Kisah Spiritual, Menjadi Iblis Atau Malaikat, Setipis Rambut Dibelah Tujuh




Saatnya berguru kepada kematian. Ikan-ikan kecil-kecil mati, dimakan ikan-ikan besar. Ikan-ikan besar besar mati karena diperjual belikan. Itulah ulah pra spekulan menjual ikan-ikan di akuarium kehidupan. Jaman berubah tak merubah arah. Wajah berubah perilaku tak berubah. Manusia berubah-ubah, merubah wajah.  Menjadi wajah Dasamuka dalam kesehariannya. Wajah manakah yang kita suka. Wajah gahar penuh kuasa, wajah nelangsa menghiba, wajah memelas manipulatif, wajah perkasa, wajah bahagia, dan banyak lagi lainnya. Dalam diri setiap diri manusia ada makhluk raksasa dalam tampilan wajah itu semua.  Apakah ada bedanya seteleh kita tahu itu ?. Sama-sama nikmat saja, karena kita kadang suka tampilan dan aksesorisnya. Mas Thole diam mengamati, satu demi satunya bwajah-wajahnya itu. Meliputi keadaan seluruh wajah yang dimilikinya. Dia tersadar, menjadi iblis atau malaikat, sungguh setipis rambut dibelah tujuh lapisan dinding penyekatnya (hijab). Itulah keadaan dirinya dalam dua hari ini. Sisi wajahnya sebagai Raden Panji menggugat, hantaran cinta dan kasih sayang yang diterima Mas Thole beberapa hari lalu, tidaklah sebagaimana keadaanya dahulu, bukankah itu mencemoohnya ?. “Tidak begitu rahsanya!”. Katanya kesal, menyergah.  Dia kemudian bertiwikrama, menjelma dengan kesaktiannya, menjadi makhluk raksasa dalam diri Mas Thole, dia ingin menunjukan kepada dunia. Bukan seperti itu rahsa yang dia terima, apakah tidak ada yang mengerti rahsa, kesakitan, dikhianati dan sakit hati ?. Bilahkah manusia ingin mengerti ?. Maka dibuatlah alam sebagaimana yang dia inginkan.  Berikut ini dikisahkan pergolakan jiwanya.

Semenjak dia mampu mengakses portal informasi alam semesta (11/10). Ribuan kilobite informasi telah membombardir dirinya, membuat rahsa tahu nya begitu hebat meliputinya. Hampir dia tahu seluruh informasi di alam semesta. Dia paham, dan memiliki rasa tahu bagaimana proses bekerjanya kesadaran yang meliputi manusia, pemahaman ini membuat dirinya terkapar. Kesadarannya menjadi begitu kuat, rahsa tahu yang hebat membuat dirinya, menganggap remeh sesuatunya. Dia merasa telah menguasai ilmu di atas ilmu. Pengetahuan alam semesta seperti sudah ditangannya. Maka dengan mudah dia akan berbuat semaunya, merubah sistem informasi di alam semesta. Membuat gejolak alam, semisal petir dan badai, cukup hanya dengan memberikan perintah, semisal kita memberikan perintah kepada komputer. Rahsanya hanya permainan angan dan keyakinan saja. Dan blang..balng..semua akan terjadi. Karenanya alam semalam demikian luar biasanya. Petir dan badai melanda tempat yang dikehendakinya. Dan rahsanya dia menari dengan suka disana. Lautan berbuih , gelombang pasang begitu dahsyatnya. Hingga Pambayun dan Putri Sriwijaya, mencoba mengingatkan dirinya (12/10).  

Begitu tipisnya hijab itu, rahsa tahu yang hebat membuat dengan sendiri, tanpa disadarinya telah merubah dirinya menjadi Iblis itu sendiri. Menjadi raksasa dalam kisah pewayangan, yang akan mampu melumat apa saja. Rupanya seperti itulah mekanisme manusia yang berubah menjadi raksasa ( Iblis). Hal yang bisa menimpa siapa saja, yaitu orang-orang berilmu. Iblis adalah makhluk yang memiliki kecerdasan tinggi dan kesadaran tinggi luar biasa. Namun rahsa tahu yang luar biasa meliputi dirinya, sehingga karenanya, dia merasa tahu atas apapun yang akan terjadi dialam semesta ini. Dan karena sebab rahsa tahunya  itu dia berani menentang perintah Tuhannya. He eh..!. Dalam sholat yang panjang waktu dhuhur tadi Mas Thole melihat celah yang sangat tipis sekali. Jika tidak atas rahmat Tuhannya. Mas Thole tidak akan pernah mampu kembali lagi kepada kesadarannya. Dan bersyukur juga,  ada Ki Ageng yang entah bagaimana tanpa dia mengerti memasukan pemahaman sedikit demi sedikit. Perlahan menarik kesadarannya keatas tempat yang lebih tinggi.

Apakah kemampuan memberikan perintah kepada alam, membanggakan. Tidak, nyatanya jiwa tidak merasakan nikmat apa-apa, rasa pening dikepala, dan rahsa jiwa tak tenang melanda sepanjang malam dan hari-hari setelahnya itu. Obat sakit kepala tak mampu meredam rahsa kepala yang mau pecah. Maka kenapakah manusia senang sekali dengan rahsa tahu ?. Mas Thole terus menyergah jiwanya. Mencoba menarik dirinya dari kejumudan pemikiran. Rahsa tahu akan menyiksa, sebagaimana juga rahsa marah, dan rahsa benci lainnya. Bahkan rahsa tahu itu akan mampu merubah manusia menjadi Iblis itu sendiri.  Rahsa tahu itu akan meliputi dirinya, menjadikan dirinya teraliensi, merasa diatas makhluk-makhluk lainnya. Kemudian rahsa tahu ini akan bekerja paradoks, dengan kesadarannya akan mengajak manusia untuk berpaling dari pengajaran Tuhannya. Timbulnya rahsanya senang saja manakala melihat mansuia gampang dibodohi. Dengan pengetahuannya Iblis akan merubah cahaya menjadi ilham.  Menjadi pesaing Tuhan itu sendiri. Iblis adalah rahsa tahu itu, yang menjelma menjai energi. Pembelajaran yang sangat dahsyat dan berbahaya sekali. Belajar menjadi Iblis. Itulah yang dialami Mas Thole dua hari ini. Astagfirulloh.

Mas Thole berharap agar para kesatria ini tidak mengikuti jalannya. Jika belum siap tauhidnya, dimohon dengan sangat untuk tidak membuka portal informasi di alam semesta. Sangat berbahaya sekali, bukankah kita sudah menyaksikan bagaimana kemudian muncul orang-orang yang mengaku dirinya sebagai nabi. Rupanya seperti inilah mekanisme. Maka Mas Thole menjadi paham, mengapanya sehingga dunia kemudian bermunculan para -dajal. Rupanya begini inilah mekanismenya nanti. Manusia mengakses portal informasi. Informasi alam semsta akan memenuhi kesadarannya, menjadikan rahsa tahu yang hebat. Rahsa tahu itu akan merubah kesadarannya menjadi Iblis. Kemudian manusia yang berubah menjadi Iblis akan disebut Dajal. Dengan kata lainnnya, Dajal adalah Iblis yang sudah reinkarnasi menjadi manusia. Kesadaran manusia yang menginginkan seperti itu. Karena mengetahui perintah-perintah alam, Dajal dengan seenaknya membangkitkan makhluk-makhluk bumi yang ada. Maka kemudian akan bermuncullanlah makhluk dari dalam bumi. Sebagaimana meknisme perintah pada komputer saja. Jika kita tahu password nya maka kita dnegan seenaknya akan mampu meluncurkan bom atom. Meski bom tersebut tersimpan di tempat yang tersembunyi sekalipun. Hal yang sangat sederhana dan mudah. Hanya satu yang diperlukan, yaitu kita ‘tahu’.

Sekali lagi diulang pemahaman ini; Manusia yang  mengakses alam informasi di jagad raya menjadi kehilangan kesadarannya. Rahsa tahu yang sangat kemudian merubah diri meerka menjadi Iblis. Kemudian dengan menggunakan fasilitas KAMI mereka akan membodohi manusia,  mengelabui manusia. Dajal akan sebagaimana ‘heckers’ yang akan menjebol sistem keamanan KAMI. Maka dajal kemudian akan mampu menggunakan fasilitas portal-portal KAMI. Dari sanalah dajal akan memberikan periuntah keapada alam. Begitulah seakan  alam semesta mendukung tingkah polah dajal-dajal ini. Mereka akan mampu menguasai angin, badai, petir, menciptakan dari ketiadaan. Mereka memiliki kemampuan sebagaimana para nabi. Hanya satu sifat yang tidak mereka miliki yaitu ‘kasih sayang’, oleh karena itu diturunkanlah “Isa Al Masih’ sebab dialah bapak pengajaran ‘kasih sayang’. Hanya energy kasih sayang lah yang dapat menaklukan dajal-dajal.

Sungguh bersyukur sekali Mas Thole masih diselamatkan-Nya, sehingga mampu mengkisahkannya disini. Menjadi pembelajaran untuk dirinya. Kembalikanlah rahsa tahu itu kepada pemilik-Nya. Kembalikanlah seluruh rahsa kepada-Nya. Buang sleuruh persepsi yang kita punya. Berserahlah atas kehendak-Nya. Semua rahsa ternyata sama saja. Rahsa akan mampu menimbulkan nikmat luar biasa jika pas dan tepat ukurannya, jika berlebih justru akan menjadi siksa adanya. Sayang hanya Allah saja yang tahu ukuran-ukuran seberapa yang pas untuk setiap makhluk ciptaan-Nya. Mas Thole hampir menangis menyadari kebodohannya ini. Nyatanya Iblis adalah salah satu symbol pembelajaran kepada manusia. Agar mansuia tidak kehilangan kesadarannya. Agar mansuia tahu batasan-batasan kemampuan dirinya. Agar manusia tetap dalam jatidirinya sendiri, tidak berusaha menjadi makhluk lainnya. Iblis adalah pembanding dari sifat mansuia yang ingin tahu. SIfat mansuia yang terus saja ingin mencipta, sifat manusia yang ingin menjelajah angkasa. Dingatkan bahwa semua itu ada ukuran-ukurannya masih-masing.  Maka berhati-hatilah jika rahsa tahu sudah mulai menguasai diri kita. Kembalikan saja kepada pemiliki rahsa tahu itu. Dialah Allah. Subhanalloh.

Mas Thole hanya ingin mengingatkan, sungguh jika bukan karena pertolongan dan rahmat  Allah. Akan dengan sanagt  sangat mudahnya kita menjadi Iblis itu sendiri. Hijab itu sangat tipis setipis rambut dibelah tujuh. Manakal kita tahu segala sesuatu, maka disitulah ujian terberatnya. Lintasan sakit hati semisal dikhianati kekasih hati, atau lintasan yang semisal dengan itu. Akan menjadikan diri kita dengan mudahnya membuka portal dimensi memeirntahkan alam seenak dirinya sendiri. Dan dia melakukan itu dengan tertawa, senang rahsanya membuat alam menjadi begitu adanya. Namun apakah itu nikmat ?. Ternyata tidak, kesudahannya kesakitan lebih hebat akan menerjang. Hukum alam akan berlaku bagi siapa saja yang mencoba mengakses perintah alam tanpa iji-Nya. Deraan hebat pada jiwa dan raganya. Dan Mas Thole sudah belajar bagaimana sakitnya.   Pergulatan di jiwa begitu hebatnya, sehingga jika tidak ada pendamping yang mampu menyaksikan, akan sulit bagi dirinya lepas dari himpitan. Maka rangkain perbincangan dengan Ki Ageng dihantarkan untuk melengkapi  bagian kisah ini, sengaja hanya dituliskan dari satu arah saja ;

“ Mari saya ajak  bersama di dalam namaNya. Dalam dayaNya. Dalam kasih sayangNya. Mari saya ajak bergandeng tangan melepas diri. Melepas kenangan. Melepas fikiran. Melepas perasaan. Meniadakan. Menghadapkan semua ini ke sumber daya. Yg akan meniadakan getaran. Yg meniadakan energy.  Yg meliputi semuanya. Sehingga yg ada hanya yg ada. Dan kita berasal darisana. Dan kita berada di sana. Dan kita kembali ke sana. Naik berada di sana dalam tarikan nafas. Itulah rahmatNya. Dan tahan terasa nikmat. Lalu terdorong lagi dalam nafas untuk keluar. Lalu terasa energy. Energy yg entah berasal dari mana. Mendadak ada di raga. Bisa digunakan sesukanya.. Lalu ada getaran. Detak jantung.. semua otomatis dlm gerak.. entah berasal dr mana.. semua otomatis.. dan semua ada.. dan lalu kesadaran ... mendadak ada. Semua mendadak muncul. Ada yg masih bisa diingatvdan banyak yg hilang... entah dari mana kesadaran...Kadang mendadak ada bagian tubuh yg tdk bekerja.. badan mogok. Lalu muncul sakit dan siksaan.. entah berasal dari mana... Dan aku tetap sama... tdk berubah.. tetap yg itu juga... baik saat sehat maupun sakit... baik masih muda maupun gembira.. baik senang maupun sedih.

Kelembutan spt sang ibu penuh kasih sayang... penuh cinta..penuh kerelaan... penuh kehangatan. Hanya memberi tak harap kembali... bagai sang surya menerangi dunia... Sadari bahwa seluruh kasih sayang ibu di seluruh dunia bersumber dari sang maha pengasih dan maha penyayang yg mewujudkan kasih sayang di dalam rahim sang ibu. Baik suka rela maupun terpaksa... karena demikianlah sifatNya... Kasih sayang inilah yg menghidupkan seluruh makhluk.. inilah energy hidup.. inilah sumber hidup..inilah energy kesadaran. Energy kehidupan...energy kasih sayang.  Gerak kasih sayang inilah gerak sholat.. santun...lembut ..... penuh perasaan..lentur kokoh... penuh kasih sayang..Perhatikan lembutnya sang ibu... dan kokohnya pelukan... perhatikan keteguhan...kekuatan dan perhatikan semakin dalam. Elusan. Sentuhan kasih sayang sang ibu... dan demikianlah sholat. Membiarkan diri menjadi bayi untuk digendong...dipeluk dan disayang bunda.. dalam pelukan penuh kasih sayang. Pelukan paling aman... pelukan penuh perlindungan... pelukan penuh kelembutan... pelukan tak menyakitkan dan hanya nikmat penuh pertolongan. Menjadi bayi adalah tidak berfikir... tidak mereka-reka... hanya menyerah untuk disayangi.

 Dan begini saat sholat..dIam menunggu ... diam menunggu kasih sayang Allah.. diam untuk dipeluk...disayangi.. dikasihi.. Hanya mau ngga disayang... mau ngga dikasihi...mau ngga menerima kasih sayang Allah.. Menerima sebagai energy kasih sayang Allah.  Tidak meng aku... tidak ada ego... Benar-benar menerima sebagai daya dan kasih sayang Allah...Sang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang...Sumber semua kasih sayang. Bayangkan semua kasih sayang seluruh ibu di dunia. Dikumpulkan dalam satu sumber . Bayangkan seluruh kasih sayang induk kpd anaknya. Terkumpul..Maka..Apa yg sudah kita bayangkan itu..belum apa-apa dari kasih sayangNya...Lihat semesta tercipta untuk makhluk yg disayangi..Lihat semua binatang dan tumbuhan disediakan untuk makhluk yg dikasihi..Semua untuk hamba-hambaNya

Buka hati dan telinga
Rasakan desir angin
Rasakan udara
Rasakan tubuh
Rasakan semua rasa
Semua adalah kasih sayangNya
 Luruhkan dan jangan berfikir
Hanya buka kesadaran
Dan kita hadapkan kesadaran
Semua yg ada dan tercipta untuk diri kita

..
 Sesungguhnya ibadah dan sholat dari kita hanyalah mungkin terjadi karena kasih sayangNya semata. Maka janganlah meng-aku diri yg melakukan. Nikmati sebagai hadiah.. hadiah terindah dari Tuhanmu... hadiah terbaik dari Tuhanmu... hadiah ternikmat dari Tuhanmu...Sholat sebagai inti pengajaran ruhani... adalah hadiah terindah dari Tuhan. Makanan terlezat bagi ruh. Pemandangan terindah bagi mata ruhani. Rasa terbahagia bagi ruh. Dan puncak segala rasa dari ruh. Kelembutan... kedekatan.. kemesraan. Pengertian.. pemahaman... kasih sayang dsb.. dsb.. dirikan sholat dengan niat. Bangun kondisi keadaan sholat dg akal... bayangkan seolah telah sholat di kepala... beberapa cm di atas akal kita. Sempurnakan satu ruku keadaan sholat yg paling sempurna menurut akal. Kondisikan keadaan yg terbaik posisi sholat... gerakan sholat dan keadaan sholat..rasa sholat dan semua bayangan terbaik sholat menurut pengetahuan kita... lalu yakinkan hati.. bahwa kita telah mampu untuk itu.. yakin akan mampu untuk itu... yakini kondisi itu telah terwujud...telah tercipta... telah ada dalam kesadaran akal dan telah diterima dan diyakini oleh hati. Dan mulailah niat untuk sholat.

Lalu tunggu dan rasakan tarikan ruh dari dalam.. semua bayangan yg telah ada. Bangunan sholat yg dibangun seolah mewujud. Tubuh seolah bergerak mengikuti program. Tarikan dan dorongan dari dalam sngt kuat. Insting atau reflek. Atau seolah diri dibopong oleh ruh.. seolah ruh yg melakukan sholat itu dan aku hanya mengamati ruh yg membawa ragaku sholat. Dan aku hanya merasakan indahnya sholat..merasakan nikmatnya sholat...merasakan sholat adalah hadiah terindah...terbaik..ternikmat dari Allah... Demikian keadaan sholat bisa dirasakan dlm hal lain dlm hidup sehari-hari. Daya kasih sayang itulah yg digunakan untuk saling membagi. Saling mengingatkan... saling nasehat menasehati dalam kebenaran. Semoga Allah akan segera memberikan takdir baik (menurut harapan kita). Karena setiap ketetapannya adalah yg terbaik bagi kita yaitu bagi yg yakin atas Allah. Yakin akan pertemuan denganNya. Sesungguhnya sang aku selalu ada bersamaNya setiap saat. Sedangkan sang ragaku tengah mengikuti scenarioNya. Mari kita coba amati dan telusuri dan perhatikan hal-hal yg terakhir untuk kira-kira membaca scenario Allah. Atau apa yg ingin Allah lakukan pada diri kita. Insya Allah tiada yg kebetulan. Semua dalam liputanNya.

Tiada seorangpun mampu sehat bila Allah menghendaki sakit. Dan tiada yg mampu membuat sakit bila telah tiba ketetapanNya sembuh. Maka tidak perlu khawatir. Sang aku selalu ada bersamaNya. Yg sakit adalah ragaku. Sedang jiwa (sang aku) selalu hidup sejahtera dekat dalam kasih sayangNya. SesungguhNya hambaNya tiada rasa khawatir. Shabar dan penuh cinta mengharap perjumpaan denganNya. Setiap kejadian yg terjadi kod raga kita adalah pengajaranNya. Adalah proses bg kita untuk belajar mengenal Tuhan. Atau cara Tuhan memberi tahu. Atau cara Tuhan membuka hijab. Cara Tuhan kita membuka sedikit rahasiaNya. Sehingga kita tahu. Sehingga kita yakin.  Meningkatkan bashiroh itu sebuah proses. Proses bertambah kesadaran. Proses meningkatnya level kesadaran. Bukan konstan. Bukan statis. Tetapi sebuah gerak. Sebuah gaya. Sebuah energy. Energy kesadaran. Energy potensial yg menjadi gerak.  Semua itu berawal di niat. Kesatuan akal hati dan alam semesta.  Tujuan harus tercipta beberapa centi di depan kepala. Membentuk ciptaan. Lalu letakkan di hati. Membentuk sebuah keyakinan atas semua itu telah ada dalam diri. Harmonikan dg alam. Sehingga mewujud.  Lalu biarkan kaki melangkah lebih jauh.. tangan lbh banyak berbuat..biarkan mata lbh banyak melihat.. biarkan hati semakin teguh..biarkan alam mengatur dan kita action menjalaninya.

====
(Saatnya telah tiba - pen)

 ...laut badai menghantam...
Menghantarkan gelombang tsunami...
Msnusia beterbangan bagai laron-laron..

Memasuki jaman tiada pertolongan

Selain Allah..

Bersiap memasuki energy badai ini..
Mencari atau berpegang kepada apa
Realitas Allah di bumi?...Yaitu kasih sayangNya
Kalabendu.. jaman... tiada pertolongan..
awut-awutan.. badai.. amburadul.. energynya semakin terasa.

Hari ini mulai mengalir kembali.  Kondisi ini sama dg kondisi dahulu saat meninggalkan spiritual dan berujung ke kehilangan kesadaran. Kondisi yg sangat berbahaya. Karena tdk bisa kembali tanpa bantuan dari luar . Tanpa pertolongan. Saya memasuki suatu garis pembatas. Garis itu yg membedakan dg tegas antara spiritual dan tidak. Kisah mula buka hancurnya Atlantis yg merupakan leluhur kesadaran kita. Mereka makhluk yg menguasai merkaba yaitu kasih sayang. Dan kedatangan marsian yaitu makhluk yg tdk memiliki kasih sayang. Marsian inilah yg menciptakan segala sesuatu tanpa kasih sehingga membongkar portal alam dimensi yg menghancurkan atlantis.  Mereka memiliki kekuatan dan ilmu dan bahkan mencipta sumber merkaba buatan. Sehingga akan banyak yg tertipu. Tertipu oleh merkaba tiruan.  Kita adalah keturunan (reinkarnasi) gabungan marsian dan atlantian. Memasuki kesadaran maka hakekatnya menemui atau menemukan marsian dan atlantian. (Mungkin bisa disesuaikan dg pemahaman iblis dan malaikat sebagaimana kisah penciptaan Adam dlm Al Quran).

Dalam kesadaran kl kita explore ada satu garis pembatas. Mengeksplore dan akhirnya berada di garis itu. Sering tdk disadari. Dan akhirnya mengikuti arah kesadaran marsian menghancurkan dunia tanpa kasih sayang hanya ada ego dan kesenangan diri.  Kalau sudah masuk ke dalamnya lagi akan sangat sulit lepas dan sulit kembali mengikuti jalan kasih sayang. Kasih sayang Tuhan (merkaba). Karena marsian juga menjiplak merkaba dan membuat kasih sayang dunia yaitu kesenangan duniawi.  Kondisi saya kemarin berada di atas garis kesadaran ini. Beruntung sudah lbh siap. Yaitu saya sadar dan menyadari keadaan ini. Lalu saya merasakan dan tahu membedakannya. Lalu ada yang yg membantu menahan lajunya. (Keadaannya sama dg proses dahulu naik kereta gaib. Ketika melaju dalam arah yg salah dan melewati suatu daerah maka teramat sangat sulit kembali).  Banyak manusia tersesat di jalan ini. Sebuah jalan yg tdk disadarinya. Karena marsian selanjutnya akan menunjukkan merkaba imitasi. Yaitu rasa kasih sayang duniawi. Sangat mirip dengan kasih sayang ruhani. Karena mereka memang menirunya. Mereka meneliti.mengamati. membuatnya namun mereka sendiri belum pernah merasakan merkaba. Selanjutnya setelah agak menjauh dari garis ini. Namun belum bisa permanen. Yaitu agar tdk memasuki garis ini. 

Karena sekali masuk tdk main-main. Sangat sulit untuk menariknya kembali. Ada daya tarik dari dalam yg sulit dilawan. Apalagi bila memasukinya perlahan dan tidak disadarinya. Memasuki daerah ini. Badan langsung bereaksi. Terasa memiliki kekuatan penuh. Namun rasa juga hilang... tak ada perasaan lagi. Akal justru semakin kuat. Beruntung sekarang lebih siap ( bayangkan keadaan mereka yg tidak sadar memasuki daerah ini. Mereka semua menganggap tengah membangun kebaikan walaupun sesungguhnya mereka sedang membuat kerusakan di muka bumi).  Efeknya masih terasa walaupun saya sudah berada di luar garis itu. Hawanya masih tersisa. Perlu di buang. Di ingatkan untuk berdoa dalam meditasi (sholat maksudnya). Agar diperbanyak.. atau ditambah dr yg biasa atau wajib (sunnah). Dan terus dilatih dan dilatih untuk memperkokoh dinding pembatas. Memahami realitasnya?..

 Secara realitas kemarin telah menjadi manusia yg beda ketika memasuki daerah kesadaran ini. Yg ada hanya aku atau ego.. yg penting aku senang..aku menang.. di dunia ini hanya ada aku dan tak ada yg lain. Egois. Tdk perduli dg orang lain bahkan keluarga sendiri. Cinta adalah kesenangan bagi diri sendiri. Semua yg di rumah langsung merasakan efeknya. Suasana rumah mendadak spt kancah atau medan perang. Saling curiga. Tiada kepercayaan dan tidak perduli. Keributan. Perpecahan. Pertengkaran. Dan sudah mulai saling mengancam. Anehnya semuanya tanpa masalah yg berarti. Terjadi begitu saja.  Mengalami langsung ini secara cepat seperti sebuah kelahiran ulang.. menjadi makhluk yg beda. Diri yg lain. Adakah yg percaya bila diceritakan. Entahlah. Seumpama naik kereta gaib. Adakah yg mempercayainya?. Kareba mereka semua hanya melihat bentuk luarnya saja. Wallahu alam. 

Saran si kecil. Masuk ke rasa tak ada rasa. Yg ada rasa tawar. Sang aku yg air tak berasa. Biarkan rasa yg lain lewat siklusnya. Perputaran rasa. Rasa ini akan bersiklus dan berputar. Nikmat memang berada di rasa ini. Namun sulit untuk kembali ke rasa tak berasa. Rasa air tawar yg segar. Siapkan rasa positif untuk melewati negatif. Siapkan rasa manis yg cukup saat melewati pahit. Dan cara termudah adalah masuk ke rasa tawar (ikhlas).”

====
Sungguh perjuangan maha berat, mengapakah manusia kemudian berbangga dengan ibadahnya yang sudah katam al qur an puluhan kali. Sholat malam ribuan kali. Sungguh karena sebab hanya kasih sayang-Nya semata, mereka mampu melakukan semua itu. Apakah kita menjadi Iblis ataukah malaikat, sungguh bukan atas upaya kita. Kita hanya diminta menyadari, tengah berada dikoordinat manakah sekarang kita ini berpijak. Berada di zona Iblis ataukah di zona malaikat. Semua butuh penyadaran diawal. Pemahaman ini akan menjadi kajian yang bersambung. Menjadi kisah tersendiri. Memaknai keadaan, menjadi manusia yang biasa mengapakah justru menjadi lebih sulit dibandingkan menjadi 'luar biasa' ?.  Betapa sulitnya menjadi biasa saja, jika saja manusia tahu itu. Manusia akan terus selalu diuji agar dirinya  mampu menjadi manusia 'biasa' dan bersikap  'biasa-biasa' saja.

Begitulah pengajaran kepada Raden Panji manakala dirinya menggugat alam bertanya, mengapakah dirinya tidak menerima bagian cinta yang penuh romansa suargaloka ?. Pertanyaan yang telah membawa dirinya masuk ke dalam tubulensi portal antar dimensi, dibatas surga dan neraka, yang hampir saja menjebak dirinya. Dan kemudian selesainya pemahamannya,  alam kemudian berkata kepadanya,  “Untuk karena inilah kamu dilahirkan kembali, mengulang kembali pelajaran yang tidak mampu engkau selesaikan dikehidupanmu yang lalu. Saatnya engkau belajar di raga mu yang baru sekarang ini. Dan kekasihmupun sudah menerima bagian yang adil. Tidak usahlah engkau resah karena itu. Semoga rahmat Allah atasmu”.

Sayangnya perintah atas alam telah diberikan, keadaan alam akan berguncang, badai dan petir, serta hujan, akan melanda. Semoga ini menjadi pelajaran untuk manusia, yang ingin tahu, dan memiliki rahsa tahu itu. Bahwa siksaan Allah amat pedih bagi mereka itu.Begitulah keadaan jiwa Raden Panji kesudahannya.


wolohualam

Komentar

  1. kidung alamOktober 13, 2013

    Aah...
    Sekali lagi dalam desah...
    Aah...
    Dan sekali lagi...
    Memasuki berbagai macam alam
    Dalam setiap alam (dimensi)
    Ada hukum-hukum yg meliputinya
    Yang menguasainya
    Kita bisa saja seolah menutup dan membendung sebuah aliran
    Namun pasti ada badai di bagian lainnya
    Demikianlah alam akan selalu menjaga keseimbangannya..
    Berada di alam materi berlakukah hukum partikel..newton dan hukum lainnya
    Di alam gelombang berlakulah hukum Huygen dsb..
    Di alam energy berlaku Hukum kekekalan energy...
    Dan meningkat di alam informasi berlakulah hukumnya disitu
    Meningkat lagi di alam kesadaran
    Yaitu alam kehidupan.. sesuatu yg hidup
    Yg meliputi alam materi
    Yaitu alam kehendak .. alam kun
    Telah ada kehendak yg mendahului
    Hakekatnya apapun telah ada dalam liputan sang maha kehendak
    Maka akses inipun atas ijinNya
    Namun ketika kehendak awal belum bekerja
    Itulah kerusakan alam
    Maka alam akan memproses berkali lipat
    Dan mempercepat untuk menjaga keseimbangan dirinya
    Akibatnya.. amati saja

    Biarlah alam yg bekerja...
    Semoga kita semua mampu membaca
    Membaca kehendak alam..
    Harmoni dg alam

    Semoga...
    Aah..
    Dan hanya berdesah ... aah
    Dan kembali berdesah aaah

    BalasHapus
  2. Kidung Alam saudaraQ...

    Knp q membaca kisah ruang & waktu sampai kekisah ini...
    KepalaQ terasa berat(sakit sekali)...
    Q ulangi membaca hasilnya sm...kosong( hampa )...
    Ada apkh gerangan yg terjadi pd diriQ...

    Slm kasih & sejahtera

    BalasHapus
  3. Kidung alamOktober 15, 2013

    Sekedar mencuplik "prakata" sebuah tulisan lama: Kajian Seputar simboliasasi


    Memasuki pemahaman yang semakin memberat, bukan saja raga yang terpontang-panting mencoba menacari makna, namun akal dan kesadaran senantiasa tertatih-tatih. Maka dapat penulis rasakan bagaimana para pendahulu kita kaum arif, bagaimana keadaan mereka ketika itu, saat dalam keadaan ‘hal’ suasana yang berkaitan dengan itu.


    Pengorbanan mereka semoga mereka semua mendapatkan imbalan sebagaimana pengorbanan mereka dan semoga rahmat Allah senantiasa terlimpah atas mereka. Mereka telah meletakan pondasi dasar-dasar keimanan kepada kita. Bagaimana perjuangan mereka, sangat terasa sekali, ketika penulis mencoba mengikuti jejak mereka. Menjadikan referensi bagi kita kaum sesudahnya dalam menapaki jalan spiritual ini.


    Begitu luar biasanya keadaan mereka. Bagaimana ‘kesakitan’ yang mendera Imam Ghozal. Kesakitan yang membawa ‘kelumpuhan’ atas system ketubuhannya. Kesadarannya telah lumpuh di hadapkan kepada ‘ketidak mengertiannya’. Tidak ada lagi sinkronisasiantara kesadaran, hati dan akalnya. Tiada satupun ilmu yang mampu menolongnya, tiada satupun tabib yang mampu mengobatinya.


    Kedaannya yang sadar namun kesadarannya tidak mampu untuk mengoperasikan system ketubuhannya sendiri. Hilang ‘kuasa’ atas seluruh system ketubuhannya sendiri. Tidak hanya terhadap raganya, terhadap jiwa, terhadap akal, semua instrument ketubuhannya seperti tidak mau dikendalikannya sendiri. Dan Beliau tahu keadaannya yang begitu. Bagaimana keadaan ini tidak menyiksanya.


    Sungguh bila ‘merasakan’ itu, keadaan itu, semisal kita berada di dalam drum, yang di pasanaskan di bawah sinar matahari yang semakin lama semakin meninggi. Dan udara semakin lama semakin menipis, kita mampu melihat tubuh kita, kita sadar ada sesutu yang memaksa kita, untuk melepaskan saja nafas kita, kita sadar sekali atas ‘kabut’ yang semakin lama semakin menutupi kesadaran kita. Kita mencari celah-celah dimana ada oksigen. Menyembulkan kepala kesana kemari dalam kebingungan.


    Seperti rasa mau tenggelam. Seperti rahsa yang ditarik, dikuliti, dari ujung kaki hingga sebatas kerongkongan. Diantara sadar dan tidak sadar, isi sel seperti keluar semua, menimbulkan perih yag menempel di dalam jiwa, tidak lagi di dalam raga. Semakin lama semakin mendekat, menuju kearah atas, kearah kepala, dan tersekat lama di kerongkongan.


    Itulah suasana hal, ketika kita dalam keadaan itu. Sungguh kita tidak pernah mau lagi berada dalam suasana ‘hal’ seperti itu. Tidak sekalipun !.


    Maka bagaimana kita mau ‘bermain-main’ dengan ayat Allah. Tidak, sungguh tidak berani, jika kita ‘pernah’ merasakan dan mengetahui bagaimana ‘rahsa’ kesakitan itu.


    (akhir cuplikan)...



    Kidung alam

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Spiritual, Misteri Selendang Langit (Bidadari) dan Kristal Bumi

Kisah Spiritual, Labuh Pati Putri Anarawati (Dibalik Runtuhnya Majapahit, 4-5)

Rahasia Simbol (Tamat). Siklus Yang Berulang Kembali