Kajian Khalifah, Sistem Operasi Kerajaan


Begitu sederhananya sistem pemerintahan kerajaan Allah SWT, saking sederhananya sehingga malahan membingungkan orang-orang yang pinter. Akibatnya  manusia yang merasa sok pinter, menjadi terjebak ke dalam angan-angannya masing-masing. Mereka mengatur manusia yang di bawah kekuasaannya dengan semau-maunya sendiri. Bagaimanakah sebenarnya sistem tersebut. Marilah kita lanjutkan, masih di kajian 1. Semoga  bermanfaat.

Sebelum alam semesta terbentuk, telah di buat sistem operasional yang begitu luar -. Sebuah sistem pemerintahan yang mengatur seluruh dan segala kerajaan Allah. Semua telah diatur sedemikian rupa sehingga kita tidak akan mampu melihat kelemahan sedikitpun dalam sistem tersebut. Baik sistem yang mengatur keberadaan langit  dan bumi, maupun sistem yang mengatur hewan-hewan yang melata diatas nya. Serta juga, bagi hewan-hewan yang terbang di langit, ataupun juga perkisaran angin dan hujan. Dan lain sebagainya. Bentangan langit yang tujuh dalam kesempurnaan yang luar biasa.  Semua dalam keseimbangan yang sangat fantastik. Kita tidak pernah mampu melihat bagaimanakah sistem tersebut bekerja, namun kita mampu merasakan adanya sistem tersebut dan bagaimana akibatnya jika sistem tersebut terganggu.

"Kepunyaan-Nya lah siapa saja yang ada di langit dan di bumi. Semuanya hanya kepada-Nya tunduk." (QS. 30:26)

Allah telah menetapkan per undang-undangan dan peraturan kepada seluruh penghuni kerajaan-Nya. Telah ditetapkan dalam kehendak-Nya, bahwa seluruh alam semesta bertasbih kepada-Nya. Semua hanya dan harus tunduk kepada-Nya. Inilah hukum utama dalam sistem kerjaaan Allah SWT. Tidak ada tawar menawar. Baik suka rela atau terpaksa langit dan bumi tunduk kepada sistem ini. Mereka setiap saat bertasbih dan tunduk, hanya kita tidak pernah mengetahui tasbih mereka.

Apakah implikasinya jika ada manusia yang sudah di berikan kekuasaan untuk memerintah dalam kerajan-Nya, mewakili-Nya di muka bumi namun dia sendiri tidak tunduk kepada sistem ini..?. Bagaimana jika mereka mempersekutukan Allah SWT, mereka khianat kepada RAJA mereka. Mereka khianat kepada RAJA MANUSIA.  Mereka khianat kepada Allah SWT. Mereka membuat sembahan-sembahan lain. Membuat tandingan tandingan lain. Bahkan mereka malahan yang minta yang  di sembah-sembah. Walah.!. 

Manusia di minta menyaksikan sendiri bagaimana kesudahannya atas mereka, bagaimana sistem operasional bekerja secara sistematis menghancurkan dan menghukum mereka. Sistemlah yang menghancurkan mereka. Allah SWT tidak berbuat aniaya. Allah SWT telah memberitahukan kepada manusia adanya sistem yang diadakan-Nya tersebut di alam semesta ini. Sebuah sistem yang membatasi tingkah laku manusia. Sebuah sistem yang mengatur keseimbangan alam semesta. Keberadaan sistem ini, telah diberitahukan-Nya melalui para Rosul. Jika manusia tidak tunduk kepada-Nya maka sistem secara otomatis akan menghancurkan manusia itu sendiri. Bukanlah karena Allah yang kejam. Tapi manusialah yang di beritahu namun tidak mau mendengarkan. Manusia tidak mau memahami adanya sistem tersebut. Meski sudah di tunjukan bukti-bukti nya. Itulah Al qur’an yang di dustakan. Sebuah sistem yang meng operasikan alam semesta ini. 

Katakanlah: Ã¢€Å“Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang dahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)”. (QS. Ar-rum : 41).

Allah yang menciptakan alam semesta ini. Maka hanya kepada Allah SWT semua makhluk tunduk. Inilah sebuah sistem, inilah sebuah kepastian bagi  umat manusia. Bagi orang-orang yang mau berfikir. Inilah sistem pemerintahan dalam kerajaan Allah SWT.  

 SOP (Standart Operation Procedure)

Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya,
(QS. al-Muddatstsir (74) : 38)

Inilah sistem pertanggung jawaban dalam  pemerintahan kerajaan Allah SWT. Setiap diri manusia bertanggung jawab langsung kepada Allah SWT. Tidak ada birokrasi yang berbelit-belit.  Inilah SOP nya.
Ketika manusia di berikan kekuasaan maka setiap diri akan mempertanggung jawabkan ‘kinerja’ mereka masing-masing kepada Dzat (Allah) yang telah mengangkatnya ke tampuk kekuasaan tersebut. 

Mulai dari Kepala Rumah Tangga, Kepala Rukun Tentangga (RT), Kepala Rukun Warga (RW), Kepala Kelurahan, Kepala Kecamatan, Bupati, Gubernur, Menteri, bahkan sampai Presiden sekalipun.  Semua wajib memberikan pertanggung jawaban atas kinerja nya kepada Allah. Karena Allah yang mengangkat mereka sehingga mereka memiliki kekauasaan atas manusia-manusia lainnya, yang di bawah kekuasaannya.

Namun sangat sedikit manusia yang mau mengakui ini. Sangat sedikit manusia yang tunduk kepada aturan ini. Mereka justru melakukan hal sebaliknya, dengan durhaka kepada Allah. 

Maka katakanlah :
Aku berlindung kepada Tuhan Manusia.
Raja Manusia.
Sembahan Manusia.
 Dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi
 Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia
 Dari (golongan) jin dan manusia. (QS; An nas 1-6)

Teologi Islam telah mengajarkan dengan sangat sempurna sistem pelaporan dan pertanggung jawaban ini. Setiap hari dalam sholat 5 waktu, kepada diri manusia di persilahkan mempertanggung jawabkan, memberikan laporannya kepada Allah. Atas perbuatannya, atas kinerjanya hari itu, berdasarkan jabatan dan kewenangan masing-masing sesuai dengan kondisi mereka.  Dalam sholat yang sangat pribadi, melaporkan apa saja, merencanakan apa saja, mempertanggung jawabkan apa saja, dan mohon petunjuk selanjutnya apalagi yang harus di lakukannya untuk menyelesaikan tugas-tugas ke duniaan yang di bebankan kepadanya. Sehingga di harapkan manusia tidak berbuat menganiaya diri mereka sendiri.

Jika setiap diri melaporkan seluruh kinerjanya kepada Allah. Jika setiap diri memohon pengajaran agar mampu menjalakan tugasnya kepada Allah. Jika setiap diri selalu bersedia untuk diajari Allah. Jika setiap diri hanya mengabdikan dirinya hanya kepada Allah. Jika setiap diri melakuan persembahan, hanya menyembah Allah semata. Jika setiap diri berserah hanya kepada Allah untuk menjadi abdi-Nya dalam menjalankan pemerintahan-Nya. Jika seluruh elemen masyarakat, dan setiap diri  bergerak secara bersama-sama, sinergis, sistematis dan simultan ke arah itu semua. Maka yakinlah inilah kesadaran Islam yang sesungguhnya, menjadi rahmatan lil ˜alamin. Wallohualam.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Spiritual, Misteri Selendang Langit (Bidadari) dan Kristal Bumi

Kisah Spiritual, Labuh Pati Putri Anarawati (Dibalik Runtuhnya Majapahit, 4-5)

Rahasia Simbol (Tamat). Siklus Yang Berulang Kembali