Kajian Mahabbah, Kekuatan Cinta Yang Dinista
Siapakah Yusuf..?. Dia
hanyalah seorang pemuda yang dijual kepada pembesar negri. Seorang ‘bujang’
yang mengurusi rumah tangga, seorang pelayan biasa. Kerjanya setiap hari
mengatur keperluan majikannya termasuk juga mengurusi keperluan Zulaikha.
Layaknya sebuah sinetron
saja, dua buah hati yang terpisah oleh takdirnya masing-masing, saling jatuh
Sebuah kisah cinta yang menohok normalitas kehidupan manusia. Sebuah kisah
cinta yang menabrak tatanan masyarakat pada umumnya. Sebuah kisah cinta yang
terlalu.
Bagaimana tidak, seorang
gadis yang santun berasal dari strata sosial tinggi. Tiba-tiba kehilangan akal
dan logikanya. Di sergap rahsa cinta yang menghancurkan sendi-sendi tubuhnya.
Disergap rahsa yang menggila. Dirinya digerakakan sebuah daya yang merontokan
syaraf-syarafnya. Sebuah daya yang entah mengapa tidak mampu dia bendung sama
sekali. Dia ingin mendekap, memeluk, dan melakukan apa saja demi dan kepada
kekasihnya. Dia ingin mencurahkan segala rahsa yang dia punya, kepada kekasih
hatinya,hanya itu saja.
Apakah dia salah..?. Subhanalloh.
.!.
Sungguh luar biasa cinta.
Demi hanya sekedar ingin memeluk, mendekap kekasih hatinya, dia rela jatuh
harga dirinya. Pada suatu kesempatan dia mengejar sang kekasih agar mau
dipeluknya, agar sang kekasih juga mau memeluknya dirinya, mendekap erat
tubuhnya. Dalam kesatuan sebuah rahsa. Sungguh cinta telah menjukir balikan
akal dan logikanya.
Bagaimana keadaannya
dengan Yusuf. Di kisahkan dalam Al qur’an, bahwa rahsa cinta juga
menyergapnya. Hampir saja dia tidak mampu menolak sergahan rahsa itu. Hampir
saja dia menyambut kekasih hatinya dengan luapan rahsa cinta yang sama. Rupanya
Tuhan berkehendak lain. Telah diperlihatkannya kekuasaan-Nya, kepada Yusuf.
Agar dia sadar. Sungguh cinta hampir saja memakan korbannya.
Sesungguhnya wanita itu
telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud
(melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari)
Tuhannya . Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan
kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih. (QS :
12, Yusuf ; 24).
Sungguh betapa luar
biasanya mahadaya cinta. Daya yang menggerakkan hati mereka. Apakah hanya sampai disitu saja. Tidak
!. Apakah sekedar hanya cinta birahi saja. Tidak..!. Apakah cinta mereka cinta
biasa..?. Tidak..!. Ataukah sejatinya cinta yang sedang mereka perjuangkan..?.
Maka cobaan demi cobaan datang silih berganti menguji cinta kasih mereka, menguji kesungguhan
kasih sayang mereka. Bagaimanakah kisan kelanjutannya..?.
Cinta yang di cemooh
Dan wanita-wanita di
kota berkata: Al Aziz (752) menggoda bujangnya untuk menundukkan dirinya
(kepadanya), sesungguhnya cintanya kepada bujangnya itu adalah sangat mendalam. Sesungguhnya kami memandangnya dalam kesesatan yang
nyata." (QS. 12. Yusuf ; 30).
Cemooh orang datang kepada
Zulaikha, cintanya di pertanyakan. Cinta ataukah hanya nafsu saja..?. Mengapa
seorang ningrat jatuh cinta kepada seorang pelayan?. Mungkin itu pertanyaan
mereka. Sungguh berat beban yang di tanggung Zulaikha. Seorang gadis istri
pembesar negri, dengan status sosialnya, tengah di tertawakan kaumnya, karena
kesalahannya mencintai seseorang. Salahkah cintanya..?. salahkah dirinya yang
jatuh cinta..?. Sungguh dia tidak pernah meminta rahsa itu datang padanya.
Rahsa itu tiba-tiba saja menyelusup
pada hatinya. Menggetarkan sanubarinya, menggerakan syaraf-syarafnya, he eh.!.
Dia coba memahami itu, namun akal dan logikanya tak mampu.
Maka diundang sajalah
seluruh wanita di negeri itu, untuk membuktikannya sendiri. Apakah dia salah
jikalau dia mencintai pemuda itu. Di adakanlah jamuan makan. Dan Yusuf di
hadirkan kepada mereka, agar semua orang tahu. Kepada siapa dia jatuh cinta.
Tak diyana, tak diduga sama sekali, dalam akal pikiran mereka, seorang pelayan,
ya..layaknya pelayan lainnya. Blang..!. Ternyata begitu tampannya pemuda yang
dipilih Zulaikha, saking takjubnya, jari salah satu wanita disitu terpotong
menyaksikan kehadiran pemuda yang luar biasa itu.
Saking tidak kuatnya
Zulaikha menahan celaan dan cemoohan kaumnya itu, perasaan cintanya bercampur malu,
berubah menjadi rasa kalut yang luar biasa. Dia sadar ada rahsa cinta yang luar
biasa ada dalam dirinya, namun mestikah di ungkapkannya..?. Betapa malunya dia,
jika mengingat kejadian itu, dimanakah harga dirinya..? Itulah sebabnya dia
harus menahan malu yang
sangat tak biasa, sebab pemuda dia mencintai pemuda yang berbeda strata
sosialnya.. Cinta yang menjadi aib besar pada jaman itu.
Sungguh dia harus menahan
malu amat sangat. Bagaimanakah kejadiannya, jika seorang wanita terpaksa harus mengakui rahsa
cintanya dengan terbuka. Sebuah hal yang tidak lazim pada saat itu. Harus
dinyatakannya rahsa itu dengan terbuka, kepada
seluruh wanita yang ada disitu, yang telah di undangnya. Adakah wanita sekarang
sanggup melakukannya..?.
"Wanita itu
berkata; "itulah dia orang yang kamu cela aku karena (tertarik) kepadanya,
dan sesungguhnya aku telah menggoda dia untuk menundukkan dirinya (kepadaku)
akan tetapi dia menolak. Dan sesungguhnya jika dia tidak mentaati apa yang aku
perintahkan kepadanya, niscaya dia akan dipenjarakan dan dia akan termasuk
golongan orang-orang yang hina." (QS.
12. Yusuf ; 32).
Bagaimanakah perasaannya
saat itu..?. Begitu besar dan dalam cintanya. Wanita yang kalut karena cinta.
Antara malu dan apa boleh buat, sudah terlanjur jadinya. Sebuah kompleksitas cinta, dalam
dua sisi. Dia bukanlah
orang biasa, pada saat itu
titahnya adalah bak raja. Sungguh harga dirinya telah porak poranda karena
cinta. Dimanakah logika dan akal sehatnya. Sehingga dia berkata, seakan akan
mengancam pemuda yang dicintainya. Perkataan yang dia sendiri, tidak akan
pernah mampu melakukannya. Bagaimana mungkin dia mampu memenjarakan
kekasihnya..?. Subhanalloh. Begitu dahsyat-nya cinta, menjungkir balikkan
manusia.. Sebenarnya daya apakah itu..?. Mengharu birukan manusia , sungguh
kasihnya telah membiru karena sesungguhnya cintanya memang terlalu. Daya apakah
yang mampu membuatnya begitu..?. Cinta, nafsu, atau apalah sebutannya selain dari itu. ?.
Bagaimanakah membedakannya..?.
Sesungguhnya ada beberapa tanda-tanda kekuatan
Allah pada (kisah) Yusuf dan saudara-saudaranya
bagi orang-orang yang bertanya. (QS.
12 Yusuf :7).
Kalau begitu seperti
apakah cinta itu, apakah sebuah daya..?.
Bagaimana Nabi Yusuf,
seorang manusia terpilih, menghadapi sergahan rasa cinta itu..?.
*Note : Banyak kisah menceritakan kejadian ini, hanya mengambil
sudut berlandaskan nafsu birahi Zulaikha
saja. Namun menurut hemat penulis, bukan seperti itu. Bukanlah hanya sekedar
sebuah kisah cinta dan nafsu birahi manusia saja. Lebih dari itu, adalah
perjuangan Zulaikha yang tulus mencintai Nabi Yusuf . Namun dia gagal mengatasi
rahsa yang menyergahnya. Cara mencintai Zulaikha telah membuta di dorong oleh daya yang
tak mampu dikuasainya. Terbukti dari kisah selanjutnya (Lihat tafsir Ibnu Kafsir) , Nabi
Yusuf kemudian mengawini Zulaikha. Jika Zulaikha mencintai Nabi Yusuf dengan
nafsunya, tentunya dia tidak akan di per istri oleh nabi. Nyatanya,adalah sebuah cerita yang berakhir
dengan happy ending. Nabi Yusuf dan Zulaikha menjadi suami Istri , bersama
memerintah di negri itu (Mesir).
Komentar
Posting Komentar