Kisah Spiritual, Sambutlah Kalabendu Sukarela atau Terpaksa




Walau tak terucap, perjalanan kemarin (25/9) ke Bandung sangat melelahkan. Rencananya untuk dapat bertemu dengan Dyah Pitolaka tak kesampaian, memang salahnya juga tidak memberitahu sebelumnya. Informasi yang diterima dari yang bersangkutan memang tidak akurat, katanya dia hanya seorang ibu rumah tangga biasa yang tidak mungkin kemana-mana. Nyatanya Mas Thole keliru, khabar kalau Dyah Pitaloka sedang liburan ke Bali diterimanya dari Putri Sriwijaya, saat dia sudah memasuki Tol Cipularang, sudah di depan pintu tol Pasteur. Tak mengapa memang, ada keperluan lainnya Mas Thole harus berangkat ke Bandung bersama sang Prabu. Maka kalaupun tidak bisa bertemu ada hal lainnya yang bisa dikerjakan.

Jalan rasanya lengang, disiang yang tak terlalu panas, mobil yang dikemudikan Sang Prabu selewat dhuhur memasuki sebuah hotel di kawasan Bandung sana. Hotel diatas perbukitan nampak asri sekali. Dibelakang terlihat pepohonan bagai hutan tempo dulu, dengan kolam renang yang berasal dari air pegunungan. Tak terasa Mas Thole berdecak kagum atas indahnya panorama ciptaan Tuhan. Lantai-lantainya seperti menghujam ke bumi. Bayangkan saja, jika hotel di Jakarta lantai menjulang tinggi ke angkasa, namun hotel ini justru sebaliknya, lantai yang  teratasnya justru berada di bawah jurang yang cukup curam. Mas Thole tidak sempat memperhatikan berapa lantai ke bawah, yang jelas dia akan di lantai 8, dibawah jurang.

Setelah memasuki kamar dan beristirahat sebentar, sehabis maghrib mereka keluar mencari makanan. Sambil menunggu seseorang yang memang sudah lama tidak bertemu. Ya, Sang Prabu sudah menghubungi seseorang yang memang juga akan ditemui Mas Thole. Semenjak prosesi hampir 4 bulan yang lalu Mas Thole memang tidak pernah bertemu lagi.  Dan dia ingin mendengarkan ceritanya selama ini. Dialah Sang Avatar, yang sempat terkapar hingga 1 bulan lamanya akibat prosesi. Terbayang bagaimana riuhnya, gadis ini manakala bicara. Mas Thole entah mengapa merasa sangat dekat sekali. Mungkin saja di masa lalunya gadis ini adalah ponakannya atau bahkan mungkin saja anaknya. Kilasan itu begitu mencengkeramnya, ada keterkaitan yang kuat diantara mereka. Entah apa itu, sampai sekarang Mas Thole tidak mampu menembus misteri itu. Apakah dia juga merasa begitu, Mas Thole tidak tahu itu.

Malam semakin beranjak, gadis yang ditunggu akhirnya datang juga. Seperti yang dipikirkan Mas Thole, hebohnya luar biasa. Bukan basa-basi sebagaimana lumrahnya orang biasa, namun sederet kekesalan dilontarkan bertubi-tubi kepada Mas Thole, bagai senapan mesin yang memutahkan pelurunya, tanpa sedikitpun memberikan kesempatan kepada Mas Thole untuk bernafas. Bagaimana dia tidak kesal, banyak sekali dia mengalami kejadian aneh yang diluar nalar manusia. Dia ingin berbagi dengan Mas Thole namun apa katanya, SMS nya tidak pernah dibalas oleh Mas Thole. Betapa kesalnya. Sebagai gadis belia mengalami kejadian yang tak biasa tentu saja gundah rahsanya, tidak ada tempat mengadu dan tempat untuk berbagi. Mas Thole begitu asyik mendengarkan celotehnya, walaupun kata-katanya seperti kesal merajuk, dan marah-marah, namun anehnya Mas Thole seperti nyaman saja, malah asyik mendengarkan kata-katanya. Menyerap semua yang ingin disampaikannya, sesuatau yang tersirat. Memang terasa aneh buat Mas Thle dia tidak pernah merasa menerima SMS atau telepon dari gadirs ini. “Hmm..selalu saja begini keadaannya..” Batin Mas Thole getun.

Gadis itu mulai bercerita, semenjak diprosesi perkembangan spiritualnya semakin kuat saja, sekarang ini jiwanya semakin halus. Satu demi satu diuraikannya bagaimana dia mampu berbicara dengan pohon, bagaimana dia kemudian berbicara dengan angin, laut, gunung, sandal, bahkan sampai dia juga mampu berbicara dengan motornya sendiri, dan masih banyak cerita aneh lainnya. Mas Thole benar-benar larut dalam pembicaraannya, yang kadang meledak ledak, kadang seperti kesal,  kadang seperti sumpah serapah dan kadang bagai seorang tua yang sangat arif dan bijaknya, banyak sekali bahan ceritanya, sekan-akan tidak ada habis-habisnya dilontarkan kepada Mas Thole. Diantara ceritanya itu, dia berbicara kepada hewan kurban yang katanya ada beberapa diantara mereka pernah hidup sebagai manusia, maka dia meminta tolong agar dirinya tidak dipotong. Ada lagi seeokor kucing yang datang kepadanya meminta tolong, sebab dia tidak mau dikawini oleh kucing yang kotor disebelah rumah dia. Banyak kisah aneh dan lucu lainnya, sehingga sering Mas Thole tersenyum mendengarnya. Gadis itu berkisah lancar sekali, seperti seorang anak yang sedang menumpahkan rahsa manjanya kepada ayahnya. Sepanjang dia bercerita Mas Thole perlahan-lahan terus berusaha menembus kesadarannya, mencari pijakan, siapakah tokoh dibalik raga gadis ini, mengapakah dirinya belum berhasil menemukan tanda-tandanya.

Alih-alih mampu menembus kesadaran gadis itu, kepala Mas Thole justru  terasa pening. Sehingga sambil memegang kepalanya, Mas Thole terus berusaha mengikuti jalan cerita gadis tersebut. Gadis itu seperti tak peduli dengan yang dirasakan Mas Thole, ceritanya terus saja meluncur dari mulut mungilnya. Dia bercerita entah mengapa lebaran kemarin ini dia ingin pergi ke Jogjakarta dengan motor bersama teman-temannya. Memasuki kota Jogjakarta, jalan di depannya seperti terbelah. Pertanda-pertanda itulah yang ingin disampaiakn kepada Mas Thole, sayang Mas Thole tidak menanggapi SMS nya. Sepanjang perjalanan dia banyak sekali pohon-pohon yang mengadu kepadanya. Ada pohon yang sudah tua umurnya sudha ratusan tahun lamanya, sang pohon berkata meminta sebaiknya di ditebang saja, sebab dirinya dijadikan saran mansuia untuk berbuat sirik. Di pohon tersebutlah manusia meminta-minta kepada selain Allah. Gadis itu juga berjalan menuju ke laut, sebuah pantai yang masih dekat dengan Jogjakarta.

Di pinggir pantai seperti bisa dia mengucap salam, dan mengajak komunikasi dengan lautan. Sebentar kemudian ombak dan badai bergulung-gulung menjawab permintaan gadis itu, kontak saja gadis itu kaget. Maka dia bersegera meminta agar laut kembali normal, dia hanya ingin berbicara saja, tidak lebih. Mas Thole merapatkan duduknya demi mendengar bagian yang ini. Laut sudah mulai muak dengan manusia, sebab banyak manusia yang menyembah dirinya. Manusia sudah tidak ingat Tuhannya. Ingin rahsanya ditumpahkan air laut ini menghabiskan daratan. Sayang Tuhan masih menahannya untuk waktu tertentu nanti.  Betapa bodohnya manusia itu. Mereka meminta-minta kepada siluman. Sang laut yang bersuara wanita itu kemudian menunjuk kepada seseorang yang berdiri agak jauh. Laut berkata, bahwa orang tersebut menyembah monyet, uang yang di dompetnya adalah uang hasil pemberian siluman yang tak jauh dari tempat tersebut. Mas Thole istigfar berulang kali, menarik nafas dengan sedihnya. Tidak hanya orang tersebut banyak sekali para pejabat kita melakukan hal yang sama. Mereka meminta kekuasaan, jabatan, dari tempat-tempat seperti itu. Bagaimanakah alam tidak murka.

Pada akhirnya cerita gadis tersebut berpesan agar Mas Thole bersabar, sebab sekarang ini sudah saatnya. Sebentar lagi laut, gunung, tanah, akan menepati janji-janji mereka. Begitu juga alam siluman akan beraliensi menyesatkan manusia. Siluman-siluman inilah yang merangsak dengan hebatnya, merekalah yang diberikan tugas menyesatkan manusia. Dan bilamana manusia-manusia semakin tersesat dari jalan Allah, maka disaat itulah berlaku hukum alam. Sebagaimana yang pernah dikisahkan pada umat-umat terdahulu. Bagian inilah yang harus diwaspadai, kata gadis tersebut.  Mas Thole mengangguk-anggukkan kepalanya. Sambil terus menyimak apa yang diceritakannya. Mengapa gadis tersebut berpesan begitu. Ya, dirinya pernah beberapa kali diajak memasuki alam-alam mereka. Dan satu kali dirinya diajak memasuki dasar bumi, ke inti bumi. Dia bertemu dengan jin penghuni inti bumi yang usianya sudah seumur dengan bumi itu sendiri. Sempat terjadi bentrokan diantara mereka. Jika tidak dilindungi Allah melalui para wali, dan kesatria-kesatria bumi, mungkin saja jiwa gadis tersebut tidak akan bisa kembali.

Singkatnya pertikaian mereka menimbulkan dendam jin dasar bumi, dia berjanji akan melakukan aliensi dengan para siluman, dan juga para jin-jin lainnya, mereka akan memasuki manusia-manusia yang memuja mereka itu. Mereka akan datang dari arah mana saja untuk menguasai tubuh manusia. Manusia akan dihilangkan dan atau dipalingkan dari Tuhan, sehingga karenanya manusia akan kehilangan kasih sayang. Awal mulanya manusia hilang kasih sayang adalah akan dicabutnya rahsa sayang para suami kepada keluarganya. Kepala Mas Thole semakin pening saja, mendengar bagian kisah yang ini, apakah hawa iblis mulai memasuki kepalanya, menyelusup seperti biasa, diantara syaraf-syarafnya ?. Hiks..seperti selaput kulit ari pada buah salak, hawa lembut mengikat otak Mas Thole, dan keadaan tersebut berlangsung hingga malam esok harinya. Terngiang pesan Sang Avatar, agar Mas Thole harus sabar sebab kali pertama Mas Thole yang akan menerima beban berat pada realitas nanti. Tak terasa gadis tersebut bercerita lebih dari 4 jam lamanya. Jika tidak diingatkan Sang Prabu kalau hari sudah malam, mungkin saja cerita akan terus bersambung. Cukup sudah Mas Thole mendapatkan informasi, kepala semakin berat saja, hingga tidurpun terasa sakit kepala, meski dia sudah berusaha menghilalangkannya di waktu sholat subuh, nampaknya sia-sia, dan sakit itu terbawa ke Jakarta hingga keesokan harinya.

Semua seperti terangkai sempurna, satu demi satu menjadi jelas keadaannya. Datangnya pemuda yang menjadi utusan Kalagemet, kemudian juga apa yang disampaikan Sang Avatar, menjadi tanda-tanda nyata bahwa zaman Kalabendu tidak akan bisa ditolak lagi.  Apalagi juga dengan datangnya pesan melalui WA dari Ki Ageng,  perihal keadaan Ki Ageng disana. Baru saja Mas Thole mendapatkan pesan agar selalu sabar dari gadis tersebut, kenyataannya pagi ini dia menerima pesan yang menguatkan. Sudah dua hari ini Ki Ageng mengalami sensasi rahsa yang aneh. Semacam pertanda bagaimana cara para siluman nanti akan menyerang manusia. Para siluman akan memasuki raga manusia dan menjauhkan para ayah dari keluarganya. Ugh. Dan inilah  khabar Ki Ageng yang disampaiakan kepada Mas Thole.

“Sehari atau dua hari ini rahsanya aneh luar biasa. Rasanya semua rhasa cinta saya hilang. Semua rahsa kasih, dan empati dan banyak rahsa yg lain tertutup tidak bisa diakses. Jadi akibatnya saya tidak peduli. Kasar, keras, egois. Benar-benar tidak ada rahsa belas kasihan. Anak saya beberapa kali membantu charge ini. Sehingga bisa melewati.”
“Rasanya keluarga jadi asing. Tdk perduli sama sekali dengan mereka, tdk ada rahsa apapun terhadap mereka. Benar-benar aneh luar biasa. Untung saja anak saya ada disamping.”

Mas Thole juga mengalami hal yang sama, namun Alhamdulillah malam ini dirinya sudah mampu menetralisir serangan tersebut. Memang dalam perjalanan kemarin ini, sempat dibicarakan dengan Sang Prabu, bagaimana membangun kekuatan itu. Awal pertama jaman ‘goro-goro’ adalah hilangnya kekuatan keluarga. Keluarga yang menjadi pondasi suatu masyarakat akan diporak porandakan. Pesan Al qur an agar menjaga diri kita dan keluarga kita dari api neraka, tak mampu kita laksanakan, akhirnya hanyalah pesan retorika tanpa makna. Banyak keluarga yang akan hancur berantakan, banyak anak-anak yang menjadi tercerai berai, karena sebab orang tua meerka membawa ego diri mereka masing-masing. Inilah rupanya siasat para siluman. Maka perang ini akan sangat sulit dimenangkan oleh para kesatria. Maka siang tadi Mas Thole berpesan kepada Pambayun, salah satu harapan memenangkan mereka adalah jika para bidadari bersatu padu melawan kekuatan siluman. Sebab hanya para bidadarilah yang mengenal dengan benar arti cinta dan kasih sayang. Rahsa cinta para bidadari begitu dahsyat luar biasa, bagaimana jikalau dibalik kutubnya. Para bidadari harus membalik kesadaran mereka, arah cinta mereka harus berputar 180 derajat. Mereka harus buang cinta kepada makhluk, cinta kepada lawan jenis mereka, menjadi hanya cinta kepada Allah, coba bayangkan bagaimana ‘kedahyatan’ kekuatan energi cinta mereka. Dengan kekuatan cinta itulah kita akan melawan mereka. Sayang hingga saat sekarang ini, hijab para bidadari masih begitu tebal, untuk memahami makna cinta itu sendiri.

Namun tidaklah patut  karena itu kita kemudian  berpangku tangan, kita lakukan ‘perang’ semampu yang kita bisa. Kita rubah dunia dengan perilaku kecil kita sendiri. Meski kita hanya mampu meneladani satu saja teladan rosululloh, meski itu hanya semisal ucapan yang baik-baik. Maka yakinlah bahwa lingkungan kita akan mengikuti apa yang kit lakukan. Hal itu sudah dibuktikan Sang Prabu, memang baru terasa perubahan perilaku lingkungan disekitar rumahnya setelah 5 atau 7 tahun ini. Teori ‘Butterfly Effect’ ternyata bekerja. Mungkin dengan ini, sementara ini kita akan melawan mereka. Kita melawan para siluman dengan menguasai dan mengendalikan diri kita sendiri. Perilaku kita nanti yang secara perlahan tapi pasti akan merubah perilaku sekeliling kita. Doa kita akan membawa perubahan, tiada pertolongan kecuali pertolongan Allah. Maka berdoa, berbuat baik semampu yang kita bisa. Itulah perang kita sesungguhnya. Sebab perbuatan baik sekecil apapun pasti akan merubah dunia. Begitulah yang dipesankan ghaib kepada Mas Thole. Jangan pernah takut, memasuki jaman Kalabendu. Mari kita masuki jaman Kalabendu dengan semangat jihad. Bukan saatnya lagi kita berperang dengan senjata. Kita para kesatria sedang berperang di alam kesadaran. Berusaha mempertahankan hakekat jati diri manusia, dari iblis setan dan juga para sekutunya. Mereka setan dari golongan jin, siluman dan para manusia serta sekutu mereka,  adalah lawan kesadaran manusia. Begitulah seharusnya para 'kesatria' berperang dalam 'keterpingitan' mereka.

wolohualam

Komentar

  1. Copy dari tulisan seseorang.
    Mungkin inilah metode sang ksatria piningit.. dalam peperangan ini.
    Metode dalam Islam.

    Bismillahirrohmanirohim

    Al Fushilat: 30

    إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ ﴿٣۰﴾٣۰

    Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka istiqomah/meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu”.

    Makna isrtiqomah menurut abu bakar " tidak menduakan Alloh dg sesuatupun"

    Menurut umar bin khotob " menjalankan perintah dan menjauhi laranganNYA, jgn menyimpang sedikitpun "

    Menurut usman "beramal yg hanya dan hanya karena Alloh"

    Menurut Ali bin abi tholib dan ibnu abbas "melaksanakan kewajiban2 sebagai seorang hamba"

    Menurut hasan dan mujahid
    "Bersahadat laa ilaaha illa alloh sampai bertemu dgnNYA"

    Menurut ibnu taimiyyah " berketetapan utk mencintai dan menghamba kpdNYA, maka tidak menoleh kekanan atau kekiri"

    Seorang shbt bertanya kpd rosul,ya rosul beritahukan kpdku kalimat tentang islam,shg aku tdk perlu bertanya lagi. Sabda Rosul " ucapkanlah aku beriman kpd Alloh kemudian istiqomahlah"

    Sebagian org arif berkata " jadilah seorang yg istiqomah! Jangan mencari karomah/kemuliaan. Sesungguhnya jiwamu bergerak mencari karomah,sedangkan Tuhanmu meminta kamu utk istiqomah.

    Syekh ibnu qoyyim berkata : istiqomah bagaikan ruh dlm badan. Badan tanpa ruh adalah mayit, maka amal tanpa istiqomah seperti mayit atau rusak. Amal tanpa istiqomah akan hambar tdk ada rasanya (ahwal). Para zuhud menjadikan istiqomah sbg kendaraan utk beramal dan pembersih amal. Artinya amal yg tanpa istiqomah/ikhlas maka amalnya dinyatakanp tdk sah (tdk diterima).

    Alhamdulillaahirobbil'aalamin

    Maaf hanya copy paste saja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. asslmkm wrwb...
      Kidung Alam saudaraQ...
      Mdh2an kita smua dijadikan hamba yg sabar..ikhlas & istiqomah menjalankan amanat yg d takdirkan...
      Slalu berserah diri atas kehendaknya..
      Mdh2an kita d berikan petunjuknya utk menemukan bidadari yg tersisa...
      Amin yaa robbal alamin...
      Yaa malikul mulki 7x...

      Wassalam

      Hapus
  2. Wahai Sang Pejuang... Gadis Avatar, engkau mempunyai jiwa seorang bidadari..
    Carilah Muktamar yang bisa memfasilitasimu untuk terus berjuang melawan segala macam bentuk kesyirikan dan kemusrikan... peganglah akidah yang kuat.

    Zaman Kalabendu, sebuah Atsmosfir yang sangat kuat beraurakan hitam pekat membuyarkan kejernihan dalam berfikir, dimana emosi dijadikan panglima dalam berkehidupan. Siapa adanya kalian semua yang sangat mencintai kebaikan, kearifan dan kebijaksanaan yang mendambakan kesejahtraan dan kemakmuran, kejayaan dan kedamaian maka usirlah Kalabendu yang ada di setiap diri kalian.

    Jika kalian ingin selamat dari hitam pekatnya kalabendu, maka tebarkanlah cinta kasih sayang antar sesama, pandanglah saudara2mu dengan penuh cinta dan kasih sayang, dan pancarkanlah rasa cinta dan kasih sayang dari dalam hatimu sehingga sinarnya mampu mensirnakan kalabendu yang ada di dalam diri kalian, dan atsmosfir kalabendu di makrokosmos/alam mayapada.

    Dan ingatlah wahai ksatria: Cintai dan Santunilah anak-anak yatim piatu, jompo dan fakir miskin. Engkau tahu; meraka adalah harta warisan Rasull Muhammad SAW yang harus kita jaga dan lindungi, maka apabila ketiga Warisan itu dapat kita rangkul dan lindungi Maka Keridhoan Allah SWT, Berkah Keselamatan dan Kesejahtraan berjatuhan dari langit, keluar dari dalam bumi, tertumpah dari lautan.

    Sampurasun..... Para Leluhur semua, semoga Rahmat, Taufik dan Hidayah tercurah kepada kalian semua, Allah SWT memberikan ampunan kepada kalian, dan memberikan petunjuk kepada jalan kebenaran yang Haq, Allahumma Solli Ala Syaidina Muhammad waala ali Muhammad.

    Jangan ada Ego dan Ambisi karena hal itu dapat menghijab kalian dari jalan kebenaran, maka Ikhlas dan Ridholah Kepada Allah.

    Aku akan muncul dan sangat dekat dengan Rakyat, dalam Jiwaku ada rakyat dan dalam Jiwa Rakyat hiduplah aku. Nusantara kewalat dari yang Maha Kuasa, aku mohon jangan ulangi perebutan pepesan kosong sehingga banyak ratusan jiwa yang melayang terbunuh, pertumpahan darah, wanita2 hamil tanpa ayah dan tidak jelas, apa yang kalian perebutkan dulu.... Harta ... Tahta ... Wanita .... Wilayah Kekuasaan ..... inilah hutang yang kalian perbuat sehingga anak cucu yang harus menanggungnya saat ini, dimanakah Seorang Ibu????

    Aku dengan penuh kebijaksanaan dan tangan terbuka marilah kita beistigfar bersama, mohon ampunan kepada yang Maha Kuasa, bukankah Kalian Takut Siksa Allah yang Amat Pedih, tidak ada kata terlambat mari kita benahi negeri ini bersama menuju sebuah negeri yang ada dalam Ridhonya Allah SWT, sehingga kita selamat Dunia dan Akhirat bersama, Sejahtra Dunia dan Akhirat Bersama, Bahagia Dunia dan Akhirat bersama, saling mendoakan untuk kebaikan. Ya Allah hapuskanlah dosa para leluhur semua dan gantilah dengan pahala dan kebahagiaan serta derajat yang tinggi, berilah petunjuk dan hidayahmu sehingga mereka tahu jalan menujuMu. Sungguh berat amanat yang kalian berikan kepadaku tapi inilah sebuah pengabdian hablumminannas dan hablumminallah.

    Salam Sejahtera Dariku dan Guruku.
    Aku doakan kebaikan dan kesejahtraan untuk kalian semua yang aku cintai dan sayangi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Subhanalloh..amin..amin ya robbal 'alamin. Terima kasih..melalui tangan ini rupanya engkau sampaikan amanat ini. Menjadi saksi bahwa perjuangan sekecil apapun, tidaklah sia-sia.

      Segala Puji hanya bagi ALLAH yang telah menunjukkan jalan-jalan-NYA.

      Allah hu akbar.

      salam

      Hapus
  3. Duh Tuhanku...
    dalam istighfar aku mendatangimu
    aku datang dari depan, dari belakang, dari atas dan dari belkang
    aku datang dari yang lampau dan dari yang akan datang
    aku yang ada dan aku yang tiada
    aku yang mengerti dan aku yang tak tahu apapun
    aku yang sadar dan aku yang tak sadar
    aku yang merasakan dan tak merasakan apapun
    aku yang penuh pengharapan dan aku yang tak menginginkan apapun
    ...
    Duh Tuhanku
    begitu berat aku mengenalMu
    kutanyakan ke segenap penjuru
    adakah yang mengertiMu, seolah mereka semua begitu dekat dan mengenalMu
    sepertinya mereka semua mengaku dan menjadi juru bicaraMu
    namun adakah yang benar telah bertemu denganMu
    adakah yang mengenal tempatMu
    adakah yang mengerti sifatMu
    adakah yang menyadari sebenar kenyataanMu
    sedang semuanya dalam "prasangka" belaka

    dan itupun aku...semua ada dalam prasangkaku
    semua dalam persepsi dan keyakinanku
    benar salah, baik buruk, derita bahagia
    ada dalam keyakinan semata
    ada dalam diri sang aku
    ketika sang aku berkata
    dan sang aku yang mengaku
    ...
    Duh Gustiku
    tiada henti aku menyapaMu
    ternyata aku tetap saja selalu sendiri
    aku tetap saja tak tahu tentang diriMu
    yang ada adalah catatan-catatan harianku
    pelajaran demi pelajaran yang kubaca
    kupelajari, kudengar dan kuyakini
    tetap saja aku tak mampu mengenalMu

    dan akalku tetap selalu bertanya
    dan jiwaku selalu ingin merasakan
    dan rasa itu selalu silih berganti
    yang semakin naik turun bagai gelombang tsunami
    ..
    dan aku mengerti sang aku
    aku mengerti sang jiwaku
    aku mengerti sang ruhku
    aku tahu karena aku tahu
    aku sadar karena aku menyadari
    saat aku tahu
    dan saat aku sadar
    ketika ada kesadaran yang meliputiku
    ketika ada pengetahuan yang menguasaiku
    dan kesadaran itu bukan milikku
    dan penmgetahuan itu bukan punyaku
    maka tak layaklah aku mengaku-aku
    ..
    Duh Gusti kang Murbeng Dumadi
    aku hanya mampu berserah diri
    perjalankan aku menurut rencanaMu
    yang aku tak tahu dimana akhirnya
    beri aku kekuatan untuk melakukannya
    karena kekuatan itu hanya milikMu
    beri aku kesabaran untuk menjalaninya
    karena jalan itu tak sanggup kulakukan
    beri api semangat yang membara untuk mewujudkan
    dalam kesungguhan kemampuan yang Kau berikan
    dalam segala keterbatasan yang kumiliki
    karena hanya itulah yang mampu kulakukan
    ...
    Duh Gustiku
    aku tak mampu merubah apapun
    bila itu tak Kau kehendaki
    aku tak bisa mewujudkan apapun
    bila itu tak Kau jadikan

    Engkau lebih tahu yang terbaik
    dan Engkau mengerti apa yang Kau inginkan
    dan Engkau perlakukan apapun sesuai yang Kau kehendaki
    sekalipun aku menentang dan menolakMu, apa artinya
    sekalipun aku ingin mengabarkan ke semuanya ini, apa gunanya
    sekalipun aku ingin membongkar langit dan mengaduk lautan
    apakah mungkin?
    selain hanya akan menambah kerusakan di muka bumi ini saja
    ...

    maka Tuhanku
    biar kututup mataku
    agar bisa kugunakan mataMu untuk melihat
    biar kututup tangan dan kakiku
    agar kugunakan kaki dan tangan ini menjadi alatMu
    biar kubuka hatiku
    agar bisa kuisi dengan rencana-rencanaMu
    ..

    karena aku telah tak ada di saat ini
    aku ada di masa lampau dan masa datang
    yang ada adalah jiwa telah kuserahkan kepadaMu
    ...

    aku tidak bisa memberika apapun kepadaMu
    karena Engkaulah pemilik segalanya
    setidaknya aku memberikan rasa syukurku
    dan aku selalu mengingatMu setiap sadarku
    dan selalu memohon ampunanMu
    atas kesombongan, kesalahan dan kelemahan diriku
    dan sungguh Engkau lebih mengerti itu
    dibanding diriku sendiri
    ...

    kuserahkan diriku dalam kasih dan sayangMu
    berikanlah rahmat untukku
    untuk saudaraku
    dan untuk semua mereka yang kau kasihi disini

    Salam sejahtera untukmu semua


    Kidung alam

    BalasHapus
  4. "What is the use of running when we are not in the right road?" - German Proverb



    Sebuah ungkapan sederhana agar kita mampu mencari jalan yang tepat dahulu, sebelum akhirnya berlari kencang. Tentu kita pernah membaca atau pernah mendengar kisah petualangan, para pendekar yang mengembara dan membela kebenaran, menolong yang lemah dan menegakkan keadilan, mereka berusaha untuk tetap menempuh "jalan kebenaran"
    demikian pula pernah membaca kisah dari negeri sakura, para samurai yang berjuang untuk tetap di "jalan pedang",

    sebuah jalan kehidupan bagi mereka, kisah perjuangan yang berisi riwayat dan hikayat, semangat jiwa, semangat pengorbanan, cinta kasih, melintasi badai kesulitan, menempuh penderitaan, tempaan dan gemblengan yang mereka alami bukanlah sebuah pemainan, namun sebuah jalan mendaki dan sulit, penuh cucuran keringat dan bahkan tetesan darah, duka, derita, nestapa, kesulitan, masalah dalam kehidupan,

    seorang gemblengan adalah seorang yang telah mampu mengenal diri sendiri seutuhnya, semua kelemahan dan kelebihannya, memahami jati dirinya, memahami keberadaannya, lalu langkah atau tahap berikutnya, mampu mengenal alam sekitarnya, mampu membaca alam yang meliputinya,menjadi bagian dari alam, menyatu dalam alam dan kehidupannya. Seorang yang mampu mengerti ini, akan mulai mampu menentukan jalan hidup, misalnya bagi seorang samurai dalam contoh diatas, adalah jalan pedang, jalan hidupnya, jalan kehidupannya, takdirnya. Apakah " jalan " itu, mengapa mereka begitu kuat dan teguh menempuh jalan ini
    jalan yang begitu berat, jalan yang begitu penuh penderitaan, apa yang mereka cari.
    Jalan dalam bahasa Cina disebut dengan “Tao” dan dalam bahasa Jepang disebut “Do”. Bagaimana caranya menemukan jalan?.

    Jalan dapat ditemukan dengan meniru, mencari, dan menemukan. Tetapi jika memodifikasi dan mencampurnya dengan elemen diri, dan jadilah jalan kreasi kita. Itulan jalan. Jalan panjang telah dilaluinya, jalan kehidupan yang terjal, mendaki dan sulit. Jalan mencapai posisi dan keadaan saat ini.

    Sebuah langkah awal yang terasa berat dan menyiksa.
    Namun perjalanan panjang telah membuktikan, jalan panjang itu akan mampu mudah dilalui ketika ada sebuah “tujuan hidup”.
    Mencari makna kehidupan dalam setiap hal,

    Sebuah perjalanan yang seolah fiksi, seperti fantasi,
    seperti mimpi tetapi penuh realitas kehidupan.
    Sebuah getar yang digetarkan ternyata mampu
    menguak rahasia alam yang luar biasa,
    beraneka ragam keindahan, beraneka ragam keanehan.
    Sulit dimengerti. Luar biasa. Takjub dan mempesona.

    Hanya kesadaran yang mampu membaca,
    hanya kesadaran yang mampu melihat keindahan demi keindahan,
    keajaiban demi keajaiban.

    Jalan panjang kehidupan ini yang awalnya begitu sulit mampu dilalui
    akan dilalui dengan sederhana ketika ada rasa “cinta”.

    Jalan cinta untuk mengamati kehidupan ini yaitu dunia (realitas hidup),
    menjadi sebuah realitas (mimpi dan kenyataan).


    mewujudkan harapan tidaklah mudah
    mewujudkan impian memerlukan kekuatan dan energy yang luar biasa
    maka bersiaplah untuk menghimpun kekuatan
    bersiaplah mengumpulkan energy
    membangun mimpi menjadi sebuah kenyataan
    mewujudkan alam dimensi 4 menjadi nyata di dimensi 3 kita

    Bersyukurlah, bahwa dimensi waktu telah dipercepat
    waktu yang diperlukan orang dahulu mewujudkan mimpi sangat lama
    maka dalam kurun waktu sekarang akan menjadi sangat cepat (relatif cepat)
    namun juga berhati-hatilah
    karena apa yang ada dalam bathin para ksatria juga akan mewujud ke dimensi 3 kita ini
    walaupun mungkin bentuknya tak serupa, tetapi realitasnya mewujud
    maka dunia inipun akan lebih ramai
    dengan beraneka tingkah laku "manusia"
    yang tidak lumrah di jaman dahulu

    Mari kita yakini jalan hidup kita dahulu,
    selanjutnya setelah yakin itulah jalan yang benar
    maka larilah dengan sekuat kemampuan kita mencapai garis finishnya


    tak ada gunanya berlari kencang, bila kita berada di jalur yang salah
    karena tak akan sampi di tempat tujuan.

    BalasHapus
  5. Maaf pak...
    apakah sy bs minta no hp bapak atau alamat bapak?
    Thanks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silahkan ke email saya budiutomo.arif@rocketmail.com

      salam

      Hapus
  6. Wahai jiwa2 yg tenang&berserah diri atas kehendaknya...
    Marilah kita rapatkan barisan bermunajat memohon ampun&ridhonya...
    agar jihad kita sensntiasa di beri kemudahan &keberkahan...
    Senantiasa di limphkan Taufik,,,Rahmat&hinayahnya...
    Amiiinnn yaa allah... Allahumma Amiiinnn...
    Allahu akbar 3x
    Yaa malikulmulki
    Slm sejahtera toek smua...

    BalasHapus
  7. Amin ... Ya robbal alamin.

    Kabulkan permohonan kami Ya Allah, Tuhan pemilik seluruh alam semesta.

    BalasHapus
  8. Kalimat jiwa yang tenang saat ini telah kehilangan makna
    tiada nilai sakral, dan sangat sedikit yang tahu keadaan dan halnya

    maka ketika dikatakan jiwa yang tenang terasa biasa saja
    namun kedalaman makna "jiwa yang tenang"
    luar biasa tak terjangkau akal dan fikiran
    jiwa yang tenang adalah suatu keadaan potensi energy yang dalam
    suatu ketenangan yang memiliki semilyar kemungkinan
    penuh kekuatan dalam kediamannya
    kesunyian abadi yang melahirkan kenyataan
    ..
    sedikit saja rasa jiwa yang tenang dirasakan
    ketenangan yang dalam
    energy dingin mengalir ke seluruh tubuh
    dada meluas seluas alam semesta
    rasa kasih yang dalam

    dan banyak keadaan/hal luar biasa dalam jiwa

    sepuluh menit dalam keadaan ini
    maka nikmatnya terasa sampai berhari-hari

    dan kebanyakan diri kita masih dalam persangkaan tentang "tenang ini"
    sementara jiwa tenang ini
    sungguh "sakral" dan teramat dalam keadaannya

    ...

    maka adakah diantara para ksatria yang mampu menjadi saksi keadaan
    atau hal jiwa yang tenang yang dimaksud?

    BalasHapus
  9. Ada...dialh sang pembawa khabar alam...Kidung Alam saudaraQ..


    Slm kasih &sejahtera
    Kidung Alam saudaraQ

    BalasHapus
  10. Kita diadakan di dunia ini untuk menjadi saksi.
    kesaksian atas "jiwa" yang tenang ini adalah kesaksian Tauhid. Kesaksian tiada Tuhan selain Allah. Yaitu siapa yang mengenal jiwanya maka akan mengenal Tuhannya.

    Bukan berdasarkan prasangka, dogma, atau sekedar pemikian tentang Tuhan semata.

    Semoga kita mampu bersaksi (syahadat).
    Tiada Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah.

    Saksi sejati (syahid).


    Salam hangat untukmu

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Spiritual, Misteri Selendang Langit (Bidadari) dan Kristal Bumi

Kisah Spiritual, Labuh Pati Putri Anarawati (Dibalik Runtuhnya Majapahit, 4-5)

Rahasia Simbol (Tamat). Siklus Yang Berulang Kembali