Misteri Sang Aji Putih dan Lembah Cipeuoet (1)


Hasil gambar untuk malaikat putih

Pengantar; Siapakah Aji Putih. Sosok yang sangat fenomenal ini. Apakah dia malaikat, dewa, ataukah leluhur. Kisah ini menjadi kisah terbarukan. Mas Thole seakan kembali di hadapkan pada kenyataan bahwa perjalanan spiritualnya akan kembali diulang. Bagaimana tokoh ini sempat hadir dalam lintasan di awal spiritualnya. Kehadiran trilogi kisah Aji Saka, Aji Putih, dan Aji Sakti, yang ada di dalam ranah kesadaran masyarakat jawa dan sunda. Kisah yang lekat dengan jatidiri bangsa. Merekalah Trinitas dalam pemahaman bangsa ini. Mereka yang mengawal lahirnya bangsa nusantara. Kisah kali ini akan menelisik kemunculan mereka di akhir tahun 2015 ini. Wolohualam bisawab

...
Episode Kharmapala

“Lautpun menangis untukku.”
Tidakkah kau lihat. Hamparan pasir dan samudra keindahan. Kemarin telah bersemi dan tumbuh kini hilang berganti kesedihan menggayuti langit nusantara. Akan ke manakah langkahku. Jika butiran air, gelombang ombak, sibuk menari mengejari matahari. Panas menyengati, melenyapkan butiran air, seperti menuju ke neraka. Angin tak peduli. Kemarau ini terus mendatangi setiap pagi. Datang dan terus datang menyambangi dan kembali lagi setiap hari, memberangusi dan memanasi pikiran. Betapa tidak suasana ini terus mengipasi mewujudkan kegersangan hati.

Percayalah lautanpun sudah lelah menguapi. Awan datang dan pergi tak kembali, kemanakah hujan akan kembali lagi? Tidak, mungkin bukan di tahun ini. Walau kadang hati bertanya. Benarkah suara dan tangisan itu. Selalu saja tak pernah ada jawaban. Hanya bagai ilusi dan gundah mau mau mati. “Kasih jangan buat hatiku, patah menjadi dua.  air tak terbeli, dan gunung yang hijau tak diindahi lagi. Ranggasnya rumput di pagi, bersama asap yang menyakiti. Melanjutkan mimpi-mimpi atas  'nafas' yang tak terbeli.”

...

Mas Thole bertanya pada mimpinya. Bertanya apa yang menyiksa dirinya. Kahbar dan pesan yang membanjiri. Entah itu petunjuk atau sekedar hanya permainan hati. Entahlah, jika kisah ini sama saja dengan dongengan dan juga alibi atas ketidak mampuan diri. Maka biarkan pena ini menuliskan apa adanya saja. Perbincangan ghaib alam semesta yang akan dipaparkan disini. Hanyalah disandingkan sebagai sebuah proses pembelajaran pengenalan makhluk-makhlukNya.  Rangkaian pembicaraan para Sanghyang dan Batara dalam kilasan ilham. Pembicaraan yang merangkai keadaan alam nusantara. Ingin diutarakan disini.

Dikisahkan, kemunculan Dharmapala yang juga diiringi kemunculan Kharmapala, dua pasangan makhluk alam semesta yang mengemban titah Tuhannya. Menjadi awal kepastian jaman 'goro-goro'.  Mereka yang mewujudkan sumpah serapah manusia. Sumpah yang hanya sampah bagi kesadaran. Sebuah rangkai pemaknaan dalam alam kesadaran. Sampai berikutnya kemunculan Aji Putih yang menyandang peran Sang Budak Angon. Semua sespuh negri ini telah mulai turun di tataran materi, memasuki raga-raga manusia. Mewujudkan Uga Wangsit Silihwangi. hhh...siapakah yang meyakini ini? Lembah Cipeuoet akan menjadi saksi kisah-kisah ini.

Kisah ini diawali dari sebuah mimpi kesatria di sebrang lautan, yaitu  mimpi Bandung Bondowoso yang akan diterjemahkan dalam sebuah pesan-pesan. Jauh sebelum peristiwa ini terjadi. Mimpi bersambung dan berturut-turut dialaminya. Hingga kemudian pergolakan alam semesta terjadi sebagaimana penampakan akhir-akhir ini. Sebuah perjalanan spiritual yang akan dikaitkan dan dirangkai dalam sebuah kisah pemaknaan. Apakah manusia kemudian dirinya mampu mengambil ibrah kisah dirinya, dan juga mimpi-mimpinya, dan selanjutnya kemudiandirinya  meluruskan niatnya berjalan dalam kehendakNya. tahukah, mimpi bukanlah mimpi bagi Nabi Ibrahim, mimpi adalah petunjuk Tuhan, apakah keadaan itu sama bagi mansuia lainnya?

“Mimpi itu menceritakan tentang keadaan yang sudah terjadi dan akan terjadi. Pada perjalanannya semua berada dalam kehendak Yang Maha Kuasa. Sebagai gagak yang memberi tanda bahwa keadaan yang sedang di alami menjadi suatu pijakan untuk tetap menjalankan hidup dengan lurus.  Gagak bukan hanya sebagai gagak, tapi gagak sebagai saripari dari hati yang berbentuk gagak. Jangan pernah merasa iri dan jadi merasa benar dalam diri sendiri, ketika itu tercermin dalam sebuah prilaku yang tergambar dari binatang gagak.

Sudah saatnya hijrah dengan diri kehidupan yang sehati dengan alur dari setiap perjalanan. Bukan satu, atau dua. Tapi akan ada beberapa kematian yang sudah menjadi ketetapan ilahi. Jadi begini, ada tiga daksa yang ada di bumi. Setiap daksa hadir dalam rentetan yang menjadi duri dan pati. Ada yang menjadi sari dan manis, dan ada yang menjadi prasasti dan anugerah. Daksa ini berada dengan harapan untuk menjadi suatu titah yang mewarnai. Bukan tentang sikap atau sifat, tetapi mengenal setiap daksa dalam tahapan mimpi. Baik dalam pergolakan sari atau pati. menjadi bagian bumi, dia tidak berada di langit.

Kehadirannya sebagai entitas yang ada dan mewarnai. Sudah saatnya untuk menjadi bagian dari perjalanan Kami. Meskipun bukan bagian dari Kami. Rental dalam mimpi menjadi dasar bahwa setiap langkahnya terwarnai, begitu lembut dan kasar, itu memang menjadi peringatan dini. Semua kembali kepada dirinya sendiri, bukan bagian dari Kami, tetapi menjadi bagian perjalanan Kami. Kini, saat menjadi sebuah aksara dalam derita menuju alur kehidupan. “


Pada dimensi lainnya sang Alam murka sebab titahnya. Ketika salah satu makhluk merasa bisa dan berkuasa sebab kewenangan yang diberikan Tuhannya. Bagaimana dengan keadaannya yang mengikuti hawa nafsunya. Memilih dengan suka-suka siapa-siapa yang pantas dan tidak pantas mendapatkan titah kesatria. Bagaimana manusia pilihannya kemudian membuat kerusakan di muka bumi ini. Muncul dari singgsana tak bertuan. Diintip langitan yang menghitam sebab keharusan menenangkan kiprah alam. Sang Hyang Widiwase menyampaikan pesan. Masuk melalui ilapat sang tuan. Beginilah tandang apa pesannya. Penggalan puzzle-puzle yang di tampilkan. Menggenapi mimpi-mimpi lainnya.

“Hmm..
Aku harus turun tangan sendiri
Kilatan tanpa bayangan tanpa jeda aksara dimuka tak biasa karena warna
Adakah yang engkau abaikan tak jua menuai asa dalam lipatan waktu tanpa mimpi buaian apapun tak diberi
Sudahi sudahi yang kau mulai
Tiada rupa tiada samsara suargaloka
Benihmu tertanam dalam warna kilapnya telah menghanguskan angan manusia menganggap semua hasrat miliknya
Kekuasaan telah kau beri kebanggaan telah kau selimuti jika alam akan meminta kembali maka buat saja perjanjian engkau harus pahami
Tiada awal bermula tiada akhir yang benar berkat sirna kabutmu, kabut nafsu kuasa tiada pantas hiasai mayapada
Ukur kembali suara atau hiasai langit dengan pandangan, tak semestinya engkau jumawa
Kuasamu Aku yang memberi kehendakmu atas ridho ilahi robi
Tak bersemayam cinta dan nafsu angkara dalam satu kursi bahkan engkau beri pada yang kau cinta
Anggapmu membanjiri tidak tidak kau tidak mengerti bahkan rahsa sendiri tidak kau percayai
Berbalik dan ambil semua bukan begini..bukan begini alam semesta
Kalabendu terlepas bersama lepasnya sumbu nafas
Dan engkau
Bukan kuasamu yang akan mengangkat harkatmu
Tidak engkau akan pahami setelah kehancuran ini
Berjalanlah dengan maumu dan kesukaanmu pada martabat
Sesungguhnya engkau tidap pernah mendapat apapun dari itu
Engkau akan bersiklus bersama udara dan kesakitan diantara mereka
Aku hanya memberi peringatan dan jika jeda tak kau buat warna maka nantikan alam menjadi murka
Jangan salahkan siapa..bertanyalah siapa dan bagaimana yang mendapat kuasa
Aku akan minta engkau pertanggungjawabkan itu
Kuasa kuasa kuasa.”
Kepada makhluk alam kesadaran ini diingatkan dengan ayat Allah. Mereka yang diberikan kuasa dalam ranah ghaib, sebagaimana titah yang diberikan kepadanya.Namun mereka ingkar atas perjanjian tersebut bahkan mereka bersekutu dengan manusia yang kafir. Mereka mencuri rahasi langit dan membunuhi para utusan yang menyampaikan kebenaran. Mereka akan diliputi kehinaan, itulah hukuman Mereka justru malah menuruti hawa nafsu manusia. Sama saja keadaan diri mereka itu dengan manusia.

Keluarga 'Imran ('Āli `Imrān):112 - Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas.

Dalam keweningan dan kewenangan pikir, kisah kemunculan Aji Putih akan dihantarkan sebagai bagian rencana alam…atas turunnya Sang Budak Angon. … siapakah tokoh Aji Putih sebenarnya. Benarkah dia sang Budak Angon itu sendiri? Kisah spiritual ini akan melacak  Misteri Lembah Cipeueoet. Kepada manusia diingatkan atas ayat selanjutnya, agar tidak tergoda hasrat dan nafsu yang akan menjerumuskan. Manusia yang sadar adalah kesatria alam. Meraka akan menjadi umat terbaik. Siapa-siapa yang mengikuti jalan-jalanNya adalah umat terbaik.

Kepada umat terbaik inlah sang Budak Angon akan datang.  Aji Putih akan ‘angon’ mengajarkan ilmunya. Mengajarkan ke’tauhid’an yang benar. Menunjukan siapa ilah yang sebenarnya. Dia akan datang kepada anak cucunya. Sebagaimana apa yang disampaian Ali Imron kepada anak keturunannya. 
Keluarga 'Imran ('Āli `Imrān):110 - Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.

Inilah keadaan musuh-musuh mereka ini juga dikisahkan bagaimana keadaannya. Sesungguhnya mereka tidak akan mampu berbuat apa-apa, selama kita yakin kepadaNya. Inilah kepastian skenario Al qur an.

Keluarga 'Imran ('Āli `Imrān):111 - Mereka sekali-kali tidak akan dapat membuat mudharat kepada kamu, selain dari gangguan-gangguan celaan saja, dan jika mereka berperang dengan kamu, pastilah mereka berbalik melarikan diri ke belakang (kalah). Kemudian mereka tidak mendapat pertolongan.

“Hmm
Sudah Aku sampaikan pesanmu
Pesan Kita
Pesan al qur an
Bilakah hal ini akan Engkau biarkan  terjadi?
Tidakkah mereka sudah bersungguh2
Adapun kekurangan yang terjadi akibat kelemahan manusia. Tidakkah bisa dipahami ini?
Aku merasakan kerisauan dan kegalaun meraka.
Adakah upayamu ?
Aku pada sisi yang sulit ..tahukah?
Semakin sedikit manusia yang sadar..
Hhh...ya robb...
Dan Engkau terlalu keras kepada mereka
Lihatlah bagaimana keadaan mereka itu saudaraku...
Mereka gelisah..
Tidakkah terlalu keras pengajaranmu!”


“Iya, itu adalah proses
Proses mengenal ilah dan Allah
Bersandarlah kepada Allah
Segala urusan serahkan kepada Allah
Ini yang namanya benturan energi
Sekarang lihatlah, lambat atau segera, hal ini pasti terjadi dan terlalui
Bila kisah Yusuf, kalian teladani
Kisah Ibrahim, kalian teladani
kisah Nuh, kalian teladani
Kisah Muhammad, kalian teladani
Maka lengkap, keteladanan itu ada dalam jiwa
Ada dalam hati
Seumpama mencontoh, proses durinya pun akan terlalui
Lalu bagaimana kalian melewatinya?
Keras dan lembut ada dalam rasa
Jiwa yang rasa sudah dalam penyerahan diri, maka dia akan menjalankannya dengan totalitas
Kami sudah memberi kabar, sekarang tinggal merenungkan dan mentafakuri
Ringan dan berat ada dirasa
Bukankah Muhammad dicela itu juga berat
Bukankah Muhammad dihina itu berat
Lalu apa yang membuat Muhammad ringan?
Bukankah Ibrahim diperintahkan membunuh anaknya itu berat?
Ibrahim tidak tahu anaknya akan berganti kambing
Ibrahim tidak tahu kalau api yang panas menyala itu terasa dingin
Lalu apa yang membuatnya tetap menjalankan keyakinannya bahwa itu tugas Tuhan?
Berat dan ringan itu ada dirasa
Tetapi bagi orang yang ikhlas menjalankannya dgn keyakinan Tuhan, dia akan tetap berjalan
Bila kalian merasa ini jalan kalian, tetaplah dlm perjalanan
Mohon petunjuk Tuhan akan jalan yang Tuhan ridhai
Sudah waktunya, pelajaran rasa terselesaikan
Ketika terpukau dengan kisah2 teladan, bagaimana kalau kalian sendiri  merasakannya?
Bisakah tetap berada dalam kehendak ilahi, atau pergi dan berlari”


Alam diam dalam bahasa mereka sendiri, angin, air, api, awan dan pepohonan, menjadi saksi perbincangan Kami. Pengajaran kepada manusia agar mereka mampu menjadi kesatria bumi. Kami tersusun dalam bagian-bagiannya sendiri. Kami memiliki sistem organisasi kerajaan Allah. Masing-masing bertugas untuk mengajari manusia agar mengenal Tuhannya. Siapakah yang bersedia menerima pengajarn Kami? Kepada mereka yang mencari jalan-jalan Tuhan, Kami akan datang mengajari.

Tidak terkecuali Aji Putih yang sudah diharuskan turun untuk mengajari anak keturunan yang menjadi tanggung jawab mereka. Aji Putih akan menjadi BudakAngon. Menjadi sang Penggembala bagi domba-domba yang tersesat dari jalan Tuhan. Mengawal kesadaran bangsa ini. Kesadaran murni yang akan selalu ingat Tuhan. Demi kejayaan bangsa ini. Jayalah nusantara jaya dalam kesadaran yang di ridhoiNya.

Kisah ini akan terus digulirkan….bersambung

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Spiritual, Misteri Selendang Langit (Bidadari) dan Kristal Bumi

Kisah Spiritual, Labuh Pati Putri Anarawati (Dibalik Runtuhnya Majapahit, 4-5)

Rahasia Simbol (Tamat). Siklus Yang Berulang Kembali