Seri Kajian BiSMiLLAH (2) Misteri Simbol Ba


Hasil gambar untuk ruang dan waktu
Kerangka ruang apakah yang di gunakan manusia untuk menghantarkan segala pemikirannya?  Bagaimana keadaan alam materi yang tersusun dari  atom-atom yang kemudian membentuk persenyawaan. Pernahkah terpikirkan bagaimana senyawa itu tetap bertahan dalam keadaan dirinya?  Energy apakah yang emenahan jatidiri mereka tetap dalam keadaan seperti itu. Air, udara, protein, lemak, dan lain sebagainya. Pernahkah terpikirkan bahwasanya keadaan mereka sesungguhnya adalah energy potensial bagi makhluk lainnya.Mereka menjadi sumber energy bagi makhluk yang memiliki ordo lebih tinggi.
Tanaman menjadi bahan energy bagi hewan, dan hewan menjadi sumber energy bagi manusia. Begitulah runutan rantai makanan. Begitu pula misteri perpindahan energy dari satu makhlukkepada makhluk lainnya. Pernahkah terpikirkan bahwa kita manusia menggunakan energy harus mengornbankan nyawa makhluk lainnya? Eenergy  tersedia dalam wujud makhluk lain, adakah yang menegrti kenapanya? Manusai tidak mampu mengolah sendiri dari bebatuan dan juga mineral lainnya. Manusia memebutuhkan peranan makhluk yang lain untuk kehidupannya. Keberlangusngan hidup manusia sangat tergantung dari keberadaan makhluk-makhluk lain di muka bumi ini.
Tidak bisa dipungkiri bahwasanya manusia adalah makhluk yang menempati ordo tertinggi dalam strukur hiraki kesadaran. Maka sudah selayaknya  manusia berada dalamkerangka acuan yang sudah dipersiapkan Tuhannya. Yaitu di kerangka acuan ruang dan waktu Ba. Disinilah semua makhluk  BERJANJI kepada Allah, termasuk manusia juga telah BERJANJI. Jauh sebelum alam semesta ini dibentuk dan JANJI itu diulang kembali saat mana manusia akan diturunkan dam memasuki portal ruang dan waktu bumi.
Semua makhluk pada dimensi ruang dan waktu Ba, tunduk kepada hukum-hukum yang mengatur itu semua. Mereka semua sudah berjanji untuk mengorbankan diri mereka kepada makhluk diatasnya yang membutuhkan energy dari dirinya. Mereka semua berbakti kepada Allah, mereka smeua tunduk kepada Allah, mereka semua bersama-sama dalam kesatuan ESA yang di simbulkan sebagai SIN.  Ya, semua makhluk telah berjanji untuk berbakti kepada Allah. Mereka hanya menyembah Allah dalam rangkaian mekanisme alam semesta yang nampak sangat nyata di mata kita ini. Makhluk yang telah mengucapkan sumpah dan BERJANJI kepada Allah berada dalam makom SIN. Pada dimensi SIN inilah seluruh makhluk telah BERJANJI untuk tunduk  dan berserah kepada hukum-hukum Allah. Meski mereka harus mengorbankan dirinya kepada makhluk yang lebih tinggi. Dari sinilah kemudian muncul hukum RANTAI MAKANAN.
Tidakkah kita perhatikan makhluk yang tertinggi harus tunduk menyerah kepada kematian. Energynya kembali kepada alam semesta, atom tanah kembali ke tanah. Mereka  dimusnahkan oleh bakteri pembusuk. Energy ini terus berputar, alam semesta menjadi sebuah roda kehidupan. Alam semesta  senantiasa, terus menciptakan makhluk-makhluk terbarukan. Manusia lahir dan mati. Siklus kehidupan dan siklus kematian berguliran tiada henti. Bagian inilah  di sepanjang peradaban  yang mencemaskan dan menakuti  manusia. Manusia sakit dan mati, mengapakah bisa begitu? Kesadaran manusia dalam kegamangan. Mengapakah dirinya di hidupkan jikalau harus dimatikan lagi. Kesadaran manusia akan mengalami JETLAG saat berusaha memahami dimensi ruang dan waktu.
Simbol SIN telah mengunci seluruh makhluk alam semesta ini. PERJANJIAN mereka dengan Tuhannya tidak memberikan pilihan bagi mereka. SUKARELA  atau TERPAKSA meraka harus menjalani TAKDIR diri mereka. Tidak ada satupun makhluk di muka bumi ini bisa memilih TAKDIR untuk dirinya. Dimanakah nanti kehidupan meraka akan berakhir, apakah akan berada di perut harimau, ataukah berada pada perut mansuia. Maka mereka hanya bisa berdoa berharap terbaik baginya. Bagi seekor domba tidak ada pilihan itu bagi dirinya. Kepastian dari Tuhannya adalah KEADILAN. Jika diirnya menjadi isi perut manusia maka sempurnalah kejadiannya. Sang domba akan diangkat derajatnya di alam nya sana. Begitulah rangkaiannya. Maka dapat dipahami mengapakah urutan simbol berikutnya  dari rangkian Bismilllah adalah MIM.
Seluruh makhluk dialam semesta akan menjadi sempurna kejadiannya dan akan diangkat derajat mereka jika mereka bisa bersama MIM. Yaitu entitas KESADARAN manusia yang berada dalam kerangka acuan ruang dan waktu BA. Maka bisa dipahami mengapakah seluruh makhluk yang tak kasat mata begitu berkepentingan atas KESADARAN manusia. Mereka senantiasa berbondong-bondong mengkerumuni manusia yang tengah berada dalam ruang dan waktu BA. Mansuia yang sedang berdzikir,  yang sedang mengingat Allah, dan manusia-manusia yang sedang mencari sesembahan akan selalu diiukuti dan dikerumuni oleh makhluk-makhluk ghaib lainnya.
KESADARAN manusia ini akan menjadi kendaraan bagi makhluk lainnya untuk memasuki alam lainnya bahkan alam-alam malakut . Tanpa KESADARAN manusia mereka tidak mampu berbuat apa-apa. Sebab hanya manusialah yang dipercaya memegang kunci ke KHALIFAH an atas alam semesta ini.Maka rangkaian kata berikutnya adalah LAM dan LAM. Kedua alam ini menjadi satu kerangka acuan yang PARADOKSAL. Alam ini bersatu dalam KESADARAN namun juga TERPISAH dengan sangat nyata. Alam GHAIB dan alam NYATA. Mereka dipisahkan oleh lubang yang tidak tembus. Hanya cahaya yang mampu lewat disana. Cahaya KESADARAN itulah yang mampu melewati portal antar dimensi. Sehingga karena sebab itu makhluk ghaib sangat berkepentingan atas KESADARAN manusia itu. Untuk itulah mereka setia di dalam raga manusia.
Bagitulah rangkaian kalimat BISMILLAH ini di khabarkan. Agar kita semakin berlomba-lomba untuk berada dalamkerangka acuan ruang dan waktu BA. Kerangka acuan bagi wadah KESADARAN DIRI manusia yang bermartabat dan dengan bangga mengatas namakan TUHAN mereka. Berdiri tegak saat ditanyakan siapakah Tuhannya. Mereka akan menjawab dnegan gagah, “Allah Tuhanku dan Muhammad nabiku” Tiada keraguan yang tersisa dalam setiap desah nafas meerka. Keberanian yang teguh dan pendirian yang tak tergoyah. Sebab mereka paham  meraka tengah berada dalam kerangka ruang dan waktu BA. Kerangka acuan yang senantiasa diliputi KASIH SAYANG ALLAH. Dengan itu mereka bangga tengah  mengatas namakan Allah Tuhan mereka.
Mereka akan tiada rasa takut, tiada was-was, dan juga tiada bersedih hati. Mereka tegak berdiri dengan kalimat BISMILLAH HIROHMANIROHIEM. Akankah khabar ini membuat manusia semakin beriman ataukah akan semakin membuat manusia berpaling dari KEBENARAN. Sungguh masih banyak sekali pemahaman yang menjadi  rangkaian misteri belum terungkap. Bagaimanakah diri kita mampu memasuki kerangka acuan ruang dan waktu BA. Bagaimanakah keadaannya disana?  Mengetahui keberadaan posisi jiwa kita saja masih begitu sulitnya. Berada di koordinat manakah kita ini? Berada pada arah manakah jiwa kita? Kondisi sekarang dan saat sekarang ini hanya terasa nelangsa di jiwa. Kalau begitu kapan kita akan mulai HIJRAH menuju kepada dimensi ruang dan waktu BA. Dimensi kasih sayang Allah. Masihkah kita tertinggal disini? 

Bersambung...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Spiritual, Misteri Selendang Langit (Bidadari) dan Kristal Bumi

Kisah Spiritual, Labuh Pati Putri Anarawati (Dibalik Runtuhnya Majapahit, 4-5)

Rahasia Simbol (Tamat). Siklus Yang Berulang Kembali