Kisah Spiritual, Sumber Kecerdasan dan dan Kekuatan


Betapa sempurnanya diri manusia, jika boleh diperumpamakan maka manusia semisal dengan ‘Superman’, yaitu sesosok makhluk dari dimensi lain yang memiliki kemampuan, kecerdasan, dan ketangguhan yang sangat luar biasa. Maka karena kemampuannya tersebut kepemimpinan dunia diserahkan kepada sosok yang satu ini.Sayang sekali banyak sekali manusia yang tidak sadar atas kemampuannya ini.Mereka tidak terbiasa menggunakan potensi ‘jatidiri’ mereka yang se        jati.Maka entitas yang sesungguhnya merupakan ‘jatidiri’ manusia itu sendiri menjadi tertutup, tersimpan di bagian terdalam manusia itu sendiri.
Dari sejarah peradaban manusia, kita mengenal para nabi, para kaum cerdik pandai, kaum arif, para ilmuan, para pemimpin, dan orang-orang besar di setiap jamannya. Mengapakah mereka dapat menajdi orang yang ‘luar biasa’ itu ?. Bagaimanakah mereka mengoptimalkan potensi yang ada pada diri mereka ?.Pertanyaan ini menjadi kajian yang terus berguliran di setiap peradaban.Banyak sekali manusia yang telah menemukan hakekat ‘jatidiri’ mereka menceritakan hakekat siapakah sesungguhnya manusia itu. Siapakah ‘sosok’ entitas yang dinamakan dan  disebut ‘manusia’. Mereka paham dan mengerti betul siapakah ‘jatidiri’ mereka.Karenanya mereka kemudian mampu menggunakan kemampuan itu untuk memberikan kemaslahatan dan juga kemajuan bagi peradaban bangsa manusia itu sendiri.
Sementara disisi lain, sebagian besarmanusia  lainnya terus terseok-seok mencoba mencari hakekat diri mereka. Kaum berilmu mencoba mendeskripsikan hakekat manusia.Mereka mencoba mengenali bagian-bagian ketubuhan manusia.Mereka mencoba menggali setiap potensi yang ada pada diri manusia itu sendiri, mulai dari potensi akal, potensi jiwa, potensi ruh, dan juga potensi raga.Mereka mencoba mengenali perasaan, semangat, motivasi, dan lain sebagainya.Banyak sekali teknik-teknik pemberdayaan yang kemudian diperkenalkan, dari meditasi, hypnoterpy, NLP, dan banyak lagi yang lainnya.Kesemuanya itu dalam upaya mengoptimalkan kemampuan diri manusia.Sebagaimana teladan yang diberikan para pemimpin dunia.
Menjadi pertanyaan kita bersama, apakah yang membedakan diri kita dengan para pemimpin dunia ?.Mampukah kita menjadi seperti mereka ?. Jika konsep ‘jatidiri’ itu benar, tentunya semua manusia akan mampu menjadi seperti mereka. Tentu saja demikianlah adanya Pernyataan inilah yang ingin digaris bawahi buku ini.Menjadi keniscayaan yang meski diperolhe manusia. Bahwa jika manusia mampu menemukan siapakah hekaekta  ‘jatidiri’ mereka,  sudah dapat dipastikan mereka akan memiliki kemampuan sebagaimana orang-orang besar. Namun ternyata menemukan ‘jatidiri’ manusia tidaklah semudah membalik tangan. Banyak sekali pahaman, pemikiran, referensi , pengetahuan, motivasi, dan lain sebagainya, yang tidak mampu mengarahkan manusia.  Karena sebab inilah , yang menyebabkan mengapa hasil pembelajaran manusia tidak sama.
Metode pembelajaran manusia yang tidak sama, dalam menemukan siapakah hakekat ‘jatidiri’ mereka itulah yang membawa kepada hasil akhir yang tidak sama. Maka diantara manusia  ada yang miskin, ada yang kaya, ada yang sukses, ada yang gagal, ada yang senang, yang sedih, dan bermacam-macam kata sebutan manusia untuk menjelaskan problematika manusia yang melingkupi diri mereka. Banyak manusia yang gagal menemukan ‘jatidiri’ mereka sendiri.Mereka gamang dengan diri mereka sendiri. Mereka tidak yakin diri, bahwa sesungguhnya entitas manusia itu sesungguhnya adalah semisal ‘Superman’ , sosok entitas yang dimensi lain yang sangat luar biasa sekali. Semua manusia dalam anggapan mereka masing-amsing atas siapakah hakekat diri mereka masing-masing, semua manusia tidak sama dalam memaknai siapa dirinya. Begitulah keadaannya.
Para kaum spiritualis, filosofis, dan kaum agamawan, mereka meyakini bahwa dalam diri manusia ditiupkan RUH .Sebagian kaum lainnya memaknainya sebagai ‘Spirit’. Apapun penamaan tersebut tidaklah menjadi soal, yang penting semua manusia meyakini ada entitas lain dalam tubuh manusia yang memiliki kemampuan luar biasa. Kita sepakat bahwa entitas tersebut memeberikan kontribusi lebih kepada kehidupan mereka.Inilah esensi yang ingin disampaikan pemahaman ini..
Seiring dengan perkembangan peradaban dan olah pikir manusia. Sedikit demi sedikit manusia mulai memahami ada entitas lain didalam dirinya yang memberikan sensasi di dalam ketubuhan. Sensasi tersebut mampu dirasakan, mampu diamati, sayangnya ilmu pengetahuan gagal mencari tahu apakah entitas tersebut.Hanya fenomena sensasinya saja yang mampu diamati , sehingga menimbulkan misteri tersendiri. Untuk menjelaskan sensasi inilah kemudian banyak pemikiran, banyak kajian, banyak ilmu yang lahir dari sana, untuk menernagkan dan menjelaskan akal manusia apa yang terjadi di badan. Ilmu biologi, Ilmu kedokteran, Ilmu Psikologi, Ilmu Filsafat, dan bermacam-macam cabang ilmu, semua ini dimaksudkan untuk memberikan makna atas sensasi tersebut.
Misalnya jika badan kita panas, maka Ilmu Kedokteran akan menjelaskan dengan segala teori tentang bakteri, virus, dan lain sebagainya. Ilmu Psikologi akan menjelaskan interaksi kejiwaan, Ilmu Biologi dengan teori sel, dan lain sebagainya. Begitulah masing-masing peranan ilmu dalam wilayah kajiannya masingh-masing.Artinya bahwa ternyata begitu rumitnya manusia menjelaskan satu fenomena yang dirasakan oleh badan kita. Bagaimana jikalau yang dijelaskan adalah entitas yang bersifat bukan materi ?. Bisa dibayangkan betapa berpilin-pilinnya kesadaran manusia untuk berkutat disana demi untuk menjelaskan sebuah sensasi di badan yang sebenarnya  jelas dan lugas teramati. Misalnya Ruh atau ‘Spirit’.
Manusia akhirnya berputar-putar di ranah tersebut, mereka sedikit demi sedikit melupakan pencarian hakekat ‘jatidiri’ mereka.Oleh karena itu ilmu yang menyoal pencarian ‘jatidiri’ semakin tertinggal dari ilmu-ilmu lainnya. Manusia mengenali dirinya melalui apa yang mampu dirasakan oleh indranya saja. Maka semakin lama manusia semakin melupakan siapakah sejatinya hakekat diri mereka sendiri. Meskipun kitab suci, menyebutkannya, meskipun para nabi , para pemimpin dunia sudah membuktikannya. Sayang sekali banyak dari kita yang tidak yakin atas kebenaran berita tersebut.Khabar bahwa sesungguh manusia itu adalah sosok entitas yang ‘luar biasa’ seakan hanya sebuah isapan jempol belaka.Kita sering mearsa tidak pantas sebagai manusia yang berhak mendapatkan kesuksesan itu.Kita sudah meremehkan diri kita sendiri.Sesungguhnya inilah masalah terbesar umat manusia.Mereka memandang rendah diri mereka sendiri.
Pemahaman ini ingin  mencoba mengembalikan pola berfikir manusia model seperti itu. Mengembalikan kepada cara berfikir yang benar. Keadaan diri yang menimpa manusia sesungguhnya adalah buah dari pikirannya sendiri, yang telah terekam di alam bawah sadarnya. Masalah terbesar manusia adalah diri mereka sendiri.Kesalahan manusia adalah tidak pernah memperhatikan potensi-potensi yang ada dalam dirinya. Mereka sibuk melihat potensi orang diluar sana dan melupakan bahwasanya semua manusia memiliki potensi yang sama. Bahan dasar manusia adalah sama. Hanya kita sendirilah yang membuatnya berbeda.Bagaimana mereka dalam mengelola potensi-potensi yang mereka miliki, itulah yang membedakan satu dan lainnya.
Kalau boleh dengan bahasa yang lebih ekstrem, sesungguhnya manusia itu makhluk cerdas dari dimensi lain yang diutus untuk memimpin bumi ini, karenanya hakekatnya semua manusia adalah pemimpin. Hanya yang membedakan adalah mau atau tidak menggunakan potensi tersebut. Kenalilah diri kita sendiri, maka kita akan tahu bahwa sesungguhnya kita layak memimpin dunia. Dalam diri kita ada potensi untuk itu, potensi yang ditiupkan oleh sang Pencipta agar bersama entitas itu kita menjadi pemimpin dunia. Pemimpin untuk diri sendiri, keluarga, lingkungan, kelompok, bangsa, Negara, bahkan alam semesta itu sendiri.Potensi tersebut ada pada diri setiap manusia.Entitas tersebut mampu menghantarkan manusia untuk menembus dimensi-dimensi dan juga ilmu pengetahuan.
Pemahman ini akan menghantarkan kepada kita, bagaimanakah cara mengenali entitas tersebut. Diharapkan setelah pembaca menelaah habis semua bab yang disajikan. (lihat kajian2 blog) Pembaca akan  mampu menemukan ‘entitas’ tersebut yang letaknya memang sangat  tersebunyi di dalam hati manusia. Dialah entitas yang selama ini sering kita abaikan.Orang sering menyepelekannya, orang sering menafikkannya, menganggapnya sebagai sesuatu yangtidak pernah ada.Entitas inilah yang dewasa ini telah terlupakan oleh manusia.Manusia telah melupakan siapakah hakekat ‘jatidiri’nya.Maka kita bisa melihat bagaimana peradaban manusia dibangun tanpa melibatkan entitas ini. Banyak sekali yang tidak percaya bahwa sesungguhnya entitas ini memiliki kekuatan yang luar biasa, memiliki kecerdasan yang menakjubkan. Mereka keliru, para pemimpin dunia sudah memberikan  contoh atas hal ini. Kesuksesan  mereka menjadi pemimpin dunia karena didukung oleh kekuatan ini. Kekuatan dan Kecerdasan Hati .

wolohualam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Spiritual, Misteri Selendang Langit (Bidadari) dan Kristal Bumi

Kisah Spiritual, Labuh Pati Putri Anarawati (Dibalik Runtuhnya Majapahit, 4-5)

Rahasia Simbol (Tamat). Siklus Yang Berulang Kembali