"Maafkan, Saya yang Salah .."



Bukan mereka salah

Semua orang tahu perihal syariat, mana yang boleh dilakukan dan manakah yang tidak. Begitu juga menyoal zina, semua agama tidak mengakomodasi perilaku ini. Namun mengapa samapai saat sekarang menjadi disuka. Tidak saja orang tua bahkan anak-anak sekarang suka itu. Semua sekolah mengajarkan bahwa itu tidak boleh. Tapi kenyataannya, baru saja kita dengar khabarnya, mereka melakukannya ditempat di sekolah mereka.  Ibarat mereka mengencingi gelas minumnya sendiri. Kemudian meminumnya sendiri.  Belum juga genap umur mereka,  kenyataannya sudah bisa melakukan itu dengan sukses, itu yang luar biasa. Bagaimana tidak hebat, mungkin saja di rumah mereka kencing masih harus minta tolong ibu mereka sendiri. Namun nyatanya mereka sudah bisa sampai sebegitunya.  Dan ironisnya lagi, itu adalah aib, namun  dengan sengaja aib itu disimpan dengan kamera. Menjadi bahan tertawan lainnya. Tidak ada rasa khawatir disana akan dosa. Seakan pahala dan dosa hanya ada dipelajaran saja, semisal dengan fisika dan kimia. Apakah itu salah mereka ?. Bukan. Bukan salah mereka !.

Korupsi itu haram maka tidak boleh dilakukan, semua orang tahu. Namun mengapa dengan semakin banyaknya yang tahu justru korupsi semakin merajalela. Lihatlah bagaimana kerasnya kita mennyikapi perihal ini, begitu hebohnya saat semua bicara. Banyak pahlawan disana, semua berlomba-lomba menjadi hakim. Tampil dimuka menunjuk begini begitu,  ini salah, itu salah. Tidak ada satupun yang luput dari kritikannya. Namun saat mana dirinya mendapatkan kesempatan yang sama, mereka akan melipat ekornya kebelakang. Mengambil sebanyak yang mereka bisa. Kalau ketahuan mereka akan meringis  menampakkan  wajah tak bersalah. Sambil berharap semua orang lupa akan perkataannya yang keras sewaktu dahulu sebelum dirinya menduduki jabatan itu. Sekarang lihat saja bagaimana akhirnya, setelah mereka berkuasa beranikah mereka semua membuktikan ucapannya itu, apalagi saat mana mereka terbukti bersalah. Ingat saja perkataannya, ada yang minta di gantung di monas, ada yang minta di potong saja jarinya, dan lain-lain. Adakah diantara mereka yang berani membahasnya kembali ?. Rasanya semua ingin dimaklumi, dan dimaafkan saja, sebab mereka alpa.  Bisakah kita memaklumi mereka itu yang telah lupa dengan harkat dan martabat mereka sendiri. Salahkah diri mereka ?. Tidak , bukan merekalah yang salah ?.

Lantas siapakah yang salah. Secara jujur baiklah, saya akui saja , itu semua adalah kesalahan saya. Kesalahan saya yang tidak pernah memohon keselamatan bagi bangsa ini. Kesalahan saya yang terus saja memelihara lintasan hati yang mungkin saja menjadi penyebab bangsa ini seperti ini. Saya lemah, saya tidak mampu mengendalikan kejadian-kejadian yang menimpa bangsa ini. Saya masih lalai dalam doa saya, saya tidak sebutkan satu persatu saudara-saudara saya disana. Saya tidak memohonkan keselamatan bagi saudara saya yang sedang berkuasa dan jaya. Saya tidak meemohon diberikan belas kasih di dalam hati saudara saya yang kaya. Sehingga Allah murka kepada kita semua. Sehingga Allah menunjukan kepada kita semua. Jika setiap diri begitu egoisnya, jika setiap diri masih saja menyalahkan satu sama lainnya. Jika setiap diri tidak saling mendoakan. Maka beginilah jadinya.  Marilah kita lepaskan diri kita dari menghakimi semua keadaan itu, yakinlah bahwa itu adalah kesalahan diri saya pribadi. Bukanlah salah mereka, jikalau mereka korupsi, keadaan dan kesadaran kolektif kita yang menjadi daya dorong mereka semua.  Jiwa manusia akan merespon sesuai dengan referensi yang dimilikinya. Ingatlah, saat sekarang ini, kiita sedang berada diliputi kesadaran kolektif bangsa ini. Setiap jiwa akan berada dalam liputan kesadaan kolektif. Semua itu menyoal kesadaran manusia. Bayangkan seandainya..saya..saya..saya..dan jutaan 'saya' bersinergi betapa dahsyat energi kesadaran yang akan timbul. Energi ini akan mendobrak 'hijab' kesadaran kolektif bangsa ini. Jutaan 'saya' yang bersinergi ini akan menjadi sebab turunnya rahmat Allah atas bangsa kita ini.

Bangsa yang besar

Sungguh bangsa ini bangsa yang besar. Pada bulan Agustus 2005, Prof. Yohanes melakukan penelitian acak diantara 27 SMU Negeri dan 17 SMU Swasta di Jakarta. Hasilnya dari 1,500 siswa yang diteliti, 300 siswa mempunyai IQ 140, dari jumlah itu 44 siswa memiliki IQ 150 – melewati tingkat jenius. Ahli fisika dunia Albert Einstein penemu teori relativitas memiliki IQ 150. Sedangkan Prof. Dr. Wiryono Karyo, Sekjen Departmen Energi dan Sumber Daya Mineral mempunyai IQ 170. Dilanjutkan bulan November 2005, Prof. Yohanes lewat penelitian lain terhadap 400 siswa SMA kelas 1 Kabupaten Toba, Samosir, menemukan 6 orang dengan IQ 150 – super jenius. Sejak program TOFI (Tim Olympiade Fisika Indonesia) diluncurkan tahun 1993, pelajar binaannya sudah merebut 54 medali emas, 33 medali perak dan 42 medali perunggu di berbagai kompetisi Matematika/Fisika Internasional.

Fakta ini sengaja saya sandingkan, untuk memberikan pemahaman kepada kita semua. Tidak hanya kekayaan alamnya, namun juga sumber daya manusia Indonesia begitu sangat luar biasanya. Satu orang Enstein saja sudah mampu mengguncangkan dunia. Bayangkan berapa orang  Enstein yang dimiliki oleh bangsa kita Indoensia ini. Bukan suatu kebetulan saja jikalau DNA mereka menyimpan kecerdasarn yangluar biasa itu. Fakta ini menambah keyakinan penulis banwa pada jaman dahulu kala bangsa Indonesia pernah menjadi bangsa besar yang  menguasai teknologi luar angkasa sehingga menjadi penguasa dunia, orang menyebut bangsa kita dengan sebutan bangsa Atlantis.

Bangsa ini bangsa yang luar biasa. Bila kita buka kembali serpihan peradaban yang tertinggal dan terserak di setiap suku-suku bangsa kita ini. Maka kita akan dapati keearifan budaya, kebijaksanaan, dan bagaimana dengan kehidupan spiritual mereka yang sangat luar biasa. Sebut saja sunda, jawa ,dan juga maish banyak suku-suku lainnya. Suku-suku di Indonesia terus menyimpan file kesadaran nenek moyang mereka perihal dimensi-dimensi alam-alam lain. Banyak suku di Indonesia meyakini adanya makhluk lain yang hidup bersama dengan mereka di bumi ini. Merupakan fakta berikutnya bahwa di bumi nusantra ini adalah bukti bagi harmonisasi dua alam ini. Dua alam yang dipimpin oleh satu khalifah, yaitu manusia. Kisah harmonisasi tersebut di abadikan di al qur an dalam kisah nabi Sulaiman yang menjadi raja bagi golongan mereka. Nabi Sulaiman sosok nabi yang disebutkan dalam al qu ran dan mengapakah di awali dengan suku kata ‘Su’, sebagaimana suku kata yang biasa digunakan di Indonesia untuk penyebutan, apakah kebetulan ?.

Alam dimensi yang berlapis-lapis akan sangat membingungkan, maka dapat kita mengerti, jika di al qur an dengan  satu nama saja yaitu Jin. Hal ini untuk menyerderhanakan sebutan saja atas diri mereka. Dimensi para dewa, dimensi para bidadari, dimensi siluman, dimensi makhluk bekakak dan lain-lainnya, menjadi satu nama yaitu alam ghaib.  Mengapa hanya menjadi satu nama, sebab dimaksudkan agar manusia tidak repot untuk mengidentifikasi, dan mengklasifikasi golongan mereka. Diharapkan manusia modern selanjutnya menjadi fokus kepada ilmu pengetahuan (materi) saja. Begitulah pesan yang kita dapatkan. Namun kita tahu bahwa serpihan identifikasi makhluk-makhluk yang berada dalam dimensi alam ghaib begitu banyak ragam dan rupanya, tertinggal sangat kuat di dalam kesadaran kolektif suku-suku di nusantara ini.

Pemahaman yang awal mula satu kesatuan dari jaman nabi Sulaiman. Menjadi tercerai berai, saat mana melintasi peradaban dan waktu. Kita paham hukumnya, bahwa informasi bisa banyak ditambah atau dikurangi. Setiap generasi melakukan penambahan dan pengurangan sesuai dengan hasil pemeikiran mereka semua. Referensi akahirnya menjadi sepenggal-sepenggal. Pemahaman ghaib akahirnya melenceng dari maksud mula nabi Sulaiman memimpin dua alam itu. Banyak kemudian para tokoh-tokoh berilmu yang kemudian membodohi masyarakat dengan ini, yang dimaksudkan untuk kekuasaan mereka. Bangsa jn dan siluman akhirnya berkolaborasi untuk duduk dikekuasan menjadi khalifah di muka bumi. Maka saat sekarang ini menjadi tidak jelas lagi siapakah yang memimpin alam semesta ini.

Kesadaran yang model seperti inilah yang kemudian lebih disukai oleh kita semua. Lihatlah betapa maraknya sajian di televisi yang menyoal ghaib ini. Banyak dari kita yang tidak mengerti efeknya saat bersinggungan dengan makhluk-makhluk ghaib ini.    Saat kesadaran kita terobsesi dengan kekuatan mereka maka secara tidak sengaja kita telah mengundang mereka untuk hadir di alam kita. Bahkan seandainya kita mendatangi tempat-tempat mereka. Meminta kesaktian, kekayaan, atau meminta pertolongan kepada mereka. Mereka secara otomatis akan memasuki tubuh kita. Merekalah hakekatnya yang mengendalikan dan mengoperasikan sistem ketubuhan kita. Menjadi daya dorong bagi gerak kita. Mereka menggantikan daya-Nya, yang seharusnya menjadi daya gerak kita. Akibatnya suplai darah ke otak akan melambat. Jantung akan semakin berat, dan sistem hormonal akan terganggu. Begitu juga energy mereka akan mengacaukankan otak kita.

Semakin hari, keadaan ini tidak pernah disadari, menjadi satu pemahaman yang disepelekan. Sirik kepada Allah, perbuatan yang  nyaris tidak pernah disadari oleh kesadaran manusia itu sendiri. Manusia menjadi lebih takut terhadap hantu dari pada kepada Allah. Begitu jaman terus berganti, berganti peradaban, kesadaran ini semakin dibumbui, manusia akhirnya menganggap hal yang wajar dan biasa. Hingga pada masanya, kesadaran para ghaib mengisi kesadaran kita semua, tanpa kita sadarai merekalah yang sedikit demi sedikit mengambil alih kesadaran kita, dan . Kesadaran rendah menguasai raga kita, dan mereka secara bersama-sama akan menjadi kesadaran kolektif suatu bangsa. Mereka adalah makhluk yang berenergy negatif. Energy yang kemudian menjadi tenaga gerak niat manusia dalam menjalankan aksinya. Sehingga karenanya akan sangat sulit sekali kita merubah kesadaran yang sudah mencengkeraman manusia. Sebagaimana serangan aliens ke manusia, merekalah yang menguasai kesadaran manusia. Mereka yang merubah kesadaran kolektif suatu bangsa. Manusia tidak akan pernah mampu menyadari keadaan ini. Jika saja  Allah tidak  menurunkan hidayah-Nya, mengutus Kami untuk memperbaiki kesadaran manusia-manusia, maka pastilah bangsa itu akan dihancurkan oleh sistem pertahanan alam semesta itu sendiri, karena kesadaran yang menyimpang akan dipindai sebagaimana virus pada komputer.

Bangsa ini bangsa yang besar. Tidak sepatutnya terpuruk begini. Dan saya harus merubah keadaan diri ini saya ini, yang terkuasai oleh kesadaran rendah. Saya harus berani mengakui bahwa itu adalah salah saya, yang tidak meluangkan waktu sedikitpun untuk berdoa bagi bangsa ini. Saya begitu egois kepada saudara-saudara saya. Maafkan kesalahan saya saudaraku. Bukan, bukan kalian yang salah, jika kalian korupsi, jika kalian lupa akan hakekat manusia. Bukan, bukan mereka adik-adik kita yang salah, jika mereka melakukan zina di sekolah-sekolah mereka sendiri. Sebab diri ini terlalu egois, terlalu sombong untuk mengakui, bahwa itu semua karena sebab diri ini miskin kasih sayang. Sehingga tidak mau berbagi kasih sayang dengan sesama manusia lainnya. Kita mau mengangkangi kasih sayang Allah untuk diri kita sendiri. Kita tidak mau mendoakan adik-adik kita agar mereka mampu menetapi takdir mereka sendiri. Kita tidak mau sedikit saja berdoa kepada Allah agar Allah mau memberikan petunjuk kepada saudara kita dan jug adik-adik kita itu. Benar, aku lah yang salah. Maafkan aku adik-adikku, maafkan aku saudara-saudaraku. Semoga dengan pengakuan ini, aku menjadi mengerti bahwa tidak seharusnya aku egois begini. Setidaknya aku akan berdoa kepada Tuhanku, agar Allah melimpahkan rahmat kepada bangsa ini. Maafkanlah aku, sebab itu semua salahku !. Aku yang ikut andil disana, walau mungkin hanya dalam lintasan pikiran dan hati saja. Mungkin begitu.
Ampuni saya ya, Allah



Komentar

  1. Ampuni diri yg lemah ini ya Allah... Ampuni kami yg egois... yg berdo'a hanya untuk diri sendiri, keluarga sendiri, sahabat2 sendiri, org2 yg kami cintai, dan org2 yg mencintai kami, ... hanya berdo'a untuk jiwa2 yg suci & jiwa2 yg Engkau ridhoi.
    Mari bersama2 memohon keampunan~Nya untuk bangsa kita, untuk seluruh rakyat kita. Amin.

    BalasHapus
  2. arti sebuah pengakuan?
    makhluk yang berenergi positif berada dimana,mereka kok diam saja tidak melakukan sesuatu,paling tidak untuk meminimalisir masalah bangsa ini untuk lebih baik kedepannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kidung alamOktober 30, 2013

      Saudaraku Sang Anonim.

      Menurut saudara sendiri bagaimana?.
      Tolong ajari kami, bahasa kasih sayang. Tolong ajari kami bahasa kasih.
      Agar kami dapat melakukan sesuatu.

      Tolong jari kami bicara!
      Tolong bimbing tangan kaki untuk berbuat!

      Tolong tuntun arahkan kaki kami saat melangkah

      karena semua tengah dalam pengajaranNya...

      Semoga Tuhan menurunkan hidayahNya
      melalui "kalimat sakti" sang anonim
      sehingga mampu mengubah keadaan


      Semoga


      salam sejahtera

      Hapus
  3. Muhammad NurNovember 01, 2013

    Wahai saudaraku semua, para pemikir bangsa !
    Sungguh hati terasa tersakiti atas fenomena sosial saat ini, sungguh terjadi degradasi sosial, moral dan akhlak, kehancuran ekonomi, kesenjangan yang begitu jauh.

    Aku dan kalian semua tidak akan terlepas dari dosa atas tekanan keadaan dan lingkungan tanpa kendali ini. Aku memohon kepada kalian semua untuk bersama-sama merestorasi negeri ini kepada kearifan lokal dan budaya yang menjadi kebesaran dan martabat luhur bangsa ini dengan jalan yang lurus yaitu jalan TAUHID, dimana manusia zaman sekarang bersama-sama berjalan dengan leluhur2 yang tercerahkan merajut kebesaran bangsa ini, dan semoga menjadi amalan ibadah baik untuk kita semua.

    Tanpa menutup mata kita terhadap kemajuan zaman, inovatif dan kreatif ditambah ilmu pengetahuan dan teknologi harus kita kuasai dengan amanah dan tanggungjawab serta bijak sehingga akan menghasilkan energi propaganda yang positif, semua berkerja atas tugas dan kapasitasnya masing2, baik di alam nyata maupun di alam ghaib.

    Sudahi pertengkaran, perbedaan jangan menjadikan sebuah pemisah melainkan itulah kekuatan besar bangsa ini, tutupilah kekuranganku dengan kelebihan yang kalian miliki begitupun pula kekurangan kalian yang aku tutupi dengan kelebihan yang aku miliki, sehingga terciptalah sebuah koordinasi yang kuat untuk menciptakan sinergi daya energi positif untuk kesejahteraan bangsa ini, mari kita ciptakan perdamaian bersama, kendalikan emosi dan ke egoan diri kita masing2.

    Awal yang harus kita lakukan adalah membentuk sebuah partai dimana tergabung manusia2 di alam nyata dan para leluhur di alam batin yang memiliki visi dan misi yang sama untuk mewujudkan kejayaan bangsa ini, dan kita akan dipertemukan oleh sejarah dan darah keturunan (trah2) yang menjalin kebersatuan.

    Sebuah Partai yang memiliki nama tapi tidak ada nama, sebuah partai yang memiliki kantor besar tetapi tidak ada wujud kantor, sebuah partai pemenang yang tertulis oleh takdir tetapi tidak terdaftar di KPU atau hukum kenegaraan. Sebuah partai yang memiliki kekuatan besar tapi tak pernah diperkirakan oleh pesaing (yang mementingkan diri pribadi, bukan rakyat), inilah sebuah partai yang terbentuk atas KESADARAN kolektif, masing2 bermunculan dari berbagai pelosok daerah Nusantara atas dorongan nurani bukan money politik atau sebagainya.

    Mengapa???
    Dan ingatlah sebesar apapun kekuatan yang masing2 dimiliki jika bergerak secara sendiri2 maka akan sia-sia terhambur dan terkuras tanpa hasil, maka diperlukan kebersatuan yang disatukan dalam sebuah wadah pergerakan. Kita akan dipertemukan oleh sejarah, sebuah gerakan masyarakat yang besar dengan berbagai kekuatan yang terkendali dan bertanggung jawab. Gerakan kesadaran kolektif, gerakan keilmuan yang begitu luhur, Gerakan perekonomian yang berazaskan keadlian, kita akan dipertemukan bersama oleh gerakan alam yang mengiringi dan kita benahi negeri ini bersama.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menyimak dg khidmad apa yg disampaikan saudara kita Muhammad Nur. Mengaminkan kalimatnya. Meneguhkan ucapannya. Meyakini apa yg disampaikannya. Semoga suatu saat kita bertemu di dalam realitas. Merajut takdir bg nusantara yg kita cintai. Salam sejahteraku untukmu. Bila Tuhan kita menghendaki. Kita akan dipertemukan suatu saat nanti.

      Hapus
  4. Terlalu dewa bahasanya , sy yg bodoh semoga ditambah kebodohannya oleh Gusti utk memahaminya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Spiritual, Misteri Selendang Langit (Bidadari) dan Kristal Bumi

Kisah Spiritual, Labuh Pati Putri Anarawati (Dibalik Runtuhnya Majapahit, 4-5)

Rahasia Simbol (Tamat). Siklus Yang Berulang Kembali