Bab Syetan Dan Iblis (Dalam Skenario Tuhan)

Pengantar: Sebelum saya masuki kajian ini selanjutnya, saya perlu menyampaikan pemahaman saya, dengan sedikit menggunakan analogi. Syetan saya coba dekati~ dengan pemahaman wujud dan mekanisme kerjanya melalui:

Pertama ; Virus Komputer:. Sifat virus ini mampu Infiltrasi, menduplikasi, mereduksi , mereplikas, meng-insisii dan beradaptasi terhadap lingkungannya~ program-program komputer yang ada. Memiliki kemampuan penetrasi dan injeksi , dengan akurasi yang maksimal. Mengalir bersama perintah-perintah mesin, karena virus sejatinya adalah bahasa mesin, itu sendiri. Virus bisa disisipkan atau dibuat oleh seorang programmer dengan sengaja (Hoach). Virus komputer dapat merusak (misalnya dengan merusak data pada dokumen), membuat pengguna komputer merasa terganggu, maupun tidak menimbulkan efek sama sekali.



Kedua ; Infiltrasi virus kepada sel : Virus akan mengalir bersama darah, ~kemudian akan melakukan penetrasi terhadap sel inang,~setelah masuk akan melakukan replikasi DNA sel, melalui insisi, duplikasi dan lain sebagainya. Akibat rangkaian DNA sudah dimodifikasi virus, maka sel tidak mampu membaca kode-kode. Akibatnya sel akan menggandakan diri tanpa terkontrol. Sel-sel membesar menjadi jaringan-jaringan yang ganas. Maka akan terbentuklah KANKER.



Saya ingin mengajak pembaca meng-imajinasikan kedua hal tersebut, sebab Syetan adalah sesuatu yang gaib. Bayangkan syetan akan mengalir di dalam darah kita, kemudian masuk kepada sel-sel nafsu kita, dan melakukan hal yang sama

seperti ilustrasi saya diatas. Maka dapat dibayangkan sel-sel nafsu

kita yang tadinya normal biasa akan berkembang meluas,

menjadi nafsu yang keji dan mungkar, sebagaimana

kanker dalam tubuh kita. Meski syetannya sudah pergi,

tapi sel sudah terlanjur menjadi kanker ganas.



"Tidakkah kamu lihat, bahwasanya kami telah mengirim syetan-syetan itu kepada orang-orang kafir untuk menghasut mereka berbuat maksiat dengan sungguh-sungguh?"

(QS. Maryam: 83).

Sesungguhnya syetan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syetan-syetan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala (TQS Fathir [35]: 6).

"Syetan itu memberikan janji-janji kepada mereka dengan membangkitkan angan-angan kosong kepada mereka, padahal syetan itu tidak menjanjikan kepada mereka kecuali tipuan belaka." (QS. An-Nisa' : 120)

« sesungguhnya syetan mengalir dalam tubuh manusia melalui aliran darah. Saya khawatir kalau (syetan itu) telah membisikkan yang negative kepadamu, atau berkata sesuatu." (HR. Bukhari dan Muslim).





STOP.. !. Baiknya berhenti sejenak, sebelum mebaca kajian berikutnya, agar frekwensi kita menjadi sama.







Mengenali~Perkembangan Jiwa

Membicarakan skenario Tuhan tidak mungkin lepas dari siapakah lawan manusia;

Dalam banyak kajian , baik makalah maupun buku-buku Islam kita sepakat bersama~bahwa Syetan adalah musuh manusia yang paling besar. Kita amini itu dengan, sikap skeptis, betapa tidak, kita seperti bertarung dengan angin. Kita tidak tahu bagaimana cara kerja mereka, bagaiamana dan kapan dia menyerang, apa senjatanya, bagaimana wujudnya, dan sejuta tanya lain yang menggayuti. Kita hanya tahu dari hasil akhir saja, dari langkah-langkahnya; misal iri dengki, serakah, tamak, dan sifat-sifat negative lainnya. Ditambah sedikit petunjuk dari al qur’an.

Al qur’an juga menjelaskan bahwa pada diri manusia juga terdapat sifat baik dan sifat jahat. Kefasikan dan ketakwaan ~yang bersemayam dalam Jiwa manusia itu sendiri. Kemudian masih ada lagi sifat raga yang memiliki kecenderungan kepada nafsunya.



Dari hanya deskripsi ini kita sering kebingungan menafsirkan apakah sifat jelek itu sifat pembawaan kita sebagai manusia atau merupakan reduksi syetan atau memang sifat yang disisipkan Allah pada Jiwa kita..?. Mampukah kita mendeteksi ?

Yang mana dari syetan dan mana potensi Jiwa?



Mari kita lanjutkan terus:

Dalam kajian ini saya ingin membawa kepada beberapa pemahaman saya~, sebagian sudah saya ulas di tulisan-tulisan terdahulu. Hal ini penting sekali untuk mengenali langkah-langkah Syetan.



Sejalan kita pahami cara kerja Syetan, mari kita kenali juga Jiwa kita. Dalam tulisan terdahulu saya usung pemahaman, bahwa Jiwa mempunyai kecenderungan meluas, seperti ‘étér’ akan menempati ruang-ruang yang kosong, dia labil, sangat mudah mengikuti ruang (ruang imajiner).

Allah mengilhamkan kepada Jiwa, kebebasan apakah akan mengambil ketakwaan atau kefasikan. (imajinasikan ; ketakwaan dan kefasikan adalah ruang yang imajiner). Jiwa dapat meluaskan diri kepada kefasikan atau meluaskan diri kepada kebenaran, kepada asalnya Dzat. Inilah ilham dari Tuhan.

Saya analogikan, sel-sel tubuh kita dapat memperbanyak diri secara normal, sehingga kita menjadi tinggi, besar, gemuk, kurus, dan lain sebagainya. Inilah kodrat, sunatulloh yang terjadi pada badan sebagaimana hal ini , juga terjadi terjadi pada Jiwa.



Jiwa juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan.

Pertumbuhan dan perkembangan Jiwa secara personal, yaitu perkembangan yang sejalan dengan pertumbuhan kembangan usia manusia~mengikuti informasi (baca ; pengetahuan) yang didapat seiring dengan pengetahuannya. Dari bayi-kecil-akil balik-dewasa, dan tua.



Pertumbuhan dan perkembangan Jiwa secara kolektif, yaitu perkembangan sejalan dengan umur jaman ini, mulai dari nabi Adam hingga sekarang ini. Kita tahu bahwa , kecerdasan manusia dan kesadaran manusia dari masa ke masa, dari waktu ke waktu , bertumbuh, berkembang dan meningkat. Seiring umur bumi ini. Jaman Habil dan Qabil, dikisahkan untuk mengubur saja, manusia tidak tahu caranya~harus diberikan contoh oleh burung. Sekarang manusia sudah menemukan komputer, pesawat, dan lain-lain.

Sebagaimana firman Allah ;



“Dan demi jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaan. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya”.

(Asy-Syams: 7-10)



Infiltrasi Syetan pada Jiwa dan Tubuh Manusia

Kemudiam, masih terus imajinasikan~bagaimana jika dalam pertumbuhan dan perkembangan si Jiwa (penyempurnaannya) ada virus (baca; syetan), yang menginfeksi sel-sel Jiwa (baca; nafsu). Maka tentunya sebagaimana tubuh manusia maka akan tumbuh kanker~ tumbuh sel-sel diluar sel normal bukan..?. Begitu juga pada JIWA maka akan tumbuh sel-sel nafsu diluar normal (abnormal)



Maka berdasarkan pemahaman tersebut dibedakan asal nafsu ;

pertama ; nafsu yang abnormal, adalah nafsu dari hasil penestrasi Syetan terhadap sel-sel nafsu kita, kedua ; adalah nafsu yang diridhoi, yaitu nafsu yang memang diperlukan untuk manusia agar dapat mempertahankan diri atau mempertahankan kelangsungan hidup manusia itu sendiri ; misal nafsu makan, nafsu kawin, nafsu melindungi diri.



Sebagaimana perkembangan sel-sel kanker~, perkembangan sel-sel nafsu yang sudah abnormal menjangkiti setiap insan manusia.~ Virus yang berkode nama Syetan ini benar-benar virulens, sangat mudah sekali menyebar dan menginfeksi. Maka kita dapati sekarang, carut marut umat manusia dewasa ini. Bahkan anekdot mengatakan ‘sekarang Iblis pun sudah nganggur..’. Karena manusianya sendiri sudah berperilaku seperti Iblis. Waduh…!.



Testimony: Kalau kita sering menyaksikan pengajian Uztad Danu di salah satu stasiun televisi~menarik kita simak apa yang diuraikan beliau. Kebetulan jamaah beliau banyak mengeluhkan pelbagai penyakit, baik mulai yang ringan sampai yang berat. Dari kencing manis, darah tinggi, sampai ke Kanker. Menurut beliau semua penyakit yang dikeluhkan manusia berasal dari sifat dan nafsu manusia sendiri. Sering memaki, dendam, sakit hati, kikir, menghina, durhaka dan lain sebagainya ,sifat-sifat inilah yang akan memicu kerja system ketubuhan dan metabolisme tubuh sehingga memicu berbiaknya sel kanker, dan penyakit-penyakit degeneratif lainnya. Wallohu’alam.



Tertimony ini dapat menjelaskan~bagaimana sel-sel nafsu yang abnormal ternyata mampu mewujud, dan berkembang menjadi penyakit pada tubuh manusia.



Mari kita kembali~menyelusuri lorong masa demi masa . Kita meluncur dengan imajinasi kita ke masa-masa para rosul. Ke tahun 0 M, terus ke tahum minus SM, sampai ke masa Adam dan Hawa. Di surga~merunut dan melacak perkembangan dan pergerakan sel-sel nafsu yang terinfeksi Syetan ini.



Inang SYETAN adalah IBLIS

Syetan untuk berkembang biak ternyata membutuhkan inang , media tempat berbiaknya syetan adalah sifat-sifat buruk dan kefasikan. Lihatlah ketika Iblis memiliki sifat ‘sombong’, pada Jiwanya~maka dengan cepat Syetan menyebar dalam tubuh Iblis~sebagaimana halnya Virus berbiak. Perhatikan firman Allah sbb;



Allah berfirman: “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?” Menjawab iblis: “Saya lebih baik dari-padanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia (Adam) Engkau ciptakan dari tanah”. (QS. Al-A’raf [7]: 12).



Inilah pelajaran pertama; Syetan berbiak dengan cepat kepada Jiwa yang memiliki sifat ‘sombong’. Iblis merasa lebih baik dari Adam,karena diciptakan dari Api, sedang Adam di ciptakan dari tanah. Sifat sombong ini kemudian digunakan syetan ~menjadi media syetan berbiak pertama~ ~begitu hebatnya syetan menyebar-akhirnya seluruh tubuh Iblis dipenuhi oleh sel-sel syetan~ Selanjutnya Jiwa dan badan Iblis menjadi inang (induk) pertama syetan~dari sinilah perkembang biaknya Syetan keseluruh dunia.



Syetan (virus) menginfiltarsi pada manusia

Virus generasi pertama; Kisah virus generasi pertama ; meng-infeksi sel nafsu purba dimulai dari keinginan Hawa akan buah Kuldi.



"Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim." (Al Baqarah 35).



Allah hanya memberikan batasan kepada Adam dan Hawa , untuk membatasi nafsu makan mereka terhadap buah Kuldi. Benih purba~ sel nafsu tertua~ternyata muncul dari hasrat manusia akan MAKAN. Boleh saya katakan, syetan memperdaya manusia melalui NAFSU MAKAN MEREKA. Mengapa nafsu ini yang bertama ber-biak?. Bisa dimaklumi sebab di surga Adam hanya hidup berdua, nafsu syahwat hanya kepada Hawa, sebab tidak ada mahluk lain, dan juga nafsu lainnya sangat minimal, karena tidak ada persaingan dari manusia lain. Nafsu inipun berbiak dari masa ke masa, menciptakan stain-strain baru. Mengikuti perkembangan Jiwa mansuia di setiap jamannya.



Jiwa yang labil, kecenderungan mereka akan makan telah diinfeksi oleh virus bernama Syetan. Dari sel nafsu makan inilah awal-nya , sel-sel nafsu purba kemudian ber-evolusi. Menjadi sel-sel nafsu abnormal. Inilah peringatan Tingkat I, bagi manusia.

Nabi Adam memohon ampunan selama beribu-ribu tahun, betapa nafsu makan telah menjatuihkan dirinya kepada kesesatan.

Virus generasi kedua , berbiak saat Kabil tertarik melihat pasangan habil, maka dengan nafsunya dia membunuh Habil. Syetan telah menginfeksi sel-sel NAFSU SYAHWAT manusia. Inilah cikal bakal sel nafsu syahwat purba yang abnormal terinfeksi. Nafsu inipun berbiak dari masa ke masa, menciptakan stain-strain baru. Mengikuti perkembangan Jiwa manusia di setiap jamannya.

Kembali Allah memperingatkan bahaya sel-sel nafsu ini dengan mengutus nabinya.
NABI IDRIS diutus oleh Allah Swt. untuk mengingatkan umat keturunan Kabil yang telah bersikap durhaka. Idris merupakan keturunan keenam Nabi Adam. Di kalangan bangsa Ibrani, ia dikenal dengan nama Khunuh. Namanya diabadikan dalam
surah al-Anbiya' ayat 85-86.

Virus ini generasi ketiga, ini adalah cikal bakal virus tertua yang telah menginfeksi Iblis. Menginfeksi sel nafsu KESOMBONGAN. Luar biasa sekali strain ini, sehingga manusia menciptakan Tuhan-tuhan baru, bahkan banyak manusia yang menyatakan dirinya sebagai Tuhan. Sel-sel virus ini , merupakan sel-sel yang sangat ganas, dengan cepat menyebar, keseluruh umat manusia. Kita kenal Raja Namrud, Raja Fir’aun, dan lain-lain.

Maka mulai diutuslah para nabi dan rosul untuk memerangi ini, mulai Nabi Nuh….hingga Muhammad SAW.

Demikianlah Syetan juga terus berkembang, beradaptasi, menduplikasi diri, dan lain-lainnya. Bahkan setan tidak saja meng-infeksi manusia saja namun juga para JIN.

Bahkan jika sel-sel ini sudah sedemikian hebatnya meng-infeksi tubuh manusia atau Jin maka, manusia itu sendirilah wujud dari syetan (surah annas), karena sudah terlalampau banyaknya sel yang abnormal. Sebagaimana terjadi pada Iblis.

Kefasikan bagaimana hasil kerja syetan

Menjadi pertanyaan serius ; sesungguhnya kefasikan yang kita lakukan adalah potensi Jiwa ataukah hasil kerja syetan.

Didalam tubuh manusia ada dua potensi kefasikan yang dapat dimasuki oleh Syetan;

Pertama kefasikan yang berasal dari potensi JIWA. Kefasikan ini bermuara dari sifat SOMBONG sebagaimana Iblis dahulu; sifat ini kemudian berbiak menjadi sifat-sifat; merasa lebih pintar, lebih baik, lebih kuat, lebih cantik, dan sebagainya. Sifat ini mengalami evolusi; manusia menjadi gila kekuasaan (agar lebih hebat), gila harta , gila hormat, dan sebagainya. Dari sifat inilah manusia juga dapat merasa sebagai TUHAN. Tidak mengakui adanya Tuhan. Membuat Tuhan-tuhan baru, dan sebagainya. Seluruh rosul diturunkan untuk memerangi sifat ini, dan membersihkan Jiwa manusia dari sifat ini.

Kedua kefasikan yang berasal dari ptensi RAGA sendiri; nafsu makan, dan nafsu syahwat. Karena kedua sifat ini manusia menjadi serakah, tamak, mengumbar nafsu, dan lain-lain.

Surat Asy Syams 7-10 , mengisyaratkan bahwa Allah sendirilah yang meng-ilhamkan kefasikan dan ketakwaan kepada Jiwa, namun di kalimat selanjutnya…Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan Jiwa itu,…..

Disini ada dua hal yang harus diperhatikan; pertama informasi bahwa Allah yang meletakkan bukan orang lain, dengan sengaja di ilhamkan, kedua ; selanjutnya adalah peran aktif Jiwa untuk menentukan sikapnya~apakah akan mensucikannya agar beruntung, atau malah mengotorinya sehingga merugilah dia.

Inilah pilihan Jiwa manusia. Mau menempuh jalan mana..?.Dalam menentukan kedua jalan tersebut manusia diberikan Akalnya. Kemudian pada diri manusia juga ada bashiroh yang tahu..

"akan tetapi di dalam diri manusia ada bashirah (yang tahu)"(QS 75:14).

Bagaimana manusia bisa tahu mana potensi fasik dan takwa ?. Bashiroh ini akan memberitahu kepada manusia mana potensi fasik dan takwa. Tanpa kita sadari~ , sebelum kita melakukan kefasikan ada pertentangan dahulu pada Jiwa, rasa bersalah, rasa takut, dan sebagainya. Dan kalau akhirnya dilakukan akan ada rasa sesal. Sebaliknya, kalau yang dilaksanakan adalah ketakwaan; maka Jiwa menjadi tenang, ada rasa puas, dan lain sebagainya.

Manusia harus mampu mengelola akal pikirannya, kemudian mendengarkan ‘sang Bashiroh’ ini~mendengarkan dan merasakan hati, mengamati~oh…ternyata kalau mengikuti kefasikan rasa seperti ini, kalau mengikuti ketakwaan rasa seperti itu. Semakin sering dilatih maka akan semakin tajam insting manusia ini.

Syetan akan berusaha mengambil posisi~memblokir ‘bashiroh’ ini.

Pertama ; Syetan akan menutupi akses kepada ‘rasa’ ketakwaan, sehingga tertutup, jalur on line kepada Allah. Begitu jalur tertutup maka manusia tidak akan ingat Allah.

Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah;

mereka itulah golongan syaitan. Ketahuilah, bahwa golongan syetan

itulah golongan yang merugi( QS 58:19).

Kedua : Bila ketakwaan sudah dipilih Jiwa~Syetan akan melakukan tipu daya.

melalui hasut, menipu, dan lain sebagainya.~ Jiwa yang memiliki sifat meluas, hanya melihat jalan kefasikan yang kelihatan lebih baik.~ Sehingga manusia memandang baik perbuatan yang buruk.

Ketiga : Setelah berhasil~maka syetan akan masuk ke dalam sel-sel nafsu manusia dan menduplikasi diri ~sebagaimana ilustrasi diatas~sebagaimana kanker. Jika sel-sel syetan ini menghebat maka akan memenuhi seluruh tubuh manusia dan atau tubuh jin yang di infiltrasi syetan. Maka sifat syetan sudah menjadi sifat manusia itu sendiri~hilang sudah kesadarannya. Dimonopoli oleh sifat syetan.

Maka manusia berdoa~senantiasa kita memohonkan perlindungan dari was-was syetan golongn jin dan manusia.

Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia.Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan)

syaitan yang biasa bersembunyi,. yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,. dari (golongan) jin dan manusia. (QS; An nas 1-6)

Hikmah 2; Allah sendiri yang meletakkan potensi kefasikan ke dalam jiwa, potensi ini ada kecenderungan akan diikuti ~karena wujud jiwa sendiri senantiasa meluas. Namun, Allah juga meletakkan ‘bashiroh’ yang selalu tahu pergerakan jiwa ini~ yang mengingatkan dan menjadi fungsi kontrol dan dengan dibantu oleh akal diharapkan jiwa mampu menjaga diri~agar senantiasa membersihkan diri sendiri. Masih belum cukup sebab~JIwa senantiasa ‘bimbang’ dan ‘labil’ untuk menentukan sikapnya. Maka kemudian Allah menurunkan petunjuknya, (al qur’an) sebagai petunjuk manual menentukan posisi jiwa, sesuai dengan yang dikehendaki Allah. Namun sejatinya manusia dalam kepayahan, kecuali orang yang senantiasa ingat ~ senantiasa ‘on line’ dengan-NYA (silatun)~rasa sambung~berdzikir~mohon petunjuk-NYA. Keseluruhan mekanisme ini yangdapat menghantarkan Jiwa kembali kepada Tuhan-NYA. Inalilahi wa ina ilaihi rojiun..

Hikmah 3; Syetan menggangu mekanisme pada hikmah 2, dengan segala macam cara agar manusia mengikuti langkah-langkah mereka. Agar manusia tidak dapat menggunakan potensi mereka, untuk kembali kepada Allah.

Jika kita pelajari mekanisme tersebut, sesungguhannya tanpa adanya syetan-pun manusia sudah ditakdirkan dalam keadan payah, apalagi di tambah dengan godaan syetan. Berkali-kali lipatlah kesulitannya. Jika tidak karunia Tuhanmu maka seluruh manusia pasti masuk neraka dan juga jikalau tidak karena rahmat Tuhanmu, tidak akan ada manusia masuk surga.


Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Tidak seorang pun dimasukkan surga karena amalannya..” Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ditanya, “Tidak pula engkau, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Dan saya pun tidak termasuk, kecuali Rabbku melimpahkan rahmat-Nya kepada-Ku.” (HR.. Muslim).

Maha besar Allah, sesungguhnya manusia dalam keadaan kepayahan. Dalam kepayahan ini, manusia senantiasa memberikan salam, mengkhabarkan apa yang diketahui. Kesalahan tentunya ada pada kami. Maha benar Allah dan Rosul-NYA. Walohu’alam.



Wasalam,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Spiritual, Misteri Selendang Langit (Bidadari) dan Kristal Bumi

Kisah Spiritual, Labuh Pati Putri Anarawati (Dibalik Runtuhnya Majapahit, 4-5)

Rahasia Simbol (Tamat). Siklus Yang Berulang Kembali