. Sesekali penjaga berpatroli lengkap dengan senapan yang bergelantung di badannya. Tanpa menghiraukan tatapan mata sang penjaga mereka berdua berdiri dalam sikap meditasi.

Sepasang manusia berdiri tegak, tangan disedakep di depan dada. Jiwa kemudian menembus alam semesta terus bergerak di pusat galaksi, memasuki alam-alam dimensi. Pandangan mulai berubah, wingit dan bau daun basah semakin terasa nyata. Wujudpun menjadi menghablur, sosok masa lalu hadir dalam kesadaran lelaki tersebut. Mulai kehadiran Gusti Ratu Galuh, kemudian bergerak Ratu Kidul, terus satu persatu tokoh kesadaran hadir dalam kilasan mata. Hingga wujud akhirnya nampak nyata Galuh Candra Kirana. Sosok putri titisan Dewi yang hadir dimuka bumi yang sekarang hadir di portal Ratu Galuh membawa raga terkininya. Ada apakah gerangan sehingga portal Ratu Galuh harus dibuka?

+++

Pada saat yang sama, disuatu tempat  jauh di jawa bagian timur, seorang wanita terkoneksi dan mendadak mendapatkan penglihatan yang aneh. Luar biasa anehnya. Mulai dari kedatangan dan kehadiran orang-orang masa lalu, sampai kedatangan makhluk-makhluk kasat mata, hingga kedatangan Ratu Kidul. Banyak penglihatan yang sulit diutarakan disini sebab penggalan-penggalannya seperti puzzle-puzle yang tak utuh. Sudah beberapa hari dirinya megalami lintasan dan puzzle-puzle vision yang membingungkan dirinya. Sejak kisah Wasthu Kencana di hantarakan disini keadaannya semakin menjadi. Demam, meriang, turbulensi rahsa mengaduk bagai tornado di Alaska. Sosok yang hadir kepada dirinya mengkhabarkan sesuatu yang sulit dipahami.

“Jaga Dayu seperti ibu Ratu dan aku menjaganya, sampaikan pesan ini kepada orang lain yg mengenalnya bahwa dia ada. “

Sosok yang menyebut dirinya Dewi Anggarawati, dengan suaranya sayup sayup menggunakan bahasa jawa kuno yang sulit di pahami, bukan bahasa jawa sebagaimana yang dipahami saat ini. Sosok tersebut menitipkan pesan bahwa  harus menjaga putri tersebut seperti dia menjaganya, dan minta disampaikan ke orang lain yg mengenalnya bahwa Dewi Anggarawati itu ada.

“Pilih 1 hal yg sesuai dg hatiku walaupun keadaan nggak perpihak kpdku, yakin pd keadaan jk bisa ikhlas dari dlm hati, mulai lah dr awal cikahuripan galuh.” Demikian keyakinan sang Putri Majapahit.

Sebab apakah kisah ini ditautkan dengan prosesi di Ratu galuh? Pertanyaan yang sama yang selalu menyambagi dalam setiap lintasan kisah spiritual ini. Tokoh tokoh yang selalu hadir dalam lintasan yang diyakini raga terkini tidak jauh dari Ibunda Ratu Kidul, Nyi Roro Kidul, dewa dan dewi darkahyangan serta putra dan putri dari Ratu Pantai Selatan. Kisahnya senantiasa berlintasan disini. Tidak saja Putri Majapahait, Putri Sriwijaya, Dewi Anarawati, dan sekarang adalah Galuh Candra Kirana. Peran Ratu Kidul menjadi sentral dalam setiap kisah. Adapakah ini? Apakah Portal Galuh Pakuan juga hubungannya dengan portal Ratu Pantai Selatan? Siapakah putri-putri yang terus hadir di kesadaran anak manusia ini?

“Oiaa.. semalam aku mimpi.. aku sama mas berdiri di puncak bukit tangan mas yg kiri genggam tanganku.. yg kanan mas pegang tongkat panjang sepeti tongkat kerajaan yg posisinya di berdirikan., disampingku ada harimau yg bisa jagain aku, mas itu seprti mau komando utk kita siap perang,  tp perang apa ya?  krn dibawah kita itu pasukan dan rakyat gitu dan banyak banget, sebanyak itukah rakyat dan pasukan kita?bener bener lautan manusia,  dan harimau itu ternyata selain penjaga dia temenku juga yaa,  tumben dia ikut kita,  jinak, pas berdiri kemarin tangan kiriku pegang kepalanya,  dia duduk,  tp kita posisinya siaga gitu lhoo yang,  kamu pakai baju raja lengkap, makanya bawa tongkat kerajaan yg berdiri gitu, ku juga pakai baju lengkap dengan mahkota, mahkotaku agak tinggi sperti mahkotanya ratu tribuwana, tp mirip juga ky kendedes yg di singosari, mungkin memang bentuk mahkotanya mirip,  ini kedua kali vision ku melihat kita berpakaian lengkap,  yg pertama waktu di kebun raya, yg ayu bilang kita seperti berunding sesuatu dengan 4 orang yg semua nya berpakaian petinggi raja, namun sperti beda kerajaan,  yg kedua vision yg semalam itu, kalau vision lainnya kan lebih kepada pribadi kita yg berdua2an terus, pakai baju biasa.. aku pakai kemben kain biasa sama selendang, mas pakai baju seperti pangsi gitu pake ky surban,  kenapa tempatnya pindah pindah dan jauh ya yang, sperti bukit pasir yang, tp tetep ada ada tanamannya, dekat laut, anginnya kecang sehingga pakaian kita gerak gerak krn tiupannya, ada muara sungainya juga, …”  Bercerita Putri Majapahit.

Banyak lintasan penglihatan yang tidak bisa disajikan disini, banyak uraian yang tak mungkin dijelaskan dengan gamblang. Benar bahwa pasukan Pajajaran telah turun dan siap berperang. Lintasan dan penglihatan Putri Majapahit terkoneksi dengan pembukaan portal Galuh Pakuan yang tengah dilakukan. Semua seperti tidak direncanakan terjadi begitu saja. Bahkan menuju portal Galuh Pakuan juga tidak tahu untuk apa. Semua terjadi seperti biasa, jika dipikirkan akan terasa aneh saja. Raga Galuh Cadra Kirana juga seperti biasa tidak paham untuk apa di bawa ke portal Galuh Pakuan. Keherananan dan ketidak pahaman justru sering kali menyebabkan salah pengertian dari Dharmapala, yang mengiringi prosesi disana.

“Apakah prosesi..?” Tanyanya tak paham.
“Bukankah itu pertemuan dan mengobrol biasa?”

“Jika daun jatuh saja sudah dalam rencana dan ilmu Allah, adakah yang sia-sia atas suatu pertemuan? Tidak ada yang sia-sia dalam sebuah perjumpaan, semua ada dalam rencana Allah, ada banyak hikmah dari setiap pertemuan anak manusia bagi mereka yang mau berfikir. Siapakah yang menggerakan raga mereka sehingga memiliki daya untuk berjalan dan sampai ke tempat pertemuan. Bukankah itu daya Allah? Mengapa tidak mampu mengambil hikmah dari pertemuan yang biasa? “

Dharamapala menimpali, terlihat ada rahsa masgul disana. Dengan pencapaian spiritual yang tingggi dari Galuh Candra Kirana, pertanyaan tersebut adalah pertanyaan bodoh. Sehingga pertamyaan-pertanyaan dan juga pernyataan Galuh Candra Kirana seperti tengah menguji pemahaman Dharmapala. Sebuah benih kesombongan yang terselubung nantinya. Sesuatu yang tidak disadari oleh raga terkini. Anggapan tentu saja adalah anggapan. Dharmapala merasakan ketidak pedulian atas apa-apa yang tengah disampaikan. Sehingga Dharmapala memilih berpamitan pulang, tidak lagi mengawal perjalanan. Dharmapala memilih tidak ikut campur dalam pembelajaran raga terkini Galuh Candra Kirana.

+++

Betapa sulitnya memaknai kejadian demi kejadian. Betapa terseok-seoknya raga terkini Galuh Candra Kirana memaknai perjalanan hidupnya ini. Tampak pembelaan diri yang luar biasa. Wajar saja itu dilakukannya, kesakitan demi kesakitan telah dialaminya sedari kecil, fitnah, hujatan, makian, bahkan juga pengkhianatan menjadi teman yang menyakitinya. Mulai dari paranormal memburunya, belum rekan, suami, saudara-saudara suami, semua memusuhinya. Mengapa? Kadang dirinya berteriak tak mengerti atas  jalannya takdirnya sendiri. Adakah yang mau mengerti kisahnya ini dan sedikit berempati atas nasib yang dilaluinya? Tidak? Benarkah  tidak ada? Berteriak kepada langit, malah langit mencibir, berteriak kepada bumi malah bumi berpaling. Angin dan hujan justru semakin menambah galau dan gundah dihati.

Teringatlah dalam kilasan yang sulit dicerna, saat dirinya di langit sana, saat dirinya berada di tengah keluarga besarnya di petala langit. Dirinya berteriak tidak mau lagi diturunkan ke bumi. Neneknya, uwa, nini, paman, dan tetua disana memaksanya untuk turun ke bumi. Ada yang harus diselesaikannya. Maka meski tak mau dia tetap turun ke bumi. Demikian lekat visionnya ini.  Kini dirinya bertanya siapakah aku? Bermula dari pertanyaan atas penderitaan hidup. Mencari jawaban kepada orang orang sakti dan sesepuh spiritual di pelosok negri. Mendatangi dan ziarah kesana kemari. Selalu saja perlakuan aneh diterimanya. Para sesepuh seperti mengerti siapa dirinya dan memberikan tempat kepadanya seperti penyabutan kepada raja saja. Hal yang sulit dipahami dan dimengerti dirinya. Menjadi kebanggannya sendiri. Hingga saat ini. Maka pertemuan membuka portal ini juga sesuatu yang aneh dan tidak bisa diterima akal sehatnya. Adakah yang salah dengan ini?

+++

Dharmapala kembali ke dimensinya dengan membawa kemasgulan, baru kali ini dirinya gagal dalam membeirkan pengarahan kepada para putra putri dari Atlantis. Keangkuhan Galuh Candra Kirana. Pemahaman yang didapatkannya dari pengalamannya telah membelenggu kuat dirinya, menjadi hijab yang sulit dibukanya. Merasa tapi tidak merasa, tahu tapi tidak tahu, pasrah tapi tidak pasrah, tidak menyakiti tapi menyakiti, angkuh tapi sopan, terbolak baliknya jiwa dengan kecepatan yang luar biasa sekali, ruang dan waktu seperti tanpa jeda. Sebuah kondisi yang luar biasa sekali. Makom yang baru dialami oleh seorang pencari jalan. Keadaan yang tidak masalah tapi masalah. Keadaan yang biasa tapi tidak biasa. Sulit sekali menjelaskan keadaan ini dengan bahasa manusia.  Keadaan dimensi paradoksal dalam ruang dan waktu yang bertentangan dan Tarik menarik. Sulit sekali jiwa ditarik keluar jika sudah terjebak disana. Hanya dengan memohon pertolongan Allah saja jiwa akan bisa keluar dari medan magnet model seperti itu.  Sayang sekali jiwa tidak akan memahami apakah yang salah dari dirinya.

Jiwa manusia semisal satu keping mata uang. Salah satu sisi  wajah mukanya adalah wajah raga terkini dan wajah sisi sebaliknya adalah wajah orang masa lalunya. Lapisan antara wajah masa lalu dan wajah terkini dilapisi oleh membrane semipermeable yang tak tembus namun lapisan ini kadang sudah sangat tipis sekali sehingga antara wajah masa lalu dan sekarang tidak ada batasannya lagi. Switch on/off jiwa masa lalu dan jiwa terkini sangat cepat sekali sulit dikendalikannya lagi. Sehingga kadang orang masa lalu sangat cepat mengambil kesadaran raga terkini dan sangat cepat sekali bersembunyi jika ada energy yang tak dikenali atau energy yag tak disukainya. Jiwa masa lalu akan bersembuyi kembali jika kondisi tidak disukai. Jiwa masa lalu ini menjadi OS alam bawah sadarnya. Inilah probelmatika yang dialami orang-orang yang reinkarnasai. Jiwa masa lalu nya takut atas takdir yang akan berulang lagi bagi dirinya. Dirinya dahulu telah gagal, maka dirinya mengalami ketakutan akan gagal lagi dalam memaknai takdirnya sendiri. Demikian keadaannya sungguh sulit sekali menyampaikan pesan ini.

Saat Dharmapala tengah bicara dengan Galuh Candra Kirana, dengan cepat Galuh Candra Kirana bersembunyi yang muncul adalah kesadaran terkininya. Selalu saja terbolak balik dengan frekuensi yang sangat cepat sekali, tentu saja seperti berbenturan pemahaman. Keadaan yang sia-sia saja diteruskan, hanya akan melahirkan fitnah saja. Maka dikembalikanlah pengajaran ini kepada Kami. Apakah hal ini disadari raga terkini? Tentu saja tidak! Raga terkini tidak akan memahami apa apa yang tengah terjadi didalam dirinya. Semua dianggapnya itu adalah diirnya. Demikian pelik dan sulit sekali pengajaran SIN dalam ranah kesadaran manusia. Tanpa mengaktifkan Al Furqon sungguh manusia tak akan mampu membedakan daya siapakah yang bekerja pada dirinya. Tanpa memeiliki A;l Furqon manusia tidak akan bias membedakan siapakah yang tengah eksis dalam kesadaran dirinya. Apakah orang masa lalu, apakah jin, apakah siluman, atau entitas lainnya.

“Kemenangan paling agung bagi seorang sufi adalah ketersingkapan hijab jiwa, hati dan ruh, atau ketersingkapan rahasia-rahasia batiniah dari al-Qur'an dan as-Sunnah.”- Ibnu 'Arabi –

+++

Min ruhi adalah esensi sejatinya manusia, dalam bahasan symbol kadang menggunakan nama benda sebagai panggilan. Min ruhi ibarat air jernih yang baru keluar dari pegunungan. Air sejuk dan menyejukan sekali. Min Ruhi ini disebut dengan sebuah nama panggilan. Bisa si Fulan atau apapun sebutan dalam kesadaran manusia. Dewi Sekartaji adalah salah satu sebutan yang dikenal dalam kesadaran manusia. Dalam perjalanannya turun ke bumi Min ruhi kita sebut saja dengan nama semisal Dewi Sekartaji adalah semisal wujud air sebagai analogi. Air ini ketika di bumi melarutkan kopi. Maka air ini disebut kopi, sebagai kopi air ini mengalami takdirnya sendiri sehingga kemudian air ini kembali ke awan dan turun lagi sebagai hujan.

Air ini kemudian larut dengan susu, proses kembali berulang. Naik dan turun melarutkan apa saja, sebagai kopi, susu, sirup, teh, dan aneka minuman apapun itu. Air ini kemudian disebut dengan banyak nama, disinilah letak problematikanya. Apakah air yang mula ini mampu mengenali dirinya sebagai air mula dari langit yang bernama min ruhi atau disebut Dewi Sekartaji? Atau justru memorinya hilang sama sekali, dirinya merasa sebagai kopi, atau susu, atau malah tidak ingat sama sekali pernah sebagai benda-benda lainnya. Seringkali memori sebagai air mula atau min ruhi telah hilang. Kesadaran sebagai Dewi Sekartaji telah hilang sama sekali, sebab sudah puluhan kali menjadi benda-benda lainnya. Sayangnya manakala disampaikan bahwa sesungguhnya dirinya adalah min ruhi, dirinya menolak sama sekali, dirinya kekeh dan anggapannya bahwa dia adalah kopi. Apakah salah? Tentu saja tidak! Benar bahwa dirinya sekarang di masa waktu terkini adalah kopi. Tidak ada yang menyalahkan. Bagaimana kebenaran disalahkan? Namun jika dirinya tidak melepaskan kemelakatan dirinya sebagai kopi, maka air tersebut tidak akan mungkin bisa kembali bersiklus. Air tersebut akan terus melekat pada kopi. Min ruhi tidak akan mampu kembali kepada Allah. Demikianlah pengajaran Kami.

Takdir Allah bahwa Air tadi harus melarutkan segala macam benda di alam semesta harus terjadi. Air tadi harus merasakan seluruh rahsa benda di alam semesta. Air tadi harus belajar nama-nama benda agar sempurnalah pengajaran dan pembelajaran nama-nama benda. Menjadi misteri penciptaan manusia. Demikianlah perumpamaannya. Dewi Sekartaji harus menjadi Galuh Candra Kirana, harus menjadi Galuh Pakuan, harus menjadi Dewi Sudihwari, dan harus menjadi manusia terkini di masa ini. Namun dirinya juga harus mampu melepaskan kemelakatan nama itu. Kembali kepada Allah dalam keadaan suci dan disucikan alam semesta. Menjadi air yang suci, menjadi min ruhi kembali. Dengan demikian maka sempurnalah jiwanya, sempurnalah pengenalan nama-nama benda. Kembali dengan puas, tenang, dan ridho kesisi Allah SWT.

+++

Putri Majapahit di timur pulau jawa terus resah. Penglihatannya semakin tajam, vision dan juga mata batinnya semakin awas saja. Pengajaran demi pembelajaran diterimanya dengan kesungguhan. Didampingi oleh Wasthu Kencana dimulailah pengkhabaran berita ghaib di nusantara. Yah, perang yang luar biasa akan segera  terjadi. Pasukan Pajajaran telah disiagakan untuk berperang, Wasthu Kencana tampil mengawal menebus kesalahan masa lalunya. Hhh…Berdirinya peradaban baru akan selalu dibangun dari kehancuran perdaban lama. Pajajaran Baru akan bangkit kembali. Seluruh pasukan telah dimobilisasi  …kisahnya akan segera dimulai, dan dikhabarkan disini dari para pelakunya sendiri…semoga kita semua diselamatkanNya….wolohualam bisawab..

Bersambung...




Komentar

  1. InsyaAllah,,,Aminullah...

    BalasHapus
  2. kadang kisah di blog ini sungguh tidak masuk akal, tapi entah kenapa saya senang membaca dan menikmati kisah kisah yg tersaji dan mendengar kisah yg berkebalikan dan tidak ada di buku sejarah... saya menghormati kisah masa lalu leluhur pulau jawa ini, dan sungguh pengalaman yg sangat luar biasa bagi penulis disini...quantum world the world many possibilities... mungkin mengapa terlahir kembali adalah merupakan bagian pengajaran untuk berserah pada kekuatan Tuhan

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Spiritual, Misteri Selendang Langit (Bidadari) dan Kristal Bumi

Kisah Spiritual, Labuh Pati Putri Anarawati (Dibalik Runtuhnya Majapahit, 4-5)

Rahasia Simbol (Tamat). Siklus Yang Berulang Kembali