Kisah Spiritual, Serpihan Jejak Perang Bubat
Sang Pamanah Rahsa
Menghujam di jantung jiwa
tak berkedip tak tertata,
tak berkedip tak tertata,
Sumbu kehabisan minyak,
Jatuh berdentam, di dalam tenda,
Jatuh berdentam, di dalam tenda,
Hanya terdengar sayup berkelap
sayap kelelawar
Nun jauh diseberang, mata pemuda
itu membasah,
“Citoresmi ,mengapakah engkau
harus mati dengan begitu”
Bayangan
tiada berjejak,
wangi menyebar keseantero angkasa
wangi menyebar keseantero angkasa
Singgasana berbayang disana,
di antara mayat Prabu Lingga Buana
di antara mayat Prabu Lingga Buana
...
Cakrawala ingatan, menjejak tanah
lapang yang menjadi saksi peperangan yang seharusnya tidak perlu terjadi. Gelapnya
malam, tak menyisakan suara apapun. Dingin, sedingin hawa pedang terakhir yang
telengas menghabisi kesatria-kesatria Sunda.
Dan badik kecil tidak lebih sepanjang 10 cm, tepat menghujam di dada sang
putri. Bisiknya lirih, “Kekasih, ini
adalah tragedy, biarkan ku mati disini”. Di ujung lainnya, pada sebuah
bukit yang tak bernama, sang pemuda hanya menghela nafas, dukanya telah
mencapai langit dan menembus bumi. Di langkahkan kakinya, menuju sebuah jurang
yang dihuni makhluk ghaib, kesedihannya telah meliputi seluruh sel tubuhnya. Hilanglah
dirinya disana, tak ada satupun makhluk yang mengingat namanya, bahkan siapa dirinya
pun tidak ada yang tahu, mengapakah dia ikut andil dalam kisah para putra putri
raja, sementara dia hanyalah rakyat jelata. Alampun tidak mengisyaratkan apa-apa.
Langit menggelap, awan
berbondong-bondong datang dari sebelah utara dan selatan, Majapahit di cekam
wingit yang belum pernah terjadi di sepanjang jaman. Kisah cinta terlalu, dalam
balutan politik dan kuasa manusia, menciptakan angin tornado. Menenggelamkan
angan-angan manusia disana. Memberikan sebuah pengajaran, ada yang lebih
berarti dari semua harta dan kuasa, kekuatan cinta, kekuatan keyakinan lebih
bermakna atas kehidupan. Disudut sebuah istana, tubulensi telah memutar
kesadaran seorang raja perkasa, dialah Hayam Wuruk. Pelaku utama dalam kisah tragedi
puputan Perang Bubat. Suara-suara tanpa rupa telah memebisiki kejadiannya,
langit diatas pecah tangisnya, di dekapnya dada, sakitnya tak terkata.
Berteriaklah dirinya tanpa suara, “Mengapa
harus begini jalan ceritanya ?”. Meskipun dia raja , meskipun dia punya
kuasa, nyatanya dia tidak memiliki kemampuan apa-apa, apalagi untuk merubah jalan
cerita Tuhannya. Kisah cinta yang misterius, kembali memakan korban anak-anak
manusia.
Dia Dyah Pitaloka atau sering
disebut Citoresmi, seorang gadis cantik jelita, mencinta pemuda yang rakyat
jelata. Hayam WUruk juga mencintainya, begitu juga keadaan Patih Gajah Mada.
Pemuda biasa tidak memiliki apa-apa, tidak perlu dikenal namanya, seorang raja
penuh kuasa, segala punya, dan seorang kesatria perkasa pilih tanding. Mereka
sama-sama mencintai seorang wanita. Kemanakah sang gadis harus menambatkan
hatinya ?. Siapakah yang harus dipilih sang gadis ?. Ugh..!. Mampukah kita
menjatuhkan pilihan sesuai dengan keadaan hati kita ?. Siapa pemuda, siapa
raja, siapa kesatria ?. Siapakah yang tetap bersandar kepada-Nya. Siapakah yang
hanya menyerahkan urusan kepada Tuhan-Nya. Argh..!. Mas Thole menjerit, tak
kuasa menahan ribuan informasi yang menerjang jantung nya, bagai hujan meteor
yang terus membombardir dirinya. “Ya, Tuhan
hamba hanyalah manusia biasa, mengapakah hamba harus menjadi saksi, atas gejolak jiwa mereka..”
Kisah yang terlupa, kidung yang
tak biasa, sebab tidak mungkin manusia mampu menyanyikan kidung-kidung mereka.
Begitu juga keadaan Mas Thole, yang harus berulang kali mendekap dadanya, saat
mana kisah itu diputar ulang untuknya. Sebagaimana menyaksikan sebuah sinetron,
yaitu bagaimana rahsa kesedihan kita saat menyaksikan lakon-lakon yang kita tonton,
maka hanya menangislah keadaannya, air
mata batinnya tak mampu dibendungnya. Dia mendeking lirih, “Ya Allah, akan saya sampaikan, akan saya khabarkan keadaan ini.” Kisah yang berulang dan selalu diiulang,
sebagaiman metodologi al qur an, yang selalu mengulang ulang kisah para nabi
dan rosulnya, pada setiap surah-surahnya, agar manusia dapat belajar dari
kisah-kisah mereka. Demikianhalnya Mas Thole diajarkan atas kisah-kisah cinta yang
diulang-ulang. Sebab diantara kisah-kisah tersebut ada pembelajaran, ada
keyakinan, ada kekuatan hati, ada sesuatu yang keliru. Carilah hikmah diantara semua kisah-kisah yang
terjadi dimuka bumi. Begitulah pesan al qur an. Saksikan, bagaimanakah manusia
menyikapi dan memaknai pengajaran Tuhannya, dan bagaimanakah kesudahan
setelahnya. Kemudian cocokan dengan kisah terbaik di al qur an.
Bagaimanakah keadaan Dyah
Pitaloka setelah dirinya memerankan putri raja dalam Perang Bubat ?.
Bagaimanakah keadaan jiwanya di jaman terkini, di raga terbaru nya ?. Dan bagaimanakah keadaan Hayam Wuruk, juga
bagaimana keadaan Prabu Linggabuana, pendiri trah Silih wangi. Semua seperti di
nampakan kepada Mas Thole dalam bulan-bulan ini. Rangkaian cerita yang pada
mulanya sulit dimengerti, akhirnya sedikit demi sedikit tersibak. Dimulai
ketika Mas Thole diperkenankan dengan seorang wanita oleh Putri Sriwijaya,
seorang wanita yang mengalami kegelisahan dalam hidupnya. Itu semua terbaca
melalui SMS-SMS nya. Banyak orang pintar yang mengatakan kepada dirinya bahwa
dia adalah Dyah Pitaloka. Pernyataan para kyai dan para guru, justru semakin
menambah kekalutan jiwanya. Sampai dia menghubungi Mas Thole, keadaan tersebut semakin
menjadi saja. Oleh karena itu, Mas Thole tidak terlalu menanggapi serius, belum
saatnya. Biarlah Allah saja yang berkehendak. Itulah keyakinan saat itu. Dan
pagi ini Mas Thole sudah meminta Putri Sriwijaya untuk mengkhabarkan kalau
bulan ini, atau awal bulan depan Banyak Wide akan datang kesana, ke Bandung. Dalam
keyakinannya semua harus dilakukan dia sudah menemukan jejak Hayam Wuruk. Semua
kisah dalam kesadaran harus diselaraskan diambil hikmah kejadiannya.
Mas Thole mulai menemukan jejak
Hayam Wuruk, tak sengaja. Seolah semua sudah direncanakan-Nya. Pandangan
matanya selalu dipaksa untu menoleh ke tangga yang ada di kantornya.
Diikutinyalah perintah tersebut. Tidak ada apa-apa, hanya seorang pemuda yang
mau naik keatas ke lantai dua. Hari berikutnya terjadi lagi, namun sudah
berbayang, dan terakhir hari ke tiga. Mas Thole melihat tak berkedip, seorang raja
Majapahit yang sedang menaiki tangga. Ugh..!. Terbelalak matanya tak berkedip,
sampai pemuda tersebut menegurnya, baru Mas Thole tergagap. Seketika desiran
halus memberitahu dia Hayam Wuruk. Ups. He eh..siapakah yang percaya dengan apa yang
dilihatnya. Bagaimana harus menyampaikan kepada yang bersangkutan. Pasti
dirinya akan disangka ‘gila’ . Namun rupanya dirinya keliru. Kisah yang seharusnya
tabu untuk dibicarakan, ternyata mendapat tempat dalam keluarga raga terkini
Hayam Wuruk, begitu lancarnya Mas Thole menyampaikan pesan-pesan alam kepada
mereka. Malam tadi adalah kejadiannya (19/9), dia diajak oleh raga terkini
Hayam Wuruk untuk ke rumah orang tuanya.
Dari sinilah mulai terkuak, kejadian
yang semakin menambah keyakinan Mas Thole. Dikisahkan oleh ibunya bahwa sejak
kecil raga terkini Hayam Wuruk tidak pernah mau kepada dirinya, dan itu tak
dimengertinya. Sungguh sakit rahsanya sebagai seorang ibu jika tidak dianggap
oleh anaknya. Sebelum bercerita keadaan itu, Mas Thole sudah menyampaikan bahwa
Ibunya adalah berdarah putri sunda. Karenanya
rangkaian tersebut menjadi jelas terbaca. Ada jejak-jejak rahsa Hayam Wuruk atas
energi pasundan, energi yang meliputi dirinya, yang menjadi hijab dirinya,
sehingga dia akhirnya menafikan keberadaan orang-orang sunda. Rahsa bersalah yang akut memang akan
menimbulkan respon paradoks seperti ini. Rahsa bersalah, dan takut disalahkan
oleh orang-orang sunda membuat dirinya akhirnya menjauhkan kesadarannya atas
orang-orang sunda. Dia lupa bahwa dia sesungguhnya adalah keturunan sunda juga.
Raden Wijaya pendiri Majapahit adalah cucu kerajaan sunda.
Semakin mengkerucut lagi, saat
mana di konversi kepada sang Prabu Silih Wangi. Entah mengapa hingga saat
sekarang ini Mas Thole tidak mendapatkan respon dari sang Prabu. Apakah residu
rahsa diantara mereka masih tersisa begitu kuatnya ?. Hal yang tidak disadari
mereka sendiri ?. Apakah Pasundan juga masih menaruh dendam kepada Majapahit,
yang kemudian termanifestasi dalam
perilaku mereka dikehidupan terkini ?. Ugh..semua bisa saja terjadi. Namun banyak
penjelasan untuk sebab-sebab mengapa mereka begitu. Untuk sebuah gejala, yang
kita rasakan tentu saja banyak sekali penjelasan disana. Begitu juga keadaan
ini. Mas Thole hanya meyakini bahwa dalam alam kesadaran ternyata mereka
berdua masih menyimpan residu masa lalu.
Majapahit dan Sunda masih menyimpan dendam leluhur-leluhur mereka. Dan inilah
yang harus diluruskan keadaannya. Majapahit dan Sunda adalah saudara. Banyak Wide bertanggung jawab untuk itu, sebab
Banyak Wide lah arsitek Majapahit. “Apakah ini karma ?”. Mas Thole mengelus
dadanya. Mencoba memahami pesan dari Tuhannya.
"… Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah
Maha Penyayang kepadamu." (An-Nisa' : 29) "
Kisah demi kisah yang menjadi
pondasi kesadaran kolektif, satu demi satu di nampakan. Kisah yang membutuhkan
kearifan dan kedewasan kita untuk memaknainya. Kita tidak pernah tahu keadaan
sesungguhnya. Mengapakah saat sekarang ini masih ada tersisa permusuhan itu. Para
pelaku utama saat sekarang ini masih terus mendapatkan pengajaran dari-Nya.
Butuh berapa kali kelahirankah agar mereka mampu memaknai keadaan. Sungguh, kita seharusnya tidak perlu reinkarnasi lagi. Betapa menyakitkan
reinkarnasi itu, lebih menyakitkan daripada hidup pada mula asal. Maka karena
itu Islam benar-benar menganggap tidak ada reinkarnasi. Islam menginginkan
umatnya hidup cukup sekali saja, selesailah tugasnya di dunia. Keadaannya tidak
seperti yang kita bayangkan, janganlah kita berbuat aniaya dan berharap akan
bisa reinkarnasi. Reinkarnasi adalah dalam wilayah kehendak-Nya. Bukan kehendak
alam itu sendiri. Siapa-siapa yang terlahir kembali hanyalah atas berkat kasih
sayang-Nya saja. Pemahaman reinkarnasi
akan menjebak kita semua, maka Islam tidak mau mengulasnya. Sebab takut akan
efek paradoksnya. Tugas manusia hanyalah menjadi saksi atas kekuasaan-Nya.
Manakala kesadaran kita belum
sempurna dalam memaknai reinkarnasi, maka hanyalah akan menjadi fitnah bagi
dirinya, dia akan dengan suka-suka membunuh dirinya, sebab yakin dia masih bisa
menebusnya dikelahiran berikutnya. Inilah pemahaman yang salah menurut Islam. Itu adalah harapan kosong, kita akan tersesat
dengan pemahaman ini. Pemahaman reinkarnasi diakomodasi oleh al qur an dengan
ayat-ayat mustasyabihat. Yaitu wilayah ayat dimana diperuntukan untuk orang-orang yang mengalami sesuatu
yang berbeda dengan lainnya. Bukan wilayah pada distribusi normal. Ada sebagian manusia, dirinya tidak pernah terpuaskan dengan keterangan
ayat-ayat muhkamat. Al qur an memfasilitasinya bagi orang yang mau
mengeksplorasi. Sehingga dirinya mampu memaknai reinkarnasi ini. Islam menganjurkan agar dia
belajar langsung kepada Pencipta dirinya. Oleh karenanya pemahaman reinkarnasi bukan untuk disebarkan dan diajarkan. Sebab
pemahaman ini hanya cukup untuk diri kita sendirinya saja. Oleh karena itu Ilmu Laduni atau
ilmu hikmah hanya sebagai jalan untuk untuk menambah keyakinan diri orang tersebut saja. Tidak
perlulah risau orang yang sudah yakin dengan khabar ini. Masing-masing orang ada bagiannya. Mas Thole ingin
mengkomunikasikan ini, agar pembaca tidak salah memaknai. Apa yang disajikan
disini hanyalah sebuah kisah perjalanan. Semoga dapat menjadi jejak-jejak bagi yang lainnya
yang sedang berjalan mencari ‘jatidiri’nya.
Sang Pamanah Rahsa
di jantung sebelah kiri
Mata berkedip nafas tak tertata,
Di dalam tenda,
saat sumbu kehabisan minyak
saat sumbu kehabisan minyak
Nun jauh diseberang, mata pemuda
itu membasah,
“Citoresmi, mengapakah engkau
harus mati dengan begitu”
Bayangan
tiada berjejak,
wangi menyebar keseantero angkasa
wangi menyebar keseantero angkasa
Singgasana berbayang
disana,
di antara mayat Prabu Lingga Buana
di antara mayat Prabu Lingga Buana
Mas Thole menarik jeda nafasnya,
mencoba mengumpulkan keberaniannya, sebab sebentar lagi akan memasuki
perjalanan kisah berikutnya. Sebuah tragedi yang tak lekang dari ingatan.
Serpihan-serpihan Perang Bubat yang meninggalkan jejak nelangsa orang Sunda.
Kisah yang menorehkan kebingungan manusia memaknai kejadiannya. Tentu saja
balutan rahsa diantara itu semua, akan menjadi problematika tersendiri bagi Mas
Thole saat memasukinya. Sungguh itu sering menyakitinya, namun bagaimana keadaannya jika seorang wartawan perang mewartakannya tidak langsung dari
tempat kejadian. Maka esensi muatannya akan hampa, kosong, tidak ada ruhnya, dan tidak memiliki
kekuatan rahsa di dalamnya. Seorang wartawan, seorang pewarta, seorang saksi ,
apapun sebutan mereka, harus berani memasuki keadaannya, agar berita yang
dibawakan memiliki kedalaman rahsa. Semoga Mas Thole dikuatkan-Nya memasuki
episode baru dalam babak kisah spiritualnya. Semoga alam masih
memberikan kesempatan bagi dirinya. Pada Episode Serpihan Jejak Perang Bubat, yang akan diputar ulang kembali.
salam
Kidung Alam saudaraQ...
BalasHapusKnp Q membaca kisah ini bgtu menyayat hatiQ,,,tubuhQ bergetar hebat,,,air keluar dari celah mataQ...
Apkh ini jwbn ats pertanyaanQ...
Sudikiranya kau mengabarkan pdQ...
Wassalam
Demikianlah kidung mengalun
BalasHapusTergantung siapa yg memainkan
Tetapi lebih utama siapa yg mendengar
Apakah membuka telinga?
Menyimak dan mendengarkan dengan seksama
Terutama apakah membuka hati
Menyimak dan membuka hati
Membiarkan rasa semakin peka
Sehingga hati semakin halus
Semakin lembut
Dan terasah terus
Sehingga hati akan mampu mendengar desir rasa yg lembut
Kepekaan hati inilah sebuah pondasi untuk
Menerima cahaya Tuhan
Kelembutan inilah untuk memahami cinta kasih
Cinta kasih Tuhan
Memahami bahasa kasih sayang
Bahasa yg universal
Bahass yang dimengerti setiap manusia
Bahasa yg dimengerti binatang
Bahasa yg dimengerti tumbuhan
Bahasa yg dimengerti alam gaib
Bahass yg dipergunakan alam semesta
Bahasa yg dipergunakan Tuhan semesta alam
Tuhan yang maha pengasih lagi maha penyayang..
..
Aku langsung tahu siapapun yg tengah bicara
Dalam bahasa kasih yg lembut ini
Walaupun dia hanya sekedar menuliskan kalimat sederhana
Karena yg terasa adalah energy kasih sayang
Energy kasih sayang sang pemilik kasih sayang
Energy yg meliputi alam
Energy yg di blog ini sering disebut energy merkaba
Baca ulasan energy ini di bagian lain.
...bersyukurlah ..
Berbahagialah..
Dengan energy ini akan ada
Rasa-rasa lain yg luar biasa
Yg tak pernah terfikirkan
Tak pernah terbayangkan
Rasa nikmat yg rasanya tak pernah terlintas
Baik dalam ingatan atau dalam angan..
Demikianlah
Dan akupun hanya sekedar mewartakan
Kisah demi kisah yg tengah diulang dan diulang dalam kisah spiritual adalah penjabaran kisah cinta..kisah kasih sesama manusia..kisah kadih sayang sesama makhluk...kisah cinta kasih...kasih sayang sang Pencipta dg makhluknya dan hamba dengan tuannya..
BalasHapusBisakah kau merasakan ini
Bisakah diri ini masuk ke dalam kisahnya
Menjadi saksi atas rasa ini
Ketika bisa
Maka akan masuk dalam keyakinan utuh
Bersaksi atas keberadaan Tuhan yg berhak dan layak disembah
Begitu mendengar sebutan Tuhan..
Maka seluruh sel jiwa akan bergetar dalam letupan cinta
Cinta tak berujung..cinta yg dalam..kerinfuan yg sangat
Harapan penantian pertemuan yg pasti
Hati akan menggeletar dalam gemuruh gelombang kasih sayang
Sel-sel tubuh terasa berdenyut kencang
Kekuatan energy meliputi hati
Rasanya ingin berteriak
Rasanya ingin meledak dalam dentuman yg dahsyat
Dan sesudah itu hanyut dalam alunan kidungNya
Kelembutan kasihNya
Jiwa terasa sedemikian lembut dan peka
Hati sedemikian halus seperti sutera..
Hati sedemikian peka dan mampu merasakan alam
Hati mampu merasakan kepak burung di udara
Hati mampu merasakan denyut hidup tanaman..
Hati terasa memandang makhluk lain bicara
Angin bertasbih dan hati mendengar tasbihnya
Burung bertasbih dan hati merasakan kepakan sayap tasbih burung itu..
Denyutan tasbihnya membawa rasa ke suasana misteri
Nikmat yg tak terbayangkan
Mungkin inilah surga..inilah kahyangan..
Inilah kahyangan jiwa.
Dan hatipun mampu bertasbih bersama alam..
Namun tentunya ini sekedar keyakinan
..
Bagi orang lain apakah ada yg mengerti?..
Apakah ada yg percaya bila kuberitakan?..
Apakah ada yg mau mendengar?..
..
Andai ada satu atau dua yg mampu mendengar kidungku ini
Maka aku sudah cukup bersyukur..
Aku berkidung untukku
Bagi Tuhanku..
Apakah kau mengerti atau tidak sama saja bagiku
Urusanku adalah antara aku dan Tuhanku
Karena aku sekedar pemberi kabar
Menyampaikan kidung alam..
Dalam bahasa simbol dan lambang
Dalam bahasa kasih nan lembut
Dan simbol itu hanya dimengerti
Mereka yg menggunakan hati
Dalam bahasa alam
Kidung alam semesta.. bahasa kasih sayang...
Salam sejahtera untukmu saudaraku..
Salam sejahtera sang sabranglor.
Ijinkan kukidungkan kisah lain
BalasHapusAlam juga berkisah..dalam pengulangan demi pengulangan..
Alam ada karena adanya sang waktu
Sang waktulah pembeda..yg membedakan kisah dan fenomena alam
Waktu tercipta karena adanya gerak..geraklah yg membuat perubahan
Perubahan yg akan mampu dibedakan kesadaran... Sang diri...sang pembeda
Jadi sang pembeda adalah sang waktu.. Atau sang aku
Sang aku yg tak terpengaruh waktu
Aku yg bisa dimasa lampau...masa kini dan masa depan..
Tanpa batas..hanya batasnya adalah yg dibuatnya sendiri..
Batas tahu dan tidak tahu..batas sadar dan tidak sadar..
Demikian sang gerak yg mempengaruhi waktu yaitu gerak cahaya
Kecepatan cahaya yg membuat alam berada dalam ketetapan dan hukumnya
Kecepatan ini tergantung energy awalnya..
Semakin besar potensi energy awal maka geraknya akan membesar
Semakin cepat maka benda akan berubah menjadi cahaya
Dan akan berubah warna menurut tingkat energynya
Dan akan menjadi cahaya putih
Ketika mendekati kecepatan cahaya maka waktupun akan dipengaruhinya
Dan melambat... Dan bagaimana ketika berkali lipat kecepatan cahaya?
Bagaimana kecepatan gerak fikiran..bagaimana kecepatan gerak hati?..
Dalam sedetik telah berada di matahari yg harus ditempuh 8 menit cahaya
Dalam sedetik telah berada di ujung tata surya...bahkan ujung galksi.. Atau ujung semesta
Yg harus ditempuh dlm waktu jutaan tahun cahaya..
Sungguh sang jiwa ini luar biasa
Namun sayang terikat oleh gravitasi materi..gaya ikat inti atom yg luar biasa dahsyat..
Maka jiwa yg tak terpengaruh waktu harus tunduk dalam dimensi waktunya..
Jiwa kita berasal dari dimensi tak berwaktu
Dia adalah makhluk yg berasal dari masa depan
Atau titisan makhluk yg akan datang.. Dan juga reinkarnasi makhluk yg lampau..
Sekaligus juga makhluk saat ini
Karena jiwa tak terikat oleh waktu..dialah sang pembeda.. Dialah sang waktu
Dialah yg memiliki waktunya..menyadari waktunya dalam batasan ukuran waktunya sendiri
..
Jadi bagi kesadaran waktu sekarang sama dengan yg lampau dan berada di tempat yg sama
Seumpama pita rekaman..kita tinggal klik di saat lampau..sekarang atau akan datang..
Dalam kesadaran.. Bumi baru saja tercipta.. Namun juga sudah kiamat.. Seolah baru saja bangun tidur.. Dan bumi ada begitu saja di hadapan.. Dan seolah baru saja hilang saat tidur..
Dan tanyakan kepada mereka yg berilmu berapa lama bumi ada. Dan itu ada dlm kesadaran...
Memahami jiwa yg tak terpengaruh waktu...
Memahami jiwa juga makhluk masa depan...
Juga reinkarnasi makhluk lampau..
Bisa jadi kita berulangkali mati hidupdan mati lagi seperti tidur yg berulang..
Bisa jadi kita saat ini sudah berada di syurga atau neraka..
Bisa jadi saat ini kita tengah menuju proses kelahiran kita
Ke alam yg sebenarnya
Alam kelanggengan
Tempat yg dekat dan didekatkan kpd Tuhan...
Semoga..
Subhanallah walham dulillah wala ilahaillallah wallahu akbar...
BalasHapusKidung alam saudaraQ
sungguh kidungmu membwtQ ingat karma masalaluku...
oh sang hyang widiyasa,,,Tuhan penghuni jiwa2 yg berserah...
Sungguh malu atas karmaQ terdahulu...
Wahai Dzat yg maha sempurna,,,kasih sayangmu tiada tara...
Izinkanlh Q mereguk kasih sayng yg kau limpahkn...
utk menghapus dahaga karmaQ terdahulu...
wahaiDzat yg maha agung & maha mulia ,,lg maha sempurna...
izinknlh Q berselaras dngan alam sebagai bakti bumi Nusantara...
Astaghfirullah hal A'dzim3x...
Slm kasih& sejahtera kembali... kidung Alam saudaraQ...
Wahai yang Allah kasihi
HapusWahai yang Allah sayangi
Wahai yang Allah cintai
Jiwa yg tenang
Jiwa yg berserah
Jiwa yg tulus dalam namaNya
Yg maha pengasih lg maha penyayang..
Wahai sang sabranglor yg dimuliakan Allah
..
Ijinkan aku menundukkan diri dan badan
Serendahnya dalam penghormatan yg utuh..
Ijinkan aku menyapaku kembali dlm kasihNya..
Ijinkan aku belajar darimu..
Dan sebagai tambahan saja
Aku pun hanya bertamu di blog ini
Dalam menuliskan rasa dan jiwa...
Salam
Kidung Alam saudaraQ
BalasHapusSungguh bergetar hati&jiwa ini mendengar ketulusan hati&jiwamu..
bagaimn kau mau belajar pdQ,,,sedangkn diriQ belajar darimu...
Q laksana harimau yg mencari sang penakluk jiwa...
tersesat dlm terang,,,sepi dlm keramaian...
terdampar hingga ke blog ini..
Salam kasih &sejahtera kidung Alam saudaraQ...
Teriaksh juga utk pengasuh blog ini....
Wassalam
Duh Tuhanku..
HapusBeri kebahagiaan yg berlimpah
Kpd saudaraku sabranglor yg santun ini
Beri rahmat yg berlimpah kpdnya ..
Kpd hatinya yg lembut..
Semogalah..
Semoga Tuhanku
Memberikan nikmat di atas nikmat..
Cahaya di atas cahaya
Membuka pintu hikmah
Membuka hijab dan rahasiaNya
Sehingga terlimpah jalan lurus
Dalam nikmat sebagaimana hambanya
Yg selalu diberiNya nikmat
Semoga diberiNya keteguhan
Sehinggavterbebas dari murkaNya
Dan terhindar dari jalan sesat..
..
Terssa kelembutanmu
Dslam kalimat demi kalimat
Terasa santun
Terass sejuk dan damainya hati membacanya
Semoga ada sepuluh hati seumpama sabranglor ini
Semoga ada seratus
Semoga ada seribu atau sejuta
Sungguh hidup akan menjadi indah..
..
Kalau bukan kepada orang pemilik kebijaksanaan seperti mu wahai sabranglor
Kepada siapa kita belajar..
Sewajar matahari terbit dari timur..
Kita sama-sama belajar..
Kita sama-sama berguru
Kepada pemilik ilmu
DIA Tuhan kita.. Tuhan semesta Allah.
Dia menyebut nama dirinya
Dengan nama terindah... Allah
Kidung alam
Kidung Alam saudaraQ
BalasHapusamiin yaa allah allahumma amiin...
Terimakasih ats doa yg kau panjatkn utkQ, Kidung Alam SaudaraQ...
Slm kasih & sejahtera Kidung Alam SaudaraQ...
Amin ya robal alamin...
BalasHapusBerkali kali ku lalui siklus kehidupan ini...luka itu tetaplah dalam...tetaplah menganga....sakitnya tak pernah padam walau di tubuh yang baru. Kenapa cinta harus berakhir tragis kakang Prabu....kenapa penderitaan itu tak pernah berakhir walau di kehidupan terakhir ku....semua ini membuat ku lelah tak terkira...tak terucap. Dan aku di sini menunggu janji mu
BalasHapus