Kisah Spiritual, Serangan Ghaib dalam Keghaiban



Walaikum salam..

Denting seperti dawai, menari menusuki. 
Alam , angin dan awan seperti bernyanyi. 
Nyanyiannya sedih sekali.

Amarah seperti lautan yang hening. 

Telah mengganti air mata menjadi sebuah keyakinan. 
Semuanya pasti akan terjadi. 
Walau ratusan kali kita mati. 
Biarlah sisa kesadaran yang akan mengalir kepada anak keturunan nanti. 
Bersama aliran darah yang menyusup pada DNA.  

Sungguh tidaklah sia-sia,  walau manusia hanya bisa meratapi

Sebagaimana niat dan upaya hati
sedianya paku bumi akan diberangkatkan lagi..
namun realitas terkini kadang sulit dimengerti
Benturan energy dalam minggu-minggu ini, menyebabkan
kulkas, magic jar, kipas angin, bahkan breker listrik mati
banyak peralatan listrik yang mati konsluiting..
semua harus diganti, agar tidak ada permasalahan dengan istri

dan itu mau tidak mau menggunakan dana pribdadi yang sedianya untuk kesana 
Mohon maaf sekali, belum bisa berangkat, insyaallah awal bulan
dengan ijin Allah sudah diniatkan.

Mohon doanya..

Sunguh sulit memaknai kejadian yang serba kebetulan..
Jika memang harus terjadi..maka apalah arti upaya..
hanya harap atas ridho-Nya saja
semoga masih ada waktu..

Perhatikanlah Gn Gede..sebab akan menjadi pemicunya..
yang lain hanya akan menunggu perintah dari Gn Gede.

Mohon maaf sekali..

semoga masih ada waktu..
dan mohon doanya..


salam






Dari: Ratu Boko
Kepada:
  Mas Thole 
Dikirim:
 Sabtu, 25 Mei 2013 5:52
Judul:
 7 Gunung

Assalamualaikum...

Sehari kemarin entahlah Rasa Amarah sering terjadi....
Jumat dini hari dikala Sholat Duha.... Terisak tangis yg mendalam hingga bergetar badan ini...  sepertinya tiada tahan dengan kesedihan2 Nusantara selama ini.

Pagi ini saya baca berita di yahoo, 7 Gunung api status siaga.. Subhanalloh...  3x
7 Gunung telah menanti di tancapkan nya Paku Alam yg terakhir ( 2 paku Alam ) 7 Gunung  Tanda Restu Alam & Detik2 Pelimpahan HAK, Allah hu Akbar.

Semoga perjalanan Mas Thole & Satria lainnya diberi kemudahan, segala nya di beri kelancaran... AMIN.

Salam.


Begitulah email dari ratu Boko, meski malam telah terlanjur menunjukan pukul 2.00 pagi, dituliskannya kisah ini. Dirinya mampu merasakan apa yang tersirat dibalik apa yang tersurat dari sebuah email sederhana itu. Harapan Ratu Boko atas paku bumi. Namun apa mau dikata. Banyak kejadian, banyak sekali benturan energy yang menyebabkan tugasnya menancapkan paku ke ujung pulau Jawa belum bisa dilaksanakan. Ada rahsa perih didada, saat membaca email tersebut. Ada rahsa bersalah, sebab dia sudah menjanjikan akan berangkat di Jum at minggu ini. Namun sungguh, dirinya juga dalam keperihan yang sama, mengetahui keadaan nusantara ini. bagaimana nanti alam akan mencuci darat dalam lautannya. sebagaimana angin tornado yang sudah melibas sebagian Amerika sana.

Ingin rahsanya Mas Thole , menyelimuti diri dengan kulit lainnya lagi. Kulitnya yang sekarang ini tak mampu meredam kerisauannya sejak kemarin ini. Rahsa telah berbalut rahsa. Maka kulitnya tak terasa ada. Benturan-benturan energy telah muncul kepermukaan dalam realitas terkininya. Tidak saja peralatan listriknya yang banyak mati, namun istrinya juga kemudian sakit, panas yang tak dimengertinya. Anaknya disana juga mengkhabarkan sering tidak bisa tidur, sebab banyak makhluk yang mondar-mandir diluar kamarnya, kadang sudah mau membuka pintu. Namun saat melihat anaknya itu belum tidur,  mereka tidak jadi masuk. Karenanya anaknya tidak berani tidur sampai pagi. Duh, semakin kemari, semakin misteri melingkupi keluarganya.

Malam setelah selesainya prosesinya dengan Putri Sriwijaya. Mas Thole bangun tengah malam, dalam kesadarannya di dalam kamarnya penuh dengan makhluk jejadian yang entah dari mana ber-asal.  Banyak pasukan Sriwijaya yang ingin tetap tinggal, disamping itu juga rupanya makhluk yang mendiami tubuh Putri Sriwijaya membawa banyak temannya lagi. Rupanya tuannya tidak terima, mereka disuruh untuk kembali menyerang Mas Thole.

Raga terkini Mas Thole bangun dengan lintasan ketakutan luar biasa pada hatinya. Keadaan kamarnya yang gelap membuatnya merinding. Hanya sekedar untuk pergi ke kamar mandi saja jiwanya seperti ketakutan. “Ugh..ada apakah ini..?.” Kesadarannya tersentak. Sudah bertahun-tahun dirinya tidak merasa ketakutan seperti ini. Jangankan sebangsa wewe gombel bahkan siluman lautan pun pernah dihadapinya. Nyi Roro Kidul pun masih segan pada dirinya. “Lantas mengapakah lintasan rasa takut ini begitu kuatnya..?” Bisik Mas Thole.

Kesadarannya seper sekian detik bekerja. “Argh..ini sihir...!.” Teriaknya dalam batinnya. Dia harus segera sholat. Hanya dengan sholatlah segala bentuk sihir dapat ditaklukan. Maka dengan rasa takut yang sangat, dia pergi ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu, sungguhaneh sekali dirinya saat itu tidak berani menengok kebelakang sedikitpun. Seakan-akan banyak makhluk yang akan menerkamnya jika dia berani menengok ke belakang. Sungguh sangat kasihan keadaan Mas Thole. Raganya yang manusia biasa jelas saja tidak akan mampu menghadapi lawan-lawannya. Maka munculnya menjadi rasa ketakutan yang tidak dimenegrtinya.

Rupanya benturan-beturan energy, peperangannya dengan tokoh sakti pemaku bumi dan juga prosesinya dengan Putri Sriwijaya sudah menguras habis energynya, sehingga dengan mudah dirinya ditembus sihir.  Sihir jika sudah menetap lebih dari 24 jam akan menjadi santet yang akan melumpuhkan kesadarannya. Maka keadaan dirinya akan menjadi seperti orang gila, yang selalu ketakutan, kemana saja akan dihantui makhluk-makhluk. Dia tidak akan pernah bisa tidur. Sungguh ilmu-ilmu dari daerah Sumatra sana memang sangat luar biasa. Rupanya paranormal itu tidak terima jika Mas Thole mengobati Putri Sriwijaya.

Mendapati keadaan dirinya seperti itu dan setelah kesadaranya memindai apa yang terjadi. mantaplah dirinya menghadp kepada Allah mengadukan keadaannya itu. Sholatlah dia 4 rokaat. Perlahan lahan hawa dingin terus mengalir dari dadanya saat sholat. Hawa dinghin itu perlahan mengusir hawa yangmenimbulkan rahsa talut. Seiring lantunan doa-doa sholat hawa dingin terus bekerja menyelusup, menyusuri sel-sel syarafnya. Mulai keadaan jiwa Mas Thole kembali stabil, rahsa takut perlahan-lahan menghilang. Sehabis sholat tubuhnya dirasa lemas sekali, sungguh tiada daya sama sekali. Maka begitu selesai salam, raganya tak mampu menahan kantuknya lagi. Terlelaplah dia sampai pagi.

Mas Thole tidak sadar bahwa dia sudah teledor. Seharusnya dia tidak boleh tidur, dirinya seharusnya menuntaskan hingga hawa tersebut kembali kepada pemiliknya. Mas Thole benar-benar tidak menyadari perbuatannya yang kurang hati-hati telah menyebabkan kejadian yang berikutnya lagi.  Saat dirinya tidur hawa tersebut mencari korban yang lain. Kini istrinyalah yang kena. Dan juga ada beberapa bagian yang kembali kepada dirinya. Hawa tersebut menyelinap lagi dan bersembunyi di dalam raga Mas Thole.

Maka hari Juma tkemarin ini, istrinya jatuh sakit demam tinggi. Begitu juga dirinya sepulang kerja, langsung tepar tidak ingat lagi. Seharian di hari Sabtu dia harus berjuang dengan hawa yang tak menentukan. Hawa takut itu telah berkamuflase menjadi hawa-hawa lainnya. Maka sepanjang hari Mas Thole harus bermeditasi. Melacak terus keberadaan hawa yang bersembunyi itu. Hawa yang membuat resah, mebuat marah tak wajar, seperti hawa yang disulut oleh Iblis. Benar-benar susah sekali menghilangkannya. Sehingga seharian Mas Thole enggan melakukan apapun, enggan bersapa, enggan keluar kamar, hawanya  apatis dan tak peduli.

Benar-benar perjuangan yang luar biasa. Dirinya seperti kembali saat awal ber spiritual. Dia harus mulai dari step  demi step nya. Semua harus diikutinya satu demi satu. Hampir jam 10 malam baru hawa tersebut berhasil dikurangi. Dirinya sudah mulai mampu merasakan badannya lagi. Pikirannya sudah mulai jernih kembali. Kabut yang selama ini menggumpal di kepala sudah mulai buyar. Walau masih kadang ada lintasan rasa takut namun sudah tidak terlalu mengganggunya. Dia yakin masih ada sisa-sisa. tapi yang penting pikirannya sudah bisa digunakan.    Dia menarik nafas lega, dan menceritakannya hal ini.

Dirinya baru berani membuka email, walau sudah sangat malam. namun dia merasa harus mengkisahkan semua ini. Bahwa perjuangan itu tidaklah mudah. Sepertinya tidaklah nyata, namun sungguh semua itu nyawa menjadi taruhannya. Tidak saja nyawa dirinya namun juga nyawa keluarganya. Semua harus ditetapi dan dilakoni sebagi pengabdian yang utuh kepada Yang Maha Kuasa. Sebagai bentuk keyakinan ber-Islam. Tidaklah mudah, sungguh tidaklah mudah. Jika mengenai diri sendiri masihlah bisa kita kuatkan hati. Namun jikalau bahaya sudah mendekati anak dan istri, apakah akan terus mampu mengkuatkan hati. Disinilah ujian para kesatria, apakah dirinya akan tetap beriman atas apa-apa yang sudah diyakininya ?.
 
Percayalah wahai kesatria, perjuangan ini bukanlah main-main. Dunia ghaib bukanlah dunia yang dapat dijadikan permainan jika kita tidak kuat hati maka habislah jiwa kita diambil mereka. Jikadi ghaib kita kalah dan mati maka di rea;litas kita juga akan mati. Jika dalam angan kita mati maka dalam realitas kita juga pasti mati. Maka hati-hatilah dengan angan jiwa kalian semua. Kuatkanlah hati untuk selalu ingat pada-Nya. Musuh ada dimana saja, bahkan dia mengalir dalam darah kita sendiri. Musuh kita adalah mahluk tak kasat mata, para siluman, jin dan sekutunya. Mereka-mereka yang berada di dalam raga manusia. Mereka yang memperalat raga manusia untuk tujuan mereka dalam mengusai dunia ini. Mereka yang bersekutu dengan para syetan menipu manusia.

Kesadaran Mas Thole kemudian bergerak. Berita perihal 7 gunung yang mendadak statusnya di naikan menjadi Siaga 3, secara bersamaan di hari Jumat (24/5) kemarin ini, setelah selesainya prosesi Putri Sriwijaya, dan dia telah kembali ke kotanya di Sumatra, memang tidaklah mengherankan Mas Thole. Eamial Ratu Boko yang mengkhabarkan itu, sepertinya sudah dipahami. Diingtanya, perintah Patih nambi , Ki Wiroguno, Prabu Silihwangi, dan juga Banyak Wide agar pasukan segara bergerak. Telah terlanjur menjadi pemicu alam untuk bereaksi. Cepat atau lambat hal itu akan terjadi. Semua seperti tali temali dan serba kebetulan. Hanya dengan hati yang bersih saja para kesatria akan dapat membedakan mana pergerakan alam dan mana pergerakan pasukan.

Mas Thole jadi teringat sosok yang lebih suka di panggil Ibunda yang reinkarnasi di dalam tubuh Putri Sriwijaya, saat dalam prosesi. Dia menangsi sangat sedihnya, dan mohon sekali, nyaris hampir bersujud di hadapan Mas Thole, berkali-kali  mengatakan bahwa jauh-jauh datang untuk mengingatkan agar jangan berperang, tarik semua pasukan, jangan berperang. Nadanya benar-benar yakin sekali bahwa para kesatria telah mengobarkan peperangan, sehingga dia memerintahkan untuk segera menarik semua pasukan. Sayang para kesatria tidak pernah undur kebelakang, kecuali Allah memerintahkan untuk itu. Maka terjadilah yang akan terjadi. Kita hanyalah penyaksi kejadian. Saat mana bumi dibersihkan oleh sang alam. Alam bersama pasukannya.


He-eh, dalam heningnya malam, dalam perasaan yang tersendiri, mencoba mengerti apa yang dirasakan Ratu Boko dengan emailnya. Mas Thole mengukur kemampuannya sendiri.  Masih banyak jalan yang harus diikuti. Sayang sekali raga terkininya adalah manusia biasa dan bukan siapa-siapa, terbatas dalam realitas kekinian. Meski dia mengerti, meskipun dia ingin sekali, segera menyelesaikan tugas-tugasnya ini. Menancapkan paku bumi. Realitas menjadi kesulitan tersendiri. Biarlah dalam doa yang panang di malam ini, menjadi sebuah janji, bahwa tidak ada kesatria yang akan lari dari peperangannya sendiri.

Dan Tahukah, betapa sulitnya memaknai itu, dalam realitas terkini ?. Menjalankan misi dalam sebuah balutan pemahaman reinkarnasi ?.  Jiwa yang berusia ratusan tahun bahkan menembus ribuan berada dalam raga terkini datang untuk mengemban misi suci, yaitu mengembalikan kesadaran anak keturunannya. Manusia Jawa yang mengenal kembali Jawa-nya. Sebagai pondasi lahirnya sebuah peradaban kesadaran baru. Kesadaran Nusantara Baru. Yaitu persatuan kesadaran-kesadaran yang pernah ada di tanah Nusantara ini. Bilakah itu..?.

Siapakah mereka itu ?. Hanya alam yang mampu menjadi saksi, kebenaran mereka ini.

wolohualam



Komentar

  1. Sungguh anda tidak sendiri dalam "perjalanan" ini, meski belum bersua tp "rasa" adalah jembatannya.... Berperan melakon dan berpatrap sesuai peran, rahayu kang tinemu. Matur nuwun, JAWA SANYATA. durmagatory18@gmail.com

    BalasHapus
  2. Amin amin..ya robal alamin..
    salam

    BalasHapus
  3. Salam...Mas Arif salam kenal, semoga Gusti Rabb meridhoi derap langkah panjenengan dalam menata dan menelisik rahsa alam dalam mewujudkan tatanan menuju Nusantara Baru yang Gemah Ripah Loh Jinawi Tatatentrem Kerta Raharja, sehingga menjadi Mercusuar Dunia sesuai guratan qudrat dan iradat Nya...Laskarlangit akan turut mengayu bagyo. Amin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin..amin ya robbal 'alamin. Semoga ya Allah pada saatnya nati anak cucu menikmati nusantara yang sesungguhnya. Sebuah negri yang menjadi surga bagi penghuninya.

      salam

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Spiritual, Misteri Selendang Langit (Bidadari) dan Kristal Bumi

Kisah Spiritual, Labuh Pati Putri Anarawati (Dibalik Runtuhnya Majapahit, 4-5)

Rahasia Simbol (Tamat). Siklus Yang Berulang Kembali