Kisah Spiritual Mawangi: Pembelajaran Makhluk Ghaib
Atom tanah, air, udara dan
api yang menyusun raga ini berasal dari Ibu Pertiwi. Ibu meminjamkan semua yang
ragamu butuhkan. Kehidupan dan kasih sayang. Langit dibiarkan hijau tanpa
tiang. Agar engkau mampu melihat bintang bintang.
Ketika Ibu memperjalankan
ragamu untuk suatu keperluan, mampu kah dirimu berserah diri, membiarkan ragamu
dipinjam oleh Ibu barang sebentar. Tidak akan lama...hanya sebentar saja...agar
diri paham dari mana manusia diciptakan. Dari tanah Nusantara ini. Dari atom
atom yang berganti ganti menyusun raga. Semua dari debu-debu tanah milik Ibu.
Tidakkah perhatikan manakala
Ibu mengganti sel sel yang mati dengan
atom atom tanah yang baru. Setiap bangun tidur raga mu sudah baru. Jutaan
atom tanah sudah diganti. Sel sel selalu baru. Tidakkah Ibu penuh kasih?
Mempersiapkan segala kebutuhan ragamu. Membersihkan dan memberikan udara untuk
di hirup. Menumbuhkan pohon2 untuk hidup. Menundukkan binatang utk ternak.
Pendek kata semua yang engkau butuhkan untuk hidup di dunia sudah Ibu persiapkan
dengan baik.
Masih adakah yang kurang
anakku? Sehingga engkau perlakukan Ibu sedemikian rupa. Adakah engkau punya
hati anakku, yang dengan hati itu engkau mampu melihat keadaan Ibu. Sungguh
bukan matamu yang buta, namun hatimu bagai batu. Tidak mampu melihat apa yang
nampak di depan matamu itu.
Salam
Ibu Pertiwi
***
Membaca skenario Tuhan?
Allah akan memberikan kemenangan kepada umat Islam? Janganlah terlalu bermimpi tentang kemenangan
itu. Lihatlah bagaimana keadaan umat Islam yang kalah dimana mana. Tidakkah
sadar bahwa , banyak syarat dan prasyarat untuk kemenangan disana?. Situasi
yang hampir tidak mungkin terwujud pada dasawarsa ini. Entah di masa depan
nanti. Hhh...lihatlah sekali lagi, diseluruh dunia, apakah disana nampak
kemenangan? Umat Islam tertatih tatih
dihantam prahara perang antar saudara. Perang klaim kebenaran dari satu mahzab
dan mahzab lainnya. Peperangan yang tiada ujung akhirnya.
Padahal perang kebenaran
tersebut sudah lebih dari seribu tahun lamanya. Dendam antara golongan menjadi
warisan dalam DNA umat Islam. Tanpa mereka sadari, semua dibalut oleh kebenaran
yang diyakini kelompok masing-masing. Reka kejadian yang sulit dilupakan dalam
kesadaran kelompok masing-masing menjadi sebab muasal segala murka manusia.
Sulit sekali manusia memaafkan manusia lainnya atas suatu kejadian yang
sesungguhnya adalah kehendak Tuhan sendiri. Jangan harap kemenangan akan datang kepada
umat Islam selama mereka saling memakan darah saudara seiman. Begitulah
keyakinan. Namun entahlah kebenarannya. Namun adakah penjelasannya sebab
mengapa?
Manusia sulit memahami arti
‘maaf’ jika dalam keadaan sakit dan disakiti. Keadaan yang merasa terdzolimi
menjadikan manusia merasa belum puas jika belum menjatuhkan siksa yang pedih
kepada manusia dari kelompok lain yang menjadikan dirinya menderita. Namun
anehnya jika yang melakukan hal tersebut dari kelompok mereka sendiri, manusia
gampang sekali melupakan bahkan dengan mudahnya mereka menganggap bahwa
kejadian tersebut tidak pernah ada. Untuk kejadian yang sama manusia memiliki
standar ganda dalam memberikan penilaian. Hm..begitukah manusia? Manusia akan
mudah memaafkan jika yang melakukan kesalahan adalah bos mereka. Namun
sebaliknya akan sulit memaafkan jika yang melakukan adalah orang terdekatnya
sendiri, misal istri atau kekasihnya. Jiwanya kan begitu murka manakala
istrinya melakukan kesalahan. Sebab apakah ini? Demikiankah?
Begitu sulitkah manusia
mamhami sebuah skenario Tuhan? Untuk apakah manusia diajarkan penderitaan,
kesakitan dan juga kehilangan? Begitu tabiat manusia? Hhh..manusia
memangmakhluk yang gampang menumpahkan darah. Benar sekali apakata Iblis. Maka
sebab itu Iblis menolak diciptakan manusia. Iblis sangat menentang kehendak
Tuhan yang ingin menciptakan manusia. “Lha..makhluk
model begitu kok mau diciptakan. Lebih bagusan saya” Begitu kata Iblis.
Sampai saat sekarang ini analisa Iblis masih benar. Manusia yang ada sekarang
ini adalah manusia-manusia yang mudah menumpahkan darah. Iblis sangat khawatir
jika ada makhluk yang memiliki sifat demikian.
***
Banyak Wide tercenung atas
kesadarannya yang terus menerus menggugahnya dari tidur panjang. Kami terus
mengingatkan bahwa manusia belum selesai belajar nama-nama benda. Setiap diri
manusia harus belajar nama benda. Dalam realitas manusia harus belajar ilmu
pengetahuan yang mempelajari hakekat sebuah benda, baik itu penamaannya, sampai
kepada sifat kimia dan fisikanya. Dalam ranah dimensi ghaibnya, manusia harus
mampu mengenali makhluk-makhluk tak kasat mata (ghaib) yang memasuki kesadarannya.
Mengenali setiap entitas yang mengalir dalam darahnya. Setiap lintasan hati dan
pikiran berisi memori perihal makhluk. Tugas kesadaran manusia adalah
mendokumentasikan keadaan makhluk tersebut.
Misal rahsa was-was, jelas itu setan, rahsa arogan itu dari Jin,rahsa
sombong dan iba diri adalah rahsa Iblis,
rahsa takut biasanya dari golongan hantu gentayangan, dll. Semua rahsa
yang menjadi lintasan prasangka hati harus dikenali dan dihadapkan kepada
Allah. Sebagaimana layaknya manusia belajar.
Betapa sulitnya mengjarakan
nama-nama benda ini kepada manusia. Meskipun Kami terus mengajari manusia.
Namun keadaannya manusia memang melampaui batas. Manusia merasa dirinya serba
cukup Itulah masalahnya. Manusia jarang yang mau belajar kepada Kami. Manusia
belajar dari mansuia lain. Padahal setiap pembelajaran adalah spesifik dan
unjik. Pembelajaran yang Kami ajarkan adalah hikmah kejadian. Bukan saja
menyoal hakekat saja. Namun lebih kepada bagaimana setiap diri memberikan makna
terhadap apa-apa yang menimpa dirinya itu.
Perjalanan spiritual adalah
perjalanan jiwa masing masing. Membaca spirit spirit yang berlintasan di ruang
kesadaran masing masing. Spirit spirit inilah yang di mohon kepada manusia
untul di kenali. Spirit ini membawa rahsa dan informasi juga memiliki jatidiri.
Mengenali spirit spirit ini adalah hakekat belajar sang aku. Belajar mengenali
benda.
Spirit spirit ini dihadirkan
oleh Allah. Sebagai materi pembelajaran. Spirit ini banyak sekali macam dan
ragamnya. Mulai dari bidadari sampai kuntilanak. Mulai dari dewa sampai
genderuwo. Mulai dr malaikat sampai iblis. Manusia dipersilahkan memilih mau
tunduk dan belajar nama nama benda. Yang artinya membiarkan ruang kesadarannya
di jadikan ruang belajarnya. Satu spirit dipelajari dikaji dan dikenali.
Kemudian dibiarkan satu spirit berikutnya lagi hadir..dst dst..
Spirit ini ada yang sangat
halus melankolis romantis dan penuh cinta. Dan ada yang tenang menghanyutkan
kemudian mampu mengamuk amat ganasnya. Dll dll...semua terjadi di ruang
kesadarab manusia. Spirit bersama dengan rahsanya. Semisal gula lengkap dengan
rahsa manisnya. Namun jangan ditanya ketika rahsa manis itu terlalu.
Pada tatataran informasi
spirit ini membawa informasi dr dimensi asalnya. Apakah yang di bawa oleh gula?
Informasi apakah? Gula membawa informasi energy utk tubuh. Demikian
halnya spirit membawa sesuatu utk kebutuhan manusia. Setidaknya adalah hikmah
yang dibawa oleh setiap spirit. Semisal itulah spirit2 yang lalublalang di
kesadaran.
Spiritual adalah mengakaji
spirit spirit yang hadir dalam jiwa. Namun adakalanya ruang kesadaran kita
overload dipenuhi oleh banyak spirit. Pada situasi inilah dibutuhkan meditasi.
Mengosongkan ruang kesadaran. (Zero mind). Otak yang terus disuguhi informasi
akan sangat lelah. Namun demikian tugas aku adalah belajar maka bagi aku
wajib utk membaca dan mengenali setiap entitas yang menjadi masuk berupa input
di pikiran (mind).
Sang aku harus diberikan
materi2 yaitu dalam ruang belajarnya. Agar sang aku mampu mengisi memorinya.
Inilah mengapa zero mind tidak disarankan dilakukan terus menerus. On dan off
harus di aktifkan. Saat overload kita off kan artinya posisi di zero mind.
Posisi otak kosong menjadi
paradoks di realitas jika tidak ada memori maka sistim refleks tubuh tidak
bekerja. Maka dinamika on dan off menjadi penting. Istirahatkan otak dan tubuh
dalam sebuan meditasi. Kemudian melanjutkan lagi dalam sebuah kontemplasi.
Berfikir dan berfikir...mengamati dan terus belajar mengenali apapun yang
datang kepada kesadaran kita. Pengajaran kehidupan ..pengajaran
takdir..pengajaran Qolam.
Belajar dr takdir yang
menimpa diri. Belajar bagaimana keluar dr belitan rahsa. Belajar dari tekanan2
kesadarab kolektif. Mengenali daya daya yang menekan sistem ketubuhan.
Membedakan daya spirit dan daya Nya. Pengajaran sang aku melalui spirit adalah
dimaksudkan agar sistem tubuh belajar bagaimana jika aku adalah kamu. Belajar
merasakan bagaimana rahsanya menjadi orang yang terbuang...tak dianggap..dll.
Spirit spirit ini akan
menjelaskan keadaan tersebut. Spirit spirit ini adalah entitas lintas dimensi.
. Entitas yang membawa rahsa marah. Entitas yang membawa rahsa sedih. Entitas
yang membawa rahsa was was..Membawa...rahsa sombong..dengki...kecewa...dsb
Berjalan di spiritual adalah
berjalan diantara duka-lara spirit. Kita kenali mereka sebagai Raden Panji,
Durga, Sabdo Palon, Ratu Kidul...dsb dsb...Spirit spirit ini menjadi daya bagi
manusia. Bagaimana rahsa kehilangan? Nah ada spirit yang akan mengajari rahsa
kehilangan.
Bagaimana rahsa ketakutan? Ada
spirit yang mengajari rahsa ketakutan. Spirit spirit ini eksis...ketakutan dan
kesedihan..entitasnya dikenali sebagai *kuntilanak*. Dsb dsb.
Spirit spirit ini berdimensi
dimensi...sampai ke galaksi...galaksi...Spirit ini dalah Islam dikenali sebagai
ilah. Sebab mereka penguasa di dimensinya masing masing. Mereka adalah Tuhan di
dimensi mereka.
Ruang kesadaran selalu
terisi oleh memori jangka pendek dan jangka panjang. Rahsa ingat disebabkan
adanya memori. Memori inilah yang menjadikan kesadaran kita hidup.
Persoalannya adalah berisi apakah memori memori kita. Apakah masa lalu? Apakah
kenangan? Apakah lainnya?
Setiap posisi atau makom
bukan lah posisi yang stagnan. Posisi ruang kesadaran adalah sustainable. Jika
ingin stabil maka ruang kesadaran disarankan diisi dengan rahsa ingat Allah. Setiap
kejadian yang dialamk manusia akan membekas menjadi ingatan. Ingatan yang baik
menjadi kenangan. Ingatan yang buruk menjadi trauma atau tension.
Sel sel tubuh manusia akan
menyimpan memori ini. Memori rasa takut, memori rahsa was was..dll. Memori yang
baik berasal dari hikmah. Memori yang buruk berasal dr setan. Memori ini
akan mempengaruhi gerak kesadaran. Maka penting sekali bagaimana manusia
menyikapi kejadian dr serangkaian takdirnya. Apakah suatu kejadian akan menjadi
hikmah atau justru akan menjadi trauma..Bagaimana sistem sel tubuh yang
menyimpan banyak trauma? Bagaimana gerak refleks senyumannya?
Anugrah dan musibah menjadi
pembelajaran yang sangat penting bagi kesiap siagaan sel sel tubuh manusia.
Jika respon tubuh salah dalam mendeteksi nya maka respon perilaku kita akan
salah. Apakah tidak gajian adalah musibah?
Apakah hutang adalah
musibah?
Apakah dilecehkan adalah
musibah?
Respon tubuhlah yang
menentukannya. Lihat bagaimana sisten ketubuhan bereaksi terhadap masing masing
kejadian. Melalui pembelajaran spiritual
diharapkan respon tubuh akan terlatih. Tidak terlalu sedih jika kita tidak
mendapatkan apa yang dimaui.
Dan
Tidak terlalu senang jika
mendapatkan apa yang diingini.
Berada di tengah
tengah...selalu mengembalikan kepada Allah.
Kesabaran dan kesabaran
serta kesabaran ...demi terlatihnya sel sel tubuh.
Memasuki realitas bekal
latihan ber spiritual akan teruji. Apakah masih sebatas pemahaman (knowledge)
ataukah sudah inferen di sistem DNA. Semua akan keliatan saat di ajarkan
langsung di kelas kehidupan. Bagaimana rasanya di miskinkan, bagaimana rasanya
dihinakan, bagaimana rahsany disepelekan. Dll dll...Pada saat pembelajaran
takdir itu datang setidaknya kita sudah paham teorinya.
Mungkin saja lolos di
ujian teori banyak kajian yg di hantarkan, banyak buku telah di tuliskan namun
sangat sedikit yang lolos diujian prakteknya. Ujian praktek langsung berhadapan
dengan realitas...langsung kita rasakan dampak nya dengan orang orang.
Bagaimana akibat perbuatan sy orang menderita. Betapa remuk jiwa...diri seakan
akan tdk ingin menghukum mati jiwa.
Namun akibat salah diri mau
tidak mau jiwa harus terima hukumannya. Padahal sungguh bukan diri yang
melakukan reka adegan. Tidak saja di perbuatan bahkan di level niat saja tidak.
Bagaimana diri berbuat keburukan? Semua akan dihadirkan dan sangat nyata.
Seluruh panca indra menjadi saksinya. Hati menjadi saksi. Penglihatan dan
pendengaran. Tangab dan kaki. Kulit dan juga syarafnya.
Sistem gerak perilaku
manusia di atur oleh dua kutub ini: Yaitu kutub akal yang terletak di ubun-ubun
dan kutub hati yang terletak di jantung. Ubun ubun : mengatur gerak sadar, sistem
pendeteksi perilaku. Jantung (hati): mengatur gerak tak sadar, sistem
lendeteksi niat..Semua sistem ini di pegang Allah..Jika tidak ada memori i
Rahsa ingat Allah. Maka
Allah mengirimkan pengusik atau pengganggu atau penyesat yang di sebut setan. Perbedaan tekanan dua kutub ini akan
menyebabkan rahsa tidak nyaman di badan. (Kajian simbol dapat dibaca di forum kajian
science)
M -Ã memori kecerdasan) ada di
ubun ubun
N -Ã (memori hikmah) ada di
jantung
M -Ã akan menghasilkan gerak refleks
yang berupa *insting*. Peltihan yang terus meneruskan akan mendapatkan suasana mindfullness
N -Ã akan menghasilkan ketajaman
hati ataun *intuisi*. Pelatihan pembersihan hati akan mendapatkan uasana meaningfullness
M dan N harus terus
sustainable...terus bergerak menuju titik titik keseimbangan baru. M akan terus
belajar dari kesalahan...mengubah insting nya...belajar berfikir benar...Mengkaji
dan mencatat tial kejadian..melihat bagaimana instingnya bekerja. Bagaimana
akibat kalau berbohong...Semua dicatat dalam memorinya. Kemudian di lakukan
perbaikan terus menerus...hari ini berbohong 3x....besok harus sudah
berkurang...Setiap minggu masih saja bohong...maka perbaiki..minggu depan sudah
nol...Satu tahun masih bohong sekali...tahun depan sudah nol...
Dst dst...
Demikianlah pembelajaran, hari
ini harus lebih baik dari hari kemarin. Disinilah hakekat spiritualitas. Belajar nama nama benda. Pembelajaran makhluk ghaib.
Bersambung....
Komentar
Posting Komentar