Kisah Spiritual, Kelahiran Kalagemet Menandai Jaman Kalabendu




Kisah ini akan terus digulirkan, bersama ribuan jarum yang telah memasuki aliran darah. Kembali ke masa lalu sama saja mencari kematian sendiri. Namun rahsanya masih ada yang tertinggal, masih jauh tertinggal, sebuah rahsa yang tak pernah mampu dimaknainya. "Kau tak pernah mengerti bagaimana kesepian itu ?". Bisiknya kepada angin, kepada waktu yang terbuang, kepada tangis yang tertinggal, dan mengaliri anakan sungai di bawah gunung lawu."Kasih itu suci, sepertinya  air mata bayi. Kasih itu berani seperti api yang menjilati sanubari. Kasih itu tak pernah sampai , setidaknya dimasa kini ".  Dipandangnya langit yang semakin tenggelam, senjakala di bukit argo lawu.

Bukit itu kini jadi misteri, bersama berlalunya waktu. Jasadnya kini tak ketahuan, moksa entah bersembunyi dimana. Hanya suara kadang masih tersisa, menyuarakan panggilan. Senandungnya,  menempati semua relung yang ada di rongga-rongga waktu. Memaksa angin pegunungan yang terkadang tak mampu menolak, manakala dirinya memancarkan kesedihan dan kelangutan yang dalam. "Adakah engkau disana ?".  Begitulah sering dia bertanya. "Jikalaulah aku tak mampu membahagiakannya, jikalaulah cintaku tak cukup untuknya, kurangilah amalku dan berikanlah padanya". Sering dirinya berbincang kepada Tuhannya. Mestikah dirinya dilahirkan kembali ?. Dia Raja terakhir dari trah majapahit. Kini hanya sebuah mimpi yang seklias. Hanya ada sisa-sisa suara, "Ya, suara itu masih sangat dikenalnya". Benaarkah sudah saatnya dia dilahirkan ?. Kenapakah ?.


Kelahiran Kalagemet, anak dari Raden Wijaya telah memberi usikan. Dimensi alam ghaib merasa terganggu, alam semesta disana menjadi kacau balau. Arogansi Kalagemet tak menyisakan ruang untuk sebuah kata cinta. Turbulensi waktu akan segera dimulai. Melibas semua satria. Seperti kupu-kupu yang akan melawan tornado. Turbulensi waktu akan menghisap jiwa-jiwa para kesatria yang masih lemah tak berdaya. Kalagemet yang mati dibunuh oleh pengasuhnya sendiri. Dia tabib sakti yang merawat dirinya sedari kecil seorang pendeta yang arif, terpaksa membunuh tuannya sendiri. Tingkah asusila Kalagemet yang memuja kesaktian, telah memakan korban ratusan perawan. Ilmu hitam yang dianutnya membutuhkan darah perawan.  Sehingga pada akhirnya Kalagemet terserang penyakit kelamin yang tak tersembuhkan. Karena itu Kalagemet akhirnya dibunuh oleh tabibnya sendiri.

Kisah tragis itu masih menyiskaan dendam bagi Kalagemet. Dan entah mengapa pula, alam semesta  mengabulkan permohonan Kalagemet agar terlahir kembali ke dunia. Aroma wingit dan hawa magic hitam seketika saja menghambur ke seantero Jakarta. Maka Mas Thole segera mengirimkan SMS kepada sang Prabu. Perihal kelahiran tokoh yang satu ini. Peran antagonis telah diberikan kepada Kalagemet. Benda mataram seketika dipukul bertalu-talu, menandai sebuah jaman baru, jaman Kalabendu. Dampaknya sungguh dahsyat sekali. Para kesatria, yang sebgiannya adalah para bidadari mengalami himpitan hawa magic yang kental sekali. Mereka merasa ada sesuatu yang meliputi diri mereka. Mengakibatkan keadaan diri mereka seperti terlempar ke lorong masa lalu. Memasuki kembali masa tidur 'hibernasi'.

Alam ghaib memasuki jaman Kalabendu, para kesatria mengalami titik kulminasinya. Masa kritis yang tidak mungkin bisa dihidari. Apakah mereka akan mampu bertahan ?. Kekuatan hawa magic Kalagemet mampu menyedot keperawanan para bidadari. Sensasi yang aneh akan terus dialami oleh mereka, sampai saat yang sudah ditentukan. Mas Thole, berdesah khawatir sekali. Maka karena itu, sudah beberpa minggu ini, semua jalur ke dimensi ghaib telah dimatikannya. Dirinya terus sibuk dengan realitas terkininya. Sambil terus mengamati apakah yang nanti bakalan terjadi. Dia tidak ingin berseteru dengan leluhur raga terkininya. Siapakah yang mampu menahan kekuatan Kalagemet ?. Hawa gelapnya sudah menutupi seantero Jakarta. Maka dari hari ke hari, pertarungan alam kesadaran begitu terasa di raga Mas Thole. Para kesatria yang bersitegang sendiri. Sehingga terpaksa Mas Thole berkata keras kepada mereka. Berikut email yang dikirimkan kepada salah satu dari kesatria.

"Semoga rahmat Allah terlimpah atas kita semua..

Saya ikut prihatin seandainya tulisan tersebut melukai, namun disisi lainnya saya juga harus mensyukuri. Sebab hanya orang-orang yang berserah diri saja yang akan mampu melakukan kaji ulang. Tidak banyak orang yang mampu seperti itu. Semakin kita masuki keadaan diri ini maka kita akan semakin ditunjukan kelemahan diri ini. Kita akan semakin merasa kotor, merasa hina, merasa tidak ada lebihnya, dll. Inilah sikap yang benar manakala kita behadapan dengan Allah. Sebuah sikap yang selayaknya dilakukan hamba sahaya kepada Tuhannya. Maka selanujtnya akan tumbuh suasana sebaliknya. Dengan keadaan kita yang kotor seperti ini nyatanya Allah maha kasih terhadap kita, kita diangkat derajatnya. Kita diberikan kelebihan materi, kita diberikan kebahagiaan anak dan keluarga. Padahal kita tidak melakukan apa-apa. Bukankah Allah Maha Pengasih dan Penyayang ?.

Sekali lagi, sikap inilah yang paling utama, bagi orang-orang berserah diri (Islam), kita tanggalkan ego kita, kita tanggalkan ilmu kita, kita akui bahwa diri ini lemah. Namun Allah berkehendak lain atas diri kita, inilah yang harus disyukuri, oleh karena itu selanjutnya kita tegak hidup di bumi Allah dengan rasa syukur.  Coba perhatikanlah orang yang mengaku Islam, mereka akan merasa benar, merasa gagah, merasa bisa, dan lain sebaganya. Ini pondasi penting yang harus ditanamkan kepada para kesatria, agar tidak sama dengan yang diluaran sana. Maukah kita sama dengan mereka, yang atas nama agama, atas nama Tuhan mereka, membabi buta ?. Kita tidak sama dengan mereka, inilah pesan yang selalu diulang dan diulang.Inilah hakekat budhi pekerti. Agama Budhi.

Ingat kita hidup diera perbedaan dan penghakiman. Menghakimi siapa saja yang tidak sama dengan kita. Mereka lupa Allah Maha Pengasih dan Penyayang, tidak ada sedikitpun Allah merugikan hamba-Nya itu. Dan kita akan berhadapan dengan orang-orang yang seperti itu. Jikalau kita tidak ber serah diri, maka apakah akibatnya ?. Kita akan memperbanyak golongan-golongan lagi. Menerima keadaan diri kita apa adanya, menjalani takdir kita dengan kesungguhan hati, inilah pesan. Coba perhatikan kisah Fir aun, mengapakah istri Fir aun dijamin masuk surga. Padahal suaminya manusia durhaka, dan padahal suaminya bukan orang Islam ?. Adakah hikmah dari kisah itu ?. Bagaimankah sikap orang Islam jika mendapati keadaan seperti itu ?. Mereka hanya akan menghakimi saja. Padahal dalam al qur an sudah ada contohnya yang jelas. Maka tidakkah kita ingin mendapatkan karunia sebagaimana istri fir aun ?. Mampukah kita menjalani takdir kita ?.Hanya orang-orang yang berserah diri saja yang akan mampu.

Inilah titik balik kesadaran yang ingin Mas Thole sampaikan. Kita berangkat harus dari diri kita sendiri, kita harus mulai dari dimana kita berasal, bagaimana keadaan keluarga kita, dengan itu kita akan senantiasa menyerahkan urusan kepada Allah. Kita terima keadaan keluarga kita, lihatlah kisahnya di al qur an dan juga bagaiamanakah al qur an memberikan contohnya. Jika kita mampu menjalani takdir raga kita, maka kita akan mampu mengalahkan ego dan nafsu. Pahamilah, keadaan ini. KIta para kesatria ditakdirkan memiliki energi kesadaran. Apakah maknanya ?. Bukankah Allah telah memberikan karunia yang banyak ?.

Kita yang terpilih harus mampu memberikan teladan, terutama dimulai dari penerimaan diri.Menyandarkan semua lintasan hati kepada sang Maha Pengatur. Bukan kita yang mau, namun kita hanyalah perantara-Nya. Mengapakah di kisahkan 7 bidadari,pasti ada hal yang harus dikoreksi. Sebab perlu dipahami bahwa apa yang dituliskan, bukanlah nafsu, Mas Thole hanya meminjamkan tanganya saja. Pasti ada hikmah disana, untuk kebaikan kita semua. Mungkin saja kita masih memiliki ego, kita belum total berserah kepada-Nya. Tulisan tersebut bisa kepada siapa saja. Walohualam. Namun jika kita mampu mengambil hikmah, bukankah kita termasuk orang yang beruntung ?.".

Begitulah sepenggal email yang disampaikan, begitu sulitnya memaknai kejadian. sebagaimana keadaan Mas Thole yang harus kembali menyaksikan kelahiran demi kelahiran. Bagaimanakh menggambarkan kelahiran  Sang Prabu Brawijaya sendiri. Mengapakah beliau terlahir kembali,?. Entahlah, misteri ini sangat membingungkan Mas Thole. Mungkin inilah memang sudah saatnya. Kelahiran Kalagemet, kelahiran Betara Kala, akan menjadi momok bagi alam ghaib. Mau tidak mau alam akan mengirimkan kesatrianya kembali. Satu dua bulan ini, alam penuh dengan dinamikanya, riuh sekali, hiruk pikuknya seperti sedang masa kampanye saja. Bahklan lebih dahsyat dari itu. Peperangan sudah dimulai di alam kesadaran. Mas Thole mendapati salah satu korbannya, tetangga sendiri anak akil balik yang kehilangan kesadarannya. Bertingkah laku, tanpa etika membuka pakaianya dimana dia suka. terpanggil Mas Thole untuk mengobatinya. 

Sungguh keadaan tersebut bisa terjadi pada siapa saja. Apalagi kepada para kesatria, yang jelas-jelas musuh mereka. Anak tetangga Mas Thole adalah salah satu contoh nyata yang diperlihatkan kepada Mas Thole. JIka kalah maka sudah pasti RS Jiwa lah tempatnya, mungkin saja nanti Jakarta harus membuka rumah sakit baru lagi untuk menampung kita-kita ini. Sungguh, Mas Thole berpesan dengan tidak main-main, kuatkan keyakinan kepada Allah. Janganlah kita lupa, janganlah kita disibukan dengan urusan realitas kita saja. sebab memang kita sedang diarahkan kesana, agar kita lemah dari mengingat Allah.  Karena itu, betapoa khawatirnya Sang Prabu Brawijaya. Khawatir kepada nasib para bidadari.

Mereka akan berbuat telengas, sebab memang sekarang ini utusan trah-trah yang akan mengikuti kompetisi sudah mulai turun. Mas Thole menjelaskan kembali kepada kesatria perihal itu dalam emailnya.

"Mengenai pertanyaan,"Setiap trah berhak mengirimkan wakil-wakilnya untuk mengikuti lomba ini. Tidak saja dari pajajaran, majapahit, sriwijaya..dst" "

"Jika mengikuti kisah demi kisah, satu demi satu mungkin akan di dapat runutannya. Masih ingatkah saat Mas Thole selesai prosesi dari kangmas. semua kesatria mengalami sakit yang aneh, semua keadaannya sama. termasuk anarawati yang belum di prosesi, rata-rata sakitnya 3 hari. Semua yang terkonkesi jika dirunutkan pasti selalu terkait dengan Ibunda Ratu Kidul.  Siapakah Ibunda ?.   Ibunda memeiliki 7 anak, dalam mitos 7 bidadari sudah diuraikan.  Maka Ratu Shima, Anarawati, Pambayun, dan Putri Sriwijaya, adalah anak-anak Ibunda, merekalah dari asalnya bidadari. Tugas mereka adalah mendampingi manusia (Jaka Tarub) untuk memimpin nusantara. Entah siapakah nanti mereka yang harus didampingi, masih rahasia alam.

Jaka Tarub (Satri piningit) masih misteri, masih diperebutkan. Dialah yang akan memimpin nusantara baru. Khabar ini disampaiakn alam kepada siapapun yang mau mendengarkan. Maka ingatkah pada kisah Ki Subakir dari arab, dia pun ingin keturunanya terpilih jadi Jaka Tarubnya. Belum lagi dari trah-trah lainnya, mereka memeiliki bekal cerita yang sama. saya sudah bertemu dengan sebagian dari mereka. termasuk Dari atlantis dari Ibunda Ratu Kidul, adalah trah yang selalu mendampingi siapa saja yang akan menjadi pemimpin di tanah nusantara ini. Maka   tugas kesatria hanyalah mempersiapkan segala sesuatunya. 

Seharusnya kita melakukan laku sebagaimana kangmas, hidup dalam keadaan keprihatinan, sebagaimana laku kesatria jaman dahulu kala, bertapa, puasa, dan lain sebagainya. Kita tidik diminta untuk itu, laku kita hanyalah menundukkan diri kita sendiri, berserah kepada Nya. Kita tidik diminta yang sulit-sulit , maka tidakkah kita syukuri ?. Biarlah Allah yang mengajari kita, agar kita mendapatkan apa-apa seperti yang didapatkan leluhur kita. Maka pesan itu yang selalu Mas Thole ulang-ulang. Mustahil spiritual tanpa laku. Hanya kita sudah dimudahkanNya. Kita tidak perlu menjalani laku yang sulit. Sholat dan dzikir hati. Penerimaan dengan kesadaran. Cukup.

Bulan Septembert ini akan berunculan calon-calon kesatria yang akan mengikuti perlombaan. Kita harus diam, menyiapkan perhelatan ini. Lakukan mulai dnegan apa yang ada pada diri kita, bukan atas apa yang tidak di tangan kita. Jika kita baru bisa dengan hati lakukan dengan hati, jika baru bisa dengan tangan, lakukan dnegan tangan dsb. Kita harus berada dalam realitas, biarlah yang diangan, urusan kita dengan Tuhan saja. Dalam keyakinan kita."

Salam

Mas Thole masih terus menyusuri jejak-jejak para raja yang akan terus saja lahir ke dunia ini. Menjadikan misteri reinkarnasi  sebagaimana sebuah keyakinan utuh bagi dirinya. Terus menunggu kelahiran, menjadi saksi atas diri mereka,, "nanti siapakah lagi ?". Akankah semua datang lengkap dengan kisah cinta mereka ?. 


"Tuhan, tolong lah hambamu ini..!"

Wolohualam

Komentar

  1. sami'na wa'thona gufronaka wailaikal masyiirr...
    Lahaula walaquwwata illahbillahil aliyil adzim...

    7 bdadari 7kunci 7pintu...
    Slm toek ms thole dari sebrang utara...
    Wassalam

    BalasHapus
  2. asslmkm wrwb...
    Slm knal ms arif n msthole...
    NuraniQ trketuk stlh mengikuti kisah anda...
    Q yg terblenggu nafsu angkara...
    Terpenjara dlm keramaian...
    Insyaa allah Q dtng JAKARTA.,
    NOPE 081949220151
    WONG BELITOENG...WASSALAM

    BalasHapus
  3. Bersama hujan yang mengguyur Jakarta siang ini, betapa gembira mendengar ada satu lagi calon 'ksatria'. Semoga dimudahkan Allah dan diluruskan niat. Salam

    BalasHapus
  4. Alhamdulillah. Segala puji hanya untuk Allah.

    Semoga dimudahkanNya.

    Amin.

    BalasHapus
  5. Amin allahumma Amiin

    Trims... wassalam

    BalasHapus
  6. mohon maaf sebelumya,.

    saya sangat bingung dengan kata2 yang mengatakan terlahir kembali,.

    saya ingin bertanya apakah ada surat atau ayat dalam Al-Qur'an yang membahas tentang terlahir kembali,..?

    mohon jawabannya mas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya sudah menuliskan cukup banyak di blog ini, termasuk ayat-ayat yang mendukungnya. Silahkan kaji kembali dimulai dari kisah spiritual yang awal-awal mas. Sebab ini sebuah rangkain perjalanan. Sangat sulit menyampaikan dengan satu dua buah kata saja. Saya khawatir penjelasan yang sepenggal-sepenggal justru akan mengaburkan essensinya. Begitulah yang dikisahkan. Mohon maaf, pertanyaan yang sederhana, namun jawabannya bisa ribuan kitab. Jadi silahkan di eksplorasi saja. Allah akan mengajari anda sendiri pemahamn ini.

      salam

      Hapus
  7. bukit itu bernama tempalo...... berada di pelosok dusun di provinsi riau...... disanalah bidadadri kecilnya gandari puspitawati terlahir kembali atas nama silfiatuningsih pada tanggal 12 september 1980....... dan aku akan datang ke bukit itu tahun depan untuk menikahinya "kembali"....... perjalanan yang sangat menyakitkan....... melewati laut...... menapaki gunung.......berjalan diatas bintang2...... 689 tahun telah berlalu rahsa itu masih ada...... cinta itu masih sama....... hanya "puspita" miliknya yang paling berharga......... akulah sang kalagamet.......

    BalasHapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Spiritual, Misteri Selendang Langit (Bidadari) dan Kristal Bumi

Kisah Spiritual, Labuh Pati Putri Anarawati (Dibalik Runtuhnya Majapahit, 4-5)

Rahasia Simbol (Tamat). Siklus Yang Berulang Kembali