Dunia Tanpa Kesedihan

Hasil gambar untuk bidadri kahyangan
Menang dan kalah..sedih dan senang...suka dan duka adalah tamu yang agung dalam kesadaran kita. Berguliran mengikuti pendulum yang didentangkan. Bersama sang waktu yang tidak pernah mau menunggu.

Siap atau tidak..?

Sambutlah tamu kita dengan sambutan yang pantas.   Pengajaran ruang dimensi Ba. Dimensi pijakan cara pandang atas dualitas yang kita ubah ubah akan mengajarkan kita bagaimana paradigma kita susun.

Sedih bagi kita belum tentulah kesedihan bagi yang lainnya apalagi bagi alam semesta. Kesedihan saat sakit mungkin saja cara Tuhan mengalirkan rejeki kepada para dokter dan industri kesehatan.

Bagaimana cara pandang kita jika kita berada pada posisi yang harus mengatur jalannya roda peradaban. Kita harus mempergilirkan sakit kepada si A si B si C dst agar uang bergerak dr kantong si sakit kepada rumah sakit dan dokter.

Bayangkan jika doa semua manusia yang ingin sehat di kabulkan apajadinya dengan peradaban manusia. Rumah sakit dan indutri farmasi gulung tikar. Ilmu pengetahuan manusia berhenti dan stagnan. Mari kita lihat sakit ini dalam dimensi yang lebih besar. Kita hanyalah perantara bagi alam untuk mengalir uang dari satu ke tangan lainnya agar keradaban ini bergerak.

Bayangkan jika tidak ada yang kalah dan semua menang.

Bayangkan jika tidak ada kesedihan di dunia ini. Maka manusia tidak akan mampu melahirkan karya karya luar biasa. Cerita cerita di bukukan dari kisah kisah sedih anak manusia yang menyayat hati. Kisah-kisah mereka begitu menginspirasi manusia lainnya. Menjadikan daya hidup. Dan juga menjadi bacaan dan tontonan yang menarik hati dsb.

Bayangkan jika tidak ada peperangan dari mana manusia membangun semangat kepahlawanan.

Bayangkan dan bayangkanlah...logika kita akan menghantarkan kepada muara hukum hukum yang lebih tinggi. Dimana alam semesta ini harus bersiklus. Harus bergerak..semua harus bergerak. Uang harus mengalir dari si kaya ke si miskin.  Udara harus mengalir dari tekanan tinghi ke tekanan rendah

Maka menang kalah sesungguhnya hanya permainan pikiran. Tamu yang hadir dalam kesadaran kita yang selintas akan pergi dan datang..

Tidak salah dengan bayang bayang ketakutan. Logika membutuhkan kepastian yaitu sesuatu yang dapat di lihat di rasa dan di dengar. Begitulah mekanisema logika.

Misalnya kita sudah kerja dan  menerima gaji. Maka untuk bulam  berikutnya kita tidak ada ketakutan atau kehawatiran lagi atas gaji.  Sebab indra sudah membuktikannya. Namun coba perhatikan apakah kita bulan depan pasti gajian?

Ternyata gajian itu masih kemungkinan bukan kepastian. Banyak faktor yang akan menjadi sebab kita tidak gajian. Bisa jadi perusahaan bangkrut atau bisa jadi kita di pecat.

Semua di dunia ini hanyalah potensi. Hanya kemungkinan kemungkinan saja.

Namun anehnya gajian tidak menyebabkan ketakutan. Mengapa kemungkinan lainnya kita lupa.

Begitu sebaliknya saat kita menganggur panca indra kita belum merasakan gajian. Padahal Allah tetaplah akan memberilan gaji. Allah menjamin rejeki. Sayang saat panca indra belum memegang merasakan kita terus dilanda ketakutan atas rejeki.

Lihatlah polanya.

Kita semua dalam belajar selalu ada dua kemungkinan kalau tidak salah ya benar. Kalau tidak lurus ya tersesat.

Semua punya potensi yang sama. Begitu halnya dalam pembelajaran.

Nabi Ibrahim saat menyembah bintang dan dialektika dengan bintang dihadapkan pada potensi tersesat. Bagaimana saat menyembah bintang dalam rangka mencari Tuhan beliau meninggal?


Islam adalah pembebas ketakutan itu. 
Bebaskan pikiran kita,  begitu teologi Islam. 

Semua adalah kehendak Allah.

Ketidakmampuan juga kehendak Allah. 
Kemampuan juga kehendak Allah. 
Kita masuk kepada satu kehendak dan keluar di kehendakNya yang lain.

Janganlah risaukan itu semua.

Allah pengasih Dia tahu seperti apa hambaNya itu
Datangilah Allah dengan kejernihan hati
Tanpa prasangka
Demikian teologi Islam mengajarkan

Setiap manusia dalam menjalankan proses selalu dilanda pertanyaan atas rangkaian takdir yang dialaminya. Manusia diajari Allah melalui serangkaian kejadian yang disebut Takdir. Dalam bahasa lambang saya sebut sebagai QoLaM.

Siklus kehidupan...mengajari kita banyak hal


Kita diminta belajar dari setiap kejadian hidup ini. Menyusun puzle2 nya dan kemudian mengambil hikmah dr apa apa yang kita alami. Banyak sekali yang kita tidak paham apakah maunya Allah. Seperti saat kita nonton film. Kita diaduk aduk rahsa atas jalan cerita. Kemana maunya sutradara? Kita ikut marah, ikut nangis melihat lakon yang kita liat di film


Maka kita harus *sabar* sampai kita paham alur cerita. Kita kemudian ikut gembira saat akhir jalan cerita. Selalu saja kisah2 akan indah pada akhirnya. Dan kita harus yakin bahwa Allah pasti tidak akan merugikan hambaNya. Keyakinan tsb kita pupuk dlm *sholat*

Sabar dan sholat dua hal yang seiring dan sejalan dalam menapaki proses kehidupan.

"Kadang, tanda cinta Allah terhadap seseorang itu, Allah akan biarkan hati dia hancur berkali-kali sampai dia rasa tak ada lagi harapan di dunia ini. Dan itu akan membuat dia punya harapan hanya untuk Allah saja. – Syeikh Abdul Kadir Jailani."

Woluhualam
Taman Kembali 08092017


Komentar

  1. Bayangkan jika doa semua manusia yang ingin sehat di kabulkan apajadinya dengan peradaban manusia. Rumah sakit dan indutri farmasi gulung tikar. Ilmu pengetahuan manusia berhenti dan stagnan. Mari kita lihat sakit ini dalam dimensi yang lebih besar.
    LukQQ
    Situs Ceme Online
    Agen DominoQQ Terbaik
    Bandar Poker Indonesia

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Spiritual, Misteri Selendang Langit (Bidadari) dan Kristal Bumi

Kisah Spiritual, Labuh Pati Putri Anarawati (Dibalik Runtuhnya Majapahit, 4-5)

Rahasia Simbol (Tamat). Siklus Yang Berulang Kembali