Langsung ke konten utama

Konspirasi Cinta Sang Hafizs, Yang Menyelingkuhi-NYA



Daun sayap kelopaknya runtuh. Menikam hujan diantara bias percik air,  memancar cahaya dari celahnya. Kaki-kaki kecil tak biasa bertelanjang datang menghampiri. Seperti melodi  dzafin berdenting memantul di batu kali, bunyi saat butiran jatuh diatasnya. “ duhai sayang mari kemarilah kita menari..!.” Dan pengemis-pengemis itu berhamburan berlari mengitari. Sang Hafizs seperti tak peduli dengan suami istri yang diam memandangi.

Celakalah engkau nyonya, sungguh celaka !,
Siang malam kau lantunkan doa, memohon agar   Tuhanmu meningkatkan derajatmu,
Agar Tuhanmu memberikan hidayah kepadamu, agar Tuhanmu menyehatkan badanmu, agar Tuhanmu memberikah rahmat-Nya kepadamu, agar Tuhanmu mengasihimu, agar Tuhanmu memberkahimu, agar Tuhamu menyejahterahkanmu, dan engkau terus meminta keselamatan untuk dunia dan akhiratmu
Namun engkau tolak segala bentuk pengajaran-Nya yang sengaja DIA berikan kepadamu agar dirimu mencapai keadaan sebagaimana doamu.
Maka celakalah engkau nyonya !.
“Wahai Hafizs, terangkanlah padaku mengapakah engkau berkata begitu, aku tidak datang kesini untuk mendengar omelanmu, kuharap engkau memberikan nasehat kepadaku !”
Seberapakah besar cintamu pada-Nya, adakah engkau tahu ?
Berapa kali engkau diberikan kesempatan untuk berdua dengan-Nya,  apakah engkau mau ?
Setiap kali engkau diberikan keringanan atas kerjaanmu mengurusi keluargamu, bukankah selalu kau tolak ?.
Cintamu kepada-Nya selalu kau selingkuhi, kau harap cinta kepada selain-Nya
Kau ajari Dia, kau tidak memberikan kesempatan kepada-Nya untuk mengajarimu
Kau tak beri kesempatan kepada-Nya untuk mencintaimu
Celaka, sungguh celaka engkau nyonya !.
(Diam terpekur, bahasa tak mewakili apa yang dirasakannya, sungguh tak mengerti apa yang diucap. Pikiran melayang, mengapa dengan dirinya)
Inginkah aku beritahu ?
mengapakah engkau tak mengijinkan suamimu poligami ?!?
karena dengan begitu engkau tidak akan menyelingkuhi-NYA lagi
engkau tidak akan mengharapkan cinta kepada selain-NYA lagi
itulah pengajaran-Nya
namun selalu saja engkau tidak mengerti !.
Wahai Hafizs, inikah konspirasi cintamu,
Agar aku ikut denganmu untuk menyintai-NYA,
Maka jangan harapkan itu dariku,
Tidak, sekalipun tidak !

Daun sayap kelopaknya runtuh. Menikam hujan diantara bias percik air,  memancar cahaya dari celahnya. Kaki-kaki kecil tak biasa bertelanjang datang menghampiri. Seperti melodi  dzafin berdenting memantul di batu kali, bunyi saat butiran jatuh diatasnya. “ duhai sayang mari kemarilah kita menari..!.” Dan pengemis-pengemis itu berhamburan berlari mengitari. Sang Hafizs seperti tak peduli dengan suami istri yang diam memandanginya, tak mengerti.  Dan sang Hafizs juga tak memperdulikan mereka lagi. Asyik bernyanyi sambil bertelanjang kaki, bersama pengemis diantara kaki-kaki kecil mereka.


salam
arif

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Spiritual, Misteri Selendang Langit (Bidadari) dan Kristal Bumi

Kisah Spiritual, Labuh Pati Putri Anarawati (Dibalik Runtuhnya Majapahit, 4-5)

Rahasia Simbol (Tamat). Siklus Yang Berulang Kembali