Kisah Spiritual, Coba Dengarlah Khabar dari Alam (KAMI) Terkini
Pengantar : Dari Ki Ageng khabar ini diterimakan, sebuah berita alam (KAMI) khabar terkini, yang akan selalu 'up to date' di setiap peradaban dan masa, sebab hakekatnya 'Aku' tidak terpengaruh sang waktu. Perhatikanlah pengajaran ini, bagi yang ingin menerima pengajaran. Dituliskan sendiri oleh beliau. salam.
Kalian dengarkanlah kidungku ini
(Kidung alam)
Mari kita kepakkan sayap-sayap kita.
Sepasang sayap yang kuat dan kokoh.
Sayap iman di kanan dan sayap takwa di kiri
dengan daya dan kekuatan ikhlas
yang mampu menerbangkan diri kita
menuju kepada Allah
sedekat mungkin
maka lihatlah di sekitar
dan disekelilingmu
ketika melihat burung terbang di sore hari
ada diriku yang terbang bersamanya
dalam tasbih bersama mereka
ketika melihat kupu-kupu berwarna-warni diantara bunga
ada diriku bersamanya
dalam tasbih bersama mereka
ketika melihat elang yang terbang sendiri atau bersama
ada diriku bersamanya
dalam sujud bersama mereka
ketika melihat awan-awan yang berarak
ada diriku bersamanya
dalam ketundukan kepada Sang Pencipta
ketika turun hujan dan halilintar yang menakutkan
ada aku disitu
dalam puja-puji kepada Sang Esa
aku berada dimanapun matamu memandang
bahkan aku ada dalam hatimu
aku berada dalam cahaya
aku berada dalam wujud-wujud benda
aku adalah ruhnya
karena aku adalah ruh semesta itu sendiri
aku akan selalu ada bersama siapa saja
yang tunduk dan patuh kepada Sang Pencipta
aku yang akan selalu berbisik kepadanya
aku akan selalu mengajaknya
aku hanya mampu mengeluh
aku hanya mampu berharap
aku hanya mampu berusaha
dengan caraku
dengan usahaku
aku rela menjadi apa saja
menjadi debu
menjadi udara
menjadi kotoran
menjadi apapun
demi menyembah
kepada Sang Maha suci
aku akan selalu ada di hati
aku tidak akan pergi
aku selalu bersamamu
ada dalam kesadaranmu
saat diam
saat duduk
termenung
saat menangis
saat tertawa
kapanpun dan dimanapun
aku ada dalam nafasmu
ada dalam jantungmu
ada dalam nadimu
ada dalam hatimu
aku akan selalu mengawasimu
aku melihatmu
aku menatapmu
aku memperhatikanmu
aku melihat apapun yang kau sembunyikan
aku melihat apapun yang berdesir di hatimu
aku mengerti apapun yang terjadi
aku berada dalam kesadaranmu
namun akupun bukan dirimu
aku adalah engkau
dan engkau bukan aku
namun sadari
aku ada dalam dirimu
dan engkau ada dalam diriku
aku hanya tahu satu saja:
Menyembah kepada Tuhanku
yang menciptakanku
dan menciptakanmu
maka tujuanku hanya satu
mengajakmu bersamaku
aku akan menangis
aku akan mengeluh
aku akan merengek
aku akan mengajak
aku akan selalu menghimbau
bahkan bila Tuhanku mengijinkan
aku akan memaksa
aku akan menggunakan segala cara
yang kumampu
agar kau mau bersamaku
menyembah kepada satu-satunya
yang berhak disembah
Dia Tuhanku
Dia Tuhanmu
Dia Tuhan kita
aku akan selalu ada dalam dirimu
aku akan selalu menuntut
aku akan selalu mengikatmu
bahkan bila Tuhanku menghendaki
aku akan menyiksamu
kalau kau meninggalkanku
kalau kau meninggalkan Tuhanmu
aku akan membuat dirimu tersiksa
aku akan membuat dirimu menderita
aku akan membuat hatimu terbakar bagai dalam neraka
maka berhati-hatilah
aku tidak main-main
aku bersungguh-sungguh
waspadalah
amati jalan hidupmu
akupun tengah mengawasimu
akupun tengah melihatmu
aku akan selalu ada bersamamu
dimanapun engkau berada
dimanapun engkau menghadap
dimanapun engkau lari
dimanapun engkau sembunyi
bagimanapun usahamu berontak
mencoba melepaskan diriku
karena aku adalah dirimu
aku meliputimu
namun dirimu bukanlah aku
aku ada dalam dirimu
dirimu ada dalam diriku
aku adalah kamu
dan kamu adalah aku
namun aku bukanlah kamu
dan kamu bukanlah aku
jangan perdulikan siapa aku
jangan fikirkan siapa diriku
namun yakinkan bahwa aku ada
pastikan bahwa aku mengawasimu
pastikan bahwa aku melihatmu
rasakan keberadaanku
rasakan pengawasanku
rasakan segala yang terjadi
ketika aku membisik
ketika aku mengajak
ketika aku menghimbau
ketika aku merengek
ketika aku menarikmu
menuju Tuhan kita
mendekatiNya
aku akan bersujud bersamamu
aku akan berdoa bersamamu
aku akan memuja bersamamu
aku akan bersimpuh bersamamu
aku akan menangis bersamamu
aku akan melakukan penyembahan total menyeluruh bersamamu
kusampaikan terima kasih "Kami"
kusampaikan puji syukur Kami
kusampaikan berita gembira Kami
kusampaikan kepastian
Sungguh Tuhanmu adalah Tuhan yang satu
Tuhan Pencipta Alam semesta ini
kepadaNya segala sesuatu bergantung
kepadaNyalah segala sesuatu kembali
kalimat Tuhanmu adalah benar
ketentuanNya adalah benar
kepastianNya adalah benar
maka bersegeralah dan bersungguh-sungguhlah
ketika masih ada waktumu
ketika kesadaranmu ada
ketika masih diberi tangguh
ketika masih diberi kesempatan
ketika masih diberi kekuatan
ketika masih dipinjami daya
Jalani apa yang seharusnya kau jalani
demi Tuhanmu
demi penciptamu
Dia lebih mengerti apa yang tersembunyi
dalam hatimu sekalipun lintasan terkecil
Dia yang merencanakan
Dia yang memberi kekuatan kepada apa yang ada
tanpa daya dan ijinnya
maka akupun tak ada
akupun tak mampu berkata
akupun tak mampu berbicara
akupun tak mampu mengajak
akupun tak mampu menghimbau
akupun lemah
dan sangat lemah
aku terikat
aku terjerat
aku terkurung
dalam sempitnya hati
terpojok
tersembunyi
dalam bisikan
yang sangat lemah
aku menangis
aku menangis
aku menangis
menangis lirih bahkan tak terdengar
sedemikian jauh
di dasar lubuk hatimu yang terdalam
....
....
duhai Tuhanku
ijinkan aku
beri aku kekuatan
beri aku daya
beri aku waktu sedikit saja
agar aku mampu mengajak
agar aku mampu menghimbau
agar aku mampu berbicara
agar aku mampu berteriak
agar aku mampu memaksa
agar aku mampu menyiksa
sehingga mereka semua mau tunduk dan patuh
memujaMu dengan sebenarnya
aku hanya mampu ada
kalau kau mau membuka hatimu
membuka kesadaranmu
membiarkan keberadaanku
karena aku adalah dirimu
untuk yang terakhir
janganlah bersedih hati
janganlah cemas dan khawatir
janji Tuhanmu adalah benar
sesudah kesulitan pasti ada kemudahan
kalau kau bertawakal
maka Dia mencukupkan kebutuhanmu
kalau kau bertakwa,
maka Dia akan memberikan jalan keluar
dan rejeki yang tak kau sangka-sangka
Kalau Dia menghendaki
atau
Dia akan memberikan yang lebih baik dari itu
yaitu surga yang luasnya melebihi langit dan bumi
Sungguh Tuhanmu adalah Tuhan yang penyantun
Sungguh Tuhanmu adalah Tuhan yang Pemurah
Sungguh Tuhanmu adalah Tuhan yang Pengasih
Sungguh Tuhanmu adalah Tuhan yang Penyayang
Sungguh Tuhanmu adalah Yang Lebih Mengetahui dari dirimu
maka datang dan menghadaplah dengan sepenuh kepasrahan
maka sujudlah dengan sepenuh ketakwaan
maka berdoa dan bermohonlah dengan sepenuh keyakinan dan pengharapan
maka bersegeralah menemui Tuhanmu
dengan yang terbaik yang mampu kau lakukan
aku akan selalu bersamamu
aku ada dalam dirimu
coba tatap dan masuki dalam-dalam hatimu
maka akan kau rasakan keberadaanku kini
janganlah bersedih hati
janganlah berduka cita
ketetapan Tuhanmu itu pasti
rencana Tuhanmu itulah yang akan terjadi
melangkahlah dengan pasti
dalam keyakinan
dalam kepatuhan
dalam ketakwaan
sesungguhnya hidup kita
sesungguhnya ibadah kita
sesungguhnya diri kita akan kita persembahkan kepada Allah
Tuhan kita
semoga Alah ridho dengan usaha terbaik kita
Salam sejahtera untukmu saudaraku
salam terbaik "Kami"
bukalah matamu
lihatlah, diamanapun matamu memandang di alam ini
kami ada disitu dalam sujud dan menyembah kepada Tuhan kita
dengarlah dengan telingamu, apapun suara alam yang terdengar
kami berdzikir dan memuji Tuhan kami
rasakan desir angin
rasakan sinar matahari
rasakan cahaya bulan
rasakan cahaya bintang
apapun yang nampak di alam semesta ini
kami ada dalam pemujaan dan dzikir kami
mungkin kau tak tahu bagaimana kami berdzikir
mungkin kau tak tahu bagaimana kami berdoa
tapi cukup yakinkan saja keberadaan kami
kami ada bersamamu
Sekali lagi
janganlah kau merasa sedih dan berduka
janganlah kau merasa berkecil hati
kami bersamamu
kami ada bersamamu
kau tidak sendiri
aku ada bersamamu
karena aku adalah dirimu
Salam sejahtera untukmu saudaraku
Selamat berjuang
Semoga Allah merestui
Amiiinnn yaa allah ...yaa robbal alamin...Allahumma Amiiinnn
BalasHapusapa ya dho ngakoni menawa 'ketemu'??? apa ora bakal 'sélak' maneh kaya sak durung2é??? salam...
BalasHapusPara pendahulu dan leluhur nusantara telah meninggalkan banyak sekali pusaka,
BalasHapusmeninggalkan kebudayaan, meninggalkan kesenian, meninggalkan petuah, petunjuk
meninggalkan peradaban yang luar biasa, peradaban jiwa yang harusnya mampu menembus materi...
mari kita tunduk dan rendahkan hati
semua peninggalan itu kini diabaikan, dianggap ketinggalan jaman dan usang
diganti dengan banyak budaya dan petuah yang belum tentu sesuai
dengan karakter jiwa nusantara
...
maka beginilah akibatnya, serba tanggung
mari kita masuki dzikir Nabi Daud, yang bertasbih bersama angin, gunung dan burung-burung
dalam kidung dan nyanyian
..
jangan bermimpi jauh mengcopy Sang Paripurna Nabi Muhammad
untuk mampu merasakan tasbih angin dan burung saja masih babak belur
mari endapkan dan dengarkan nyanyian alam
dengankan kidung budaya daerah
dengarkan tembang-tembang lama
dengarkan tasbih dalam nyanyian yang dilantunkan para pinisepuh
dan leluhur nusantara
...
apakah masih mampu merasakan pesan mereka
apakah masih merasakan keberadaan mereka
apakah kidung mereka itu
masih berarti bagi kita yang mendengarnya...
kalau masih bermakna
maka barulah awal
untuk memulai pengajaran Nabi dan Rasul selanjutnya
sampai ke Rasul terakhir
Sang Paripurna Muhammad saw...
ah... untuk meneladani Sang Kidung alam
nabi daud saja kita masih harus banyak belajar...
Mari dengarkan Kidung alam ini
Salam
Sang Elang Jawa (Dimana kau kini)
BalasHapusTak lagi kulihat sayangmu di angkasa di atas pulauku
dahulu masih sering kulihat kau terbang melayang
telah semakin punah kini
Aku menantimu
aku menunggu kibaran sayapmu melintas di sini
di atas pulauku lagi
datanglah dengan iringan kasih sayang Tuhanmu
melesatlah dengan daya dan kekuatannya
sehingga mampu mengibaskan sayapmu kuat-kuat,
terbang melayang diatas pepohonan,
melintas pegunungan,
di langit jawa yang dipenuhi kabut,
dipenuhi polusi,
menyesakkan nafas.
Wahai Elang jawaku
Terbanglah
Sambil buka mata menatap tajam ke bawah.
Melayang-layang di langit jawa,
tanah kelahiranmu yang sangat kau cintai
Sang Elang yang tengah mencari
dan untuk mendapatkan jati dirinya,
tengah menggunakan mata hatinya
untuk melihat, mengamati alam sekitarnya.
agar mampu digunakannya
sebagai bekal
menerjang badai
menempuh taufan kehidupan
menguatkan kepak sayapnya
terbanglah
terbanglah
membumbung tinggi
menembus batas yang mampu ditembus
menggunakan kekuatan sayapmu
menggunakan mata hati
menuju negeri harapan
Sebuah negeri impian:
Baldatun Toyibatun warabon Ghofur.
negeri gemah ripah loh jinawi
toto tentrem kerto raharjo
tukul tanpo pinandur
negeriku
nusantaraku
Kutunggu datangmu Sang Elangku
Kutunggu Para ksatriaku
kok mbulet yen aku woco...
BalasHapusngakoni jowo, ning gawe coro arab.
gawe coro arab, ning maksih percoyo reinkarnasi.....
sejati opo tho iki...
yen ngaku jowo yo sing temen ngugemi pikekah jowo....
salam rahayu...
mugi sedoyo makhluk rahayu...
hong....... hong...... hong......
Mari kita luruhkan dan perhatikan
BalasHapusrasakan dengan seksama, bukan siapa yang bicara
tetapi rasakan druh dari sebuah tulisan
apakah tulisan itu memancarkan "air kesejukan" yang melegakan siapapun yang membaca
ataukah
mengandung "bari api yang membakar"
hawanya saja sudah terasa panah menyesakkan
api pertentangan dan perpecahan golongan
...
marilah sama-sama luruh dalam satu bahasa yang sama
bahasa rasa:
bahasa hanyalah bahasa
ketika saya tuliskan seperti ini:
Miłość Liebe любить aimer pag-ibig 愛 liefde Diliges сакам ভালোবাসি
adakah yang tahu?.
inilah bahasa-bahasa yang berbeda dari bermacam-macam negara
mungkin saja ada sebagian yang tahu
tapi bisakah merasakannya?... karena ini bukan bahasa ibunya?
coba saya tuliskan ini
love, cinta tresno
pasti sekarang tahu
dan bagaimana rasanya?
pasti banyak yang tahu
apakah salah ketika menggunakan bahasa yang berbeda?
silahkan direnungkan
bagi seorang yang telah memahami bahasa "kasih"
maka pakaian luar (agama) hanyalah pakaian
tak ada lagi perbedaan
jawa ataukah arab
yang ada adalah jalan menuju Tuhan
...
sekali lagi
endapkan dan luruhkan perlahan
rasakan dalam sebuah tulisan
apakah ada kelembutan dan tetesan embun yang menyegarkan
ataukan berisi bara api "pelecehan" yang membakar
sesungguhnya api itu akan membakar dirinya sendiri
karena api itu akan dipadamkan oleh dinginnya air
dan berhati-hatilah ketika api itu akan menghanguskan hati sendiri
karena kobaran baranya terasa akan menyesakkan
dan menyempitkan dada
sedangkan kesejukan dan kelembutan hati
seumpama percikan air hujan yang melegakan
seluas alam semesta
terserah disisi mana dirimu membaca
karena yang membara dan terbakar hanyalah dirimu sendiri
selebihnya hanyalah kisah semata
Salam sejahtera untukmu semua
syukur yen sampean ora mbeda2 ke agomo...
BalasHapusora koyo poro sunan sing tegel ngrusak tatanan tanah jowo amargo wong jowo dianggep kafir... ngajak ngujuki anak brontak neng , amergo bapake di anggep kafir... teko neng tanah jowo di tompo apek, di wenehi papan lan pangkat ning jebule malah ngrusak mohopahit..
aku ora nyebarke ati srei lan ora golek mungsuh.. mung kareksi wae tulisan sampean, sak elengku ora ono ustad ngajarke reinkarnasi utowo tumimbal lahir...
nyuwun pangapunten sakderengipun...
salam rahayu
hong3x.....
@anonim: Sebaiknya baca dari awal kajian2 dalam blog ini. Apa itu titisan atau reinkarnasi. Orang2 yg tdk merasa ketitisan atau reinkarnasi tdk akan merasakan apa yg dirasakan org2 yg di blog ini disebut org2 masa lalu. Arab atau pun Jawa adalah cover saja, jika hijab dibuka sejatinya adalah makhluk Tuhan yg disebut manusia yg memiliki ruh dan jiwa. Cara Arab atau cara Jawa hanyalah syariat atau tata cara saja, sejatinya adalah bgmn tunduk berserah diri pada kehendakNya. Apakah Jawa percaya reinkarnasi? Itulah mengapa ada kata titisan. Apakah Arab percaya reinkarnasi? Itulah mengapa di blog ini byk diungkap ayat2 yg berkaitan dg hal itu. Jangan berprasangka, jika tdk merasa ketitisan yowes tdk perlu mencari2 apa itu reinkarnasi. Sesungguhnya setiap org berada pd maqom atau bagiannya masing2. Abaikan semua kisah yg ada disini jika memang itu membuat diri anda lbh tenang. Jika kemudian hati anda perlu merasa menelaah lbh jauh, kembali kpd saran sy diatas. Bacalah kajian2 dari awal. Salam
BalasHapusSaudaraku semua...
BalasHapusKembalilah ke diri masing-masing...
Tekuni dan fahami apa yg sdh diketahui
Jalani dengan kesungguhan san ketekunan
Serahkan jalan cerita (takdir) kpd alam (Kehendak Tuhan)..
Teruslah mencari agar sampai mendapati
Ketenangan dan kedamaian jiwa
Kareba hanya dirimu yg tahu
Lepaskan dari rasa menyalahkan takdir Tuhan
Semua yg telah terjadi terjadilah..
Mari mulai membangun kahyangan jiwa
Membangun kedamaian jiwa
Menurut pengetahuan masing-masing
Yg masih berpegang mutlak dg coro jawanya
Ya silahkan bila itu membawa kebahagiaanmu
Demikian pula yg arab atau yg lainnya
Karena semua tengah merasa berjalan di jalan yg sama
Yaitu jalan Tuhan
Dan dibedakan oleh persepsinya
Namun bagi yg selalu ingin cepat kembali
Maka teruslah berjuang
Mencari posisi jiwa
Yaitu jalan yg lurus
Itulah jalan tercepat untuk kembali
Jalan pintas
Dan diri ini hanya sendirian di jalan ini
Karena hanya diri sendiri yg tahu
Karena inilah jalan jiwa
Jalan sang pencari Tuhan
Urusannya hanyalah antara dirinya
Dengan Tuhan
Tak lagi dibingungkan oleh kata agama
Karena yg ada adalah rasa jiwa atau ayat-ayat Tuhan.
Yg dibaca adalah ayat-ayat Tuhan di alam semesta
Ayat-ayat Tuhan dalam dirinya sendiri..
Dan itulah petunjuk Tuhan..
Selain itu Islam meyakini
Petunjuk itu juga diberikan Tuhan melalui
Kitab suci yg diberikan melalui Nabi dan Rasulnya
Maka silahkan dibuktikan kebenaran ayat-atat ini
Selamat berjuang...
Semoga suatu saat kita bertemu..
Ketija kita bertemu
Maka seolah kalimatku ini
Seperti dirimu sendiri yg menuliskan
Saat itu kita ada di ruang yg sana
Salam sejahtera
Note: tentang majapahit... terutama akhirnya yaitu kisah Sabdo Palon. Silahkan berselancar di blog ini di bagian depan. Bacalah dg hati dan hilangkan persepsi. Semoga Tuhan memberikan rahmatNya.
BalasHapusSungguh ironi klo kita memperdebatkan knp tdk memakai cara jawa,,,orang jawa koq make cara arab...
BalasHapusKlo kita mau jujur jawa asal muasalnya orang india...
Sungguh ironi klo ada yg bilang sunan merusak tatanan jawa/mengkafirkan orang jawa...
klo memang merusak "mungkin tdk ada lg candi2 ataupun slmatan 3,,,,7,,,40hari dst..."
Hakekatnya kembali kpd diri sendiri"benar/slh"...benar hnya milik allah,,,slh karena kita yg menyikapinya...
mhn maaf apabila kata2Q tdk berkenan di hati saudara semua...
Mhn maaf klo kata2Q menyimpang dari tema diatas...
Q hnya mengungkapkan kata yg menggelitik di hatiQ...
Slm kasih&sejahtera semuanya...
@anonim: memang tdk ada ustadz yg mengajarkan ttg reinkarnasi. Mengapa? Ya krn tdk semua merasakan jd makhluk reinkarnasi, lha wong ustadznya jg mungkin bukan reinkarnasi. Silahkan dibaca kajian dan kisah di blog ini. Sy rasa semua sdh jelas terkisahkan. Tdk perlu jg berprasangka pd tokoh2 ms lalu. Karena adanya mereka sdh menjadi kehendakNya atas bumi nusantara ini. Yg terpenting adl bgmn menjadi makhluk Tuhan yg berkasih sayang kpd semua makhluknya dan memulai langkah nyata utk kesejahteraan nusantara, tempat dimana peradaban adiluhur itu pernah berada. Sy sendiri merasa sangat terbantu dgn adanya blog ini. Sbg org Jawa yg 'ketitisan' dgn latar belakang 'agama' Islam yg kental dgn 'baju' Arab. Disini mendapatkan pencerahan dan kegamangan jiwa bs dihilangkan. Tidak byk yg mau dan atau mampu mengisahkan hal2 diluar kewajaran, bersyukur dan berterimakasih sy kpd pemilik blog ini. Mohon maaf bila ada kata2 yg kurang berkenan. Salam
BalasHapuskutunggu kembalimu eyang sabdo palon noyo genggong, sesuai janjimu 500th lalu....
BalasHapusuntuk mengajarkan kembali kawruh budhi ditanah jawa...
Salam kasihku untukmu semua saudaraku.
BalasHapusSemoga Allah Tuhan semesta alam melimpahkan rahmatNya.
Dan jiwa kita rela puas dan ridho dalma menetapi takdirNya.
Sehingga rasa nikmat yg dijanjikanNya
Akan mampu kita rasakan setiap detik.
Yaitu bersama di jalan yg sama dengan jalan orang-orang yg telah dianugerahi rasa nikmat di dalam hidupnya.
Jalan dimana semasa hidupnya jiwanya ada di akherat dalam rasa nikmat syurga.
Dia merasakan di dunia ini sehingga tak lagi mengkhayal tentang nikmat syurga akherat.
Semoga rasa itu mampu meliputi jiwa kita setiap saat.
Doaku menyertaimu.
Salam