Kajian Sufisika; Malam Lailatul Qodar (2)

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Selamat datang wahai Ramadhan
Ku hamparkan sajadah terindah
menyambut tamu mulia
ku untai kata termanis menyapamu
“Selamat datang …
Marhaban Ya Ramadhan”
Telah kita kaji dibagian pertama bahwa setiap jiwa yang ingin kembali pulang menuju Tuhan
Adalah seumpama perjalanan sebuah titik awal melalui sebuah garis lurus menuju titik tujuan.
Titik-titik itu disimbolkan dengan:
M= titik awal
D= titik kedua
N= titik demi titik berikutnya
H= titik akhir
Titik demi titik itu akan menjadi sebuah formula MDNH=Madinah
Madinah kita ambil huruf konsonan adalah simbol M DN H  dan kita definisikan dimana
(M=kesadaran diri,   D=jiwa Manusia  N=Jiwa Al Quran, H=Kesadaran universal/kesadaran Tuhan)
Menyelesaikan persamaan matematika dengan 4 variable di atas cukup rumit sehingga
Perlu dilakukan penyelesaian dengan bantuan persamaan lain.
Menyelesaikan 4 variable bisa dengan matriks atau integral atau yang lainnya
Perlu bantuan persamaan lain untuk memudahkan perhitungan
Demikian juga dalam realitas hidup, menemukan jalan lurus (DN) memiliki varible yang banyak
Atau dalam realitasnya untuk mewujudkan proses jiwa untuk pulang kepada Tuhan banyak langkah
Maka perlu dilakukan bantuan proses lain atau realisasinya yaitu proses penyucian jiwa,
proses penyucian jiwa ini dilakukan di bulan Ramadan
Inilah Salah satu jalan ke menemukan DN (Dien), dan ini ada dalam Ramadan.
Mari kita buat penyederhanaan metode matematis dan fisika Ramadan seperti yang dilakukan dengan formula dan lambing
Agar proses matematis ini bisa diselesaikan sehingga tolok ukur dan statistika hasilnya dapat teramati
Dan tujuan Ramadan ini dapat tercapai dan terukur dalam keyakinan diri tentunya
Ramadan kita ambil huruf konsonan adalah simbol RM  DN dan kita definisikan dimana:
M=kesadaran diri
D=jiwa
N=Al Quran
 Maka kita dapatkan tiga variable yang diketahui disini yaitu MDN=R
Dan bila kita tuliskan secara matematis untuk substitusi ke rumus (MDN)H
(MDN)H
Dimana:
MDN=R
Maka hasilnya adalah:
(R     )H

Maka proses RMDN atau Ramadhan ini haruslah bertujuan mencari dan menemukan RH yaitu ruh
Penyelesaian matematika MDNH akan lebih mudah didapatkan yaitu menggunakan persamaan RMDN
dan solusinya baru  bisa didapatkan mila mampu menyelesaikan dua variable yang tidak diketahui yaitu RH
H sudah diketahui definisinya lalu apakah R itu?
Kita tahu R=MDN namun bisakah kita menemukan R itu dan mendapatkan R?.
 Inilah secama matematika dan formulasi lambang
mari kita bicarakan menurut pemahaman agama atas tujuan Ramadhan atau hasil akhir Ramadhan
hasilnya adalah IED FITR= secara lambing adalah ID FT R akan dijelaskan nanti, Insya Allah yaitu intinya mendapatkan R atau yang biasa kita dengar setiap saat yaitu agar kita kembali
FITRAH= FT RH
 Dengan definisi dimana
F= adalah mewujudkan atau menjadikan (seperti dalam fa yakun)
T= kerangka atau ruang atau dimensi
Jadi secara Bahasa agama: FITRAH adalah mewujudkan dimensi RH=Ruh dalam realitas jiwa (D)
Jadi secara matematis dari kedua persamaan MDNH dan RMDH bisa diselesaikan bila mampu menemukan RH
Secara definisi agama tujuan Ramadan adalah mewujudkan RH
Maka bisa disimpulkan baik secara persamaan matematis penyelesaian ini seharusnya bisa didapatkan
Namun menyelesaikan dua variable RH juga masih sedikit sulit kita perlu metode lain untuk mendapatkan R
Sehingga mampu menentukan N atau titik N berikutnya, memperkirakan titik N selanjutnya
Sehingga secara statistic, kita akan bisa selalu menentukan setiap titik N dari waktu ke waktu
Sehingga ketika ditarik garis dari titik awal M akan menjadi sebuah garis lurus ke H
Atau setidaknya walaupun titik demi titik itu naik turun namun masih bisa digunakan metode leasquare
Sehingga tetap bisa ditarik sebuah garis lurus dari M ke H
Namun bisa mampu memprediksi titik di depan kita berdasarkan titik-titik sebelumnya
Maka titik N bisa diharapkan merupakan peningkatan dan membentuk garis lurus menuju H.
  • Ramadhan adalah sebuah kesempatan( jalan) bagi yang ingin berhijrah jiwa
  • Ramadhan sebagai jalan mewujudkan jalan lurus DN
  • Ramadhan untuk mewujudkan dimensi Ruhani sebagai solusi menemukan jalan lurus
  • Garis  lurus dalam symbol disini adalah Titik awalnya adalah diri (M) dan titik akhirnya adalah ruhani (H)
  • Setiap titis Garis lurus yang menghubungkan dua titik adalah DN (DN=Dien=agama=jalan lurus)

 Setiap titik dan N dari waktu ke waktu harus terhubung sehingga membentuk garis lurus
Demikian formulasi lambang untuk menyederhanakan dan memudahkan mengingat
Dan akan dilanjutkan dengan formulasi lambang yang lain untuk memudahkan menangkan pesan agama (Dien=DN).
Ramadhan bertujuan menemukan RH, namun RH ini masih dua variable, di dalam Ramdhan ada satu waktu khusus untuk
Kita diusahan menemukan R, waktu itu adalah lailatul qadar, sehingga kita mampu mengerti apakah R itu
 Maka R adalah sebagai
R= urusan
R adalah urusan Tuhan, ketetapan/ukuran (qadha dan qadar) Tuhan, rencana tuhan yang akan dibahas pada seri berikutnya

Kami ulangi; Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Telah kita kaji dibagian pertama dan kedua bahwa setiap jiwa yang ingin kembali pulang menuju Tuhan adalah seumpama perjalanan sebuah titik awal melalui sebuah garis lurus menuju titik tujuan.
Titik-titik itu disimbolkan dengan:
Madinah kita ambil huruf konsonan adalah symbol DNH  dan kita definisikan dimana:
(M=kesadaran diri,   D=jiwa, N=Al Quran, H=Kesadaran universal/kesadaran Tuhan)
Hubungan DN  adalah hubungan garis lurus penguasaan jiwa terhadap Al Quran inilah yang disebut Dien atau jalan lurus.
Tentu saja ayat-ayat Al Quran juga meliputi ayat-ayat qauniyah dan qauliyah (N dan L akan dibahas di lain waktu insya Allah).
Penyelesaian MDNH telah dijelaskan dengan jalan RAMADAN=RMDN
Sehingga kita harus menemukan RH atau Ruh, lalu bagaimana mendefiniskan ruh itu?
Telah ribuan kitab menuliskan tentang Ruh itu maka saya ambil definisi Ruh berdasarkan ayat berikut:
 “Ruh itu (termasuk) urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.” (Qs. Al-Isra [17]: 85)

Ruh itu urusan Tuhan
RH = Urusan (kesadaran ilahi/universal/Tuhan)
Sebelumnya mari kita bedakan dahulu antara Tuhan dengan Allah
Allah sudah pasti Tuhan sedangkan Tuhan itu belum pasti Allah, manusia banyak menuhankan benda mati dan berhala dan juga menuhankan manusia yang lain.
Maka dimensi RH adalah dimensi ilahilah belum memasuki ke yang sebenarnya Tuhan, Sang Pencipta alam.
Ramadan memasuki ke dimensi ruh atau alam ruh itu saja namun belum tentu sudah menemukan Tuhan yang sebenarnya.
Ini baru langkah awal menemukan Tuhan yang sebenarnya.
Lalu apakah makna  R?
R= urusan
R adalah urusan Tuhan, ketetapan/ukuran (qadha dan qadar) Tuhan, rencana tuhan.
R adalah Grand desain Tuhan pada proses penciptaan alam semesta, dan tentu saja terutama pada proses penciptaan manusia.
Rencana awal ini tertulis di catatan Tuhan yang disebut Lauh Mahfuz. Rencana ini diwujudkan dan diturunkan ke bumi, dan inilah yang akan diturunkan ke langit terdekat, langit bumi.
Yang dibawa oleh ruh untuk diwujudkan atau diaplikasikan ke setiap ruh yang ada di alam semesta ini. Semacam upgrade software bila ruh di alam ini adalah basic operating system.
Maka dari waktu ke waktu akan selalu ada kiriman upgrade software dari developer.
Dan terserah kepada para pengguna untuk menginstal new software atau tidak. Kadang memang ada software penting yang dipaksa langsung oleh developer. Suka tidak suka dan mau tidak mau akan di instal langsung.
Namun ada software yang tergantung pengguna.Dan inilah bagi yang sadar untuk menggunakan aplikasi terbaik yang sesuai dengan hardware tubuh.
Bagaimana mendapatkan install dan update software yang khusus bagi diri ini?.Karena ini khusus di desain untuk diri maka tentu saja juga urusan privacy.
Untuk penggunaan privacy?.Artinya ini haruslah ada hubungan privacy antara developer dan pengguna.
Dan inilah RH dalam lailatur qadar.
Turunnya Ruh (RH) dalam lailatul qadar adalah membawa URUSANYaitu urusan Tuhan yang akan diwakilkan kepada wakilnya di bumi ini.
Dan tentu saja orang yang secara suka rela menerima urusan Tuhan ini.
Maka petunjuk atau definisi RuH=RH.
Yaitu R=urusan. H=Tuhan.
Dengan definisi ini kita justru mendapat petunjuk yg luarbiasa.
R adalah urusan atau rencana atau program alam semesta sedangkan H adalah kesadaran yg meliputi alam semesta.
 Adakah yg memikirkan sebaliknya bahwa ayat tersebut justru petunjuk untuk mempelajari Ruh yg sedikit itu?.
 Apakah kita tidak tertarik mengenali R?
Kita mendengar bahwa Ramadan adalah saat penyucian jiwa. Adalah proses penyucian jiwa.
Namun tdk ada yg mau melihat proses sederhana yg ditinggalkan 14 abad yg lalu ini.
Dalam lambang ramadan.
Simbol RMDN.
R apakah itu? D apa itu?. M apa itu?. N apa itu?.
Bila sudah tahu R dan tahu M adalah aku. DN= dien. Jalan lurus= jalan cahaya. D=jiwa N=ilmu/akhlak. Definisi yg sudah kita ulang dan ulang berkali-kali.
Definisi yg bisa kita update dan perbaharui. Maka kita dengan mudah mengerti makna RMDN.
Yaitu saat turunnya
R kepada M sehingga D Ã  N.     
 Ã  M sehingga D Ã  N. 
Maka yg ditunggu adalah R yaitu di malam Qadar=QDR atau urusan  yaitu saat H turun membawa R atau urusan HR=RH.
Maka kita akan membahas proses HR-RH dan RH-HR nanti Insya Allah.
Sehingga yg akan menerima ya yg memiliki urusan dg Tuhan yaitu R. Ketika urusan ini diterima M maka D akan bergerak menuju N.
Sehingga M akan hijrah (DàN) ke H. MDNH. Itulah RMDN.
Maka wajar kita menunggu saat turunnya R yg dibawa H ke bumi.
Itulah malam saat malam dipenuhi N dan R. Begitu banyak nur= NR berlimpah di bumi.
Cahaya murni yg datang dari sisi Tuhan bagai cahaya seribu bulan. Energy murni yg akan mengisi ulang seluruh alam.
ADN (Syurga Adn)  akan mencharge ARD (Bumi Ard)  berupa N ke R atau nur yaitu pantulan ADN ke ARD  NR.
Mengisi kehilangan N di alam semesta ini. Inilah R dari Tuhan.
Sekali lagi bila disampaikan kata Ramadhan ini semua orang akan seolah mengerti dan menganggap biasa atau justru tidak perduli.
Karena kata ini telah 14 abad muncul dan berada dalam pemikiran kita.
Namun bila ditulis R-M-DNmaka mungkin ada satu atau dua orang yg tertarik.
Dan mungkin suatu saat akan ada yg berteriak… aha … Eureka..aha.. aku tahu.. aku mengerti.
Namun itu tidak akan pernah terjadi tanpa memikirkan.
Lambang ini perlu dibaca perlahan.
Difikirkan dan dimaknai.
Lambang telah bicara langsung dan memberi petunjuk langsung proses atau metode penyucian jiwa di bulan Ramadan ini.
Yaitu RMDN.
Apakah ini sebuah kebetulan?
Mungkin sekedar otak-atik gatuk. Tapi setidaknya bila bisa memudahkan mengingat tujuan Ramadhan adalah DN (Dien) dengan menemukan RH (ruh) maka cukup berharga.
Maka Lailatul qadar adalah proses serah terima urusan Tuhan=R
Serah terima untuk mewakili urusan Tuhan di muka bumi atau menjadi khalifah
Qadar= QDR
D= jiwa
R= Urusan (ketetapan, ketentuan, ukuran, kehendak)
Dan Q= siklus atau proses atau serah terima,
Qadar= proses ketentuan atau kepastian terhadap diri
Maka proses pencarian R atau proses HR-RH dan RH-HR perlu diamati
Dan akan dibahas di seri selanjutnya.
Insya Allah.
 Wallahu alam
Bersambung

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Spiritual, Misteri Selendang Langit (Bidadari) dan Kristal Bumi

Kisah Spiritual, Labuh Pati Putri Anarawati (Dibalik Runtuhnya Majapahit, 4-5)

Rahasia Simbol (Tamat). Siklus Yang Berulang Kembali