Kisah Spiritual, Berita Kepada Alam

Agin bergerak cepat sekali laksana puting beliung dipelataran depan sebuah kantor bilangan kuningan Jakarta. Siang hari tadi suasananya begitu mendadak dan  sangat mencengangkan. Awan meggelap di ufuk sana, memayungi sebagian saja. Gerimis sebentar turun tak jauh dari situ. Bersamaan dengan itu hawa begitu terasa magisnya. Gusti Putri Pambayun, tidak menduga sama sekali, jika dihadapannya kemudian muncul sosok Resi yang sangat berwibawa, anggun, dan begitu ber kharisma. Terpana, sebab nyata sekali dihadapannya. Dirinya kebetulan akan keluar kantor, setelah terus komunikasi vis SMS dengan Mas Thole. 


Angin yang sangat aneh itu jelas mengkhawatirkan Gusti Putri, dia takut terjadi apa-apa. Maka dengan kesadarannya, dirinya memohon agar angin segera di hentikan. Kemudian disapanya beliau, kesadarannya menerima kehadiran sosok sang Resi yang dituakan di tanah Jawa ini. Dan anehnya angin dan awan seketika buyar dengan sendirinya. Makanya dia hanya mampu bertasbih. Subhanalloh. Sungguh rangkaian kisah ini diceritakan dengan hak. Dan rupanya inilah antikilmaks dari rentetan kejadian yang dari kemarin sulit dikisahkan. Bagaimana sebuah berita yang teramat sulit disajikan dengan akal logika biasa. Bagaimana Gusti Putri Pambayun berdialog dengan orang masa lalu melalui Hp. Bagaimana kemudian rentetan kejadiannya menyeret Mas Thole. Marilah kita ikuti saja kisah demi kisah, lahirnya para kesatria piningit ini.

***   

Inilah sebuah berita kepada alam. Langit hari ini begitu cerah, awan terlihat seperti kapas bertebaran. Seperti  bernyanyi, menampakkan not-not lagu yang bertebaran. Sang Maestro yang menyanyikan orchestra alam dengan harmoni nada yang sempurna. Suasananya tidak panas, namun juga tidak mendung. Nyaman saja, suasana yang khusuk di siang ini, meski Mas Thole harus disibukkan dengan SMS dan beberapa tulisan, juga perkerjaan yang harus segara diselesaikannya. Namun disempatkan dirinya menuliskan kisahnya.

Tidak seperti kemarin, dua hari lalu (13/5), dimana siang hari awan tiba-tiba menggelap, langit begitu seramnya. Ada desiran rahsa dan daya yang memaksa agar dirinya agar diam sebentar dalam kesadaran.  Ya, siang itu dia dalam perjalanan ke Jakarta ke salah satu clientnya. Daya tersebut seperti daya yang dikenalnya, hmm..alam menginginkan dia bicara kepada seseorang. Maka diambilnya Hp dan segera di SMS nya Gusti Putri Pembayun, mengingatkan kepadanya. Agar memberi tahu lawan SMS nya itu. Perihal apa isi SMS nya ini.

Memang sejak dari pagi Gusti Putri sudah mengkhabarkan kepada Mas Thole, bahwa di didatangi sosok masa lalu yang konon pernah memaku bumi kali pertama. Dan dia meminta bantuan kepadanya agar bisa berkomunikasi kepada cucunya, yang kebetulan juga adalah kenalan sang Gusti Putri dalam realitas terkininya. Maka terjadilah komunikasi di realitas terkini. Pemuda yang disana tidak merasa bahwa dirinya dirasuki sosok leluhur tersebut. Mereka asyik saja berkomunikasi via SMS. Dari situlah Mas Thole mengikuti dan memantau pembicaraan mereka.

“Jika sosok itu masih saja mengolok-olok para kesatria, maka lihat saja sebentar lagi alam akan marah padanya, lihatlah dilangit sana..!. Beritahukan SMS ini padanya.” Begitulah SMS yang dikirimkannya kepada gusti Putri Pambayun. Saat motornya berhenti. Sebuah kemarahan dan ancaman yang tidak main-main. Mas Thole merasakan pergerakan awan yang tiba-tiba saja mengumpul di langit Jakarta. Keadaannya seperti serba kebetulan saja. Awan-awan yang siap sedia melibas apa saja, dengan petir dan hujannya. Sungguh miris sekali Mas Thole membayangkan. Bagaimana dengan rakyat yang tidak tau apa-apa. Maka Mas Thole berserah kepada Allah, semoga sosok tua tersebut mau mengalah dan tidak menunjukan arogansinya. Sebab alam benar-benar sudah siap siaga. 

Hari itu benar-benar hari yang melelahkan, bergumul dengan banyak energy, ada kemarahan yang terselubung, ada kemasgulan, dan lain-lainnya, ini yang membuat Mas Thole harus hati-hati menyikapi. “Mengapakah daya ini seperti tidak menghormati sosok yang ditua kan ini “  Mas Thole paham bahwa sesungguhnya dirinya tidak sopan sekali kepada tokoh yang satu ini. Tapi apalah daya, dia hanya seorang saksi saja. Bahwa di masa lalu ada kejadian yang seperti ini, itu juga dia baru tahu sekarang ini. Bahwa tokoh yang satu ini tidak seperti yang dikisahkan di dalam mitos dan legenda tanah Jawa, dirinya juga baru paham saat kemarin itu. Inikah yang membuat dirinya tidak menyampaikan salam hormat padanya. Sebagai seorang Syekh dirinya tidak seharusnya seperti itu. Apalagi hanya kepada seorang wanita muda. Semisal Gusti Putri. Begitulah yang dipikirkannya. Maka kemarahannya tersulut. 

Serangkaian pemahaman, dan rahsa yang bergumpal, telah terangkai dari SMS. Kemarin dirinya mencoba merangkainya, namun entah bagiaman Hp nya overload, sudah dua kali kejadiannya demikian. Maka failnya terhapus semua. Karenanya kemarin Mas Thole meminta kepada Gusti Putri untuk mengirimkan failnya lagi. Agar kisahnya dapat dirangkaiakan dalam satu kisah spiritual. Rangkaian pembicaraan ini adalah yang dibuatnya. Memang seperti itulah kejadiannya. Dengan beberapa sutting-an disana-sini. Agar tidak terjadi fitnah nantinya. Maka semua disampaikan dengan benar, dengan bahasa symbol.Dengan tokoh yang disamarkan. Inilah rangkuman percakapan mereka ;

Syekh             :  . “Aku sdh menduga bhwa dirimu adlh istri ki ageng mangir wanabaya! Tapi perjuanganmu berat nduk, saat ini  suamimu blm dilahirkan. Makanya dirimu kesepian.  Pembayun hadir bukan utk bersatu dgn suaminya. misinya lain. Raga ini py realitas dan takdirnya sendiri. Insya Allah. Tapi harap kau ingat nduk, kekuatanmu ada pada diri suamimu! Dirimu tdk bisa mengubah dunia ini tanpa kekuatan cnta yg ada pada dirimu! Karna dirimupun punya 2 kesalahan walau itu tak kausadari.”

Pambayun    : “sy sdh tau kesalahan sy.itu sebabnya sy hrs hadir lg disini.mohon doanya.sy tdk ingin membebani raga ini. dia py realitas sendiri.dan kami sm2 berjuang utk itu.keselarasan dlm kehidupan terkini”.

Syekh             :  “Aku sbgai pembuka tanah jawa ini sejujurnya merasa sngt sedih melht episode demi episode khdupan manusia yg silih berganti yg didominasi oleh nafsu keserakahan untk menguasai yg lain. Untk itu aku merestui siapapun dari pemangku tanah jawa ini dan keturunanya untk menegakkan kebajikan dan kebenaran. Hanya pesanku. Berhati hatilah, tetap eling dan waspada. Smoga Gusti slalu dekat dgn dirimu”

Pambayun    ; “maturnuwun Kanjeng Syekh.maafkan apabila sambutan kami kurang berkenan.mohon doa dr Kanjeng Syekh utk kami.akan sy sampaikan pesan Kanjeng kpd teman2 seperjuangan kami. Salam

Syekh             :“Ya sdh gpp, biarlah diriku menjadi yg tersembunyi. Blm saatnya aku memperkenalkan siapa diriku. Berhati hatilah, jgn sampai apa yg akan kau usahakan justru menjebak dirimu. Yg pasti aku tau bnyak mengenai lakon tanah jawa ini karena aku yg memulainya.. Smua niat baik darimu dan teman2mu aku pasti merestui dan akan selalu berdoa kpada gusti Allah untk kekuatan kalian, keteguhan kalian, kejujuran kalian, kesehatan kalian dan keselamatan bagi kalian.”

Pambayun    : “sy sdh tau kl Kanjeng adl Kanjeng Syekh yang terkenal di tanah jawa ini. mhn maaf sy hy mmikirkan pjuangan kami utk nusantara saat ini,dan brsaha mpbaiki yg salah di ms lalu. Sy akan slalu ingat pesan Kanjeng. maturnuwun sdh mberikan restu demi pjuangan kami. salam dari semua rekan . maaf,titip pesan buat kanjeng syech krn kata2nya blm sempat sy bls.kkuatan cinta tbesar sejatiny adl kkuatan cinta kpd Allah.bukan utk ciptaannya.jd kekuatan pembayun bukan berada pd suaminy.dan hakikat terlahir kembali adl utk menyempurnakan bakti pd Allah yg tdk tlaksana di ms lalu.sehingga keadaan jiwa tdk kmudian selalu berada dlm labirin.semoga Allah meridhoi.salam. “

Begitulah rangkaian yang bisa dicuplikan, sebuah pembicaraan yang sudah di mulai dari awal pagi, kemudian memuncak di siang hari. Langit mulai gelap, awan mulai terlihat resah. Kesatria pun mulai gelisah. “Ada apakah ini” Mas Thole mencoba mencari arah. Sesampainya di tempat client dia sholat. Mohon petunjuk darinya. Sementara itu, pembicaran waskita ghaib terus saja berlangsung antara Gusti Putri Pambayun dan Syekh tadi. Mas Thole juga mulai terpanggang energy. Rasa sesak memunuhi dadanya. Dia bertahan mati-matian agar kesadarannya tetap terjaga.

Dia harus mampu meredam gejolak alam yang sudah siap dengan pasukan-pasukannya. Pasukan bumi, segala jenis binatang berbisa, kelabang, kala jengking, dan banyak lainnya. Pasukan angin, dan masih banyak sekali macam-macam lainnya.  Bahkan gunung-gunung pun sudah siap memutahkan isinya. HUjan dan petir sudah pada posisinya. Dalam kesadaran Mas Thole ribuan pasukan sudah siaga disana. Mungkin sudah ada yang memperlihatkan dirinya. Terbukti dengan adanya SMS dari pemuda itu, yang mengabarkan agar segera ditarik kelabang yang memenuhi rumahnya itu.

 “Ya, Allah benarkah semua ini, ataukah ini hanya dalam kesadarannya saja, tapi mengapakah begitu nyata sekali, didirnya seperti tahu kejadian dan keadaan smeua itu. Keadaan yang bakalan terjadi, jika situasi ini dibiarkan terus.” Mas Thole benar-benar dalam kegelisahan yang dalam. Maka pada kesempatan itu Mas Thole mengirimkan email kepada Ratu Boko, mengabarkan keadaannya itu. Dan apa yang nanti bakalan terjadi. Dan seiring dengan dirinya mengirimkan email tersebut, didapat khabar baru dari Gusti Putri, Syekh tersebut mengkahiri dan menyadari keadaan. Maka rangkaian tersebut diberitakan kepada Ratu Boko. Benar-benar melelahkan sekali.

Dari:
Kepada:
Dikirim: Senin, 13 Mei 2013 18:44
Judul: Bls: Pertemuan 

(sunting)

Syekh tersebut terkesan melecehkan para kesatria, yang dianggap bukan siapa-siapa. Dirinya tidak paham, dan tidak mengikuti situasi terkini, terhijab ilmunya sendiri. Yang di anggap paling sakti. Sebab dirinya mampu menumbal pulau jawa.Benar, itu dahulu, tapi dijaman kekinian, semua sudah berubah. Waktu tidak akan kembali ke masa di jamannya.

Alhamdulillah, diakhir dia mengalah, jika tidak langit sudah bersiap sedia. Jangankan angin dan hujan. Bahkan gunung-gunung juga akan mengikuti para kesatria. Mereka menunggu titah para kesatria. Sebab restu alam ada pada mereka. 

Ya, Allah betapa penat nianj, melalui ini. Bergumulan dengan rahsa yang aneh saja.Akankah mereka akan beradu kekuatan, sungguh kasihan rakyat lainnya yang tidak tahu apa-apa. Haruskah demikian, semoga Allah memaafkan para kesatria, yang hampir saja tidak mampu menahan dirinya.

Wolohualam

Begitulah sepenggal email yang dikirimkan kepada Ratu Boko. Entahlah kebenarannya, hanya Allah saja yang mengetahui hakekat keghaiban, Mas Thole hanyalah mengabarkan apa yang ada dalam kesadarannya saja. Jika kemudian terbukti di dalam realitanya,maka akan segera diekmbalikannya kepada Allah. Semua itu adalah kehendak-Nya. Begitulah alam, begitu sulitnya merangkai keadaan, memaknai apa-apa yang terjadi di dalam raga ini. Nyatanya kisah tersebut tetap menyiskan residu rahsa yang dhsyat bagi Mas Thole, selama satu hari endapan marah masih menggumpal di dadanya. Sehingga dia harus memutahkan beberapa kali.

Alhamdulillah di hari ini (15/5), langit sudah terasa cerahnya kembali. Meski Syekh tersebut tetap dengan keyakinannya dan pemahamannya, namun alam sudah mampu bereaksi proposional. Mungkin kemarin adalah saat kelahirannya pertama kali berinteraksi manusia di dalam realita. Sehingga energy nya menyebabkan alam berbalik, enggan padanya. Maka kemudian tadi Mas Thole segera mengirimakan email kepada Gusti Putri Pambayun, agar tidak resah hatinya.  Di akhir emailnya dia sempat berkata. kemarin sedikit tersulut krn syech mengungkit2 ms lalu dan soal kekuatan ada pd suami pembayun. sms terakhir dr pembayun menegaskan pernyataan syech itu salah.astaghfirullah, semoga Allah mengampuni kami semua. mudah2an kl dia dtg lagi tdk akan terjadi friksi.duh, sy ini keras sekali ya. bs berdebat dgn seorg syech. ampun Gusti.... astaghfirullah.”

Dari:
Kepada:
Dikirim: Rabu, 15 Mei 2013 8:53
Judul: Bls: Bls: sms


Subhanalooh,

Lihatlah Arjuna, lihat Ali bin Abi Tholib, Allah berkehandak atas mereka. Meski mereka tahu sedang berhadapan prang dengan siapa. Tetapi daya dorong yang tulus yang  hanya karena Allah maka dirinya  tidak takut kepada siapapun. Kita yang tahu seperti apa keadaan berserah yang begini. Raga kita bukanlah milik kita. DIA yang akan menggerakkannya.

Lepaskan seluruh persepsi dan prasangka. Biarkan nanti Allah yang akan mengurusi makhluk ciptaanNya. Yang bisa kita lakukan adalah menyiapkan hati dan jiwa sebaik-baiknya. Menyerahkan raga hanya untuk diperjalankanNya.Inilah kesadaran Pamungkas. Inilah jiwa yang disymbolkan NUN dalam al qur an.

Syekh itu masih saja dengan ego nya, dia merasa bahwasemua  itu adalah jasa dirinya. Padahal semua itu adalah kehendak Allah semata. Perlu ditegaskan padanya, "Tidak ada satupun manusia yang memiliki kemampuan untuk memulai sebuah cerita." Apalagi hanya seorang manusia. Semua sudah dalam skenario Allah, yang tertulis di dalam Lauf Mahfuzh. Dia lupa itu, dia hanya mengagung-agungkan jasanya atas bumi tanah jawa.

Seharusnya dia juga tahu, bahwa sebelum kedatangannya, bumi tanah jawa sudah memiliki agama Tauhid, yaitu agama Nabi Sulaiman. Banyak pinisepuh yang menyembunyikan dirinya. Merek bertasbih bersama alam, gunung, burung dan pepohonan sebagaimana nabi Daud. Mengapakah dirinya menganggulkan kesaktiannya ?.

Lihat dan dengar lah wahai Pambayun, siapakah ini yang bicara, gunakan hatimu. Sesepuh tanah jawa, yang akan senantiasa terus melihat dan menyaksikan pergolakan anak keturunannya.


Semoga Rahamat Allah senantiasa terlimpah. teruslah kuatkan hati, luruslah di jalan-Nya. Restu alam ada padamu, mewakili Mataram.

Sugeng Rahayu 

Blaar…!. Tulisan email  itu begitu saja mengalir. Seakan bukan jari Mas Thole yang menggerakannya. Dan bagiamanakah akibatnya. Disana Gusti Putri yang membuka email tersebut, dengan raga terkininya, bergetar hebat dadanya, rahsanya seperti mau nangis saja. Maka dia bertanya sosok siapakah yang bicara padanya. Mas Thole hanya menjawab sosok itu sudah berada disampingnya. Bersujudlah Gusti Putri, dia hampir tak percaya, seorang Brahmana Gusti, seorang Resi yang sangat arif dan bijak sekali, telah ada dihadapannya. Sosok yang sangat sepuh yang selalu mengayomi. Dan akibatnya sebagaimana diceritakan diawal kisah ini. Angin bersliweran membetuk pusaran dipelataran kantornya.,

Rupanya sosok inilah yang senantiasa membimbing Putri selama ini. Gusti Putri mengenalinya. Bahkanjauh sebelum dirinya dibuka hijabnya.  Begitu juga Mas Thole merasa beberapa kali disambangi di waktu sholat subuh. Rasanya sosok tersebut juga tak asing lagi bagi Mas Thole. Dialah sosok yang mampu menggerakan angin, hujan, awan, dan juga gunug-gunung. Begitu saat pertema dia memperkenalkan dirinya. Syukurlah ternhyata sosok tersebut memang untuk mendampingi Gusti Putri, rupanya Tuhan sudah men-Takdirkan demikian adanya.   Bahkan kemudian sang Resi berkata bahwa restu Mataram yang ada pada para kesatria telah meliputi Mataram baru dan Mataram Kuno. Semua sudah bersatu merestui perjuangan para kesatria. 

Semakin mantap langkah sang kesatria. Meski apa yang dia katakan ditertawakan dunia. Meski apa yang dialami semisal dengan misteri. Namun keyakinannya sudah tidak menyisakan ruang keraguan. Mereka yakin dengan keadaan diri mereka sendiri. Sebab sesungguhnya mereka adalah orang yang ber-serah diri (Islam).

Wolohualam




Komentar

  1. Pak benarkah yg slama ini sya bca kisah2 ini..menandakan bhwa sang SP sejati akn hadir demi terciptanya nusantara baru...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insyaallah..tunggulah saja. Kita bersama-sama menunggu.

      salam

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Spiritual, Misteri Selendang Langit (Bidadari) dan Kristal Bumi

Kisah Spiritual, Labuh Pati Putri Anarawati (Dibalik Runtuhnya Majapahit, 4-5)

Rahasia Simbol (Tamat). Siklus Yang Berulang Kembali