Portal Galuh Pakuan; Para Pengawal Nusantara
Laki laki itu tersungkur mendekap dadanya, ada hawa panas membakar muncul dari dada kirinya. Rasa itu kemudian menjalar ke seluruh syaraf, naik ke kepala dan mengisi sel neuron otaknya. Berhari hari rasa panas bagai dituang air raksa. Semenjak di bukanya portal Galuh Pakuan rasa itu demikian hebat mengusiknya. Begitulah sepanjang hari-hari. Hingga mengalami ini, dia tidak melakukan kegiatan sebagaimana mestinya mendekapi dadanya, spanjang hari.
"Ada apakah ini? "
Suasana alam seperti dalam keadaan perang, sehingga pergolakannya terasa di dadanya. Beberapa gumpalan darah memercik diantara mutahan yang terus saja terjadi sepanjang hari. Panas dada seperti terbakar, hawa seperti mau meledak, menimbulkan sendawa hebat, ini keadaan mau mati. Keadaan itu sudah terjadi dimulai, semenjak pergi ke portal Galuh Pakuan. Lebih hebat lagi semenjak Pasukan Pajajaran dan Pasukan Pantai Selatan di mobilisasi.
+++
Pertemuannya dengan Galuh Candra
Kirana masih menyisakan banyak kemasgulan, bagaimana mengkhabarkan sesuatu yang
tidak ada referensi di kesadaran raga terkininya. Padahal portal sudah
terlanjur dibuka. Pasukan Ratu Pantai Selatan tentu saja telah bersiaga, belum
lagi kesiapan Pajajaran. Ini adalah perang. Bukan main-main keadaannya. Semua
sudah dikhabarkan, semua sudah saling memberikan kesaksian. Peran Galuh Candra
Kirana sangat penting dalam perang ini.
Apakah khabar yang disampaikan
disini ini benar? Begitu mungkin pertanyaan raga terkini Galuh Candra
Kirana. Apakah buktinya jika semua itu benar adanya? Lihatlah pada
kenyataannya, Hari Jumat kemarin (19/4/2019) yang dikhawatirkan tidak terjadi
apa-apa, sebagaimana yang dikhabarkan disini, lihatlah nusantara dalam keadaan
normal-normal saja, riak nya hanya ada di media social yang ramai dengan caci
maki saja.
“Tunjukan manakah bukti kebenaran
kata kata kalian disini.” Mungkin
demikian pikiran Galuh Candra Kirana.
“Hhh…cobalah
lihat berita para nabi perihal kiamat. Sudah ribuan tahun berita itu dikhabarkan, sudah bermilyar
manusia menanti, nyatanya kiamat itu hingga kini tidak terjadi. Apakah berarti
khabar itu bohong dan tidak perlu kita percayai? Perhatikan dan amatilah Dewi,
bagaimana cara bekerjanya alam semesta ini? Apakah arti kiamat itu? Apakah
manusia merasa aman dengan ancaman ini? Apakah menurutmu kiamat itu khabar
bohong belaka? Lihat dan amati khabar ini. Khabar in untuk apa dan untuk siapa?
Jika nyatanya khabar semisal ini menjadi dongengan saja? Engkau tidak mengerti,
bukan berarti khabar ini tidak terjadi.”
Berita ghaib bukanlah tidak terjadi,
perang kemarin benar-benar terjadi hanya mata manusia tidak mampu melihatnya.
Pasukan Ratu Pantai Selatan berlapis-lapis, mereka memerangi kesadaran rendah
yang mencoba memasuki portal kesadaran manusia. Demikian halnya pasukan
Pajajaran yang dipimpin Wasthu Kencana mengalami kemenangan dimana-mana. Pasukan
Pajajaran dan Pasukan Ratu Pantai Selatan telah memenangkan pertempuran di
Selatan. Sementara pasukan Sabdo Palon menang di wilayah Timur Pulau Jawa. Kemenangan
ini menjadi tonggak awal, sehingga di alam realitas tidak terjadi huru hara
sebagaimana yang di khawatirkan banyak orang.
Kita lihat keadaannya, manusia
menjadi tenang bekerja seperti biasa. Tidak ada makhuk kesadaran rendah yang
menguasai kesadaran manusia dan menimbulkan perilaku-perilaku rendah. Sungguh
yang menjadi sebab perubahan perilaku manusia yang beringas adalah masuknya
kesadaran rendah ke tubuh manusia. Mereka golongan siluman, perewangan, dan
golongan rendah lainnya. Jika tanpa campur tangan kesadaran rendah yang menjadi
sumber daya gerak manusia maka periaku manusia masih bisa dikendalikan oleh
akal sehat mereka. Semisal kuda lumping perumpamaannya, manakala kesadaran
semisal kuda lumping memasuki kesadaran manusia maka manusia akan berperilaku
seperti kuda lumping. Demikian keadaannya jika bangsa ini tidak di jaga oleh
leluhur dan juga para penjaga nusantara. Perilaku mereka akan beringas dan
menjadi buas. Kerusuhan di nusantara bisa saja terjadi kemarin ini.
Apakah perang tersebut mengakhiri
huru hara nantinya? Para Penyaksi mencoba mengkhabarkan disini.
[19/04,
12:18] Penyaksi: Pak tlng sampaikan ini
ke para Satria ,, aku khabari beliau tdk sent , mungkin nggak ada signal ya ..
.
[19/04, 12:18] Penyaksi: Kepada Pemimpin ke 7: Jika tongkat komando /
pusaka nusantara tidak dijemput.....negeri ini akan terus menerus diganggu
kerusuhan dan bencana, hingga uang
pemerintah habispun gangguan tidak akan berhenti. Hanya pusaka nusantara itu
saja yg diperlukan untuk menghentikan.
[19/04, 12:18] Penyaksi: Demikian pesan khususnya dari alam tinggi 🙏🙏
+++
Meskipun khabar tersebut sudah dimengerti, namun tetap saja raga terkini mengalami kesulitan memahami. Apalagi lintasan kisah masa lalu terus mengikuti.
Meskipun khabar tersebut sudah dimengerti, namun tetap saja raga terkini mengalami kesulitan memahami. Apalagi lintasan kisah masa lalu terus mengikuti.
Seandainya
kamu merasakan
jadi aku
sebentar saja
tak kan
sanggup hatimu terima
sakit ini
begitu parah (penggalan
lirik “Jadi Aku Sebentar Saja” by Judika)
Perasaan itu mengalir begitu saja,
sebagaimana lagu Judika yang menghantarkan kenangan yang terus saja
mengejarnya. Kepada siapakah dirinya bersapa? Jika raga terkini tidak memahami
dialektika ini bukankah itu sia-sia saja?
Kenangan para raja-raja Jawa, tiba-tiba menyelusup begitu hebatnya. Kenangan
yang tentu saja akan didustakan jika hadir di masa kekinian. Bagaimana keadaan
para raja yang penuh romansa cinta para wanita. Lihatlah keadaan mereka.
Lihatlah bagaimana sekeliling para raja. Mereka semua berada alam kerumunan
cinta, kuasa, dan harta. Seperti apakah romansa keadaan mereka sesungguhnya.
Apakah cinta mereka sebenarnya nafsu sahwat semata? Seperti apakah jika
kenangan itu tidak diakui oleh pelakunya sendiri? Entahlah, memang selayaknya
tidak usah peduli saja.
“Ah, jika kenangannya itu tak pernah ada”
Langit seperti layar sebuah film yang
terbuka kemudian menutup. Demikian juga kesadaran Raden Panji Inu Kertapati. Cerita
mungkin harus diakhiri. Tak peduli apakah Ratu Galuh pahami. Biarkanlah nanti dirinya akan terus menyesali pertemuan ini. Semua pesan sudah
disampaikan kepada raga terkininya. Mau didengarkan atau mau diingkari sama
saja. Takdir akan mengejarnya, mengikat pada lehernya, kemanapun dirinya lari
dia tidak akan pernah mampu sembunyi dari takdirnya sendiri. Demikian kisah
romansa anak-anak Ratu Pantai Selatan selalu menjadi misteri, demikian juga
Galuh Candra Kirana. Meski raganya tak mau mengakui, meski kisah cintanya ini juga didustakan oleh raga terkininya sendiri,
tidaklah menjadi persoalan. Bukan kewajiban sang penyampai pesan untuk
memberikan pemahaman. Tugas Kami lah yang akan memberikan hidayah.
“Salam Dewi dan kemanapun engkau sembunyi takdir Allah akan
mendatangimu. Tidak hanya didimensimu
saja namun juga di demensia alam materi ini.
Dewi engkau tidak mungkin lari dari takdirmu sudah ada ketetapan yang
mendahului atau raga terkinimu akan
tarus tersiksa menanyakan keberadaanmu dan bertanya ada apa dengan diri
nya. Mengapa dengan takdirnya. Itu semua kesalahanmu. Kembalilah Dewi. Perbaiki
masa lalumu. Perbaiki masa lalu...
Perbaiki semua kesalahan mu. Atau waktu akan terus berulang dan itu akan
menyiksa raga terkinimu itu. Masuk ke
dalam dirimu... Masuk terus ke masa lalu dalam memori DNA-mu. Perbaiki dari
sana. Ada contoh di alammu sekarang
lihat film The Matrix itulah yang perlu kamu lakukan. Masuki The Matrix
rangkaian memori pada DNA mu. Allah
tidak akan mengubahnya kecuali kamu sendiri.
Ketahui lah jika kamu terus mendatangi orang sakti paranormal atau kyai
bertanya perihal dirimu itu adalah sirik yang nyata. Jika tidak karena Ibundamu Ratu Kidul yang
memintaku tidaklah aku mau mendatangi mu. Sungguh semua tidak main-main. Tertawa lah sesukamu. Dan lihatlah bagaimana kejadian orang-orang yang
mentertawakan Kami. Itu utk lebih mudah
memahami apa yang Kami katakan. Ada
perumpamaan yang memudahkan. Jika engkau melihat tayangan pada acara TV yang
semisal ini, engkau akan paham bahwa ini
tidak main main. Semua demi anak
keturunan mu. Aku pamit semoga engkau
bisa memahami bahasa Aku. Kami mencatat apa yang kamu lahirkan dan apa yang
kamu sembunyikan. Nanti akan diputar
ulang dihadapan Allah.”
"Seandainya dia mengadakan
sebagian perkataan atas (nama) Kami, niscaya benar-benar Kami pegang dia pada
tangan kanannya. Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya. (Maka
sekali-kali tidak ada seorangpun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami), dari
pemotongan urat nadi itu."_ [QS. Al Haaqqah:44-47].
Itulah resiko bagi kami para penyampai pesan. Maka terserah mau percaya atau tidak.
“........ _"Aku tidak meminta
upah kepadamu dalam menyampaikan (Al Qur’an)”_ Al Qur’an itu tidak lain
hanyalah peringatan untuk segala umat. [QS
Al An’am:90].
Jangan jadikan apa apa yang menimpa
mu sebagai dasar alasan kebenaran.
Kemudian engkau menolak pesan. Bukankah para utusan hidup dalam
penderitaan yang lebih hebat dari mu.
+++
Apakah serangkaian diskusi di bawah
ini akan menjelaskan siapakah Ratu Galuh dan Siapakah Galuh Candra Kirana dan
hubungannya diantara mereka, sehingga
aura yang terbaca adalah sensasi para putri-putri Ratu Pantai Selatan? Apakah
ada hubungannya dengan kisah dari daerah Pasundan, mitos perihal siapakah Nyi
Roro Kidul. Kehidupan apakah yang dialaminya sebelum menjadi penguasa Ratu
Pantai Selatan. Kisah yang dihantarkan dari kisah legenda Nyi Roro Kidul dari
Pasundan, mengenai asal muasal Nyi Roro Kidul sungguh mirip dengan kisah yang
dipaparkan raga terkini, kisah yang hanya mengulang bagaimana kejadian masa
kecilnya. Bagaimaana kejadian sang putri sebelum menjadi penguasa Ratu Pantai
Selatan. Apakah kalau begitu ada hubungan antara Ratu Galuh dan Ratu Pantai
Selatan?
Begitu pusaran yang dialami, begitu
juga perjalanan takdir raga terkini, semua menyerupai kisah kehidupan anak-anak
Ratu Pantai Selatan. Kisah mitos dan legenda yang meraga pada manuisa masa kini.
Benarkah keadaannya demikian? Tentu saja kisah ini akan terus dihantarkan,
menjawab banyak misteri di kenyataan hidup ini. Kenyataan yang belum tentu diakui
keberadaannya oleh raga terkini. Sensasi tak biasa dan juga kenangan masa
lalunya menjadi jejak kesadaran dirinya dalam mencari hakekat jatidiri dan
eksitensi dirinya. Siapakah cahaya awal dari tokoh yang satu ini?
[14/4 13.39] Penyaksi 2: Demikian lah
pesan dihantarkan. Manusia biasa adalah
manusia yang imampu mencintai manusia lain dengan kesetaraan karena Allah. Dan aku berjuang untuk mampu mencintai
saudara saudaraku yang seperjalanan karena keimanan kepada Allah
[14/4 13.40] Penyaksi 2:
Menghantarkan pesan walau mungkin akan dicaci maki. Namun demi cinta aku lakukan kepadamu. Wahai
saudaraku... 🙏🌹🦋🌷🙏
[14/4 17.20] Penyaksi 2: Hanya kadang
DNA masa lalu membuat perjalanan terus berputar-putar... Jiwa lembam tidak mau
bergerak. Jiwa terjebak masa lalu dan
sekarang... Pengajaran demi pengajaran hanya menambah kematian panjang...
Reinkarnasi yang berulang ulang meski sudah mengalami 12 kematian bukan jaminan
[14/4 17.35] Penyaksi 2: Jalani dan
nikmati saja. Meski harian tersiksa
dengan residu rahsa masa lalu yang terlalu.
Berserah diri semoga Allah menolong melepaskan diri ini dari kerinduan
yang tak berujung waktu
[15/4 15.02] Penyaksi 2: Masa lalu
adalah kenangan kadang muncul sebagai kenyataan mungkin halusinasi bahkan delusi atau ilusi
[15/4 15.02] Penyaksi 2: Apakah arti
kenangan jika hanya menyakitkan☺😃
[15/4 15.03] Penyaksi 2: Sayang DNA
hanyalah sebuah storage saja... Tempat penyimpanan kenangan... Kebetulan ada di
raga ini sekarang
[15/4 15.20] Penyaksi 2: Kesepian
sebab apa tidak tahu. Kerinduan kepada
apa dan siapa tidak tahu. Hanya rasa itu
yang tertinggal... Merasa sendirian di alam semesta
[15/4 15.36] Penyaksi 2: Membuka masa
lalu... Membuka kehidupan dan jejak-jejak yang ditulis manusia pada DNA..
Kemudian memohon kpd Allah agar jejak tsb di hapusNya agar tdk menyakiti anak
keturunan mereka
[15/4 15.37] Penyaksi 2: Islam tdk
mengakomodasi hukum karma namun di kesadaran manusia hukum ini menjadi
doa. Hukum sebab akibat
[15/4 15.38] Penyaksi 2: Jika dahulu
kita menyakiti maka dikehidupan berikutnya kita akan disakiti
[15/4 15.38] Penyaksi 2: Problematika
nya saat diberikan khabar manusia ignore... Menganggap masa laku tak pernah ada
☺😃
[15/4 15.39] Penyaksi 2: Memasuki
spiritual berbeda dengan masuk ke tanah syariat
[15/4 15.39] Penyaksi 2: Percaya yang
ghaib adalah percaya adanya sistem alam semesta
[15/4 15.39] Penyaksi 2: Percaya
adanya OS manusia dan OS alam
[15/4 15.40] Penyaksi 2: Padahal
manusia biasa bagi alam adalah manusia yang bisa berkomunikasi dengan
Kami. Bukan manusia yang mengejar
kedudukan harta serta cinta 😃🤝
[15/4 15.42] Penyaksi 2:
Menyelesaikan pelajaran atas nama nama benda yaitu atas benda yang ghaib dan
benda yang real adalah maksud penciptaan
[15/4 15.43] Penyaksi 2: Manusia
harus menyelesaikan pelajarannya atas nama nama benda-benda. Semisal harta tahta wanita-wanita. Semisal benda ghaib jin malaikat dewa dewi
dll.. Samisal benda langit. Benda bumi.. Benda teknologi. Dll
[15/4 15.51] Penyaksi 2: Sering
pertanyaan manusia adalah mengapa saya begini dan begitu... Ketika diuraikan
sebab mengapa selalu akan berbalik kebelakang seakan akan dia tidak pernah
bertanya... 🤦♂🤦♂🤦♂
[15/4 16.08] Penyaksi 2:
Alhamdulillah.. Salah satu pesan sudah mampu dimaknai... Smoga Allah ridho
[15/4 16.09] Penyaksi 2: Mohon
doanya.. Berdakwah kepada orang-orang masa lalu adalah bagian yang tak dimaui
oleh yang lainnya🙏🙏🙏
[15/4 16.11] Penyaksi 2: Dan itulah
bagian dari kami 🙏🙏🙏
[15/4 16.12] Penyaksi 2: Demikian
Kami akan mengajari manusia dan menyempurnakan jiwa nya
[16/4 11.43] Penyaksi 2: 🙏☺🦋😇🙏 Kebenaran datangnya dari Allah kebenaran yang Allah susupkan langsung ke
hati manusia sehingga manusia yakin.
Kebenaran akan senantiasa menyambangi hati yang selalu terbuka menerima.
[17/4 08.29] Penyaksi 2: "dari
dulu nggak berubah, katanya" , 🙈. saya mah nyengir saja, saya kan gak tahu
[17/4 08.31] Penyaksi 2: "jelas
dengan keadaanya itu pasti akan dimanfaatkan oleh orang-orang, itu kesalahan
dirinya sendiri" dahulu
dimanfaatkan oleh orang-orang istana untuk menjebak Raden Inu Kertapati alias
Raden Panji, karena apa? karena pola berfikir nya
[17/4 08.32] Penyaksi 2: Sampai kapanpun
jika masih begitu akan bertemu dengan orang-orang yang salah, orang-orang yang
akan memanfaatkan dirinya. Tukang minyak wangi akan berteman dengan tukang
minyak wangi. mestinya Dewi belajar dari pengalaman2 itu, dan mampu memahami
hukum2 alam semesta
[17/4 08.33] Penyaksi 2: percayalah
energi hati akan menarik orang-orang yang satu frekuensi dengannya, itu ada
semacam hormon foremon yang menarik orang-orang yang sama frekuensinya
[17/4 08.43] Penyaksi 2: ingatlah
Dewi meskipun engkau akan dilahirkan ribuan kali lagi, Allah tidak akan merubah
OS dalam dirimu kecuali engkau yang merubahnya sendiri. Engkau akan dilahirkan
lagi dan lagi dengan membawa pola yang sama, yang itu-itu saja. Kisah yang sama
saja. Sebagaimana yang engkau alami sekarang ini..
Entah ada kaitannya atau tidak, semua
catatan akan ditinggalkan disini, menjadi sebuah kesaksian bahwa mitos dan legenda yang ada di kesadaran bangsa ini sebenarnya bermuasal dari sebuah kejadian nyata. Merekalah Para Pengawal Nusantara yang menjadi inspirasi seluruh kisah yang ada dalam kesadaran bangsa ini. Putra
dan Putri Ratu Pantai Selatan yang menjadi pengawal Nusantara, menjaga dari semenjak
bangsa di kepulauan ini ada, mereka selalu saja berjaga disetiap generasi. Bahakan mereka berinteraksi sangat intens kepada manusia. Sering terjadi jalinan kisah cinta diantara mereka dan manusia. Sehingga kisah-kisah dalam kesadaran manusia jawa
selalu tentang mereka. Demkian halnya kisah Sang Panembahan Senopati.
T A M A T
Komentar
Posting Komentar