Bencana dan Musibah, 'SPIRITUAL', (The Chronicles Spiritualism) (4)
Swarna
rahwu dewata pangabrata, dharna swarga jatna padya. Ingkang ruwahuh widya pandu
jitna, ayunda kiyanti adipati
Swuardi
loka dipadra wakyu satria, padang napa data wakyuna bista ringkang gwuarti
musti kyanti dewi
Wikyu dati witri, ingsun kyatni ragi, padwa satya rumingkang
Wikyu dati witri, ingsun kyatni ragi, padwa satya rumingkang
Sedra
pati wungking rahwu gyutri patro radli
Hyung
adipati, wikramyuda parlaya, swadpa, ayu krima nata batwa yuda”
Sang
hyang Dewangga mengubah pada setiap nada dengan sebuah catatan yang menyebutkan
ada pada setiap perjalanan pada setiap titik yang berbeda. Maka, lihatlah pada
persemaian yang sudah dilafalkan, lanjutkan dengan setiap pendakian dengan
memancang tiang pada setiap titik wilayah yang menjadi alur.
Semua
menyatu dengan paduan yang meresapi dengan sebuah sistem yang memang berbeda
atau bertentangan, tetapi memiliki kemiripan, yang hanya dapat dilihat pada
sikyat suakwa watya
...
John
F Kenedy suatu saat meninjau sebuah pangkalan militer, dimana sedang
berlangsung persiapan peluncuran manusia ke bulan. Dalam sebuah sidak dia bertemu dengan seorang
tukang sapu. Bertanyalah JF Kenedy, “Apakah
tugas anda disini”. Di jawablah oleh sang tukang sapu, dengan dada
membusung. Penuh percaya diri dan spirit yang menunjukan keyakinan kuat
terpancar di wajahnya. “Siap, saya
bertugas mengirimkan manusia ke antariksa.” Jawaban tersebut membuat sang Presiden
terperangah. Luar biasa sekali. Jawaban itu benar-benar menginspirasi sang
Presiden. Jika seorang tukang sapu saja memiliki spirit luar biasa seperti ini,
maka sudah dapat dipastikan keberangkatan manusia ke antaraiksa bukan tidak
mungkin. Gaung semangat sang tukang sapu tersebut masih sering kita dengar
kisahnya menginspirasi Amerika. Spirit luar biasa ini kemudian bergaung satu
sama lainnya, sehingga kita dapati saat ini
Amerika menguasai dunia. Demikianlah kekuatan spirit ini.
Apakah
ada hubungannya seorang tukang sapu dengan penerbangan antariksa? Siapakah
tukang sapu? Seperti panggang jauh dari api. Mungkin begitu akal kita akan
menyela. Namun demikianlah fakta alam kesadaran. Spirit sang tukang sapu itu
telah mempengaruhi semangat sang Presiden. Mempengaruhi lingkungannya, sehingga
kesadaran kolektif bangsa tersebut bergerak bersama-sama. Adakah yang dilakukan
oleh sang tuikang sapu dalam realitas? Ya, tidak ada. Dia hanyalah tukang sapu,
yang tugasnya membersihkan sisa-sisa sampah di hanggar pesawat disana. Itu
adalah kisah nyata yang menjadi inspirasi manusia. Sebuah pola bagaimana alam
kesadaran bekerja. Maka ijinkanlah Mas Thole menyandingkan kisah tukang sapu
tersebut. Yah, Mas Thole menempatkan diri sebagaimana tukang sapu tersebut.
Apakah ada hubungannya dengan nusantara baru? Siapakah Mas Thole? Tidak ada!
Seperti panggang jauh dari api. Semisal itulah sebenarnya apa yang dilakukan
Mas Thole.
Mas
Thole benar-benar sadar siapakah dirinya. Dia bukan siapa siapa dan bukan
apa-apa. Namun dirinya yakin bahwa manusia adalah satu. Manusia dari ruh yang
satu. Jika ada satu spirit yang bergerak bangkit maka dengan sendirinya akan
mempengaruhi lainnya. Meskipun secara realitas sepertinya tidak ada hubungannya
sama sekali. Dia hanyalah tukang sapu, pembersih sampah. Tidak pernah ada
hubungannya dengan nusantara baru. Dirinya yakin bahwa bukan dialah pelaku
utamanya nanti. Sebenarnya tidak ada persoalan baginya. Sebagaimana sang tukang sapu yang sadar bahwa bukan dialah yang
mengukirkan nama sebagai tokoh yang mendarat di bulan. Namun dia yakin bahwa
drinya adalah bagian dari integral sebuah sistem yang menyukseskan
keberhasilan pengiriman manusia ke antariksa. Coba bayangkan, dimanakah keterkaitannya?
Spirit
yang diyakininya telah membangun kesadaran baru, telah menjadi efek bola salju, membangkitkan motivasi sekelilingnya sehingga
lingkungannya bergerak simultan. Semakin besar dan besar menjadi energi yang luar biasa besarnya. Tanpa pernah dia sadari. Tanpa pernah dirinya
meminta imbalan atas hal itu. Namanya tidak pernah terdengar dan memang dia
juga tidak pernah ingin di dengar. Namanya tidak pernah muncul di layar kaca.
Namun spirit sang tukangsapu masih tercatat di alam kesadaran. Sang tukang sapu
hanya berurusan dengan dirinya sendiri. Dia merasa sedang mendapatkan tugas
besar menyukseskan penerbangan antariksa. Sang tukang sapu merasa sedang
mendapatkan amanah alam. Dia harus menerbangkan manusia ke bulan? Apakah tukang
sapu itu gila? Tidak logis bagi akal kita. Namun demikianlah alam kesadaran di
bangun sedemikian hingga setiap jiwa memiliki peran penting dalam membangun
peradaban.
Banyak
lagi kisah serupa di alam kesadaran. Di kisahkan bagaimana nabi Ibrahim
membangun rumah ibadah yang kita kenal sebagai Kabah sekarang ini. Apakah nabi
Ibrahim mengetahui bahwa rumah ibadahnya itu akan menjadi sentral dunia?
Bayangkan rumah batu di tengah padang pasir yang tidak ada penghyuni. Rasanya
hanya orang gila saja yang mau membangun disana dan kemudian berdoa sebagaimana
doa yang kita kenal sekarang ini. Nabi Ibrahim berkeliling dari satu tempat ke
tempat yang lain. Mengkuti petunjuk Kami. Berkunjung ke portal-portal kesadaran
disana dirinya berdoa. Tidak pernah terbayangkan olehnya bahwa Kabah itu akan
menjadi pusat dunia. Kabah yang di bangunnya itu akan sebagaimana doa-doa yang
dia panjatkan saat membangun portal dimensi disana. Coba berapa lama doa nabi
Ibrahim di kabulkan oleh Allah? Berapa lama doa atas negri yang di doakannya tersebut
terwujud. Yah, jauh setelah nabi meninggal satu demi satu doa nabi Ibrahim di
kabulkan Allah.
Pola
nabi Ibrahim itulah yang diikuti oleh Mas Thole. Mungkin saja terdengar gila.
Pada setiap tempat portal yang dikunjungi Mas Thole berdoa dengan pemahaman
nabi Ibrahim agar Allah memuliakan bangsa ini. Mas Thole berdoa, "... "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini
(Nusantara) negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari
menyembah berhala-berhala." (QS Ibrahim [14]: 35). Ya Tuhanku, jadikanlah
negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan
kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian.
(QS. Al-Baqarah 126) Apakah Mas Thole gila jika mengikuti apa-apa yang
dilakukan nabinya? Nabi Ibrahim pun tak
menyaksikan wujud doanya itu. Apakah karena sebab itu, nabi Ibrahim kemudian
berbalik ke belakang tidak mendoakan bangsanya lagi? Tidak! nabi terus berdoa
disana. Berdoa di tempat-tenmpat yang diyakini mustajab. Tempat tersebut semisal portal-portal dimensi itulah yang diyakini Mas Thole. Bayangkanlahdoa
Nabi Ibrahim Alaihis Salam baru dikabulkan Tuhan 3000 tahun kemudian. Maka jika doa Mas Thole baru akan diijabah 5000 tahun lagi, tentunya tidaklah menjadi persoalan baginy, yang penting dirinya telah melakukan sesuatu untuk bangsa ini. Itulah keyakinan dirinya.
Mas
Thole berkeyakinan bahwa apa yang diajarkan al qur an sesungguhnya adalah
pola-pola kesadaran yang harus diikuti oleh manusia sekarang. Harus ada
seseorang yang berdoa memohon kepada Allah atas kesejahteraan dan kemuliaan
bangsa ini. Manusia adalah khalifah alam
semesta. Manusia adalah pemimpin peradaban. Maka sang pemimpin harus berani
mengambil alih tanggung jawab ini. Harus mampu berdoa menyampaikan keinginannya
kepada Tuhan mewakili umat manusia. Memohon kebaikan bagi anak keturunan bangsa
ini agar menjadi bangsa yang besar. Harus ada orang yang mengikuti pola nabi
Ibrahim. Maka manusia diminta untuk berkeliling diseluruh muka bumi untuk
melihat-lihat bagaimana peradaban manusia sebelumnya. Bagaimana umat yang satu
di bumi hanguskan, bagaimana umat lainnya kemudian di munculkan. Hikmah inilah
yang kemudian mewujud sebagai doa-doa yang mesti dipanjatkan agar bangsa ini
tidak mengulang kembali kesalahan.
Mengunjungi
tempat-tempat bersejarah, memindai residu rahsa yang tertinggal adalah bagian
dari hikmah dalam pembelajaran dan dalam upaya menetapi apa-apa yang
diperintahkan al qur an. Bagaimanakah kesudahan orang yang tidak berniatkan
kepada Allah. Kita akan saksikan pada akhir ceritanya. Seorang raja yang menuruti hawa nafsunya, yang
meniatkan segala kehendaknya kepada selain Allah maka akan berlaku kepadanya
sunah-sunah Allah. Demikian juga jika seorang Ratu yang mencintai mahluk
melebihi cintanya kepada Allah maka juga kepadanya berlaku ketentuanNya. Semua
akan terbaca disana. Residu rahsa yang terlalu. “Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah Allah; karena
itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat
orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)” (Ali Imran : 137).
Namun
orang sering menafikan kenyataan ini. Mereka tidak percaya bahwa apa yang
dilakukan orang-orang masa lalu membawa dampak bagi kesadaran sekarang ini.
Bahwa residu rahsa yang tertinggal dapat menjadi penjelas atas niat apakah
mereka para raja dalam berkuasa. Apakah memang diniatkan kepada Allah ataukah
sebaliknya. Mereka mencintai tandingan Allah sebagaimana mereka mencintai
Allah. Mereka menganggap diri mereka membela Allah padahal mereka membela nafsu
mereka sendiri. Maka al qur an kemudian menantang orang-orang yang menafikan
ini. “Maka apakah mereka tidak berjalan
di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami
atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya
bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada”
(Al Hajj : 46). Orang yang menggunakan hatinya akan dapat merasakan residu
yang tertingal disana. Hanya manusia yang buta hatinya yang tidak merasakan
bagaimana akibat kesudahannya. Bagaimana saat manusia dibutakan oleh cinta mereka kepada makhluk.
...
Menjadi
pertanyaan, apakah peranan seorang tukang sapu? Apakah seorang tukang sapu
tidak diperbolehkan memiliki spirit yang besar, walau pekerjaannya tidak ada
kaitannya sama sekali dengan pengiriman manusia ke antariksa? Demkian halnya
keadaan Mas Thole dalam konteks nusantara baru. Kalau tidak ada tukang sapu
disana apakah lingkungan disana akan kondusif? Lingkungan disana akan penuh
sampah dan tentu tempat kerja menjaadi tidak nyaman. Semua manusia terkait dan
terkoneksi baik dalam realitas. Pekerjaan yang satu menjadi bagian dari
pekerjaan besar lainnya. Semua sistem terintegrasi. Jika tidak ada tukang sapu,
meskipun pekerjaan tersebut tidak berarti maka misi penerbangan itupun akan
gagal. Fungsi tukang sapu adalah salah satu fungsi dari sebuah perhelatan
akbar. Demikianlah analogi atas apa-apa yang Mas Thole lakukan dalam laku
spiritualnya itu. Semua manusia dalam posisinya masing-masing. Maka tidaklah
seharusnya manusia kemudian merasa terusik dengan laku Mas Thole.
...
Benarkah semua laku akan sia-sia? Marilah kita perhatikan kesadaran kolektif sekarang ini. Semangat culture wisdom. Ketika semua spirit telah menyatu maka luar biasa dampaknya. Semangat kembali kepada kearifan lokal, sekarang
mulai menggeliat. Spirit yang lama tenggelam mulai bangkit berlahan-lahan mengisi
kesadaran bangsa ini. Lihatlah di medsos, lihatlah dilayar kaca. Seruan kembali
ke jatidiri bangsa terus bergaung. Sungguh geliat ini mulai terasa. Disetiap
daerah sekarang ini mereka mulai membuka wacana-wacana kedaerahan. Hikmah
kearifan lokal mulai menempati alam kesadaran, bangsa kita mulai terbangkitkan,
di buktikan dengan semakin banyaknya kegiatan yang bernuansakan kearifan lokal.
Pariwisata sekarang ini mulai bergerak, menjual keanekaragaman kebuidayaan.
Kesadaran bangsa ini mulai menuju arah kebangkitan kesadaran nusantara. Tanpa
disadari kepakan sayap kupu-kupu ini telah bersambut di seleuruh pelosok negri
ini. Demikianlah kekuatan keyakinan. Semakin banyak yang meyakini akan
kebangkitan nusantara baru maka akan semakin kuat daya dorong doa ini menuju ke alam, sehingga semakin cepat dikabulkan oleh Allah. Inilah kaidah hukum; The Law Attraction.
Mas
Thole hanya ingin menyampaikan bahwa tidak ada yang sia-sia. Doa setiap manusia
pasti akan dikabulkanNya. Tinggal doa apakah yang akan dipilih manusia. Mas
Thole memilih doa-doa nabi Ibrahim. Mas Thole memilih pola nabi Ibrahim untuk
membangun kesadaran di setiap wilayah. Mengunjungi seluruh pelosok nusantara,
disana dia berdoa sebagaimana doa yang diajarkan nabi Ibrahim. Dimana disana
ada portal-portal energi dia akan datang berkunjung. Itulah lakunya! Mungkin saja ada yang lebih suka berdoa
keburukan untuk rekan mereka sebangsa dan setanah air yang sedang berjuang
untuk sebuah tekad demi bangkitnya kejayaan negri ini. Mungkin ada saja mereka
yang tidak peduli. Mereka bedoa keburukan bagi manusia lainnya sebagaimana
mereka berdoa untuk kebaikan diri mereka sendiri. Itu semua adalah pilihan.
Doa-doa mereka akan mereka pertanggung jawabkan sendiri-sendiri. Maka Mas Thole
berserah diri kepada Allah. Meskipun masih saja ada sumpah serapah dan doa keburukan dialamatkan kepadanya. Niatnya
tetap bulat. Dia mengikuti pola nabi Ibrahim untuk membangun peradaban
nusantara ini. Ya, hanya dengan melantunkan doa-doa di alam kesadaran. Sebagai sebuah laku spiritual dalam realitas.
...
Apakah
menjalankan laku tersebut mudah? Disinilah persoalannya dimulai. Demi untuk
sebuah keyakinan, Mas Thole harus berbenturan dengan para penjaga ghaib di
setiap wilayah. Mereka kihawatir atas niat Mas Thole menjadikan wilayah mereka
sebagai paku kesadaran. Keadaan ini akan
membawa perubahan bagi kesadaran manusia. Manusia yang meminta-minta kesaktian,
harta dan kekuasaan disana akan menjadi berpaling dari wilayah mereka ini.
Makhluk-mahluk yang berkuasa disana, banyak menjadi berhala-berhala bagi
manusia pemuja harta dan kesaktian. Mereka meminta-minta kepada ghaib disana.
Kesadaran kolektif bansa ini tidak mungkin dilepaskan dari para ghaib. Demikian
juga para ghaib ini tidak mau melepaskan kesadaran manusia. Mereka sangat
senang dengan kebodohan manusia. Mereka suka disanjung dan dipuja-puja manusia.
Maka niat Mas Thole tentu akan sangat mengusik eksistensi diri mereka. Sebab
itulah setiap Mas Thole turun dari pesawat, bahkan sering masih ada diatas
pesawat serangan-serangan ghaib para mahluk yang tak kasat mata berdatangan.
Sulit diceritakan bagaimanakah rahsanya.
...
Dalam
kepenatan sering Kami menyambangi menghibur, dengan pesan-pesan yang
menyejukan. Khabar gembira bagi yang yakin. Menjadi penyemangat diri untuk
terus melanjutkan perjalanan ini. Mungkin saja kisahnya adalah kisah yang tiada
arti. Namun kisah ini tentu saja akan menjadikan hidup ini lebih bermakna lagi.
Biarlah nanti 5000 tahun keyakinan ini akan terbukti, tiada persoalan lagi.
Keyakinan nusantara baru yang akan menjadi sentral dunia sudah merasuki
keyakinan diri. Entah sekarang atau nanti, waktu tiadalah berarti. Sebab
keadaan itu sudah terjadi dalam keyakinan Mas Thole di waktu terkini.
Tuhan datang dan memberikan wahyu kepada manusia yang mengerti
dan paham siapa dirinya
Berbagai ucapan kebijaksanaan tentang darma untuk mencapai kebahagian
,orang yang menjalankannya disebut dan mencapai tahapan itu disebut adipati (
adi kodrati )
Didalam jiwanya tertanam sifat satria ,
lapang dada oleh kesuwungan kasih sayangnya seperti seorang dewi
Lahir batinnya sama sama hidup sama sama
bergerak
Hormat kepada sang manusai unggul yang telah mampu berperang , mati dalam
perang nafsu hingga mengerti artinya perang yang indah
Bela pati , taat patuh terhadap perintah
sebagai petunjuk
Panca indra yang lima untuk menata diri
secara lahiriah, indra jaya( pikiran
,akal budi ,spiritual ,dan ingatan) untuk menata jiwa , bersatu dzat dan
rasanya, menjadi jembatan ke hyang
Berbuat baik dengan segala titian dan
tangga asih seperti sebuah rumah tangga yang di berkati
Hormat pada sang adi kodrati( adipati) yang
telah berperang dan mengorbankan semuanya demi kebaikan dalam menata
perang (perang lahir batin)
Yang hidup itu kena mati sebagai satu kepastian , semoga cahaya kebaikan selalu menyertai
Manunggaling gusti dan hidup adalah
jembatan antara
Hormat pada hidup, sesama punya gusti ,
dan gerak sebagai tanda kita hidup
...
Bersambung...
Perjalanannya
seakan tak kunjung berhenti, ketika memasuki jiwa-jiwa yang menjadi setitis
keturunannya yang terus berjalan dan menepi mengikuti isi hati.
"Aku hadir pada jiwa-jiwa yang
meregang memiliki kemiripan emosi, karena akan mempermudahku berada di sana. Di
antara indera para perasa yang tak memahami sebuah makna tanpa hasrat ada dalam
lingkaran yang menunjukkan semua hal perbedaan. Aku terdiam, turut merasakan
emosi dari putriku yang mewarisi keakuan dan semangat seperti yang kumiliki.
Dia putri, putriku dari Gayatri Lokasari, Sri Tanjung Mawarni Dewi."
“Seumpama semua yang layak di alam
semesta, tak ingin ku melepasnya, dalam genggam yang menemukan sejuta makna.
Aku hadir pada setiap kurun waktu yang menunjukkanku pada terakhirnya sang
waktu memenjarakanku pada keturunan yang memiliki garis emosi yang sama. Jangan
melihat fisik, wanita ataupun laki-laki, itu tidak aku peduli, yang penting
eksistensi emosi hadir pada setiap gerak yang menjadi keberadaanku dalam
menikmati kehidupan ini.”
“Semua bilang ini karma? Bukan, aku
terlahir kembali bukan karena karma, tetapi aku sendiri yang meminta untuk
hadir pada setiap generasi yang menyerupai diri pada keturunan anak cucuku
kini.
Ahahaha... Eksistensiku hadir, untuk
menunjukkan bahwa keberadaanku masih ada bagi engkau yang menggenggam cinta
tanpa batas aksara.
Seumpama semua binasa, aku akan tetap meminta
ada, karena itu nenunjukkan kekuasaanku pada jiwa-jiwa yang mengaku di antara
dua nyawa.
Hahahaha... Lagi-lagi aku hadir, dalam
diei yang kuat untuk menghancurkan setiap penghalang. Dengan rasa bahwa aku
sang mahkota, akan kulindas semua yang durjana pada diri yang mengaku sang
ksatria.
Aku, Arya Penangsang, akan hadir sebagai
wujud diri keabadian meski dalam raga yang berbeda. Menjadi jiwa-jiwa mereka
bersama dalam kebaktian pada yang menjadi kesejahteraan diri dalam menemukan
jiwa yang memang sudah ada.
Jangan membenciku, Tribuana Tunggal
Dewi, karena aku memang seperti ini adanya. Kehadiranku menjadi kesadaran
kalian yang merasa bahwa keberadaanku menjadi lawan. Kalian bukan tandinganku,
karena pada setiap generasi kuberhasil menghisap jiwa-jiwa mereka, secara halus
ataupun kasar untuk menyertai perjalanan selanjutnya. Aku ada untuk kalian,
hahahahaha
Tak akan hilang dengan segala sebutan
atau mantra, karena aku bagian dari mantra tersebut hahahahah... Menjadi lahir
dari diri jiwa-jiwa yang haus kekuasaan. Seumpama langit runtuh, maka itu aku
kembali pada sisi Yang Maha Kuasa.
Hahahahaha.... Aku, Arya Penangsang,
akan membuat cerita yang berbeda tetapi sama hahahaha
Jangan mendekatiku kalau tidak ingin
maju sebagai lawanku, aku hadir untuk menjadi yang terbaik pada setiap
generasi, hahahaha
Selamat tinggal... Ini baru pembuka,
cerita yang menjadi catatan dari sebuah kisah yang aku cipta dan berada di
dalamnya. Selamat tinggal”
...
Kisah-kisah
orang masa lalu, masih terus mengikuti spiritual yang dijalani Mas Thole.
Bencana dan Musibah Spiritual akan menggenapi, gempitanya merusak sanubari.
Menimbulkan iba dan benci. Semua merasa tersakiti, sebab mereka nyata hadir
kembali, bersama raga-raga yang tidak pernah mau menggunakan hati...
Baca tulisanmu sendiri...
BalasHapusJangan membenciku, Tribuana Tunggal Dewi, karena aku memang seperti ini adanya. Kehadiranku menjadi kesadaran kalian yang merasa bahwa keberadaanku menjadi lawan. Kalian bukan tandinganku, karena pada setiap generasi kuberhasil menghisap jiwa-jiwa mereka, secara halus ataupun kasar untuk menyertai perjalanan selanjutnya. Aku ada untuk kalian, hahahahaha..
Wahai manusia sombong. Kamu memang menghisap banyak jiwa dan menjebak banyak jiwa dengan gelombang yang kamu kirimkan lewat tulisan-tulisanmu.
Kasihan kamu yang sejak kecil tidak dicintai dan kurang perhatian, sekarang sudah berusia lanjut jadi mencari-cari perhatian publik.
Maaf mungkin telah salah memahami jalannya cerita. Disana ada dialektika transenden, dua tokoh saling bicara, antara Tribuana dengan Arya Penangsang. ARya Penangsang sednag bicara dengan Tribuana di alam kesadaran. Tidak ada sangkut pautnya dengan Kisah Mas Thole. Dalam kisah manapun akan selalu saja ada peran2. Baik dalam film2 maupun dalam sandiwara. Masing-masing peran diatur oleh sutradara. Mari kita lihat siapakah yag berperan paling baik di alam kesadaran ini.
BalasHapusMaafkanlah kami dengan kisah-kisah yang kami sajikan disini.
Semoga anda mau memaafkan kami dengan kisah ini. Jika ada kesombongan biarlah urusan kami, tentu saja ada pertanggungjawaban kami dengan Tuhan kami.
Inilah kisah kami, sebagaimana kisah sinetron di televisi. Sebagaimana kisah novel dan juga kisah biografi. Sebuah kisah perjalanan anak manusia, yang mencari tahu ada apa dengan dirinya.
Maafkanlah..
salam
@Tribuana...
BalasHapusBagaimana dengan kisah anda sendiri? kami yakin pasti akan menarik sekali. Bagaimana kalau disajikan disini? Biarkan kami membaca kisah-kisah anda. Pasti kisah anda sangat menarik. Tentu saja kisah anda akansangat luar biasa sekali. Kami mencari teladan yang seperti anda. Ajarkan kami berkisah. Ajari kami...
Kami ajak siapapun anda yang memiliki kisah-kisah yang menarik. Ijinkanlah kami hadirkan disini. Kami yakin anda semua memeiliki kisah luar biasa. Sebab ALlah tidaklah menciptakan manusia dengan sia-sia. Jangnlah kisah anda sampai terkubur. Buatlah catatan agar kami semua dapat membandingkan kisah antara satu dan lainnya. Setiap diri sudah diperankan oleh Tuhan. Ada yang berperan baik, jahat, sombong, dll. Kami disini belajar untuk memahami bahwa kami semua disini hanyalah wayang. Tidak memiliki kuasa untuk memilih peran-peran. Kami hanya bisa saling bercerita. Saling mengkisahkan bagaimanakah rahsanya berperan jadi si A, si B, si C. Bagaimana rahsanya berperan sebagai baik, jahat, buruk, dll. Lihatlah di sinetron, bagaimana peran2 dimainkan. Mereka semua bekerja bahu membahu agar tontonan menjadi indah. Mereka akan di bayar sesuai dengan akting mereka. Semakin profesional maka akan semakin besar bayarannya. Demikianlah pangung kehidupan ini.
BalasHapussalam keselamatan untuk anda ..
Maaf saya tidak kurang kerjaan menulis kisah-kisah. Dan kalaupun saya mau menulis, saya tidak akan memberikannya kepada Anda.
BalasHapusLebih baik berkaca saja.
Andai kamu bisa melihat masa depan kamu sendiri, hidupmu dan keturunanmu akan sangat menyedihkan.
Kasihan dirimu, Thole... ��
Waduh sayang sekali...tidak apa-apa. Semoga ada rekan lain yang mau berbagi dalam kehidupan ini. Saling memberi khabar dan peringatan untuk kebaikan.
Hapus...
@Andai kamu bisa melihat masa depan kamu sendiri, hidupmu dan keturunanmu akan sangat menyedihkan
Admin..
Terima kasih atas perhatiannya, sayang semua ketentuan di tangan Allah. Maka jika Allah menghendaki keluarga Thole begitu. Ya harus diterima. Mudah dan sederhana hidup itu. Terima takdir kita. Percaya Tuhan tengah memperbaiki dan menyempurnakan jiwa. Rukum Iman ke enam. Yakin atas TAKDIR, itulah keimanan dalam ISLAM.
salam
Krn jd satu artikel dan tdk dipisah, dialog antara tribuana dan arya penangsang jd aneh. Kok tiba2 ke dialog tsb.. ini yg nulis tiba2 loncat kesadarannya? Atau kemasukan arwah arya penangsang disaat lagi nulis?
BalasHapusDalam artikel ini sudah ditutup dengan BERSAMBUNG...artinya artikel sudah selesai. Paragraf dibawahnya untuk menghantarkan kepada kisah berikutnya. Jadi itu jelas sekali. Kalau anda pernah lihat film, maka di akhir film biasanya ada iklan untuk film next yang akan datang...bagi yang hobi nonton CD akan paham yang admin maksudkan
Hapussalam
Cek lah pak penulis
BalasHapus..mungkin saja lho bpk kebanyakan arwah yg masuk ke kesadaran bpk. Jd aneh artikelnya.... maaf...sy orang awam hanya membaca...tapi wajar kl org yg baca jd merasa aneh...krn artikelnya jg aneh...loncat2 kadang si A yg bicara, tau2 si B
Benar sekali...blog ini memang mengusung keanehan yang ada dalam lintasan pikiran manusia yang suka meloncat loncat.
HapusTerima kasih..
salam
Kalo komen sy tdk dipublish berarti bener bpk penulis ini tdk suka dikritisi.... Sy ga akan mampir sini lagi kl komen sy ini tdk dipublish. Cukup lah....
BalasHapusUjaran yang terlalu sarkasme memang kami sortir, mengingat pembaca kami dari pelbagai kalangan. Kata-kata yang sangat fulgar akan kami hapus. Kami tidak mempublish pornografi dan pornoaksi, walau berupa kalimat dan kata.
HapusMaaf..banyak portal lain yang menyajikan apa yang anda mau.
Mohon maaf kami tidka dapat memenuhi selera itu
salam
Sy rajin baca disini..tp kok lama2 ada yg janggal... Belakangan byk yg mengkritisi..pasti ada sesuatu yg terjadi di balik ini. Salam damai... Bye...
BalasHapusHidup itu dinamis, maka setiap perubahan pasti akan menimbulkan hukum aksi dan reaksi. Maka wajar saja, jika blog ini juga dinamis, mengikuti tumbuh kembang kesadaran pelakunya.
Hapussalam
Ya sudahlah. Berarti bener ga suka dikritisi. Sy komen baik2 mlh dibilang selera porno... Wow... Mohon maaf bpk penulis, sy msh anak remaja, nonton porno blm pnh. Lbh tertarik artikel spiritual. Tapi sepertinya blog ini akan sy coret dari daftar blog yg biasa saya kunjungi. Sayang sekali, pdhl dulu orangnya kelihatannya sopan dan santun. Tp yg skrg admin atau penulisnya ini beda org? Dinamis tapi sdh jauh berbeda dr yg dulu. Mungkin sdh beda org2nya.... Ya sudahlah. Mohon maaf salah2 kata. Sy permisi....bye bye
BalasHapusSemoga rahmat Allah terlimpah untuk anda dan keluarga tercinta
Hapussalam
Disclaimer:
BalasHapusPertama kami sampaikan terima kasih kepada sidang pembaca yang telah setia mengikti kisah-kisah perjalanan spiritual, yang kami sajikan dan kisahkan kembali dari para pelaku disini. Menjadi kebahagiaan tersendiri jika kami dapat berbagi.
Kedua, Kami menyadari bahwa kisah kami adalah sebuah kisah perjalanan anak manusia yang ingin mencari jalan-jalan Tuhan, mencari hikmah dan juga pemaknaan atas apa-apa yang dialami oleh masing-masing pelaku. Maka sangat wajar jika kisah ini akan akan terasa mirip dengan apa yang dialami oleh sidang pembaca. Namun takdir yang tidak sama antara satu sama lainnya menjadi sebab pemaknaan yang berbeda. Maka ijinkanlah kami mohon maaf jika sekiranya apa-apa yang dikisahkan disini tidak sama pemaknaannya dengan sidang pembaca. Namun sungguh para pelaku sedang dalam upaya pembelajaran, agar mendapatkan pemaknaan yang benar dalam setiap kejadian. Maka ijinkan kami tetap berada di jalan ini. Janganlah kami diserang dan dihakimi. Kami sadar bahwa yang kami maknai bisa saja salah. Sebab keterbatasan para pelaku. Ijinkan kami berkata sejujurnya sesuai dengan pemahaman yang dimiliki pelaku
Ketiga, sungguh kami akan menyortir komentar-komentar atau kata-kata yang tidak pantas, diucapkan oleh manusia yang beradab. Manusia yang meangku ber Tuhan. Bukan karena kami tidak suka di kritik, bukan kami tidak suka disalahkan. Namun kami lebih kepada menjaga agar sidang pembaca lebih bijak dalam menyampaikan kritikan terhadap blog ini.
Keempat, Blog ini berisi kisah spiritual, dimana bisa saja diantara sidang pembaca mengalami hal serupa dengan tokoh-tokoh yang dikisahkan. Maka jika ada kesamaan kisah, sungguh bukanlah kami sengaja.
Salam
Pengasuh
Konyol basa basi u om.lagi kapan comment aja udah dibalas pakai 6 comment om, malah dihapus semua. Jadi situ mau bilang kalau comments situ sarkasme juga? Sebab kan situ yg bilang yang dihapus yg sarkasme.
BalasHapusLalu comment tentang isi kamus fiksi non fiksi dgn bhs kamus dan baik serta formal aja gak dipublish.
Sudah jelas Anda memang Tidak mau dikritik. Tiap ada kritikan sosok roh thole muncul marah-marah.
MUNAFIK LU OM
Terima kasih...salah satu pembaca setia kami yang sangat loyal, kami dapati andalah salah satunya. Betapa membahagiakan sekali, memeiliki pembaca setia seperti anda. Beruntunglah blog ini.
HapusSalam Rahayu
Salam hormat...saya dari sumatera non muslim, walau tidak rutin namun blog salah satu yang sering saya kunjungi dan dapat menikmatinya.
BalasHapus