Konspirasi Cinta Sang Hafizs, Takdir Bunga (1)


Hasil gambar untuk bunga layu

Published Date : April 30, 2014
Author : arif-budi-utomo


Langit berpedar meliputi malam
meteor menghujani, lintasan
mulai dari timur menuju barat daya
Diujung ufuk,  bintang diam membelakangi
Berkatalah dirinya, “Janganlah memilih, aku bukan pilihan !”
Lantas aku meski mengadu kepada siapa?
Bila bulan saja sudah berdarah,
Bila alam saja sudah marah
“Kuntum bungaku kapan mekar?”
+++
“Apa yang terjadi tak akan kembali”
Bilakah mengerti ini ?
Katakan pada pucuk daunku,
“”Janganlah takut kepada matahari,
Meski panasnya membakari bumi
Mendidihkan isi sel daun, sanubari
Cobalah menari, cobalah bernyanyi
Ketahuilah, sinarnya menjadi sebab hijaunya bumi 
Katakan “Dia akan semakin kuat bersama cahaya”
adalah kepastian-Nya””
Suara hati (sekali lagi) janganlah pergi, Katakan pada bungaku
“Janganlah takut kepada kumbang
Meski terlihat kelepak sayapnya manakuti
Meski sengatnya  mampu  meracuni, mati
Atau
Wajahnya beringas sering meniduri, serbuk sari
Bahkan punai rontok terjatuh,  seringkali
Bukan sebab kumbang tak mengerti?
Tidak, sesungguhnya  
Kumbang datang (hanya) melengkapi takdir bunga”
+++
Ranting-ranting berderak, angin besar mematahkan
Bersambung…



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Spiritual, Misteri Selendang Langit (Bidadari) dan Kristal Bumi

Kisah Spiritual, Labuh Pati Putri Anarawati (Dibalik Runtuhnya Majapahit, 4-5)

Rahasia Simbol (Tamat). Siklus Yang Berulang Kembali