SANG KHALIFAH

Hakekat manusia

Kajian sebelumnya 'Membaca Segumpal Darah'  telah mengusung sebuah pemahaman tentang hakekat manusia melalui sudut pandang yangtidak biasa.  Dalam kajian diuraikan bahwasanya hakekat Akal, dan Jiwa yang sering terbolak-balik, juga Ruh sebagai entitas penggerak , sertaNafsu badani yaitu nafsu makan dan berkembang biak , dalam sistem ketubuhanmanusia adalah merupakan bawaan dari atom-atom penyusun tubuh manusia itusendiri.  Atom-atom tersebutlah si pemilik  kecerdasan yang luarbiasa yang  membangun sistem ketubuhan manusia lengkap dengan entitaspenyertanya. Yaitu Akal, Ruh, Jiwa, dan Nafsu. Atom-atom yang telah mendapatkanfirman KUN FA KUN sebuah ketetapan yang mendahului saat langit dan bumi masihberupa kabut. Sebelum alam semesta dan manusia diciptakan. Dan ketikasetelahnya. Dan setelah Allah menyempurnakan kejadiannya tersebut, kejadian penciptaan manusia. Dan ketika kemudian Allah meniupkan Ruh-Ku (MinnRuhi)  yang saat kemudian, setelahnya, Ruh-KU berada diantara, tidak di luartidak di dalam, di luar dan di dalam,  meliputi bersama, menyertai dansenantiasa berada dalam semua entitas di dalam sistem ketubuhan manusiatersebut. Ruh-KU kemudian ; meliputi akal, meliputi ruh, meliputi jiwa,meliputi nafsu, dan meliputi raga, dan pada hakekatnya meliputi semua sistemketubuhan manusia. Sehingga setiap entitas yang diliputinya akan memiliki jatidirinya masing-masing. Akal memiliki jati diri sehingga akal akan memiliki ego,akan merasa paling benar, paling pintar dan sebagainya, begitu juga jiwa akanmemiliki ego pula merasa lebih suci, lebih tinggi dan lain sebagainya. Bagiraga juga akan mengalami hal yang sama, ego akan membuat sang raga merasa lebihcantik, lebih kuat dan lain sebagainya. Masing-masing akan mencoba berebutpengaruh agar berada pada posisi dan kondisi di depan, berusaha mempengaruhiAKU, sang kesadaran untuk hanya mengikuti salah satu entitas saja. Misalnyamengikuti kemauan akal saja, dan sebagainya.

AKU yang bisa merasa danserba tahu mengetahui hal ini (bashiroh) namun Aku kadang juga terhijab olehego masing-masing entitas tersebut disamping ada ulah sang Iblis tentunya.Semua mencoba berperan agar dapat tampil mempengaruhi AKU, agar sang AKUmeletakkan kesadaran hanya di salah satu entitas saja. Agar AKU yaitu sangRuh-KU yang ditiupkan Allah itu hanya berhenti pada salah satu entitasketubuhan itu sendiri. Nah, inilah yang menyebabkan mengapa manusia menjadibergolong-golongan. Ketika setiap entitas menyadari jati dirinya masing-masingmaka mereka akan memiliki ego, inilah yang luput dari bahasan kita. Kitasenantiasa hanya menyalahkan iblis dan setan. Padahal dalam diri manusiapun adapotensi kejahatan itu sendiri yang di bawa oleh ego dari masing-masing entitastersebut. Maka jika AKU kemudian mengikuti salah satunya, salah satu entitastersebut. Jika sang Aku tidak berdzikir kepada Allah, tidak ingat Allah, tidakingat akan hakekat hal keajdian ini, maka Allah kemudian mengirimkan syetan sebagaipendamping manusia itu.

Itulah. Mengapa kemudian ada manusia-manusia yang hanya menuruti hawa nafsunyasaja, yaitu manusia pemuja nafsu syahwat atau nafsu-nafsu lainnya. Manusiaseperti ini dalam tampilannya akan menghalalkan segala cara, yang dikejarnyaadalah kepuasan nafsunya saja. Dalam Al qur'an tampilan manusia seperti ininyaris sama dengan binatang ternak saja.  Atau ada manusia yang hanyamenuruti akalnya saja dalam Al qur'an tampilan mereka sebagaimana tampilanYahudi. Ada juga manusia yang menuruti keinginan jiwa maka dalam Al qur'antampilan manusia ini, diwakili  sebagaimana tampilan para rahib dan resi.Dan masih banyak contoh lainnya. Semua itu, disebabkan  karena sang AKUtelah salah meletakkan  kesadarannya hanya pada salah satu entitas ketubuhanitu saja. Sang AKU telah menuruti ego salah satu entitas ketubuhannya. Dan hal itulah yang di tentang al qur'an. Sang AKU harus meletakkankesadarannya utuh kepada semua entitas miliknya, baik itu ruh yang menggerakan,jiwa yang terbolak-balik, atau akal yang memiliki kecerdasan, juga AKU harusmeletakkan kesadarannya pada nafsunya raganya juga, semua bersama-sama secarautuh. Bersama-sama semua entitas itu untuk dihadapkan kepada Allah. Menjadisebuah entitas baru yang dinamakan MANUSIA. Tidak boleh sendiri-sendiri. Tidakboleh akal dengan ilmunya menghadap sendiri, atau jiwa denganketerbolak-balikannya menghadap sendiri. Kesadaran kita harus di bawa kepadasebuah kesadaran baru,  Kesadaran bahwa atom-atom penyusun ketubuhanmanusia adalah atom yang pasrah, atom yang telah mendapatkan firman KUN atasdirinya, sehingga mereka mau tidak mau, sukarela atau terpaksa, mereka akanmengikuti perintah Tuhannya. Walau meski telah berujud seorang manusiasekalipun.

Persepsi yang dibangun dari generasi ke generasi dan juga jauh setelah itu kegenerasi  berikutnya, sejak berabad-abad yang lalu. Telah banyakmelahirkan persepsi yang berlapis-lapis. Persepsi yang dibangun untukmengkuatkan persepsi sebelumnya. Persepsi diatas persepsi. Kesadaran dari generasike generasi, kesadaran sang AKU yang di kolektifkan. Membuat dogma yang sulitdiuraikan. Sering hal ini atas nama ilmu pengetahuan. Pengetahuan agama yangsungguh rumit, banyaknya cabang-cabang ilmu yang dilahirkan atas pemikiran sangakal, atas ego akal yang mampu menemukan pemikiran-pemikirannya dalam kancahteologi. memaksa agar kesadaran AKU tetap berada di wilayah akal saja. Inilahyang menghijab sehinga sang AKU sulit untuk menghadap kepada Allah. Ketika yangdihadapkannya hanyalah kesadaran pada sang akal saja. Maka akan timbulah egosang akal, merasa lebih benar, lebih pintar. Kami benar kamu salah. Dan lainsebagainya. Inilah yang memunculkan 73 golongan dalam Islam.  Oleh karenaitu kita harus mampu mengajak sang akal untuk berpikir ulang tentang hal ini.Menunjukkan fakta-fakta semua ini. Dengan cara mengkaji dan mengkaji terus.Membongkar seluruh pemahaman yang rumit-rumit kembali kepada fitrah kita.Bagaimana nabi Ibrahim menemukan Tuhan, bagaimana Musa  dan bagaimanaRosululloh membaca, demi untuk mengalahkan sang AKAL. Demi untuk menundukansang AKAL agar tunduk kepada kenyataan-kenyataan yang ada dan faktakejadiannya. Kenyataan bahwa atom-atom penyusun tubuh adalah pasrah kepadasunatulloh. Bahwa dirinya (sang Akal) adalah hasil kreasi atom-atom tersebutyang semestinya juga ikut tunduk. Akal yang tunduk akan membuat jiwa menjadilebih mudah tunduk, juga nafsu menjadi lebih mudah untuk tunduk, begitu jugaentitas penggerak yang senantiasa setia mengikuti semua itu. Ketika semuaentitas tersebut sudah  tunduk pasrah sudah ber-ISLAM, maka inilah hakekatsejatinya MANUSIA. Manusia yang tunduk adaah mansuia yang pantas di sebutsebagai KHALIFAH.  Maka jikalau kita sudah berhasil menundukan semua itumaka marilah kita masuki kajian baru SANG KHALIFAH.

Ruh-Ku  (Entitas yang diajar..?)
Banyak sekali contoh manusia teladan yang diberikan oleh Alqur'an, manusiapilihan-pilihan Allah. Ada manusia yang diberikan kekuatan dan kemampuan luarbiasa, mampu melompat sejauh kutub utara ke kutub selatan, dari benua satu kebenua lainnya dalam satu kali lompatan, dalam Al qur'an disebutkan namannyaadalah Dzulkarnain. Ada juga manusia yang memiliki kemampuan memindahkan bendadalam sekejap, diceritakan dalam kisah singgasana Ratu Bilkis, dan ada manusiayang diberikan pengetahuan kasyaf yaitu nabi Khidir, yang mampu membaca takdirmanusia. Dan lain sebagainya.  Kemudian ada juga manusia yang diberikannikmat iman, yaitu golongan yang mengikuti nabi Musa. Banyak manusia yangkemudian mendapat karunia Allah dengan di jamin surga. Disamping golongan paraRosul dan para Nabi tentunya. Bagaimana dnegan kita mansuia biasa..?. Itukahmanusia-manusia pilihan. Itukah yang dimaksud dengan Khalifah..?. Apakahkriteria ini yang disebut sebagai KHALIFAH..?. Semua atas karunia Tuhan semata..?.Bagaimana kita sebagai manusia biasa, yang penuh dengan kesalahan dandosa-dosa..?. Bahkan kadang kitapun tak mampu dan tak kuasa mengatasi gejolakhati kita sendiri. Kita tidak diberikan kelebihan sebagaimana orang-orang yangdipilih Allah. Kita dilahirkan disituasi dan jaman yang tidak sama denganmereka. Bagaimana kita menjadi Kahlifah..?. Meskipun ingin , apakah mungkindalam situasi dan kondisi kita saat ini..?. Apakah sejatinya Khalifah itu..?.

Khalifah atau khilafah, berasal dari akar kata khalaf yang berarti di belakangpunggung, meninggalkan sesuatu di belakang atau sesuatu yang menempati tempatsesuatu yang lain. Al-Qur'an menyebut kata khalifah atau khilafah denganberbagai turunannya. Selain itu, Al-Qur'an menggunakan kata khalifah untukmanusia dan untuk selain manusia.

"Ingatlah,ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, Sesungguhnya Aku akanmenciptakan di muka bumi seorang khalifah. Para malaikat serentak berkata,Apakah Engkau hendak menciptakan di muka bumi (makhluk) yang akan melakukankerusakan dan akan menumpahkan darah di dalamnya, padahal kami senantiasabertasbih dengan menyanjung-Mu dan mensucikan-Mu? Seraya Allah menjawab,Sungguh Aku lebih mengetahui apa-apa yang tidak kalian ketahui." (QS. Al-Baqarahayat 30).

"Maka apabila telah Aku menyempurnakan kejadiannya dantelah meniupkan kedalamnya Ruh-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya denganbersujud." (Al Hijr,29).

"Dia mengajarkankepada Adam asma (nama benda-benda) semuanya, kemudian dia mempertunjukkannyakepada para malaikat. Lalu Allah berfirman (kepada para malaikat), Sebutkanlahkepada-Ku asma-asma itu, jika kalian memang benar ?"(QS. Al-Baqarah : 31).

"Sesungguhnya kewajiban Kamilah memberi petunjuk dansesungguhnya kepunyaan Kami akhirat dan dunia" (QS. Al Lail 12-13)

"Dan demi jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya)"(QS Asy Syams: 7 ).

Rangkain ayat inilah yang ingin saya sandingkan untuk menguraikanpemahaman saya perihal SANG KHALIFAH.
Marilah kita perhatikan, ketika Allah meng-khabarkan kepada para malaikatbahwa Allah akan menciptakan seorang khalifah dimuka bumi, para malaikat proteskepada Allah. Menurut mereka, manusia adalah makhluk yang akan senantiasamenumpahkan darah. Manusia adalah mahkluk yang hanya bisa membuat kerusakan dimuka bumi. Kemudian pada ayat berikutnya Allah berfirman, setelah disempurnakanpenciptaan manusia, maka akan diikuti dengan di tiupkan Ruh-KU. Kemudian kepada  Ruh-KU yangtelah ditiupkan ini, pada keterangan ayat berikutnya akan senantiasa disenyempurnakanoleh Allah. Dan ayat berikutnya lagi juga menerangtkan bahwa Allahsendiri-lah yang nanti akan memberikan petunjuk dan mengajarkan kepada sangRuh-KU yang ditiupkannya itu. Hingga kemudian diajarkanlah kepada Adam (Ruh-Ku) nama-nama benda. Mka seluruh mahkluk penghuni langitpun bersujud tanda mengakui kebenaran ini.

Ternyata , jikalau kita kaji lebih jauh, kita dapati bahwa Ruh-Ku adalah sebuah entitas tersendiridiluar sistem ketubuhan manusia, sebuah bakal  kecerdasan dan kesadaran manusia, yang senantiasa akan diajar dan di sempurnakan oleh Allah pada setiap peradaban manusia dari generasi ke generasi selanjutnya.Entitas inilah yang mengawal sang An-Nafs di muka bumi ini. Maka berdasarkan pemahaman inilah  menjadi jelas mengapa kemudian Allah berfirman.  "Sungguh Aku lebih mengetahui apa-apa yang tidak kalian ketahui. (QS. Al-Baqarah ayat 30).  Bahwa kepada Ruh-Ku yang ditiupkan itulah Allah akan memberikan pengajarannya atas apa yang di kehendaki-NYA. Ruh-Ku inilah yang akan mewakili Tuhannya untuk melaksanakan kehendak-kehendak-NYA di muka bumi ini. Miin Ruhi yang ditiupkan. Entitas Ruh-Ku yang dapat diajarkan, Ruh yang memilikikesadaran dan kecerdasan. Ruh-Ku yang senantiasa mengamati ketubuhan manusia. Ruh yang senantiasa tunduk dan patuh kepada perintah Allah, senantiasa mengikuti petunjuk Allah. Ruh milik Allah yang akan ditahan ketika tidurnya adalah Ruh kesadaran manusia. Ruh kecerdasan yang senantiasa berkembang dalam setiap peradaban manusia karena diajarkan oleh Allah.  Ruh yang membangun peradaban teknologi informasi dan teknologi terkini.  Ruh yang bukan hanya menyadari adanya gerak (ruh raga) namun Ruh yang juga menyadari adanya hidup pada diri manusia. Ruh yang menyadari bukan hanya kecerdasan manusia, namun juga Ruh yang menyadari dan berserah (Islam). Ruh yang senantiasa tunduk dan patuh kepada Tuhannya.  Maka melalui Ruh-Ku inilah manusia dapat memohon pengajaran untuk kebaikan hidupnya dan penyempurnaan jiwanya. Sebab memang Allahtelah membuat ketetapan yang mendahului bahwasanya. Menjadi kewajiban Allah-lahmemberikan petunjuk dan menyempurnakan jiwa manusia.

Sehingga berdasarkan pemahaman tersebut, saya mencoba mengusung sebuahpemahaman baru bahwa hakekat sang Khalifah adalah;  Hakekat seorang manusia yang mau meninggalkansesuatu di belakang dan menerima pengajaran Allah. Menuju penyempurnaanjiwanya. Orang yang mau menerima pengajaran dan menjadi khalifah adalah orangyang beruntung karena dengan menjadi khalifah maka dia tidak akan bingung dantidak bersedih hati. Khalifah adalah sebuah proses menuju sebuah peradaban manusia,pada suatu peradaban yang di ridhoinya. Menjadi orang yang senantiasa diajarkanAllah, sehingga tingkah lakunya akan menjadi rahmat bagi keluarga, teman,lingkungan dan negaranya. Seorang khalifah tidak akan pernah berjalan dengannafsunya. Dia akan senatiasa menumbuhkan rasa sambung (silatun) kepada Allah,senantiasa memohon pengajaran kepada Allah sebelum melakukan sesuatu. Seorangkhalifah akan senantiasa dibimbing, akan senantiasa diingatkan jika melakukankesalahan. Inilah hakekat Khalifah. Sebagaimana peringatan Allah kepada dawud;

"Wahai Dawud,Kami jadikan engkau sebagai khalifah di bumi, maka berilah keputusan dengan benardan janganlah mengikuti hawa nafsu, karena hawa nafsu akan menyesatkanmu darijalan Allah." (QS. Shad : 26).

Menjadi Khalifah

Semua orang harus dapat menjadi Khalifah. Menjadi orang yang siapmendapatkan pengajaran Allah. Allah telah berjanji jika kita beriman danberamal shaleh Allah akan menjadikan kita sebagai seorang Khalifah, seorangyang senantiasa mendapat petunjuk dan pengajaran Allah. Sebagaimana firmanAllah sbb ;
"Allah telahberjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kalian dan beramal shaleh(kebaikan), bahwa Dia akan menjadikan mereka sebagai khalifah di bumi,Sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka sebagai khalifah.Sesungguhnya Dia akan meneguhkan bagi mereka agama mereka, yang telahdiridhai-Nya untuk mereka, serta Dia benar-benar akan mengubah (keadaan) merekamenjadi aman setelah mereka ketakutan. Mereka akan menyembah-Ku dan tidakmenyekutukan apapun dengan-Ku. Dan barang siapa kafir setelah itu, maka merekaadalah orang-orang yang fasik." (QS. An-Nur : 55).
Maka marilah kita jangan ragu lagi, semua manusia berhak menjadikhalifah. Menjadi khalifah bagi diri kita, menjadi khalifah bagi keluarga kita,bagi lingkungan kita, bagi negara dan bagi agama. Menjadi mansuia yangsenantiasa mendapat pengajaran. Sebab Allah sendiri telah berjanji danbersumpah akan mengajarkan kita manusia. Akan menyempurnakan jiwa (Ruh-KU) manusia.Kita memiliki Ruh-Ku. Entitas yang dapat diajarkan, entitas kesadaran, entitas yang langsung mendapatkan akses kepada Allah. Entitas yang di sebut oleh Allahdengan sangat mesra. Entitas yang dimuliakan atas segenap mahkluk lainnya diseluruh permukaan bumi ini. Hilangkan hijab ilmu pengetahuan kita. Karenasejatinya manusia diberi kebebasan oleh Allah apakah mau menjadi khalifah yaituorang yang diberikan petunjuk dan pengajaran, sehingga menjadi manusia yanmgakan mampu membangun peradaban manusia atau akan memilih menjadi orang yangfasik yang akan melakukan perusakan di muka bumi ini. Sebagaimana yang dikhawatirkan para malaikat saat penciptaan Adam.
Menjadi Khalifah hakekatnya adalah menjadi manusia yang siap diajarkandan siap mendapatkan pengajaran Allah. Menjadi khalifah adalah sebuah pilihan kita. Khalifah bukan berhenti sebagai katasebutan untuk sebuah jabatan atau sebuah makom. Kahalifah adalah sebuahperilaku, laku seorang Khalifah adalah laku seorang yang senantiasa dalamkehidupannya hanya mengandalkan Allah sebagai pemberi petunjuk. Hanya mengandalkanAllah demi penyempurnaan jiwanya. Demi kepuasan kehidupannya baik di duniamaupun di akhirat. Dia senantiasa patuh dengan hukum-hukum Allah ,yaituorang-orang beriman dan beramal shaleh, sebab dengan itulah Allah akan ridhountuk memberikan pengajarannya secara langsung , sehingga karenanya Allah berkenan menjadikan kita sebagai seorang  KHALIFAH untukmenyempurnakan peradaban manusia, yaitu orang yang senantiasa mendapatkan pengajaran Allah, agar mampu  melaksanakan kehendak-kehendak Allah di muka bumi.  Wollohualam
Salam arif


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Spiritual, Misteri Selendang Langit (Bidadari) dan Kristal Bumi

Kisah Spiritual, Labuh Pati Putri Anarawati (Dibalik Runtuhnya Majapahit, 4-5)

Rahasia Simbol (Tamat). Siklus Yang Berulang Kembali