Kisah Spiritual, Dua Menit Ini Misteri


Dalam keranda hitam tubuhmu terbujur
Ada misteri yang tak pernah terungkap
Alis matamu tebal menyimpan rahasia
Adakah waktu akan mampu mengurai ?
Kematian ini memisahkan kita,
Selamat jalan ho...”
(Dua menit ini misteri by Ebiet G Ade)

Angin sepi dan lautpun terdiam
Sepenggal kisah yang akan berlalu
Matahari di pagi ini (27/11), bersinar lagi
Bergulirnya hari, malam dan siang, siang dan kemudian malam lagi
Meski tertatih-tatih para kesatria terus akan mencoba memaknai
Pergulatan takdir atas diri  mereka sendiri
Mencoba mengerti dan memahami perjalanan hidup
Perjalanan yang tampak biasa saja
Namun sungguh bukankah sangat dahsyat kejadiannya
Menggetarkan jiwa, bahkan alam kesadaran di nirvana tergoncang keadaannya
Keyakinan dan kesadaran manusia menjadi sebab semua itu
….
Semua sudah diajarkan, semua sudah dikhabarkan
Akankah menjadi sebuah keyakinan..
Mas Thole menggeleng tak pasti..
Bahkan menyoal kematiannya sendiri saja Mas Thole juga tak mengerti
Apakah dirinya akan mati sebagaimana syuhada
Ataukah dalam keadaan hina dina..
Sungguh semua sudah ada dalam skenario-Nya

+++

Rangkaian diskusi dengan Ki Ageng, akan dihantarkan disini, menjadi cerita pembanding, dibalik kejadian kisah kemarin ini. ‘Kisah Gugurnya Kesatria Bumi’.  Bagaimana pergulatan pemikiran jauh sebelum peristiwa itu terjadi. Dan juga bagaimana memaknai keadaan manakala yang terjadi justru tidak sebagaimana yang kita harapkan. Bagaimanakah diri tidak limbung dalam pencarian. Dimanakah Tuhan manakala kita butuhkan ?. Selalu begitu pertanyaan manusia. Maka diskusi ini semoga mampu memberikan gambaran. Bahwa persiapan dan ikhtiar menjadi sebuah keharusan namun keyakinan bahwa semua adalah kehendak Allah selayaknya menjadi sebuah keyakinan atas iman kita kepada-Nya.


25 Nov - Ki Ageng: Hati-hati.. hari ini saya mendadak diserang sakit maag akut. Perut dan dada terasa terbakar hebat. Padahal sudah lama sekali sembuh. Sdh bertahun-tahun. Juga rasa terbakarnya hebat.
5:35pm, 25 Nov - Ki Ageng: Apakah kebetulan?.. wallahu alam.
5:36pm, 25 Nov - Ki Ageng: Perut dan dada terasa terbakar hebat.
8:23pm, 25 Nov - Mas Thole: Ada kaitan dg Ki Wiro kah?
8:30pm, 25 Nov - Mas Thole: Tlg khabarkan kpd lainnya satukan hati. Jgn sendiri2 satukan energi ke Kami (alam), satukan kpd angin, gunung, bumi, langit,
8:31pm, 25 Nov - Mas Thole: Kt liat nanti Kami mengambil alih berdoa aja
8:31pm, 25 Nov - Mas Thole: Listrik mati hidup di ruang ICU

+++

7:34am, 26 Nov - Ki Ageng: Sakitnya ya kombinasi semuanya. Mungkin ada kaitannya dg wiro juga ada kaitannya mencoba mendengar berita langit. Mungkin ada kaitannya dg pembelajaran. Semua mendadak jadi satu. Seperti benang tergabung. Sulit diurai dan dikenali krn apa.
7:35am, 26 Nov - Ki Ageng: Akan dibantu bersama-sama dg alam. Semoga demikianlah kehendakNya. Kita ikuti keadaan (hukum) alam. Semoga keadaannya membaik. Sy sudah mulai membaik.

7:38am, 26 Nov - Ki Ageng: Oh ya hati-hati. Kilasan rasa selanjutnya adalah apatis yaitu kita merasa tdk bisa apa-apa. Tdk mampu apa-apa. Tdk ada perubahan. Tdk bermakna. Tdk berguna. Ya... kilasan hati yg intinya apa yg kita perbuat ini kosong dan tdk ada artinya sama sekali. Kilasan ini akan menyergap. Demikian nyata. Dan hrs kembali ke energy murni. Zero point energy untuk lepas. Sangat kuat belitan rasanya.

7:41am, 26 Nov - Ki Ageng: Harus mampu keluar dari nafs dari ego...dari aku.. untuk kembali ke energy dasar.. yaitu kesadaran yg meliputi ruhnya.. ruh diatas ruh.. kesadaran di atas ruh.. kesadaran Ha yg meliputi energy zero point. Di atas kesadaran alam materi. Tetapi kesadaran Ha.
7:48am, 26 Nov - Ki Ageng: Kondisi realitas juga sangat aneh sekarang. Banyak sekali masalah tetapi juga banyak sekali kemungkinan jalan keluar. Jadi perlu ilham untuk menentukan jalan.
7:49am, 26 Nov - Ki Ageng: Mari kita sama-sama berdoa. Apa yg dialam gaib mewujud di realitas kita. Salah jalan akan berat melangkah di realitas. Berat di realitas. Di gaib pun juga terhambat
8:26am, 26 Nov - Mas Thole: Ya smg menjadikan kt smkn berserah
8:27am, 26 Nov - Mas Thole: Kt memang lemah..

8:23am, 26 Nov - Ki Ageng: Energy.. zero point energy.. adalah tali ikatan.. adalah cahaya putih .. adalah mula buka energy.. adalah yg mengikat diri untuk tetap berada di raga. Adalah jalan pulang ke raga. Ketika tali putih dengan raga ini terputus.. maka sang kesadaran tdk mampu kembali ke raga. Kemanapun jiwa pergi mengembara ke alam astral..merogo sukma.. maka jiwa akan tetap tahu jalan kembali dg tali jiwa.. cahaya putih
8:25am, 26 Nov - Ki Ageng: Raga kita lemah.. tetapi kesadaran yg kuat.. kesadaranlah yg harus mampu berada di atas jiwa.. perhatikan entitas kesadaran itu..
8:26am, 26 Nov - Ki Ageng: Entitas tanah (materi)... entitas api (energy).. entitas ruh yg suci (cahaya) dan entitas kecerdasan.

8:27am, 26 Nov - Ki Ageng: Keempat entitas itu memiliki kesadaran atas diri entitas itu. Dan ada kesadaran di dimensi lebih tinggi yg meliputi keempat entitas ini.
8:29am, 26 Nov - Ki Ageng: Keempat entitas ini berada dalam dimensinya. Dan bersama-sama dihubungkan ke raga kita oleh sebuah tali penghubung. Cahaya putih. Dan energy zero point. Dan substansi materi terkecil.
8:34am, 26 Nov - Mas Thole: Menyimak...
8:30am, 26 Nov - Ki Ageng: Maka amati entitas terkecil dari masing-masing entitas. Materi yg mampu dikenal saat ini. Proton..neutron..quark dsb.. explore kesadaran yg meliputi entitas dzarah materi terkecil.
8:32am, 26 Nov - Ki Ageng: Lalu amati entitas dasar energy.. dari semua energy amati yg paling dasar yg meliputi semua energy. Entitas dasar yg dikenali manusia saat ini. Misalkan saja. Zero point energy. Kenali kesadaran yg meliputinya.

8:35am, 26 Nov - Ki Ageng: Lalu amati entitas dasar ruh atau cahaya yg dikenali manusia.. maka akan melihat cahaya yg paling kuat.. cahaya di atas cahaya.. dalam agama adalah ruh jibril yg memiliki kekuatan plng kuat. Kenali entitas dasar yg plng dasar dari cahaya.. yg kita kenal. Lalu kenali kesadaran. Pemahaman cahaya ini yg plng berat. Cukup sadari yg sudah diketahui saja. Bisa jebol kesadaran kita..overload dan tdk sanggup.
8:37am, 26 Nov - Ki Ageng: Terakhir kenali entitas kecerdasan. Apa itu kecerdasan. Siapa yg dianggap pl cerdas. Adalah mereka yg mengenal hukum alam. Mereka yg mampu membaca kecerdasan alam. Mampu menjelaskan seluruh kecerdasan alam. Alam semesta cerdas di bidangnya. Dan kecerdasan manusia mengumpulkan dan meniru kecerdasan alam serta memodifikasi segaka kemungkinan atas hukum itu.
8:38am, 26 Nov - Ki Ageng: Amati basic kecerdasan itu. Yaitu terkoneksi dg alam. Itulah manusia yg cerdas. Amati kesadaran yg meliputi kecerdasan ini.
8:43am, 26 Nov - Mas Thole: Insyaallah, sy terima sj dulu...
8:39am, 26 Nov - Ki Ageng: Amati keempat entitas kesadaran ini. Lalu amati sesuatu dalam diri yg tahu yg mengamati keempat entitas ini. Diri ini bisa menjadi salah satunya.
8:40am, 26 Nov - Ki Ageng: Menjadi itu semua..
8:40am, 26 Nov - Ki Ageng: Ya sudah sekian dulu.
8:45am, 26 Nov - Mas Thole: Terima kasih, ngantuk berat

8:42am, 26 Nov - Ki Ageng: Catatan saja... sebelum ini kesadaran saya menembus alam raya memaknai energynya..memaknai hukumnya..memaknai kecerdasannya dan memaknai materinya. Lalu dipaksa nulis ini.. jadi saya tulis apa adanya. Wassalam
8:51am, 26 Nov - Mas Thole: Ya nih, ngantuk lemes..tidur bentar
10:43am, 26 Nov - Mas Thole: Gelap, angin aneh, sy di st manggrai, gelap meliputi daerah senen, rspad.

10:43am, 26 Nov - Mas Thole: <Media omitted>
10:44am, 26 Nov - Mas Thole: Kami sdh menjawab panggilan para kesatrianya
10:45am, 26 Nov - Mas Thole: Hujan, angin dingin, anehnya menyeanbuhkan pegal2 dan sakit di badan

10:51am, 26 Nov - Mas Thole: <Media omitted>
11:12am, 26 Nov - Ki Ageng: Wah... alhdulillah
11:51am, 26 Nov - Mas Thole: Ki Wiro meninggal mas,
11:52am, 26 Nov - Mas Thole: Seiring khabar Kami, bgmn memaknai ini.?
12:17pm, 26 Nov - Ki Ageng: Inna lillahi wa ina ilaihi rojiun..
12:18pm, 26 Nov - Ki Ageng: Perjuangan kita berat... dan sungguh semua itu bila terjadi bukan karena kita..

12:19pm, 26 Nov - Ki Ageng: Apakah akan terjadi ataukah tidak akan terjadi (maksudnya perjuangan berhasil). Bukanlah ada pada kita.. bukan usaha kita.
12:20pm, 26 Nov - Ki Ageng: Apa yg dikisahkan bukanlah main-main. Pembunuhan kesadaran itu bisa berakibat kematian yg sebenarnya.
12:22pm, 26 Nov - Ki Ageng: Bahkan kitapun tdk bisa menolongnya. Tdk ada yg bisa. Krn alam akan mengakses informasi sebenarnya dlm jiwa kita. Setiap kita bisa berkata dan bisa merasa. Namun alam tdk perduli. Alam akan mengakses informasinya apa adanya.
12:22pm, 26 Nov - Ki Ageng: Apa yg kita anggap baik bisa jadi buruk menurut alam. Dan apa yg kita anggap buruk bisa jadi berakhir baik. Demikianlah memaknai takdir.
12:23pm, 26 Nov - Ki Ageng: Kita harus memaknai sebagai sebuah takdir. Rencana yg mendahului. Yg tdk bisa ditolak oleh siapapun.

12:24pm, 26 Nov - Ki Ageng: Hanya perlu kesiapan dlm diri ini menerima takdir dlm pondasi yg utuh dan kukuh. Yaitu rukun iman keenam. Inilah yg dikehendaki Tuhan. Dan inilah yg akan diproses alam. Baik kita suka rela maupun terpaksa.
12:25pm, 26 Nov - Ki Ageng: Maka lepaskan atas prasangka dan harapan diri. Kembalikan ke rencana Tuhan. Dia yg merencanakan. Sesungguhnya Dialah sebaik-baik pembuat rencana.
12:28pm, 26 Nov - Ki Ageng: Segala sesuatu yg telah terjadi. Terjadi karena telah mendapat restu dan ijin untuk terjadi. Hanya kita perlu belajar atas takdir ini. Semoga kita semakin sadar. Kematian itu begitu dekat. Dan bagi yg sadar. Sesungguhnya tidak ada kematian. Dia akan hidup selamanya. Dia hanya pindah dimensi. Kematian adalah proses kelahiran menuju alam lain. Sebagaimana saat kita bayi.

12:36pm, 26 Nov - Ki Ageng: Lg dimana?
12:39pm, 26 Nov - Ki Ageng: Sekedar mengingatkan. Kisah ini bukan kita yg membuat scenarionya. Kita hanya disuruh bermain sebaik mungkin. Apapun yg terjadi atas kisah ini. Begitulah adanya. Berat memerankan kisah ini.
12:49pm, 26 Nov - Ki Ageng: Pilihannya cuma memerankan kisah (takdir) dg sukarela.. akan ada reward dan rasa tenang serta bahagia.
12:50pm, 26 Nov - Ki Ageng: Dipaksa memerankan... tdk ada reward.. dan jiwa akan tersiksa.. sengsara dan menderita..
12:51pm, 26 Nov - Ki Ageng: Dan dihentikan perannya dalam kisah ini untuk digantikan pemeran pengganti.”

+++

Diskusi ini seperti menggantung, sebab setelahnya Mas Thole kehilangan Hand Phone nya dikarenakan kecopetan saat sedang menuju rumah sakit. Menit-menit yang penuh misteri. Untuk seorang spiritualis seperti Mas Thole hal yang sangat aneh sekali bisa begitu. Biarlah menjadi misteri, agar ghaib tetap dalam keadaannya, yaitu dalam keghaiban itu sendiri.
http://www.metrotvnews.com/metronews/video/2013/11/26/43/186539/Anak-Krakatau-Keluarkan-Asap-Putih-Tebal


“Dalam keranda hitam tubuhmu terbujur
Ada misteri yang tak pernah terungkap
Alis matamu tebal menyimpan rahasia
Adakah waktu akan mampu mengurai ?
Kematian ini memisahkan kita,
Selamat jalan ho...”
(Dua menit ini misteri by Ebiet G Ade)


Wolohualam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Spiritual, Misteri Selendang Langit (Bidadari) dan Kristal Bumi

Kisah Spiritual, Labuh Pati Putri Anarawati (Dibalik Runtuhnya Majapahit, 4-5)

Rahasia Simbol (Tamat). Siklus Yang Berulang Kembali