SEGUMPAL DARAH 2

Seri kajian Lanjutan :Menapak Jalan Spiritual sub tema Membaca Sunatullah (Bagian 2 akhir)
SEGUMPAL DARAH

Bagaimana Akal danJiwa
Setelah kita mengkaji relevansi Ruh dengan Jiwa, maka selanjutnya menjadi pertanyaan lain didalamdiri kita. Mengapa akal senantiasa disebut-sebut dalam Al qur'an..?. Begitubanyak bertebaran ayat-ayat yang mengajak manusia agar berfikir denganmenggunakan akalnya. Lantas kemudian apakah kaitan akal dengan bahasanspiritual kita ini, bagaimanakah mengakaitkannya dengan iman..?. Apakah dan bagaimana hubungannya dengan Jiwa. Sementaradalam banyak kajian , peranan akal ini justru cenderung dihindari . Banyak aliran dalam Islam yang menolak penggunaan akal dalam pengajarannya. Sebatas mana peranan akal ini diperbolehkan..?. Banyak yang sulit kita mengerti. Kelihatannya kok, kita tinggal hadapkan diri kita DERR...terus sampaibegitu saja kepada Allah. Tidak perlu peranan akal apalagi dengan main akal-akalan. Wah, jangan deh..!.  Apakah demikian mudahnya..?. Kalau hanya begitu,  mengapa masih banyak umat Islam yang belummampu merasakan nikmat Iman..?. Bagaimana menjelaskannya..?.

Marilah kita mulai kajisedikit demi sedikit, semoga dengan kajian ini akan dapat menambah wawasankita, agar nantinya, kita mampu menempatkan akal pada posrposri yang benar. Olehkarenanya peranan akal tidak -lah kemudian diabaikan begitu saja, yang padagilirannya nanti dapat mengakibatkan kemerosotan peradaban Islam, sebagaimanayang kini tengah dan sudah kita alami berabad-abad belakangan ini. Akal memilikiperanan yang besar untuk membangun peradaban manusia, namun akal juga memilikikelemahan yang  berbahaya jika manusiamemujanya. Akal dapat dipergunakan untuk menemukan jalan menuju Tuhan namunbegitu juga sebaliknya; akal akan dapat menghijab manusia itu sendiri. Makajangan kaget meski kita menguasai ilmu fikih sedemikian hebatnya, belum tentukita dapat merasakan nikmat iman itu. Kita hanya berada pada keadaan 'hal',yaitu angan-angan nikmat iman, yang dirangkai di dalam otak saja. Sungguhberbahaya syetan akan dapat dengan mudah menggelincirtkan manusia denganilmunya yang dibanggakan itu. Maka kemudian manusia itu berjalan dengan sombongdi muka bumi ini, karena ilmunya tersebut.

Dengan akal, manusia akanmencapai puncak peradaban tertingginya, dengan akal, manusia akan dapatmengumpulkan harta bendanya sebanyak-banyaknya. Disisi lainnya, sang akal kemudianseketika juga akan menghijab jiwa kita, sehingga men-Tuhankan harta benda dan ilmu.Maka untuk menundukkan akal ini, manusia juga memerlukan logika dan bukti-bukti dengan fakta'melihat'  dan 'melihat' fakta-fakta agar sang akal tunduk, mengerti dan paham, bahwa apa yang dikejarsang akal ternyata salah dan sia-sia. AKAL HARUS TETAP TUNDUK. Meskipun akalkita gunakan untuk mengurai seluruh pemahaman tentang spiritual. Inilahmasalahnya.Oleh karena itu peranan jiwa mengarahkannya kesana. Dengan mengetahui mekanisme kerja akal, kita akan lebih mudah untuk menerima keadaan diri kita. Keadaan hakekat manusia itu bagaimana. Sehingga akal akan menjadi tunduk dan mudah dihadapkan kepada Tuhan. Untuk maksuditulah sekarang kita mulai dari sini,  kajian ini.
..............
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu,
sampai kamu masuk ke dalam kubur.
Janganlah begitu, kelak kamu akanmengetahui ,
dan janganlah begitu, kelak kamu akanmengetahui.
Janganlah begitu, jika kamu mengetahuidengan pengetahuan yang yakin,
niscaya kamu benar-benar akanmelihat neraka Jahim,
dan sesungguhnya kamu benar-benar akanmelihatnya dengan 'ainul yaqin.
kemudian kamu pasti akan ditanyai padahari itu tentang kenikmatan(yang kamu megah-megahkan di dunia itu).(QS; AT Takaatsur 1-8)
Melipat, berserak, entah rasa apa yang menjadi gundah. Sungguh ingin sekalihati mencoba mengerti dan memahami  dengan pengetahuan yang yakin danmelihat dengan 'ainul yaqin.Sebagaimana dimaksud surah tersebut.  Bagaimana akal kita mengarah kesana. Bukan..bukantidak percaya. Tapi bagaimana caranya untuk menetapi itu. Berita perihal surga-nerakasemua datang bergulung-gulung, penuh warna warni, melintasi gurun danmenyebrangi lautan. Menuju saat kini disini di abad ini. Tanpa batas, lepas  dan membias melalui persepsi yang dibangunbersusun-susun , berlapis lapis hingga sudah tidak jelas lagi dimana pangkalatas pengetahuan itu.
Melalui perantara nenekmoyang, kita dapatkan warta. Menyelusup seperti tak diketahui melintasgenerasi, hingga sampailah kepada kita  ini.Ramai sekali. Dari mana mulainya. Saat ini,  pengetahuan 'melihatdengan 'ainul yakin' hanya menjadi sebuah 'wacana' saja. Saat semua  bisa dipertanyakan, semua bisa disangkalkandan  semua bisa digugat. Maka sesuatuyang mudah menjadi berbelit-belit, bagai memasuki pintu labirin. Akal menjadikesulitan harus darimana memulainya. Anehnya,  manusia sekarang  merasa menjadi sangat pintar dengan terbukanyaseluruh akses informasi. Agama menjadi ranah  yang diperdebatkan, bukan menjadi sebuah'laku' setiap insan. Ramai diperdebatkan baik secara pribadi atau di muka publik. Memaknai setiapkebenaran dengan pembenaran sempit suku ras dan golongan-golongan.  Melahirkan kesadaran kolektif baru. Kami benarkamu salah. Kami surga dan kamu neraka.
Kalau sudah begitu iman,  menjadi sebatas kata yang sulit dimaknaikedalaman arti dan rasanya.  Maka hanyasesuatu yang nyaris sering terdengar saja   'katanya neraka itubegini dan begitu'.  Kemudian jika munculinformasi ini, dengan entengnya kita akan menjawab. "Aah...itukan nanti !. Bagaimana nanti sajalah..!.".  "Emang Gue Pikirin (EGP). Biarlah itu menjadiurusan para kyai dan para santrinya saja.!"
Maka jikalau toh sudah begitu, bermegah-megah, menjadi tak apa. Karena manusia merasa bisa dan bisamerasa bahwa semua adalah jerih payahnya saja. Premis mayor dan premis minordalam sebuah silogisme menjadi tidak penting lagi. Hubungan sebab akibat hanyadi maknai sebagai sebuah 'kesialan' semata. Jikalau toh ketangkap KPK karenakorupsi, yah si Fulan lagi sial saja.!. Anggapnya tanpa beban. Sebuah hargayang mesti dibayar atas beberapa kenikmatan itu saja!. Sebuah pemikiran yangpragmatis. Dosa bukanlah sebuah ukuran hanya sebuah 'kesialan' . Bukankahmemang begitu nampaknya..?.  "Sungguh janganlah begitu..".Al qur'an telah mengingatkan dan mengingatkan lagi "dan janglah begitu.karena kelak kamu akan mengetahui" . "janganlahbegitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin". Bagaimana ini, berulang Al qur'an mengingatkan kita, hingga sampai pada "kamu akan mengetahui !" . Itu jika kamumemiliki pengetahuan yang yakin. Menjadi pertanyaan kita, bagaimana memilikipengetahuan yang yakin itu. Sehingga kita memiliki rasa takut akan hal ini.

Pengetahuan yang yakin
Dalam tulisan terdahulu, sudah diceritakan bagaimana Rosululloh membaca,merasakan dan entah apa bahasa yang dapat mewakili untuk mewartakan kejadianitu. Betapa sedikit bahasa manusia. Ya sudah, yang penting, kita kemudian tahu, saat kemudian setelahnya Rosululloh memiliki pengetahuan itu,pengetahuan yang 'ainul yakin akan kejadian dan keadaan hal itu. Dan selanjutnyapengetahuan tersebut juga sudah dikhabarkan kepada umat manusia dari dahuluhingga kini. Maka pengetahuan itu, kini menjadi kewajiban kita sebagai umatIslam  untuk mengetahuinya. Sayang jikalau pengetahuan itu hanya sebatasmenjadi 'wacana' dan  buku bacaan wajib saja.Tanpa usaha dan upaya mendalami , melakukan 'laku' jauh memasuki di dalamnya. Sayangyakembali itulah yang terjadi. Menimpa umat Islam terkini. Maka tak heran, jika korupsidi Indonesia merajalela, masih menjadi primadona nomer satu sebagai alternatif menumpukharta. Bermegah-megah atas harta dunia akhirnya menjadi keutamaan meski dengancara tak terpuji.
Bisakah kita kembali kepadadhien Islam..?. Jikalau ingin kembalipun ternyata tidaklah semudah yangdibayangkan. Persepsi sang akal atas ilmu pengetahuan justru malahan telah menghijabkita semakin jauh. Maka jangankan untuk 'ainul yakin, sekedar untuk hanya dapatsholat (ingat Allah) pun sudah menjadi kesulitan tersendiri. Bahkan imansekarang ini menjadi barang mewah yang patut dibangga-banggakan. "Saya sudah beriman..!". Inilah problematika lainnya lagi. Maka bagaimana selanjutnya..?. Apakah kita masih maumengandalkan kemampuan diri kita sendiri saja, untuk mendapatkan pengetahuanatas hal itu, pengetahuan 'melihat dengan 'ainul yakin". Inilah kesalahan kita,Ingatlah bahwa sudah menjadi kewajiban Allah untuk memberikan petunjuk kepadahamba-hambanya.

"Sesungguhnya kewajiban Kamilahmemberi petunjuk dan sesungguhnya kepunyaan Kami akhirat dan dunia" (QS.Al Lail 12-13)

Apalagi yang ditunggu, Bukankah menjadi jelas bagi kita. Bahwa untukmendapatkan pengetahuan tersebut, kita tidak perlu bersusah payahkesana-kemari. Ribuan buku kita telaah. Kita pelototi kitab-kitab sebegitutebalnya, mencari-cari, barangkali ketemu. Barangkali saja pengetahuan ituterselip diantara lipatan buku tebal. Duh..Jikalau dengan begitu caranya kitabisa dengan mudah mendapatkan pengetahuan 'anul yakin itu. Maka..mungkinsituasi negri ini bahkan dunia ini tidak akan menjadi begini adanya. Sekarangini, umat Islam seperti adonan kue di kocok, berbusa disana-sini, melimpahkeluar dari tempatnya. Meraka saling bermegah-megah diantara sesame muslim,menjadi hanya buih diantara bangsa-bangsa lainnya.

Maka mulailah darimenghadapkan diri kita, memsakui kelas-kelas pengajaran Allah, kemudianmulailah kita belajar 'membaca' sebagaimana halnya yang dilakukan Rosululloh digua Hiro. Marilah kita belajar 'membaca' terlebih dahulu. Untuk menundukkansang akal yang sering kali liar. Menampakkan kepada sang akal , fakta-faktayang sering kali berbeda dari anggapannya. Agar sang akal tunduk, agar sangakal menyerah. Totalitas dalam ketundukan atas sunatulloh yang melingkupikejadian sang akal itu sendiri. Sehingga sedikit demi sedikit akan terbukalahhijab kita. Dengan terbukanya hijab tersebut maka akan memudahkan diri kitasaat kita hadapkan kepada Allah. Saya hadapkan keseluruhan kepada Allah tidakada hijab ke-aku-an sang akal lagi..maka der..der..iman akan di tarok di dadakita. Begitulah rangkaiannya.

Untuk itulah kajian ini
dilanjutkan, menyambung tulisan terdahulu. Bagaimana semua itu bermula darikreasi sang atom yang super cerdas. Atom-atom cerdas yang menyusun ketubuhanmanusia.

Atom-atom yang cerdas
Bagi rekan yang akrabmempelajari ilmu fisika atau kimia, tentunya tidak mengalami kesulitan untukmemahami betapa masing-masing atom memiliki karakteristik, sifat fisika dansifat kimia yang unik. Dengan sifat-sifat yang di bawanya tersebut atom-atomseakan-akan memiliki kecerdasan tersendiri. Bila atom A digabungkan dengan atomB maka akan terjadi sebuah senyawaan baru, yang memiliki karakteristik dansifat yang benar-benar berbeda dengan atom penyusunannya. Sifat individuatom-atom tersebut menjadi lenyap dan menonjolkan sifat senyawa baru tersebut.Kecenderungan ini perlu kita pahami terlebih dahulu, mengingat manusia terdiridari unsur-unsur tanah, terdiri dari atom-atom tanah, sehinggakitaharapkan  prinsip kerja para atom minimaldapat kita jadikan model dalam menjelaskan peranan-peranan entitas ketubuhankita.
Berapa milyard kemungkinanpenggabungan atom dapat menciptakan senyawaan-senyawan baru. Atom-atom inimenyusun sel, menyusun membran, menyusun apapun yang ada di alam semesta ini.

Pada saat langit dan bumimasih berupa kabut dan mereka masih dalam bentuk yang padu, telah berlaku KUNatas diri mereka, sebelum diri mereka membentuk diri mereka menjadi sebuah atom.Yang kemudian atom-atom tersebut  menyusundiri mereka menjadi langit dan bumi. Maka dapat dipahami setelah menjadi atommereka tetap membawa perintah –perintah Tuhannya dalam diri atom-atom tersebut.Dimana setelahnya, kemudian Allah juga memerintahkan setiap langit urusannyamasing-masing. (Baca; KUN FA YA KUN).
Telah berlaku atas atom-atomsunatulloh yang tidak mengalami perubahan sejak dahulu hingga kini. Maka tidakakan berubah, jika atom Na bertemu Cl  tetap akan menjadi NaCl, tetap menjadi GARAM.Bertemunya kedua atom tersebut tidaklah akan menjadi GULA atau lainnya. Begitujuga atom-atom yang lain atom X bila bertemu X1, X2,.....dst. Akan membentuksenyawaan yang sudah pasti dan dengan membawa  sifat-sifatnya yang pasti pula. Begitu pula jikadiantaranya di masuki atom Y1, Y2...dst.. dan atau kemudian diutambah oleh atomZ1, Z2...dst.. tetap akan membentuk senyawaan yang sudah pasti dengankarakteristik yang pasti pula, sesuai dengan KUN yang dibawa oleh masing-masingatom. Dimana hasil persenyawaan anatara mereka menjadi suatu materi baru yangberbeda sama sekali dari sifat atau karakteristim atom penyusunnya. Inilahfenomena yang harus kita pahami pula.
Maka dengan model ini akanmencoba menjelaskan beberapa entitas dalam diri manusia yang mudah teramatioleh kita. Untuk itu diajukan beberapa kaidah yang mendasari sbb:

Kaidah 1 ; Diawal berkalisudah di singgung bahwa atom memiliki kecerdasan tersendiri berdasarkanperintah KUN yang menjadi ketetapan Tuhan. Kecerdasan  ini yang menyebabkan atom-atom mampu membentuksenyawaan baru, dan saling berkreasi bersama, berkoordinasi untuk membentuk danmenyusun sebuah materi. Menjadi materi penyusun makhluk hidup. Seperti asamamino misalnya. Asam amino kemudian menjadi  susunan beberapa asam amino  lainnya, akan menjadi protein yang merupakanbahan dasar penyusun organ sel. Setelahnya sel-sel akan menggabungkan dirimembentukan jaringan. Jaringan akan berkoordinasi membentuk organ manusia.Kecerdasan ini memerlukan mekanisme tersendiri, maka selanjutnya mereka kemudianmenyusun diri, secara luar biasa, untuk ,e,mbentuk suatu organ pada manusiayang dinamakan Otak. Sebagai pusat tempat operasi mereka untuk mengolahkecerdasan yang ada dalam diri mereka. Sementara system piranti lunaknyakemudian kita kenal dan kita sebut sebagai AKAL.
Disamping memilikikecerdasan tersendiri, atom juga memiliki sifat  dan kecenderungan kuat untuk terus memperbanyakdirinya sendiri dan atau dengan bergabung dengan atom lainnya. Hasrat merekauntuk selalu menggabungkan diri mereka sendiri, membuat bentukan-bentukan baru,menghasilkan materi-materi baru. Mereka senantiasa terus bergerak, berkreasi,menciptakan hal-hal dan materi-materi baru. Sifat ini terbawa kepada sel-selhasil bentukan atom ini. Sehingga sel-sel akan senantiasa melakukan duplikasidan memperbanyak diri mereka. Kemudian kita kenal dengan system perkembangbiakan sel. Kemudian atas kehendak KUN dari awal kejadiannya, sel-sel inimenjadi sebuah organisme hidup yang sudah tertentu pula. Tidak ada evolusi, danbukan evolusi. Setiap atom sudah pasti dalam kinerjanya. Atom tidak dapatdimanipulasi oleh apapun. Mereka membawa KUN Tuhannya dengan patuh. Maka darisifat yang selalu memperbanyak diri inilah, pada manusia kemudian meunculah NAFSUsyahwat. Nafsu untuk memperbanyak keturunan dari awalnya. Sebuah nafsu yangsangat wajar. Dalam tulisan terdahulu jiga sudah dibahas bagaimana akhirnyanafsu ini menjadi liar.

Kaidah 2: Atom ternyatamemiliki sifat dapat sebagai partikel atau gelombang. Yang ingin saya sampaikanadalah bahwa ternyata atom memiliki sebuah inti yang dapat bergerak, dan jugadikelilingi elektron yang dapat bergerak pula. Bahkan atom ini pada suatukeadaan dapat berubah menjadi cahaya, dengan kecepatan tak berhingga. Atom padadasarnya, sebelum membentuk system ketubuhan manusia dengan salingmerangkai,  telah memiliki system'gerak'nya sendiri. Luar biasa, atom memiliki daya sehingga dapat bergeraksendiri. Begitu juga keadaannya, meski atom-atom ini telah berikatan denganatom lainnya. Atom-atom secara bersama-sama menghasilkan sebuah 'daya' sebuah'gerak' sebuah 'action'. Surah An Naml ; 88, sudah mengindikasikan hal ini.

"Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal iaberjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengankokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamukerjakan. " (An-Naml : 88)
Maka menjadi jelas darimana manusiamendapatkan 'daya' untuk pergerakan dirinya, sehingga manusia mampu bergerak , tidaklain di dasarkan atas gabungan 'daya gerak' atom-atom yang membentuk tubuhkita. Sebuah gabungan system pergerakan yang luar biasa, membentuk system gerakyang spesifik. Sistem gerak inilah yang mengakibatkan baik manusia maupunbinatang memiliki 'daya' gerak yang sama. Dan juga alam semesta ini.  Uniknya lagi setiap rangkaian ikatan, baik susunan senyawaan, ataulainnya yang menyusun organ-organ manusia memiliki masa kadaluarsanya, memiliki  waktu matinya. Sebagaimana halnya karet padasystem motor yang dapat aus dan kendor. Masing-masing ikatan memiliki umurnya,dimana kemudian ikatan-ikatan atom ini dapat mengeras dan kemudian putus danmati. Dan tidak ada lagi daya bersama lagi, karena rangkain ikatannya sudahputus, yang ada adalah gerak masing-masing atom itu sendiri. Kemudian kan terurai ditanah danmembentuk senyawaan lain lagi.

Maka jikalau ini entitasgerak tersebut dikatakan sebagai  RUH, akansedikit membingungkan. Sebab Ruh tersebut sejatinya sudah terdapat di dalamatom-atom itu sendiri yang melingkupi alam semesta.Nah, apakah Ruh seperti iniyang dimaksudkan di awal tulisan kita terdahulu. Apakah Ruh seperti ini yang ditiupkan pada saat penciptaan manusia. Sementara Ruh seperti ini sudah inherenpada atom-atom tersebut.  Sebagaimanahalnya binatang dan mahluk lainnya. Jikalau hanya Ruh ini maka bagaimanamakhluk lainnya mau tunduk atau bersujud..?. Inilah yang kemudian dipertanyakan oleh para malaikat. Ternyata Allah menjawab ""SesungguhnyaAku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS. Albaqoroh 30)".  Mengandungpemahaman bahwa Artinya bukan Ruh inilah yang menyebabkan manusia dimuliakan disisi Allah. Ada maksud Ruh lainnya yang tidak di ketahui oleh semua makhluk di alam semestaini. Hanya Allah-lah yang tahu hakekat Ruh yang bagaimana dan seperti apa yangtelah Allah tiupkan kepada makhluk yang bernama manusia itu.

Kaidah 3 . Setiap atoma dalah unik, memiliki energi aktivasi untuk mengikatkan diri dengan atomlainnya. Maka dengan inilah mereka berkreasi menciptakan senyawaan-senyawaanbaru. Ternyata hasil senyawaan baru memiliki sifat kimia dan fisika yang  berbeda sama sekali dengan atom-atom penyusunawalnya. Pada persenyaaan atom Na dan atom Cl menghasilkan garam. Yang memilikisifat rasa asin, begitu juga dengan hasil persenyawan (CH2O)n membentuk gulayang memiliki sifat rasa manis. Sifat rasa yang dihasilkan ini sangat uniksekali, meski dilarutkan ke dalam air tetap tidak akan merubah rasa. Jika keduasenyawaan itu di gabungkan ke dalam air maka anehnya akan muncul rasa baru lagiyaitu asin-manis. Dan anehnya lagi kita juga tidak mampu merasakan rasa asinatau manis itu sendiri-sendiri. Nah sekarang kita berandai-andai jika garam memiiliki  ego dan manis memiliki ego pula. Keduanyadilarutkan ke dalam air apa yang terjadi..?. Mereka tentunya akan salingberebut untuk menduduki posisi paling atas . Apakah gula yang diatas atau garamyang duluan diatas, atau malahan bergiliran. Nah..Jdengan adanya ego itu kitaakhirnya akan mampu merasakan jika air tersebut asin saja atau manis saja atau rasagabungan asin manis sekaligus, rasa gabungan rasa pertemanan. Maudibagaimanapun, munculnya rasa itu tidak bisa berbarengan meski satu-satu. Ataumalahan gabungan. Nah itulah fenomenanya. Bagaimana jadinya jika model ini kitaterapkan menjadi model uyang menjelaskan ketubuhan manusia.

Bagaimana pikiran kita jikapuluhan atom membentuk persenyawaan , membentuk organ manusia, akanmenghasilkan sifat rasa apa..?. Apakah menghasilkan sifat rasa ; ada sedih, adagembira, ada suka, ada duka, ada marah, ada benci, ada cinta, ada lain-lainnya,dan sebagainya dan sebagainya. Akan melahirkan satu entitas baru yang kemudiankita sebut dengan JIWA.
Nah..kemudian menjadipertanyaan kita, apakah entitas seperti ini yang dimaksudkan Ruh itu..?.Bukankah sifat ini muncul sebagai hasil kreasi sang atom saja. Bagaimanaini..?. Apakah sifat ini yang menjadikan manusia dimuliakan..?.  Bukankah sama saja akan diprotes mahluklainnya. Sangat jelas sekali perintah Allah bahwa"bersujudlah kalian setelah kutiupkan Ruh-ku..".
Kalau begitu yang mana Ruhitu sebenarnya..?. Ruh yang diomaksudkan oleh Allah ada di dalam tubuhmanusia..?. Ditiupkan oleh Allah sendiri..?.

Kaidah 4.  Setelah atom berkreasi membentuk senyawaanbaru, menjadi organisme dari derajat yang paling rendah hingga yang palingtinggi. Ternyata muncullah KUN atas sifat rasa yang bertingkat, dari hanya satu rasa, menjadi dua rasa, dan hingga menjadi berpuluh-puluh rasa. Dari hanyarasa sedih, marah, hingga, rasa kasih sayang. Dari rasa mempertahankan dirimenjadi rasa menguasai. Dan lain sebagainya. Derajat-derajat tersebut ternyatabertingkat yang dimiliki oleh makhluk . Mulai dari derajat rendah yang tidakmemiliki jati diri sampai ke mahluk derajat paling tinggi yang mengenal siapa jatidiri mereka. KUN ini berlaku atas mahluk-makhluk di muka bumi, dari hewan melata,mamalia hingga manusia, Sebuah Kun yang membedakan atas  derajat makhluk di hadapan Tuhannya.  KUN itu ternyata tersebar kepadamakhluk-mahluk di muka bumi.

Marilah kita coba kaji;Apakah NaCl (garam) mengerti jati diri-nya bahwasannya dia adalah ASIN..?.Apakah (CH2O)2 (gula) juga mengetahui jati diri-nya bahwasannya dia adalah MANIS.Siapakah kemudian yang mengetahui rasa itu..?. Yang mengetahui jati diri merekaitu..?. Apakah setelah dilarutkan ke dalam air mereka bersama-sama mengetahuijati diri mereka..?. Pengetahuan kita tidak sampai kesana. Namun yang pastibahwa kita tahu bahwa garam adalah asin dan gula adalah manis, setelah kitamanusia merasakannya. Berarti ada entitas lain yang bertugas merasakan, baruakan diketahui bahwa garam adalah asin dan gula adalah manis. Entitas yangmampu menyadari ada rasa asin dan rasa manis di dalam NaCl dan (CH2O)2.Bukankah begitu.?. Apakah entitas ini hanya ada pada manusia..?. Apakah hewanmampu merasakan dan memiliki indra yang sama dengan manusia..?.  Ternyata hewan juga memiliki selera terhadapmakanan, mereka ternyata mengenali makanan enak dan tidak. Kalau begitu entitasyang menyadari adanya sebuah rasa masih sama antara hewan dan manusia.
Namun ternyata manusia bisamenyadari  adanya rasa sedih, rasagembira, rasa kecewa, rasa marah,..dan lain sebagainya. Apakah hewan tidak..?.Ternyata juga masih sama, ketika binatang , kera misalnya kehilangan anaknyamereka juga menampilkan rasa sedih. Namun sebatas apa hewan mampu memahami inisemua..?. Kera juga memiliki akal yang sama dengan manusia, mereka bisadiajarkan. Namun sebatas apa kecerdasan mereka..?. Hewan tetap tidak mampumengekspresikan jati diri mereka. Kesadaran mereka berhenti hanya sampai disitusaja. Begitu juga yang terjadi pada lebah. Kecerdasan mereka dan kesadaranmereka tidak berkembang dari abad ke abad. Tidak ada perubahan dari cara merekamembuat sarangnya.

Ternyata dari sini kitadapati pengetahuan, bahwa derajat merasakan jati diri derajat meng-ekspresikandiri hanya di miliki manusia, yang senantiasa berkembang dari abad ke abad.Sebuah kecerdasan dan sebuah kesadaran yang bisa diajarkan, inilah yangmembedakan. Inilah bagian dari wajah Ruh manusia.Yang insyaallah akan kita bahasa dalam tema SANG KHALIFAH.

Ruh yang ditiupkan (Miin Ruhi)
"Makaapabila telah Aku menyempurnakan kejadiannya dan telah meniupkan kedalamnyaRuh-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud." (Al Hijr,29).

Memasuki sebuah misteri, setelah kita kaji bahwasanya akal, entitas gerak (Ruh), Jiwa, nafsu dan raga merupakan KUN yang muncul setelah atom-atom tersebut saling mengikatkan diri, saling berkreasi dan lain sebagainya. Dan ternyata hal ini, juga  bersifat sangat universal sekali. Seluruh makhluk hidup yang tersusun atas atom-atom tanah memiliki karakteristik, dan daya yang di bawa atom-atom tersebut. Sebagaimana sudah dijelaskan oleh kaidah 1-4 diatas. Maka menjadi tanda tanya buat kita ; Ruh-Ku yang ditiupkan, Ruh apakah yang dimaksud..?. Pemahaman kita selama rupanya, berhenti hanya di sifat-sifat dan karekteristik yang dibawa oleh atom-atom penyusun ketubuhan itu sendiri, bukan kepada esensi Ruh-ku (Miin Ruhi) itu sendiri. Baiklah mari kita sedikit membuat contoh-contoh kecil.

Contoh 1 : Gula dan Garam adalah sebuah entitas tersendiri. Ketika gula dan garam di larutkan di dalam air maka akan muncul sebuah rasa baru yaitu rasa 'manis-asin.'  Sebuah rasa yang berbeda dari asalnya. Nah seperti dalam contoh diatas, jika gula dan garam di tiupkan entitas tertentu (Ruh), sehingga gula dan garam mempunyai jati diri, gula dan garam mampu mengenali dirinya, maka apa yang terjadi.   Ketika larutan gula-garam kita masukan ke dalam mulut kita, masing-masing akan berebut untuk menunjukkan jati diri mereka masing-masing. Maka kalau kita memiliki alat ukur, akan nampak kadang garam menguat, atau kadang gula yang menguat. Hingga kadang akan muncul rasa asin tersendiri, kadang berganti rasa manis tersendiri, kadang bisa juga rasa baru asin-manis yang muncul. Karena mereka menjadi hidup. Kemudian bagaimana jika larutan tersebut kita coba rasakan..?. Apa yang terjadi..?. Tentunya lidah kita akan merasakan hal yang sama, kadang asin, kadang manis atau kadang asin-manis. Namun ketika larutan tersebut sudah kita masukan ke mulut kita, menjadi terserah kita apakah kita akan merasakan garam saja terus dan berada di 'hal' rasa asin terus atau dpaat juga di 'hal' rasa manis. Kita bebas memilih, meskipun garam dan gula tadi memiliki jati diri. Karena kitalah yang merasakan kitalah yang mengamati rasa-rasa mereka maka terserah kita mau diposisi mana.

Contoh 2: Mari kita gunakan model dalam contoh 1 untuk mengamati ketubuhan kita. Pada tubuh kita ada akal, ada rasa (jiwa), ada ruh, dan ada raga (nafsu) kita. Anggap saja itu semua dimasukkan ke dalam satu larutan, masing-masing entitas itu juga memiliki jati diri. Maka jika semua ityu kita rasakan dan kita amati , pakah yang akan terjadi. Sebagaimana contoh 1 tadi, kita bebas menentukan pilihan akan berhenti di posisi mana, apakah di akal saja, apakah di jiwa saja, atau apakah kita berhenti di ruh (gerak), atau di raga (tempat nafsu) saja. Posisi ini terserah kesadaran kita sebagai perasa atau sebagai pengamat. Dengan bahasa lainnya; sebagai pengamat kita dapat meliputi akal saja, kita dapat meliputi jiwa saja, kita dapat meliputi nafsu saja dan lain sebagainya. Sebagai pengamat kesadaran kita dapat diarahkan dan ditempatkan kemana saja yang kita inginkan. Entitas seperti itu (kita) lah yang dimaksudkan dengan Ruh-KU. Entitas kecerdasan yang dapat diajari,  Entitas yang senantiasa di sempurnakan oleh Tuhan. Entitas kesadaran yang dapat meliputi semua entitas ketubuhan lainnya.  Jadi seperti apa itu. Seperti apa Ruh-KU yang ditiupkan itu..?. Waa..dah nggak tau, hanya itu yang mampu disampaikan. Ndak ngerti..nyerah deh. Ampun.

"Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentangRoh, katakanlah : Roh itu termasuk urusan-Ku (amr-Tuhanku) dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit ." (QS;  Al Isra' :85)

Sudah..saya sudahi, Roh itu adalah urusan Tuhan untuk menjelaskan kepada kita semua, tidaklah kita diberikan pengetahuan melainkan sedikit. Ampuni kami ya Allah. Hanya ini yang dapat kami baca dan kami khabarkan. Sungguh jikalau salah adalah dari kami adanya. Maha benar engkau dengan segala firman-MU.
Wallohualam.
salam arif


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Spiritual, Misteri Selendang Langit (Bidadari) dan Kristal Bumi

Kisah Spiritual, Labuh Pati Putri Anarawati (Dibalik Runtuhnya Majapahit, 4-5)

Rahasia Simbol (Tamat). Siklus Yang Berulang Kembali