Kisah Spiritual, 'Sharing' Mula Buka Kesadaran




Bincang via SMS dengan Ki Ageng akan di share, semoga dengan sedikit upaya ini dapat membantu para kesatria, yang saat sekarang ini diamuk rahsa-rahsa masa lalunya. Sungguh keadaan itu perjuangan berat, mendaki lagi sukar, maka saling mengkhabarkan dan saling berbagi, saling nasehat menasehati adalah jalan terbaik untuk semua. Tidak ada yang lebih pintar, tidak ada yang lebih pandai, tidak ada yang lebih suci, semua berada dalam kelas yang sama. Terserah kepada Allah saja saat sekarang siapa yang sedang diajari, dan sedang mengajari apa. Maka yang sedang diajari Nya tugasnya adalah mengkhabarkan (share) hasil pembelajaran tersebut. Bagi yang sudah memahami setidaknya akan menjadi penyaksi atas kebenaran khabar yang disampaikan. Maka Mas Thole adalah saksi yang menyaksikan atas kebenaran ini. Karenanya beberapa SMS yang membombardir pemahaman akan di share disini, semoga dapat diambil hikmahnya. 

Sebuah perjalanan panjang, perjalanan menyusuri saat mana mula manusia membuka kesadaran. Mula Buka Kesadaran, bagaimankah keadaannya. Tidakkah para kesatria merasakannya, terjebak dalam turbulensi, kebingungan dan rasa mau mati. Tetapilah, dan tapakilah, berpeganglah pada tali Allah, marilah kita bersama-sama berpegangan pada tali yang sama. Anggaplah kita sedang berjalan pada jembatan shirotol mustakim, dan tali yang kita pegang bersama yang menahan kita bersama. Peganglah kuat, jangan digoyang-goyangkan, sebab yang lainnya akan mengalami keadaan yang sama. Bergoyang dengan lebih hebat lagi dikarenakan gaya resultan tali, yang terbawa lintas materi. Berikut ini pesan-pesannya.

Semua yg ingin dijelaskan telah dituliskan di tulisan akhir itu. Simbol untuk kembali ke "jawa sejati" telah disimbolkan dg tepat dg simbol 7 bidadari dan jaka tarub. Dan simbol untuk kembali juga telah dikisahkan. Ketika telah habis-habis-habisan lumbung baru nampak selendang itu. Sanggupkah?...Demikian seharusnya.. dan demikian yg sudah digariskan. Tidak sulit namun juga tidak mudah. Bisa sangat mudah namun bisa pula sangat sulit bagai mendaki langit. Dan tidak ada yg perlu ditambahkan. Selain sebuah metode pelatihan... yaitu positioning jiwa. Menjelaskan cara yg ingin dijelaskan dari tulisan di blog ini. Metodenya.. atau petunjuk praktisnya.

Keadaan saya baik sekali. Sudah normal dan jauh lbh baik. Dan boleh memberitahu satu hal. Memasuki realitas raga terkini setelah sang ksatria hadir maka sangat berat. Dan raga terkini atau kesadaran diri akan pontang-panting dalam gelombang yg membingungkan. Kedua portal realitas dan gaib terbolak-balik. Mata lahir dan mata bathin terbolak-balik.  Dan yg belum terbiasa terasa bagai misteri dan kabut yg meliputi pandangan. Akibatnya rasa akan teraduk-aduk. Kalau bisa berlatih on dan off mata bathin dan mata lahir. Seperti yg sering diajarkan. Namun kalau mata bathin (mata ketiga) inipun belum jelas dan belum ngeh akan lbh menyulitkan lagi. Maka hanya dg sholawat saja mampu memasuki kesadaran terkini dg lancar. Tetapi pemahaman sholawat itu sendiri juga tdk sederhana. Buka dan kaji lagi tulisan lama ttg sholawat. Disitu gamblang dan jelas sekali. Ketika sholawat maka kita seolah meletakkan memory dan rasa ke virtual memory dan rasa. Jadi kita sendiri tdk dibebani rasa dan memory.

Rasa itu berada di virtual rasa (kesadaran alam) yg memiliki ukuran yg luar biasa yg mampu menampung apapun rasa kita. Kita hanya mengakses rasa yg dibutuhkan saat ini. Sebagaimana mengakses data dalam virtual memory. Virtual memory adalah "shafaat" rasulullah. Semua beban rasa ummat atau pengikut muhammad akan ditanggung olehnya. Kesadaran ruh.. kesadaran alam..kesadaran tunggal adalah ibarat atau umpama kesadaran muhammad. Kesadaran virtual yg sangat besar. Yg biasa disebut cahaya muhammad. Nur Muhammad. Cahaya ada penyimpan data. Serat optis. Serat cahaya. Fiber optis. Pengantar informasi. Dan juga penyimpan rasa. Maka simpan gejolak rasa sang ksatria dalam virtual rasa yaitu dg sholawat. Tempatkan dlm posisi. Sang diri yg akan menjadi pengikut muhammad. Dan akan menerima shafaat. Keyakinan ini akan menempatkan sang ksatria dlm fitrahnya.

Maka kesadaran diri akan mampu berada di depan. Menjadi sopir bg raga. Dan sang ksatria ini akan menjadi navigator. Petunjuk arah. Karena yg tahu seluk beluk raga adalah sang diri. Sedangkan sang ksatria selalu tdk akan pernah mengerti kelemahan sang raga. Kasihan raga yg akan diseret ksatria. Jatuh bangun..tertatih-tatih menghadapi kekerasan hidup dan tuntunan ksatria yg tanpa kompromi. Kita diajarkan untuk mulai berlatih "sadar" dalam tidur. Mampu mengontrol mimpi. Saat ini dia sedang meng off kan spiritual spot nya. Dia tdk mau mengakses kecuali saat penting saja. Dia minta kita selesaikan diri kita. Nanti saat waktunya dia akan on kan lagi. Dia merasa sudah cukup mengantarkan. Jadi kita yg hrs melakukan sendiri. Untuk sadar saat tidur. Dan mengontrol mimpi. Dia belum mau menjelaskan. Hanya memberi tahu kondisinya dan rasanya saja. Kemampuan mengontrol mimpi adalah kemampuan mengakses dimensi 4.

Yg dia ajarkan sekarang ini adalah menguatkan mata ketiga. Yg itu saja saya juga belum lancar. Yaitu melihat aura...cakra..energy... dan mengaksesnya. Masih banyak yg perlu dilatih. Ini semua perlu dilatih... bukan hanya wacana. Jadi teguhlah dg sopir yg ditengah yaitu kesadaran diri. Dengan harmoni sopir kanan dan kiri. Akal dan hati. Dan itulah kesadaran yg meliputi semua entitas. Yg mampu mengakses semua energy dr masing-masing entitas. Kita hanya terbiasa mengakses energy entitas raga. Hampir tdk pernah di entitas akal dan juga ruh. Sekali ke ruh. Kita juga terjebak di sana. Dan ketika di akal kita juga terjebak disana. Itulah hijab kesadaran. Seolah jiwa terbang ke angkasa luar Galaksi.. ujung semesta dan akhirnya mendadak kembali. Ada.Memasuki raga terkini..memindai rasa yg dibawa.. kenali rasa dengan referensi muhammadur rasulullah... kenali semua rasa.. kenali rasa yg hadir terkini.. fokuskan pada hati..memasuki inti sel.

Mulailah memasuki realitas kekinian dg mengelola hawa. Mengelola nafas. Tarik nafas lembut ikuti tarikannya rasakan denyut lafadz la ilaha ilallah. Sampai mencapai rahmat Allah. Pulang ke rahmatullah. Hilang. Kosong. Tiada. Rasakan jarak yg mendekat... terus mendekat...lalu blas... hilang.. tahan..tahan..lembut. Kenali rasa awal dahulu.. kerendahan diri di hadapan Allah.. masuki rasa astagfirullah hal adziem. Mohon ampun.. memohon maaf kesalan diri dan umat manusia.. beban dan kesalahan semuanya. Rasakan keberadaan.. keterbatasan.. keadaan. Realitas kekinian. Kondisi raga saat ini. Lakukan ini dengan melepaskan nafas teratur.lembut tanpa paksaan. Atur dan kelola perputaran hawa dalam raga dengan perputaran jiwa kembali kepada Allah untuk mendapatkan rahmatNya. Dan kembali ke realitas penggunaan hawa dalam nikmatnya. Ulangi berkali-kali. Sampai difahamkan.

Lakukan ini dengan melepaskan nafas teratur.lembut tanpa paksaan. Atur dan kelola perputaran hawa dalam raga dengan perputaran jiwa kembali kepada Allah untuk mendapatkan rahmatNya. Dan kembali ke realitas penggunaan hawa dalam nikmatnya. Ulangi berkali-kali. Sampai difahamkan. Inilah latihan menyelaraskan gaib dan realitas. Harmoni ruhani dan raga. Mengelola hawa nafs. Bisa dilakukan kapan saja dimana saja..Setelah itu kenali gaya-gaya dlm raga terkini. Kenali medan magnet tubuh. Kenali energy yg menggerakkan raga. Kenali daya. Kenali arus listrik tubuh.. arus induksi. Lakukan dg shalawat. Tarik nafas lembut dg lafadz la ilaha ilallah.. sampai ke kekosongan.. ketiadaan.. tiada rasa dan tidak ada apa-apa.. seperti blas kosong... tidak sadar ... dalam kilasan detik... tidak ada apa-apa seperti tidur... lalu tahan lalu lafadz muhammadar rasulullah.. rasakan posisi nafas dg dibandingkan referensi nur muhammad.

Arah dan posisi jiwa saat ini keadaannya dan dalam resonansi dg nur muhamnad... yaitu budi pekerti yg luhur dan akhlak mulia.. bandingkan posisi jiwa. Dan arahkan posisi jiwa menuju referensi jiwa. Kita tdk akan mampu mengelola arus induksi raga sendiri.. kita tdk bisa.. tdk mampu.. sangat kompleks.. rumit. Dan saling terkait.. bergantung. Hanya dg sholawat kita bisa harmoni. Baca kajiansholawat yang berikutnya akan diposting setelah  ini untuk detailnya. Semoga menambah pemahaman, dan menjadi keyakinan kita. Amin


wolohualam



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Spiritual, Misteri Selendang Langit (Bidadari) dan Kristal Bumi

Kisah Spiritual, Labuh Pati Putri Anarawati (Dibalik Runtuhnya Majapahit, 4-5)

Rahasia Simbol (Tamat). Siklus Yang Berulang Kembali