Kisah Sipirtual Mawangi, Perjalanan ke Timur (2)
Ombak laut timur
menggiriskan hati
sayang sekali Mawangi harus pergi kesini
Rahyang Mangkubumi, giri Mukti dati sati
Rahayu nampak Waja Saketi datyu mandu
Widya mukti ratri yadmi
Sesungguhnya dalam setiap peristiwa akan
menemukannya pada sebuah perumpamaan, yang mana langit yang luas hanya dapat
menatap bintang, padahal semua ada dalam hamparan semesta dengan Titian yang
tak dapat dipahami oleh orang yang tidak memahaminya
Seruling di ufuk timur sebentar lagi
bersenandung, maka segeralah letakkan dirimu pada posisi segi tiga siku yang
mentudut pada telapak tangan sang dewi wakyu dan ratu madyu. Diselamatkanlah
semesta oleh Yang Maha Kuasa atas kehendaknya. Amin
Melintas ke Timur
Serbuk sari telah jatuh
Diatas tanah tumbuh
tembikar
Disana dia letakan
khabar
Di dengar suara kejauhan
Tidak di timur tidak di
barat
Suara tasbih merambah
Bagai air bah tsunami
Saga memerah
Di langit ada air mata
"Serbuk sari
tinggalkan putik"
Angin merajuk hati
Janji adalah misteri
Letakan saja tanganmu
Pada air yang menyiangi
Mayang terurai
Paru-paru menggumpal darah
Mengingatkan sebuah hati
Telah mati walau
disirami
Siapkah dirimu memulai
perjalanan ini Mawangi? Siapkah menjadi saksi jiwa-jiwa manusia yang mengawali
perjalanannya bersama waktu? Engkau akan melihat deru dan debu disana. Lihatlah
kepada siapakah jiwa-jiwa manusia itu mencinta? Mereka merasa telah mencintai
Allah. Sesungguhnya keadaan jiwa mereka itu mencintai selain Allah dan cinta mereka
sungguh-sungguh. Sebagaimana cinta mereka kepada Allah. Tahukah engkau
bagaimana keadaan jiwa yang seperti itu?
Perhatikanlah
sesudahnya keadaan mereka. Allah akan menunjukkan kepadamu keadaan mereka.
Perhatikanlah manakala cinta mereka hanya kepada kekasih hatinya.
Jiwa mereka serasa dan merasa tengah mencintai sesuatu karena Allah. Jiwa
mereka merasa bersama kekasih hatinya itu dan tengah mengabdi kepada Allah. Jiwanya
berdusta! Mengabdi kepada Ibu Pertiwi, membangun peradaban baru katanya? Hh..
Tidak! Sesungguhnya dia mencintai syahwatnya sendiri. Cinta dibalik syahwat cinta masa lalunya sendiri. Nafsunya yang menjadi
hijab antar dia dan Allah.
Maka perhatikan dan perhatikanlah Mawangi. Manakala kejadiannya tidak sebagaimana
yang dia inginkan. Kekasih hatinya telah mengecewakannya. Kekasih hatinya telah
tidak lagi menuruti kemauannya lagi. Siapakah yang kemudian akan disalahkannya?
Begitu nelangsa jiwanya. Kiamat di rahsa. Kehancuran melanda di jiwa sebab
cinta tidak membawa suka. Yah, dia telah menduakan Allah. Dan amati saja. Saatnya manakala cinta membawa dampak sebaliknya. Maka kepastiannya adalah Allah akan
menghadirkan Kebencian dijiwa. Begitulah keadaan jika manusia mencintai
selain Allah. Benci dan cinta adalah seperti cermin adanya. Disanalah semestinya jiwa menghadapkan wajahnya.
Kemudian
perhatikan sekali lagi wahai Mawangi, jauh setelah kejadiannya. Setelah berlalu waktu. Lihat ke dalam jwanya itu. Sangat nyata keadaannya. Jiwa manusia itu kemudian sibuk mencari siapa
yang salah. Kesalahan akan ditimpakan kepada siapa saja. Jiwanya sendiri kemudian sibuk mencari pembenaran atas apa-apa yang telah dilakukannya. Termasuk melakukan cinta terlarang. Pelbagai ayat digunakannya agar jiwanya tenang. Ayat-ayat yang pas akan dijadikan sebagai kontruksi kesadarannya yang baru. Jiwanya tidak mau disalahkan atas kejadian yang menimpa. Jiwanya tak mampu menerima atas pengkhianatan kekasih hatinya. Jiwanya tidak mampu menerima takdirnya sendiri. Yang demikian itu dia akan sebut sebagai hidayah Allah (?)
Perhatikan manakalah jiwa manusia itu kemudian sibuk mencari kambing hitam atas penderitaan yang dirinya alami. Sekali lagi perhatikanlah disekelilingmu itu. Begitulah kenyataannya. Sebagaimana, apa yang telah terjadi pada Banyak Wide. Begitu sedih dan nelangsa keadaannya sebab dirinya selalu menjadi kambing hitam. Menjadi sasaran bulan-bulanan amuk murka, kebencian para putri istana. Dirinya dianggap sebagai biang bencana segala cinta. Sampaipun dirinya, menjelajah bumi dan samudra. Berada dimensi ke kini, para putri terus mengejarnya. Membawa ramuan balutan keingkaran juga buaian sutera kebencian. Demi membungkam mulut Banyak Wide.
"Semua karena sebab dan ulah Banyak Wide, yang senantiasa membuai dengan kata-kata indah perihal cinta. Kata-katanya memabukan." Demikian alasan.
Sunguhkah itu? Bukankah yang dibawakan oleh Banyak Wide hanyalah berita gembira dan peringatan? Berita perihal kepastian bahwa siapa yang berjalan di jalanNya adalah surga balasannya. Adakah yang dibuat-buat olehnya. Banyak Wide bicara perihal keyakinan. Hidup sesudah mati, dan lain sebagainya. Apa yang disampaikannya adalah sebagaimana berita para nabi. Lantas apakah kesalahannya itu? Sehingga mengenaskan sekali keadaanya.
Perhatikan manakalah jiwa manusia itu kemudian sibuk mencari kambing hitam atas penderitaan yang dirinya alami. Sekali lagi perhatikanlah disekelilingmu itu. Begitulah kenyataannya. Sebagaimana, apa yang telah terjadi pada Banyak Wide. Begitu sedih dan nelangsa keadaannya sebab dirinya selalu menjadi kambing hitam. Menjadi sasaran bulan-bulanan amuk murka, kebencian para putri istana. Dirinya dianggap sebagai biang bencana segala cinta. Sampaipun dirinya, menjelajah bumi dan samudra. Berada dimensi ke kini, para putri terus mengejarnya. Membawa ramuan balutan keingkaran juga buaian sutera kebencian. Demi membungkam mulut Banyak Wide.
"Semua karena sebab dan ulah Banyak Wide, yang senantiasa membuai dengan kata-kata indah perihal cinta. Kata-katanya memabukan." Demikian alasan.
Sunguhkah itu? Bukankah yang dibawakan oleh Banyak Wide hanyalah berita gembira dan peringatan? Berita perihal kepastian bahwa siapa yang berjalan di jalanNya adalah surga balasannya. Adakah yang dibuat-buat olehnya. Banyak Wide bicara perihal keyakinan. Hidup sesudah mati, dan lain sebagainya. Apa yang disampaikannya adalah sebagaimana berita para nabi. Lantas apakah kesalahannya itu? Sehingga mengenaskan sekali keadaanya.
Amuk
di muka dan belakang, serangkaian dendam dan sakit hati. Selalu menyerang
Banyak Wide. Apa yang diucapkan Banyak Wide mungkin terjadi dan itu dianggap
sebagai supata oleh mereka itu. Kebencian saat ini menjadi raja di jiwa mereka.
Maka bilapun hancur seluruh jasad dan jiwa Banyak Wide tetap saja itu tidak
akan mengurangi nafsu dan kebencian mereka iu. Mereka akan mencari sasaran
lainnya. Kepada sahabat dan handai tolan Banyak Wide. Dendamnya benar benar
telah membatu. Hatinya telah terisi api yang akan mampu membakar kayu dan batu.
Menyulut neraka dari dunia.
Kontruksi
kesadarannya telah hancur sebab anggapan bahwa kekasih hatinya telah menipunya.
Jiwanya benar-benar kehilangan realitas. Tidak lagi mampu memilah, mana
kefasikan dan manakah ketakwaan. Kebenciannya telah merasuk tulang, hingga
iganya membengkok sult diluruskan lagi. Kefasikan disangkakan ketakwaan.
Mencintai selain Allah disangkakan mencintai Allah. Kemudian dengan
keyakinannya itu berkata bahwa dirinya adalah wakil Tuhan. Dirinya berkata
sebagai lisan Tuhan.
Maka kepada Banyak Wide diminta mengatakan kepada para putri firmanNya ini, "Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul , dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki" (QS: Al Falaq 1-5). Ya, saat mereka dengki, segala macam cara akan bisa saja dilakukan, termasuk mengerahlkan para ghaib untuk memburu Banyak Wide.
***
Maka kepada Banyak Wide diminta mengatakan kepada para putri firmanNya ini, "Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul , dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki" (QS: Al Falaq 1-5). Ya, saat mereka dengki, segala macam cara akan bisa saja dilakukan, termasuk mengerahlkan para ghaib untuk memburu Banyak Wide.
***
Perjalanan
lintasan akan membawamu kesana wahai Mawangi. Hiruk pikuk jiwa manusia dan
kesadaran yang meliputinya akan membawa rupa angkara. Sudahkah engkau
persiapkan itu. Ke timur engkau akan menuju. Disana arah matahari terbit.
Lihatlah bagaimana cahayanya menyapa bumi. Bahkan Allah bersumpah demi
matahari. Demi waktu sepengalah naik. Perhatikanlah sebab mengapa Allah
bersumpah demikian. Sungai waktu akan membawamu. Lintasan demi lintasan dimensi
akan menyambangimu. Disana engkau akan saksikan bagaimana rupa jiwa manusia.
Terompah Izrofil akan menemanimu.
Langkahkan
kakimu, penuhi janjimu. Berjalanlah ke pelosok Nusantara. Singkaplah kejayaan
bangsamu. Jejak Selakanegara, Tarumanegara, dan juga jauh sebelum
kerajaan-kerajaan itu. Amati dan perhatikanlah sebab mengapa kerajaan-kerajaan
besar yang menghuni katulistiwa di benamkan jauh ke dalam tanah. Ungkapkanlah
rahasia dan kebenaran keberadaan mereka semua itu. Tanah yang tinggi, bukit
yang mendaki disana tersimpah sejarah bangsamu.
“Bismillahirrahmanirrahim...
Dalam
suatu perjalanan, ada lintasan menuju beberapa tempat yang menjadi tujuan atau
singgahan, di sana ada beberapa tempat yang memang Kami hadirkan beberapa
perjanjian dengan berbagai tempat dan wilayah yang menjadi tujuan perjalanan.
Untuk menjadi yakin, lihatlah pada setiap
titiannya, di sana akan menemukan mutiara yang hilang, sehingga tidak menjadi
risau dalam perjalanan. Sanghyang datu itu berada dalam perjalanan waktu,
sebentar lagi akan menemuimu. Dia ada karena memang sedang menempuh hal yang
semestinya.
Lirih waktu itu menjadi hal penting bagiku,
untuk mengetahui jejak dalam perjalanan waktu
Di
sini ada beberapa titik energi, baik dan buruk menjadi suatu hal yang menjadi
tradisi. Lihatlah pada setiap deriknya, ada memang beberapa yang terpaku dalam
pancangan sang waktu. Garis hitam, itu ada tanda singgasana dari negeri
Jayamukti, ada dari Batununggal dan pratu watu, kerajaan2 yang ada dan tiada.
Untuk Tarumanagara sendiri lihatlah pada garisan tersebut, maka kamu akan
menemukan Salakanagara itu
Di
sini, letaknya para brahmana dalam manunggal cinta, maka bila kalian ke sana
akan menemukannya. Adapun yang menjadi titik garis hitam, itulah letak
chandramukti
Dari
sini telusurilah Aryuveda, maka akan menemukan cahaya yang terpendam dalam
bintang segi lima, Cakra loka buana
Wakyu
datyu, sang suhu berada pada garis yang menjadi titik batas antara perjanjian
sangswakarsa dengan maladewa pada setiap generasi, yang menjadikan wikramyandu
menjadikan batu penghias dinding pada sudut segi lima bintang utara timur jauh
Aryu
padyu datu. Rumuhun menjadi pananjung dalam perjalan Gusti Adipati Wikrambumi,
yang memang ada dengan menyembunyikan sebilah belati.
Di
sini juga, wikramyadi datu padyu membunuh satyu datu padu. Itu cerita dari
kerajaan Datu Wakyu. Sebelum Tarumanagara ada, tetapi masih menjadi aliran
dalam dimensi sekarang sehingga pada perjalanannya menjadi datyan wadi kerta.
Rumahung yaknu abyu.”
***
Mulailah
menuliskan kisah perjalananmu wahai Mawangi. Abaikanlah siapapun yang akan mencoba
menghalangi jalanmu itu. Diantara mereka akan selalu mencari cara agar engkau mengurungkan
niatmu itu. Mereka penuh benci, caci maki, dan juga iri dan dengki. Bukan karena
sebab mereka tidak punya kemampaun sebagaimana yang kamu lakukan, namun lebih sebab
karena mereka merasa bahwa engkau tidak layak menyandang titah Kami. Mereka beranggapan
siapakah engkau ini?
Ketahuilah
Mawangi, Allah berkehendak semau diriNya. Maka berjalan sajalah dan kemudian kisahkan
semua rangkaian perjalanan penyaksianmu itu. Dari kisah kisah yang dihantarkan
nanti akan ketemu jodohmu. Lakukkan semua dengan ikhlas...inilah takdir yang
harus dijalani dengan penerimaan yang utuh..Jodohmu sebentar lagi...namun itu
semua tergantung dari pembelajaran mu..Berdoalah untuk orang
disekitarmu...orang2 yang engkau lihat dengan penglihatan mu.. istighfar lah
utk mereka. Lakukanlah semua untuk Allah.
Kami
sudah memberitahu kan bahwa jodohmu sudah dekat...namun bukan karena itu engkau
diciptakan. Pahami bahwa semua sudah ditetapkanNya. Semua hanyalah rangkaian
perjalanan mu..agar kamu bersyukur. Telah banyak nikmat yang Dia berikan dan
amat sedikit kamu bersyukur...itulah yang ingin diingatkan kepadamu...
Mulailah perjalananmu dengan syukur bahwa
telah diperjalankanNya dirimu, bersama sang waktu. Lihat dan perhatikan
lah...bukankah Dia yang mengatur segala sesuatu? Demikianlah agar manusia mampu
menjadi Penyaksi atas kekuasaan dan kebesaran Allah. Kemudian perhatikanlah sekali
lagi, bagaimana keadaan jiwa manusia saat mana mereka mendengar kisah-kisahmu itu.
Bagaimana mereka tetap sajalah menyalahkan takdir yang saat dulu, sekarang dan juga
nanti. Mereka akan selalu menganggap bahwa kamu tidak pantas. Mereka tidak mampu
melihat tangan-tangan Allah tengah bekerja atas ragamu itu.
Mereka
hanya melihat apa yang nampak di luar saja...gagal lagi gagal lagi. Mereka gagal
dalam memaknai bahwa bukan sy yang melempar..Allah yang melempar...Bukan sy
yang membunuh Allah yang membunuh. Walau sudah dilahirkan berulang
ulang...tetap saja mereka gak paham paham. Kalau mereka terus begitu...nanti
mereka akan dilahirkan dalam satu keluarga...bisa jadi anaknya dengan
ibunya...bagaimana jika mereka masih bermusuhan trs?
***
"Seringkali yang ada dalam jiwa memberontak, mencari hal yang ada dengan ketiadaan. Seperti yang menjadi bagian pada setiap tapa brata niskala.
Jemari yang menari tak akan mengubah bumi, seperti bagian yang tak tertera dengan berbagai hal yang menjadi bagian dalam hal yang berbeda
Letaknya dalam jiwa"
Sedikit
share pemahaman sebagai pembanding saja ya. Sebagai penyeimbang. Membaca kisah
Baginda Rasulullah sendiri. Saat dicaci maki. Dihina. Bahkan dilempari kotoran.
Beliau tidak membunuh yang menghina beliau.
Bahkan
saat malaikat gunung sudah sedemikian marahnya kepada rakyat Thaif dan malaikat tersebut
akan bersegera untuk menghancurkan negeri tersebut, bilakah Rasulullah setuju? Tidak!. rosul justru
menolak. Apakah hikmah ini dapat kamu pahami? Malaikat gunung sedemikian marahnya atas ulah manusia, ap[akah rosul marah kepada manusia yang menghinanya? Tidak! Rosul justru memohon ampunan kepada Allah. Sebab mereka itu tidak tahu.
Kelemahlembutan
dan kasih sayang beliau mengatasi kemarahan dan kebencian. Terlepas dari benar
salah *pembelaan kpd Rasulullah*. Klaim syurga atau pahala. Dan juga semua
keyakinan tsb. Kita harus membaca sirah Nabi. Itulah contoh beliau.
Apakah
sunnah (metode) yang beliau ajarkan ini sudah out of date?. Sudah basi?. Sudah
tidak laku dan kita harus mengikuti cara modern saat ini?. Membaca sejarah
Rasulullah dan mengerti metode beliau saat beliau dihina dilecehkan bahkan
dilempar kotoran baik saat masih di Mekah maupun saat sudah di Madinah. Memilih
metode mengikuti cara beliau atau memilih cara kita yang menurut kita terbaik.
Itu pilihan. Wallahu alam.
Akhlak
seperti beliaulah yang kita tuju...walau mungkin tertatih-tatih. Memaklumi...memaafkan..dan empati ...Kita
marah atas perbuatan dosa...tapi bukan marah kepada orangnya..
Allah
dengan mudahnya menukar kan posisi diantara mereka...Bagaimana jika bertukar
posisinya?
“Nggak ada solusi berarti, kecuali kalau
upaya mereka sendiri?”
Betul
sekali...hidayah milik Allah...namun hidayah ini sulit turun kalau tidak ada
kemauan dr diri sendiri
Kemauan
membuka diri... instrospeksi diri...hal ini yang sangat sulit
Kita
sibuk menyalahkan dan mengurusi urusan orang lain....sedikit mengurusi
kekurangan diri sendiri.
Jika
itu pembelajaran dengan Allah seharusnya kita siap melakukan penerimaan
apapun..Bahkan jika kita dianggap debu sekalipun harusnya ga masalah
Di
dasar hati kita ada penyakit. Semua orang ada penyakitnya. Kenali penyakit kita
dan hadapkan kepada Allah. Terimalah apapun kejadian yang menimpa kita. Sebab
semua terjadi atas ijin Allah. Semua
makhluk Dia yang menggerakannya. Berlatih melakukan penerimaan atas kejadian
atas takdir agar kita tidak berada di golongan iblis yang tidak mampu menerima
takdir Tuhan...selalu merasa bahwa dia yang benar sebab ilmunya yang tinggi.
Apapun
yang mereka katakan adalah ujian....agar kita mampu melakukan penerimaan atas
keadaan. Kalau Allah berkehendak membuat aku hina dina maka dengan sekejap mata
semua manusia akan memandang hina...Apakah aku bisa menolaknya? Bahkan jika
seluruh makhluk itu bersatu tidak akan mampu melawan kehendak Nya. Yang terjadi
adalah kehendakNya. Apapun
itu...terimalah dan maafkan mereka yang tidak tahu. Trauma adalah tanda
kelemahan hati kita. Kuatkan lah dengan
istighfar.
Selesaikan
pembelajaran mu itu agar kelak lahir dari rahimmu generasi islami yang murni.
Generasi Al Mukhlasin.
Isilah hati hanya dengan ingat Allah...baik
saat tidur bangun ataupun berdiri.
Semoga Allah merahmati mu
Semoga
Allah ridho
Wallohualam
amiin
Bagaimana meningkatkan kesadaran sukma,,agar segera peka
BalasHapus