Kisah Perjalanan Paku Bumi (7), Tenggelamnya Kabuyutan, Bangkitnya Surian
“Bersiagalah. Saatnya sudah dimulai.
IniIah bedar alam. Semoga kita masih ada waktu, menutup portal. Meminimalisir
apa-apa yang akan terjadi.”
#Pintu langit terbuka, dan pada saatnya kabuyutan Aji Putih akan tenggelam bersamaan dengan kabuyutan-kabuyutan lainnya di tlatah Pasundan. Pada tataran kesadaran, semua milik akan hilang tiada kesan. Saatnya orang sunda akan malu dengan sundanya. Hancurlah tatanan, perang saudarapun akan dimulai disana. Bersamaan dengan kehancuran itu, akan bangkitlah bukit Surian. Dari sana portal atlantis terbuka, melahirkan para Pandawa, di sebelah selatannya telah dijagai pasukan medang. Inilah Padangkuruseta. Perang Bharata Yudha akan dimulai darisana#
Pesan
agar semua bersiaga sudah menelusup sanubari tadi pagi (16/12). Pesan yang
mengisyaratkan agar Mas Thole berserta kesadaran yang menyertainya segera menuju
wilayah utara kemudian ke selatan. Menuju portal titik dimana Wangsakerta
menetapkan jalan bagi kejayaan. Kisah yang akan bertautan dengan fenomena Gunung
Surian di Jatigede. Benar berita akan kejatuhan Jatigede sudah diterima Mas
Thole jauh sebelum di genangi air. Pesan
yang tidak berani disampaikan saat itu. Kekhawatiran akan menjadi fitnah adanya.
Berita baiknya adalah seiring tenggelamnya Jatigede, maka bersamaan dengan itu pula
akan bangkitlah trah Dharmaraja. Sebagaimana
pesan yang disampaikan sang ghaib kepada Mas Thole sejak 5 (lima) bulan yang lalu. Pesan yang baru tidak berani di buka kala itu dan pada saatnya sekarang
ini harus dibuka. Pesan yang kemudian mengarahkan Mas Thole saat itu menjadi saksi atas kedatangan Sang Budak Angon di sebuah gunung yang
bernama Surian. Dan inilah pesannya yang tidak berani diungkapkan kala itu;
“La
ilaha ilallah
Surian akan tetap berdiri, menjadi saksi
dalam perjalanan jaman.
Jangan membawa daksa pada kehadapan,
karena menjadi hal yang nyata, bahwa di sanalah mahkota tersimpan.
Bentuknya seperti mustika, serahkan kepada
yang berhak
Selatan ada di titik terang, timur ada di
antara dua tangkai yang tinggi menjulang.
Adapun dirimu akan menemukan apa yang
selalu kau inginkan, sebuah hal yang menjadi kenyataan.
Jangan biarkan orang terjebak dengan
keegoisan, karena itu akan membuat mereka menjadi tuhan
Sedang Darmaraja sudah menjadi ketetapan, menjadi khalifah dengan
keagungan Tuhan
Saribakti panca giri ada di sisi selatan
Surian.
Adapun kristal hati ada di utara kerajaan.
Sesungguhnya semua berada dalam ketetapan
dan kehendak Tuhan
Senantiasalah berada dalam kehendak-Nya
Jatigede
akan tenggelam bila
sekrup tombol dimensi di sebelah timur kalian pegang.
Seandainya langit menjadi pandangan, keserakahanlah
yang menjadi penghancur kalian
Pengkhianat
dengan segala alasan dalam satu kesatuan, ada yg mencari jabatan, kehormatan,
harta kekayaan dan kesaktian.
Sesungguhnya semua menjadi satu persatu
dalam wadah yang ada sekarang
Maka, tetaplah berjalan pada jalan Tuhan
Seumpama madu, maka akan banyak yang
datang.
Ketika semua ada pada satu bagian, tentang
hal yang sudah ada di sebelah selatan
Kerakusanlah yang akan menghancurkan
keutuhan.
Semuanya menjadi satu hal yang saling
berkaitan.
Dalam satu keadaan, di sudut selatan
Surian menyimpan jejak kemerdekaan, di sana ada kisah pejalanan dari jejak bumi
dengan situasi yang menjabarkan kehidupan.
Titik portal ngahyang ke dimensi para
batara ada di sebelah selatan.
Berangkatlah dari sebelah barat bukit,
maka akan menemukan pintu gerbang menuju peradaban silam
Titiknya tetap melingkar. Biarkan
orang-orang menuju puncak, karena di sana akan bertemu para pengawal kerajaan.
Pasukan medang jg ada di sana.
Segaris lurus dari timur, menuju utara,
maka biarkan wangsakerta menghadap sang pemimpin kerajaan dan pasukan.
Puncaknya menjadi satu kesatuan dalam
penyatuan yang membeda dengan hal yang ada.
Silakan lakukan perjalanan, dengan
menyebut nama Tuhan yang maha pengasih dan penyayang. Aamiin”
Jauh
hari, sebelum peristiwa penenggelaman makom Aji Putih di Jatigede. Mas Thole juga
sudah mendapatkan gambaran utuh. Harta akan menjadi sumber malapetaka disana. Banyak
manusia berlomba-lomba menari diatas bangkai saudaranya. Para pengkhianat
kabuyutan terus merajalela. Meraka mengatakan hal yang tak sama antara lisan
dan hatinya. Bahkan dengan teganya mereka akan makan bangkai saudaranya
sendiri. Dan inilah yang bakalan terjadi atau mungkin saja sedang terjadi. Namun leluhur tidak akan diam. Pada kala
masanya nanti semua akan menerima akibat perbuatan mereka yng mengkhianati
kabuyutan.
“Pesannya, jika ada yang masih tertunda
dan tertinggal, lekaslah selesaikan. Karena itu akan berpengaruh pada sistem
alam.
Sudah dalam titik yg sdh ditetapkan, bila
berkehendak, maka berjalanlah dengan jalan Tuhan.
Aku berada dalam setiap jalan yang Tuhan
kehendaki, dan kalian jalankan.
Kami mengiringi dalam setiap perjalanan.
Sekali lagi, jangan ada yang kalian
risaukan.
Pergi segera ke Selatan
Bawa sepucuk poci, nanti siramkan airnya
ke bendungan.
Tahapan yang akan kalian lakukan, bukan
untuk sebuah kesukaran, tetapi menuju kemudahan.
Ketika mereka berupaya mengibarkan cakra
patra satra, maka senyap dengan keadaan tak terhingga.
Suatu hal yang menjadi sesuatu yang mesti
kalian ingatkan, sebuah janji adalah janji.
Sehingga menjadi perjalanan yang tak
mengerti tetapi pasti
Andai semua menjadi musnah, itu bukan
berada pada naskah yang tertera pada sutera di ufuk fajar
Kibar layang sutra dewangga, pada mayapada
satria menunggang kuda dengan tanda sang maha raja
Jika menyerbu dengan satu pintu, maka akan
terbuka pintu yang lain dengan perjalanan yg berbeda
Andai kata bila semua sudah tergesa, maka
satwa mantra gita dwiva satya
Sudah semestinya berjalan dengan jalan
yang sudah ditetapkan.
Letakkan bunga kamboja pada cepuk astana
yang ada di sebelah tenggara, lalu menuju satu pada bagian selatan, lalu utara,
barat dan timur
Jangan menoleh ke belakang bila sudah
menuju puncak gunung batu yang kami sebutkan, karena itu menjadi hal yang
terpatri dalam widuri
Sukma menjadi rasa pada setiap keadaan yg
berbeda
Selamat menjadi suatu hal yanh wajib dan
berveda dengan istilah seperti Dewi Sumbi dengan Ajeg Sakti Writaktama
Suatu hal yang menjadi sentuhan yang
menutup setiap hal dari keadaan yang menjadikannya berbeda
Dari rangkaiañ yg menjadi bagian yang berbeda dengan sebuah
batu atau palu
Di situ ada hal yang sama dan berbeda.
Tunggal itu ada di atas awan, di sana akan
menyaksikan hal-hal yang semestinya kalian saksikan.
Singgasana itu masih ada, menyimpan segala
rahasia jati asli sastra kwani sati
Senyap dengan satu kata dalam sunyi ketika
suara yang menyeru itu seperri menggelegar, padahal itu pelan
Tetapi ada
Jadi, berangkat ataupun tidak, itu pilihan
kalian.
Dan setiap pilihan ada konsekuansi dr hal
yang sdh ditetapkan.
Maka, jangan ragu dlm bertindak, serentak
dan serempak.”
QS; Bukit (Aţ-Ţūr):29- - “Maka tetaplah memberi peringatan, dan kamu disebabkan nikmat Tuhanmu
bukanlah seorang tukang tenung dan bukan pula seorang gila.”
QS:
Bukit (Aţ-Ţūr):38 – “Ataukah mereka
mempunyai tangga (ke langit) untuk mendengarkan pada tangga itu (hal-hal yang
gaib)? Maka hendaklah orang yang mendengarkan di antara mereka mendatangkan
suatu keterangan yang nyata.
>>>
Manusia tidak sadar sebab ulah mereka, alam
dimensi telah berubah bentuknya. Pintu-pintu langit telah dibuka untuk masuknya
mahluk dimensi lain ke dalam kesadaran manusia. Banyak makhluk kesadaran yang
berkepentingan dengan dimensi 4 yang
kita tinggali ini. Maka begitu pintu langit (portal) terbuka mereka
berbondong-bondong memasukinya. Benar-benar seperti kisah science-fiksi saja.
Seperti film-film superhero, yang kita saksikan. Mas Thole menggeleng
kebingungan sendiri. Benar-benar seperti itu keadaanya. Bayangkanlah, dari
manakah ide sang pembuat film sehingga mamu menggambarkan secara detail
bagaimana langit terbuka, dan bagaimana langit meleleh seperti cairan perak? Sementara
kejadian dan keadaan seperti yang digambarkan tersebut belum pernah ada di alam
nyata ini. Memori apa yang ada di benak mereka. Inilah yang menjadi tanda tanya
Mas Thole.
Permisal ingin memutar sebuah film, tentu saja
harus ada memori yang tersimpan di komputer. Semisal itulah memori manusia. Pertanyaannya
siapakah yang menginstal memori film tersebut di benak manusia? Siapa yang
menarok di dalam otak kita. Sehingga kemudian manusia mampu
memvisulisasikannya? Pertanyaan ini semakin membingungkan Mas Thole. Memori di
dalam otak manusia pasti sudah ada sebelumnya. Dan manusia tinggal memanggil
saja. Inilah kejadiannya, mekanisme otak manusia. Mekanisme yang sama dengan
komputer. Pertanyaannya layak diulang, siapakah yang menarok memori tersebut
dan kemudian menginstal ke otak manusia?
Apakah file memori tersebut tiba-tiba saja ada, ataukah memang pernah
dibuat dan ada pada dimensi waktu yang lainnya?
Analogi di bumi ini, film dibuat dengan
skenario. Orangnya ada dan nyata. Pada saat dibuatnya film tersebut ada
orang-orang yang terlibat disana dan nyata sekali. Artinya ada sebuah proses
pembuatan film sebelum disimpan menjadi fille memori. Begitulah pikiran
rasional kita. Mari kita luruhkan sampai disini dulu. Perhatikan film dibuat
dengan orang-orang yang nyata artinya ada orangnya ada jalan kisahnya.
Berikutnya kita bayangkan di masa yang akan datang. Nah, bagaimana jika film
yang dibuat tersebut di putar ulang di tahun 3000 nanti?
Bagaimanakah orang-orang masa depan melihat
film tersebut. Apakah mereka masih meyakini bahwa orang-orang yang terlibat di
film tersebut itu nyata? Atau malahan sebaliknya, orang masa depan akan mengatakan bahwa orang yang terlibat dalam
pembuat film tersebut tidak nyata? Sehingga bagi orang masa depan, apa yang
diperankan di film tersebut adalah tidak nyata? Bagaimana jka anda menjadi
orang masa depan, yang melihat film masa sekarang ini? Bagaimana cara mengetahui
itu nyata atau tidak. Sementara yang hanya kita miliki hanya file memori yang
tersimpan di drive/CD. Bagaimana kala file penyimpan memori adalah DNA kita?
Perhatkanlah, apa-apa yang diperankannya pernah
ada dan nyata, pada kerangka ruang dan waktu sekarang. Nlah essensinya. Kita ulangi
dan stop disini. Keadaan ini akan membingungkan kesadaran kita saat mana jika film tersebut diputar tahuan 3000 nanti. Semisal
kita menemukan memori di otak kita, yang berupa imajinasi atau lainnya. Tidak
adanya para saksi yang membenarkan perihal para pembuat film tersebut,
telah menjadikan film tersebut dianggap
tidak nyata. Orang tidak memiliki keyakinan apa-apa yang menguatkan bahwa para pembuat film tersebut ada dan
nyata. Inilah masalahnya. Film-film yang kita laami, sehingga film yang mengksahkan
perihal terbukanya portal,berikutnya datanglah sang superhero menutupnya, pasti
akan danggap film/kisah fiksi saja.
Misal saja flm tentang Superman, tokoh ini
pasti akan dikatakan tokoh khayalan saja. Tetapi kalau kita mau kaji di kitab-kitab bangsa
nusantara. Kitab La Galigo misalnya. Tokoh ini sudah di gambarkan disana.
Sureq Galigo, atau Galigo, atau disebut juga La
Galigo adalah sebuah epik mitos penciptaan dari peradaban Bugis di Sulawesi
Selatan (sekarang bagian dari Republik Indonesia) yang ditulis di antara abad
ke-13 dan ke-15 dalam bentuk puisi bahasa Bugis kuno, ditulis dalam huruf
Lontara kuno Bugis. Puisi ini terdiri dalam sajak bersuku lima dan selain
menceritakan kisah asal usul manusia. Sayang kitab yang asli ini tersimpan di
Belanda.
Pada
kitab Cipetoet, Jatigede juga dikisahkan
perihal tokoh yang mirip Superman ini. Al qur an juga dikisahkan tentang tokoh
Superman ini, namanya Dzulkarnaen.
“Mereka
akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Dzulqarnain. Katakanlah: ‘Aku akan
bacakan kepadamu cerita tentangnya.’ Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan
kepadanya di (muka) bumi, dan Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk
mencapai) segala sesuatu, maka diapun menempuh suatu jalan. Hingga apabila dia
telah sampai ke tempat terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam di
dalam laut yang berlumpur hitam, dan dia mendapati di situ segolongan umat.
Kami berkata: ‘Hai Dzulqarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan
terhadap mereka.’ Berkata Dzulqarnain: ‘Adapun orang yang aniaya, maka kami
kelak akan mengadzabnya, kemudian dia dikembalikan kepada Rabbnya, lalu Dia
mengadzabnya dengan adzab yang tidak ada taranya. Adapun orang-orang yang
beriman dan beramal shalih, maka baginya pahala yang terbaik sebagai balasan,
dan akan kami titahkan kepadanya (perintah) yang mudah dari perintah-perintah
kami’.” (Al-Kahfi: 83-88)
Inilah kisah-kisah lintas antar dimensi. Kisah-kisah
perihal manusia Superhero. Mari kita kaji lagi. Kisah yang dihantarkan al qur
an. Adakah diantara kita tidak timbul pertanyaan, dimanakah matahari yang
terbenam di dalam lumpur hitam? Dimanakah lay out tempat yang dikisahkan? Screen
sever yang berbeda dengan alam dimensi manusia banyak dimuat dalam berita al
qur an. Itulah alam dimensi mahluk kesadaran. Bagaimana disana dikisahkan. Pada
saat pintu portal terbuka dimensi mahluk kesadaran tersebut akan memasuki alam
kesadaran manusia. Kisah ini seakan-akan kisah fiksi saja. Namun jika kita
tarik benang merah nya. Ternyata kisah semacam ini terdapat di kitab-kitab
pelbagai suku di nusantara. Kisah dengan pola semacam inipun di benarkan oleh
al qur an. Kisah heroik para pahlawan penjelajah lintas dimensi. Penjelajah
antar waktu. Kisah mereka semua kemudian terekam di alam semesta, menjadi file
yang bisa di buka siapa saja. Maka manakah yang ghaib dan manakah yang nyata?
Jika kita amati proses kerja komputer yang
selalu butuh data memori untuk bekerja, maka demikian halnya juga manusia.
Manusia membutuh data dan memori untuk proses bekerja. Tanpa adanya memori ini
maka manusiapun tidak akan mampu bekerja dan beraktifitas seperti sekarang ini.
Hanya kita membutuhkan trger atau kata kunc ntk mam membuka fle-file memori
ini. Memasuki file memori DNA kita akan sama halnya memasuki dimensi-dimensi di
alam semesta. Semisal jika kita mampu masuk akses ke penyimpanan data base
googel. Maka kita akan mampu mengetahui semua informasi di seluruh dunia.
Segala informasi ada di google. Bagaimana jika ada orang yang memiliki akses
memasuki seluruh portal?
Sama halnya analogi ini pada diri manusia. Memori
ini tersimpan dalam DNA, file memori
berupa file film atau data apa saja. Maka manakala saat manusai berimajnasi
sebenarnya dirinya sedang memanggil file
memori film yang sudah ada di otaknya saja. Bsia dikatakan apa-apa yang dimajnaskan
manusia adalah nyata. Tinggal dia sedang mengakses dimensi yang mana. Maka
keadaan langit dan bumi sekarang ini, meskipun tidak terlihat dengan mata
telanjang, keadaannya sudah sebagaimana kisah-kisah yang disandingkan. Kisah-kisah
ini akan terus berpola pada setiap jaman. Begitulah pengajaran alam. Pada
setiap generasi dan peradaban manusia.
…
Masihkah kita bisa bersendau gurau lagi?
Masihkah kita bertanya-tanya ada apa
dengan bumi dan langit. Tentang apa mereka bertanya?
“Tentang apakah mereka saling bertanya?
Tentang berita yang besar.
Yang dalam hal itu mereka berselisih.” (QS. 078, 1-3)
“Dan dibukalah langit, maka terdapatlah beberapa pintu ,…
Dan
gunung-gunung akan dijalankan sehingga bagaikan fatamorgana.” (QS, 078;019).
…
Manakah ghaib dan manakah yang realitas sekarang ini? Banyak penyaksi
sudah melihat keadaan langit dan bumi hanya fatamorgana. Apa-apa yang disaksikan Ki Ageng di Australia
menguatkan keyakinan ini. Peristiwa yang belum tentu terjadi dalam 100 tahun telah
disaksikannya sendiri. Hal ini sejalan
dengan penyaksian Mas Thole belum lama ini. Serentetan dengan pengkhabaran
langit yang terbuka pintu-pintunya. Betapa tidak aneh suasana disana, langit di
Perth Australia, luar biasa, nuansa yang mistirius. Seharusnya disana musim
panas dnegan suhu terpanasnya. Namun anehnya saat itu justru paradoks. Menjadi hari
terdingin. Hewan-hewan dari pelbagai tempat berkumpul di danau tempat Ki Ageng
melaksanakan prosesi (12/12).
Maka tak ayal pesan kembali diulang agar menyegerakan untuk berjalan ke
arah selatan. Maka pesan sang pengatur waktu layak disandingkan disini.
Pengkhabaran yang sama sebagaimana yang sudah pernah ada. Pengulangan dengan
pola-pola yang sama. Mas Thole harus berkejaran dengan waktu. Seluruh tempat
sudah menunjukan tanda-tandanya. Sejalan dengan itu, secara tak sengaja, Mas
Thole membaca pesan bahwa ilmu
pengetahuan juga mencatat anomaly waktu. Kejadian yang aneh terjadi pada bumi.
Bahkan suatu saat nanti, tidak lama lagi bumi akan kehilangan gaya
grafitasinya. Apakah yang akan terjadi. Wolohualam bisawab. Mas Thole berkosentrasi
pada pesan yang harus dijalankan akhir tahun ini.
“Sesungguhnya
dlm perjalanan hidup tak ada yg menepi dan bertepi. Semua berlomba-lomba pd apa
yg dilihat.
Engkau pergilah ke selatan, temukan Purbasari .
Bukan Kami
menyuruhmu tanpa tahu, tp di sana kamu juga akan menemukan sesuatu, sesuatu yg
kamu cari selama ini.
Sepintas seperti
rangkaian yg sudah lama kau lewati, di sana saat para batara dan batari, serta
Sang Hyang merestui kelahiran sang dewi dan dewa dlm ikatan suci.
Ketika itu, kamu
tahu keberadaanmu pd masa itu. Ada, dan tiada. Bukan pelantara, tetapi di sana
dirimu menjadi brahma.
Selatan menjadi
jalur yang tak akan pernah dr semua rangkaian kehidupan, utara, barat, dan
timur.
Menuju selatan,
menuju suatu perbukitan dan pegunungan, tempat berdiamnya para dewa dlm selaksa
doa.
Lajur bintang menjadi satu ikatan rangkaian,
bahwa bumi berada dalam satu rangkaian alam semsta.
Seringkali
manusia dan makhluk lainnya menduga, tetapi tidak. Kami bersama orang-orang yg
bertakwa.
Sedang rangkaian
dalam setiap keadaan, itu berada dlm kehendak Tuhan
Manusia adalah
khalifah di bumi. Khalifah, berarti wakil Allah. Sudahkah berada sebagai
cerminan dr seorang wakil?
Ketika semua
merasa sebagai wakil, maka lihat kembali asmaul husna, dan Al Quran.
Sesungguhnya,
keberadaan itu berada dlm ketidakberadaan.
Jejaknya ada
dalam rangkaian akhlakul karimah
Akhlak yang
berada dengan kaitan dasar kata khalaqa, penciptaan. Secara garus lurus, dalam
alif hamzah berfatah, itu menunjukkan bahwa kekuatan untuk memiliki sifat
dengan sang maha pencipta.
Karimah sering
diartikan mulian. Ka, memiliki simbol sebagai kalama, artinya bicara, perkataan
Ri, sebagai
simbol dari risalah atau surat, bisa juga sebagai suatu pengantar dlm utusan.
Perjalanan yang
mengisahkan tentang penciptaan dan yang diciptakan.
Mim, menunjukkan
sebagai malik, kerajaan. Di sini mengenai sistem yang menata satu kehidupan
kerajaan mengikutinya dan menjadi bagian dr sistem tersebut.
Tha bulet, yg
dibaca ha, itu adalah rangkaian dr perjalanam yang menjadi titik kehidupan
dengan hal-hal yang sudah ditetapkan.
Sekarang,
lanjutkan perjalanan. Pergilah ke selatan dalam menjalankan tugas sebagai
utusan dan wakil utusan.
Kami sdh siapkan
semua bekal perjalanan. Dan jangan terlalu khawatir atau memikirkan pekerjaan,
krn Tuhan bersama kalian bila kalian menyandarkan diri kepada Tuhan Semsta
Alam.
Tiangnya
terpancang, talinya terlepas ketika badai mataram.
Perjumpaan
dengan sekian hal, hendaknya menjadi pelajaran akan syiar kehidupan.
Sejumput laku,
bukan untuk diseteru, tetapi itu menjadi lakon dr suatu hal yang menjadi satu.
Ketika semuanya
ada dlm satu silsilah, maka itu berada pada sekian puluh hal.
Jerit sang para
pejuang atau kalian sebut satria, bukan dalam rangkaian kasat mata, tetapi ada
dlm jiwa-jiwa yg siap moksa.
Moksa dengan
segala hal yang ada, dia berada pd titik semua kuasa berada pd kehendak Tuhan
Yang Maha Esa.
Senggang dalam
satu capaian, bukan berarti selesai dlm semua hal.
Satu keadaan akan
merangkai pada sistem keadaan yg lainnya.
Lelah. Raga
manusia memang memiliki batas.
Tetapi tidak
dengan jiwa. Akan terus hidup dengan semangat dlm menjalankan amanah Tuhan,
karena itu sudah menjadi tugasnya sebagai khalifah.
Jiwa yg hidup,
tidak akan terbatas pd raga.
Seperti tanpa
batas ruang dan waktu.
Jd jangan
sekali-kali mengeluh, karena itu permainan ruang dan waktu, menjadi residu pd
diri yang banyak mengeluh.
Tahapan sudah
berlanjut, maka hal ini Kami ingatkan, krn dirimu sudah mencapai titik
selanjutnya dalam tanpa batas ruang dan waktu jika bisa membebaskan itu.
Sekian pesan
dariku
Sang Pengatur
Waktu”
…
Mas Thole melangut dalam suasana hati tak menentu. Inikah laku tanpa
pernah tahu. Bagaimana mengakhiri perjalanan yang telah di mulakannya.
Rasanya semua berkejaran perjang seperti memburu beban. Semoga dikuatkan jiwa dan raga. Hanya itu
harap dan doa. Sambil terus menanti kelahiran Sang Darmaraja…Wolohualam
LATAMANGGALA MADAGASKAR
BalasHapussalam rahayu
Seperti apa wujud Prabu Siliwangi??
BalasHapusTerima kasih kang, byk pertanyaan dlm diri sy pribadi yg mulai mengurai jawabannya dr tulisan jenengan..terima kasih semoga kesadaran nusantara dpt terwujud..sehat slalu untk jenengan agar dpt menyelesaikan tugas mulia semesta alam
BalasHapus