BERITA KEPADA KAWAN

Perjalanan ini, terasa sangat menyedihkan..
sayang engkau tak disampingku kawan..
banyak cerita yang ingin kau saksikan..
di tanah kering bebatuan..

Perjalanan ini seakan jadi saksi..
Maukah kuberitakan sesuatu kawan..
Tentang sebuah berita yang tidak pernah mati dalam sepinya..
sebuah perjalanan..
Sebuah berita tentang AKU..

dan...
Ada AKU yang tidak tahu jika dia itu tidak tahu
Ada AKU yang tidak tahu jika dia tahu..
Ada AKU yang tahu jika dia tidak tahu..
Ada AKU yang tahu jika dia tahu..
Namun dia tidak tahu untuk apa dia mesti tahu dan buat apa dia tahu..
Ada orang yang tahu dan memahami semua itu dengan kesadarannya, sebagaimana kehendak-NYA. Maka dia tahu hanya sekedar untuk senantiasa memuji dan menganggungkan-NYA. Menambah keimanannya yang sudah ada.
Seluruh ilmu pengetahuan adalah milik-NYA..Menamplikannya..menguakannya.. ke dalam realitas manusia itu yang diinginkan Tuhan..maka orang-berilmu ditinggikan derajatnya.
Spiritual bukan untuk mengubah realitas, spiritual hanya sekedar agar kita mampu memaknai semua itu, sebagaimana kita di dalam bus yang sedang tamasya..'journey'.. tenang ..menyaksikan realitas dengan takjub..senantiasa bertasbih..kita diberikan kesempatan untuk ini semua..seperti kita ke dufan..banyak permainan mendebarkan..banyak mengasyikan..menakutkan..dan sebagainya. Kadang kita hanya diberikan bonus..dengan spiritual itu,.sesuai dengan permohonan dan do'a kita dan semua kehendak kita lainnya..namun tidak akan mengubah rute yang sudah ditentukan.
Lantas menjadi pertanyaan "Bagaimana jika kita di dalam bus tidur terus..apakah bermakna bagi dia tamasya itu..buat apa dia pergi tamAsya jika tidak mampu melihat keindahan dengan ketakjuban alam semesta. ". Subhanalloh..sungguh akan sangat berbeda orang buta dan orang yang bisa melihat. Ada apakah dengan orang yang buta hatinya .?.

Maka siapakah AKU..
AKU ada, Aku sadar dan tetaplah diam. AKU adalah DIAM diatas gerakan sang ATOM yang senantiasa berkreasi merangkai tubuh. Siapakah yang menggerakan atom. Siapakah yang menciptakan atom. Siapakah yang merangkai atom-atom menjadi sesuatu yang berbentuk..?. Menjadi bentuk manusia dan alam semesta. Mereka menjawab “ALLAH yang menggerakan atom-atom tersebut”. Maka AKU bukanlah RAGA..maka AKU tidak pernah mengaku realitas RAGA itu untuk diri-nya. Dibiarkannya sang RAGA itu berkreasi, karena hakekatnya RAGA adalah kreasi sang atom, kreasi TUHAN. Maka tidak ada realitas lagi yang ada adalah kehendak ALLAH. Nampak dalam pandangannya, hanya ALLAH yang nyata. Allah yang berkreasi atas atom-atom yang menyusun RAGA. Kesadaran kita, menembus alam malakut, menembus tirai relaitas, yang menghijab akal manusia, yang menghijab atas materi dan penyusun dirinya. Berangkaian atom dari hanya ratusan menjadi sebuah kombinasi bermilyard dan tak terhingga. Demikian cerdasnya sang atom, membawa kehendak, membawa ide, membawa takdir atas hakekat senyawaan atas dirinya. Na bertemu Cl adalah garam dapur (NaCl), tidak akan menjadi gula atau lainnya. Sebuah kepastian. Sebuah takdir. Sebuah sunatulloh. Bagaimana dengan rangkaian lainnya..?. Bagaimana semua penyusunan tubuh manusia..?. Tak lepas takbir memuja, karena manusia tak mampu menjelaskannya.

Maka senantiasa kita hanya melihat ALLAH saja di alam semesta ini. Inilah 'journey' sesungguhnya. Maka kembalikan semua ide-ide sang atom yang berada dalam RAGA itu kepada pemiliknya. Ide akal untuk mencipta, ide jiwa untuk meluas dan lain sebaginya. Kita akan lepas dari jebakan dualitas di alam realitas ini.
Realitas dalam persepsi manusia hanya dimaknai dengan nilai-nilai dan atribut materi, kekuasaan dan sejenisnya, sebuah hasil yang dicapai kemudian diberikan nilai, kaya, sukses, bahagia, sedih dan lain sebagainya. ini yang menghijab kita. Sejatinya diri kita adalah anti materi, tidak butuh semua itu. Maka orang yang sadar akan mengerti. Ini yang membedakan orang yang beriman dan orang yang tidak. Dan kita semua menuju kesana dengan spiritual ini. Agar AKU dapat kembali kepada-NYA. Ke alam disisi Tuhan, yang semestinya untuk kita.

Raga hanyalah tempat. Dimana kita diberikan kesempatan..menyaksikan kreasi sang atom-atom dalam tubuh kita..sintesa..biosintesa..dan apalah lagi nama lainnya. Bisa apa saja..semua..maka apakah tidak berbeda antara orang yang tahu dan orang yang tidak tahu..?. Sebuah lintasan sang waktu harus kita lewati, kita harus membentuk suatu fungsi perilaku agar menghasilkan akhlak yang BERTAKWA. Kemudian setelahnya kita harus kembali. Ke alam dimana semua itu tidak ada. Namun selama kita di dunia, selama itu kita tetap dalam jebakan RAGA. Dalam jebakan materi dan sifatnya. Sungguh sulit manusia mampu lepas dari ini. Dualitas alam materi dan anti materi. Dualitas ada dan tiada. Dualitas sedih dan gembira. Dualitas siang dan malam. Dualitas yang senantiasa berpasangan. Kenapa kita tidak BERSERAH saja. Melepaskan semua ego kita. Maka sudah seharusnya, senantiasa harus kita kembalikan semua ide. Ide sang akal, meluasnya sang jiwa, geraknya sang ruh, dan pasrahnya sang raga kepada pemilik-NYA, dalam sebuah ayunan gerakan yang indah dan khusuk. Sholat..ya dalam sholat kita. Kita letakkan diri kita “AKU” sejenak di alamnya. Agar kita bisa sedikit lega bernafas tanpa beban realitas raga ini. Karena sejatinya AKU bukanlah itu semua. Maka bertasbihlah..bersama berita ini..SUBHANALLOH. Bersama rumput yang bergoyang. Allahu Akbar...!.

wasalam


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Spiritual, Misteri Selendang Langit (Bidadari) dan Kristal Bumi

Kisah Spiritual, Labuh Pati Putri Anarawati (Dibalik Runtuhnya Majapahit, 4-5)

Rahasia Simbol (Tamat). Siklus Yang Berulang Kembali