Kisah Spiritual, Surat Kepada Sahabat- Membongkar Rahasia Kesatria Piningit


Saudaraku, kalian tentu membaca, kalian tentu mendengar, bahwa di negri ini nanti akan lahir seorang kesatria. Kesatria pilih tanding, dia yang akan menyelamatkan bangsa ini dari kehancuran, dari kebobrokan moral, dari keserakahan, dan lain sebagainya. Dia nanti yang akan menghantarkan bangsa ini kepada kemajuan. Dia yang akan mengembalikan kehormatan bagsa ini. Bangsa ini akan menjadi besar, sangat besar. Dan kebesarannya tidaklah mampu engkau bayangkan. Kebesarannya akan tersebar keseluruh angkasa dan merambah dunia. Kesatria ini tidak pernah takut kepada siapapun. Dia hanya takut kepada Tuhannya. Tahukah engkau saudaraku, siapakah dirinya ?. Dan bagaimanakah keadaannya ?.

Biarlah akan kuberitahukan rahasia besar ini kepadamu. Janganlah engkau beritahukan kepada siapapun, berita ini, sebab pasti akan banyak orang yang menertawakanmu atau bahkan mungkin engkau akan dianggap gila. Pahamilah..sebab rahasia ini sudah terkubur ratusan tahun. Sangat misteri jadinya. Semua orang berharap kepada tokoh yang satu ini. Sehingga manakala tokoh ini muncul, dan tidak sebagaimana yang mereka harapkan, saya takut mereka akan frutasi dan malahan akan membuat kerusakan, mereka justru akan berbalik memerangimu. Percayalah padaku,  berjanjilah saudaraku. Sebab memang begitulah karakter manusia. Jika mereka mendapatkan sesuatu yang jauh dari harapannya mereka akan membabi buta menyalahkan apa saja, menyerang siapa saja yang dianggap telah menggagalkan angan-angannya itu.

Engkau tentu masih ingat, bagaimana kisah nabimu. Kala itu sudah banyak diramalkan akan datangnya seorang tokoh luar biasa sekali. Banyak kitab mereka menyebutkan ciri dan bagaimana keadaan tokoh ini. Tokoh ini ditunggu-tunggu kedatangannya berabad-abad kemudian. Kepercayaan ini terus menyebar dari mulut-ke mulut dari  tokoh-tokoh berilmu. Mereka sangat berharap tokoh ini akan membawa perubahan bagi kaum mereka. Namun apakah yang terjadi saat manakala mereka mendengar bahwa tokoh tersebut malah lahir dari suku terasing , suku yang dianggap tidak beradab. Bukan lahir dari kalangan mereka. Tentu saja mereka menjadi kecewa sekali. Mereka berbalik mengingkari dan menganggap Muhammad sebagai sorang gila. Maka engkaupun akan diperlakukan seperti itu oleh manusia. Percayalah, hukumnya akan sama, itu akan terjadi kepadamu jika engkau beritahu kepada mereka siapakah Kesatria Piningit itu. Peganglah keyakinan ini saudaraku.     

Baiklah jika engkau sudah siap mendengarkan, dan bersedia menjaga rahasia ini. Perhatikanlah kalimat ini. “SESUNGGUHNYA KESATRIA PININGIT ITU ADALAH DIRIMU..!.” Janganlah kaget dan janganlah heran. Mungkin saja engkau tidak percaya. Sebagaimana yang tadi aku sampaikan diawal padamu. Mungkin saja engkau akan menganggap aku gila seperti juga lainnya. Tapi aku yakin sekali, engkaulah satria itu. Sesuatu yang ada pada dirimu yang tersembunyi yang selalu engkau pingit. Dia tersembunyi di dalam hatimu sendiri. Dia sekarang ini tidak memiliki daya upaya apa-apa, sebab memang engkau yang memingitnya sendiri. Dia sangat kecil dan lemah, maka manusia sering menyebutnya HATI KECIL. Sebab saking kecilnya dirinya.  Sesuatu yang tak dianggap tapi dia selalu menyuarakan kebenaran, dia yang selalu mengngatkanmu agar terus berani melawan kebatilan, dia yang mengajakmu untuk selalu berbuat kebajikan, maka engkau menyebutnya Suara Hati Nurani.

Engkaulah Satria Piningit itu saudaraku. Engkau tidak tahu itu, maka hari ini kuberitahukan ini kepadamu. rahasia besar yang kupendam seumur hidupku. Apakah katamu nanti jika aku mengatakan ini, pasti engkau akan menjauhiku, engkau akan mentertawakanku. Perhatikanlah perlahan, keberadaan satria itu pada dirimu. Coba perhatikanlah hatimu, engkau pasti akan mampu meyakini perkataanku. Amati saja dalam diam, engkau telah memingitnya puluhan tahun, dalam palung hatimu yang terdalam. Itu adalah bagian dari dirimu. Kesatria itu adalah drimu yang engkau pingit sendiri.  Kesatria itu hanya mampu berbisik lirih, sebab engkau memang menginginkannya begitu. Engkau tidak mau membesarkannya , engkau justru takut jika dia menjadi besar dan kuat. Engkau selalu membungkamnya, membenamkan lebih dalam, dan lebih dalam lagi. Engkau pingit di lubuk hatimu yang paling dalam. Kesatria itu telah engkau pingit sendiri. Sadarilah itu saudaraku.

Ketika engkau berniat untuk korupsi, dia yang mati-matian menentang. Dia mengingatkanmu, dia selalu mencoba memberitahukanmu bahwa korupsi itu dibenci Tuhan. Dia gagah berani memerangimu saat mana engkau ingin berbuat begitu. Kadang dia menang, namun lebih banyak dia terkapar dan luka. sebab memang egomu dan nafsumu lebih perkasa. Dia rela dibunuh olehmu sendiri. Bukankah kesatria harus begitu. Selalu berani tampil didepan untuk menyuarakan kebenaran. Meski yang harus dilawan adalah tuannya sendiri. Dia tidak takut terhadapmu, dia tidak gentar meski engkau memingitnya lagi dan lagi. Meski engkau bungkam dengan segala cara, suatu saat dia akan mendatangimu dengan keperkasaannya. Ketika engkau sendiri dia akan datang mengingatkan seluruh perbuatanmu.

Ketika engkau menyelingkuhi pasanganmu, dia juga yang melawanmu. Melawan ego dan nafsu syahwatmu. Dia kesatria yang gagah berani akhirnya mati ditangan tuannya sendiri. Dia muncul dari lubuk hatimu yang terdalam, dari kesempitan . Dari ruang yang sangat pengap, dia hidup disana tidak ada ruang  udara sedikitpun. Meski engkau tidak memberikan fasilitas memandai untuk kesatriamu, namun dia tidak mengeluh. Dia menerobos menghajar seluruh ego dan nafsumu. Dia selalu berperang untukmu. Meski harus kalah dan kalah lagi. Sebab engkau memang tidak mau berpihak sedikitpun kepadanya. Engkau tidak mau mendengarkan saran-sarannya, engkau selalu menutup mulutnya jika dia ingin bicara. Engkaulah yang menutup pintu hatimu sendiri, sehingga dia terkunci di dalam.

Saudaraku, mungkin saja engkau menganggapku mengada-ada, atau menganggapku tidak waras dengan segala bualanku. Tak apa-apa, sebab keadaan akan selalu begitu. Hanya aku minta kepadamu, diamlah sejenak dengarkan suara hatimu, maka engkau akan mengerti apa yang aku maksudkan ini. Kesatria Piningit sungguh sangat luar biasa jikalau saja engkau tahu. Jika engkau berada dipihaknya maka engkau akan mampu memerangi siapa saja. Jika engkau membesarkannya maka dia akan mampu mengalahkan 1000 pasukan manapun. Jika engkau bersamanya maka jiwamu akan selalu tenang, engkau tidak akan pernah takut pada apapun. Engkau tidak akan dihinggapi perasaan was-was, ataupun bersedih hati. Sebab kesatriamu akan selalu mendampingimu. Hanya dialah satu-satunya sahabat yang setia padamu. Dia tidak pernah sedikitpun berpaling darimu, bahkan walau hanya sekejap. Dia teguh pendiriannya, dia akan membawamu kepada jalan Tuhanmu.

Ketahuilah saudaraku, Kesatria Piningit datang dari dimensi keempat, dia akan berperang untukmu. Dia akan selalu datang ketika engkau memanggilnya. Maka dengarkan saja saat dia ingin bacara padamu, agar engkau mengerti bahasanya. Engkau pasti mengerti sebab engkau sering mengatakan sebagai “Suara Hati Nuranimu’. sesungguhnya dia bukan hanya sekedar suara namun dia memiliki kekuatan yag mampu menghancurkan dunia. Dia sangat digdaya, dia tidak pernah mau kompromi dengan kemungkaran di muka bumi. Jangankan kemungkaran, hanya semisal lintasan hati saja, pasti dia sudah mengangkat pedang. Maka dialah sesungguhnya sahabat dalam suka dan dukamu. Dia yang akan tampil membela kebenaran untukmu. Maka kuatkanlah dia, dengarkanlah suaranya, berpihaklah engkau padanya. Dengan itu dia akan tumbuh besar dan kuat. Tidakkah engkau menginginkan lahirnya Sang Kesatria Piningit. Maka janganlah engkau tunggu lagi. Bangkitkanlah dia sebab dia selalu dekat denganmu.

Saudaraku, mungkin hanya ini yang bisa kusampaikan. Menjawab gundahmu sendiri akan kehidupan. Jangalah engkau percaya begitu saja dengan ucapanku. Namun juga janganlah engkau abaikan berita ini. Mengapakah tidak engkau buktikan sendiri kebenarannya ?. Bukankah engkau ingin berbuat sesuatu untuk bangsa ini ?. Bukankah engkau sedang menunggu datangnya Kesatria Piningit ?. Apakah engkau tidak percaya dan menganggap aku gila, jika kukatakan sekali lagi bahwa Kesatria Piningit adalah dirimu ?.  Aku berkata padamu !. Ya, engkau yang membaca tulisanku ini !. Bukan kepada yang lain.  Betul, engkaulah kesatria itu !.

***

Wahai kesatria, benahi dirimu, suarakan kebenaran, bangkitlah, bangunlah, sudah saatnya engkau bangun. Ajaklah seluruh sistem ketubuhanmu, ber-sinergi kepadamu. Meski engkau tidak didengar, meski engkau tidak dianggap, meski dalam kesendirian, tetapilah langkahmu. Meski engkau dipingit oleh tuanmu sendiri, suarakanlah selalu kebebasanmu. Mintalah kepada tuanmu untuk tidak memeingitmu. Terserah kepada dia, nanti akan menyebutmu apa. Terserah anggapannya, yang penting bagimu adalah menegakkan kebenaran. Mulailah dari ragamu terlebih dahulu. Perangilah nafsumu,perangilah ego dirimu, perangilah ke ‘aku’an mu, sifat sombongmu. Perangilah , hingga semua tundfuk akan hukum-hukum yang berlaku dia alam ini.    Matilah sebagai kesatria sejati. Lihatlah contoh para nabi, dia tidak mundur selangkahpun, meski mereka harus mati di tangan tuan dan raja-raja mereka.

Maka meskipun engkau harus mati di tangan tuanmu sendiri. Meskipun engkau akan semakin dibenamkan kedasar palung hatimu, tetaplah berjuang. Tuanmu pasti akan tidak berpihak padamu, itulah hukum alam. Sebagaimana para penguasa dan raja, yang jarang sekali mau bertindak dijalan Tuhan.. Maka dirimu akan diperlakukan begitu. Suaramu akan ditutup dengan batu oleh tuanmu sendiri. Maka kemudian engkau akan disebut sebagai ‘Hati yang Membatu’ . Itu bukanlah salahmu, tuanmu yang menginginkan engkau begitu. Tabahlah, tetaplah dalam misimu. Tidak hanya engkau saja yang mati karena itu. Sejarah sudah mencatat ribuan nabi, jutaan kaum sholeh yang mati mengenaskan saat menjalankan misi Tuhan. Maka janglah bersedih saudaraku. Memang jamannya dibuat seperti itu. Semoga dengan surat ini tuanmu mau mengerti, dan tidak lagi membungkammu. Dia akan mau mendengarkanmu. Bukankah engkau berjuang demi kebaikan dirinya juga. Bersabarlah suatu saat tuanmu pasti akan memahami keadaanmu, dan dia akan bersamamu, berperang melawan kemungkaran di atas muka bumi.

Tunggulah suatu saat tuanmu, akan mendengarkanmu, akan menuruti kata hatimu, sehingga tuanmu akan mendapatkan kebaikan yang dibawa olehmu. Yakinlah sesungguhnya khabar ini bukan dari orang gila. Khabar ini datang dari saudara-saudaramu, yang sudah mendapatkan tuan yang baik. Yang mau diajak berjuang untuk menegakkan jalan Allah. Semoga tuanmu juga  akan begitu. Dia mau membuka hijab antara dirimu dan dirinya, sebab itu memang untuk kebaikan dirinya juga. Jika tidak bersabarlah, sesungguhnya Tuhanmu tidaklah tidur. Dia tahu bagaimana beratnya perjuanganmu, dipingit di tempat yang sempit, di ruang yang pengap tanpa udara. Walau begitu bagi KAMI, engkau tetaplah kesatria meski engkau terpingit. Maka jadikanlah dirimu  sebagai salah satu Kesatria Piningit itu  saudaraku.  Doaku menyertaimu ...saudaraku.

Salam

  


  

Komentar

  1. Kidung alamAgustus 05, 2013

    Maha suci Tuhan…
    Dialah yg Maha pengampun…
    Dan Dialah yg maha pengasih lagi maha penyayang…
    Sungguh kasih sayangNya tak terjangkau alam fikiran kita…
    Kasih dan sayangNya taklah mampu dibayangkan…
    Apapun yg mampu kita bayangkan…
    Maka tidaklah seperti itu…
    Dan Dialah yg mengampuni kita.

    Selama kita datang berserah diri selama tiada kesyirikan…

    Betapa saya ingin menyampaikan kasih sayang ini
    Sungguh saya mampu merasakan kelembutan hati itu…
    Saya mampu merasakan ketundukan
    Dari untaian kata yg dituliskan…
    Mampu merasakan ruh itu…
    Kelembutan dan ketundukan sebagaimana kepasrahan alam…
    Betapa indah dan damainya terayun dalam kidung dan nada yg di sampaikan…
    Sungguh alam akan menyediaka dirinya untuk dipergunakan sepenuhnya bagi para ksatria terpilih…
    Pilihan alam.. yang mau bersenandung dalam tasbih bersama alam…
    Dan awan…gunung…burung… akan bertasbih bersamanya…
    Memohonkan ampun bagi segenap alam… kepada Tuhannya…
    Alam telah dalam urusannya… alam akan terus memanggil jiwa-jiwa yg lembut..
    Malaikat dan ruh-ruh alam akan terus dalam dzikir dan tasbihnya… walaupun
    Bahasanya tidak kita mengerti….
    Sungguh kita tidak dimintai yg melebihi apa yg mampu kita lakukan…
    Kita hanya diminta tulus ikhlas menghadap pada Tuhan..
    Dengan segala keterbatasan… dengan segala kemampuan terbaik
    Dan hanya itu saja..
    Dan itu telah tertuang begitu indah dalam untaian kata nan indah
    Kalimat nan lembut namun kokoh..
    Kalimat yg tegas namun lentur…
    Kalimat yg seimbang…
    Dan demikianlah yg bisa kita lakukan…
    Karena kesemuanya itu hanyalah
    Karena kasih sayangNya semata

    Sungguh saya ingin memohon maaf
    Dengan tulus ikhlas memohon maaf
    Sekiranya ada salah menulis

    Dan memang inilah pesan…
    Ketika pesan ini sampai
    Seolah diri sendiri yg bicara…
    Salam sejahtera..

    BalasHapus
  2. Kesakitan begitu terasa mengoyak dan mencabik-cabik setiap sel dan aliran darah, menyatu dalam rahsa yg begitu nelangsa, tangisan Sang Ibu begitu menyayat Kalbu, Senandungnya begitu syahdu, menyatu bersama Alam.. Lirih suaranya memohon ampunan Sang Anak Cucu, Atas segala kesalahannya yg telah berlalu..
    Semoga Allah Merahmati dan Meridhoi.. Aamiin Ya Rabb..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sampaikan terima kasih KAMI kepada sang Ibu yang mengerti dan memahami ini. Semoga terlimpah rahmat Allah atas dirinya. Semoga Allah ridho atas segala upayanya. Amin

      salam

      Hapus
  3. kidung alamAgustus 06, 2013

    Alhamdulillah... telah lahir kesadaran yg suci...
    itulah ksatria piningit yg selalu dipingit sang aku sang hawa nafsku.
    Terjepit di bawah hati yg bisa keras dan membatu.. ksatria itulah hati nurani...itulah hati kecil... itulah suara kebenaran... yg menyuarakan kebenaran tanpa takut... sekalipun sang tuannya yaitu sang nafs... sekalipun dibunuh... dipingit...disekap.. dalam sempitnya hati ... semakin mengecil dan mengecil... dia tiada rasa takut... terhadap apapun.. dia hanya takut kepada Tuhannya.. yaitu Allah... dia tak kenal kompromi menyuarakan kebenaran.. dia lembut... dia santun ... dia penyayang... dia pengasih... dia tunduk .. dia patuh... dia rela menjadi apa saja bagi tuhannya... dia rela menjadi debu yg kotor... dia rela menjadi kotoran yg hina... dia rela menjadi bubur kosmik... menjadi apapun dengan suka rela..
    Dialah sang ksatria piningit di dalam jiwa kita... alhamdulillah... bersyukur mampu menjadi saksi lahirnya dia...
    Pertanyaannya adalah sanggupkah menjadi saksi bagi yg lain?... sanggupkah mengabarkan persaksian ini dengan lembut santun dan rendah hati?...
    Ingatlah sang aku telah mengambil alih tanggung jawab sang ksatria... aku telah berani menerima amanah yg tdk berani diterima oleh bumi dan langit?...


    Dan ingatlah bangsa dahulu.. setiap berita kebenaran ini pasti akan didustakan... didustakan oleh kerabat... didustakan oleh orang berilmu...didustakan oleh para cerdik pandai... didustakan oleh para pemuka...
    Dan sejarah mencatat... banyak nabi dan wali Allah yg dimusuhi...ditentang..
    Bahkan dibunuh atau diasingkan...
    Namun adakah mereka yg mundur?...
    Mereka tidak akan takut di hadapan Allah... sesungguhnya hamba Allah tiada yg takut khawatir dan waswas di hadapan Allah...
    Selamat datang...
    Selamat berjuang sang ksatria alam...
    Ijinkan kubasuh kakimu...
    Bukan dirimu saat ini
    Karena dirimu telah tak ada
    Yang ada adalah ksatria alam
    Yang kini mengisi hatimu
    Ksatria yg pantang mundur di medan pertempuran
    Dalam nama Tuhan...
    Yang rela menjadi apa saja demi ridho Allah...
    Dialah yg akan terus hidup selamanya...
    Salam sejahtera
    Semoga sejahtera saat lahirnya ksatria alamku
    Dan kesejahteraan pula
    Saat dirimu kembali kepada Tuhanmu
    Karena kesediaanmu
    Menerima tanggung jawab
    Dan menjadi ksatria alam...
    Salamku


    Salamku

    Dalam doa dan sujud terdalam untuk Tuhanku..
    Ditulis dengan menggunakan
    Daya dan kasih sayang Tuhanku..
    Tuhan seluruh alam semesta..
    Dia yg memiliki 99 nama yg indah.... Allah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih saudaraku, semoga rahmat Allah terlimpah atasmu, yang mampu memahami hakekat tulisan ini.

      Semoga terlimpah saudaraku kebaikan yang banyak atasmu. Amin

      Hapus
  4. Tetapi bukankah sang prabu jayabaya dahulu mengatakn akn dtngnya sang satria piningit yg akn membawa indonesia ini gemah ripah loh jinawi ...itu berarti satria piningit itu sendiri memang ada...tp hijabnya blm dbka smpai saat ini..
    Salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar, maka bersegeralah buka hijab hatimu dengan dirinya, saudaraku. Satria itu memang benar ada, "Ya, itu adalah dirimu..!."

      Mengapakah engkau mengecilkan arti dirimu ?. Sementara alam sendiri memujimu sebagai Kesatria..mengapakah masih menunggu ?.
      Dan membiarkan orang lain yang mengambil bagian itu darimu. Tidakkah engkau akan menyesal nantinya di hadapan Tuhanmu yang sudah memberikan kemuliaan padamu. 'Pasti nanti engkau akan menyesal..!'

      salam

      Hapus
  5. tanda-tanda jaman========akan ada revolusi alam----------baru muncul satrio peninggit------kira-kira 2 s/d 4 tahun lagi------------------percaya silahkan-------tidak silahkan---------------tanda-tanda jaman,

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Spiritual, Misteri Selendang Langit (Bidadari) dan Kristal Bumi

Kisah Spiritual, Labuh Pati Putri Anarawati (Dibalik Runtuhnya Majapahit, 4-5)

Rahasia Simbol (Tamat). Siklus Yang Berulang Kembali