Kisah Perjalanan Paku Bumi (7), Tenggelamnya Kabuyutan, Bangkitnya Surian


 Hasil gambar untuk lubang langit

“Bersiagalah. Saatnya sudah dimulai. IniIah bedar alam. Semoga kita masih ada waktu, menutup portal. Meminimalisir apa-apa yang akan terjadi.”

#Pintu langit terbuka, dan pada saatnya kabuyutan Aji Putih akan tenggelam bersamaan dengan kabuyutan-kabuyutan lainnya di tlatah Pasundan.  Pada tataran kesadaran, semua milik akan hilang tiada kesan. Saatnya orang sunda akan malu dengan sundanya. Hancurlah tatanan, perang saudarapun akan dimulai disana.  Bersamaan dengan kehancuran itu, akan bangkitlah bukit Surian. Dari sana portal atlantis terbuka, melahirkan para Pandawa, di sebelah selatannya telah dijagai pasukan medang. Inilah Padangkuruseta. Perang Bharata Yudha akan dimulai darisana#

Pesan agar semua bersiaga sudah menelusup sanubari tadi pagi (16/12). Pesan yang mengisyaratkan agar Mas Thole berserta kesadaran yang menyertainya segera menuju wilayah utara kemudian ke selatan. Menuju portal titik dimana Wangsakerta menetapkan jalan bagi kejayaan. Kisah yang akan bertautan dengan fenomena Gunung Surian di Jatigede. Benar berita akan kejatuhan Jatigede sudah diterima Mas Thole jauh sebelum di genangi air.  Pesan yang tidak berani disampaikan saat itu. Kekhawatiran akan menjadi fitnah adanya. Berita baiknya adalah seiring tenggelamnya Jatigede, maka bersamaan dengan itu pula akan bangkitlah trah Dharmaraja. Sebagaimana pesan yang disampaikan sang ghaib kepada Mas Thole sejak 5 (lima)  bulan yang lalu. Pesan yang baru tidak  berani di buka kala itu dan pada saatnya sekarang ini harus dibuka. Pesan yang kemudian mengarahkan Mas Thole saat itu  menjadi saksi atas kedatangan Sang Budak Angon di sebuah gunung yang bernama Surian. Dan inilah pesannya yang tidak berani diungkapkan kala itu;
 “La ilaha ilallah
Surian akan tetap berdiri, menjadi saksi dalam perjalanan jaman.
Jangan membawa daksa pada kehadapan, karena menjadi hal yang nyata, bahwa di sanalah mahkota tersimpan.
Bentuknya seperti mustika, serahkan kepada yang berhak
Selatan ada di titik terang, timur ada di antara dua tangkai yang tinggi menjulang.
Adapun dirimu akan menemukan apa yang selalu kau inginkan, sebuah hal yang menjadi kenyataan.
Jangan biarkan orang terjebak dengan keegoisan, karena itu akan membuat mereka menjadi tuhan
Sedang Darmaraja sudah menjadi ketetapan, menjadi khalifah dengan keagungan Tuhan
Saribakti panca giri ada di sisi selatan Surian.
 Adapun kristal hati ada di utara kerajaan.
Sesungguhnya semua berada dalam ketetapan dan kehendak Tuhan
Senantiasalah berada dalam kehendak-Nya
Jatigede akan tenggelam bila sekrup tombol dimensi di sebelah timur kalian pegang.
Seandainya langit menjadi pandangan, keserakahanlah yang menjadi penghancur kalian
Pengkhianat dengan segala alasan dalam satu kesatuan, ada yg mencari jabatan, kehormatan, harta kekayaan dan kesaktian.
Sesungguhnya semua menjadi satu persatu dalam wadah yang ada sekarang
Maka, tetaplah berjalan pada jalan Tuhan
Seumpama madu, maka akan banyak yang datang.
Ketika semua ada pada satu bagian, tentang hal yang sudah ada di sebelah selatan
Kerakusanlah yang akan menghancurkan keutuhan.
Semuanya menjadi satu hal yang saling berkaitan.
Dalam satu keadaan, di sudut selatan Surian menyimpan jejak kemerdekaan, di sana ada kisah pejalanan dari jejak bumi dengan situasi yang menjabarkan kehidupan.
Titik portal ngahyang ke dimensi para batara ada di sebelah selatan.
Berangkatlah dari sebelah barat bukit, maka akan menemukan pintu gerbang menuju peradaban silam
Titiknya tetap melingkar. Biarkan orang-orang menuju puncak, karena di sana akan bertemu para pengawal kerajaan.
Pasukan medang jg ada di sana.
Segaris lurus dari timur, menuju utara, maka biarkan wangsakerta menghadap sang pemimpin kerajaan dan pasukan.
Puncaknya menjadi satu kesatuan dalam penyatuan yang membeda dengan hal yang ada.
Silakan lakukan perjalanan, dengan menyebut nama Tuhan yang maha pengasih dan penyayang. Aamiin”

Jauh hari, sebelum peristiwa penenggelaman makom Aji Putih di Jatigede. Mas Thole juga sudah mendapatkan gambaran utuh. Harta akan menjadi sumber malapetaka disana. Banyak manusia berlomba-lomba menari diatas bangkai saudaranya. Para pengkhianat kabuyutan terus merajalela. Meraka mengatakan hal yang tak sama antara lisan dan hatinya. Bahkan dengan teganya mereka akan makan bangkai saudaranya sendiri. Dan inilah yang bakalan terjadi atau mungkin saja sedang terjadi.  Namun leluhur tidak akan diam. Pada kala masanya nanti semua akan menerima akibat perbuatan mereka yng mengkhianati kabuyutan.

“Pesannya, jika ada yang masih tertunda dan tertinggal, lekaslah selesaikan. Karena itu akan berpengaruh pada sistem alam.
Sudah dalam titik yg sdh ditetapkan, bila berkehendak, maka berjalanlah dengan jalan Tuhan.
Aku berada dalam setiap jalan yang Tuhan kehendaki, dan kalian jalankan.
Kami mengiringi dalam setiap perjalanan.
Sekali lagi, jangan ada yang kalian risaukan.
Pergi segera ke Selatan
Bawa sepucuk poci, nanti siramkan airnya ke bendungan.
Tahapan yang akan kalian lakukan, bukan untuk sebuah kesukaran, tetapi menuju kemudahan.
Ketika mereka berupaya mengibarkan cakra patra satra, maka senyap dengan keadaan tak terhingga.
Suatu hal yang menjadi sesuatu yang mesti kalian ingatkan, sebuah janji adalah janji.
Sehingga menjadi perjalanan yang tak mengerti tetapi pasti
Andai semua menjadi musnah, itu bukan berada pada naskah yang tertera pada sutera di ufuk fajar
Kibar layang sutra dewangga, pada mayapada satria menunggang kuda dengan tanda sang maha raja
Jika menyerbu dengan satu pintu, maka akan terbuka pintu yang lain dengan perjalanan yg berbeda
Andai kata bila semua sudah tergesa, maka satwa mantra gita dwiva satya
Sudah semestinya berjalan dengan jalan yang sudah ditetapkan.
Letakkan bunga kamboja pada cepuk astana yang ada di sebelah tenggara, lalu menuju satu pada bagian selatan, lalu utara, barat dan timur
Jangan menoleh ke belakang bila sudah menuju puncak gunung batu yang kami sebutkan, karena itu menjadi hal yang terpatri dalam widuri
Sukma menjadi rasa pada setiap keadaan yg berbeda
Selamat menjadi suatu hal yanh wajib dan berveda dengan istilah seperti Dewi Sumbi dengan Ajeg Sakti Writaktama
Suatu hal yang menjadi sentuhan yang menutup setiap hal dari keadaan yang menjadikannya berbeda
Dari rangkaiañ  yg menjadi bagian yang berbeda dengan sebuah batu atau palu
Di situ ada hal yang sama dan berbeda.
Tunggal itu ada di atas awan, di sana akan menyaksikan hal-hal yang semestinya kalian saksikan.
Singgasana itu masih ada, menyimpan segala rahasia jati asli sastra kwani sati
Senyap dengan satu kata dalam sunyi ketika suara yang menyeru itu seperri menggelegar, padahal itu pelan
Tetapi ada
Jadi, berangkat ataupun tidak, itu pilihan kalian.
Dan setiap pilihan ada konsekuansi dr hal yang sdh ditetapkan.
Maka, jangan ragu dlm bertindak, serentak dan serempak.”
QS;  Bukit (Aţ-Ţūr):29- - “Maka tetaplah memberi peringatan, dan kamu disebabkan nikmat Tuhanmu bukanlah seorang tukang tenung dan bukan pula seorang gila.”
QS: Bukit (Aţ-Ţūr):38 – “Ataukah mereka mempunyai tangga (ke langit) untuk mendengarkan pada tangga itu (hal-hal yang gaib)? Maka hendaklah orang yang mendengarkan di antara mereka mendatangkan suatu keterangan yang nyata.

>>> 

Manusia tidak sadar sebab ulah mereka, alam dimensi telah berubah bentuknya. Pintu-pintu langit telah dibuka untuk masuknya mahluk dimensi lain ke dalam kesadaran manusia. Banyak makhluk kesadaran yang berkepentingan dengan dimensi 4  yang kita tinggali ini. Maka begitu pintu langit (portal) terbuka mereka berbondong-bondong memasukinya. Benar-benar seperti kisah science-fiksi saja. Seperti film-film superhero, yang kita saksikan. Mas Thole menggeleng kebingungan sendiri. Benar-benar seperti itu keadaanya. Bayangkanlah, dari manakah ide sang pembuat film sehingga mamu menggambarkan secara detail bagaimana langit terbuka, dan bagaimana langit meleleh seperti cairan perak? Sementara kejadian dan keadaan seperti yang digambarkan tersebut belum pernah ada di alam nyata ini. Memori apa yang ada di benak mereka. Inilah yang menjadi tanda tanya Mas Thole.

Permisal ingin memutar sebuah film, tentu saja harus ada memori yang tersimpan di komputer.  Semisal itulah memori manusia. Pertanyaannya siapakah yang menginstal memori film tersebut di benak manusia? Siapa yang menarok di dalam otak kita. Sehingga kemudian manusia mampu memvisulisasikannya? Pertanyaan ini semakin membingungkan Mas Thole. Memori di dalam otak manusia pasti sudah ada sebelumnya. Dan manusia tinggal memanggil saja. Inilah kejadiannya, mekanisme otak manusia. Mekanisme yang sama dengan komputer. Pertanyaannya layak diulang, siapakah yang menarok memori tersebut dan kemudian menginstal ke otak manusia?   Apakah file memori tersebut tiba-tiba saja ada, ataukah memang pernah dibuat dan ada pada dimensi waktu yang lainnya?

Analogi di bumi ini, film dibuat dengan skenario. Orangnya ada dan nyata. Pada saat dibuatnya film tersebut ada orang-orang yang terlibat disana dan nyata sekali. Artinya ada sebuah proses pembuatan film sebelum disimpan menjadi fille memori. Begitulah pikiran rasional kita. Mari kita luruhkan sampai disini dulu. Perhatikan film dibuat dengan orang-orang yang nyata artinya ada orangnya ada jalan kisahnya. Berikutnya kita bayangkan di masa yang akan datang. Nah, bagaimana jika film yang dibuat tersebut di putar ulang di tahun 3000 nanti?

Bagaimanakah orang-orang masa depan melihat film tersebut. Apakah mereka masih meyakini bahwa orang-orang yang terlibat di film tersebut itu nyata? Atau malahan sebaliknya, orang masa depan akan  mengatakan bahwa orang yang terlibat dalam pembuat film tersebut tidak nyata? Sehingga bagi orang masa depan, apa yang diperankan di film tersebut adalah tidak nyata? Bagaimana jka anda menjadi orang masa depan, yang melihat film masa sekarang ini? Bagaimana cara mengetahui itu nyata atau tidak. Sementara yang hanya kita miliki hanya file memori yang tersimpan di drive/CD. Bagaimana kala file penyimpan memori adalah DNA kita?

Perhatkanlah, apa-apa yang diperankannya pernah ada dan nyata, pada kerangka ruang dan waktu sekarang. Nlah essensinya. Kita ulangi dan stop disini. Keadaan ini akan membingungkan kesadaran kita saat mana  jika film tersebut diputar tahuan 3000 nanti. Semisal kita menemukan memori di otak kita, yang berupa imajinasi atau lainnya. Tidak adanya para saksi yang membenarkan perihal para pembuat film tersebut, telah  menjadikan film tersebut dianggap tidak nyata. Orang tidak memiliki keyakinan apa-apa yang menguatkan  bahwa para pembuat film tersebut ada dan nyata. Inilah masalahnya. Film-film yang kita laami, sehingga film yang mengksahkan perihal terbukanya portal,berikutnya datanglah sang superhero menutupnya, pasti akan danggap film/kisah fiksi saja.

Misal saja flm tentang Superman, tokoh ini pasti akan dikatakan tokoh khayalan saja. Tetapi kalau  kita mau kaji di kitab-kitab bangsa nusantara. Kitab La Galigo misalnya. Tokoh ini sudah di gambarkan disana. Sureq Galigo, atau Galigo, atau disebut juga La Galigo adalah sebuah epik mitos penciptaan dari peradaban Bugis di Sulawesi Selatan (sekarang bagian dari Republik Indonesia) yang ditulis di antara abad ke-13 dan ke-15 dalam bentuk puisi bahasa Bugis kuno, ditulis dalam huruf Lontara kuno Bugis. Puisi ini terdiri dalam sajak bersuku lima dan selain menceritakan kisah asal usul manusia. Sayang kitab yang asli ini tersimpan di Belanda.

Pada kitab  Cipetoet, Jatigede juga dikisahkan perihal tokoh yang mirip Superman ini. Al qur an juga dikisahkan tentang tokoh Superman ini, namanya Dzulkarnaen.

“Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Dzulqarnain. Katakanlah: ‘Aku akan bacakan kepadamu cerita tentangnya.’ Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi, dan Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu, maka diapun menempuh suatu jalan. Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan dia mendapati di situ segolongan umat. Kami berkata: ‘Hai Dzulqarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan terhadap mereka.’ Berkata Dzulqarnain: ‘Adapun orang yang aniaya, maka kami kelak akan mengadzabnya, kemudian dia dikembalikan kepada Rabbnya, lalu Dia mengadzabnya dengan adzab yang tidak ada taranya. Adapun orang-orang yang beriman dan beramal shalih, maka baginya pahala yang terbaik sebagai balasan, dan akan kami titahkan kepadanya (perintah) yang mudah dari perintah-perintah kami’.” (Al-Kahfi: 83-88)


Inilah kisah-kisah lintas antar dimensi. Kisah-kisah perihal manusia Superhero. Mari kita kaji lagi. Kisah yang dihantarkan al qur an. Adakah diantara kita tidak timbul pertanyaan, dimanakah matahari yang terbenam di dalam lumpur hitam? Dimanakah lay out tempat yang dikisahkan? Screen sever yang berbeda dengan alam dimensi manusia banyak dimuat dalam berita al qur an. Itulah alam dimensi mahluk kesadaran. Bagaimana disana dikisahkan. Pada saat pintu portal terbuka dimensi mahluk kesadaran tersebut akan memasuki alam kesadaran manusia. Kisah ini seakan-akan kisah fiksi saja. Namun jika kita tarik benang merah nya. Ternyata kisah semacam ini terdapat di kitab-kitab pelbagai suku di nusantara. Kisah dengan pola semacam inipun di benarkan oleh al qur an. Kisah heroik para pahlawan penjelajah lintas dimensi. Penjelajah antar waktu. Kisah mereka semua kemudian terekam di alam semesta, menjadi file yang bisa di buka siapa saja. Maka manakah yang ghaib dan manakah yang nyata?

Jika kita amati proses kerja komputer yang selalu butuh data memori untuk bekerja, maka demikian halnya juga manusia. Manusia membutuh data dan memori untuk proses bekerja. Tanpa adanya memori ini maka manusiapun tidak akan mampu bekerja dan beraktifitas seperti sekarang ini. Hanya kita membutuhkan trger atau kata kunc ntk mam membuka fle-file memori ini. Memasuki file memori DNA kita akan sama halnya memasuki dimensi-dimensi di alam semesta. Semisal jika kita mampu masuk akses ke penyimpanan data base googel. Maka kita akan mampu mengetahui semua informasi di seluruh dunia. Segala informasi ada di google. Bagaimana jika ada orang yang memiliki akses memasuki seluruh portal?

Sama halnya analogi ini pada diri manusia. Memori ini tersimpan dalam  DNA, file memori berupa file film atau data apa saja.  Maka manakala saat manusai berimajnasi sebenarnya dirinya sedang  memanggil file memori film yang sudah ada di otaknya saja. Bsia dikatakan apa-apa yang dimajnaskan manusia adalah nyata. Tinggal dia sedang mengakses dimensi yang mana. Maka keadaan langit dan bumi sekarang ini, meskipun tidak terlihat dengan mata telanjang, keadaannya sudah sebagaimana kisah-kisah yang disandingkan. Kisah-kisah ini akan terus berpola pada setiap jaman. Begitulah pengajaran alam. Pada setiap generasi dan peradaban manusia.


Masihkah kita bisa bersendau gurau lagi? Masihkah kita bertanya-tanya ada apa  dengan bumi dan langit. Tentang apa mereka bertanya?
“Tentang apakah mereka saling bertanya?
Tentang berita yang besar.
Yang dalam hal itu mereka berselisih.” (QS. 078, 1-3)
“Dan dibukalah langit, maka terdapatlah beberapa pintu ,…
Dan gunung-gunung akan dijalankan sehingga bagaikan fatamorgana.” (QS, 078;019). 


Manakah ghaib dan manakah yang realitas sekarang ini? Banyak penyaksi sudah melihat keadaan langit dan bumi hanya fatamorgana.  Apa-apa yang disaksikan Ki Ageng di Australia menguatkan keyakinan ini. Peristiwa yang belum tentu terjadi dalam 100 tahun telah  disaksikannya sendiri. Hal ini sejalan dengan penyaksian Mas Thole belum lama ini. Serentetan dengan pengkhabaran langit yang terbuka pintu-pintunya. Betapa tidak aneh suasana disana, langit di Perth Australia, luar biasa, nuansa yang mistirius. Seharusnya disana musim panas dnegan suhu terpanasnya. Namun anehnya saat itu justru paradoks. Menjadi hari terdingin. Hewan-hewan dari pelbagai tempat berkumpul di danau tempat Ki Ageng melaksanakan prosesi (12/12).

Maka tak ayal pesan kembali diulang agar menyegerakan untuk berjalan ke arah selatan. Maka pesan sang pengatur waktu layak disandingkan disini. Pengkhabaran yang sama sebagaimana yang sudah pernah ada. Pengulangan dengan pola-pola yang sama. Mas Thole harus berkejaran dengan waktu. Seluruh tempat sudah menunjukan tanda-tandanya. Sejalan dengan itu, secara tak sengaja, Mas Thole membaca pesan  bahwa ilmu pengetahuan juga mencatat anomaly waktu. Kejadian yang aneh terjadi pada bumi. Bahkan suatu saat nanti, tidak lama lagi bumi akan kehilangan gaya grafitasinya. Apakah yang akan terjadi. Wolohualam bisawab. Mas Thole berkosentrasi pada pesan yang harus dijalankan akhir tahun ini.

“Sesungguhnya dlm perjalanan hidup tak ada yg menepi dan bertepi. Semua berlomba-lomba pd apa yg dilihat.
 Engkau pergilah ke selatan, temukan Purbasari .
Bukan Kami menyuruhmu tanpa tahu, tp di sana kamu juga akan menemukan sesuatu, sesuatu yg kamu cari selama ini.
Sepintas seperti rangkaian yg sudah lama kau lewati, di sana saat para batara dan batari, serta Sang Hyang merestui kelahiran sang dewi dan dewa dlm ikatan suci.
Ketika itu, kamu tahu keberadaanmu pd masa itu. Ada, dan tiada. Bukan pelantara, tetapi di sana dirimu menjadi brahma.
Selatan menjadi jalur yang tak akan pernah dr semua rangkaian kehidupan, utara, barat, dan timur.
Menuju selatan, menuju suatu perbukitan dan pegunungan, tempat berdiamnya para dewa dlm selaksa doa.
 Lajur bintang menjadi satu ikatan rangkaian, bahwa bumi berada dalam satu rangkaian alam semsta.
Seringkali manusia dan makhluk lainnya menduga, tetapi tidak. Kami bersama orang-orang yg bertakwa.
Sedang rangkaian dalam setiap keadaan, itu berada dlm kehendak Tuhan
Manusia adalah khalifah di bumi. Khalifah, berarti wakil Allah. Sudahkah berada sebagai cerminan dr seorang wakil?
Ketika semua merasa sebagai wakil, maka lihat kembali asmaul husna, dan Al Quran.
Sesungguhnya, keberadaan itu berada dlm ketidakberadaan.
Jejaknya ada dalam rangkaian akhlakul karimah
Akhlak yang berada dengan kaitan dasar kata khalaqa, penciptaan. Secara garus lurus, dalam alif hamzah berfatah, itu menunjukkan bahwa kekuatan untuk memiliki sifat dengan sang maha pencipta.
Karimah sering diartikan mulian. Ka, memiliki simbol sebagai kalama, artinya bicara, perkataan
Ri, sebagai simbol dari risalah atau surat, bisa juga sebagai suatu pengantar dlm utusan.
Perjalanan yang mengisahkan tentang penciptaan dan yang diciptakan.
Mim, menunjukkan sebagai malik, kerajaan. Di sini mengenai sistem yang menata satu kehidupan kerajaan mengikutinya dan menjadi bagian dr sistem tersebut.
Tha bulet, yg dibaca ha, itu adalah rangkaian dr perjalanam yang menjadi titik kehidupan dengan hal-hal yang sudah ditetapkan.
Sekarang, lanjutkan perjalanan. Pergilah ke selatan dalam menjalankan tugas sebagai utusan dan wakil utusan.
Kami sdh siapkan semua bekal perjalanan. Dan jangan terlalu khawatir atau memikirkan pekerjaan, krn Tuhan bersama kalian bila kalian menyandarkan diri kepada Tuhan Semsta Alam.
Tiangnya terpancang, talinya terlepas ketika badai mataram.
Perjumpaan dengan sekian hal, hendaknya menjadi pelajaran akan syiar kehidupan.
Sejumput laku, bukan untuk diseteru, tetapi itu menjadi lakon dr suatu hal yang menjadi satu.
Ketika semuanya ada dlm satu silsilah, maka itu berada pada sekian puluh hal.
Jerit sang para pejuang atau kalian sebut satria, bukan dalam rangkaian kasat mata, tetapi ada dlm jiwa-jiwa yg siap moksa.
Moksa dengan segala hal yang ada, dia berada pd titik semua kuasa berada pd kehendak Tuhan Yang Maha Esa.
Senggang dalam satu capaian, bukan berarti selesai dlm semua hal.
Satu keadaan akan merangkai pada sistem keadaan yg lainnya.
Lelah. Raga manusia memang memiliki batas.
Tetapi tidak dengan jiwa. Akan terus hidup dengan semangat dlm menjalankan amanah Tuhan, karena itu sudah menjadi tugasnya sebagai khalifah.
Jiwa yg hidup, tidak akan terbatas pd raga.
Seperti tanpa batas ruang dan waktu.
Jd jangan sekali-kali mengeluh, karena itu permainan ruang dan waktu, menjadi residu pd diri yang banyak mengeluh.
Tahapan sudah berlanjut, maka hal ini Kami ingatkan, krn dirimu sudah mencapai titik selanjutnya dalam tanpa batas ruang dan waktu jika bisa membebaskan itu.
Sekian pesan dariku
Sang Pengatur Waktu”



Mas Thole melangut dalam suasana hati tak menentu. Inikah laku tanpa pernah tahu. Bagaimana mengakhiri perjalanan yang telah di mulakannya. Rasanya semua berkejaran perjang seperti memburu beban.  Semoga dikuatkan jiwa dan raga. Hanya itu harap dan doa. Sambil terus menanti kelahiran Sang Darmaraja…Wolohualam 

Komentar

  1. LATAMANGGALA MADAGASKAR

    salam rahayu

    BalasHapus
  2. Seperti apa wujud Prabu Siliwangi??

    BalasHapus
  3. Terima kasih kang, byk pertanyaan dlm diri sy pribadi yg mulai mengurai jawabannya dr tulisan jenengan..terima kasih semoga kesadaran nusantara dpt terwujud..sehat slalu untk jenengan agar dpt menyelesaikan tugas mulia semesta alam

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Spiritual, Misteri Selendang Langit (Bidadari) dan Kristal Bumi

Kisah Spiritual, Labuh Pati Putri Anarawati (Dibalik Runtuhnya Majapahit, 4-5)

Rahasia Simbol (Tamat). Siklus Yang Berulang Kembali