Bencana dan Musibah, 'SPIRITUAL', (The Chronicles Spiritualism) (4)


Hasil gambar untuk arya penangsang
“Ingkang rumuhun rahwu dahwu, wahyu ingsun swandu nurti pangastuti. Switri yatni siyatmi ragi                      
Swarna rahwu dewata pangabrata, dharna swarga jatna padya. Ingkang ruwahuh widya pandu jitna, ayunda kiyanti adipati         
               
Swuardi loka dipadra wakyu satria, padang napa data wakyuna bista ringkang gwuarti musti kyanti dewi 
Wikyu dati witri, ingsun kyatni ragi, padwa satya rumingkang            
Sedra pati wungking rahwu gyutri patro radli                       
Hyung adipati, wikramyuda parlaya, swadpa, ayu krima nata batwa yuda”

Sang hyang Dewangga mengubah pada setiap nada dengan sebuah catatan yang menyebutkan ada pada setiap perjalanan pada setiap titik yang berbeda. Maka, lihatlah pada persemaian yang sudah dilafalkan, lanjutkan dengan setiap pendakian dengan memancang tiang pada setiap titik wilayah yang menjadi alur.        
              
Semua menyatu dengan paduan yang meresapi dengan sebuah sistem yang memang berbeda atau bertentangan, tetapi memiliki kemiripan, yang hanya dapat dilihat pada sikyat suakwa watya

...

John F Kenedy suatu saat meninjau sebuah pangkalan militer, dimana sedang berlangsung persiapan peluncuran manusia ke bulan.  Dalam sebuah sidak dia bertemu dengan seorang tukang sapu. Bertanyalah JF Kenedy, “Apakah tugas anda disini”. Di jawablah oleh sang tukang sapu, dengan dada membusung. Penuh percaya diri dan spirit yang menunjukan keyakinan kuat terpancar di wajahnya. “Siap, saya bertugas mengirimkan manusia ke antariksa.”  Jawaban tersebut membuat sang Presiden terperangah. Luar biasa sekali. Jawaban itu benar-benar menginspirasi sang Presiden. Jika seorang tukang sapu saja memiliki spirit luar biasa seperti ini, maka sudah dapat dipastikan keberangkatan manusia ke antaraiksa bukan tidak mungkin. Gaung semangat sang tukang sapu tersebut masih sering kita dengar kisahnya menginspirasi Amerika. Spirit luar biasa ini kemudian bergaung satu sama lainnya, sehingga kita dapati saat ini  Amerika menguasai dunia. Demikianlah kekuatan spirit ini.

Apakah ada hubungannya seorang tukang sapu dengan penerbangan antariksa? Siapakah tukang sapu? Seperti panggang jauh dari api. Mungkin begitu akal kita akan menyela. Namun demikianlah fakta alam kesadaran. Spirit sang tukang sapu itu telah mempengaruhi semangat sang Presiden. Mempengaruhi lingkungannya, sehingga kesadaran kolektif bangsa tersebut bergerak bersama-sama. Adakah yang dilakukan oleh sang tuikang sapu dalam realitas? Ya, tidak ada. Dia hanyalah tukang sapu, yang tugasnya membersihkan sisa-sisa sampah di hanggar pesawat disana. Itu adalah kisah nyata yang menjadi inspirasi manusia. Sebuah pola bagaimana alam kesadaran bekerja. Maka ijinkanlah Mas Thole menyandingkan kisah tukang sapu tersebut. Yah, Mas Thole menempatkan diri sebagaimana tukang sapu tersebut. Apakah ada hubungannya dengan nusantara baru? Siapakah Mas Thole? Tidak ada! Seperti panggang jauh dari api. Semisal itulah sebenarnya apa yang dilakukan Mas Thole.

Mas Thole benar-benar sadar siapakah dirinya. Dia bukan siapa siapa dan bukan apa-apa. Namun dirinya yakin bahwa manusia adalah satu. Manusia dari ruh yang satu. Jika ada satu spirit yang bergerak bangkit maka dengan sendirinya akan mempengaruhi lainnya. Meskipun secara realitas sepertinya tidak ada hubungannya sama sekali. Dia hanyalah tukang sapu, pembersih sampah. Tidak pernah ada hubungannya dengan nusantara baru. Dirinya yakin bahwa bukan dialah pelaku utamanya nanti. Sebenarnya tidak ada persoalan baginya. Sebagaimana sang tukang sapu yang sadar bahwa bukan dialah yang mengukirkan nama sebagai tokoh yang mendarat di bulan. Namun dia yakin bahwa drinya adalah bagian dari integral sebuah sistem yang menyukseskan keberhasilan pengiriman manusia ke antariksa. Coba bayangkan, dimanakah keterkaitannya?

Spirit yang diyakininya telah membangun kesadaran baru, telah menjadi efek bola salju, membangkitkan motivasi sekelilingnya sehingga lingkungannya bergerak simultan. Semakin besar dan besar menjadi energi yang luar biasa besarnya. Tanpa pernah dia sadari. Tanpa pernah dirinya meminta imbalan atas hal itu. Namanya tidak pernah terdengar dan memang dia juga tidak pernah ingin di dengar. Namanya tidak pernah muncul di layar kaca. Namun spirit sang tukangsapu masih tercatat di alam kesadaran. Sang tukang sapu hanya berurusan dengan dirinya sendiri. Dia merasa sedang mendapatkan tugas besar menyukseskan penerbangan antariksa. Sang tukang sapu merasa sedang mendapatkan amanah alam. Dia harus menerbangkan manusia ke bulan? Apakah tukang sapu itu gila? Tidak logis bagi akal kita. Namun demikianlah alam kesadaran di bangun sedemikian hingga setiap jiwa memiliki peran penting dalam membangun peradaban.

Banyak lagi kisah serupa di alam kesadaran. Di kisahkan bagaimana nabi Ibrahim membangun rumah ibadah yang kita kenal sebagai Kabah sekarang ini. Apakah nabi Ibrahim mengetahui bahwa rumah ibadahnya itu akan menjadi sentral dunia? Bayangkan rumah batu di tengah padang pasir yang tidak ada penghyuni. Rasanya hanya orang gila saja yang mau membangun disana dan kemudian berdoa sebagaimana doa yang kita kenal sekarang ini. Nabi Ibrahim berkeliling dari satu tempat ke tempat yang lain. Mengkuti petunjuk Kami. Berkunjung ke portal-portal kesadaran disana dirinya berdoa. Tidak pernah terbayangkan olehnya bahwa Kabah itu akan menjadi pusat dunia. Kabah yang di bangunnya itu akan sebagaimana doa-doa yang dia panjatkan saat membangun portal dimensi disana. Coba berapa lama doa nabi Ibrahim di kabulkan oleh Allah? Berapa lama doa atas negri yang di doakannya tersebut terwujud. Yah, jauh setelah nabi meninggal satu demi satu doa nabi Ibrahim di kabulkan Allah.

Pola nabi Ibrahim itulah yang diikuti oleh Mas Thole. Mungkin saja terdengar gila. Pada setiap tempat portal yang dikunjungi Mas Thole berdoa dengan pemahaman nabi Ibrahim agar Allah memuliakan bangsa ini. Mas Thole berdoa, "... "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Nusantara) negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari menyembah berhala-berhala." (QS Ibrahim [14]: 35). Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian. (QS. Al-Baqarah 126) Apakah Mas Thole gila jika mengikuti apa-apa yang dilakukan nabinya?  Nabi Ibrahim pun tak menyaksikan wujud doanya itu. Apakah karena sebab itu, nabi Ibrahim kemudian berbalik ke belakang tidak mendoakan bangsanya lagi? Tidak! nabi terus berdoa disana. Berdoa di tempat-tenmpat yang diyakini mustajab. Tempat tersebut semisal portal-portal dimensi itulah yang diyakini Mas Thole. Bayangkanlahdoa Nabi Ibrahim Alaihis Salam baru dikabulkan Tuhan 3000 tahun kemudian. Maka jika doa Mas Thole baru akan diijabah 5000 tahun lagi, tentunya tidaklah menjadi persoalan baginy, yang penting dirinya telah melakukan sesuatu untuk bangsa ini. Itulah keyakinan dirinya.

Mas Thole berkeyakinan bahwa apa yang diajarkan al qur an sesungguhnya adalah pola-pola kesadaran yang harus diikuti oleh manusia sekarang. Harus ada seseorang yang berdoa memohon kepada Allah atas kesejahteraan dan kemuliaan bangsa  ini. Manusia adalah khalifah alam semesta. Manusia adalah pemimpin peradaban. Maka sang pemimpin harus berani mengambil alih tanggung jawab ini. Harus mampu berdoa menyampaikan keinginannya kepada Tuhan mewakili umat manusia. Memohon kebaikan bagi anak keturunan bangsa ini agar menjadi bangsa yang besar. Harus ada orang yang mengikuti pola nabi Ibrahim. Maka manusia diminta untuk berkeliling diseluruh muka bumi untuk melihat-lihat bagaimana peradaban manusia sebelumnya. Bagaimana umat yang satu di bumi hanguskan, bagaimana umat lainnya kemudian di munculkan. Hikmah inilah yang kemudian mewujud sebagai doa-doa yang mesti dipanjatkan agar bangsa ini tidak mengulang  kembali kesalahan.

Mengunjungi tempat-tempat bersejarah, memindai residu rahsa yang tertinggal adalah bagian dari hikmah dalam pembelajaran dan dalam upaya menetapi apa-apa yang diperintahkan al qur an. Bagaimanakah kesudahan orang yang tidak berniatkan kepada Allah. Kita akan saksikan pada akhir ceritanya.  Seorang raja yang menuruti hawa nafsunya, yang meniatkan segala kehendaknya kepada selain Allah maka akan berlaku kepadanya sunah-sunah Allah. Demikian juga jika seorang Ratu yang mencintai mahluk melebihi cintanya kepada Allah maka juga kepadanya berlaku ketentuanNya. Semua akan terbaca disana. Residu rahsa yang terlalu. “Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah Allah; karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)” (Ali Imran : 137).

Namun orang sering menafikan kenyataan ini. Mereka tidak percaya bahwa apa yang dilakukan orang-orang masa lalu membawa dampak bagi kesadaran sekarang ini. Bahwa residu rahsa yang tertinggal dapat menjadi penjelas atas niat apakah mereka para raja dalam berkuasa. Apakah memang diniatkan kepada Allah ataukah sebaliknya. Mereka mencintai tandingan Allah sebagaimana mereka mencintai Allah. Mereka menganggap diri mereka membela Allah padahal mereka membela nafsu mereka sendiri. Maka al qur an kemudian menantang orang-orang yang menafikan ini. “Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada” (Al Hajj : 46). Orang yang menggunakan hatinya akan dapat merasakan residu yang tertingal disana. Hanya manusia yang buta hatinya yang tidak merasakan bagaimana akibat kesudahannya. Bagaimana saat manusia  dibutakan oleh cinta mereka kepada makhluk.

...

Menjadi pertanyaan, apakah peranan seorang tukang sapu? Apakah seorang tukang sapu tidak diperbolehkan memiliki spirit yang besar, walau pekerjaannya tidak ada kaitannya sama sekali dengan pengiriman manusia ke antariksa? Demkian halnya keadaan Mas Thole dalam konteks nusantara baru. Kalau tidak ada tukang sapu disana apakah lingkungan disana akan kondusif? Lingkungan disana akan penuh sampah dan tentu tempat kerja menjaadi tidak nyaman. Semua manusia terkait dan terkoneksi baik dalam realitas. Pekerjaan yang satu menjadi bagian dari pekerjaan besar lainnya. Semua sistem terintegrasi. Jika tidak ada tukang sapu, meskipun pekerjaan tersebut tidak berarti maka misi penerbangan itupun akan gagal. Fungsi tukang sapu adalah salah satu fungsi dari sebuah perhelatan akbar. Demikianlah analogi atas apa-apa yang Mas Thole lakukan dalam laku spiritualnya itu. Semua manusia dalam posisinya masing-masing. Maka tidaklah seharusnya manusia kemudian merasa terusik dengan laku Mas Thole.

...

Benarkah semua laku akan sia-sia? Marilah kita perhatikan kesadaran kolektif sekarang ini. Semangat culture wisdom. Ketika semua spirit telah menyatu maka luar biasa dampaknya. Semangat kembali kepada kearifan lokal, sekarang mulai menggeliat. Spirit yang lama tenggelam mulai bangkit berlahan-lahan mengisi kesadaran bangsa ini. Lihatlah di medsos, lihatlah dilayar kaca. Seruan kembali ke jatidiri bangsa terus bergaung. Sungguh geliat ini mulai terasa. Disetiap daerah sekarang ini mereka mulai membuka wacana-wacana kedaerahan. Hikmah kearifan lokal mulai menempati alam kesadaran, bangsa kita mulai terbangkitkan, di buktikan dengan semakin banyaknya kegiatan yang bernuansakan kearifan lokal. Pariwisata sekarang ini mulai bergerak, menjual keanekaragaman kebuidayaan. Kesadaran bangsa ini mulai menuju arah kebangkitan kesadaran nusantara. Tanpa disadari kepakan sayap kupu-kupu ini telah bersambut di seleuruh pelosok negri ini. Demikianlah kekuatan keyakinan. Semakin banyak yang meyakini akan kebangkitan nusantara baru maka akan semakin kuat daya dorong  doa ini menuju ke alam, sehingga semakin cepat dikabulkan oleh Allah. Inilah kaidah hukum; The Law Attraction.

Mas Thole hanya ingin menyampaikan bahwa tidak ada yang sia-sia. Doa setiap manusia pasti akan dikabulkanNya. Tinggal doa apakah yang akan dipilih manusia. Mas Thole memilih doa-doa nabi Ibrahim. Mas Thole memilih pola nabi Ibrahim untuk membangun kesadaran di setiap wilayah. Mengunjungi seluruh pelosok nusantara, disana dia berdoa sebagaimana doa yang diajarkan nabi Ibrahim. Dimana disana ada portal-portal energi dia akan datang berkunjung. Itulah lakunya!  Mungkin saja ada yang lebih suka berdoa keburukan untuk rekan mereka sebangsa dan setanah air yang sedang berjuang untuk sebuah tekad demi bangkitnya kejayaan negri ini. Mungkin ada saja mereka yang tidak peduli. Mereka bedoa keburukan bagi manusia lainnya sebagaimana mereka berdoa untuk kebaikan diri mereka sendiri. Itu semua adalah pilihan. Doa-doa mereka akan mereka pertanggung jawabkan sendiri-sendiri. Maka Mas Thole berserah diri kepada Allah. Meskipun masih saja ada sumpah serapah dan  doa keburukan dialamatkan kepadanya. Niatnya tetap bulat. Dia mengikuti pola nabi Ibrahim untuk membangun peradaban nusantara ini. Ya, hanya dengan melantunkan  doa-doa  di alam kesadaran. Sebagai sebuah laku spiritual dalam realitas. 

...

Apakah menjalankan laku tersebut mudah? Disinilah persoalannya dimulai. Demi untuk sebuah keyakinan, Mas Thole harus berbenturan dengan para penjaga ghaib di setiap wilayah. Mereka kihawatir atas niat Mas Thole menjadikan wilayah mereka sebagai paku kesadaran. Keadaan ini  akan membawa perubahan bagi kesadaran manusia. Manusia yang meminta-minta kesaktian, harta dan kekuasaan disana akan menjadi berpaling dari wilayah mereka ini. Makhluk-mahluk yang berkuasa disana, banyak menjadi berhala-berhala bagi manusia pemuja harta dan kesaktian. Mereka meminta-minta kepada ghaib disana. Kesadaran kolektif bansa ini tidak mungkin dilepaskan dari para ghaib. Demikian juga para ghaib ini tidak mau melepaskan kesadaran manusia. Mereka sangat senang dengan kebodohan manusia. Mereka suka disanjung dan dipuja-puja manusia. Maka niat Mas Thole tentu akan sangat mengusik eksistensi diri mereka. Sebab itulah setiap Mas Thole turun dari pesawat, bahkan sering masih ada diatas pesawat serangan-serangan ghaib para mahluk yang tak kasat mata berdatangan. Sulit diceritakan bagaimanakah rahsanya.

...

Dalam kepenatan sering Kami menyambangi menghibur, dengan pesan-pesan yang menyejukan. Khabar gembira bagi yang yakin. Menjadi penyemangat diri untuk terus melanjutkan perjalanan ini. Mungkin saja kisahnya adalah kisah yang tiada arti. Namun kisah ini tentu saja akan menjadikan hidup ini lebih bermakna lagi. Biarlah nanti 5000 tahun keyakinan ini akan terbukti, tiada persoalan lagi. Keyakinan nusantara baru yang akan menjadi sentral dunia sudah merasuki keyakinan diri. Entah sekarang atau nanti, waktu tiadalah berarti. Sebab keadaan itu sudah terjadi dalam keyakinan Mas Thole di waktu terkini.

Tuhan datang dan  memberikan wahyu kepada manusia yang mengerti dan paham siapa  dirinya

Berbagai ucapan kebijaksanaan  tentang darma untuk mencapai kebahagian ,orang yang menjalankannya disebut dan mencapai tahapan itu disebut adipati ( adi kodrati )

Didalam jiwanya tertanam sifat satria , lapang dada oleh kesuwungan kasih sayangnya seperti seorang dewi

Lahir batinnya sama sama hidup sama sama bergerak

Hormat kepada sang manusai unggul  yang telah mampu berperang , mati dalam perang nafsu hingga mengerti artinya perang yang indah

Bela pati , taat patuh terhadap perintah sebagai petunjuk

Panca indra yang lima untuk menata diri secara lahiriah, indra jaya(  pikiran ,akal budi ,spiritual ,dan ingatan) untuk menata jiwa , bersatu dzat dan rasanya, menjadi jembatan ke hyang                 
      
Berbuat baik dengan segala titian dan tangga asih seperti sebuah rumah tangga yang di berkati                       

Hormat pada sang adi kodrati( adipati) yang telah berperang dan mengorbankan semuanya demi kebaikan dalam menata perang  (perang lahir batin)          
             
Yang hidup itu kena  mati sebagai satu kepastian , semoga  cahaya kebaikan selalu menyertai    
                   
Manunggaling gusti dan hidup adalah jembatan antara                       
Hormat pada hidup, sesama punya gusti , dan gerak sebagai tanda kita hidup

...

Bersambung...

Perjalanannya seakan tak kunjung berhenti, ketika memasuki jiwa-jiwa yang menjadi setitis keturunannya yang terus berjalan dan menepi mengikuti isi hati.

"Aku hadir pada jiwa-jiwa yang meregang memiliki kemiripan emosi, karena akan mempermudahku berada di sana. Di antara indera para perasa yang tak memahami sebuah makna tanpa hasrat ada dalam lingkaran yang menunjukkan semua hal perbedaan. Aku terdiam, turut merasakan emosi dari putriku yang mewarisi keakuan dan semangat seperti yang kumiliki. Dia putri, putriku dari Gayatri Lokasari, Sri Tanjung Mawarni Dewi."

“Seumpama semua yang layak di alam semesta, tak ingin ku melepasnya, dalam genggam yang menemukan sejuta makna. Aku hadir pada setiap kurun waktu yang menunjukkanku pada terakhirnya sang waktu memenjarakanku pada keturunan yang memiliki garis emosi yang sama. Jangan melihat fisik, wanita ataupun laki-laki, itu tidak aku peduli, yang penting eksistensi emosi hadir pada setiap gerak yang menjadi keberadaanku dalam menikmati kehidupan ini.”

“Semua bilang ini karma? Bukan, aku terlahir kembali bukan karena karma, tetapi aku sendiri yang meminta untuk hadir pada setiap generasi yang menyerupai diri pada keturunan anak cucuku kini.

Ahahaha... Eksistensiku hadir, untuk menunjukkan bahwa keberadaanku masih ada bagi engkau yang menggenggam cinta tanpa batas aksara.

Seumpama semua binasa, aku akan tetap meminta ada, karena itu nenunjukkan kekuasaanku pada jiwa-jiwa yang mengaku di antara dua nyawa.

Hahahaha... Lagi-lagi aku hadir, dalam diei yang kuat untuk menghancurkan setiap penghalang. Dengan rasa bahwa aku sang mahkota, akan kulindas semua yang durjana pada diri yang mengaku sang ksatria.

Aku, Arya Penangsang, akan hadir sebagai wujud diri keabadian meski dalam raga yang berbeda. Menjadi jiwa-jiwa mereka bersama dalam kebaktian pada yang menjadi kesejahteraan diri dalam menemukan jiwa yang memang sudah ada.

Jangan membenciku, Tribuana Tunggal Dewi, karena aku memang seperti ini adanya. Kehadiranku menjadi kesadaran kalian yang merasa bahwa keberadaanku menjadi lawan. Kalian bukan tandinganku, karena pada setiap generasi kuberhasil menghisap jiwa-jiwa mereka, secara halus ataupun kasar untuk menyertai perjalanan selanjutnya. Aku ada untuk kalian, hahahahaha

Tak akan hilang dengan segala sebutan atau mantra, karena aku bagian dari mantra tersebut hahahahah... Menjadi lahir dari diri jiwa-jiwa yang haus kekuasaan. Seumpama langit runtuh, maka itu aku kembali pada sisi Yang Maha Kuasa.
Hahahahaha.... Aku, Arya Penangsang, akan membuat cerita yang berbeda tetapi sama hahahaha

Jangan mendekatiku kalau tidak ingin maju sebagai lawanku, aku hadir untuk menjadi yang terbaik pada setiap generasi, hahahaha

Selamat tinggal... Ini baru pembuka, cerita yang menjadi catatan dari sebuah kisah yang aku cipta dan berada di dalamnya. Selamat tinggal”

...


Kisah-kisah orang masa lalu, masih terus mengikuti spiritual yang dijalani Mas Thole. Bencana dan Musibah Spiritual akan menggenapi, gempitanya merusak sanubari. Menimbulkan iba dan benci. Semua merasa tersakiti, sebab mereka nyata hadir kembali, bersama raga-raga yang tidak pernah mau menggunakan hati...

Komentar

  1. Tribuana Tunggal DewiJuli 08, 2017

    Baca tulisanmu sendiri...

    Jangan membenciku, Tribuana Tunggal Dewi, karena aku memang seperti ini adanya. Kehadiranku menjadi kesadaran kalian yang merasa bahwa keberadaanku menjadi lawan. Kalian bukan tandinganku, karena pada setiap generasi kuberhasil menghisap jiwa-jiwa mereka, secara halus ataupun kasar untuk menyertai perjalanan selanjutnya. Aku ada untuk kalian, hahahahaha..



    Wahai manusia sombong. Kamu memang menghisap banyak jiwa dan menjebak banyak jiwa dengan gelombang yang kamu kirimkan lewat tulisan-tulisanmu.

    Kasihan kamu yang sejak kecil tidak dicintai dan kurang perhatian, sekarang sudah berusia lanjut jadi mencari-cari perhatian publik.

    BalasHapus
  2. Maaf mungkin telah salah memahami jalannya cerita. Disana ada dialektika transenden, dua tokoh saling bicara, antara Tribuana dengan Arya Penangsang. ARya Penangsang sednag bicara dengan Tribuana di alam kesadaran. Tidak ada sangkut pautnya dengan Kisah Mas Thole. Dalam kisah manapun akan selalu saja ada peran2. Baik dalam film2 maupun dalam sandiwara. Masing-masing peran diatur oleh sutradara. Mari kita lihat siapakah yag berperan paling baik di alam kesadaran ini.

    Maafkanlah kami dengan kisah-kisah yang kami sajikan disini.

    Semoga anda mau memaafkan kami dengan kisah ini. Jika ada kesombongan biarlah urusan kami, tentu saja ada pertanggungjawaban kami dengan Tuhan kami.

    Inilah kisah kami, sebagaimana kisah sinetron di televisi. Sebagaimana kisah novel dan juga kisah biografi. Sebuah kisah perjalanan anak manusia, yang mencari tahu ada apa dengan dirinya.

    Maafkanlah..

    salam

    BalasHapus
  3. @Tribuana...

    Bagaimana dengan kisah anda sendiri? kami yakin pasti akan menarik sekali. Bagaimana kalau disajikan disini? Biarkan kami membaca kisah-kisah anda. Pasti kisah anda sangat menarik. Tentu saja kisah anda akansangat luar biasa sekali. Kami mencari teladan yang seperti anda. Ajarkan kami berkisah. Ajari kami...

    BalasHapus
  4. Kami ajak siapapun anda yang memiliki kisah-kisah yang menarik. Ijinkanlah kami hadirkan disini. Kami yakin anda semua memeiliki kisah luar biasa. Sebab ALlah tidaklah menciptakan manusia dengan sia-sia. Jangnlah kisah anda sampai terkubur. Buatlah catatan agar kami semua dapat membandingkan kisah antara satu dan lainnya. Setiap diri sudah diperankan oleh Tuhan. Ada yang berperan baik, jahat, sombong, dll. Kami disini belajar untuk memahami bahwa kami semua disini hanyalah wayang. Tidak memiliki kuasa untuk memilih peran-peran. Kami hanya bisa saling bercerita. Saling mengkisahkan bagaimanakah rahsanya berperan jadi si A, si B, si C. Bagaimana rahsanya berperan sebagai baik, jahat, buruk, dll. Lihatlah di sinetron, bagaimana peran2 dimainkan. Mereka semua bekerja bahu membahu agar tontonan menjadi indah. Mereka akan di bayar sesuai dengan akting mereka. Semakin profesional maka akan semakin besar bayarannya. Demikianlah pangung kehidupan ini.

    salam keselamatan untuk anda ..

    BalasHapus
  5. Tribuana Tunggal DewiJuli 12, 2017

    Maaf saya tidak kurang kerjaan menulis kisah-kisah. Dan kalaupun saya mau menulis, saya tidak akan memberikannya kepada Anda.

    Lebih baik berkaca saja.

    Andai kamu bisa melihat masa depan kamu sendiri, hidupmu dan keturunanmu akan sangat menyedihkan.

    Kasihan dirimu, Thole... ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh sayang sekali...tidak apa-apa. Semoga ada rekan lain yang mau berbagi dalam kehidupan ini. Saling memberi khabar dan peringatan untuk kebaikan.

      ...

      @Andai kamu bisa melihat masa depan kamu sendiri, hidupmu dan keturunanmu akan sangat menyedihkan

      Admin..

      Terima kasih atas perhatiannya, sayang semua ketentuan di tangan Allah. Maka jika Allah menghendaki keluarga Thole begitu. Ya harus diterima. Mudah dan sederhana hidup itu. Terima takdir kita. Percaya Tuhan tengah memperbaiki dan menyempurnakan jiwa. Rukum Iman ke enam. Yakin atas TAKDIR, itulah keimanan dalam ISLAM.

      salam

      Hapus
  6. Krn jd satu artikel dan tdk dipisah, dialog antara tribuana dan arya penangsang jd aneh. Kok tiba2 ke dialog tsb.. ini yg nulis tiba2 loncat kesadarannya? Atau kemasukan arwah arya penangsang disaat lagi nulis?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dalam artikel ini sudah ditutup dengan BERSAMBUNG...artinya artikel sudah selesai. Paragraf dibawahnya untuk menghantarkan kepada kisah berikutnya. Jadi itu jelas sekali. Kalau anda pernah lihat film, maka di akhir film biasanya ada iklan untuk film next yang akan datang...bagi yang hobi nonton CD akan paham yang admin maksudkan

      salam

      Hapus
  7. Cek lah pak penulis
    ..mungkin saja lho bpk kebanyakan arwah yg masuk ke kesadaran bpk. Jd aneh artikelnya.... maaf...sy orang awam hanya membaca...tapi wajar kl org yg baca jd merasa aneh...krn artikelnya jg aneh...loncat2 kadang si A yg bicara, tau2 si B

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar sekali...blog ini memang mengusung keanehan yang ada dalam lintasan pikiran manusia yang suka meloncat loncat.

      Terima kasih..

      salam

      Hapus
  8. Kalo komen sy tdk dipublish berarti bener bpk penulis ini tdk suka dikritisi.... Sy ga akan mampir sini lagi kl komen sy ini tdk dipublish. Cukup lah....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ujaran yang terlalu sarkasme memang kami sortir, mengingat pembaca kami dari pelbagai kalangan. Kata-kata yang sangat fulgar akan kami hapus. Kami tidak mempublish pornografi dan pornoaksi, walau berupa kalimat dan kata.

      Maaf..banyak portal lain yang menyajikan apa yang anda mau.
      Mohon maaf kami tidka dapat memenuhi selera itu

      salam

      Hapus
  9. Sy rajin baca disini..tp kok lama2 ada yg janggal... Belakangan byk yg mengkritisi..pasti ada sesuatu yg terjadi di balik ini. Salam damai... Bye...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hidup itu dinamis, maka setiap perubahan pasti akan menimbulkan hukum aksi dan reaksi. Maka wajar saja, jika blog ini juga dinamis, mengikuti tumbuh kembang kesadaran pelakunya.

      salam

      Hapus
  10. Ya sudahlah. Berarti bener ga suka dikritisi. Sy komen baik2 mlh dibilang selera porno... Wow... Mohon maaf bpk penulis, sy msh anak remaja, nonton porno blm pnh. Lbh tertarik artikel spiritual. Tapi sepertinya blog ini akan sy coret dari daftar blog yg biasa saya kunjungi. Sayang sekali, pdhl dulu orangnya kelihatannya sopan dan santun. Tp yg skrg admin atau penulisnya ini beda org? Dinamis tapi sdh jauh berbeda dr yg dulu. Mungkin sdh beda org2nya.... Ya sudahlah. Mohon maaf salah2 kata. Sy permisi....bye bye

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga rahmat Allah terlimpah untuk anda dan keluarga tercinta

      salam

      Hapus
  11. Disclaimer:

    Pertama kami sampaikan terima kasih kepada sidang pembaca yang telah setia mengikti kisah-kisah perjalanan spiritual, yang kami sajikan dan kisahkan kembali dari para pelaku disini. Menjadi kebahagiaan tersendiri jika kami dapat berbagi.

    Kedua, Kami menyadari bahwa kisah kami adalah sebuah kisah perjalanan anak manusia yang ingin mencari jalan-jalan Tuhan, mencari hikmah dan juga pemaknaan atas apa-apa yang dialami oleh masing-masing pelaku. Maka sangat wajar jika kisah ini akan akan terasa mirip dengan apa yang dialami oleh sidang pembaca. Namun takdir yang tidak sama antara satu sama lainnya menjadi sebab pemaknaan yang berbeda. Maka ijinkanlah kami mohon maaf jika sekiranya apa-apa yang dikisahkan disini tidak sama pemaknaannya dengan sidang pembaca. Namun sungguh para pelaku sedang dalam upaya pembelajaran, agar mendapatkan pemaknaan yang benar dalam setiap kejadian. Maka ijinkan kami tetap berada di jalan ini. Janganlah kami diserang dan dihakimi. Kami sadar bahwa yang kami maknai bisa saja salah. Sebab keterbatasan para pelaku. Ijinkan kami berkata sejujurnya sesuai dengan pemahaman yang dimiliki pelaku

    Ketiga, sungguh kami akan menyortir komentar-komentar atau kata-kata yang tidak pantas, diucapkan oleh manusia yang beradab. Manusia yang meangku ber Tuhan. Bukan karena kami tidak suka di kritik, bukan kami tidak suka disalahkan. Namun kami lebih kepada menjaga agar sidang pembaca lebih bijak dalam menyampaikan kritikan terhadap blog ini.

    Keempat, Blog ini berisi kisah spiritual, dimana bisa saja diantara sidang pembaca mengalami hal serupa dengan tokoh-tokoh yang dikisahkan. Maka jika ada kesamaan kisah, sungguh bukanlah kami sengaja.

    Salam
    Pengasuh

    BalasHapus
  12. Slamet R.Juli 20, 2017

    Konyol basa basi u om.lagi kapan comment aja udah dibalas pakai 6 comment om, malah dihapus semua. Jadi situ mau bilang kalau comments situ sarkasme juga? Sebab kan situ yg bilang yang dihapus yg sarkasme.

    Lalu comment tentang isi kamus fiksi non fiksi dgn bhs kamus dan baik serta formal aja gak dipublish.

    Sudah jelas Anda memang Tidak mau dikritik. Tiap ada kritikan sosok roh thole muncul marah-marah.

    MUNAFIK LU OM

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih...salah satu pembaca setia kami yang sangat loyal, kami dapati andalah salah satunya. Betapa membahagiakan sekali, memeiliki pembaca setia seperti anda. Beruntunglah blog ini.

      Salam Rahayu

      Hapus
  13. Salam hormat...saya dari sumatera non muslim, walau tidak rutin namun blog salah satu yang sering saya kunjungi dan dapat menikmatinya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Spiritual, Misteri Selendang Langit (Bidadari) dan Kristal Bumi

Kisah Spiritual, Labuh Pati Putri Anarawati (Dibalik Runtuhnya Majapahit, 4-5)

Rahasia Simbol (Tamat). Siklus Yang Berulang Kembali