Siluet


Hasil gambar untuk siluet alam
i
Bercumbu di atas dahan
Rembulan pada peraduan
Langit kelam perlahan
Dan berkaca diatas air
Singgasana malam berkata
“Dudukilah hamba..!”
ii
Seperti debu tajam menerpa mata
Cahaya meredup sepercik di daun
“Kaulah tahta dan aku penguasa”
Sebab mula itu
Cahaya berlomba
iii
Para lelaki memuja
Dipersembahan
Makin dalam di cekam fatamorgana
Bulan seumpama wanitanya
Tebing tanah basah dan jalan setapak
Seperti garis wajah dicekam kerinduan
iv
Pada gelapnya, rembulan menangis
Serambi malam
Dihimpit sedihnya
“Kapankah kiranya sampai dipuncak sana”
Cermin retak, membias di telan angin
“Aku kan bertanya siapakah kita?”
v
Hingar rempak rebana
Tinggalkan jejak
Pada bumi
“Aku berdiri diatas dua awan mati”
Selimut biru menciptakan gerak
Dan diam irama
Menampak bulan terbelah
vi
Hutan gunung dan nyala api
Kisahkan romansa pagi
“Aku masih disini dan tetap disni”
Semangatnya yang membara perlahan padam
Vii
Kedua matanya meredup
Mewartakan mimpi
Kenangan jingga memaksanya bertahan
Diatas tanah merah
Diujung tebing tinggi
Diam menahan bahasa misteri
“Aku adalah hitam, jelaganya hitam”
Viii
Nafas gemuruh
Seperti sengaja sisakan gema doa
Yang biasa mengiring di pematang sawah
Disini tak terdengar suara seruling
“Dalam hening sepi ku rindu”
Viii
Lihat, matahari enggan terbit
Sementara kicau burung
Lupa menyambut pagi
Jala api memberangus hati
ix
Merajut angan
Menyelamatkan mata air
Embun surga dan pepohonan
“Di lengan-Mu ku temukan CINTA”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Spiritual, Misteri Selendang Langit (Bidadari) dan Kristal Bumi

Kisah Spiritual, Labuh Pati Putri Anarawati (Dibalik Runtuhnya Majapahit, 4-5)

Rahasia Simbol (Tamat). Siklus Yang Berulang Kembali