Kisah Spiritual, Pemecut Bendul Jaman Kalabendu




Di alun amuk gelombang, pecah menerjang tebing
Batu karang, adakah kamu
Di padang ilalang yang tandus, kemuning kering terbakar
Tersandar letih, adakah kamu,
Aku cari, selalu ku cari, dimanakah adanya kamu,
Hati ingin menjerit  memanggil namamu
Jantung rahsa terbelah, menahan pekikan diam..
Ingin rahsanya ku genggam kelam, ingin kuungkap rahasia malam,
Agar rembulan agar matahari, bersama menghasuh jiwaku..(By Ebiet G Ade)

Alun amuk gelombang kesadaran, menjadi musuh nyata, sebab yang dipunya hanyalah sepenggal kenangan lama. Bilakah di bulan ini akan sirna ?. Lantas menjadi siapakah lagi diri ini?. Manusia hanyalah rangkaian  memory yang tertata. Miliknya hanyalah sebuah kenangan. Kenanganan demi kenangan yang melahirkan jatidiri anak manusia. Salahkah bila kenangan ini tetap bertahan ?. Dalam sebuah episode cinta yang kelam. Atau mestikah kita pertahankan kenangan, walau senantiasa kita harus terluka karenanya ?. Tanpa kenangan manusia bukan siapa-siapa lagi, dia hakekatnya adalah manusia baru, bukan orang masa lalu.


Ingin rahsanya ku genggam kelam, ingin kuungkap rahasia malam. Agar himpitan ini menjadi pengasuh jiwa. Mengapakah kemudian sekarang kita menjadi paham ada kisah cinta masa lalu ada rindu yang terlalu. Mengapakah kemudian kita sadar, pada kisah-kisah itu. Saat mana dahulu di jaman itu, kita menjadi pelakunya. Sebuah romansa anak manusia. Romansa yang mengharu birukan peradaban. “Tak perlu sedu sedan itu..ku mau tak seorang pun kan merayu..!”. Tidak saja Chairil Anwar, tidak juga Brawjiya. “Tiadalah manusia mengerti sepinya malam jika dia tidak pernah melewati keriuhan siang”.

Dewa jagad Batara, singgasana ini tanpa mahkota. Nelangsa raga, saat tahu tak ada siapa-siapa lagi disana. Tak ada lagi masa lalu dan masa depan.  Mengikuti panggilan rahsa, seperti melewati lubang yang tak tembus. Suara itu ..he eh..dapatkah kalian dengar ?. “Aku ingin memilikimu betapapun jauh, perjalanan yang  sangat menyakitkan. Menyusuri laut, menjelajah awan. Berjalan diatas bintang-bintang”. Demi memenuhi panggilan suara itu.

“Akankan kesadaran itu masih akan terus bersamanya ..?”  Sosok laki-laki itu bertanya, pada dirinya sendiri. Kelahirannya sendiri penuh misteri. Tiada satupun orang yang tahu, bahkan raga terkininya juga nyaris melalaikan dirinya. Cintanya yang sangat halus, dewasa, dan penuh arti. Tenang meliputi alam semesta ini. Sejuk seperti tetes embun yang membasahi daun jati, dipinggir kali yang bening. Ditatapinya bidadri kecilnya dalam alam kesadarannya dan menghela nafas. “Sayap-sayapmu kecil lincah berkepak, seperti burung camar, yang hinggap di tiang sampan “. Membuka hati yang kering dan sepi hingga bersemi lagi, bersemi lagi.   

Sosok itu terpekur, tak mau dirinya kehilangan rahsa itu. Meski ratusan tahun telah terlewati. Meski peradaban telah berganti. Rahsa itu masih ada , masih sama. Hanya itu miliknya yang paling berharga. Entahlah, apakah bidadarinya masih mengerti itu. “Tak jadi soal..”.  Dia akan terus hidup bersama kenangan itu. Kenangan tentang bidadari kecilnya, yang sayapnya patah dan terluka. Tentang bidadari kecilnya, yang telah mengajari banyak hal. Terutama tentang rahsa. Yah, dia tidak mau kehilangan kenangannya. Menghilangkan kesadarannya tetang kenangan itu sama saja membunuhnya.

Mas Thole mencoba menarik nafas panjang. Mengkisahkan bagian ini sama saja memasuki alam kesadaran sosok yang hadir. Artinya bisa saja dirinya juga terluka, luka yang sama. Dan dia pun akan kehilangan kesadaran juga. SMS dari Ki Ageng tadi pagi sudah memberikan peringatan kepadanya. “Ya..banyak yang akan dialun amuk gelombang kesadaran. Hanya yg mampu sadar yg akan selamat “. Begitulah bunyi SMS Ki Ageng memberikan peringatan kepada Mas Thole. Dan sosok raja tersebiut hadir menyampaikan keluhannya kepada Mas Thole. Dia hidup sebab adanya kenangan, maka jika kenangan tersebut hilang. Sama saja telah membunuh dirinya.

Ugh..kenangan-kenangan tersebut membutuhkan kesaksian. Termasuk juga kenangan sang raja dengan episode cintanya. Namun sosok itu tak sadar, siapakah raga yang mampu bertahan dengan rindu yang terlalu ?. He-eh, Mas Thole merasa capai sendiri, meladeni para leluhurnya. JIka kenangan itu meminjam memory nya, maka coba bayangkan perlu berapa besar kapasitasnya. Tidak ada otak manusia yang akan mampu menyimpan memory tentang rahsa. Jika dipaksakan pasti akan 'hang‘. Itulah yang dikhawatirkan Mas Thole. Raga terkininya tak akan sanggup menahan turbulensi yang akan terjadi, jika rahsa tersebut menembus lorong waktu, dan menggunakan memory-nya.

Kelahiran tokoh-tokoh  masa lalu, di bulan september ini, menyibukan Mas Thole. Ibarat sebuah drama yang akan dimainkan. Maka tokoh-tokoh pemain drama sudah berdatangan. Lantas siapakah yang sibuk ?. Ya, orang-orang yang dibelakang layarlah yang sibuk. Para pemain  hanya diminta menghapalkan dialog, mengikuti pakem, dan belajar mematut-matut dirinya, saat memerankan tokoh yang dimainkannya. Hanya itu saja. Lain dengan para kru, para ‘suppor system’ yang menyiapkan panggung, yang menyiapkan kostum, yang menyiapkan ‘effect’ , yang menyiapkan segala pernik-perniknya. Orang-orang yang mempersiapkan agar perhelatan akbar itu berlangsung dengan sukses , adalah sejatinya orang-orang yang paling sibuk. Mas Thole adalah salah satu dianatara orang-orang tersebut. Meski bagiannya hanyalah pewarta saja.

Manusia sebagai tokoh utama, akan menadapatkan ketenaran, mereka akan dipuja, dielu-elukan sebagai kesatria, sebagai raja, sebagai actor yang luar biasa. Sutradar benar-benar menempatkan mansuia dalam kemuliaan. Meskipun hanya menjadi pemain panggung, nyatanya hadiahnya lebih luar biasa sekali. Ketenaran dan kekayaan akan membentang di depan mata mereka, jika mereka sukses menjalankan perannya masing-masing. Sementara orang-orang yang melayani mereka di belakang panggung, tetap sama saja keadaannya, dari waktu ke waktu.

Itulah permisal yang ingin disampaikan kepada Mas Thole. Manusia adalah aktor panggungnya, dan sesuatu yang menyebut dirinya KAMI di al qur an adalah orang-orang yang menyiapkan panggung. Merekalah hakekatnya ‘support system’ alam semesta. Mereka yang menyiapkan panggung sandiwara bagi manusia. Maka jika di bulan ini akan banyak pemain yang datang, tentu saja menggembirakan. Kita akan menanti lakon apakah yang akan dimainkan. Apakah masih dengan cerita yang sama ?. Ataukah akan mengambil cerita lainnya. Marilah kita lihat lakon yang akan digelar alam sebentar lagi. Mereka-mereka yang tidak mau menyaksikan tontonan tersebut, akan digantikan oleh penontoin lainnya. Mampukah kita menjadi penonton yang baik. Disitulah problematika anak manusia. Seringkali penonton malahan ingin menjadi pemain itu sendiri. Maka kacaulah panggung yang sudah ditata rapi oleh alam. Keadaannya sekarang begitu. Meskipun sudha banyak yang turun. Mereka semua merasa menadi pelaku utamanya. Ugh..termasuk juga Kalagemet yang merasa dipilih alam, menjadi Kesatria Piningit. Keadaan manusia akan merasa begitu.


“Akankan kesadaran itu masih akan terus bersamanya ..?” Tiba-tiba pertanyaan sosok raja tersebut kembali menyergah Mas Thole. Dia hanya tinggal punya kenangan akan kekasih hatinya, bidadari kecil yang telah mengajarkan rahsa padanya. Mas Thole menggeleng tak pasti. Semua kesatria dalam keadaan gamang yang sama, memasuki titik kulminasi. Akankah mereka menjadi kesatria ataukah akan menjadi manusia biasa lagi. Itu semua tergantung seleksi alam di bulan ini. Anarawati dan Sangkuriang, belum jelas keadaannya sekrang ini. Kapankah mereka menuju portal yang akan mengembalikan kesadaran dan memory masa lalu mereka. Demikian juga kesatria lainnya. Entahlah, keadaan masa kini rahasanya lebih real dari pada keadaan di dalam jiwa mereka. Padahal jika mereka paham, keadaan jiwalah yang lebih real.

Di alun amuk gelombang, pecah menerjang tebing, batu karang, adakah kamu..”  Meski dia raja meski dia kesatria. Hatinya adalah manusia biasa, yang akan luluh sebab karena cinta. Maka meski ada  amuk gelombang, sebagaimana karang keadaan hatinya. Kuat seteguh keyakinan dirinya. Pada suatu masanya nanti, mereka akan disatukan dalam kelahiran berikutnya. Tidak di jaman ini. Maka mengertilah, tidaklah cinta datang, kecuali manusia itu mengerti, betapa nikmat mencinta, adalah kenikmatan yang dianugrahkan oleh-Nya. Sedikit manusia di jaman ini yang mengerti, hakekat kasih ada di dalamnya. Sebutir mutiara cinta yang hilang. Nantinya manusia akan berebutan mencari.Memasuki jaman Kalabendu, berapa saja manusia nanti yang akan kehilangan kesadarannya. Memasuki jaman edan, ora edan ora keduman. Masih untung ornag yang sadar.

 Di alun amuk gelombang, pecah menerjang tebing
Batu karang, adakah kamu
Di padang ilalang yang tandus, kemuning kering terbakar
Tersandar letih, adakah kamu,
Aku cari, selalu ku cari, dimanakah adanya kamu,
Hati ingin menjeritn  memangil namamu
Jantung rahsa terbelah, menahan pekikan diam..
Ingin rahsanya ku genggam kelam, ingin kuungkap rahasia malam,
Agar rembulan agar matahari, bersama menghasuh jiwaku..
(Tuhan, biarkan kenangan ini tetap ada , bersama jiwa ini)

(By Ebiet G Ade)

Komentar

  1. Kenali dan sadari, selalu menarik diri agar tidak merajai realitas dan raga terkini.. smoga para satria mampu melewatinya.. aamiin

    BalasHapus
  2. asslmkm wrwb...
    NuraniQ terketuk menyimak kisah anda...
    Ingin rasanya berselaras..bahu-mmbahu brsma anda...
    Wong Belitoeng...081949220151

    Q yg trblenggu nafsu angkara...sepi dlm keramaian...
    Wassalam

    BalasHapus
  3. Saudaraku Kaharuddin.

    Anda tidak sendiri...
    Banyak yg masih memiliki hati.
    Banyak nurani yg menangis sedih melihat nestapa negeri.
    Banyak jiwa penuh semangat menggebu
    Ingin menyumbang darma bakti bagi pertiwi..
    Berbahagialah saudaraku
    Berbahagialah sahabat...
    Bergembiralah teman..
    Kau masih memiliki hati...
    Setidaknya kau tahu
    Setidaknya kau mengerti
    Setidaknya menyadari
    Setidaknya meyakini
    Setidaknya diri menjadi saksi..

    Dan diri ini bukanlah seonggok daging
    Yg berisi nafsu
    ..
    Tetapi entitas spirit yg mengisi jasad..

    Salam sejahtera untukmu
    Salam hangatku..
    Berbahagialah..
    Nikmati hidup ..
    Dan nikmati kesadaran...
    Karena hanya inj yg sebenar milik kita saat ini
    Yaitu waktu....


    Salam
    Ber

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kidung Alam saudaraQ...

      Trimksh atas wejanganya...
      Q yg tak berilmu ini (bodoh),yg tak memgerti & memahami sejatinya hidup...
      Tersesat dlm tersng,,,sunyi dlm keramaian...
      yg msih Terhijab nafsu angkara...

      Bagsimnkh cara menghilangkn hijabku...

      Wassalam

      Hapus
  4. Kidung alam saudaraQ...

    Trims ats wejanganya...Q yg tak berilmu ini,tak mengerti n tdkk memahami sejatinya hidup...
    Yg tersesat dlm terang...sunyi dlm keramaian...
    Lari dari amanat yg d takdirkan...

    Wassalam

    BalasHapus
  5. Alhamdulillah hirobbil'alamin ....

    BalasHapus
  6. Sungguh indah katamu sang sabranglor..
    Berat menghujam membetot lututku..
    Dengan ruh merendahkan diri serendahnya..
    Tiada yg mampu kuajarkan...
    Tiada yg bisa kuberikan..
    Karena semua itu bukan milikku..
    Kau telah memiliki semuanya...
    Kau telah menyadari semuanya...
    Lalu apa lagi yg kau cari..
    ..
    Kalau hanya ingin sekedar menambahnya
    Biarlah kubebankan tambahan sebesar gunung semeru
    Bila itu akan meneguhkanmu
    Lalu apa lagi yg kau inginkan..
    Pejamkan mata..
    Kuatkan jiwa.. satukan akal.. dalam hati..
    Harmonikan dengan alam..
    Dengarkan semuanya
    Ketika mampu terbaca
    Lantunkan dalam doa penuh kekuatan
    Penuh keteguhan..penuh daya
    Kepada Tuhan sang penguasa alam..
    Dialah yg maha pemberi
    Dialah yg maha pemurah
    Dialah yg maha pengasih
    Dialah yg maha penyayang

    Karena Dia... dirimu ada disini dan di saat ini
    Karena sebuah tujuan..
    Maka hadapkan wajahmu dengan lurus
    Berserah dg ikhlas
    Maka Dia ada lebih dekat dari nafasmu..
    Dan apakah yg kau tanyakan?..
    Dan apakah yg kau ragukan?..


    Semua jawaban ada dalam diriku

    Aku hanya menyampaikan kasih sayangNya

    Salam sejahtera untukmu saudaraku.


    Kidung Alam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menambahkan sedikit..
      Aku (ku).. aku (mu).. aku (nya)
      Sesuatu yg sadar adalah satu..
      Oneness.. kesatuan kesadaran..
      Kesadaranku adalah kesadaranmu
      Adalah kesadarannya..
      Aku ada dalam dirimu dan dirinya
      Engkau ada dalam aku..
      Jawabanku ada dalam dirimu
      Ketika ada rasa tahu dlm dirimu
      Salam

      Hapus
  7. Kidung alam saudaraQ...
    Sungguh Q malu mendengar kata2 santunmu..Ats ktidak mengertian & memahami swatu hikmah...
    Trimksh saudaraQ...

    Smga diriQ mampu berserah diri kpd yg maha memliki,,,lagi maha sempurna...

    Wassalam

    BalasHapus
  8. Saudaraku yg dikasihi Allah.
    Sungguh rasa malu sering telah hilang dari hati kebanyakan manusia..
    Berbahagialah dalam kasih sayangNya
    Karena malu itulah sebagian imanmu saudaraku
    Rasa itulah rasa yg memiliki harga dan kedudukan
    Yg tinggi di hadapan Tuhan
    Dengan sebutan yg penuh mesra dariNya
    Yaitu mukmin atau orang yg beriman
    Orang yg meyakini pertemuan dg Nya
    Orang yg sadar akan keberadaanNya..

    Sungguh kekuatan dan kasih sayangNya
    Mampu kurasakan dalam baris dan untaian kalimatmu
    Meskipun begitu singkat
    Namun ada semacam tanda yg sangat ku kenal
    Yaitu ruh yg meliputi kalimat yg tertulis
    Meskipun aku tak melihatmu
    Meskipun aku tak mengenalmu
    Namun aku sangat mengenali ruh mu
    Bahkan lebih kenal dibanding diriku sendiri..

    Setiap diri kita memang tidak mengerti
    Rasa tahu itu dialirkan
    Melalui cahaya yg membuka hati
    Dan akal kita
    Seolah mendadak kita tahu
    Bisa juga dengan mengulang
    Bisa dengan merenung
    Bertanya berfikir atau apa saja
    Dan seolah rasa tahu itu diletakkan dalam diri
    Lho aku aku tahu itu
    Atau aha.. aku tahu..
    Pengerahuan itu ada dimana saja
    Di depan mata..di buku.
    Di internet..di orang pandai.. di alam
    Di setiap mata memandang ada informasi..
    Hanya perlu klik dan lihat fahami..lalu tahu..
    Namun itu bukan hikmah..
    Hikmah adalah suatu ilmu atau pengetahuan
    Yg berguna di saat ini bagi diri sendiri..
    Sesuatu yg mungkin kecil.. mungkin tidak berharga
    Bagi orang lain..
    Tetapi menjadi pencerahan bg diri sendiri
    Semua ungkapan ini akhirnya nenjadi hikmah bagimu saudaraku...

    Salam sejahtera untukmu
    Doa dan harapan terindah untukmu
    Semoga menjadi hamba
    Yg disayangi Allah.. dikadihi Allah..disukai Allah
    Dan dicintai Allah..


    Salam sejahtera
    Menjadi mu

    BalasHapus
  9. Kidung Alam saudaraQ...

    Hnya ucapan terimakasih yg bisa Q berikan atas untaian aksaramu yg santun& pnuh hikmah bagiQ...

    Smoga allah melimpahkan Taufik,,,Ridho,,,Rahmat serta hidayahnya bwt kita...

    Wassalam

    BalasHapus
  10. Ku kembalikan kasih dan sayang dari Tuhanku kepadamu
    dengan balasan yang berlimpah dan tiada henti

    Semoga.

    Salam

    BalasHapus
  11. Kidung alam saudaraQ...
    Amiiinnn allahumma Amiin

    Trims. Wassalam

    BalasHapus
  12. Kidung Alam saudaraQ

    Untaian kasihmu sungguh menyejukkan hatiQ...

    Wassalam...

    BalasHapus
  13. dia ada..... ya sosok bidadari kecil itu telah terlahir kembali di sebuah dusun terpencil...... di pedalaman riau...... yayi ratu gandari puspitawati prameswarinya telah terlahir kembali dengan nama silfi........... dan aku akan kesana menjemputnya........... melanjutkan kenangan masa lalu yang masih saja tersimpan............ akulah sang kalagamet...........

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Spiritual, Misteri Selendang Langit (Bidadari) dan Kristal Bumi

Kisah Spiritual, Labuh Pati Putri Anarawati (Dibalik Runtuhnya Majapahit, 4-5)

Rahasia Simbol (Tamat). Siklus Yang Berulang Kembali